Aflatoksin.docx

  • Uploaded by: SriWahyuni
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Aflatoksin.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 490
  • Pages: 3
Nama : NUR ALFILAILA NIM

: N11114052

Aflatoksin adalah suatu mikotoksin yang merupakan metabolit hasil jamur Aspergillus flavus dan A. parasiticus. Aflatoksin merupakan kontaminan yang paling sering dijumpai pada hasil panen pertanian serta bahan makanan pokok di banyak negara berkembang sehingga mengancam keamanan pangan. Toksin yang dikeluarkan oleh jamur ini dapat dijumpai selama masa produksi bahan pangan, pada waktu panen, pada saat penyimpanan dan proses pembuatan makanan. Aflatoksin adalah toksin yang sangat poten dan telah dikenal sebagai penyebab kanker hati. Di samping itu, aflatoksin juga dapat menimbulkan gangguan penting lain. Terdapat empat jenis aflatoksin yaitu B1, B2, G1 dan G2. Aflatoksin B1 merupakan karsinogen yang paling potensial. Paparan kronis aflatoksin menyebabkan terjadinya penurunan imunitas dan terganggunya metabolisme protein dan berbagai mikronutrien yang penting bagi kesehatan. Dilaporkan sekitar 4,5 miliar manusia yang tinggal di negara berkembang secara kronis terpapar oleh aflatoksin dalam jumlah yang tidak terkontrol. Aflatoksin dapat mempengaruhi imunitas dan nutrisi manusia. Sifat khas Aflatoksin ialah menunjukkan fluoresensi jika terkena sinar ultraviolet dan sifat khas ini dipakai dalam penentuan kadar kuantitatif maupun kualitatif. Setiap jenis Aflatoksin dapat memancarkan warna fluoresensi yang berbeda-beda. Dikenal ada empat jenis aflatoksin yaitu B1, B2, G1 dan G2. Nama-nama ini diberikan berdasarkan atas warna fluoresensi yang ditimbulkan pada medium agar dilihat di bawah sinar ultraviolet, seperti biru ( blue atau B), atau hijau ( green atau G). Aflatoksin B2 dan G2 merupakan analog dari derivat dihidro dari B1 dan G1. Di antara keempat isomer yang ditemukan, aflatoksin B1 (AFB1) merupakan yang paling toksik dan paling karsinogenik. Aflatoksin

B2

bersifat

karsinogenik

ringan, kemungkinan karena enzim ini sebagian

kecil

diubah

jadi

AFB1.

Aflatoksin B1 dan B2 diproduksi oleh A.

flavus dan A. parasiticus. Sedangkan Aflatoksin G1 dan G2 hanya diproduksi oleh A. parasiticus. Aflatoksin B1 Aflatoksin tipe ini dikenal dengan nama pasaran Aflatoksin B1. Nama kimia lain untuk Aflatoksin B1 adalah:  Aflatoksin B  6-Methoxydifurocoumarone  2,3,6aα,9aα-tetrahydro-4-methoxycyclopenta[c]furo[2',3':4,5]furo[2,3-h]chromene1,11-dione Berat molekul Aflatoksin B1 adalah 312,3. Aflatoksin B1 dapat larut dalam DCM, DMSO, atau metanol. Aflatoksin B1 berbentuk bubuk putih dan memancarkan fluoresensi warna biru.

Aflatoksin B2 Aflatoksin tipe ini dikenal dengan nama pasaran Aflatoksin B2. Aflatoksin B2 dikenal pula dengan nama kimia “8,9-dihidro derivate of aflatoxin B1”. Rumus molekul kimia untuk Aflatoksin B2 adalah C17H14O6. Aflatoksin B2 dapat larut dalam DMSO atau MeOH. Sama seperti Aflatoksin B1, Aflatoksin B2 memiliki berat molekul 312,3 serta berbentuk bubuk putih dan memancarkan fluoresensi warna biru.

Aflatoksin G1 Aflatoksin tipe ini dikenal dengan nama pasaran Aflatoksin G1. Rumus molekul kimia untuk Aflatoksin G1 adalah C17H12O7. Aflatoksin G1 dapat larut dalam DMSO atau metanol. Molekul Aflatoksin G1 memiliki berat 328,3. Bentuk fisik Aflatoksin G1 adalah bubuk putih, dengan fluoresensi berwarna biru-hijau. Aflatoksin G2 Aflatoksin ini dikenal dengan nama pasaran Aflatoksin G2. Aflatoksin G2 dikenal juga dengan nama kimia “9,10-dihidro derivate of aflatoxin G1”. Dengan rumus molekul C17H14O7. Aflatoksin G2 dapat larut dalam DMSO atau metanol. Aflatoksin ini memiliki berat molekul sebesar 330,3. Aflatoksin G2 juga berbentuk bubuk putih dan memancarkan fluoresensi warna biru-hijau

More Documents from "SriWahyuni"