Ipl Azas-azas Dalam Pengetahuan Lingkungan.docx

  • Uploaded by: Sriwahyuni
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ipl Azas-azas Dalam Pengetahuan Lingkungan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,170
  • Pages: 11
MAKALAH ILMU PENGETAHUAN LINGKUNGAN AZAS – AZAS DALAM PENGETAHUAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4

    

ISMA WAHYUNI (A1C418071) NADIA AMANDA PUTRI (A1C418090) RTS.NOVA AULIA (A1C418074) PEBIOLA WARDANI SADAGIH (A1C418080) RIZKA DOSEN PENGAMPU Dr. Dra. EVITA ANGGEREINI, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2019

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “AsasAsas Pengetahuan Lingkungan”. Makalah ini berisikan tentang pengertian ekologi dan lingkungan baik secara umum, ataupun menurut para ahli serta perbedaan ekologi dan ilmu lingkungan juga asas-asas pengetahuan lingkungan. Diharapkan makalah ini dapat memberikan pengetahuan serta informasi kepada para pembacanya tentang “Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan”, sehingga akan lebih memahami dan menambah wawasan pembaca. Makalah ini kami susun sedemikian rupa agar tersusun rapi dan lebih mudah dibaca oleh para pembaca sehingga tidak menimbulkan salah paham dalam memahami isi materi dalam makalah ini. Oleh karena itu makalah ini ditulis dengan singkat jelas dan padat serta tidak ada kata-kata yang ambigu dalam penulisannya. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan khususnya untuk bapak dosen serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi yang berkembang dengan pesat mengakibatkan berbagai dampak positif maupun negatif. Konsekuensi dampak negatif akibat perkembangan teknologi yang harus diterima oleh lingkungan salah satunya adalah terjadinya pemanasan global. Manusia sebagai subjek utama dari skenario kehidupan di alam semesta ini adalah pemegang arah yang paling berpengaruh terhadap lingkungan. Berbagai efek yang ditimbulkan akibat pemanasan global pada dasarnya adalah akibat ulah manusia itu sendiri. Walaupun tidak dapat di pungkiri bahwa itu semua mereka lakukan demi mempertahankan kehidupan mereka masing-masing. Dewasa ini umat manusia juga telah meyadari bahwa sinar matahari pada suatu saat akan habis, karena sinar itu berupa tenaga panas yang dipancarkan akibat reaksi inti.musnahnya sinar matahari berada di luar lingkungan umat manusia, sehingga tidak perlu mendapat perhatian seperti halnya bumi atau lingkungan hidup. Umat manusia telah menyadari bahwa dewasa ini lingkungan hidup manusia semakin terganggu. Terganggunya lingkungan hidup manusia dikarenakan perilaku manusia yang tidak sesuai dengan lingkungannya. B. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4.

Apa yang dimaksud ekologi dan ilmu lingkungan secara umum? Apa yang dimaksud ekologi dan ilmu lingkungan menurut para ahli Apa perbedaan ekologi dan ilmu lingkungan Apa saja asas-asas pengetahuan lingkungan

C. Tujuan 1. 2. 3. 4.

Untuk mengetahui ekologi dan ilmu lingkungan secara umum? Untuk mengetahui ekologi dan ilmu lingkungan menurut para ahli Untuk mengetahui perbedaan ekologi dan ilmu lingkungan Untuk mengetahui asas-asas pengetahuan lingkungan

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan Secara Umum 1. Ekologi Secara bahasa ekologi berasal dari bahasa Yunani (Greek) yaitu oikos dan logos yang berarti rumah/habitat dan ilmu. Ernst Haeckel merupakan orang pertama yang menggunakan istilah ekologi. Secara mendasar pengertian ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi makhluk hidup serta makhluk hidup dan lingkungannya. Ekologi erat kaitannya dengan ekosistem. Oleh karena itu pengertian ekologi dapat diartikan pula sebagai ilmu yang pembelajari tentang ekosistem serta bagian bagiannya. 2. Ilmu Lingkungan Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya. Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi. B. Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan Menurut Para Ahli 1. Ekologi a. Menurut website carryinstitute.org, bahwa pengertian ekologi adalah studi ilmiah tentang proses-proses yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan

b.

c. d.

e.

organisme, interaksi yang ada pada organisme dan interaksi antara organisme dan transformasi serta aliran energi dan materi. Menurut Ernst Haeckel (1866), Peneliti asal Jerman, bahwa pengertian ekologi adalah ilmu pengetahuan komprehensif tentang hubungan organisme terhadap lingkungan Menurut Charles Elton (1927), secara singkat bahwa pengertian ekologi adalah sejarah alam yang bersifat ilmiah “Scientific natural history” Menurut E.P. Odum (1963) bahwa pengertian ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi alam “The study of the structure and function of nature” Tahun 1972, Menurut C. J. Krebs, pengertian ekologi adalah ilmu pengetahuan tentang interaksi yang menentukan distribusi dan kelimpahan organism

2. Ilmu Lingkungan Ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup. Menurut Soerjani, dkk (2006), ilmu lingkungan adalah penggabungan ekologi (manusia) yang dilandasi dengan kosmologi (tatanan alam) yang mempunyai paradigma sebagai ilmu pengetahuan murni. Hakikat ilmu pengetahuan pada dasarnya berkembang untuk mendasari, mewarnai serta sebagai pedoman kearifan sikap dan perilaku manusia. C. Perbedaan Ekologi Dan Ilmu Lingkungan Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh. Timbulnya kesadaran lingkungan sudah dimulai sejak lama, contohnya Plato pada 4 abad Sebelum Masehi telah mengamati kerusakan alam akibat perilaku manusia. Pada zaman modern, terbitnya buku Silent Spring tahun 1962 mulai menggugah kesadaran umat manusia. Ilmu lingkungan merupakan bidang ilmu interdisipliner yang merupakan integrasi ilmu fisik dan biologi (termasuk tapi tidak dibatasi pada ekologi, fisika, kimia, biologi, ilmu tanah, geologi, ilmu atmosfer dan geografi) untuk mempelajari tentang lingkungan dan solusi dari masalah-masalah lingkungan. Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan yang terintegrasi, kuantitatif, dan interdisipliner untuk mempelajari sistem lingkungan. Ekologi adalah studi ilmiah tentang distribusi kelimpahan hidup dan interaksi antaraorganisme dan lingkungan alami mereka sedangkan ilmu lingkungan adalah filosofi dangerakan sosial yang luas berpusat pada kepedulian terhadap konservasi dan perbaikanlingkungan.

Ekologi dan ilmu lingkungan merupakan disiplin ilmu terkait erat dan berhubungan dengan prinsip-prinsip yang satu dengan yang lain dan hal ini merupakan sesuatu yang penting untuk sepenuhnya memahami satu dengan yang lain. Perbedaan utama antaraekologi dan ilmu lingkungan yaitu ilmu lingkungan merupakan bidang yang lebih menyeluruh yang menggabungkan banyak unsur ilmu bumi dan kehidupan untuk memahami berbagai proses alam. D. Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan Azas adalah hipotesis yang telah diuji coba kebenarannya, dapat dilakukan penyamarataan kesimpulan secara umum kebenarannya. Azaz pengetahuan lingkungan adalah prinsip atau aturan yang mengatur tentang pengelolaan lingkungan. Azas ini sangat bermanfaat untuk landasan pengeloalan lingkungan dan penyimpangan azas dapat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. Azas-azas lingkungan terbagi menajdi empat, yaitu sumber daya alam (azas 1-5), keanekaragaman (azas 6-8), stabilitas ekosistem (azas 9-12), dan populasi (azas 13-14). Azas-azas lingkungan tersebut dapat dijelaskan dengan rinci pada poin 1 sampai 14.

1. Azas 1 “Energi dapat dirubah dari satu bentuk kebentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan” Semua energi yang memasuki organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Sebagai contoh, banyaknya kalori, energi yang terbuang dalam bentuk makanan diubah oleh jasad hidup menjadi energi untuk tumbuh berkembang biak, menjalankan proses metabolisme, dan yang terbuang. Dalam dunia hewan sebagian energi hilang, misalnya, dalam bentuk tinjanya sebagian diambil oleh parasit yang terdapat dalam tubuhnya. Metabolisme hewan ini kemudian terbagi dalam beberapa komponen yang tetap dapat mempertahankan kegiatan metabolisme dasarnya. 2. Azas 2 “Tidak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien”. Sebagai contoh misal energi yang diambil oleh hewan untuk keperluan hidupnya adalah dalam bentuk makanan padat yang bermanfaat, tetapi panas yang keluar dari tubuh hewan karena lari, terbang, atau berenang terbuang tanpa guna.

3. Azas 3 “Keanekaragaman semuanya termasuk kategori sumber daya alam”. Sebagai contoh misal hewan mamalia di padang pasir, pada musim kering tiba persediaan air habis dilingkungannya, maka harus berpindah ke lokasi yang ada sumber airnya. Berhasil atau tidaknya hewan bermigrasi tergantung pada adanya cukup waktu dan energi untuk menempuh jarak lokasi sumber air. 4. Azas 4 Menyatakan bahwa “semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum”. Asas 4 tersebut terkandung arti bahwa pengadaan sumberalam mempunyai batas optimum, yang berarti pula batas maksimum, maupun batas minimum pengadaan sumberalam akan mengurangi daya kegiatan sistem biologi. 5. Azas 5 “Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut”. Sebagai contoh suatu jenis hewan sedang mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan suatu jenis tanaman yang melimpah di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya kepada penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan sumber alam (makanan) merangsang kenaikan pendayagunaan. 6. Azas 6 “Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya”. Sebagai contoh mula-mula di bukit pasir tumbuhan pelopor itu kemudian berhasil mengubah keadaan lingkungan. Pada perkembangan berikutnya, serangkaian spesies lain yang lebih adaptif dengan keadaan lingkungan barulah yang datang mengganti, dan tumbuhan pelopor kemudian tersisihkan. Proses penggantian spesies secara berurutan inilah yang dikenal sebagai proses suksesi. 7. Azas 7 “Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah dirama”. Sebagai contoh Keadaan iklim yang stabil dalam waktu yang lama

tidak saja akan melahirkan keanekaragaman spesien yang tinggi, tetapi juga akan menimbulkan keanekaragaman penyebaran kesatuan populasi. 8. Azas 8 “Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson,bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut”. Sebagai contoh burung dapat hidup dalam suatu keadaan lingkungan yang luas dengan spesies yang kurang beraneka ragam, karena burung mempunyai kemampuan menjelajah. 9. Azas 9 ”Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomassa dibagi produktivitas”. Sebagai contoh spesies bertambah dan terdapat juga tumbuhan dalam bentuk komunitas tumbuhan yang berlapis-lapis. 10. Azas 10 “Pada lingkungan yang stabil, perbandingan antara biomassa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot”. Sebagai contoh apabila suatu masyarakat berkembang semakin maju, memang secara keseluruhan ada penurunan harga energi per unit produksi kotor nasional (gross national product), tetapi pada waktu yang sama produksi kotor nasional per kapita naik dengan sangat cepat, sehingga terdapat peningkatan pengeluaran energi per orang. 11. Azas 11 “Sistem yg sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi sistem yg belum mantap (belum dewasa)”. Sebagai contoh tenaga kerja dari ladang, kampung, kota kecil mengalir ke kota besar (metropolitan) karena keanekaragaman kehidupan kota besar melebihi tempat asalnya atau cendekiawan yang berasal dari daerah enggan kembali ke asalnya, karena taraf keanekaragaman penghidupan kota besar lebih tinggi dari daerah asalnya. Dengan demikian keahlian, bakat, tenaga kerja mengalir dari daerah yang kurang ke daerah yang lebih beraneka ragam corak penghidupannya. 12. Azas 12 “Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepada kepentingan relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan”. Sebagai contoh adaptasi secara tiba-tiba oleh serangga dan ikan yang berwarna semarak di daerah tropika yang kaya keanekaragaman.

13. Azas 13 “Lingkungan yang mantap secara fisik memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yg mantap,yang kemudian dapat menggalakan kemantapan populasi lebih jauh lagi”. Sebagai contoh jumlah spesies tumbuhan dan hewan habis di eksploitasi oleh manusia dan menyebabkan semakin lama jumlahnya semakin sedikit. Maka dari itu, perlu diperlukan suatu ilmu untuk menjaga ekosistem ini tetap berjalan baik. 14. Azas 14 “Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung pada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu”. Sebagai contoh burung elang sangat tergantung pada tikus tanah sebagai sumber makanan utama, dan tikus tanah sangat bergantung pada spesies tumbuhan, tumbuhan tersebut tergantung pada jenis tanah tertentu untuk hidupnya.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi makhluk hidup serta makhluk hidup dan lingkungannya. Ekologi erat kaitannya dengan ekosistem. Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya. Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi. Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. B. Saran Sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya kita menjaga dan melestarikan lingkungan disekitar masing-masing. Mulai dari tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan hal – hal yang dapat merusak atau mecemari lingkungan. Karena di dalam suatu lingkungan yang bersih, rapi, terjaga dan terawat dengan baik, maka kita yang tinggal di dalamnya pun akan merasa nyaman.

DAFTAR PUSTAKA Soeriaatmadja, R.E.1997. Ilmu Lingkungan. Bandung. Penerbit : ITB Siahaan, NHT. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta. Penerbit Erlangga

Related Documents

Ipl
May 2020 23
Ipl
June 2020 18
Pengetahuan
June 2020 22
Raptor Ipl
December 2019 22
Ipl Case.docx
June 2020 19

More Documents from "Dany"