PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM BERDAKWAH KEPADA REMAJA (Penelitian Studi Kasus mengenai Pemanfaatan Media Sosial oleh Komunitas Paradisean Youth dalam Berdakwah kepada Remaja) Ria Kartika Mahasiswa Program Studi S-1 Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran
[email protected]
Dr. Antar Venus, MA Comm Dosen Program Studi S-1 Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran
[email protected]
Meria Octavianti, S.Sos., M.I.Kom Dosen Program Studi S-1 Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran
[email protected]
Abstract: The Use of Social Media for Da'wah to Teenagers. Based on a survey from Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) in 2016, there were 24.4 million Internet users in Indonesia aged 10-24 years. The magnitude of this amount is reasonable, because the Generation Z or teenagers these days have been very familiar with the technology. This condition is an opportunity for the da’ie to gather teens through the internet. Paradisean Youth is an example of community which success approach to young people through social media. This study aims to examine the use of social media by Paradisean Youth in gather teenagers. Through a case study approach, researchers found that the community uses several da’wah strategies which accepted by teens. It was found that Paradisean Youth optimizing features of ‘like’ and ‘share’, make a quiz, use an unique language, advertise their post, display anime and cosplay in their da’wah on social media. It makes da'wah by Paradisean Youth are known and accepted by teens. Keywords: Social Media, Da’wah, Paradisean Youth, Teens Abstrak: Pemanfaatan Media Sosial dalam Berdakwah kepada Remaja. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2016, tercatat sebanyak 24,4 juta pengguna internet di Indonesia berusia 10-24 tahun. Besarnya jumlah tersebut adalah hal wajar, sebab para generasi Z atau remaja hari ini telah sangat akrab dengan teknologi. Kondisi ini menjadi peluang bagi para dai untuk merangkul mereka melalui internet. Paradisean Youth adalah contoh komunitas dakwah yang berhasil melakukan pendekatan kepada anak muda melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial yang dilakukan Paradisean Youth dalam membidik segmentasi remaja. Melalui pendekatan studi kasus, peneliti berhasil mengetahui bahwa komunitas tersebut menggunakan beberapa strategi agar dakwahnya dapat diterima. Ditemukan bahwa Paradisean Youth melakukan optimalisasi fitur likes dan share, mengadakan kuis, menggunakan bahasa yang unik, memasang iklan, hingga menampilkan anime dan cosplay ke dalam unsur dakwahnya di media sosial. Hal itu menjadikan dakwah Paradisean Youth dikenal dan diterima oleh para remaja. Kata Kunci: Media Sosial, Dakwah, Paradisean Youth, Remaja
PENDAHULUAN
Dari wawancara yang dilakukan peneliti
“Apakah kau siap untuk masuk Islam,
terhadap pengelola, ditemukan bahwa
Naruto?"1
keunikan yang disajikan karena target
Kalimat tersebut berasal dari sebuah film
dakwah mereka adalah remaja khususnya
pendek berjudul Naruto Hijrah. Film ini
pelajar SMA. Maka tak heran, dengan ciri
sedikit mengadaptasi cerita dari anime dan
khasnya, Paradisean Youth berhasil meraih
manga populer “Naruto”. Meski tokoh
sebanyak 50.000 followers di Line hanya
yang
dalam waktu satu tahun.
diperankan
para
remaja
dari
komunitas Paradisean Youth bersumber
Sejak kemunculannya di awal tahun
dari Naruto, namun live action itu berusaha
2016, Paradisean Youth berhasil menarik
memperkenalkan materi aqidah dalam
perhatian banyak pengguna media sosial
agama Islam melalui kisah yang disajikan.
khususnya Line. Bukan hanya karena
Film yang telah ditayangkan oleh
keunikan bahasa dan penampilan saja,
15.000 viewers di YouTube tersebut
namun juga jumlah likes dan shares yang
membuat peneliti tertarik untuk melakukan
tak kurang dari 100. Padahal ketika itu
penelitian lebih jauh terkait dakwah melalui
followers mereka masih berjumlah 1.000.
media sosial khususnya
yang
Hal ini berbeda dengan official account
dikelola Paradisean Youth. Peneliti menilai
pada umumnya dimana minimnya jumlah
komunitas ini telah melakukan cara kreatif
pengikut pasti berbanding lurus dengan
dalam berdakwah. Naruto Hijrah pun
jumlah likes.
media
bukan karya pertama yang mengusung
Pemanfaatan media sosial dalam
unsur anime. Sebelumnya, Paradisean
melakukan syiar memang mulai menjadi
Youth pernah mengunggah ceramah agama
tren dewasa ini. Hal tersebut dibuktikan
bersama Abu Takeru sang founder yang
dengan menjamurnya akun-akun yang
mengenakan kostum ninja Kakashi Sensei.
bermuatan konten agama di Facebook,
Tak hanya itu, kajian yang tersebar di
Twitter, Instagram, dan Line. Dari hasil
Instagram dan Line juga memiliki judul
survey tahun 2016, APJII mengungkapkan
dari film-film terkenal seperti Harry Potter,
sebanyak 108,6 juta masyarakat Indonesia
Final Fantasy, Saw, hingga One Piece.
menggunakan media sosial untuk aktivitas
Kreativitas
yang
dilakukan
Paradisean Youth bukan lah tanpa alasan. 1
Cuplikan film pendek “Naruto Hijrah” yang diunggah di YouTube pada Agustus 2016
dakwah.
Hasil riset yang dilakukan Faradilla
Akun dakwah Rumaysho yang dikelola
Iqmar Omar terkait dakwah dan peranan
Ustadz Abduh Tuasiqal misalnya, memulai
media sosial tahun 2014 menunjukkan
kiprah dakwah di Facebook pada tahun
bahwa YouTube telah menjadi medium
2009 ketika media sosial tersebut mulai
yang sangat berguna dalam perkembangan
dikenal
agama Islam. Melalui YouTube, ribuan
kondang Aa Gym juga menggunakan
video dakwah telah diunggah dan ditonton
Instagram untuk berbagi tausyiah. Di
oleh
YouTube, para netizen dengan mudah
jutaan
memudahkan
pengguna.
YouTube
masyarakat
untuk
masyarakat
mendapat
mendapatkan informasi, misalnya ceramah
mengakses
yang dilakukan Nouman Ali Khan atau Dr.
Basalamah.
Zakir Naik tanpa harus mengikuti kajian
lokal.
siraman channel
Lalu
kyai
rohani
dengan
Ustadz
Khalid
Meskipun banyak akun media sosial
secara langsung. Situs ini merupakan
yang
contoh terbaik yang menyediakan izin di
Paradisean
mana pengguna dapat mengunggah video
tersendiri yang menjadikan dakwahnya
dari berbagai aspek mulai dari percakapan
berbeda dengan akun-akun lainnya. Cara
sederhana, penelitian, animasi, dan semua
dakwah yang sesuai dengan remaja menjadi
dapat diakses dan digunakan secara gratis
ciri khas yang membuat media sosial
(Omar, 2015).
mereka populer. Hal ini yang membuat
Selain YouTube, Facebook juga digunakan
medium
Youth
untuk memiliki
berdakwah, keunikan
peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
dalam
terkait pemanfaatan media sosial dalam
mendalami pengetahuan agama. Hal ini
dakwah melalui pendekatan penelitian studi
dipaparkan
kasus.
kegiatan
sebagai
ditujukan
pada
penelitian
mengenai
remaja
ketika
mengakses
Facebook. yang melibatkan 354 remaja
METODE
Muslim di Malaysia tahun 2013. Walau
Penelitian ini menggunakan metode
umumnya Facebook hanya digunakan
penelitian kualitatif dengan pendekatan
untuk bersosialisasi, namun ada pula
studi kasus, merupakan penelitian yang
remaja Muslim yang mempelajari agama
memiliki paradigma konstruktivis, di mana
Islam lebih jauh dengan mengikuti grup
peneliti dengan metode ini berusaha
kajian virtual di Facebook.
membangun
Di Indonesia sendiri penggunaan media sosial oleh para dai mulai dilakukan semenjak booming berbagai media sosial.
fenomena
makna berdasarkan
tentang
suatu
pandangan-
pandangan partisipan (Creswell, 2013).
Studi kasus merupakan strategi
Paradisean
Youth,
penelitian di mana di dalamnya peneliti
komunitas
menyelidiki secara cermat suatu program,
menyentuh target audiens mereka yaitu
peristiwa,
atau
para remaja. Dengan bahasa gaul, meme,
sekelompok individu (Creswell, 2013).
hingga penggunaan unsur-unsur dalam
Menurut Stake (1995, dalam Creswell,
anime dan cosplay diaplikasikannya dalam
2013) kasus-kasus dibatasi oleh waktu atau
pesan dakwah yang tersebar di akun-akun
aktivitas,
media sosialnya. Bahkan, komunitas ini
aktivitas,
proses,
dan peneliti
informasi
secara
menggunakan
mengumpulkan
lengkap berbagai
berusaha
untuk
dengan
pun membuat sebuah drama live action
prosedur
adaptasi anime Naruto yang diunggahnya
pengumpulan data berdasarkan waktu yang
di YouTube.
telah ditentukan. Peneliti
dakwah
sebagai
Tentu saja, keunikan ini merupakan memilih
metode
serta
solusi
dari
Paradisean
meningkatkan
ini bertujuan untuk memberikan gambaran
mengkaji agama Islam. Tak heran, dengan
dan
keunikan
mengenai
kegiatan
yang
komunikasi
remaja
untuk
pendekatan studi kasus karena penelitian
detail
minat
Youth
dakwah
dalam
yang
dilakukan oleh Paradisean Youth dalam
dilakukan, akun komunitas ini telah diikuti
pelaksanaan dakwah melalui media sosial.
oleh lebih dari 60.000 followers di Line.
Data
Dalam waktu 5 bulan saja, Paradisean
diperoleh
melalui
terhadap
pengelola
founder,
admin,
wawancara
komunitas
yaitu
Youth telah meraih 20.000 followers baru.
desainer
grafis
Hal tersebut cukup fantastis apabila melihat
maupun para followers. Selain itu, peneliti
jumlah followers akun-akun komunitas
melakukan observasi terhadap media sosial
dakwah lainnya.
dan
Paradisean Youth semenjak September
Keunikan gaya bahasa dan cara
2016. Dalam menguji keabsahan data,
dakwah
peneliti melakukan triangulasi sumber
Youth dilakukan mengingat konten agama
bersama pihak yang dianggap ahli terkait
yang dibawakan komunitas ini berbeda
tema yang diteliti. Seluruh data yang
dengan konten akun dakwah remaja
didapatkan
dan
lainnya. Jika banyak akun lain yang banyak
digambarkan pada penulisan karya ilmiah
mengangkat materi percintaan, Paradisean
ini.
Youth justru membahas materi rukun iman,
kemudian
dijabarkan
yang
ditampilkan
Paradisean
rukun Islam, dan dosa-dosa besar. Konten KEUNIKAN KASUS
yang cukup berat tersebut diharapkan dapat
lebih mudah diterima dengan meminjam
Tentunya, dakwah melalui official account
unsur-unsur yang disukai kalangan remaja.
dirasa lebih efektif untuk belajar ketimbang melalui grup online.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sejak Januari 2016, kajian dan ilmu
Pemanfaatan media sosial dalam
agama
diinformasikan
melalui
akun
berdakwah dilatarbelakangi oleh keinginan
“Paradisean Youth” yang menjadi nama
pengelola komunitas untuk merangkul para
bagi komunitas dakwah AT dan beberapa
remaja yang memiliki hambatan jarak dan
rekan
waktu dalam mengikuti kajian keagamaan
“pemuda surga”, target dakwah Paradisean
secara langsung. Awalnya, AT, founder dan
Youth adalah anak muda atau lebih spesifik
pembina Paradisean Youth, membuat grup
pelajar SMA.
virtual di media sosial Line. Melalui forum
terdekatnya.
HJ,
desainer
Sesuai
grafis
namanya
Paradisean
diskusi, AT menyampaikan tausyiah serta
Youth, juga melihat situasi remaja saat ini
berdiskusi secara online.
umumnya kurang tertarik untuk mendalami
Sempat berjalan beberapa waktu,
ilmu agama. HJ mengungkapkan jika target
AT mulai merasa grup online yang dibuat
anak muda pula lah yang menjadi alasan
kurang efektif untuk menginformasikan
mengapa komunitas ini memanfaatkan
ilmu agama. Adanya adu argumen di antara
media sosial sebagai medium dakwah.
member menyebabkan forum menjadi
Pengelola
komunitas
telah
kurang kondusif. Selain itu, banyak chat
merasakan bahwa peranan media sosial
yang dirasa kurang penting dan hanya
bagi perkembangan dakwah sangat lah
memenuhi notifikasi.
penting. Melalui media sosial, Paradisean
Dari
permasalahan
tersebut,
Youth dapat dikenal luas seperti sekarang.
seorang peserta mentoring menyarankan
Pada April 2017, terdapat 60.000 akun yang
agar dakwah online dilakukan melalui
mengikuti Paradisean Youth di Line.
official account, bukan grup. Dengan
Sebagai sarana informasi, dapat
dibuatnya offical account, maka informasi
dikatakan bahwa media sosial berhasil
yang disampaikan dapat bersifat searah.
menjadi
Hal ini ditujukan untuk menghindari
perkembangan dakwah. Jangkauan yang
adanya debat yang dapat membingungkan
luas, kelengkapan fitur, serta banyaknya
orang lain seperti yang pernah terjadi dalam
pengguna menjadi kelebihan tersendiri
grup sebelumnya. Selain itu, dakwah yang
untuk menyebarkan berbagai pengetahuan.
disampaikan juga tidak akan terganggu
Media sosial juga menjadi solusi masalah
oleh obrolan-obrolan di luar topik agama.
alternatif
baru
untuk
jarak
dan
waktu
dalam
kegiatan
komunikasi.
ceramahnya
di
Masjid
UNISBA. Omar (2014) menyatakan bahwa
Menurut Wahyu Ilaihi (2010), internet
mendatangi
memiliki
keunggulan
YouTube merupakan contoh terbaik yang
dimana
menyediakan izin di mana pengguna dapat
internet merupakan media yang luar biasa
mengunggah video dari berbagai aspek
lengkap. Bahkan dapat dikatakan, media ini
mulai
menjadi kebutuhan primer dalam mencari
penelitian, animasi, dan semua dapat
sumber
diakses dan digunakan secara gratis.
informasi.
memandang
Fakhrurroji
pemanfaatan
(2015)
teknologi
dari
percakapan
sederhana,
Selain YouTube, Facebook pun
sebagai fenomena teknoreligion di mana
digunakan
perpaduan antara teknologi dan agama
memperdalam
merupakan
Menurut Mustafa (2013) dalam penelitian
hubungan
yang
bersifat
negosiatif.
sebagai
sarana
pengetahuan
untuk agama.
terkait aktivitas remaja di Facebook, meski
“Fenomena teknoreligion memunculkan asumsi bahwa teknologi dapat menjadi solusi praktis bagi masyarakat kontemporer untuk tetap dapat mengakses informasi agama sehingga dalam beberapa kondisi, aktivitas ini pun menjadi semacam pengalaman baru dalam praktik agama.” (Fakhrurroji, 2015)
umumnya Facebook hanya digunakan untuk bersosialisasi, namun ada pula remaja Muslim yang mempelajari agama Islam dengan mengikuti grup online di Facebook. Baik mancanegara maupun lokal, dai-dai juga mulai menyadari peranan media baru dalam merangkul mad’u dari
Teknologi bukan suatu hal negatif
berbagai lapisan sangat besar. Banyaknya
harus
sudah
jumlah pengguna media sosial, memang
bagi
menjadi peluang khususnya Paradisean
perkembangan agama. Menurut Omar
Youth untuk menyebarkan pesan-pesan
(2014), terkait peranan media sosial dalam
agama kepada masyarakat. APJII pada
dakwah menunjukkan bahwa YouTube
survey tahun 2016 menyatakan, terdapat
sangat
perkembangan
132,7 juta penduduk Indonesia yang
agama Islam. Banyak dai, termasuk AT
menggunakan internet. 81,9% atau 108,6
bersama
juta jiwa di antaranya memanfaatkan media
yang
dihindari,
semestinya
namun
dimanfaatkan
berguna
dalam
Paradisean
Youth
yang
memanfaatkan media sosial tersebut untuk membagikan video ceramah. Ceramah
sosial untuk aktivitas dakwah. Terjunnya
dai
untuk
dakwah
yang dilakukan AT dapat diikuti hanya
melalui internet mulai dilakukan semenjak
melalui
booming berbagai media sosial. Sebelum
media
sharing
tanpa
harus
AT, Ust. Abduh Tuasiqal melalui akun
sebagai
“Rumaysho” telah mengawali dakwah di
sesungguhnya.
Facebook pada tahun 2009 ketika Facebook
bagaimana wujud jihad atau khilafah yang
mulai dikenal masyarakat lokal. KH.
sesungguhnya
Abdullah
memanfaatkan
dideklarasikan seperti yang kelompok
Instagram untuk berbagi gambar dan video
ekstrimis lakukan. Informasi sesat atau
tausyiah.
Basalamah
perbuatan salah yang mencoreng agama
mengunggah 630 rekaman ceramahnya di
Islam tentunya dapat dihadang dengan
YouTube. Bahkan, KH. Saiful Islam
membuat viral informasi agama yang
Mubarak memanfaatkan Bigo Live sebagai
sesungguhnya melalui media sosial pula.
sarana dakwah meski media sosial tersebut
Maka adalah benar anggapan bahwa media
dinilai negatif oleh banyak pihak.
sosial
Gymnastiar
Ust.
Sudah
Khalid
seharusnya
penggunaan
semua jenis media sosial yang bertujuan
manfaat yang luas, maka sangat wajar dipergunakan dalam menebar informasi yang berguna. Terlebih, di era kontemporer ini, pesan palsu atau hoax berkedok agama
Paradisean
Youth
sebagai
komunitas
dakwah berusaha menjelaskan bahwa info yang tersebar di grup Line atau Whatsapp itu salah dan tidak perlu dipercaya. Penjelasan ini disampaikan melalui video berjudul Abu Takeru – Al Kabair – 58 – The End of 1500 yang diunggah di YouTube. Contoh
lain
yang
dilakukan
Paradisean Youth yaitu menangkis isu terorisme atau ISIS yang dikorelasikan
menjelaskan
bukan
berhasil
tiba-tiba
meluruskan
informasi
“IT not only makes Islamic literature globally accessible, but also assumes an essential role in spreading Islam all over the world and clearing up the misapprehensions of non-Muslims about Islam.” (Hosseini, Ramchahi, dan Yusuf, 2014)
Selama medium itu dapat memberikan
akan berakhir di tahun 1500 Hijriah.
pun
Islam
Islam.
boleh atau tidaknya oleh masyarakat Islam.
umat. Misalnya hoax ramalan bumi yang
AT
agama
negatif yang diterima non-Muslim terhadap
untuk dakwah bukan lagi diperdebatkan
juga bermunculan untuk menyesatkan
perwujudan
Pendekatan terhadap target dakwah melalui media sendiri sebetulnya telah dikenal dalam agama Islam sejak 1400 tahun
yang
lalu.
Catatan
sejarah
membuktikan terdapat 150 surat yang dikirim oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam rangka dakwah seperti surat pada Raja Najasy di Afrika hingga Kaisar Heraclius di Roma. Jika dahulu kertas dan tinta adalah sarana penting untuk merangkul mad’u yang lokasinya sangat jauh,
kini
media
menghubungkan
dai
sosial
berhasil
dan
mad’u
lintasprovinsi bahkan negara. Menurut AT,
Komunitas ini pun melakukan perencanaan
Paradisean Youth juga memiliki followers
seperti memilih jenis media sosial yang
yang berasal dari Jepang dan Malaysia.
populer, merancang konten yang akan
Selain menjadi solusi hambatan
dipublikasikan, membagi tugas dengan
geografi, media sosial adalah fasilitas yang
para
pengelola,
menentukan
gaya
tepat untuk mendekati target dakwah usia
pendekatan pada remaja, hingga membuat
remaja. Berdasarkan data dari APJII,
strategi agar informasi yang dipublikasikan
terdapat sebanyak 24,4 juta pengguna
dapat viral di dunia maya.
internet di Indonesia yang berusia 10-24
AT beserta timnya memilih Line,
tahun di mana usia tersebut dikategorikan
Facebook, Instagram, YouTube, dan blog
oleh Badan Kependudukan dan Keluarga
sebagai sarana dakwah. Media sosial
Berencana (BKKBN) sebagai remaja.
tersebut dipilih karena populer dan umum
Sementara, remaja hari ini dikategorikan
di kalangan pengguna remaja. Tercatat
sebagai Generasi Z2 yang tak dapat
sebanyak 167,4 juta pengguna Facebook di
terpisahkan
Penelitian
seluruh dunia berusia 13-17 tahun. Di
terkait generasi Z dan media sosial di
Indonesia, 16,2 juta pengguna Line berasal
Malaysia
rata-rata
dari kalangan remaja. Tentunya hal ini
remaja menghabiskan waktu 11 jam perhari
dapat memperluas jangkauan syiar yang
untuk menggunakan media sosial.
dilakukan Paradisean Youth. Fasilitas
dari
teknologi.
membuktikan
jika
Maka wajar Paradisean Youth
share dan likes pada timeline yang tersedia
berhasil diikuti oleh 10.000 followers tak
di Facebook dan Line juga menjadi nilai
lebih dari dua bulan jika melihat pesatnya
tambah yang dapat dimanfaatkan. Fitur ini
jumlah pengguna media sosial usia remaja.
memungkinkan pengguna melihat akun
Pendekatan melalui media sosial juga
pengguna lain meski tidak saling add
menjadi tepat ketika melihat pandangan
mapun follow. Sehingga, pemilik akun
remaja bahwa media sosial bukan lagi
yang
selingan pengisi waktu luang, namun
Paradisean Youth, masih dapat terpapar
sebuah bagian hidup yang tak terpisahkan.
informasi melalui share yang dilakukan
Memanfaatkan media sosial dalam
tidak
mengikuti
media
sosial
oleh followers.
dakwah kepada remaja, Paradisean Youth
Pada Facebook dan Line, profil
tidak ingin dakwah dilakukan secara asal.
Paradisean Youth dikemas dalam format
2
penggunaan gawai membuat generasi tersebut lebih cerdas dan sangat akrab terhadap teknologi.
Menurut Singh (2014), generasi Z yang lahir antara tahun 1995 - 2012 di tengah maraknya
fanpage dan official account. Official
fitur stiker, pengembangan dari emoji pada
account dan fanpage merupakan jenis akun
media sosial lainnya. Penggunaan stiker
yang dapat diikuti oleh banyak pengguna
pada komunikasi melalui instant messaging
dan biasa dimanfaatkan oleh organisasi,
sendiri bukan sekedar hiburan, melainkan
partai, komunitas hingga artis sebagai
berhasiil mempercepat proses komunikasi,
sarana
memperkenalkan
pendakwah,
seperti
diri.
Para
membuat komunikasi lebih menyenangkan,
halnya
AT,
dan
mempermudah
mengekspresikan
menggunakan fitur ini untuk menyebarkan
emosi (Haung, Yen dan Zhang, 2008: 470,
informasi keagamaan. Pada Line, official
dalam Utami, 2015). Selain stiker, berbagai
account hanya bisa dikelola melalui
fasilitas seperti grup virtual, timeline,
aplikasi terpisah bernama Line@.
Line@, hingga Line Games yang menjadi
Membuat lima akun dengan nama yang sama, Paradisean Youth menyatakan jika
media
yang
keunggulan
tersendiri
di
mata
para
penggunanya.
diutamakan
Penyebaran dakwah melalui group
pengelolaannya hanya official account di
dan timeline di Line menjadi awal mula
Line. Alasannya, target atau segementasi
meningkatnya
dakwah mereka banyak yang menggunakan
Youth.
aplikasi chatting tersebut. Selain itu,
melakukan likes dan share membuat akun
melalui fitur share di Line, dakwah
media sosial mereka mulai dikenal banyak
komunitas ini lebih mudah tersebar.
pihak. Penyebaran dakwah ini dimudahkan
Akun resmi Paradisean Youth di Line baru dibuat pada Januari 2016. AT semula
hanya
menargetkan
popularitas
Banyaknya
Paradisean
followers
yang
dengan adanya karakteristik user generated content (UGC) pada kedua fitur tersebut.
20.000
UGC menunjukkan bahwa konten
followers di penghujung tahun 2016. Di
yang tersaji di media soisal sepenuhnya
luar dugaan, memasuki bulan Oktober
dimiliki dan disebarkan oleh pengguna.
2016, sudah lebih dari 35.000 orang
Menurut Lister (2003, dalam Nasrullah
mengikuti official account mereka. Pada
2016: 31), UGC adalah relasi simbiosis
Februari 2017, jumlah pengikut bertambah
dalam
hingga mencapai jumlah 50.000 followers.
memberikan kesempatan dan keleluasaan
Menurut IPG Media Lab dalam
pengguna untuk berpartisipasi. Berbeda
laporan tahun 2014 berjudul Messaging
dengan media konvensional, pengguna tak
Apps: The New Face of Social Media and
hanya pasif menerima informasi, tetapi juga
What It Means For Brands, Line lebih
dapat berperan dalam menyebarkan pesan.
disukai remaja karena memperkenalkan
budaya
media
baru
yang
Karenanya, dalam dakwah melalui media
kustomisasi, dan kebebasan (Utami, Lestari
sosial semua orang dapat menjadi dai.
dan Putra, 2015).
Like dan share sendiri termasuk pada
kategori
Micro
UGC,
bentuk
Setelah sukses menggunakan Line, Paradisean Youth lalu melebarkan dakwah
sederhana dari aktivitas UGC. Meski
melalui
media
sosial
singkat, melalui fitur like dan share
Facebook, Blog, dan Instagram. Terkait
pengguna media yang tak terhubung
Facebook,
langsung dengan akun dakwah dapat
memiliki fanpage sendiri di Facebook,
terpapar informasi melalui aktivitas Micro
konten dakwah rutin diposting pada akun
UGC temannya.
pribadi AT dengan user name “Abu
walau
lainnya
Paradisean
yaitu
Youth
Selain like dan share, group adalah
Takeru”. Paradisean Youth menilai, fitur
contoh fasilitas yang dimanfaatkan untuk
fanpage yang disedakan Facebook kurang
berdakwah di Line. Seperti yang dilakukan
populer bahkan kalah dengan postingan
Komunitas Paradisean Youth, mad’u dapat
yang disebar melalui akun biasa. Sehingga,
berinteraksi dengan dai dan melakukan
tidak ada konten rutin yang terjadwal dan
tanya jawab atau diskusi seputar agama
dipublikasikan melalui Facebook. Hanya
melalui group di Line. Pada group umum
konten yang dirasa penting dan menarik
lainnya, pengguna dapat menyebarkan
minat banyak orang yang akan diunggah.
informasi berupa share status dari akun
Unggahan
yang tergabung dengan group maupun
dipopulerkan
akun biasa dan akun resmi yang tidak
fasilitas dari platform iklan atau sponsor di
terkoneksi secara langsung dengan anggota
Facebook.
group lainnya.
di
Facebook dengan
kemudian
memanfaatkan
Komparasi antara akun pribadi dan
Pemanfaatan Line sebagai media
akun resmi di Facebook sempat dilakukan
baru telah menggeser budaya komunikasi.
oleh AT. Ia berpendapat, meski memiliki
Pergeseran ini tampak pada proses di mana
banyak followers, hanya sedikit likes yang
sebelumnya komunikasi banyak dilakukan
diberikan user lain untuk informasi yang
secara tatap muka lalu bergeser menjadi
dipost pada fanpage. Menurutnya, fanpage
komunikasi
komputer.
yang telah diikuti puluhan ribu followers
Aktivitas teksting telah membangun nilai
unggahannya hanya mendapat 50 likes.
kedekatan
Sementara, akun pribadi AT yang telah
dalam
bermediasi
emosional
menyebarkan
menganut
norma
dan
kepraktisan
informasi,
kecepatan,
serta
diikuti oleh 2.500 followers, likes yang
hiburan.
didapatkan rata-rata berjumlah 100 hingga 300.
Facebook Paradisean Youth mulai
Situs YouTube digunakan untuk
diaktifkan pada Februari 2016. Hingga
menyimpan hasil rekaman dengan format
Januari 2017, terdapat 2.256 akun yang
video. Akun YouTube yang dipakai
menyukai
dan
1.343
akun
yang
sebelumnya
tersebut.
Akun
ceramah AT meski komunitas belum
dengan kategori edukasi ini mendapatkan
terbentuk sejak Mei 2015. Pada akun
rating sejumlah 4,6 dari 5.
tersebut, terdapat 113 video kajian dan 1
membicarkan fanpage
telah
aktif
mengunggah
Meski mengaku kurang efektif
film pendek berjudul Naruto Hijrah.
untuk dakwah, Paradisean Youth juga
Paradisean Youth sendiri memiliki 2.886
menggunakan Instagram sebagai media
subscriber dan ditonton sebanyak 187.821
dakwah. Akun yang telah diikuti 1.808
kali penayangan.
followers ini biasa mengunggah ulang
Melalui media sosial pula, para
konten yang dipublikasikan di official
remaja tetap dapat mendapatkan ilmu
account Line. Contohnya, unggahan meme
agama tanpa harus mendatangi tempat
dakwah yang diposting di Line pada pukul
ceramah. Adanya stereotip bahwa kajian
5 pagi, baru disebar di Instagram pada
hanya untuk orang-orang saleh dapat
pukul 10 pagi. Sejak Februari 2016 hingga
menutup informasi kepada mad’u yang
Januari 2017, terdapat 683 postingan.
tertarik belajar namun malu jika harus
Meski merupakan salah satu media
datang karena belum berjilbab misalnya.
sosial yang banyak digunakan remaja,
Dengan pemanfaatan media sosial sebagai
Instagram memang kurang cocok untuk
medium dakwah, tentu saja siapapun kini
menjadi sarana dalam penyebaran pesan-
dapat mengakses informasi keagamaan.
pesan dakwah. Ciri khas Instagram sebagai
Komunitas ini setidaknya memiliki
album foto itu menyebabkan tulisan atau
23 pengelola yang biasa disebut sebagai
fitur caption yang disediakan kurang
admin. Admin bertanggung jawab dalam
mendapatkan perhatian. Media sosial ini
tugas pengelolaan media sosial, melakukan
lebih
yang
rekaman kajian, hingga mengangkat isu
memungkinkan penggunanya menyajikan
yang akan dijadikan konten dakwah.
hasil foto yang bagus.
Seluruh admin memiliki akses untuk
disukai
karena
fitur-fitur
“Photo talking, editing, filtering and posting seem to be popular to the young generation, and it may well be the cutting edge of Instagram.” (Ting, 2015)
memposting account
informasi
meski
hal
pada
official
tersebut
jarang
dilakukan. Biasanya, AT yang membuat tulisan untuk media sosial. Sementara, para
admin membalas pesan-pesan yang masuk
informasi secara masal, namun juga
dari followers.
lingkup
yang
komunikasi
Pembagian tugas ini dimaksudkan
interpersonal.
dilakukan
Grup
virtual
dan
berhasil
dilakukan
agar
menawarkan sebuah solusi bagi anggota
dapat
lebih
komunitas yang berbeda secara geografi
terorganisir. Yang unik dari Paradisean
namun berusaha untuk berkomunikasi
Youth, instruksi maupun diskusi justru
secara intens satu sama lain.
manajemen
AT
kelompok
komunitas
banyak dilakukan melalui media sosial.
Ada
tiga
konten
utama
yang
Para admin mengakui, jika terdapat grup
menjadi bahasan dakwah Paradisean Youth
khusus ‘Paradisean Youth’ yang menjadi
yaitu rukun iman, rukun Islam, dan dosa-
wadah untuk memperbincangkan banyak
dosa besar. Materi tersebut merupakan
hal. Selain itu, AT juga melakukan
dasar-dasar yang wajib dipahami setiap
instruksi,
pemeluk agama Islam. Menurut AT, dalam
seperti
permintaan
untuk
pembuatan desain melalui forum tersebut. Akibat
Muslim
wajib
untuk
menyempurnakan rukun iman, rukun Islam,
komunikasi juga turut berubah. Pergeseran
serta menjauhi dosa-dosa besar. Meski ada
dari komunikasi kelompok secara tatap
materi lain yang dibahas, namun hal-hal
muka,
tersebut dirasa sebagai penyempurna.
komunikasi
mulai melalui
zaman,
umat
pola
kini
kemajuan
hidup,
tergantikan media
oleh
komputer.
Konten dakwah yang disebarkan
Bahkan kini, diskusi melalui internet sering
bersumber dari beberapa website yang
diakses melalui smartphone.
dianggap memiliki kredibilitas baik. Tiga
Komunikasi melalui media sosial
situs
yang
dijadikan
Paradisean
dalam internal tim Paradisean Youth. Di
Konsutlasi Syariah, dan Tegar di Atas
tengah kesibukan dan jauhnya jarak
Sunnah. Website tersebut menyajikan
masing-masing pengelola, sangat tidak
informasi
memungkinkan
didukung oleh dalil dan hukum hadits yang
pertemuan
secara
mengadakan
langsung.
disertai
ialah
oleh
telah memudahkan proses komunikasi
untuk
Youth
referensi
Rumaysho,
penjelasan
yang
Diskusi-
cukup jelas. Selain itu, bahasa dan bahasan
diskusi ringan para admin mengenai judul
yang disampaikan dirasa tidak terlalu
atau tema kajian misalnya, dapat dilakukan
‘keras’ oleh narasumber.
melalui grup diskusi pada aplikasi Line.
Dapat dikatakan bahwa Paradisean
Karenanya, komunikasi melalui internet
Youth cukup berbeda dengan akun dakwah
seperti ini sangat bermanfaat. Media sosial
bersegmentasi
tak hanya dimanfaatkan dalam penyebaran
umumnya akun dakwah di media sosial
remaja
lainnya.
Jika
hanya fokus pada masalah percintaan yang
Tidak seperti komunikasi interpersonal
lekat dengan kehidupan anak muda,
yang
komunitas ini justru mengangkat konten
anonimitas justru terjadi pada komunikasi
yang erat dengan kehidupan sehari-hari
di media sosial. Efektivitas komunikasi
namun kurang mendapat perhatian seperti
dapat sulit terjadi ketika komunikasi
masalah keimanan dan tata cara beribadah.
dilakukan pihak yang tak saling kenal,
Tak heran jika hal ini membuat
memiliki pemahaman serta pengalaman
Paradisean Youth dijadikan salah satu
berbeda, lalu melakukan argumen pada
media sosial yang dapat dijadikan referensi
media yang terbatas. Terlebih, informasi
dalam beribadah. Salah seorang followers
mengenai kepercayaan yang dianut, akan
bernama
mendapat
RS
mengungkapkan
bahwa
dirinya mengikuti tata cara shalat yang
melibatkan
fisik
tanggapan
lebih
pelakunya,
ketimbang
konten-konten di luar hal itu.
diunggah komunitas itu di Line.
MF berpandangan bahwa pada
Di sisi lain, Paradisean Youth
tatanan global yaitu media sosial, banyak
sempat membuat kecewa beberapa pihak.
komunitas tidak menyinggung hal yang
Pada 1 Oktober 2016, Paradisean Youth
menjadi
menyampaikan pandangan terkait perayaan
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
tahun
Sunan Gunung Djati ini, dalam dakwah
baru
hijriyah.
Pada
unggahan
perdebatan.
melalui
dicoret secara silang dengan garis berwarna
pembaca dari kalangan umum, tentunya
merah. Gambar itu dilengkapi penjelasan
konten yang menyentuh ranah khilafiyah
singkat mengenai palsunya hadits doa awal
sangat
tahun. Salah seorang followers bernama CI
Kecuali,
merasa Hal ini membuat kecewa CI
diperuntukan bagi dakwah pada kelompok
termasuk
yang memiliki pandangan sama.
yang
memiliki
pandangan berbeda. CI
yang
diminimalisir
Di penasaran
sosial
jika
luar
akun
dengan
dosen
tersebut, terdapat doa awal tahun yang
pihak-pihak
media
Menurut
target
penyampaiannya. media
konten,
sosial
komunitas
lantas
Paradisean Youth memiliki keunikan yang
mengkonfirmasi pihak Paradisean Youth
menjadi ciri khasnya di mata followers. Hal
melalui personal chat untuk mendapat
tersebut merupakan strategi para pengelola
pandangan lebih jelas. Sayangnya CI tidak
agar dakwah yang dilakukan kepada remaja
mendapatkan penjelasan secara pribadi
dapat lebih efektif.
lebih lanjut. Komunikasi
Menurut pengikut media sosial melalui
internet
tentunya memiliki beberapa hambatan.
Paradisean
Youth,
komunitas
ini
menggunakan bahasa yang ringan dan gaul
bagus-bagus, dan isinya lebih bagus lagi. Jadi teh, “wah..”5
sehingga mudah dicerna remaja. Hal tersebut
berbanding
terbalik
dengan
stereotip dakwah. Banyak yang menilai
Selain bahasa gaul dan desain
dakwah adalah kegiatan ceramah dengan
poster yang menarik, Paradisean Youth
konten berat dan bahasa yang membuat
memberikan judul-judul yang unik untuk
bosan anak muda.
kajiannya. Umumnya judul kajian diambil
“Kalau dari cara penyampaiannya tuh jadi masuk. Kan jadi masih anak muda nih. Jadi masuk gitu. Bahasanya tuh masuk ke kita. Kan ada tuh biasanya, ada ustadz yang nyampeinnya tuh terlalu gimana gitu. Jadi kitanya ngantuk.”3
dari judul film, anime, games, hingga
Komunikasi ala anak muda yang
hingga Pemberontakan Akatsuki. Beragam
istilah dari bahasa asing. Beberapa judul kajian komunitas tersebut ialah Air Susu Dibalas Air Coca Cola, Rainbow Cake, Prince of Persia, YU GI OH Dajjal VS Isa,
dilakukan Paradisean Youth tidak terbatas
reaksi
pada penggunaan bahasa gaul saja. Pada
followers.
desain poster misalnya, dibuat sesuai
followers mengaku judul yang disampaikan
dengan style desain yang kekinian. Mulai
memiliki keterkaitan dengan materi kajian.
dari
pemilihan
font,
layout,
diungkapkan Meski
oleh
menganggap
para unik,
“Apasih aku malah bingung banget pas pertama kali liat. Harry Potter vs Voldemort, Air Susu Dibalas Air Coca Cola. Itu pertama kali aku kajian tuh itu, Air Susu dibalas dengan Air Coca Cola.”6
dibuat
sederhana dan jauh dari kesan norak. Pengemasan poster dakwah yang menarik ini diakui pula oleh followers. “Oh kalo kata Alpiah sih, Paradisean Youth itu jadi posternya juga lebih menarik.”
“Kalau diliat-liat sebenernya mah gaje sih. Tapi, menarik. Lama-lama penasaran, terus akhirnya dateng dan ternyata mah nyambung. Jadi tuh bikin judul ngga semata-mata menarik doang, tapi juga ada kaitannya juga..”7
“Aku mengakui mereka menarik. Kemudian desainnya juga, lebih eye catching ya. Lebih kekinian buat anak muda. Anak SMA apalagi.. segmentasi mereka.”4
“Judul-judulnya tuh lebih menarik gitu. Jadi, kayak buat kita tuh penasaran untuk dibaca gitu. Bikin penasaran hehe.”8
“Kalau aku, sebenernya lebih suka ngeliat isi ketimbang cangkang. Cuma tetep ya, cangkang itu yang membuat lebih menarik. Jadi garagara itu, liat cangkangnya aja udah
“Judul-judulnya pun rada nyeleneh gitu. Tapi isinya bener.”9
3
7
4
8
Wawancara AL Wawancara CI 5 Wawancara RS 6 Wawancara RS
pun
Wawancara RS Wawancara AL 9 Wawancara SA
“Judulnya juga udah mengacu kepada isinya.”10
dengan figur atau kisah yang sudah dikenal
Dakwah sendiri memang harus
Senada dengan MF, SI, kyai yang
disesuaikan dengan bahasa mad'u. RA,
aktif berdakwah melalui media sosial juga
pengelola
dakwah,
memiliki pendapat yang sama bahwa
berpendapat jika menggunakan bahasa
komunikasi harus disesuaikan dengan
visual yang menarik dalam meraih simpati
bahasa mad’u. SI menjelaskan bahwa
target dakwah usia muda adalah hal yang
dalam Al Qur’an13, Allah mengutus
tepat. Ajakan untuk mengaji harus disajikan
seorang Rasul untuk menyebarkan risalah
dengan gaya yang kekinian agar dapat
dengan menggunakan
diterima.
Penggunaan kata lisan pada kata bilisaani
media
sosial
“Ya kalau strategi itu kan, kita harus menggunakan bahasa anak muda ya. Bahasa-bahasa anak muda. Jadi pembahasaan visual, pembahasaan gambar, itu lebih diterima oleh banyak orang.”11 Menurut
MF,
dalam
anak muda.
memiliki makna cara berkomunikasi untuk berdakwah sangat lah luas dan tidak terbatas pada bahasa. “Allah berfirman yang artinya tidaklah Kami utus seorang Rasul kecuali ditugaskan untuk menyebarkan risalah dengan menggunakan lisan kaum. Arti lisan kaum, sangat luas. Kenapa tidak dengan bahasa kaum? Karena kalau bahasa, terbatas dengan makna bahasa. Tapi kalau lisan, lebih luas lagi. Kalau orang Indonesia, bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia terbagi-bagi. Bahasa Indonesia untuk orang tua, untuk orang muda, untuk anak kecil. Makanya menggunakan lisan kaum.”14
dakwah
terdapat prinsip yaitu menggunakan bahasa target yang didakwahi. “Karena salah satu prinsip dakwah ada yang disebut dengan, khatibbannaas ‘ala qadri uqulihim, dan khatibbannaas bilisaani qaumihim. Khatibbannaas bilisaani qawmihin itu artinya berbicara dengan bahasa mereka.”12 Para pendakwah tentunya harus menyesuaikan diri terutama dakwah yang menggunakan media baru. Dai ditantang untuk
mengaitkan
kebutuhan
mad'u.
dakwah
dengan
Contohnya
dalam
menjelaskan perihal hijrah, akan lebih mudah
dicerna
kala
Tentu menjadi sangat tepat ketika dakwah kepada remaja dilakukan dengan menggunakan
gaya
santai.
divisualisasikan
10
13
11
14
Wawancara SA Wawancara RA 12 Wawancara MF
lisan kaumnya.
QS Ibrahim (14) : 4 Wawancara SI
komunikasi
yang
Paradisean
Youth
menampilkan
Bahkan, anime ini mengalahkan jumlah
unsur-unsur budaya populer anime dalam
pencarian anime One Piece yang mendapat
berdakwah. Hal ini dilakukan, karena
predikat anime terpopuler versi Shonen
banyak adders yang tertarik dengan game
Jump.
maupun anime.
Tidak dipungkiri, komik karya
Unsur anime ditunjukkan melalui
Masashi Kishimoto ini memang memiliki
judul kajian, poster, film pendek. Bahkan,
ketenaran termasuk di Indonesia. Sejak
tak jarang AT menggunakan kostum
ditayangkan di Global TV pada tahun 2006,
cosplay ketika berceramah secara langsung.
banyak anak-anak maupun remaja yang
Naruto, One Piece, Final Fantasy, dan
menggilai tayangan tersebut. Meski sempat
Detective Conan adalah beberapa contoh
dikecam oleh KPI karena beberapa adegan
anime populer yang pernah diangkat
yang tidak pantas untuk anak, namun
menjadi judul kajian.
hingga
Kisah-kisah dalam anime Naruto menjadi topik yang sering diangkat sebagai materi
dakwah.
AT
April
2017
Naruto
masih
ditayangkan di Global TV. Di Indonesia, Naruto tidak hanya
mengungkapkan,
dikenal anak-anak dan remaja daerah kota.
pemilihan anime dalam tema kajian karena
Oktober 2016 lalu, Tribun Pontianak
banyak pelajaran yang dapat dikaitkan
memberitakan adanya tugu di Melawi yang
dengan materi dakwah. Pada kisah Naruto
dijuluki ‘Tugu Naruto’. Tidak hanya itu,
misalnya, hal-hal yang dilarang dalam
karakter Naruto juga pernah digunakan
agama Islam seperti berbuat sihir atau
sebagai maskot dalam kegiatan sosialisasi
perilaku syirik dapat dijadikan materi
kepada anak di Semarang hingga mencari
dalam membahasa dosa besar. Melalui
sumbangan dana korban bencana alam di
cerita Naruto inilah, Paradisean Youth
Garut. Maka tak heran, jika AT dan tim
berharap dakwah yang dilakukan lebih
memasukkan unsur-unsur Naruto dalam
mudah dicerna, ketimbang menyampaikan
dakwahnya kepada para remaja.
dalil secara langsung tanpa contoh kepada remaja.
dalam dakwah merupakan sesuatu yang Selain karena banyak hal yang
dapat
Para followers menilai, unsur anime
dijadikan
pelajaran,
pemilihan
Naruto didasari popularitas anime tersebut.
kreatif dan menjadi inovasi dalam dakwah. Hal tersebut tentu saja berhasil menarik perhatian dari anak muda.
Pada analisa Google Trends tahun 2015,
Salah satu karya yang paling diingat
pencarian keyword Naruto masih cukup
para followers ialah film pendek berjudul
tinggi meski komik tersebut telah tamat.
Naruto Hijrah yang diperankan para admin
Paradisean Youth. Setidaknya, Naruto
Walau muncul perdebatan bagi
Hijrah telah ditayangkan sebanyak 15.941
beberapa pihak terkait penggabungan unsur
kali di YouTube. Film ini juga mendapat
agama dan budaya populer, MF menilai
430 likes dan 77 dislikes.
bahwa hal ini bukan suatu masalah. Budaya
Film pendek berdurasi 37 menit ini
populer dapat dipinjam sebagai alat untuk
secara keseluruhan menjelaskan pelajaran
menyebarluaskan dakwah yang memiliki
tauhid.
kesan kaku di kalangan remaja.
Naruto
Hijrah
sebenarnya
merupakan adaptasi dari kisah Naruto
Dakwah sendiri bukan sebatas
dengan beberapa modifikasi. Dalam film
doktrin. Meski dakwah menjadi kewajiban
tersebut,
yang
dalam agama, namun sebagai aktivitas
diperankan AT bertemu dengan pemuda
komunikasi tentu saja dimaknai secara
dari Negeri Kabut yang mengajarkan
berbeda. Sebagai aktivitas komunikasi,
agama Islam.
seruan untuk menyampaikan agama bisa
dikisahkan
MF
Naruto
menjelaskan,
komunikasi
dakwah akan menjadi efektif apabila
dilakukan
mad’u.
macam
Setelah menyajikan konten-konten
Naruto
yang cukup berbobot dengan bahasa
sebagai icon dalam dakwah akan lebih
khasnya, Paradisean Youth juga membuat
mudah diterima oleh remaja, ketimbang
strategi agar informasi yang dipublikasikan
menampilkan kisah para wali songo atau
dapat tersebar dengan luas. Tiga cara yang
sahabat Rasul secara langsung.
dilakukan komunitas ini yaitu optimalisasi
Dalam
Menampilkan
berbagai
pendekatan.
dikaitkan dengan unsur-unsur yang dekat dengan
dengan
perspektif
komunikasi,
seseorang akan lebih mudah mencerna informasi
ketika
pesan
likes dan share, pengadaan kuis dalam forum kajian, juga iklan di Facebook.
tersebut
Akun Paradisean Youth terbilang
disampaikan dengan hal-hal yang familiar
sukses
dalam hidupnya. Meski Naruto tak berasal
followers dalam waktu singkat. Menurut
dari Indonesia, namun anime ini telah akrab
AT, like and share adalah salah satu faktor
dengan para remaja sejak ditayangkan di
mengapa Paradisean Youth dengan cepat
televisi lokal. Berbeda halnya dengan
diketahui banyak pengguna media sosial.
budaya Arab, yang meski memiliki relasi
Pada awal dibuatnya akun Paradisean
antara Islam dengan proses dakwah, namun
Youth, AT menegaskan para muridnya
budaya Arab kurang populer dan tidak
yang tergabung di dalam grup Paradisean
terlalu cocok untuk kalangan remaja
Youth untuk selalu like dan share post.
Indonesia.
karena
tingginya
pertambahan
Saran ini pun dilakukan oleh para
Rp50.000 ini berbentuk pertanyaan yang
murid AT. Terlebih, ia menekankan pada
wajib dijawab melalui official account di
muridnya, bahwa like dan share bukan
Line. Dengan adanya kuis tersebut, peserta
sekedar mempopulerkan nama Paradisean
tentu tertarik menjawab, sehingga mau tak
Youth, namun agar dakwah dapat tersebar
mau akan menambahkan akun tersebut.
lebih luas. Maka, tak heran, pada awal
RS yang juga menghadiri kajian
kemunculan walaupun postingan hanya
Paradisean Youth secara langsung pernah
sedikit, namun memiliki ratusan likes setiap
mengikuti kuis yang dilakukan AT. Meski
postnya.
belum pernah menang, ia mengatakan cara
“Dulu waktu followersnya baru 3000 aja itu udah sekitar 100an gitu. Bahkan, alhamdulillah dengan cara ini ya cara saya untuk ngeboomingkan.”15
ini cukup unik untuk menarik followers
Saran yang selalu dilakukan AT
bagi teman-teman yang baru mengaji.
baru. Meski semula followers hanya berniat untuk kepentingan materi, RS berharap ini dapat menjadi motivasi dalam mencari ilmu
AT dan tim juga menggunakan
diakui oleh SK, anggota grup Paradisean Youth yang cukup rutin melakukan like dan
fasilitas
share. Menurutnya, post yang disukai dan
Facebook. Fanpage Paradisean Youth di
dibagikan bukan semata-mata mengejar
Facebook
popularitas,
penting
namun
untuk
menyebar
sponsor
hanya dan
yang
disediakan
mengunggah
memanfaatkan
hal-hal sponsor.
Dengan membayar Rp300.000,- pengguna
kebaikan. Fitur like and share ini diakui oleh followers
merupakan
menjadikan
mereka
jalan
mengetahui
dapat mengiklankan post di Facebook.
yang
Facebook memungkinkan pihak sponsor
akun
untuk menentukan segemntasi mulai dari
tersebut. Contohnya followers RS, SA, dan CI, mereka mengetahui Paradisean Youth
usia hingga daerah yang diiklankan. Iklan yang disebar di Facebook
dari like maupun share yang disebar di
rupanya
timeline dan grup-grup Line.
pengelola.
dirasa
cukup
Terbukti
efektif
postingan
bagi video
Di samping fitur-fitur berbayar
berjudul Syababul Muslim – Journey to the
yang dapat digunakan secara online,
Akhira – Perjalanan Akhirat disukai lebih
Paradisean Youth juga mengadakan kuis
dari 75.000 akun, disebar sebanyak 984
pada kesempatan yang dilakukan setelah
shares, dan dikomentari sebanyak 2.457
ceramah AT. Kuis dengan hadiah pulsa
kali. Selain itu, ada pula video Selamat
15
Wawancara AT
Tinggal adikku Sabiq Ismatullah yang mendapatkan likes sebanyak 12.000, 163
Ilaihi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nasrullah, Rulli. 2016. Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
shares dan 644 komentar.
SIMPULAN Banyaknya pengguna media sosial usia remaja di Indonesia merupakan alasan Paradisean
Youth
terjun
berdakwah
menggunakan medium tersebut. Selain itu, media sosial dirasa dapat merangkul peserta kajian maupun melakukan diskusi yang tidak dapat dilakukan pada forum langsung. Proses pemanfaatan media sosial yang dilakukan Paradisean Youth dalam berdakwah yaitu memilih jenis media sosial yang populer, merancang konten yang akan dipublikasikan, membagi tugas dengan para pengelola, merumuskan rancangan pesan yang dapat diterima remaja dan membuat strategi agar informasi yang dipublikasikan dapat viral di dunia maya. Paradisean Youth mengemas pesan dakwah melalui penggunaan bahasa yang khas dan menampilkan unsur anime dan cosplay. Untuk meningkatkan popularitas media sosialnya,
komunitas
ini
melakukan
optimalisasi likes dan shares, mengadakan kuis, dan membuat iklan di Facebook.
REFERENSI Creswell, John W. 2013. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumber Lain: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. 2016. Infografis Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia. Fakhruroji, Moch. 2015. SMS Tauhid Sebagai Teknoreligion: Perspektif Teknokultur Atas Penyebaran Tausyiah Agama Melalui SMS dalam Jurnal Sosioteknologi, Vol 14, No. 3, Desember 2015. diakses pada 3 Februari 2017 pukul 14:06 WIB dari https://www.researchgate.net/publicati on/286669479 Kementerian Kesehatan RI. 2015. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. diakses pada 4 Februari 2017 dari https://www.depkes.go.id Mustafa, Muhamad Zaki, et al. 2013. Facebook as Social Media Tools among Muslim Youths in Malaysia dalam American International Journal of Social Science Vol. 2 No. 8; December 2013, diakses pada 2 Februari 2017 pukul 17:24 WIB dari www.aijssnet.com/journals/Vol_2_No _8_December_2013/19.pdf Omar, Faradilla Iqmar, Nor Azlili Hassan, dan Iza Sharina Sallehuddin. 2014. Role of Social Media in Disseminating Dakwah dalam Islamic Perspectives Relating to Business, Arts, Culture and Communication: Proceedings of the 1st ICIBACC 2014. Singapura: Springer, diakses pada 22 Agustus 2016 pukul 14:38 WIB dari https://www.researchgate.net/publicati on/280313009
Singh, Anjali. 2014. Challenges and Issues of Generation Z dalam IOSR Journal of Business and Management (IOSRJBM) Volume 16, Issue 7. Ver. I (July. 2014), PP 59-63. diakses pada 4 Februari 2017 pukul 13:41 WIB dari www.iosrjournals.org/iosrjbm/papers/Vol16-issue7/Version1/H016715963.pdf Ting, Hiram et all. 2015. Beliefs about the Use of Instagram: An Exploratory Study dalam International Journal of Business and Innovation. Vol.2, Issue 2, 2015 diakses pada 2 Maret 2017 13:30 WIB dari https://www.researchgate.net/publicati on/272026006_Beliefs_about_the_Use _of_Instagram_An_Exploratory_Study Utami, Anggi Mayasari Violita, Martha Tri Lestari, Asaas Putra. 2015. PERGESERAN BUDAYA KOMUNIKASI PADA ERA MEDIA BARU (Studi Etnografi Virtual Penggunaan LINE oleh Digital Natives). diakses pada 27 Maret 2017 pukul 18:49 WIB dari https://openlibrary.telkomuniversity. ac.id/pustaka/files/104397/jurnal_epr oc/pergeseran-budaya-komunikasipada-era-media-baru-studi-etnografivirtual-penggunaan-line-oleh-digitalnatives-.pdf.