PEMANFAATAN MEDIA AUDIO DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pembelajaran Multimedia
Dosen Pengampu : Dra.Mindaudah, M.Pd
Disusun Oleh : Kelompok 1
Disusun oleh : Kelompok 1
1. Ana Faizatuz Zuhroh
(126766)
2. Riska Ayu Larasati
(126753)
3. Rochmah Harsintayana
(126764)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2012-B
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA JOMBANG 2015
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu hal yang paling mendasar untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Namun kurangnya kreatifitas guru sebagai pengajar dalam menyajikan media pembelajaran yang lebih menyenangkan dan dekat dengan dunia siswa menyebabkan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru tidak berjalan secara optimal. Akibatnya siswa merasa bosan, pelajaran tidak menarik, bahkan penuh misteri, sehingga berujung pada hasil belajar yang kurang memuaskan. Sebagaimana yang dikemukakan Arsyad (2006:15) ada dua unsur yang amat penting dalam proses pembelajaran di kelas yaitu model atau strategi dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruhpengaruh psikologis terhadap siswa sehingga akan membantu keefektifan proses pembelajaran dalam penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan memadatkan informasi. Dengan melalui media grafis, audio, visual, dan audio visual yang sesuai dengan pokok bahasan yang sedang disampaikan. Maka, suasana dikelas menjadi menarik dan menyenangkan. Sehingga ide yang disampaikan guru lebih mudah untuk ditangkap oleh para siswa dan berakibat pada hasil pembelajaran yang maksimal.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul “Peranan Media Audio dalam Kegiatan Belajar Mengajar Tingkat SD.”
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana peran Media Audio dalam kegiatan belajar - mengajar tingkat SD?
2. Bagaimana cara penggunaan Media Audio yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar tingkat SD? 3.
Apa fungsi dan manfaat Media Audio dalam kegiatan belajar - mengajar tingkat SD?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui peranan Media Audio dalam kegiatan belajar mengajar tingkat SD.
2.
Untuk mengetahui cara penggunaan Media Audio dalam kegiatan belajar mengajar tingkat SD.
3. Untuk mengetahui adanya interaksi pengaruh penggunaan Media Audio sebagai motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar khususnya pada mata pelajaran Matematika.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sejarah Perkembangan Media Audio
Jauh sebelum ditemukannya teknologi visual, manusia lebih akrab menggunakan media audio (pendengaran). Sejarah media audio itu sendiri tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi komunikasi suara yang digunakan manusia dari masa ke masa. Perkembangan media audio jika dilihat dari sejarah komunikasi suara, pada tahun 1844Morse mengirim berita lewat kawat dari Baltimore ke Washington, maka dikenallah teknologi yang dinamakan telegrafi. Dari temuan tersebut, Alexander Graham Bellkemudian berpikir bahwa tidak hanya bunyi saja yang dapat disalurkan melalui kawat, suara pun juga bisa. Pada tahun 1875, Alexander Graham Bell melakukan percakapan lewat telepon sebagai temuan baru di bidang komunikasi suara. Beberapa tahun kemudian, yaitu pada tahun 1895 ditemukanlah radio oleh Marconi. Temuan tersebut menjadi temuan yang paling akrab dan dikenal masyarakat. Sebelum ditemukannya alat komunikasi lain, hampir semua informasi disampaikan dari generasi ke generasi melalui media audio (pendengaran). Banyak orang menghabiskan waktu untuk mendengarkan informasi melalui radio. Setelah ditemukannya radio, kemudian mulai ditemukannya alat perekam suara olehThomas Alfa Edison yaitu dikenal dengan phonograph. Melalui alat phonograph ini, orang dapat melakukan perekaman suara dengan menggunakan piringan hitam. Temuan ini kemudian berkembang seiring dengan perkembangan zaman yaitu orang mulai merekam dengan menggunakan cassette tape recorder. Di masa sekarang, peran kaset juga telah digantikan dengan perangkat baru yang bersifat digital seperti Compact Disc (CD), Flashdisc, dan sebagainya.
B.
Pengertian Media Audio
Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Menurut sadiman, media audio ( 2011:49 ) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal (kedalam katakata atau bahasa lisan ) maupun non verbal. Yudhi Munadi (2010:59), mendengarkan sesungguhnya suatu proses rumit yang melibatkan empat unsur: (1) mendengar, (2) memperhatikan, (3) memahami, (4) mengingat. Jadi definisi mendengarkan adalah “proses selektif untuk memperhatikan, mendengar, memahami, mengingat simbol-simbol pendengaran.” Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
C. Evalusi penilaian hasil dari media audio Untuk mengukur atau mengevaluasi sejauh mana perkembangan kemampuan siswa mendengar, memahami, dan menghargai materi audio antara lain : 1. Dengan memberikan tugas untuk mendengar rekaman kuliah atau pidato, siswa disuruh mengajukan pertanyaan atas apa yang didengarnya 2. Untuk mendengarkan sebuah drama yang belum dikenal siswa ditugaskan untuk mengidentifikasi berbagai unsur seperti pembicara, waktu, peristiwa dan gagasan – gagasan. 3. Untuk drama atau pidato kuliah, mintalah siswa secara kritis untuk mengevaluasi gagasan, pengucapan bicara, ekspresi dan aspek lainnya. 4. Dengarkan sebuah cerita atau masalah dan hentikan cerita sebelum berakhir, kemudian minta siswa untuk mengungkapkan akhir bagaimana akhir dari cerita atau masalah tersebut menurut versi mereka sendiri
D. Jenis-Jenis Media Audio 1.
Radio
Munadi (2010:75), Radio merupakan “media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Suara yang mengandung pesan dikomunikasikan atau diinformasikan melalui alat atau microfon yang kemudian akan dipancarkan melalui gelombang elektromagnetik dan penerima pesan (pendengar) menangkap informasi tersebut melalui pesawat radio. ·
Kelebihan Media Radio
a)
Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak dari pada TV,
b)
Sifatnya mudah dipindahkan
c)
Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak
d)
Dapat merangsang partisipasi aktif pendengar
e) Radio dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan arti. (berguna bagi program sastra/puisi) f) Mampu mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan memungkinkan menjangkau sasaran yang luas g) Dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang tidak dapat dilakukan guru, yakni menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar kedalam kelas. Sehingga media audio memungkinkan untuk menghadirkan hal-hal yang aktual dan dengan demikian dapat memberikan suasana kesegaran pada sebagian besar topik yang dibahas. ·
Kelemahan Media Radio
a)
Sifat komunikasinya satu arah
b)
Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya
c) Penjadwalkan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah. Integrasi siaran radio ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sering kali menyulitkan. 2. Phonograph Munadi (2010:69), Yang terpopuler ialah bentuk piringan hitam. Phonograph bentuknya pedat,mudah dibawa dan mudah digunakan serta mudah meletakan bagian/segmen yang khusus pada rekaman karena bisa melihat alur gerak jarum pada phonograph dan bagian-bagiannya dipisahkan oleh pita-pita hitam. c) Compact disc CD yang berukuran kecil ini dapt mentimpan MUsik atau suara-suara yang disimpan dan direkam secara digital dalam bentuk ukuran bit, piringan perak tanpa alur seperti pada piringan j\hitam yang dapat menyim[an informasi dalam jumlah ynag besar, ukuran hanya 12 cm (diameter). 3. Alat perekam magnetic Alat perekam magnetik atau tape recorder adalah salah satu alat elektronik yang mampu merekam suara secara manual dan merupakan salah satu media yang memiliki peranan yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Alat ini sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Macam – macam alat penyimpanan File Audio antara lain : ·
Kaset
Kaset adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup baik. Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset rusak, jamuran, kotor dan lain-lain. Alat untuk
memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa juga diputar dengan menggunakan walkman. · CD dan DVD CD ( Compact Disc ) dan juga DVD ( Digital Compact Disc ) adalah sebuah media penyimpanan file audio yang dibuat untuk merampingkan sistem penyimpanannya. Selain ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih bagus. Kualitas suara akan menurun atau bahkan hilang jika permukaandisc tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan lainnya. Alat yang diperlukan untuk memutar CD atau DVD audio adalah CD player dan atau DVD player. · (MP3) MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang dianggap popular saat iini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod. iPod adalah salah satu merk dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan dan dipasarkan oleh Apple Computer. 4. Compact disc Munadi (2010:69), CD yang berukuran kecil ini dapt mentimpan MUsik atau suara-suara yang disimpan dan direkam secara digital dalam bentuk ukuran bit, piringan perak tanpa alur seperti pada piringan j\hitam yang dapat menyim[an informasi dalam jumlah ynag besar, ukuran hanya 12 cm (diameter). 5. Audio Card Yang memiliki pita perekam magnetic di sisi bawahnya. Esensinya merupakan flashcard tetapi dilengkapi suara. Menggunakan system dual track yang memperbolehkan merekam suaranya dan memutarnya kembali untuk membandingkan dengan suarasebelum direkam. Jika suara rekaman salah maka bisa dihapus dan direkam kembali sesering yang kita inginkan. Brikut Keunggulan dan keterbatasn dari salah satu media audio yaitu format kase, karena format kaset ini yang paling popular.
E.
a.
Kelebihan dan Kekurangan Media Audio
Kelebihan media audio
1.
Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV.
2.
Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
3. Dapat digunakan bersama – sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali. 4. Dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
b.
Kekurangan media audio
1. Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus. 2. Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual. 3. Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan perbendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat. 4. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak. 5. Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima.
F.
Peran Media Audio dalam kegiatan belajar - mengajar tingkat SD
Penggunaan media audio disesuaikan dengan aspek dan materi pembelajaran yang disampaikan kepada murid dari guru. Media audio mampu menyesuaikan kecepatan belajar siswa. Siswa yang lambat bisa mengulang pembelajaran karena media bisa menjadi “tutor yang sangat sabar”. Sementara siswa yang mampu belajar cepat bisa belajar sesuai kecepatannya. Sebetulnya, sekolah dasar dan sekolah menengah menghabiskan 50% waktunya disekolah dengan mendengarkan. Mahasiswa menghabiskan hampir 90% waktunya untuk mendengarkan dosennya dan diskusi seminar. Pentingnya pengalaman audio dalam kelas seharusnya tidak diremehkan. Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, media berperan penting dalam proses pembelajaran. Media dan model pembelajaran digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Media audio digunakan untuk menarik perhatian siswa. Sehingga mempermudah siswa dalam menerima materi yang disampaikan guru. Audio bahan ajar yang telah direkam sebelumnya tersedia untuk berbagai mata pelajaran. Untuk kelas music, tape dan CD dapat digunakan untuk memperkenalkan bahan baru atau memberikan music pengiring. Suara dari berbagai instrument music sendiri atau dikombinasikan. Di TK dan awal SD, tape dan CD dapat digunakan untuk mengembangkan ritme, bercerita, bermain dan bermain drama atau lagu. Dipelajaran ilmu social, tape recorder bisa digunakan untuk memutar kembali suara pelaku sejarah untuk didengarkan dikelas. Pada pembelajaran tingkat SD, penulis menggunakan media audio untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara-suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara, kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat.
Media audio hanya mengandalkan suara dalam penyampaian pesan atau informasi. Karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang di mana saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang dipelajari. Untuk mengatasi kelemahan itu, maka materi yang ada di program audio maupun radio hendaknya mampu memotivasi siswa agar peserta didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghibur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang mendengarnya sampai program selesai. Selain itu, adanya jadwal atau acara tatap muka, yaitu pertemuan antara pendidik dengan peserta didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas dalam media audio. Dengan demikian dalam pembuatan media audio haruslah semenarik dan seefektif mungkin. G. Cara penggunaan media audio
Dalam pembuatan atau penggunaan media ada beberapa peralatan pokok yang harus diperhatikan diantaranya : mikrofon, alat perekam (recorder ), alat pemutar hasil rekaman ( player), alat penyampur sumber suara (mixer) dan beberapa fasilitas lainnya yang diperlukan. Langkah–langkah untuk mempersiapkan media audio Arsyad (2011:150) adalah : a) Mempersiapkan diri b) Mempersiapkan kesiapan siswa c) Mendiskusikan membahas materi program audio. d) Mendengarkan materi audio yang akan dibahas
Sedangkan menurut sudjana ( 2005 : 130 ) langkah – langkah yang harus dipersiapkan dalam menggunakan media audio meliputi tiga hal yaitu : a. langkah persiapan meliputi : 1.
Meneliti kelengkapan media, lembar kerja siswa dan lembar tes
2.
MEmeriksa peralatan penyaji, bahan belajar dan serana penunjang
3.
Mempelajari isi program
4.
Mengatur ruangan, tempat duduk siswa dan peralatan penyaji, dsb.
b. Langkah penyajian meliputi : 1.
menyajikan waktu yang tepat, mengatur situasi ruangan, berikan motivasi untuk siswa
2.
Memutar media audio dan mengatur volumenya
3. Memperhatikan aktivitas siswa dan mengelola kelas sesuai rancangan pembelajaran yang ditentukan 4.
Bila perlu putar ulang audio pada bagian yang kuran jelas
5.
Pusatkan kembali peratian siswa, bila ditengah pemutaran media kurang memperhatikan
6. Guru sebaiknya tidak banyak member penjelasan yang mengekibatkan konsentrasi siswa terganggu c. Tindak lanjut 1.
Mengajukan pertanyaan tentang materi media audio
2.
Memeberi penguatan, penjelasan tambahan tentang amteri yang telah didengarkan
3.
Membimbing siswa untuk menarik kesimpolan dari materi tersebut
4.
Memeberikan tugas/latihan sesuai topic
5.
Jika perlu, siswa diajak mencari referensi tambahan
6.
Mengaitkan materi audio dengan topik berikutnya.
Teknik penggunaan rekaman menurut Hamalik ( 1994 : 103 ) antara lain : a. Kelas harus dibawa kearah belajar mendengarkan rekaman secara aktif b. Guru hendaknya mengenal dan memahami rekaman tersebut c. Menguasai penggunaan rekaman dan cakap mempergunakan rekaman dalam belajar d. Kegiatan lanjutan Teknik dalam perekaman radio pendidikan sudjana ( 2005: 139 ), mengusulkan hal – hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : a. pilih subjek atau tema yang menarik dan mengundang perhatian mereka. b. Tentukan garis- garis besar cerita atau membuat synopsis. c. Tentukan pemain, pelaku, penangungjawab dan sebagainya. d. Adakan latihan diluar studio untuk melatih penjiwaan mereka. e. Pilih sound effect yang sesuai, kemudian coba rekam dan adakan revisi.
H. Fungsi dan Manfaat Media Audio
a.
Fungsi media audio
Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat sudjana dan Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa :
1. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian. 2. Mengikuti pengarahan 3.Melatih daya analisis 4. Menentukan arti dan konteks. 5. Memilah informasi dan gagasan. 6. Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi. Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagi alat Bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemanfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan. Selain itu juga Sudjana (2005 : 129 ) menambahkan pemanfaatan fungsi Media Audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam :
1. Pengajaran musik literaty ( pembacaan sajak ) , dan kegiatan dokumentasi. 2. Pengajaran Bahasa Asing , baik secara Audio ataupun secara Audio Visual. 3. Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan. 4. Paket – paket untuk berbagai jenis materi , yang memungkinkan siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.
b. Manfaat Media Audio Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan tentang manfaat (sisi positif) dari media audio. Sebagaimana media Radio, media audio juga merupakan media pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya. Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang di mana saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari. Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut : 1. Materi yang ada di progam Audio maupun Radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghibur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang mendengarkannya sampai program selesai.
2. Adanya jadwal atau acara tatap muka, yaitu pertemuan antara pendidik dengan peserta didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas dalam Media Audio.
BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan
Media pembelajaran audio digunakan sebagai alat komunikasi antara pengajar dan peserta didik sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan efisien berjalan dengan optimal. Dengan menggunakan media audio secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap siswa yang pasif. Sehingga menimbulkan gairah belajar. a.
Peran media audio
Penggunaan media audio dalam pembelajaran tingkat SD dapat membantu anak dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Sekolah dasar dan sekolah menengah menghabiskan 50% waktunya disekolah dengan mendengarkan. Mahasiswa menghabiskan hampir 90% waktunya untuk mendengarkan dosennya dan diskusi seminar. Pentingnya pengalaman audio dalam kelas seharusnya tidak diremehkan. Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, media berperan penting dalam proses pembelajaran. Media dan model pembelajaran digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
b.
Cara penggunaan media audio
Langkah–langkah untuk mempersiapkan media audio Arsyad (2011:150) adalah :
a). Mempersiapkan diri b) Mempersiapkan kesiapan siswa c) Mendiskusikan membahas materi program audio. d) Mendengarkan materi audio yang akan dibahas.
Sedangkan menurut sudjana ( 2005 : 130 ) langkah – langkah yang harus dipersiapkan dalam menggunakan media audio meliputi tiga hal yaitu : a). Persiapan b). Penyajian c). Tindak lanjut.
c.
Fungsi dan Manfaat Media Audio
Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat sudjana dan Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran.
Sudjana (2005 : 129 ) menambahkan pemanfaatan fungsi Media Audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam : 1. Pengajaran musik literaty ( pembacaan sajak ) , dan kegiatan dokumentasi. 2. Pengajaran Bahasa Asing , baik secara Audio ataupun secara Audio Visual. 3. Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan. 4. Paket – paket untuk berbagai jenis materi , yang memungkinkan siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.
DAFTAR PUSTAKA
http://stitattaqwa.blogspot.com/2012/06/media-audio-sebagai-media-pembelajaran.html http://rennyoktarina.blogspot.com/p/pengertian-media-audio.html Munadi Yudhi, 2010, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), Jakarta:Gaung Persada Perss. Arsyad Azhar, 2011, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers. Sadiman Arief S, dkk, 2011, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya), Jakarta: Rajawali Pers.