Teori Kognitif Sosial Dalam Komunikasi Massa

  • Uploaded by: Communication Management UI
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Teori Kognitif Sosial Dalam Komunikasi Massa as PDF for free.

More details

  • Words: 1,053
  • Pages: 14
TEORI KOGNITIF SOSIAL DALAM KOMUNIKASI MASSA



TEORI KOGNITIF SOSIAL DALAM KOMUNIKASI MASSA Teori kognitif sosial menyediakan suatu konsep

yang membentuk kerangka kerja yang digunakan untuk mengevaluasi efek determinan dan mekanisme. Perilaku seseorang sering dijelaskan dalam bentuk hubungan sebab akibat yang dibentuk dan ditempa oleh pengaruh lingkungan dan disposisi internal. Menurut bandura, kognitif sosial menjelaskan fungsi-fungsi psikologis yang diistilahkan sebagai reciprocal causation atau kausalitas timbal balik jadi semua interaksi yang kita lakukan, semua aktivitas biologi, komunikasi, sosial, kognitif, afektif , pola perilaku dan apa-apa yang terjadi di lingkungan semua dioperasikan dan dipengaruhi oleh nilai-nilai yang bersifat hubungan timbal balik.



Teori sosial kognitif diciptakan dari perspektif Bandura dimana menurutnya, manusia itu adalah makhluk yang bersifat mengatur diri, proaktif, membuat pencitraan dan peraturan sendiri dengan dipengaruhi lingkungan dan kekuatan dari dalam diri. Dan oleh karenanya, agensi personal atau cara pandang terhadap diri kita itu dipengaruhi oleh keadaan sosiostruktural. Dalam lingkup sosio struktural kita mempunyai peran ganda yaitu sebagai produsen dan hasil dari



Teori cognitive sosial memegang peranan penting dalam proses sosialisasi pribadi. Prosesini menjadi suatu alat bagi kita dalam menciptakan pengertian terhadap lingkungan sekitar kita yang dapat mempengaruhi segala aspek dalam kehidupan kita dimana faktor kognitif akan mengarahkan kita lingkungan mana yang akan kita amati, apa yang bisa kita dapat dari lingkungan itu dan apakah efek yang kita alami akan bersifat permanen atau tidak, dampak emosional apa yang akan kita dapat dari lingkungan dan bagaimana informasi yang kita dapat akan kita gunakan dimasa depan. Semua hal ini digambarkan dengan simbol, arti, bentuk, dan kelanjutan dari pengalaman yang mereka alami.





Manusia mendapat pengertian tentang sesuatu dan mengembangkan pemikirannya berdasarkan pengalaman dan dari sini juga mereka mengembangkan solusi yang mereka gunakan untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Melalui simbol-simbol yang ada, kita bisa berkomunikasi dimana saja dan dengan siapa saja tanpa dibatasi ruang dan waktu tapi terlepas dari semua itu, teori kognitif sosial lebih memfokuskan pada asal muasal suatu pemikiran, tindakan yang



Manusia dalam hidupnya tidak selalu menjadi yang “bisa mengetahui” dan yang “bisa menampilkan” tapi kita juga menjadi “ yang bereaksi” dan” yang mengarahkan” dan agar fungsi ini bisa berfungsi dengan baik maka dibutuhkan pengganti yang berasal dari luar yang berupa peraturan dan norma yang mempunyai kekuatan memberi sanksi dan memberikan saling memberi dan menerima. Motivasi diri, tindakan berdasar emosi dan keadaan bekerja secara bersama membentuk standar evaluasi internal yang bisa mempengaruhi perilaku orang lain terhadap kita dan perilaku kita terhadap orang lain ( Bandura1991). Semua pengharapan terhadap hasil tindakan didapat dengan cara memenuhi nilai standar perilaku yang ada yang menjadi “insentif” bagi kita dalam bertindak. Sedangkan efek motivasional sendiri tidak berasal dari standar tadi tapi lebih dari berasal hasil evaluasi investasi pribadi kita ( berupa pengalaman, pengetahuan,pola perilaku dll ) dalam beraktivitas dan reaksi negatif dan positif dari orang disekitar kita.



Manusia dalam hidupnya selalu mensetting diri kedalam situasi yang yang bersifat mengejar prestasi yang dilakukan dengan cara menggerakan dan menggunakan semua kemampuan yang ada dalam diri mereka untuk mewujudkannya, pada beberapa kasus ada seseorang yang apa bila merasa berhasil dalam mewujudkan keinginannya maka ia akan meningkatkan standar motivasinya, mengejar ambisi dan keinginan lain, mencari tantangan baru

SELF REFLECTIVE CAPABILITY 

  

Kemampuan untuk merefleksikan diri adalah salah satu atribut yang dimiliki oleh seorang individu. Dalam hidupnya menusia tidak hanya menjadi agen dari seperangkat tindakan tapi juga mempunyai kemampuan untuk membedakan mana yang merupakan tindakan yang benar tapi juga mana yang salah sehingga kita memberikan suatu penilaian dari tindakan karena mereka bisa memberikan suatu verifikasi terhadap tindakan yang mereka lakukan. Ada 4 model yang biasa digunakan dalam masalah refleksi diri, mereka adalah : enactive verification : merupakan tingkat kecukupan antara satu pemikiran dengan hasil dari tindakan yang dilakukan. vicarious : merupakan suatu bentuk pengamatan terhadap interaksi seseorang dengan lingkungannya dan efek yang ditimbulkan dari sana yang bisa di lihat tingkat kebenarannya berdasarkan pemikiran kita walaupun tidak tertutup kemungkinan untuk kita menjadi salah dalam menyikapi sesuatu,dan hal ini diperkuat dengan adanya beberapa pemikiran dari : Snyder = aktivitas metakognitif bisa menghasilkan suatu kesalahan berpikir terhadap suatu fenomena, Hawkins dan Pingree = banyak dari kita dihadapkan pada sosok individu yang mempunyai pemikiran yang tidak baik,perilaku yang tidak menyenangkan dan mereka bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi lingkungan tempat mereka berada ditam bah dengan adanya distorsi media maka disinilah kita bisa membuat kesalahan dalam menilai seseorang,tempat, dan benda;Bandura = bahwa verifikasi sosial

 



VICARIOUS CAPABILITY Sudah banyak studi psikologi yang mempelajari efek dari tindakan seseorang. Dan dari studi itu didapat bahwa seandainya manusia itu mendapatkan pengetahuan hanya dari respon terhadap lingkungan , maka perkembangan manusia akan menjadi lambat dan menjadi tidak terarah dan itu bisa membahayakan selain itu budaya juga tidak akan bisa menyalurkan hasil-hasilnya berupa bahasa, nilai dan norma-norma. Manusia mempunyai kemampuan untuk mengamati dan dari situ ia bisa mengembangkan apa yang ia dapat dari hasil pengamatannya dalam bentuk pengetahuan yang yang terus bertambah dengan berbagai model. Benar adanya bahwa semua pembelajaran behavioral, kogfnitif , dan afektif bisa didapat dengan cara memperhatikan ortindakan orang lain dan apa dampak tindakan itu terhadap pelakunya. (bandura 1986; Rosenthal, 1978)

  

 

KONSTRUKSI SOSIAL REALITAS (Gerbner,1972) Media massa dalam pergerakannya juga bisa mempengaruhi bentuk dari konstruksi sosial masyarakat sebagai contoh kita bisa lihat dari pendekatan gerbener mengenai masyarakat dan televisi dalam pemikirannya bahwa semua yang orang lihat ditelevisi bisa mempengaruhi cara mereka berpikir mengenai kenyataan yang berada diluar mereka (Hawkins dan Pingree ) Kedua ilmuwan ini juga menggunakan pendekatan yang mirip dengan gerbner dan mereka manyatakan bahwa televisi adalah media massa yang didefinisikan melalui isi atau acara yang dilihat oleh para penonton,semakin acaranya bersifat partikular atau spesifik maka semakin terbentuklah kepercayaan dan konsepsi dari para penonton dalam melihat dunia nyata.





SOCIAL PROMPTING OF HUMAN BEHAVIOUR. Pendekatan ini cenderung melihat pada kenyataannya bahwa manusia cenderung meniru perilaku-perilaku dari orang yang mereka lihat di televisi dan hal ini mencakup beberapa hal seperti, tren mode, gaya hidup, hobi, pekerjaan, bahkan untuk beramal.

 

DUAL LINK VERSUS MULTI PATERN FLOW OF INFLUENCE Isu modeling influence adalah dimana seseorang mengambil informasi dari meda massa yang ia konsumsi dan menyebarluaskan lagi ke masyarakat lain adalah salah satu asumsi dari teori komunikasi massa yang sudah bersifat umum. Berdasarkan pemikiran klaper pada tahun 1960 ia mengatakan bahwa media massa hanya bisa memperlihatkan pola perilaku yang sudah ada tapi tidak bisa menciptakan suatu pola yang baru.

Related Documents


More Documents from ""

Varel2001
November 2019 52
Operasionalisasi Konsep
November 2019 51
Budget
October 2019 64
Tingkatan Komunikasi
November 2019 48