MODUL III GANGGUAN HAID SKENARIO I Seorang wanita usia 15 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan tidak haid 2 bulan, menarke dialami 1 tahun yang lalu. KLARIFIKASI KATA SULIT 1. Haid : Pengeluaran darah secara siklik yang terjadi oleh karena 2. Menarke
deskuamasi endometrium.
:
Haid pertama kali yang dialami oleh seorang perempuan. KALIMAT KUNCI 1. Seorang wanita, umur 15 tahun. 2. Keluhan utama tidak haid selama 2 bulan. 3. Riwayat menarke 1 tahun yang lalu. PERTANYAAN 1. Jelaskan anatomi, fisiologi, dan histologi dari organ yang terkait! 2. Jelaskan fisiologi siklus haid! 3. Jelaskan mengenai etiologi gangguan haid! 4. Jelaskan klasifikasi gangguan haid! 5. Jelaskan mengenai fisiologi kehamilan! 6. Jelaskan mengenai perubahan – perubahan yang terjadi pada kehamilan! 7. Jelaskan mengenai langkah – langkah diagnosis untuk kasus diatas! 8. Jelaskan penanganan dari kasus diatas! 9. Jelaskan perspektif islam untuk kasus diatas! JAWABAN 1.
ANATOMI, FISIOLOGI DAN HISTOLOGI ORGAN YANG TERKAIT 1. Kompartment I (Uterus)
1
Uterus berbentuk seperti buah advokat atau buah peer yang sedikit gepeng kea rah muka belakang, ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7–7,5 cm, lebar di atas 5, 25 cm, tebal 2,5 cm dan tebel dinding uterus adalah 1,25 cm. Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda-beda, tergantung pada usia dan pernah melahirkan anak atau belumnya. Terletak di rongga pelvis antara kandung kemih dan rectum. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio (serviks ke depan dan membentuk sudut dengan serviks uteri). Bagian-bagian uterus terdiri atas : 1.
Fundus uteri, adalah bagain uterus proksimal di ats muara tuba uterina yang mirip dengan kubah , di bagian ini tuba Falloppii masuk ke uterus. Fundus uteri ini biasanya diperlukan untuk mengetahui usia/ lamanya kehamilan
2.
Korpus uteri, adalah bagian uterus yang utama dan terbesar. Korpus uteri menyempit di bgaian inferior dekat ostium internum dan berlanjut sebagai serviks. Pada kehamilan, bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat janain berkembang. Rongga yang terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri ( rongga rahim ).
3.
Serviks uteri, serviks menonjol ke dalam vagina melalui dinding anteriornya,dan bermuara ke dalamnya berupa ostium eksternum. Serviks uteri terdiri dari : - Pars vaginalis servicis uteri yang dinamakan porsio - Pars supravaginalis servisis uteri yaitu bagian serviks yang berada di atas vagina Saluran yang terdapat pada serviks disebut kanalis servikal berbentuk sebagai
saluran lonjong dengan panjang 2,5 cm. saluran ini dilapisi oleh kelenjar-kelenjar serviks, berbentuk sel-sel torak bersilia dan berfungsi sebagai reseptakulum reminis. Pintu saluran serviks sebelah dalam disebut ostium uteri internum dan pintu di vagina disebut ostium uteri eksternum. Secara histologis, dinding uterus terdiri atas : 1. Endometrium ( selaput lendir ) di korpus uteri Endometrium terdiri atas epitel pubik, kelenjar-kelenjar dan jaringan dengan banyak pembuluh darah. Endometrium terdiri atas epitel selapis silindris, banyak kelenjar tubuler bersekresi lendir. Dua pertiga bagian atas 2
kanal servikal dilapisi selaput lendir dan sepertiga bawah dilapisi epitel berlapis gepeng, menyatu dengan epitel vagina.Endometrium melapisi seluruh kavum uteri dan mempunyai arti penting dalam siklus haid. Endometrium merupakan bagian dalam dari korpus uteri yang membatasi cavum uteri. Pada endometrium terdapat lubang-lubang kecil yang merupakan muara-muara dari saluransaluran kelenjar uterus yang dapat menghasilkan secret alkalis yang membasahi cavum uteri. Epitel endometrium berbentuk seperti silindris. 2. Myometrium / Otot-otot polos Lapisan otot polos di sebelah dalam berbentuk sirkuler dan di sebelah luar berbentuk longitudinal. Di antara kedua lapisan itu terdapat lapisan otot oblik, berbentuk anyaman, lapisan ini paling kuat dan menjepit pembuluh-pembuluh darah yang berada di sana. Myometrium merupakan bagian yang paling tebal. Terdiri dari otot polos yang disusun sedemikian rupa hingga dapat mnedorong isinya keleuar saat persalinan. Di antara serabut-serabut otot terdapat pembuluh-pembuluh darah, pembuluh lympa dan urat saraf. Otot uterus terdiri dari 3 bagain: a.
Lapisan luar, yaitu lapisan seperti kap melengkung melalui fundus menuju ke arah ligamenta
b.
Lapisan dalam, merupakan serabut-serabut otot yang berfungsi sebagai sfingter dan terletak pada ostium internum tubae dan orificium uteri internum
c.
Lapisan tengah, terletak antara ke dua lapisan di atas, merupakan anyaman serabut otot yang tebal ditembus oleh pembuluh-pembuluh darah. Jadi, dinding uterus terutama dibentuk oleh lapisan tengah ini.
3. Perimetrium , yakni lapisan serosa / terdiri atas peritoneum viserale yang meliputi dinding uterus bagian luar. Ke anterior peritoneum menutupi fundus dan korpus, kemudian membalik ke atas permukaan kandung kemih. Lipatan peritoneum ini membentuk kantung vesikouterina. Ke posterior, peritoneum menutupi menutupi fundus, korpus dan serviks, kemudian melipat pada rektum dan membentuk kantung rekto-uterina. Ke lateral, hanya fundus yang ditutupi karena peritoneum membentuk lipatan ganda dengan tuba uterina pada batas
3
atas yang bebas. Lipatan ganda ini adalah ligamentum latum yang melekatkan uterus pada sisi pelvis.
Uterus sebenarnya terapung dialam rongga pelvis dengan jaringan ikat dan ligamenta yang menyokongnya, sehingga terfiksasi dengan baik. Ligamenta yang memfiksasi uterus adalah ( Ilmu Kebidanan ): 1.
Ligamentum kardinale sinistrum et dekstrum ( Mackenrodt ) yakni ligamentum yang trepenting, mencegah supaya uterus tidak turun, terdiri atas jaringan ikat tebal dan berjalan dari serviks dan puncak vagina kea rah lateral dinding pelvis.
2.
Ligamentum sakro- uterinum sinistrum et dekstrum, yakni ligamentum yang menahan uterus supaya tidak banyak bergerak, berjalan dari serviks bagian belakang, kiri dan kanan, kea rah os sacrum kiri dan kanan.
3.
Ligamentum rotundum sinistrum et dekstrum, yakni ligamentum yang menhaan uterus dalam antefleksi dan berjalan dari sudut fundus uteri kiri dan kanan, ke daerah inguinal kiri dan kanan. Pada kehamilan kadang-kadang terasa sakit di daerah inguinal pada waktu berdiri cepat karena uterus berkontraksi kuat dan ligamentum rotundum menjadi kencang serta mengadakan tarikan pada daerah inguinal. Pada persalinan ia pun terba kencang dan terasa sakit bila dipegang.
4.
Ligamentum latum sinistrum et dekstrum, yakni ligamentum yang meliputi tuba, berjalan dari uterus kea rah sisi, tidak banyak mengandung jaringan ikat. 4
Sebenarnya ligamentum ini adalah bagian dari peritoneum viserale yang meliputi uterus dan kedua tuba dan berbentuk sebagai lipatan. Di bagian dorsal, ligamentum ini ditemukan indung telur ( ovarium sinistrum et dekstrum ). Untuk memfiksasi uterus, ligamentum latum ini tidak banyak artinya. 5.
Ligamentum infundibulo-pelvikum, yakni ligamentum yang menahan tuba Falloppii berjalan dari arah infundibulum ke dinding pelvis. Di dalamnya ditemukan urat-urat saraf, saluran-saluran limfe, arteria dan vena ovarica.
Pembuluh darah yang mengaliri uterus adalah arteri uterina dan arteri ovarika.
2. Kompartment II (Ovarium) Ovarium homolog dengan testis pada pria. Ovarium berbentuk oval dan terletak pada dinding panggul bagian lateral yang disebut fossa ovarium. Ovarium ada dua yaitu terletak di kiri dan kanan uterus. Ovarium dihubungkan oleh ligamentum ovarii propium
5
dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantara ligamentum infundibulo pelvikum. Fungsi ovarium adalah sebagai berikut: 1. Mengeluarkan hormon progesteron dan esterogen
2. Mengeluarkan telur setiap bulan Ukuran ovarium sekitar 2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0,9-1,5 cm. Berat ovarium kurang lebih 4-8 gram. Pada seorang wanita, terdapat 100.000 folikel primer. Folikel tersebut setiap bulan akan matang dan keluar, terkadang dua folikel matang dan keluar bersamaan. Folikel primer ini akan berkembang menjadi folikel sekunder dan bila matang menjadi folikel tertier atau folikel de graaf. Folikel de graaf yang matang terdiri atas: ovum, stratum granulosum, teka internus, dan teka eksternus.
3. Kompartment III
: Hypophysis
6
Kelenjar hipofisis berada di dasar otak di bawah hipotalamus dalam sella tursica dan dipisahkan dari cavum cranii oleh kondensasi duramater yang menutup sella tursica ( diafragma sellae ). Kelenjar hipofisis terdiri dari 2 bagian utama yaitu : 1. Neurohipofisis terdiri dari : a. Lobus posterior ( pars nervosa ) b. Tangkai hipofisis ( infundibulum ) c. Eminensia medialis Neurohipofisis berasal dari jaringan neural dan mempunyai hubungan langsung dengan hipotalamus dan susunan saraf pusat. 2. Adenohipofisis terdiri dari : a. Pars distalis ( lobus anterior ) b. Pars intermedia ( lobus intermedialis ) c. Pars tuberalis Adenohipofisis berasal dari jaringan ektoderm. Jalinan arteri pada eminensia medialis dan infundibulum (sistem portal hipofisis) merupakan sarana utama transportasi sekresi hipotalamus menuju hipofisis anterior. Hipofisis anterior memproduksi hormon tropik dibawah kendali regulasi hipotalamus melalui perantaraan sinyal neuroendokrin yang berjalan melalui sirkulasi disekitar infundibulum. Terdapat 5 buah jenis sel dalam hipofisis anterior yang terkait dengan produksi hormon tropik yaitu : -
Gonadotrof
-
Laktotrof
-
Somatotrof
-
Tirotrof
-
Kortikotrof
Sel – sel tersebut secara spesifik bertanggung jawab terhadap produksi dan sekresi dari : - FSH – follicle stimulating hormone - LH – Luteinizing hormone - Prolaktin - GH – Growth Hormone - ACTH – Adrenocorticotropic hormone 7
Sel – sel tirotrof dan gonadotrof secara histologis sangat mirip sehingga produk sekresinya berupa LH,FSH dan TSH-thyroid stimulating hormone merupakan glikoprotein yang terdiri dari dua rantai subunit α dan β. Subunit α FSH,LH dan TSH adalah identik dan juga terdapat dalam hCG-human chorionic gonadotropin. Pada berbagai hormon tersebut yang berbeda adalah rantai subunit β. Pengendalian aktivitas kelenjar hipofisis sebagian besar dilakukan oleh hipotalamus melalui suatu proses mekanisme umpan-balik (feedback mechanisme). Sel-sel pada nukleus hipotalamus yang mengendalikan hipofisis memiliki beberapa fungsi. Sel – sel tersebut dapat menerima sinyal dari pusat yang lebih tinggi didalam otak, atau membangkitkan sinyal saraf tersendiri dan memiliki kemampuan neuroendokrin. Beberapa sinyal saraf intrinsik yang berhubungan dengan sistem reproduksi dibentuk di dalam hipotalamus. Sinyal ini berasal dari suatu generator denyut (pulse generator) untuk GnRH – Gonadotropin Releasing Hormone dan dari neuron dopaminergik yang projeksinya menuju ke eminensia mediana hipotalamus. Pada keadaan basal, GnRH disekresi oleh hipotalamus dalam bentuk pulsasi dengan frekuensi 1 denyut per jam dan frekuensi ini berubah selama siklus menstruasi. GnRH merupakan hormon tropik utama dalam regulasi fungsi sel gonadotropin sehingga memegang peranan penting dalam sistem reproduksi disamping TRH – thyrotropin releasing factor dan PIF – prolactine inhibiting factor. 4. Kompartment IV (Hipothalamus) Hipotalamus terletak pada lantai otak, mengelilingi bagian bawah ventrikel ketiga. Batas anterior adalah kiasma optika; batas posterior adalah korpus mamilaris; batas lateral adalah sulcus lateral; dan batas ventrodorsal adalah tuber cinereum (dasar hipotalamus yang membulat dan memanjang kearah kaudal hingga tangkai hipofisis). Bentuk hipotalamus memang tidak beraturan, namun dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu: (1) area hipotalamus dorsal; (2) area hipotalamik anterior; dan (3) area preoptikus. Menurut Sherwood (2011), Hipotalamus adalah kumpulan nukleusnukleus spesifik dan serat serat terkait yang terletak dibawah thalamus. Hipotalamus adalah wilayah otak yang mengendalikan sejumlah besar fungsi tubuh. Hal ini terletak di bagian tengah dasar otak, dan mengenkapsulasi bagian ventral ventrikel. Hipotalamus sangat penting bagi kehidupan (proses hormonal dan metabolisme).
8
Histologi Dari Ovarium, Tuba Uterina, Uterus, Dan Vagina 1. Histologi Ovarium - Pada bagian permukaan terdapat epitelgerminativum yang disusun oleh selapis sel kubis. - Pada lapisan berikutnya terdapat tunica albuginea yang disusun oleh jaringan ikat bercampur dengan stroma ovarium. - Lapisan berikutnya merupakan jaringan ikat yang lebih pada sel-selnya dimana merupakan stroma dari ovarium, mengandung : - Folikel primer (primordial follicle) yang didalamnya terdapat oocyt yang terbesar (sel ovum),inti besar, terletak eksentris (bahkan sering tidak -
terlihat intnya). Folikel II (sekunder), mengandung zona pellucid yang merupakan suatu
-
lapisan homogeny diantara oocyt dengan sel folikel. Folikel III (Folikel de graaf), mengandung antrum folikel yaitu suatu ruang agak besar berisi cairan. Pada folikel III ini ovum terletak disudut pada suatu kelompok sel-sel folikel (Cumulus oophorus). Selain itu juga terdapat corong radiate berupa sel-selyang melekat pada ovum,
-
menyerupai suatu cincin yang ikut melepaskan diri pada waktu ovulasi. Folikel atresia, merupakan folikel yang mengalami regresi karena hanya 1
-
folikel yang matang. Corpus luteum, merupakan sel theca yang mengalami proliferasi menjadi
-
jaringan parut. Corpus albicans, terbentuk jika ovum tidak dibuahi.pada gambaran mikroskopiknya tampak : struktur jaringan ikat padat, homogen,
-
mengandung sedikit sel, dan epitel germinativum menjadi sangat jelas. Pada folikel terdapat sel-sel jaringan ikat disekitarnya, yaitu : - Sel theca interna : langsung melekat pada sel-sel folikel dan mengandung -
pembuluh darah. Sel theca eksterna : di sebelah luarnya lebih padat (fibreus), mengandung sel-sel agak gepeng.
9
-
Histologi Tuba Uterina - Lipatan-lipatan mukosa lebih banyak di daerah infundibulum, dan berkurang -
atau sangat sedikit di dekat uterus (isthmus). Lumen tersempit terdapat di isthmus, dan 2/3 bagian yang terluas terdapat di
-
ampulla. Pada ujung infundibulum ( bagian yang terbuka) terdapat ujung-ujung yang berlipat-lipat (fimbriae). 10
-
-
Pada potongan melintang melalui suatu ampulla, tampak : - Epitel selapis torak dengan sel-selnya ada yang bersilia, ada juga yang -
tidak bersilia. Yang bersilia intinya bundar, sitoplasma jernih dan cilianya jelas. Yang tidak bercilia intinya lonjong. Lamina propria penuh pembuluh darah, ikut membentuk lipatan mukosa.
-
Tidak mengandung muskularis mukosa. Muskularis ada 2 lapisan :namun sangattipis dan batas-batas keduanya
-
kurang jelas. Adventisia : suatu anyaman penyambung jarang.
Histologi Uterus - Lapisan endometrium mengalami perubahan struktur sesuai siklus haid. Bila terjadi kehamilan, lapisan endometrium bersama jonjot corion akan -
membentuk placenta. Pada stadium I (Aufbau), tampak : - Pada mukosa terdiri atas epitel yang tersusun oleh selapis sel torak berwarna agak kebiru-biruan, dan lamina propria yang banyak mengandung kelenjar uterus berbetuk panjang, lurus, dan lumennya -
mempunyai batas yang jelas. Myometrium, merupakan sutu lapisan otot polos dalam uterus. Arah dan
-
batas-batasnya kurang jelas. Perimetrium, merupakan
suatu
anyaman
penyambung
jarang,
mengandung pembuluh darah yang dindingnya tidak seperti dinding -
pembuluh darah biasanya. Pada stadium II (Umbau), tampak : 11
-
Endometrium agak tebal Epielnya serupa dengan tuba uterine. Kelenjar uterus banyak. Dalam sediaan Nampak potongan lebar mengandung secret di dalamnya. Epitel dari kelenjarnya ialah torak tinggi.
-
2.
Histologi Vagina - Pada mukosanya terdapat epitel selapis gepeng tidak bertanduk. - Pada lamina proprianya mengandung pembuluh darah. - Pada lapisan berikutnya merupakan otot polos.
FISIOLOGI SIKLUS HAID Dalam proses terjadinya ovulasi harus ada kerjasama antara korteks serebri, hipotalamus, hipofisis, ovarium, glandula tiroidea, glandula supra renalis dan kelenjar kelenjar endokrin lainnya. Yang
12
memegang peranan penting dalam proses tersebut adalah hubungan antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium (hyopothalamic-pituitaryovarian axis). Siklus haid (siklus ovarium) normal di bagi menjadi : 1. Fase follikuler 2. Fase Luteal Tidak lama sesudah haid mulai, pada fase follikuler dini, beberapa follikel
berkembang
oleh
pengaruh
FSH
yang
meningkat.
Meningkatnya FSH ini disebabkan oleh regresi korpus luteum, sehingga hormon steroid berkurang. Dengan berkembangnya follikel, produksi estrogen meningkat, dan ini menekan produksi FSH. Pada saat ini LH juga meningkat, namun peranannya pada tingkat ini hanya membantu pembuatan estrogen dalam follikel. Perkembangan follikel berahir setelah kadar estrogen dalam plasma meninggi. Pada awalnya estrogen meninggi secara berangsur angsur, kemudian dengan cepat mencapi puncaknya. Ini memberikan umpan balik positif terhadap pusat siklik dan dengan mendadak terjadi puncak pelepasan LH (LHsurge) pada pertengahan siklus yang mengakibatkan terjadinya ovulasi. LH yang meninggi itu menetap kira kira 24 jam dan menurun pada fase luteal. Dalam beberapa jam setelah LH meningkat, estrogen menurun dan mungkin inilah yang menyebabkan LH menurun. Menurunnya estrogen mungkin disebabkan perubahan morfologik pada follikel atau mungkin juga akibat umpan balik negatif yang pendek dari LH terhadap hypothalamus. LH-surge yang cukup saja tidak menjamin terjadinya ovulasi; follikel hendaknya pada tingkat yang matang agar dapat dirangsang untuk berovulasi. Pecahnya follikel terjadi antara 16 – 24 jam setelah LH-surge. Pada fase luteal, setelah ovulasi sel sel granulosa membesar membentuk vakuola dan bertumpuk pigmen kuning (lutein), follikel menjadi korpus luteum. Vaskularisasi dalam lapisan granulose juga bertambah dan mencapi puncaknya pada hari 8 – 9 setelah ovulasi . Luteinized
granulose
cells
dalam
korpus
luteum
membuat
13
progesterone banyak, dan luteinized theca cells membuat pula estrogen yang banyak sehingga kedua hormon itu meningkat pada fase luteal. Mulai 10 – 12 hari setelah ovulasi korpus luteum mengalami regresi berangsur angsur disertai dengan berkurangnya kapiler kapiler dan diikuti oleh menurunnya sekresi progesterone dan estrogen. Masa hidup korpus luteum pada manusia tidak bergantung pada hormon gonadotropin. Pada kehamilan hidupnya korpus luteum diperpanjang oleh adanya rangsangan dari Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang dibuat oleh sinsiotrofoblast. Rangsangan ini dimulai pada puncak perkembangan korpus luteum (8 hari pasca ovulasi), waktu yang tepat untuk mencegah terjadinya regresi luteal. HCG memelihara steroidogenesis pada korpus luteum hingga 9 – 10 minggu kehamilan. Kemudian fungsi ini diambil alih oleh plasenta. Siklus endometrium terdiri dari 4 fase : 1. Fase menstruasi atau deskuamasi Pada masa ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai dengan perdarahan. Hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebut dengan stratum basale, stadium ini berlangsung 4 hari. Dengan haid itu keluar darah, potongan potongan endometrium dan lendir dari cervik. Darah tidak membeku karena adanya fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan potongan mukosa. Hanya kalau banyak darah keluar maka fermen tersebut tidak mencukupi hingga timbul bekuan bekuan darah dalam darah haid. 2. Fase post menstruasi atau stadium regenerasi Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan endometrium secara berangsur angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang tumbuh dari sel sel epitel kelenjar endometrium. Pada waktu ini tebal endometrium ± 0,5 mm, stadium sudah mulai waktu stadium menstruasi dan berlangsung ± 4 hari. 3. Fase intermenstruum atau stadium proliferasi
14
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal ± 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke 5 sampai hari ke 14 dari siklus haid. Fase proliferasi dapat dibagi dalam 3 subfase yaitu : a. Fase proliferasi dini Fase proliferasi dini berlangsung antara hari ke 4 sampai hari ke 9. Fase ini dikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel, terutama dari mulut kelenjar. Kelenjar kebanyakan lurus, pendek dan sempit. Bentuk kelenjar ini merupakan ciri khas fase proliferasi; sel sel kelenjar mengalami mitosis. Sebagian sediaan masih menunjukkan suasana fase menstruasi dimana terlihat perubahan perubahan involusi dari epitel kelenjar yang berbentuk kuboid. Stroma padat dan sebagian menunjukkan aktivitas mitosis, sel selnya berbentuk bintang dan lonjong dengan tonjolan tonjolan anastomosis. Nukleus sel stroma relatif besar karena sitoplasma relatif sedikit. b. Fase proliferasi akhir Fase ini berlangsung pada hari ke 11 sampai hari 14. Fase ini dapat dikenal dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak mitosis. Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stroma bertumbuh aktif dan padat. 4. Fase pramenstruasi atau stadium sekresi
Fase ini mulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke 14 sampai ke 28. Pada fase ini endometrium kira kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berkeluk keluk dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi. Memang tujuan perubahan ini 15
adalah untuk mempersiapkan endometrium menerima telur yang dibuahi. Fase ini dibagi atas : 1. Fase sekresi dini Dalam fase ini endometrium lebih tipis daripada fase sebelumnya karena kehilangan cairan, tebalnya ± 4 – 5 mm. Pada saat ini dapat dibedakan beberapa lapisan, yaitu : a. stratum basale, yaitu lapisan endometrium bagian dalam yang berbatasan dengan lapisan miometrium. Lapisan ini tidak aktif, kecuali mitosis pada kelenjar. b. stratum spongiosum, yaitu lapisan tengah berbentuk anyaman seperti spons. Ini disebabkan oleh banyak kelenjar yang melebar dan berkeluk keluk dan hanya sedikit stroma di antaranya. c. stratum kompaktum, yaitu lapisan atas yang padat. Saluran saluran kelenjar sempit, lumennya berisi sekret dan stromanya edema. 2. Fase sekresi lanjut Endometrium dalam fase ini tebalnya 5 – 6 mm. Dalam fase ini terdapat peningkatan dari fase sekresi dini , dengan endometrium sangat banyak mengandung pembuluh darah yang berkeluk keluk dan kaya dengan glikogen. Fase ini sangat ideal untuk nutrisi dan perkembangan ovum. Sitoplasma sel sel stroma bertambah. Sel stroma menjadi sel desidua jika terjadi kehamilan.
16
3.
ETIOLOGI GANGGUAN HAID
Penyebab gangguan haid sangat banyak, dan secara sistematis dibagi menjadi tiga kategori penyebab utama, yaitu : 1. Keadaan Patologi Panggul a) Lesi permukaan pada traktus genital - Mioma uteri, adenomiosis - Polip endometrium - Hiperplasia endometrium - Adenokarsinoma endometrium, sarkoma - Infeksi pada serviks,endometrium, dan uterus - Kanker serviks, polip - Trauma b) Lesi dalam - Adenomiosis difus, mioma uteri, hipertrofi miometrium - Endometriosis - Malformasi arteri vena pada uterus 2. Penyakit Medis Sistemik - Gangguan hemostasis: penyakit von Willebrand, gangguan faktor -
II, V, VII, VIII, IX, XIII, trombositopenia, gangguan platelets. Penyakit tiroid, hepar, gagal ginjal, disfungsi kelenjar adrenal. Gangguan hipotalamus dan hipofisis : adenoma, prolaktinoma,
stress, olahraga berlebihan. 3. Perdarahan Uterus Disfungsi
17
Merupakan gangguan haid tanpa ditemukan keadaan patologi pada panggul dan penyakit sistemik. Pada kepustakaan tahun 2008, Fraser dan kawan-kawan menyebut sebagai perdarahan uterus abnormal-Mechanisms currently unexplained (MCU) karena masalah ketepatan arti terminologi perdarahan uterus disfungsi yang masih diperdebatkan. Selain itu, menstruasi tidak teratur disebabkan oleh hal-hal yang terkait dengan gaya hidup atau masalah kesehatan. 1. Gaya Hidup
Gaya hidup tertentu dapat mengganggu siklus menstruasi, di antaranya : -
Peningkatan stres. Ini adalah penyebab yang paling umum. Bila Anda mengalami stress karena terlalu banyak pekerjaan, tekanan dari temanteman atau tuntutan keluarga, menstruasi Anda dapat menjadi tidak teratur. Ketika Anda stres, kelenjar adrenal mengeluarkan hormon kortisol yang berdampak langsung pada beberapa hormon-hormon yang terlibat dalam menstruasi seperti estrogen dan progesteron.
-
Berat badan ekstrim. Meskipun berat badan rendah adalah penyebab umum menstruasit idak teratur, obesitas juga dapat menyebabkan masalah menstruasi. Dalam situasi ini, otak tidak dapat memicu hormon-hormon yang tepat untuk perkembangan folikel, yang diperlukan untuk membuat estrogen.
-
Menyusui. Banyak ibu mengalami ketidakteraturan menstruasi sampai selesai menyusui.
-
Kontrasepsi. Pil KB dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/ spiral dapat menyebabkan perdarahan di antara periode menstruasi. Perdarahan ringan adalah biasa ketika baru mengambil pil kontrasepsi. AKDR/ spiral bahkan juga dapat menyebabkan perdarahan berat.
18
-
Gizi buruk, obat-obatan, merokok, dan kafein dalam kasus-kasus tertentu dapat mengganggu siklus menstruasi.
2.
Kondisi Kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan yang dapat mengganggu siklus menstruasi antara lain : -
Sindrom ovarium polikistik (SOPK). SOPK terjadi ketika beberapa kista yang sangat kecil berkembang di dalam ovarium. Ovarium menghasilkan folikel yang memproduksi tingkat estrogen yang tinggi tetapi tidak pernah melepaskan sel telur, mengakibatkan haid tidak teratur.
-
Ketidakseimbangan
hormone
berkaitan
dengan
perimenopause.
Perimenopause adalah periode transisi hormonal sebelum menopause. Secara teknis, menopause terjadi ketika haid Anda berhenti selama 12 bulan berturut-turut sejak haid terakhir. Namun, jarang ada wanita yang mengalami menstruasi teratur sampai tiba-tiba berhenti sama sekali. Yang lebih umum adalah siklus menstruasi berubah-ubah selama beberapa tahun atau bulan sebelum mencapai menopause. Ketidakteraturan ini disebabkan oleh ketidakseimbangan progesteron, hormon yang mengatur jumlah dan lama perdarahan. Fluktuasi progesterone membuat menstruasi berlangsung lebih lama atau lebih pendek. -
Ketidakseimbangan hormon androgen. Beberapa wanita mengalami menstruasi yang tidak teratur karena memiliki terlalu banyak androgen. Hormon laki-laki yang normalnya hanya sedikit di tubuh wanita ini dapat menyebabkan pertumbuhan rambut pada wajah, dagu, dada, dan perut, dan kadang-kadang dikaitkan dengan berat badan yang berlebihan.
-
Gangguan tiroid. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon yang menjaga metabolism tubuh. Fungsi tiroid berhubungan erat dengan semua hormon di tubuh Anda. Hormon tiroid yang tidak seimbang seperti pada 19
hipotiroidisme dapat mengakibatkan berbagai gejala seperti menstruasi yang tidak teratur, kelelahan, penambahan berat badan, dan depresi. -
Kegagalan ovarium prematur. Kondisi ini adalah ketika Anda berhenti menstruasi sebelum usia 40. Bedah, kemoterapi, dan terapi radiasi perut atau panggul dapat menyebabkan kegagalan ovarium prematur.
-
Kondisi lain seperti kelainan rahim (fibroid, kista, polip, endometriosis), sindrom iritasi usus, TBC, penyakit hati, dan diabetes juga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, meskipun jarang terjadi.
3.
KLASIFIKASI GANGGUAN HAID
Gangguan haid dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam: 1. Kelainan Siklus a. Amenorea Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya haid pada seorang wanita. Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause. Amenorea sendiri terbagi dua, yaitu: 1) Amenorea primer, yaitu keadaan tidak terjadinya haid pada wanita usia 16 tahun. 2) Amenorea sekunder, yaitu tidak terjadinya haid selama 3 siklus (pada kasus oligomenorea/jumlah darah haid sedikit), atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus haid biasa. Penyebab tersering dari amenorea primer adalah: 1) Pubertas terlambat 2) Kegagalan dari fungsi indung telur 3) Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina) 4) Gangguan pada susunan saraf pusat 5) Himen imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah haid, dapat dipikirkan apabila wanita memiliki rahim dan vagina normal Penyebab terbanyak dari amenorea sekunder adalah kehamilan, setelah kehamilan, menyusui, dan penggunaan metode kontrasepsi. Jika sebab-sebab tersebut bisa disingkirkan, maka penyebab lainnya adalah: 20
1) Obat-obatan 2) Stres dan depresi 3) Nutrisi yang kurang, penurunan berat badan berlebihan, olahraga berlebihan, obesitas 4) Gangguan hipotalamus dan hipofisis 5) Gangguan indung telur 6) Penyakit kronik Tanda dan Gejala Tanda amenorea adalah tidak didapatkannya haid pada usia 16 tahun, dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder (perkembangan payudara, perkembangan rambut pubis), atau kondisi dimana wanita tersebut tidak mendapatkan haid padahal sebelumnya sudah pernah mendapatkan haid. Gejala lainnya tergantung dari apa yang menyebabkan terjadinya amenorea. b. Oligomenorea Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus haid memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan mengalami haid yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika berhentinya siklus haid berlangsung lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut dikenal sebagai amenorea sekunder. Penyebab Oligomenorea biasanya terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Gangguan hormon tersebut menyebabkan lamanya siklus haid normal menjadi memanjang, sehingga haid menjadi lebih jarang terjadi. Oligomenorea sering terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya menopause. Oligomenorea yang terjadi pada masa-masa itu merupakan variasi normal yang terjadi karena kurang baiknya koordinasi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal terjadinya haid pertama dan
menjelang
terjadinya
menopause,
sehingga
timbul
gangguan
keseimbangan hormon dalam tubuh. Disamping itu, oligomenorea dapat juga terjadi pada: 1) Gangguan indung telur, misal : Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS) 2) Stres dan depresi 3) Sakit kronik 4) Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia) 21
5) 6) 7) 8)
Penurunan berat badan berlebihan Olahraga berlebihan, misal atlit Adanya tumor yang melepaskan estrogen Adanya kelainan pada struktur rahim atau serviks yang menghambat
pengeluaran darah haid 9) Penggunaan obat-obatan tertentu Umumnya oligomenorea tidak menyebabkan masalah, namun pada beberapa kasus, dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Pemeriksaan ke dokter kandungan harus dilakukan ketika oligomenorea berlangsung lebih dari 3 bulan dan mulai menimbulkan gangguan kesuburan. c. Polimenorea Ketika seorang wanita mengalami siklus haid yang lebih sering (siklus haid yang lebih singkat dari 21 hari), hal ini dikenal dengan istilah polimenorea. Wanita dengan polimenorea akan mengalami haid hingga dua kali atau lebih dalam sebulan, dengan pola yang teratur dan jumlah perdarahan yang relatif sama atau lebih banyak dari biasanya. Polimenorea harus dapat dibedakan dari metroragia. Metroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di antara dua waktu haid. Pada metroragia, haid terjadi dalam waktu yang lebih singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih sedikit. Penyebab Timbulnya haid yang lebih sering ini tentunya akan menimbulkan kekhawatiran pada wanita yang mengalaminya. Polimenorea dapat terjadi akibat adanya ketidakseimbangan sistem hormonal pada aksis hipotalamushipofisis-ovarium. Ketidak seimbangan hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi (pelepasan sel telur) atau memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus haid normal sehingga didapatkan haid yang lebih sering. Gangguan keseimbangan hormon dapat terjadi pada: 1) 3-5 tahun pertama setelah haid pertama 2) Beberapa tahun menjelang menopause 3) Gangguan indung telur 4) Stress dan depresi 5) Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia) 6) Penurunan berat badan berlebihan 7) Obesitas 8) Olahraga berlebihan, misal atlit
22
9) Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan, aspirin, NSAID, dll Pada umumnya, polimenorea bersifat sementara dan dapat sembuh dengan sendirinya. Penderita polimenorea harus segera dibawa ke dokter jika polimenorea berlangsung terus menerus. Polimenorea yang berlangsung terus menerus dapat menimbulkan gangguan hemodinamik tubuh akibat darah yang keluar terus menerus. Disamping itu, polimenorea dapat juga akan menimbulkan keluhan berupa gangguan kesuburan karena gangguan hormonal pada polimenorea mengakibatkan gangguan ovulasi (proses pelepasan sel telur). Wanita
dengan
gangguan
ovulasi
seringkali
mengalami
kesulitan
mendapatkan keturunan. 2. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya haid a. Menoragia atau hipermenorea Menoragia atau hipermenorea adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal (lebih dari 80ml/hari) atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu haid. Siklus haid yang normal berlangsung antara 21-35 hari, selama 2-8 hari dengan jumlah darah haid sekitar 25-80 ml/hari. Gejala Penderita menoragia dapat mengalami beberapa gejala seperti: 1) Perlu mengganti pembalut hampir setiap jam selama beberapa hari berturut-turut 2) Perlunya mengganti pembalut di malam hari atau pembalut ganda di malam hari 3) haid berlangsung lebih dari 7 hari 4) Darah haid dapat berupa gumpalan-gumpalan darah 5) Haid yang berlangsung berkepanjangan dengan jumlah darah yang terlalu banyak untuk dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak darah sehingga memicu terjadinya anemia. Terdapat tanda-tanda anemia, seperti napas lebih pendek, mudah lelah, pucat, kurang konsentrasi, dll.
23
Penyebab Timbulnya perdarahan yang berlebihan saat terjadinya haid (menoragia) dapat terjadi akibat beberapa hal, diantaranya: 1. Adanya kelainan organik, seperti: 1) infeksi saluran reporduksi 2) kelainan koagulasi (pembekuan darah), misal : akibat von willebrand disease, kekurangan protrombin, idiopatik trombositopenia purpura (ITP), dll 3) Disfungsi organ yang menyebabkan terjadinya menoragia seperti gagal hepar atau gagal ginjal. Penyakit hati kronik dapat menyebabkan gangguan dalam menghasilkan faktor pembekuan darah dan menurunkan hormon estrogen. 2. Kelainan hormon endokrin misal akibat kelainan kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal, tumor pituitari, siklus anovulasi, Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS), kegemukan, dll 3. Kelainan anatomi rahim seperti adanya mioma uteri, polip endometrium, hiperplasia endometrium, kanker dinding rahim dan lain sebagainya. 4. Iatrogenik : misal akibat pemakaian IUD, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi, obat-obatan anti-inflamasi dan obat-obatan antikoagulan. b. Hipomenorea Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa. Penyebab Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal 3. Perdarahan di luar haid a. Metroragia Metroragia adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid. Metroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di antara dua waktu haid. Pada metroragia, haid terjadi dalam waktu yang lebih singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih sedikit. Metroragia tidak ada hubungannya dengan haid, namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun hanya berupa bercak. Klasifikasi
24
1. Metroragia oleh karena adanya kehamilan, seperti abortus, kehamilan ektopik. 2. Metroragia diluar kehamilan Penyebab a. Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh, carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis, peradangan dari haemorrhagis (seperti kolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia), hormonal. b. Perdarahan fungsional: 1) Perdarahan Anovulatoar, disebabkan oleh psikis, neurogen, hypofiser, ovarial (tumor atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik, penyakit akut maupun kronis. 2) Perdarahan Ovulatoar, akibat korpus luteum persisten, kelainan pelepasan endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakit akut ataupun kronis. 5.
FISIOLOGI KEHAMILAN
a. Ovulasi Pada siklus haid, hipofisis lobus anterior akan mensekresikan FSH yang merangsang perkembangan folikel primer yang terdapat di dalam korteks ovarium. Proses pembelahan ovum pada tahap ini masih berada pada tahap profase meiosis yang disebut oosit pertama. Selanjutnya oosit pertama akan membelah menjadi dua sel yaitu oosit kedua dan satu benda kutub (polosit). Folikel primer ini akan berkembang menjadi folikel de graaf yang berisi liquor follikuli yang mengandung estrogen. Selain berfungsi dalam proses proliferasi endometrium, estrogen juga berfungsi untuk menekan produksi FSH sehingga hipofisis lobus anterior akan melepaskan LH. Di bawah pengaruh LH inilah, folikel de graaf menjadi semakin matang. Dan bila kadar estrogen sudah mencapai kadar maksimalnya (500) maka akan terjadi lonjakan LH yang selanjutnya akan menyebabkan pelepasan ovum dari ovarium (ovulasi) . b. Konsepsi
25
Setelah terjadi proses ovulasi, folikel de graaf akan berubah menjadi korpus rubrum dan selanjutnya berubah menjadi korpus luteum yang menghasilkan progesteron, yaitu hormon yang berperan dalam tahap sekresi endometrium. Sedangkan akan disapu oleh mikrofilamen fimbrae menuju ampulla tuba uterina,tempat terjadinya konsepsi. Pada saat koitus, jutaan spermatozoa dikeluarkan di forniks vagina dan portio. Tetapi yang dapat mencapai
kavum uteri hanya ratusan ribu, dan yang dapat
mencapai ampulla tuba uterina hanya ratusan saja. Namun, dari ratusan spermatozoa tersebut, hanya satu yang mempunyai kemampuan (kapasitasi) untuk menembus zona pellusida ovum dengan bantuan enzim hialuronidase. Hal ini terjadi karena setelah spermatozoa menembus zona pellusida, zona pellusida akan mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilintasi lagi oleh spermatozoa yang lain. Spermatozoa yang masuk ke vitellus akan kehilangan membran nukleusnya sehingga yang tersisa tinggal pronukleusnya saja. Masuknya spermatozoa ke dalam vitellus ini akan merangsang ovum untuk melanjutkan pembelahannya. Ovum yang awalnya berada pada tahap oosit kedua metafase kedua, akan mengalami proses anafase II,telofase II sehingga akhirnya terbentuk satu
ovum yang memiliki
kromosom haploid serta satu polosit yang selanjutnya menuju ruang previtellina. Ovum (n) dan Spermatozoa (n) akan melebur menjadi zigot yang berkromosom diploid (2n). Peristiwa inilah yang disebut konsepsi. c. Nidasi Beberapa jam setelah konsepsi,mulailah pembelahan zigot . Dalam waktu tiga hari terbentuk stadium morula yaitu sekelompok sel yang sama besarnya. Selanjutnya zigot disalurkan menuju kavum uteri dengan bantuan gerakan silia dari tuba dan kontraksi tuba uterina. Setelah berada di kavum uteri, hasil konsepsi sudah berada dalam stadium blastula dimana sel-sel kecil di sekeliling hasil konsepsi membentuk trofoblas. Karena trofoblas memiliki kemampuan mencairkan dan menghancurkan jaringan, maka hasil konsepsi dapat memasuki endometrium ,menembus lapisan desidua, tepatnya pada blastula di mana inner cell mass berlokasi. Di dalam endometrium, hasil konsepsi akan diliputi oleh jonjot khorion. Jonjot inilah yang menjadi cikal bakal plasenta pars fetalis. Sedangkan yang menjadi cikal bakal plasenta pars 26
maternalis adalah lapisan desidua basalis yaitu lapisan desidua yang terletak di antara hasil konsepsi dan dinding uterus. Apabila hasil konsepsi sudah berimplantasi ke dalam endometrium (nidasi), maka dapatlah seseorang disebut mengalami kehamilan. Setelah terjadi nidasi, hasil konsepsi akan mengalami diferensiasi. Sel-sel yang lebih kecil, yang dekat dengan ruang eksoselom, berkembang menjadi entoderm dan yolk sac sedangkan sel-sel yang lebih besar akan berkembang menjadi ektoderm dan ruang amnion. Dengan ini di dalam blastula terdapat embyonal plate yang berada di antara dua ruangan yaitu ruang amnion dan yolk sac. Selanjutnya sel-sel fibroblas mesodermal tumbuh di sekitar embrio dan sebelah dalam trofoblas. Sehingga terbentuk membran chorionik yang menjadi cikal bakal korion. Sedangkan trofoblas sendiri akan tumbuh membentuk dua lapisan yang tidak sama tebal. Di sebelah dalam sel-sel yang mononukleus membentuk lapisan sitotrofoblas dan di bagian luar nukleus-nukleus yang tersebar tidak rata dalam sitoplasma akan membentuk lapisan sinsitiotrofoblas. Pada lapisan sinsitiotrofoblas inilah dibentuk hCG yang berfungsi untuk mempertahankan korpus luteum sehingga hormon estrogen dan hormon progesteron tetap tersedia. Oleh karena itu, pada kehamilan terjadi amenore karena tetap tersedianya progesteron dan estrogen menyebabkan dinding endometrium tetap dipertahankan untuk mempersiapkan uterus terhadap kelangsungan hidup embrio. Pada saat plasenta sudah terbentuk lengkap, kira-kira pada minggu ke-16, korpus luteum akan mengalami degenerasi dan fungsinya dalam membentuk estrogen dan progesteron diambil alih oleh plasenta. 6.
PERUBAHAN ANATOMIK DAN FISIOLOGIK PADA KEHAMILAN
Pada saat awal kehamilan, pembentukan hCG akan meningkat yang dihasilkan oleh sel-sel trofoblas dan perubahan korpus luteum menjadi korpus luteum graviditatum yang memproduksi estrogen dan progesterone. Pembentukan hCG meningkat pada awal kehamilan dan memcapai puncaknya pada hari ke 50 sampai 80 hari kehamilan. Hormone ini memicu sintesis steroid seks tidak hanya di korpus luteum tetapi juga di plasenta. Peningkatan produksi estrogen dan progesterone ini jugalah yang mempengaruhi motilitas otot polos pada colon menurun sehingga peristaltic usus juga
27
menurun dan mengakibatkan terjadinya mual karena mudah terjadi refluks dan kadang disertai konstipasi. Konsentrasi estrogen dan progesterone yang cukup tinggi ini juga menimbulkan perubahan pada payudara dimana payudara akan menegang dan membesar. Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan system penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesterone berperan dalam perkembangan system alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan sensasi nodular payudara. Chorionic somatotropin dan kedua hormone ini menyebabkan pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh atau tegang dan sensitive terhadap sentuhan , pembesaran putting susu dan pengeluaran kolostrum. Peningkatan estrogen dan progesterone ini juga diduga menyebabkan stimulasi melanosit, meskipun belum diketahui secara pasti. Namun, pembesaran payudara seperti yang sudah dijelaskan diatas berlebihan, maka dapat menyebabkan striasi di daerah payudara bahkan dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit payudara. Dalam kehamilan, dijumpai pula peningkatan aktivitas adrenal. Ini tampak dari peningkatan
pengeluaran
17-ketosteroid
dan
17-hidroksisteroid.
Peningkatan
kortikosteroid ini menimbulkan striae pada ibu hamil (terutama daerah abdomen). Gejala metabolic lainnya yang dialami oleh ibu hamil dalam trimester pertama adalah rasa lelah. Kondisi ini disebabkan oleh menurunnya basal metabolic rate (BMR) dalam trimester pertama kehamilan. Dibawah pengaruh steroid seks, uterus akan bertambah besar. Pembesaran uterus ini dipicu oleh estrogen. Pembesaran (hipertrofi) uterus ini dibarengi dengan tanda Chadwik dimana vulva, vagina, dan serviks tampak berwarna ungu. Lalu ada juga tanda Goodel dimana konsistensi serviks menjadi lebih kenyal, dan tanda Hegar yaitu pelunakan dan kompresibilitas isthmus serviks. Pelunakan dan kompresibiltas serviks menyebabkan berkurangnya kemampuan bagian ini untuk menahan beban yang disebabkan oleh pembesaran uterus. Sebagai kompensasinya, uterus akan terjatuh ke depan (hiperantefleksio) dalam trimester pertama dimana uterus masih berada dalam rongga pelvis. Dengan posisi tersebut, akan terjadi dorongan mekanik fundus uteri ke vesica urinaria yang terletak dibawahnya sehingga timbul gejala poliuri / sering berkemih pada masa trimester pertama kehamilan.
28
Selain progesterone dan estrogen yang dihasilkan oleh korpus luteum graviditatum seperti yang telah dijelaskan, korpus luteum ini juga menghasilkan relaksin yaitu suatu hormone polipeptida. Hormone ini menyebabkan relaksasi tulang-tulang panggul.
7.
LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS. 1. Anamnesis Pada anamnesis dapat ditanyakan : - Identitas pasien - Keluhan Utama - Keluhan penyerta : sakit kepala, gangguan penglihatan, cepat lelah, poliuri, polidipsi. - Apakah ada tanda-tanda stres - Apakah ada kemungkinan kehamilan - Riwayat penyakit sebelumnya - Riwata pengobatan - Riwayat keluarga 2. Pemeriksaan Fisis - Keadaan umum pasien - Tanda vital (Tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan) - Berat badan - Tinggi badan - Pemeriksaan ginekologi 3. Pemeriksaan penunjang - USG : untuk melihat apakah ada kelainan kongenital pada uterus, -
8.
ovarium, dan serviks. Laboratorium : hCG, serum prolaktin, thyrotropin, FSH.
PENANGANAN UNTUK KASUS DIATAS
Pengobatan oligomenore tergantung dengan penyebab, berikut uraiannya : 1. Pada oligomenore dengan anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak memerlukan terapi. 2. Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan oligomenore. Contoh pada kasus Nona A Antropometri Nona A: Berat Badan : 43 kg (sebelum menjadi atlet BB=50 kg) Tinggi Badan : 157 Cm 29
Perlu dilakukan penghitungan Indeks Masa Tubuh (IMT) untuk mengetahui apakah berat badan dan tinggi badan Nona A normal atau tidak. Rumus IMT = Berat Badan : Tinggi Badan2 Maka = 43 : 1572 = 17,4 IMT (kg/m2) KLASIFIKASI BB kurang
< 18,5
BB normal
18,5 – 22,9
BB lebih
23
- Preobesitas
23 – 24,5
- Obesitas I
25 – 29,9
Dari penyebab-penyebab oligomenore, yang mungkin ada pada Nona A adalah malnutrisi. Indeks Massa Tubuh (IMT) Nona A adalah 17,4 kg dan masuk kategori underweight . Karena itu, agar mendapatkan siklus menstruasi yang teratur Nona A perlu memperbaiki asupan makanan dan meningkatkan berat badan. Berat badan tidak bertambah disebabkan karena konsumsi energi lebih rendah dari kebutuhan. Hal tersebut mengakibatkan sebagian cadangan energi tubuh dalam bentuk lemak akan digunakan. Berat badan Nona A dapat dinaikkan dengan cara : a.
Makan secara teratur 3 kali sehari dengan gizi seimbang lebih banyak dari biasanya dan ditambah 2 kali makanan kecil (biskuit yang mengandung keju dan susu, minuman yogurt, jus buah). Gizi seimbang adalah susunan hidangan sehari yang mengandung zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral) dalam jumlah dan 30
kualitas yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk dapat hidup sehat b.
secara optimal. Makan lebih banyak makanan sumber energi dan protein dari biasanya
c.
seperti roti, nasi, umbi-umbian, ikan, daging, tempe, tahu. Tetap berolahraga secara teratur. Hal ini disebabkan karena beberapa jam
setelah
olahraga
biasanya
akan
terasa
lapar
sehingga
meningkatkan nafsu makan, yang tentunya berguna untuk menaikkan berat badan. Di lain sisi, olahraga perlu untuk menjaga tubuh tetap terlihat kencang, mengantisipasi berat badan yang naik beberapa kilogram. Tidak perlu yang terlalu berat, cukup jalan kaki selama 30 d. 3.
menit secara teratur dapat menjaga keseimbangan tubuh. Yang terakhir adalah cukup istirahat agar energi Nona A tidak banyak
terbuang percuma. Oligomenore sering diobati
dengan
pil
KB
untuk
memperbaiki
ketidakseimbangan hormonal. Terapi ini disesuaikan dengan hormon apa yang lebih dibutuhkan. Contoh : a. Pada oligomenore yang disebabkan estrogen yang terlalu rendah maka terapi yang dapat diberikan adalah KB Hormonal yang mengandung b.
estrogen, seperti : Lynoral, Premarin, Progynova, dll. Pada oligomenore yang disebabkan progesteron yang terlalu rendah maka terapi yang dapat diberikan adalah KB Hormonal yang
c.
mengandung estrogen, seperti : postinor. Pada oligomenore yang disebabkan
keduanya
memiliki
ketidakseimbangan hormonal yang sama untuk jumlah estrogen dna progesteron yang kurang, maka dapat dilakukakn terapi dengan pil kombinasi yang mengandung estrogen dan progesteron dengan jumlah seimbang seperti : Mycrogynon 50, Ovral, Neogynon, Norgiol, Eugynon, 4.
Microgynon 30, Mikrodiol, Nordette, dll Bila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan.
9. PERSPEKTIF ISLAM MENGENAI KASUS DIATAS Haid, Nifas, Dan Istihadoh Dalam Perspektif Al-Qur’ân Dan Al-Hadits
31
Pandangan Islam tentang haid sebagaimana dinyatakan oleh al-Qur’ân mengandung sebuah pemikiran baru yang berbeda dengan tradisi Yahudi sebelumnya. Dalam tradisi Yahudi, perempuan yang sedang menstruasi dianggap sebagai perempuan kotor yang bisa mendatangkan bencana sehingga harus diasingkan dari masyarakat. Selama menstruasi ia harus tinggal dalam gubuk khusus (menstrual huts), tidak boleh diajak makan bersama, dan bahkan tidak boleh menyentuh makanan. Tatapan mata perempuan yang sedang haid disebut mata Iblis (evil eye) yang harus diwaspadai karena mengandung bencana. Oleh karena itu perempuan yang sedang haid harus menggunakan tanda tertentu seperti gelang, kalung, giwang, celak mata, cadar, riasan wajah yang khusus dan sebagainya agar segera dapat dikenali kalau ia sedang haid. Semua itu diberlakukan untuk mencegah “si mata Iblis”. Pandangan teologis yang demikain negatif ini kemudian ditentang oleh al-Qur’ân dan dipertegas dalam hadits. Hal ini tampak ketika kita melihat sebab turunnya (asbabun nuzûl) ayat haid (QS. Al-Baqarah/2:222). Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa sekelompok sahabat Nabi bertanya kepada Nabi tentang perilaku orang Yahudi yang tidak mau makan bersama dan bergaul dengan istrinya di rumah ketika si istri haid. Maka turunlah ayat ini :
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah (darah) haid adalah kotoran, maka menjauhlah kalian dari istri kalian di tempat keluarnya haid. Dan janganlah kalian mendekati mereka sampai mereka suci. Jika mereka telah bersuci maka datangilah (campurilah) mereka sesuai dengan cara yang
32
diperintahkan Allah kepada kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan orang-orang yang menyucikan diri.” Selanjutnya Rasulullah SAW berkata :
Artinya: “Berbuatlah apa saja kecuali berhubungan seks”. Mendengar ucapan Rasulullah itu kaum Yahudi berkomentar, “Laki-laki ini selalu ingin berbeda dengan kita”. Komentar itu didengar oleh dua orang sahabat Nabi, sehingga mereka menyampaikan hal itu kepada Nabi sambil mempertanyakan kembali apakah boleh bergaul dengan istri yang sedang haid. Mendengar kekurangyakinan sahabat itu wajah Nabi sempat berubah sehingga para sahabat mengira beliau marah. Tapi ternyata tidak. Demikianlah, Nabi betul-betul serius menolak tradisi kaum Yahudi yang mengisolasi perempuan haid. Dalam ayat ini kata المحيضdisebut sebanyak dua kali. Para mufassir berbeda pendapat tentang arti kata المحيضini. Ada yang menganggap keduanya bermakna sama yakni “haid” seperti at-Tabary. Namun ada pula yang membedakan makna keduanya. Kata المحيضyang pertama berarti “darah haid” dan kata المحيضyang kedua berarti “tempat keluarnya darah haid”.
Abu Hayyan termasuk yang
berpendapat demikian. Digunakannya kata المحيييضdan bukan – misalnya – kata ( الحييائضperempuan yang sedang haid) memiliki implikasi teologis yang sangat dalam. Dalam kata المحيضyang pertama yakni يسألونك عن المحيض, al-Qur’ân memberikan penegasan bahwa bukan perempuan haid yang kotor melainkan darah yang keluar itulah yang kotor. Pernyataan ini sangat berbeda dengan anggapan sebagian orang yang mengidentikkan haid dengan “perempuan yang sedang kotor”. Dalam Al-Qur’ân yang dianggap kotoran adalah darahnya, dan bukan si perempuan itu sendiri. Ini adalah pernyataan yang sangat logis belaka dan sesuai dengan kaedah umum kedokteran yang menyatakan bahwa darah haid adalah darah yang tidak 33
diperlukan bagi organ tubuh perempuan dan harus dibuang karena jika tetap berada dalam perut justru akan membawa penyakit. Dengan argumen medis yang demikian, pernyataan Al-Qur’ân tentang haid sama sekali tidak dimaksudkan sebagai ajaran yang memandang rendah perempuan yang sedang haid. Demikian juga dalam kata المحيضyang kedua: ف اعتزلوا النس اء ف ى المحييضbukan perempuan haid yang harus diasingkan dan disingkirkan melainkan para suami yang seharusnya melakukan i’tizal (tidak melakukan hubungan seksual) di tempat keluarnya darah haid (faraj/vagina) sampai perempuan tersebut suci dari haidnya. Sementara dalam selain hubungan HADIST Berkata Syaikh al-Islam Ibn Taimiyyah rahimahullah: Pada asalnya setiap darah yang mengalir keluar dari rahim adalah darah haid sehinggalah ada bukti yang menunjukkan ia adalah darah istihadah. Katanya lagi: Apa-apa darah yang keluar ialah darah haid jika tidak diketahui bahawa ia adalah darah istihadah atau luka. [al-Risalah fi al-Asma’ allati ‘Alaq al-Syar‘i al-Ahkam biha, ms. 36 & 38]
س ب ).ت باِب ت ب ي- 7 واَ ب ف ب تبباِل يب بي ي ت مبناِ ت ق ت ضىِ اَل ي ب ض اَ يل ي ب حاِئ ت ك ك ك كل ط بهببباِ إ تل ط اَلط طبب ب ب ( وببقاِ ب115 س ن تب ي قبرأ اَلي ب ب ل إ تب يبراَ ت سأ ي وبل ب ي. ة هي ك م ل ب ب بأ ب م ي ببر اَب ي ك ن ع بطببباِ س ي وب ب. ِسا - صببلىِ اَللببه عليببه وسببلم- ِى تباِل ي ت كاِ ب قبراَبءةت ل تل ي ك ب ب بأ س ن اَلن طب ت جن ك ت ى ب ك يذ يك كر اَلل طه ع ببلىِ ك ك ل ب ج ن يب ي م ع بط تي ط ب خببكر ب مكر أ ي لأ ي تأ ى ة ك كطناِ ن كؤ ي ب وببقاِل ب ي. حبياِن تهت ب ب ك ب ي ب وببقاِ ب. ن ِخب ببرتنببى سأ ي م وبي بد ي ك عو ب فبي ككب لير ب، ض اَل ي ك ن ب تت بكتبيرته ت ي حي ط ك ل اَب ي ك ن ع بطباِ س فياِ ب ب ن ه تبرقي ب صلىِ اَلله عليببه وسببلم- ِى ل دب ب نأ ط س ي ب ب أكبو ك ب اَلن طب ت عاِ ب تك تبتاِ ت ل فب ب بحيم ت وب ) بياِ أ بهي ب ب ن اَلطر ت سم ت اَلل طهت اَلطر ي قبرأ فبإ تبذاَ تفيهت » ب ت ي ح ب ل اَل يك تت ببباِ ت م ت وبقببباِ ب. ة ت اَلي ببب ب. « ( مببةس حاِ ب جبباِب ترس ب ن ب ضبب ي واَ إ تبلىِ ك بل ت ب ل ع بط ببباِءء ع ببب ي ت ببعاِل ب ي سبب ب عاِئ ت ب . ِصببللى ب ش ك ف ب تبباِل يب بي ي ت مبناِ ت سك ب ت واَ ت ة فبن ب ب ت اَل ي ب وبل ب ت ك ب، ت ك غ بي يبببر اَلط طبب ب
34
ي ب وبقببباِ ب. ب وببقاِ ب ِمببا ه ) وبل ب ت بببأك ككلواَ ت جن ك ء ح وبأبناِ ك م إ تلنىِ ل بذ يب ب ك ل اَل ي ب م ط ل اَلل طبب ك حك ب ك 84/1 - 4850 ، 2448 تحفة. ( م اَلل طهت ع بل بي يهت م ي كذ يك برت اَ ي س ك لب ي Maksud Tarjamah Bab: Bab Wanita Haid Menunaikan Manasik Haji Melainkan Tawaf di Kaabah. Ibrahim berkata tidak mengapa wanita haid membaca satu ayat al-Quran. Ibn `Abbas pula berpandangan tidak mengapa orang yang berjunub membaca al-Quran. Adalah Nabi SAW berzikir kepada Allah SWT pada setiap keadaannya. Ummu `Atiyyah berkata: Kami diperintahkan mengeluarkan wanita haid pada hari raya agar mereka bertakbir bersama dengan lelaki bertakbir,
dan
sama-sama
berdoa.
Ibn
`Abbas
berkata: Abu
Sufyan
mengkhabarkan kepadaku bahawa Hiraqal diseru dengan tulisan Nabi SAW. Lalu Hiraqal membaca yang tertera di dalamnya satu ayat al-Quran yang lengkap. `Ata’ berkata daripada Jabir bahawa `A’ishah telah kedatangan haid lalu dia menunaikan manasik haji melainkan tawaf di kaabah dan ia juga tidak solat.AlHakam berkata: Sesungguhnya aku menyembeli binatang dalam keadaan aku berjunub. Firman Allah: Janganlah kamu makan binatang yang tidak disebut nama Allah pada sembelihannya.
(32 ص/ 2 )ج- صحيح اَلبخاِرى ل حدث بناِ ع ببد اَل يعزيز ب ب ب ن م ب حد طث ببناِ أكبو ن كعبي يم س بقاِ ب ب ط ب ب- 305 ن أتبىِ ب سل ب ب ة ع ببب ي ي ك ب ت ت ي ك عاِئ ت ب ة ن اَل ي ب ن اَل ي ب ن ب شبب ب قاِ ت قاِ ت م ب ع بب يدت اَلطر ي ح ط ن ك ح ب مببد س ع ببب ي سببم ت ب يبب ت سم ت ع ببب ت ن بي ت م ت ل ب ن بببذ يك ككر إ تل ط- صببلىِ اَللببه عليببه وسببلم- ِى ت ب خبر ي جبناِ ب بقاِل ب ي معب اَلن طب تبب ل خ ب ب صلىِ اَلله- ِى فبد ب ب، ت سرت ب ف طب ت ح ط اَل ي ب جئ يبناِ ب مث ي ك ماِ ت فبل ب ط، ج ىِ اَلن طب ت ى ل ع بل ط قبباِ ب ت وبأ بن ببباِ أ بب يك تببىِ فب ب- عليه وسلم مبباِ ي كب يك تيبب ت ت ل بببوبد تد ي ك قكل يبب ك. « ك ل» ب واَلل طه أ بنىِ ل ب ب بقاِ ب. م .م سبب ت ك نك ت ب ت ل ل » ل بعبل ط ت ح ط مأ ك ج اَل يبعاِ ب ف ي ت ن بعببب ي قكل يبب ك. « ت ي ب ط ب ب بقاِ ب ن ذ بل تك ب ِمببا ه ع بلببىِ ب بن ببباِ ت ل » فبإ ت ط ت آد ب ب فببباِفيعبتلىِ ب، م ه اَللبب ك ىِءء كت بب ب ك شب ي ن ل ب تب ك فعب ك . « رى يب ي طوتفىِ تباِل يب بي ي ت ت ب غ بي يبر أ ي، ج حاِ ى ل اَل ي ب حطتىِ ت بط يهك ت Maksudnya: Daripada `A’ishah ia berkata: Kami keluar bersama Nabi SAW untuk menunaikan haji. Ketika kami telah sampai ke tempat haji maka aku kedatangan haid. Rasulullah SAW menemuiku dalam keadaan aku mengangis lalu baginda bersabda: Apa yang menyebabkan engkau menangis. Aku menjawab: Aku rasa aku tidak dapat kerjakan haji pada tahun ini. Baginda bersabda: 35
Mungkin kamu kedatangan haid agaknya. Aku menjawab: Ya. Baginda bersabda: Hal ini telah ditentukan oleh Allah ke atas kaum wanita. Oleh itu, lakukanlah kerja haji seperti orang lain melakukannya, melainkan kamu jangan tawaf di kaabah sehingga kamu bersih dari haid.
SUNAN ABU DAWUD
(326 ص/ 1 )ج- سنن أبىِ داَود خ ك (93) .د ب ي بد ي ك ج ب باِب تفىِ اَل ي ك- 94 م ي س ت ل اَل ي ب جن ك ت (327 ص/ 1 )ج- سنن أبىِ داَود ح ى ...ب فبإ تلنىِ ل ب أ ك ت...232 ض وبل ب ك جد ب ل ت ب م ي س ت ل اَل ي ب جن ك س حاِئ ت س
Maksud hadith: Rasulullah SAW tidak menghalalkan wanita haid dan orang yang berjunub masuk ke dalam masjid. SUNAN AL-TIRMIDHI
(229 ص/ 1 )ج- سنن اَلترمذى ب ) .ن ن اَل ي ك ماِ ل ب ي ب ي قيرآ ب ب بواَل ي ب جاِبء تفىِ اَل ي ك ماِ ب ض أن طهك ب باِب ب- 98 جن ك ت قبرآ ت حاِئ ت ت (98 (230 ص/ 1 )ج- سنن اَلترمذى ب ب ن ن اَل ي ك ل ب تب ي شي يسئاِ ت جن ك ك ض وبل ب اَل ي ك قبرإ ت اَل ي ب حاِئ ت ك قيرآ ت م ب
Maksudnya; Orang yang haid dan orang yang berjunub jangan membaca satu ayat pun daripada al-Quran.
36