Modul Gadar Rjp.doc.docx

  • Uploaded by: sinta lukita
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Modul Gadar Rjp.doc.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,248
  • Pages: 20
Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

MODUL PEMBELAJARAN KEGAWAT DARURATAN DAN BENCANA

Tim Penyusun : Kelompok 1 3 Reguler A

Prodi DIII Keperawatan Pekalongan 1

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

VISI

DAN

MISI

PRODI

DIII

KEPERAWATAN

PEKALONGAN

VISI:

Menjadikan

Program

Pekalongan,yang

Studi

Keperawatan

menghasilkan

Keperawatan,

unggul

dalam

gawatdarurat,

berbasis

kearifan

tenaga keperawatan lokal

dan

diakui internasional tahun 2025” . MISI:

1.

Melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi sesuai perkembangan dan kebutuhan masyarakat berdasarkan system penjaminan mutu Poltekkes Kemenkes Semarang.

2. Melaksanakan dan mengembangkan pengelolaan program studi secara terus menerus dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas, berdaya saing tinggi dan berbudi pekerti luhur. 3. Menghasilkan lulusan D-III Keperawatan yang kompeten, unggul dalam pengelolaan keperawatan kegawatdaruratan. 4. Mengembankan jejaring dengan pengguna lulusan, baik beskala local , regional, nasional maupun internasional

2

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

SASARAN MUTU: Sarmut I a. Terwujudnya

penyelenggaraan

pendidikan

sesuai

standar pelayanan

pendidikan (Standar ISO 9001:2008). b. Terselenggaranya pengemba-ngan SDM

Sarmut II a. Terlaksana-nya kegiatan penelitian kesehatan oleh setiap dosen minimal sekali dalam satu tahun. b. Keikut serta-an kegiatan proceeding penelitian baik tingkat nasional minimal setahun sekali c. Terselengga-ranya sosialisasi hasil penelitian dan implementasi-nya kepada mahasiswa dan masyarakat. d. Tersusunnya roadmap penelitian Program Studi

Sarmut III a. Tersusunnya rencana program pengabdian kepada masyarakat. b. Terlaksana-nya kegiatan pengabdian kepada masyarakat minimal sekali setiap semester c. Terbangun-nya kerjasama lintas program dan sektoral dalam program pemerintah untuk pembangunan kesehatan masyarakat d. Mengadakan pelatihan dan workshop terkait hasil penelitian pada kegiatan pengabdian masyarakat.

3

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

Sarmut IV a. Terciptanya Kegiatan pembelaja-ran dengan aman, tertib, bebas dari suasana keributan / kebisingan b. Meningkat-nya motivasi belajar mahasiswa di lingkung-an kampus c. Berjalannya kegiatan kemahasis-waan yang dapat meng-akomodir terhadap kreativitas mahasiswa d. Tersedianya sistem keamanan & keselamatan kerja bagi seluruh civitas akademika e. Terciptanya pergaulan sosial akademik yang menye-nangkan bagi seluruh civitas akademik

4

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Modul Kegawat Daruratan dan Bencana telah dapat diselesaikan. Modul pembelajaran ini disusun untuk memfasilitasi pebelajar dalam membantu dan mengarahkan belajar mahasiswa sehingga memiliki kemampuan internal untuk belajar secara mandiri. Modul pembelajaran ini akan mengkondisikan mahasiswa belajar secara mandiri karena dikemas secara interaktif yang didalamnya tersedia alat ukur (soal-soal latihan dan tugas uji kompetensi dan sekaligus ber-feedback langsung terhadap kesalahan yang dijawabkan mahasiswa dan mampu mengoreksi secara cepat berkenaan seberapa tinggi keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari unit materi tertentu. Ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan modul ini. Akhirnya, penulis berharap modul pembelajaran ini dapat digunakan untuk mendukung belajar mahasiswa secara optimal dan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Pekalongan, Agustus 2017

Penulis 5

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

DAFTAR ISI

Visi & Misi Poltekkes Kemenkes Semarang…………….. Kata Pengantar ........................................................ Daftar Isi ................................................................ Tinjauan Umum Mata kuliah……………………………….. MATERI INT I MODUL …………………….................... MODUL MATERI : RJP (RESUSITASI J ANTUNG PARU) Deskripsi singkat................................................. Tujuan/Kompetensi................................... ........... Indikator belajar ................................................. Kegiatan Pembelajaran......................................... Uraian Materi...................................................... Pokok Bahasan & Sub Pokok Bahasan Latihan ............................................................... .. Daftar referensi ....................................................... . Senerai/Glosary ........................................................

6

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

TINJAUAN UMUM MK

1. Memahami tentang RJP (Resusitasi Jantung Paru) 2. Memahami tentang SOP RJP (Resusitasi Jantung Paru)

MATERI INTI MODUL

1. Pengertian RJP (Resusitasi Jantung Paru) 2. Prosedur Pelaksanaan RJP (Resusitasi Jantung Paru)

7

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

MODUL MATERI D E S K RI PS I S I NG K A T Mata ajaran ini membahas tentang masalah kesehatan gawat darurat dan manajemen bencana yaitu pemberian tindakan RJP (Resusitasi Jantung Paru) pada kasus gadar. Proses pembelajaran difokuskan pada diskusi dan ceramah di kelas dan pengalaman praktikum di laboratorium dan klinik. Penugasan individu dan kelompok seperti menyajikan materi dalam bentuk seminar dan membuat pelaporan tentang praktikum di laboratorium dan klinik akan melengkapi pengalaman mahasiswa dalam mencapai kompetensi mahasiswa.



TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang RJP (Resusitasi Jantung Paru).



Indikator Pembelajaran

No 1.

Kompetensi Dasar

Indikator

Menjelaskan tentang RJP a. Menjelaskan (Resusitasi Jantung Paru)

Prosedur

RJP

(Resusitasi

Jantung Paru) b. Menjelaskan Tujuan Pada RJP (Resusitasi

8

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

Jantung Paru)

Kegiatan pembelajaran



Waktu

Metode/

Tahap KBM

Kegiatan Dosen

5 menit Pembukaan

Media

Mahasiswa

1) Membuka pelajaran dengan Menjawab salam mengucapkan salam.

ceramah,

2) Menjelaskan

jawab,

tujuan,

tanya

isi,

proses dan sistem evaluasi Memperhatikan dan penjelasan dari diskusi pembelajaran. dosen 3) Apersepsi materi pelajaran yang terkait. Menyimak

dan

menjawab 40 mnt

Kegiatan Inti

Mendengarkan

Teori:

4) Dosen peserta

menjelaskan didik

materi,

mencatat

dan

menyimak 5) Dosen kepada

memberi peserta

menanyakan

kesempatan didik

materi

untuk yang

diberikan. 9

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

6) Dosen

menjelaskan

selanjutnya,

materi

peserta

didik

mencatat dan menyimak 7) Dosen

memberi

kepada

peserta

menanyakan

kesempatan didik

untuk

materi

yang

diberikan 8) Dosen

menugaskan

peserta

kepada

didik

untuk

mendiskusikan materi yang telah diberikan. 5 menit Penutup

Dosen bersama peserta didik Menyimak menyimpulkan materi pelajaran menjawab Melakukan lisan,

evaluasi

menjawab

dan

secara

kuis

dan

menilai laporan studi kasus. Memberikan materi

tugas

terkait

membaca

untuk

tugas

kelompok. Menutup

pelajaran

dengan

salam.

10

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

URAIAN MATERI 1. POKOK BAHASAN A. DEFINISI SINGKAT RJP Resusitasi jantung paru-paru atau CPR adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. Resusitasi jantung paru (RJP) ini bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali. Pertolongan seperti ini sangat dibutuhkan bagi orang tenggelam, terkena serangan jantung, sesak napas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh, dan sebagainya. Namun yang perlu diperhatikan khusus untuk korban pingsan karena kecelakaan, tidak boleh langsung dipindahkan karena dikhawatirkan ada tulang yang patah. Biarkan di tempatnya sampai petugas medis datang. Berbeda dengan korban orang tenggelam dan serangan jantung yang harus segera dilakukan RJP. Setiap dari kita dapat mempelajari RJP supaya dapat membantu orang yang membutuhkan minimal hingga bantuan medis datang.

B. TUJUAN RJP Tujuan dari tindakan Resusitasi Jantung Paru adalah untuk : a. Mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada henti nafas (respiratory arrest) dan atau henti jantung (cardiac arrest) pada orang dimana

fungsi tersebut gagal

total

oleh suatu sebab yang

memungkinkan untuk hidup normal selanjutnya bila kedua fungsi tersebut bekerja kembali b. Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi (nafas) c. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkukasi (fungsi jantung) dan ventilasi (fungsi pernafasan/paru) pada pasien/korban yang mengalami

11

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

henti jantung atau henti nafas melalui Cardio Pulmonary Resuciation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP).

C. PROSEDUR TINDAKAN CPR MENURUT AHA 2010 Pengenalan segera henti jantung tiba – tiba didasarkan pada pemeriksaan tingkat kesadaran dan tidak adanya napas normal (seperti, korbantidak bernapas atau hanya gasping /terengah-engah). Penolong dalm memeriksa nadi korban tidak boleh lebih dari 10 detik. Jika nadi tidak dapat dipastikan dalam 10 detik, maka dianggap tidak ada nadi dan RJP harus dimulai atau memakai AED (automaticexternal defibrilator) jika tersedia. 1. Perubahan pada RJP ini berlaku pada korban dewasa, anak dan bayi tapi tidak padabayi baru lahir. 2. “Look, ListenandFeel " telah dihilangkan dari algoritme bantuan hidup dasar 3. Kompresi dada diubah dari ABC ke CAB, denagn jumlah kompresi dada lebih dari 100 kali per menit, yang terdiri dari kombinasi 30 kompresi dan 1 ventilasi. 4. Penolong terus melakukan RJP hingga terjadi returnofspontaneouscirculation (ROSC). 5. Kedalaman kompresi untuk korban dewasa telah diubah dari 1 ½ - 2 inchi menjadi 2 inchi (5 cm). 6. Peningkatan fokus bahwa RJP diberikan dengan highquality didasarkan pada 7. Kecepatan dan kedalaman kompresi diberikan dengan adekuat dan memungkinkan fullchestrecoil antara kompresi. 12

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

8. Meminimalkan interupsi saat memberikan kompresi dada 9. Menghindari pemberian ventilasi yang berlebihan

D. PROSEDURE 1. Danger Pastikan sebelum menolong korban, penolong mengamati segi keamanan diri penolong, lingkungan, dan korban. 2. Response Cek respon korban dengan teknik “touchand talk” yaitu dengan menepuk atau menggoyang goyangkan bahu korban bersamaan dengan memanggil nama atau sebutan koban. Kemungkinan kesadaran korban: a. Korban sadar (Cek respon -----> korban berespon) 1) Biarkan korban pada posisi diamana korban ditemukan. 2) minta bantuan dengan berteriak dan menghubungi tim yang lebih expert. 3) Tetap mengawasi kemungkinan terjadinya cedera yang lain. b.

Korban tidak sadar (Cek respon ------> korban tidak berespon) 1) Teriak meninta bantuan dan menghubungi tim yang lebih expert. 13

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

3. Circulation Cek nadi korban (neonatus dan bayi - nadi brakialis; anak, dewasa dan ibu hamil – nadi karotis). Jika lebih dari 10 detik nadi sulit dideteksi maka segera lakukan kompresi dada. Kompresi pada: a. Neonatus 1) Pastikan korban pada posisi supinasi. 2) Kompresi dada dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan adekuat setidaknya 100 x/ menit. 3) Setiap siklus terdiri dari 3 kali kompresi dan 1 kali ventilasi (3 : 1). 4) Setiap 30 detik dievaluasi nadi brakialisnya. b. Bayi 1) Pastikan korban pada posisi supinasi. 2) Kompresi dikalukan di sternum, tepatnya diantara puting susu menggunakan teknik ibu jari atau dua jari. Teknik Ibu Jari Melingkari dada bagian lateral dengan kedua tangan serta menempatkan ibu jari pada tulang dada dan jari-jari tangan. Teknik Dua Jari

14

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

Letakkan jari telunjuk diantara puting susu lalu, letakkan jari tengah dan jari manis di sampingnya. Gunakan jari tengah dan jari manis dari satu tangan untuk menekan. 1) Kompresi dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan setidaknya 100 x/menit. 2) Kedalam kompresi 1/3 anterior dan pasterior tubuh (4 cm). 3) Setiap siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2 ventilasi (30 : 2) jika penolong hanya satu orang. Jika dua orang penolong maka 15 kompresi dan 2 ventilasi (15 : 2). 4) Nadi dievaluasi setiap 2 menit. c. Anak 1) Pastikan korban pada posisi supinasi. 2) Lutut berada di sisi bahu korban. 3) Posisi badan tepat diatas dada pasien, bertumpu pada kedua tangan dengan posisi lengan 90o terhadap dada korban. 4) Kompresi dikalukan di sternum, tepatnya diantara puting susu (midsternal) menggunakan satu tangan (transversekarpal). 5) Kompresi dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan setidaknya 100 x/menit. 6) Kedalam kompresi 1/3 anterior dan pasterior tubuh (5 cm). 7) Setiap siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2 ventilasi (30 : 2) jika penolong hanya satu orang. Jika dua orang penolong maka 15 kompresi dan 2 ventilasi (15 : 2). 8) Nadi dievaluasi setiap 2 menit.

15

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

d. Dewasa 1) Pastikan korban pada posisi supinasi. 2) Lutut berada di sisi bahu korban. 3) Posisi badan tepat diatas dada pasien, bertumpu pada kedua tangan dengan posisi lengan 90o terhadap dada korban. 4) Kompresi dilakukan di sternum, tepatnya dua jari di atas prosesussimfoideus ke sisi kiri menggunakan dua tangan, tangan pertama diatastanag yang lain dengan jari saling bertaut. 5) Kompresi dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan setidaknya 100 x/menit. Kedalam kompresi 2 inchi atau 5 cm. 6) Setiap siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2 ventilasi (30 : 2) oleh satu atau dua penolong. 7) Nadi dievaluasi setiap 2 menit. e. Ibu Hamil. 1) Pastikan korban pada posisi supinasi. 2) Lutut berada di sisi bahu korban. 3) Posisi badan tepat diatas dada pasien, bertumpu pada kedua tangan dengan posisi lengan 90o terhadap dada korban. 4) Kompresi dilakukan di sternum, tepatnya dua jari di atas prosesussimfoideus ke sisi kiri menggunakan dua tangan, tangan pertama diatastanag yang lain dengan jari saling bertaut.

16

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

5) Kompresi dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan setidaknya 100 x/menit. Kedalam kompresi 2 inchi atau 5 cm. 6) Setiap siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2 ventilasi (30 : 2) oleh satu atau dua penolong. 7) Nadi dievaluasi setiap 2 menit. 4. Airway (Jalan Napas) a. Buka Jalan napas. 1) Kombinasi Headtilt dan chin lift. Teknik ini dilakukan jika korban tidak mengalami cedera servikal. Membaringkan korban terlentang pada permukaan yang datar dan kerasb. Meletakkan telapak tangan pada dahi pasien. Menekan dahi sedikit mengarah ke depan dengan telapak tangan. Meletakkan ujung jari telunjuk dan jari tengahdari tangan lainnya di bawah bagian ujung tulang rahang pasien. Menengadahkan kepala dan menahan/menekan dahi pasien secara bersamaan sampai kepala pasien pada posisi ekstensi. 2) Jaw Trust Membaringkan korban terlentang pada permukaan yang datar dan keras. Mendorong ramus vertikal mandibula kiri dan kanan ke depan sehingga barisan gigi bawah berada di depan barisan gigi atas. b. Cek Jalan napas. Cek hembusan napas dan perkembangan dinding dada. 17

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

a. Jalan Napas Tersumbat Miringkan pasien ke salah satu sisi. Keluarkan apa saja objek yang terlihat dalam mulut. Ambil gigi/palsu yang lepas. Tinggalkan gigi palsu yang utuh pada tempatnya b. Jalan Napas Bersih Pertahanakan jalan napas terbuka dan cek adanyapernapasan normal Jika dalam beberapa menit terdengar suara sepertigurgling, atau batuk dengan pergerakan dada danabdomen, perlakukan tetap seperti tidak bernapas,karena pernapasan ini tidak efektif. 5. Breathing a. Pemberian rescuebreating. Pada dua penolong atau lebih, setelah alat intubasi terpasang selama pemberian RJP, ventilasi diberikan setiap 6-8 detik sekali atau dalam satu menit 8-10 ventilasi tanpa usaha sinkronisasi antara kompresi dan ventilasi. Kompresi dada tidak dihentikan untuk pemberian ventilasi. Ventilasi diberikan dalam waktu satu detik dengan volume sesuai tidal. Penolong menggunakan mouthbarrier untuk proteksi. b. Lanjutkan 30 kompresi dan 2 siklus napas sampai 5 siklus kemudian dievaluasi kembali nadi korban. 1) Jika tidak ada nadi karotis, dilakukan kembali kompresi dan bantuan nafas dengan rasio 30 : 2. Jika ada nafas dan denyut nadi teraba letakkan pasien pada posisi mantap (recoveryposition) 18

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

2) Jika tidak ada nafas tetapi nadi teraba, berikan bantuan nafas sebanyak 10- 12x/menit dan monitor nadi setiap 2 menit. Jika sudah terdapat pernafasan spontan dan adekuat serta nadi teraba, jaga agar jalan nafas tetap terbuka.

19

Mata Kuliah:KEPERAWATAN GADAR DAN MANAGEMENT BENCANA

DAFTAR PUSTAKA

http://elissamaharani.blogspot.co.id/2015/04/bantuan-hidup-dasar-cabcirculation.html?m=1 http://www.pertolonganpertamaku.blogspot.co.id

20

Related Documents

Modul Gadar Rjp.doc.docx
November 2019 5
Gadar Rpl.ppsx
October 2019 33
Dok. Gadar
June 2020 27
Gadar Urgent.docx
November 2019 35
Gadar Fix.docx
May 2020 15
Gadar Syok.docx
October 2019 37

More Documents from "Fildzah Dhea"

Kb Inplant.docx
November 2019 12
Modul Gadar Rjp.doc.docx
November 2019 5
Diare.pptx
December 2019 59
Siroh Nabi Sulaiman.docx
October 2019 73
Anemia Dr Ineu 1.docx
December 2019 44