Diare.pptx

  • Uploaded by: sinta
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Diare.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 953
  • Pages: 22
DIARE Pembimbing : dr. Ineu Nopita., Sp.A

Definisi

Diare adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari satu minggu. 

Berdasarkan lamanya maka diare dibagi menjadi 2 yaitu: a. Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari b. Diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari

Epidemiologi 

Survei mordibitas yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI tahun 2009 angka kesakitan diare semua umur sebesar 423 per 1000 penduduk.



Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa DIARE masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia.

Etiologi Virus (70-80%) • Rotavirus, Astrovirus, Adenovirus, Small bowel structured virus, Cytomegalovirus. Bakteri • Enterotoxigenic E. coli (ETEC), Enteropathogenic E. coli (EPEC), Enteroaggregative E. coli (EAggEC), Enteroinvasive E. coli (EIEC), Enterohemorrhagic E. coli (EHEC), Shigella spp, Vibrio cholera, Salmonella. Protozoa • Giardia lamblia, Entamoeba histolytica, Cryptosporidium, Microsporidium spp., Isospora belli. Helminth • Strongyloides stercoralis, Schistosoma spp., Capilaria philippinensis, Trichuris trichuria

Diagnosis Anamnesis

Pemeriksaan fisik

• Lama diare berlangsung • Frekuensi diare sehari • Warna dan konsistensi • Lendir dan darah • Muntah, rasa haus rewel, anak lemah, kesadaran menurun • Buang air kecil terakhir • Demam, sesak, kejang, kembung • Jumlah cairan yang masuk selama diare • Penderita diare disekitarnya dan sumber air minum.

• Keadaan umum dan kesadaran • Tanda-tanda vital • Tanda utama : gelisah/cengeng/rewel, lemah/letargis, koma, rasa haus meningkat, turgor kulit abdomen menurun. • Tanda tambahan : ubun ubun besar, mata cekung, air mata, mukosa bibir, mulut dan lidah. • Tanda gang, keseimbangan asam basa dan elektrolit : napas cepat dan dalam, kembung, kejang.

Pemeriksaan penunjang • Darah rutin • Pemeriksaan feses • Elektrolit • Analisa gas darah

Bentuk klinis diare

PROSEDUR TATALAKSANA PENDERITA DIARE 1. Menilai Derajat Dehidrasi DIARE TANPA DEHIDRASI

DIARE DEHIDRASI RINGAN / SEDANG

DEHIDRASI DEHIDARASI BERAT

Bila terdapat 2 tanda atau lebih

Bila terdapat 2 tanda atau lebih

Bila terdapat 2 tanda atau lebih

Keadaan Umum

Baik, sadar

Gelisah, rewel

Lesu, lunglai / tidak sadar

Mata

Tidak cekung

Cekung

Cekung

Keinginan Untuk Minum

Normal, tidak ada rasa haus

Ingin minum terus, ada rasa haus

Malas minum

Turgor Kulit

Kembali segera

Kembali lambat

Kembali sangat lambat

2. Menentukan Rencana Pengobatan

Diare Tanpa Dehidrasi • Rencana terapi A

Diare Dehidrasi Ringan / Sedang • Rencana terapi B

Diare Dehidrasi Berat • Rencana terapi C

1. Berikan oralit 

Oralit merupakan campuran garam elektrolit Nacl, KCL, glucose anhidrat, trisodium sitrat hidrat



Oralit  mengantikan cairan & elektrolit tubuh yg terbuang saat diare



Diberikan segera saat diare sd diare berhenti



Dosis pemberian oralit  Anak  Anak >

< 1 th

: 50-100 ml setiap BAB

1-4 th : 100-200 ml setiap BAB

5 tahun

 Dewasa

: 200-300 ml setiap BAB : 300-400 ml setiap BAB

2. Berikan Zinc selama 10 hari berturut - turut Mekanisme Zinc Zinc Mekanisme

Sistem imun

Zinc

Proses penyerapan intestinal dan/atau proses transport sekretorik Efek antimikroba

Humoral and cellular (1) Antidiare dengan menghambat CI secretion (2) Menghambat pertumbuhan S. thyphi, S. parathypi A, V. cholerae, Shigella flexneri, Shigella sonnei

Dosis & cara pemberian zinc 

Zinc diberikan selama 10 hari berturut – turut dengan dosis : 

Balita umur < 6 bulan : ½ tab (10 mg / hari)



Balita umur ≥ 6 bulan : 1 tab (20 mg / hari)



Zinc bentuk tablet  larutkan dlm air matang atau ASI (larut ± 30 det), untuk anak lebih besar dpt dikunyah



Bila anak muntah sekitar ½ jam setelah pemberian zinc, ulangi pemberian dg cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga dosis penuh



Bila anak menderita dehidrasi berat & memerlukan cairan infus, tetap diberikan zinc segera setelah anak bisa minum/makan



Berikan zinc sampai 10 hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti

3. Teruskan ASI & pemberian makan 

ASI tidak menyebabkan diare justru mencegah diare



ASI ekslusif  meningkatkan Imunitas tubuh  mencegah diare



ASI diberikan lebih banyak selama diare



Pemberian makan dilanjutkan seperti biasa dengan frekuensi lebih sering  lanjutkan sd 2 minggu setelah diare  membantu mempercepat penyembuhan, pemulihan & mencegah malnutrisi



Pemberian susu formula pada anak < 2 th  anjurkan untuk mengurangi ganti dengan ASI



Pemberian susu formula pada anak > 2 th  teruskan susu formula + oralit & air matang.

4. Berikan antibiotik secara selektif 

Tidak semua kasus diare memerlukan antibiotik.



Antibiotik diberikan atas indikasi seperti : diare berdarah, kolera, diare dengan penyakit lain.



Pemberian antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan : resistensi kuman, membunuh flora normal tubuh, efek samping berupa gannguan ginjal, hati & diare.



Anti diare tidak boleh diberikan  menghambat motilitas usus utuk mengeluarkan kotoran & racun yg seharusnya dikeluarkan.



Anti diare dapat menyebabkan komplikasi prolapsus pada usus.

5. Berikan nasihat pada ibu / pengasuh 

Berikan nasihat & cek pemahaman ibu / pengasuh tentang cara pemberian oralit, zinc, ASI, makanan.



Anjurkan untuk segera membawa anaknya ke petugas kesehatan jika anak : 

BAB cair lebih sering



Muntah berulang-ulang



Mengalami rasa haus yg nyata



Makan atau minum sedikit



Demam



Tinjanya berdarah



Tidak membaik selama 3 hari

Pencegahan diare : 

Pemberian ASI



Pemberian makanan pendamping ASI



Menggunakan air bersih



Mencuci tangan



Menggunakan jamban



Membuang tinja bayi yang benar

KOMPLIKASI 

Kehilangan cairan dan kelainan elektrolit merupakan komplikasi utama, terutama pada anak-anak. kehilangan cairan yang cepat dan banyak dapat menyebabkan syok hipovolemik. Kehilangan elektrolit melalui feses dapat mengarah terjadinya hipokalemia dan asidosis metabolik.

PROGNOSIS 

Dengan penggantian cairan yang adekuat, perawatan yang mendukung, dan terapi antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare infeksius sangat baik.



Terima kasih

More Documents from "sinta "

Diare.pptx
December 2019 59
Siroh Nabi Sulaiman.docx
October 2019 73
Anemia Dr Ineu 1.docx
December 2019 44
Default(2).pdf
April 2020 25
Malaria.docx
December 2019 35
Ppt Uji Protein.pptx
December 2019 38