Metode Ilmiah.docx

  • Uploaded by: mardiah
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metode Ilmiah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,969
  • Pages: 20
MACAM-MACAM METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode Penelitian Pengertian metode, berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya (Rosdy Ruslan,2003:24). Sedangkan pengertian penelitian, diantaranya : 1. Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan metodemetode ilmiah ( Sutrisno Hadi, 2007:3 ) [1]. John Dewey di dalam bukunya How We Think (1910) mengatakan bahwa metode ilmiah ialah langkah-langkah pemecahan suatu masalah yaitu sebagai berikut: a. Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau kesulitan ini mendorong perlunya pemecahan. b. Merumuskan dan atau membatasi masalah/kesulitan tersebut. Di dalam hal ini diperlukan observasi untuk mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah itu. c. Mencoba mengajukan pemecahan masalah/ kesulitan tersebut dalam bentuk hipotesis-hipotesis. Hipotesis-hipotesis ini adalah merupakan

pernyataan yang didasarkan pada suatu pemikiran atau generalisasi untuk menjelaskan fakta tentang penyebab masalah tersebut. d. Merumuskan alasan-alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan secara deduktif. e. Menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan, dengan berdasarkan faktafakta yang dikumpulkan melalui penyelidikan atau penelitian. Hasil penelitian ini bisa menguatkan hipotesis dalam arti hipotesis diterima, dan dapat pula memperlemah hipotesis, dalam arti hipotesis ditolak. Dari langkah terakhir ini selanjutnya dapat dirumuskan pemecahan masalah yang telah dirumuskan tersebut. Adapun Noto Atmojo mengungkapkan bahwa metode ilmiah memiliki criteria, antara lain : a. Berdasarkan fakta d. Menggunakan hipotesis b. Bebas dari prasangka e. Menggunakan ukuran objektif c. Menggunakan prinsip analisis 2. Webster’s New Collegiate Dictionary yang mengatakan bahwa penelitian adalah “ penyidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah diterima”. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Metode penelitian adalah cara untuk memecahkan masalah ataupun sebagai cara pengembangan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah yang sistematis dan logis.

B. Macam - macam Metode Penelitian Banyak metode penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian social dan pendidikan. Mc. Milan membagi macam-macam metode penelitian berdasarkan pendekatan yang digunakan, antaralain[2]:

1. Pendekatan Kualitatif a. Metode Etnografis Metode etnografis ialah metode yang digunakan untuk menginterpretasi budaya, kelompok social dan suatu system masyarakat. Penelitian etnografi bertujuan untuk mendeskripsikan cara berpikir, adat, bahasa, kepercayaan dan prilaku hidup suatu masyarakat. Proses penelitian ini biasanya dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang cukup lama, dengan bentuk observasi dan wawancara alamiah dengan partisipan serta mengumpulkan dokumen atau benda-benda (artifak). Hasil akhir penelitian ini biasanya sangat komprehensif dan menggambarkan kompleksitas suatu kehidupan. Contoh penelitian dalam pendidikan : ” Pelaksanaan kurikulum Berbasis Kompetensi”. b. Metode Historis Historis / Sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan paparan dan penjelasan. Metode Historis ialah metode yang bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan , menilai, memverifikasi, dan mensintesis bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan dan dalam hubungan hipotesis tertentu [3]. Ciri khas penelitian historis ialah periode waktu : kegiatan, peristiwa, karakteristik, dan nilai-nilai dikaji dalam konteks waktu. Contoh

penelitian ini misalnya : ” Manajemen Pembuatan Kurikulum Berbasis Kompetensi “ c. Metode Fenomenologis Metode Fenomenologis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang mencari arti dari pengalaman kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini ialah menemukan makna dari hal-hal yang esensi atau mendasar dari suatu pengalaman.Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dari partisipan.Hasil studi ini diharapkan

dapat

meningkatkan

pemahaman

pembaca

tentang

penghayatan kehidupan oranglain. d. Metode Studi Kasus Metode Studi Kasus ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan system”, baik itu berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat ataupun waktu. Penelitian ini diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna,dan memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Suatu kasus tidak dapat mewakili populasi dan tidak dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan dari populasi.Keismpulan sudi kasus hanya berlaku bagi kasus yang diteliti. Karena tiap kasus bersifat unik dan memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Studi kasus memiliki beberapa kelemahan,antaralain[4]: 1. Sulit dibuat inferensi kepada populasi

2. Mudah dipengaruhi pandangan subjektif Adapun keunggulan studi kasus ini ialah: 1. Dapat memberi hipotesis untuk penelitian lanjutan 2. Mendukung studi-studi besar dikemudian hari 3. Dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi e. Metode Teori Dasar Metode Teori Dasar ialah merode yang digunakan dalam penelitian dasar yang diarahkan pada penemuan atau penguatan suatu teori. Penelitian teori dasar harus melalui beberapa langkah penelitian, antaralain: 1. Peneliti memiliki gambaran sifat-sifat realitas empiris 2. Permulaan penelitian dimulai dengan pernyataan dasar mengenai dunia empiris yang dimasuki lapangan 3. Peneliti harus menetapkan data apa yang akan diambil 4. Peneliti harus melakukan ekplorasi 5. Peneliti harus mampu melakukan inspeksi 6. Peneliti harus mampu menganalisa dan melakukan rekonstrsuksi penemuan untuk bangunan hipotesis barunya. f. Metode Studi Kritis Metode Studi kritis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bebrsifat subjective. Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras

,suku

bangsa,jenis

kelamin,

dll.

Peneliti

feminis

memusatkan

perhatiannya pada masalah jender, ras, sedangkan peneliti pascamodern memusatkan pada institusi social dan kemasyarakatan. Dalam penelitian kritis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antaralain: 1. Peneltian kritis tidak bersifat deskrit. 2. Penelitian kritis menggunakan pendekatan studi kasus

2. Pendekatan Kuantitatif a. Metode Deskriptif Metode deskriptif ialah suatu metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian deskriptif untuk menggambarkan fenomena yanga ada. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi uraian mengenai gejala social yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan indicator yang diteliti tanpa membuat hubungan dan perbandingan dengan sejumlah variable yang lain. Tujuan metode deskriptif ini ialah: 1.Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala. 2.Mengidentifikasi masalah dan memeriksa praktik yang berlaku. 3.Menetapkan keputusan apabila oranglain menghadapi situasi yang sama Syarat penelitian deskriptif: 1.Peneliti harus memiliki sifat represif. Ia harus mencari,bukan menguji. 2.Peneliti harus memiliki kekuatan integrative.

3.Peneliti tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variable Contoh penelitian :” Kecerdasan Emosi Siswa SMA 1 Kab.Pelalawan Riau b. Metode Komparatif Metode Komparatif ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistic untuk mencari perbedaan variable yang diteliti. c. Metode Korelasional Metode Korelasional ialah metode yang mencari hubungan atau korelasi diantara variable-variabel yang dicari.. Korelasi antara dua variable atau lebih dapat berupa, sebaaai berikut 1. Korelasi Positif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka variable lain cenderung meningkat pula, atau sebaliknya bila salah satu variable turun, maka variable yang lain cenderung turun. 2. Korelasi Negatif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka variable yang lain akan cenderung menurun, begitu pula sebaliknya. 3. Tidak ada Korelasi, yaitu kedua variable tidak menunjukkan adanya hubungn antara keduanya.

4. Korelasi sempurna, yaitu korelasi dimana kenaikan dan penurunan variable yang satu berbanding seimbang dengan yang lain. Tujuan metode korelasional ini ialah untuk meneliti sejauh mana variable pada satu factor berkaitan dengan factor lainnya. Metode ini digunakan untuk: 1. Mengukur hubungan antar variable 2. Meramalkan variable tak bebas dari pengetahuan kita tentang variable bebas 3. Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental d. Metode Survey Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang menarik perhatian peneliti.

Penelitian

survey

menggambarkan

proses

transformasi

komponen informasi ilmiah, yakni [5]: e. Metode Ekpos Fakto Metode Ekpos Fakto ialah metode yang digunakan dalama penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variable tertentu. Umpamanya : peningkatan pengetahuan tentang gizi pada ibu hamil menyebabkan kesehatan bayi meningkat. Penelitian ekpos fakto ini

dapat dilakukan dengan baik bila dengan menggunakan kelompok pembanding. f. Metode Tindakan Metode Tindakan ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan pada pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan. Contohnya guru mengadakan pemecahan masalah terhadap masalahmasalah yang ada dalam kelas.

C. Manfaat Metode Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dengan mengetahuinya metode penelitian ini ialah [6]: 1. Mengetahui arti pentingnya penelitian 2. Menilai hasil-hasil penelitian 3. Dapat melahirkan sikap dan pola piker yang skeptic, analitik, kritik dan kreatif DAFTAR PUSTAKA Hasan, Iqbal, ”Metodologi Penelitian dan Aplikasinya “, Jakarta : GI, 2002 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta : GP, 2010. Nazir, Muhammad, ” Metode Penelitian “, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003 Sukmadinata, Nana Syaudih,” Metode Penelitian” , Bandung : Rosdakarya, 2006 http://ibnurusdi.wordpress.com

Pengertian Metode Ilmiah, Kerja Ilmiah dan Manfaat metode Ilmiah Bima Mandala Putra 6/06/2017 Biologi, Ilmu Pengetahuan Edit Sesuai dengan sifat sains yang dapat dibuktikan kebenarnnya maka dalam upaya memecahkan masalah yang dihadapi, para saintis menggunakan langkah kerja yang terus, sistematis, dan terkontrol. Langkah para saintis seperti ini kemudian dokenal sebagai metode ilmiah. Melalui penerapan metode ilmiah tersebut, diharapkan dapat diproleh pengetahuan ilmiah yang objektif, konsisten, sistematis, dan universal. Objektif bearti sesuatu dengan fakta yang sebenarnnya, konsisten berarti tetap dan taat azas, sistematis berarti dilakukan melalui urutan proses yang teratur, dan universal berarti dapat berlaku umum, tidak terbatas pada hal-hal tertentu saja. Secara ringkat, metode ilmiah meliputi langkah-langkah seperti berikut: 1.Merumuskan masalah 2.Mengumpulkan keterangan (data) 3.Menyusun Hipotesis 4.Melakukan eksperimen 5.Menarik kesimpulan, konsep 6.Menguji kesimpulan, prinsip, teori, 7Merumuskan hukum dan konsep. Berdasarkan pemahaman di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode ilmiah adalah cara khusus yang digunakan oleh para saintis untuk memecahkan masalahmasalah yang berhubungan dengan upaya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan manusia melalui urutan langkah kerja yang teratur, sistematis, dan terkontrol. Melalui penerapan langkah-langkah metode ilmiah, berkembang berbagai bidang kajian sains dan biologi sehingga muncullah berbagai macam ilmu pengetahuan baru yang sangat bermanfaat untuk meenunjang upaya pemenuhan kebutuhan hidup manusia sehari-hari.

Pengertian Metode Ilmiah, Kerja Ilmiah dan Manfaat metode Ilmiah Bima Mandala Putra 6/06/2017 Biologi, Ilmu Pengetahuan Edit Sesuai dengan sifat sains yang dapat dibuktikan kebenarnnya maka dalam upaya memecahkan masalah yang dihadapi, para saintis menggunakan langkah kerja yang terus, sistematis, dan terkontrol. Langkah para saintis seperti ini kemudian dokenal sebagai metode ilmiah.

Melalui penerapan metode ilmiah tersebut, diharapkan dapat diproleh pengetahuan ilmiah yang objektif, konsisten, sistematis, dan universal. Objektif bearti sesuatu dengan fakta yang sebenarnnya, konsisten berarti tetap dan taat azas, sistematis berarti dilakukan melalui urutan proses yang teratur, dan universal berarti dapat berlaku umum, tidak terbatas pada hal-hal tertentu saja.

Secara ringkat, metode ilmiah meliputi langkah-langkah seperti berikut: 1.Merumuskan masalah 2.Mengumpulkan keterangan (data) 3.Menyusun Hipotesis 4.Melakukan eksperimen 5.Menarik kesimpulan, konsep 6.Menguji kesimpulan, prinsip, teori, 7Merumuskan hukum dan konsep.

Berdasarkan pemahaman di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode ilmiah adalah cara khusus yang digunakan oleh para saintis untuk memecahkan masalahmasalah yang berhubungan dengan upaya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan manusia melalui urutan langkah kerja yang teratur, sistematis, dan terkontrol. Melalui penerapan langkah-langkah metode ilmiah, berkembang berbagai bidang kajian sains dan biologi sehingga muncullah berbagai macam ilmu pengetahuan baru yang sangat bermanfaat untuk meenunjang upaya pemenuhan kebutuhan hidup manusia sehari-hari.

Blog Of Alim Sumarno, S.Pd., M.Pd.  

Blog Unesa Home

Macam-macam Metode Ilmiah Jun 22,2011

Jun 22

Beberapa pendapat yang dikemukakan para ilmuwan mengenai metode ilmiah seperti J.C. Almack, adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan B. Ostle dalam bukunya yang berjudul � Statistic in Research� berpendapat bahwa metode ilmiah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu yang interelasi. Berdasarkan pada pendapat para ilmuwan di atas dapat ditangkap bahwa metode ilmiah adalah suatu proses keilmuwan untuk memperoleh kebenaran dan pengertahuan secara sistematis dengan bukti-bukti yang fisis atau nyata dan yang diatur oleh pertimbanganpertimbangan logis yang berarti dalam meneliti, peneliti atau ilmuwan harus mematuhi criteria dan langkah-langkah tertentu yang terdapat dalam metode ilmiah. Kriteria Metode Ilmiah 1. Berdasarkan Fakta Keterangan dan data-data yang didapat selama dalam proses penelitian harus berdasarkan pada kenyataan atau fakta dan bukan berdasarkan daya khayal, legenda, mitos dan sebagainya. 2. Bebas dari Prasangka Dalam menilai dan menganalisis suatu data harus menggunakan alasan dan bukti yang lengkap serta menggunakan pembuktian objektif dan bersih, bukan dari hasil prasangka. 3. Menggunakan Prinsip-prinsip Analisis Ideal dari ilmu adalah mendapatkan interelasi yang sistematis dari fakta-fakta. Metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Hal ini berarti kita harus menggunakan prinsip-prinsip analisis dengan tidak membiarkan fakta yang ada sebagaimana adanya. Tetapi kita dituntun dalam proses berpikir untuk mencari sebab-akibat dari fakta-fakta tersebut dengan analisis yang tajam. 4. Menggunakan Hipotesis Hipotesis adalah kesimpulan sementara tentang hubungan sangkut paut fenomena dalam penelitian sebelum diuji dalam eksperimen. Oleh karena itu, hipotesis harus ada dan harus diformulasikan, kemudian diuji kebenarannya sehingga dapat ditindaklanjuti. Artinya, jika hasil eksperimen bertentangan dengan prediksi, maka hipotesis yang diuji tidaklah benar dan layak untuk diperbaiki atau ditinggalkan. 5. Menggunakan Ukuran Objektif Dalam kegiatan penelitian tidak boleh menggunakan ukuran � ukuran subjektif, seperti merasarasa dengan hati nurani atau dengan daya khayal. Tetapi itu semua harus menggunakan ukuran atau pertimbangan objektif dan logis. 6. Menggunakan Teknik Kuantitatif Satuan-satuan atau ukuran-ukuran seperti kg, ohm, volt, km dan sejenisnya wajib digunakan untuk data ukuran kuantitatif. Dan janganlah sekali-kali menggunakan ukuran-ukuran subjektif seperti sejauh mata memandang, semanis gula dan setumpuk gunung yang mungkin dapat memunculkan kalimat ambiguitas. Namun seringkali kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran normal, rangking dan rating.

Langkah-langkah dalam Metode Ilmiah

1. Pendefinisian Langkah pertama adalah memilih dan mendefinisikan masalah. Masalah didefinisikan dan dirumuskan sehingga dapat mengurangi rasa keraguan terhadap objek serta untuk membatasi luas cakupan masalah yamg akan dibahas. 2. Mengadakan Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah hal yang harus dilakukan oleh setiap peneliti untuk mendapatkan data. Peneliti dapat mencari data atau referensi yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang dibahas di dalam perpustakaan. 3. Memformulasikan Hipotesis Hipotesis wajib diformulasikan agar hipotesis dapat diuji benar atau salahnya, sehingga dapat diketahui apakah hipotesis itu dapat ditindaklanjuti atau tidak. 4. Membangun Kerangka Membangun kerangka analisis serta alat-alat dalam menguji hipotesis sehingga diperoleh prediksi untuk kemudian diuji dalam eksperimen. 5. Mengumpulkan Data Mengumpulkan data untuk keperluan menguji hipotesis karena setiap illmuwan memiliki teknik dan metode penlitian yang berbeda dalam meneliti sehingga teknik pengumpulan datanya juga berbeda-beda. 6. Menyusun, Menganalisa dan Memberikan Interpretasi Setelah data terkumpul, maka langkah berikutnya adalah menyusun data untuk dianalisa dan kemudian membuat tafsiran/interpretasi setelah dianalisa. 7. Membuat Generalisasi dan Kesimpulan Setelah data dibuat interpretasinya, peneliti mengembangkan tafsirannya (membuat generalisasi). Dan selanjutnya membuat kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi ini harus berhubungan dengan hipotesis, apakah hipotesis tersebut dapat diterima kebenarannya atau tidak. Apakah hubungan-hubungan antara fenomena hanya berlaku untuk situasi umum atau khusus dan saran-saran apa yang dapat diberikan dari hasil penelitian dan lain-lain. 8. Membuat Laporan Langkah terakhir yang ditempuh sebagai hasil yang paling akhir adalah membuat laporan ilmiah.

Macam-macam Metode Ilmiah Pada dasarnya untuk menyusun suatu objek (masalah) menjadi sebuah sistem pengetahuan dibutuhkan metode. Dan setiap ilmu memiliki cara yang berbeda-beda dalam penyusunannya (memiliki metode yang berbeda antara ilmu satu dengan yang lain). Perbedaan metode yang digunakan tersebut dikarenakan setiap ilmu memiliki tujuan masing-masing secara garis besar. Tujuan pengetahuan ada dua corak yaitu (1) bertujuan untuk mencapai pengetahuan tentang sesuatu yang umum dan tetap, (2) bertujuan mencapai pengetahuan tentang sesuatu yang sifatnya khusus. Dan dari dua corak tujuan pengetahuan di atas, kita dapat membagi metode pokok dalam memecahkan fenomena-fenomena alam menjadi dua macam yaitu : 1. Metode Induksi Metode ini berangkat dari peristiwa atau fakta yang khusus, kemudian kita tarik generalisasigeneralisasi yang bersifat umum sehingga kita dapat memformulasikan atau menciptakan pengertian dan hokum yang bersifat umum dan tetap. Metode induksi dibagi dalam tiga macam yaitu:

1. Metode induksi komplit/sempurna yaitu metode induksi yang memerlukan observasi mengenai cirri-ciri objek, individu atau peristiwa secara keseluruhan dalam suatu kelas atau jenis. Setelah itu dibutuhkan sebuah kesimpulan yang bersifat umum dari penelitian yang telah dilakukan. 2. Metode sistem Bacon Metode ini memerlukan tiga macam Tabulasi untuk mendapatkan sifat, cirri atau unsure dan hakikat suatu gejala.  Tabulasi ciri-ciri Positif Kondisi dimana suatu gejala pasti timbul jika kondisi itu ada.  Tabulasi ciri-ciri Negatif Kondisi dimana gejala tidak timbul walaupun gejala itu ada  Tabulasi variasi kondisi Pencatatan terhadap perubahan ciri-ciri gejala pada kondisi yang berubah-ubah. 3. Metode induksi tidak komplit Yaitu metode induksi yang tidak memerlukan observasi mengenai cirri-ciri subjek, individu atau peristiwa secara keseluruhan dalam suatu kelas. Cukup hanya mengambil sampel yang merupakan bagian dari satu kelas tersebut. Metode ini sering diterapkan dalam banyak penelitian ilmiah. Dalam metode induksi ini, untuk mendapatkan pengertian atau hukum yang bersifat umum, peneliti dapat menempuh dua cara:  Cara komparasi (membandingkan)  Cara eksperimen (percobaan)

Cara komparasi dapat dilakukan dengan langkah-langkah: 3. 4. 5. 6. 7.

Menumpulkan data dan keterangan Menganalisis data yang terkumpul Membandingkan sifat-sifat data, yang sama dan yang berbeda Mengumpulkan sifat-sifat yang sama dan menyisihkan yang berbeda Merumuskan hukum, umumnya berdasarkan sifat-sifat

Cara eksperimen dilakukan dengan langkah-langkah: 8. Menciptakan gejala yang akan diselidiki dengan sengaja 9. Menguji gejala-gejala tersebut sehingga didapatkan persamaan-persamaan dari gejalanya 10. Merumuskan hukum, umumnya atas dasar persamaan gejala-gejalanya 2. Metode Deduksi Adalah metode dari fakta atau pengetahuan umum kemudian berdasarkan pengetahuan kita tarik kesimpulan yang bersifat khusus. Prinsip Deduksi; apa yang dianggap benar pada semua kejadian dalam suatu hal atau jenis, akan dianggap sebagai hal yang benar pula pada semua kejadian yang termasuk dalam hal atau jenis itu. Dan dalam metode deduksi diperlukan bantuan silogisme dalam menarik kesimpulan suatu pengetahuan

Hi I'm Alim Sumarno, S.Pd., M.Pd.

Archives 1. 2011 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 2. 2012 1. 2.

Mei 2011 Juni 2011 Juli 2011 Agustus 2011 September 2011 Oktober 2011

Februari 2012

Latest Post     

Dasar-dasar Pendidikan Dalam Agama Islam Pendidikan Di Dalam Islam Kreativitas Belajar Inquiry Based Teaching (ibt) Konsep Mengajar

Visitor Count

Your IP:223.255.227.13 From:Jakarta,Indonesia Browser:Firefox 12 System:Win7 ID 3079 US 780 RU

61 MY 35 EU 26 SG 13 NL 11 GB 6 JP 6 TW 5 Newest: NG You: ID Today: 38 Month: 641 Total: 4543 Supercounters.com

Copy © 2017 PPTI Unesa

Related Documents

Metode
August 2019 66
Metode Remunerasi.docx
October 2019 6
Metode Wisn.xlsx
July 2020 3

More Documents from "reza"

Bisnis Internasional
December 2019 40
Bisnis Internasional
December 2019 36
Konflik (bagian 2)
December 2019 28
Metode Ilmiah.docx
December 2019 23
Asal Usul Ekonomi Makro.docx
December 2019 24