BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis. Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah “dialog antara orang satu”. Organisasi atau Organization bersumber dari kata kerja bahasa latin Organizare “to form as or into a whole consisting of interdependent or coordinated parts (membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi). Organisasi adalah sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. B. Tujuan Tujuan penulisan makalah ilmiah ini adalah untuk mengetahui, proses komunikasi, apa saja hambatan komunikasi, bagaimana mengatasi hambatan komunikasi, apa saja jenis-jenis komunikasi.
1
BAB II PEMBAHASAN A. Jenis – Jenis Komunikasi 1. Komunikasi Verbal Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain. a. Kata dan makna Makna adalah arti atau maksud yang tersimpul dari suatu kata, jadi makna dengan bendanya sangat bertautan dan saling menyatu. Jika suatu kata tidak bisa dihubungkan dengan bendanya, peristiwa atau keadaan tertentu maka kita tidak bisa memperoleh makna dari kata itu (Tjiptadi, 1984:19). Kata-kata yang bersal dari dasar yang sama sering menjadi sumber kesulitan atau kesalahan berbahasa, maka pilihan dan penggunaannya harus sesuai dengan makna yang terkandung dalam sebuah kata. Agar bahasa yang dipergunakan mudah dipahami, dimengerti, dan tidak salah penafsirannya, dari segi makna yang dapat menumbuhkan resksi dalam pikiran pembaca atau pendengar karena rangsangan aspek bentuk kata tertentu.
2
Ada beberapa istilah yang berhubungan dengan pengertian makna kata, yakni makna donatif, makna konotatif, makna leksikal, makna gramatikal. 1) Makna Denotatif Sebuah kata mengandung kata denotatif, bila kata itu mengacu atau menunjukan pengertian atau makna yang sebenarnya.
Kata
yang
mengandung
makna
denotative
digunakan dalam bahasa ilmiah, karena itu dalam bahasa ilmiah seseorang ingin menyampaikan gagasannya. Agar gagasan yang disampaikantidak
menimbulkan
tafsiran
ganda,
ia
harus
menyampaikan gagasannya dengan kata-kata yang mengandung makna denotative.Makna denotatif ialah makna dasar, umum, apa adanya, netral tidak mencampuri nilai rasa, dan tidak berupa kiasan Maskurun (1984:10). 2) Makna Konotatif Sebuah kata mengandung makna konotatif, bila kata-kata itu mengandung nilai-nilai emosi tertentu. Dalam berbahasa orang tidak hanya mengungkap gagasan, pendapat atau isi pikiran. Tetapi juga mengungkapakan emosi-emosi tertentu. Mungkin saja kata-kata yang dipakai sama, akan tetapi karena adanya kandungan emosi yang dimuatnya menyebabkan kata-kata yang diucapkan mengandung makna konotatif disamping mkna denotatif. 3) Makna leksikal Makna Leksikal ialah makna kata seperti yang terdapat dalam kamus, istilah leksikal berasal dari leksikon yang berarti kamus. Makna kata yang sesuai dengan kamus inilah kata yang bermakna leksikal. Misalnya : Batin (hati), Belai (usap), Cela (cacat). 4) Makna Grametikal Makna gramatikal adalah makna kata yang diperoleh dari hasil perstiwa tata bahasa, istilah gramatikal dari kata grammar
3
yang artinya tata bahasa. Makna gramatikal sebagau hasil peristiwa tata bahasa ini sering disebut juga nosi. Misalnya : Nosi-an pada kata gantungan adalah alat. 5) Makna Asosiatif Makna asosiatif mencakup keseluruhan hubungan makna dengan nalar diluar bahasa. Ia berhubungan dengan masyarakat pemakai bahasa, pribadi memakai bahasa, perasaan pemakai bahasa,
nilai-nilai
masyarakat
pemakai
bahasa
dan
perkembangan kata sesuai kehendak pemakai bahasa. Makna asositif dibagi menjadi beberapa macam, seperti makna kolokatif, makna reflektif, makna stilistik, makna afektif, dan makna interpretatif. a) Makna Kolokatif Makna
kolokatif
lebih
berhubungan
dengan
penempatan makna dalam frase sebuah bahasa. Kata kaya dan miskin terbatas pada kelompok farase. Makna kolokatif adalah makna kata yang ditentukan oleh penggunaannya dalam kalimat. Kata yang bermakna kolokatif memiliki makna yang sebenarnya. b) Makna Reflektif Makna reflektif adalah makna yang mengandung satu makna konseptual dengan konseptual yang lain, dan cenderung kepada sesuatu yang bersifat sacral, suci/tabu terlarang, kurang sopan, atau haram serta diperoleh berdasarkan pengalaman pribadi atau pengalaman sejarah. c) Makna Stilistika Makna stilistika adalah makna kata yang digunakan berdasarkan keadaan atau situasi dan lingkungan masyarakat pemakai bahasa itu. Sedangkan bahasa itu sendiri merupakan salah satu cirri pembeda utama dari mahluk lain didunia ini. Mengenai bahasa secara tidak langsung akan berbicara
4
mempelajari kosa kata yang terdapat dalam bahasa yang digunakan pada eaktu komunikasi itu. d) Makna Afektif Makna
ini
biasanya
dipakai
oleh
pembicara
berdasarkan perasaan yang digunakan dalam berbahasa. e) Makna interpretatif Makna interpretatif adalah makna yang berhubungan dengan penafsiran dan tanggapan dari pembaca atau pendengar,
menulis
atau
berbicara,
membaca
atau
mendengarkan (parera,1991:72) b. Pengaruh kata terhadap tindakan Kata-kata memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap diri orang yang mengucapkan atau memperagakannya, orang yang mendengar atau melihatnya, dan lingkungan sekitarnya baik secara fisik maupun psikis. Hal ini, karena kata-kata memiliki dua sifat yang bertolak belakang, yakni sifat air dan sifat api. Orang yang melontarkan kata-kata terpuji secara psikis dirinya akan merasa nyaman dan sejuk, begitu pula orang yang mendengarkannya. Tidak hanya sekedar memberikan rasa nyaman dan sejuk saja tetapi juga dapat menumbuhkan dayadaya positif yang terdapat di dalam tubuh manusia, dan lingkungan sekitarnya. Secara fisik, tubuh akan merasa lebih rileks karena darah dapat mengalir dengan lancar serta jantungnya berdetak dengan teratur. Contoh, kata-kata motivasi. Bagi orang yang mengucapkannya akan merasa termotivasi untuk membuktikan apa yang telah diungkapkan kepada orang lain. Sedangkan orang yang mendapat motivasi akan merasa memiliki energi positif untuk dapat berbuat sesuatu yang positif bagi diri atau lingkungannya. Contoh Pengaruh kata terhadap suatu tindakan kepada pasien dari komunikasi verbal yang dilakukan oleh tenaga medis dapat berpengaruh baik atau buruk terhadap kesehatan pasien.
5
Saat komunikasi verbal yang dilakukan tenaga medis sudah sesuai dengan tata aturan yang berlaku, maka tujuan utamanya adalah memberikan semangat kepada pasien agar memeberi efek nyaman
saat
menjalani
perawatan
medis.
Namun
jika
komunikasi verbal yang dilakukan tenaga medis cenderung menyakiti pasien, maka akan sangat disayangkan karena dapat memberikan efek trauma pada pasien. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bahkan bertengkar.Beberapa contoh komunikasi verbal yang sering diucapkan perawat atau tenaga medis lain di rumah sakit adala sebagai berikut: 1) Diagnosa Keperawatan, yaitu perawat atau tenaga medis akan menanyakan tentang apa yang dirasakan oleh pasien sehingga akan diperoleh data data untuk merujuk ke diagnose penyakit. 2) Injeksi, yaitu perawat akan menginformasikan bahwa pasien akan disuntik 3) Pemeriksaan Fisik, yaitu perawat akan meminta ijin untuk memeriksa seluruh keadaan fisik pasien guna untuk mengetahui tindakan medis apa yang perlu dilakukan nantinya 2. Pengertian Komunikasi Nonverbal Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan
disampaikan
tidak
menggunakan
kata-kata.
Contoh
komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara
6
berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara. a. Karakteristik Komunikasi Nonverbal Salah satu cara mendefinisikan komunikasi nonverbal adalah berdasarkan kategori sebagai berikut teori pemilihan umum dalam karakteristik komunikasi kelompok apapun fungsi yang disandangnya, baik primer maupun sekunder nonverbal, isyarat badaniah
(gestural),
bergambar
(pictorial)
karakteristik
komunikasi perasaan-perasaan (emosi kita) melalui pesan-pesan nonverbal. Beberapa karakteristik dari komunikasi nonverbal adalah: 1) Kita selalu berkomunikasi 2) Arti tergantung kepada konteks 3) Komunikasi nonverbal lebih dapat dipercaya 4) Cara utama dalam menyatakan perasaan dan sikap b. Bentuk Komunikasi Nonverbal Bentuk-bentuk komunikasi nonverbal terdiri dari tujuh macam yaitu: 1) Komunikasi visual Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan berupa gambar-gambar, grafik-grafik, lambang-lambang, atau simbol-simbol. 2) Komunikasi sentuhan Ilmu yang mempelajari tentang sentuhan dalam komunikasi nonverbal sering disebut Haptik. Sebagai contoh: bersalaman,
pukulan,
mengelus-ngelus,
sentuhan
di
punggung dan lain sebagainya merupakan salah satu bentuk komunikasi
yang menyampaikan suatu
maksud/tujuan
tertentu dari orang yang menyentuhnya.
7
3) Komunikasi gerakan tubuh Kinesik atau gerakan tubuh merupakan bentuk komunikasi nonverbal, seperti, melakukan kontak mata, ekspresi wajah, isyarat dan sikap tubuh. 4) Komunikasi lingkungan Lingkungan dapat memiliki pesan tertentu bagi orang yang melihat atau merasakannya. Contoh: jarak, ruang, temperatur dan warna. 5) Komunikasi penciuman Komunikasi penciuman merupakan salah satu bentuk komunikasi dimana penyampaian suatu pesan/informasi melalui aroma yang dapat dihirup oleh indera penciuman. 6) Komunikasi penampilan Seseorang yang memakai pakaian yang rapi atau dapat dikatakan penampilan yang menarik, sehingga mencerminkan kepribadiannya. 7) Komunikasi cita rasa Komunikasi citrasa merupakan salah satu bentuk komunikasi, dimana penyampaian suatu pesan/informasi melalui citrasa dari suatu makanan atau minuman. c. Fungsi Komunikasi Nonverbal Komunikasi nonverbal dapat menjalankan fungsi penting. Periset nonverbal mengindentifikasi enam fungsi utama (ekman, 1965; Knapp, 1978). 1) Untuk menekankan Kita menggunakan komunikasi nonverbal untuk menonjolkan atau menekankan bagian dari pesan verbal. 2) Untuk melengkapi atau Complement Untuk memperkuat warna atau sikap umum yang dikomunikasikan oleh pesan verbal. Jadi, anda mungkin tersenyum ketika menceritakan kisah lucu atau menggeleng-
8
gelengkan kepala ketika menceritakan ketidak jujuran seseorang. 3) Untuk menunjukkan kontradiksi Kita secara sengaja mempertentangkan pesan verbal kita dengan gerakan nonverbal. Contohnya anda dapat menyilangkan jari anda atau mengedipkan mata untuk menunjukkan bahwa apa yang anda katakan tidak benar. 4) Untuk mengatur Gerak-gerik nonverbal dapat mengendalikan atau mengisyaratkan keinginan anda untuk mengatur arus pesan verbal. 5) Untuk mengulangi Kita dapat mengulangi atau merumuskan ulang makna dari pesan verbal. Misalnya, anda dapat menyertai pernyataan verbal “apa benar?” dengan mengangkat alis mata anda. 6) Untuk menggantikan Komunkasi nonverbal juga dapat menggantikan pesan verbal. Misalnya, “oke” dengan tangan anda tanpa berkata apa-apa. d. Isyarat Pengenalan Diri Dalam Komunikasi nonverbal 1) Komunikasi Tubuh Jalan pertama di antara semua jalan komunikasi nonverbal adalah tubuh. Manusia mengkomunikasikan pikiran dan perasaannya seringkali dan secara akurat melalui gerakan-gerakan tubuh, gerakan wajah, dan gerakan mata. Untuk membahas gerakan tubuh, klasifikasi yang ditawarkan oleh Paul Ekman dan Wallace V. Friesen (1969) sangat berguna. Kedua periset ini membedakan lima kelas (kelompok) gerakan nonverbal berdasarkan asal-usul, fungsi, dan kode perilaku ini:
9
a) Komunikasi Gestura yang meliputi:
Emblim (emblems) adalah perilaku nonverbal yang secara langsung menerjemahkan kata atau ungkapan. Emblim meliputi, misalnya; isyarat untuk “oke.” “jangan ribut,” “kemarilah,” dan saya ingin menumpang.”
Ilustrator adalah perilaku nonverbal yang menyertai dan secara harfiah “mengilustrasikan” pesan verbal. Dalam mengatakan “Ayo, bangun,” misalnya, anda mungkin menggerakkan kepala dan tangan anda ke arah menaik.
Regulator adalah perilaku nonverbal yang “mengatur,” memantau,
memelihara,
atau
mengendalikan
pembicaraan orang lain.
Adaptor adalah perilaku nonverbal yang bila dilakukan secara pribadi -atau di muka umum tetapi tidak terlihatberfungsi memenuhi kebutuhan tertentu dan dilakukan sampai selesai.
b) Komunikasi Wajah (Affect Display) Gerakan wajah mengkomunikasikan macam-macam emosi selain juga kualitas atau dimensi emosi. c) Komunikasi Mata Pesan-pesan
yang
dikomunikasikan
oleh
mata
bervariasi bergantung pada durasi, arah, dan kualitas dari perilaku mata. Bila kontak mata terjadi lebih singkat, kita dapat mengira orang ini tidak berminat, rnalu, atau sibuk. Bila waktu yang patut dilampaui, kita umumnya menganggap hal ini menunjukkan minat yang berlebihan. Di antara periset-periset lain,Mark Knapp (1978) mengemukakan empat fungsi komunikasi mata:
Mencari Umpan Balik
Menginformasikan Pihak Lain untuk Berbicara
Mengisyaratkan Sifat Hubungan
Mengkompensasi Bertambahnya Jarak Fisik
10
Fungsi Penghindaran Kontak Mata
2) Komunikasi Ruang a) Proksemik/komunikasi jarak : Yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. b) Teritorial c) Estetika dan warna 3) Diam a) Memberi kesempatan berpikir b) Menyakiti c) Mengisolasi diri sendiri d) Mencegah komunikasi e) Mengkomunikasikan perasaan f) Tidak menyampaikan sesuatupun g) Paralanguage 4) Komunikasi Temporal (Waktu) a) Menujukkan status b) Waktu dan kesesuaian e. Menafsirkan Pesan Nonverbal Definisi harfiah komunikasi nonverbal – yaitu komunikasi tanpa kata-kata merupakan satu penyederhanaan berlebihan (oversiimplificaton), karena kata yang dianggap tulisan tetap dianggap “verbal” meskipun tidak memiliki unsur suara. Stewart dan D’Angelo (1980) berpendapat bahwa bila kita membedakan verbal dan nonverbal dan vokal dari nonvokal, kita mempunyai empat kategori atau jenis komunikasi. Komunikasi verbal/vokal merujuk pada komunikasi melalui kata yang diucapkan. Misalnya, Stevedan ayahnya mendiskusikan mobil baru yang ingin dibeli oleh Steve dan rencananya untuk mengumpulkan uang untuk membelinya. Dalam komunikasi verbal/nonvokal kata-ata digunakan, tapi tidak diucapkan: bila Steve menulis surat kepada ayahnya mengenai mobil, komunikasinya verbal
11
tapi nonvokal. Atau bila Steve berbicara tentang mobil,
ia
meminjam uang kepadaayahnya dan ayahnya hanya menggerutu, gerutuan atau lokalisasi
itu merupakan bentuk komunikasi
nonverbal/vokal. Jenis komunikasi yang keempat, komunikasi nonverbal/nonvokal hanya mencakup sikap dan penampilan – bayangkan ayah Steve kelihatan marah atau senang – atau mungkin hanya bingung. Dalam hal ini kita akan membahas semua jenis pesan nonverbal dan masalah pertama yang akan kita bahas adalah pemisahan yang sering dibuat antara makna yang diperoleh dari komunikasi noverbal dan verbal.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi 1. Pengetahuan Tingkat pengetahuan seseorang menjadi faktor utama dalam komunikasi. Seseorang dapat menyampaikan pesan dengan mudah apabila ia memiliki pengetahuan yang luas. Seorang komunikator yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi, ia akan lebih mudah memilih kata-kata (diksi) untuk menyampaikan informasi baik verbal maupun non verbal kepada komunikan. 2. Perkembangan Perkembangan memiliki dua aspek, yaitu: a. Pertumbuhan manusia Pertumbuhan dapat mempengaruhi pola pikir manusia. Bagaimana komunikan menyikapi informasi yang diberikan komunikator
dan
bagaimana
komunikator
menyampaikan
informasi kepada komunikan. Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menyampaikan informasi agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. b. Keterampilan menguasai bahasa Keterampilan dalam berbahasa ini merupakan salah satu faktor yang sangat terkait dengan pertumbuhan. Misalnya jika
12
kita menghadapi remaja maka kita lebih baik mengetahui bahasa-bahasa yang digunakan dalam kesehariannya atau disebut dengan bahasa gaul. 3. Persepsi Persepsi adalah suatu cara seseorang dalam menggambarkan atau menafsirkan informasi yang diolah menjadi sebuah pandangan. Pembentukan persepsi ini terjadi berdasarkan pengalaman, harapan, dan perhatian. Proses pemahaman manusia terhadap suatu rangsangan atau stimulus ini dapat memiliki padangan yang berbeda-beda. Selain dapat menjadi pengaruh baik, persepsi juga dapat menjadi penghambat untuk komunikasi. 4. Peran dan hubungan Peran dan hubungan memiliki pengaruh dari proses komunikasi tergantung dari materi atau permasalahan yang ingin dibicarakan termasuk cara menyampaikan informasi atau teknik komunikasi. Komunikator yang belum menjalin hubungan dekat dengan komunikan maka akan terjadi komunikasi secara formal. 5. Lingkungan Lingkungan interaksi memiliki pengaruh dalam komunikasi. Lingkungan yang nyaman dan kondusif biasanya dapat berpengaruh baik
terhadap
proses
komunikasi.
Adapun
faktor
yang
mempengaruhi lingkungan adalah sebagai berikut. a. Nilai dan budaya/ adat Nilai dan budaya/ adat menjadi kacamata yang dijadikan tolak ukur untuk komunikasi (pantas atau tidak pantas) agar komunikasi terjalin dengan baik. Sebelum berbicara dengan orang lain, lebih baik kita mengetahui bagaimana latar belakang budaya/ adat yang mereka anut. b. Stimulus Eksternal Stimulus eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dari luar. Misalnya kebisingan suara dapat mempengaruhi respon yang kurang baik karena adanya
13
penurunan
indera
pendengaran,
sehingga
dapat
menjadi
penghambat dalam proses komunikasi. c. Jarak Jarak antara komunikator dan komunikan mempengaruhi komunikasi. Jika komunikator dan komunikan berjarak cukup jauh maka komunikator akan sulit menciptakan komunikasi yang baik kepada komunikan. 6. Emosi Emosi adalah reaksi seseorang dalam menghadapi suatu kejadian tertentu. Emosi terkadang tidak dapat dikendalikan oleh diri sendiri. Sehingga emosi juga mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri bahkan emosi dapat menjadi hambatan. 7. Kondisi fisik Kondisi fisik mempunyai peranan yang penting untuk berkomunikasi.
Semua
indera
memiliki
fungsi-fungsi
yang
digunakan dalam kelangsungan komunikasi. 8. Jenis kelamin Laki-laki dan perempuan memiliki
perbedaan dalam
berkomunikasi dapat dilihat dari gaya berbicara dan interpretasi. Menurut Tannen, kaum perempuan menggunakan teknik komunikasi untuk mencari konfirmasi, meminimalkan keintiman. Sementara kaum laki-laki lebih menunjukkan independensi dan status dalam kelompoknya.
C. Hambatan-Hambatan Dalam Komunikasi Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi : 1. Hambatan dari Proses Komunikasi a. Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional. b. Hambatan dalam penyandian/simbol : Hal ini dapat terjadi karena
bahasa
yang
dipergunakan
tidak
jelas
sehingga
14
mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. c. Hambatan media, adalah hambatan
yang terjadi dalam
penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan. d. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima e. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut. f. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya. 2. Hambatan Fisik Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya. 3. Hambatan Semantik. Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadangkadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima. 4. Hambatan Psikologis Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
15
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pemaparan makalah yang kami buat, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan hal yang penting dan sangat dibutuhkan bagi seorang Perawat. Bahkan para ahlipun menyebutkan bahwa komunikasi itu merupakan proses pertukaran informasi antara satu orang dengan orang lainnya. Didalamnya pun ada unsur, komponen dan proses dalam berkomunikasi. Tidak semua orang dapat berkomunikasi dengan cara yang baik. Namun kita sebagai calon Perawat harus mampu berkomunikasi dengan semua orang. Baik itu antara individu dengan individu, dengan orang yang lebih tua ataupun dengan masyarakat luas . B. Saran Dari makalah yang telah kami buat, diharapkan semua mahasiswa mampu menyerap informasi dan isi makalah ini. Baik itu sebagai referensi maupun sebagai bahan acuan untuk mengerjakan tugas selanjutnya .
16
DAFTAR PUSTAKA Lukman. 2007. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Jakarta : Gucci https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_nonverbal https://aswantd.wordpress.com/2010/05/03/persamaan-dan-perbedaangender-dalam-komunikasi/ http://safrizalds.blogspot.co.id/ https://brainly.co.id/tugas/10112447
17