62606_chapter 5 Kepemimpinan Fix.docx

  • Uploaded by: Defi Cintyadewi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 62606_chapter 5 Kepemimpinan Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,420
  • Pages: 14
CHAPTER 5 INFLUENCING : POLITIC, POWER, NEGOTIATION, AND NETWORKING

Oleh : Novita Yurika

041311233054

Defi Cintyadewi

041411231089

Harnung Octaviyanti

041411231131

Parama Nisanaya

041411231140

Rizky Dwi Desardyria

041411231176

Amelinda Elianthie

041411231181

Ika Indah Pawestri

041411231200

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

POWER POWER adalah potensi yang di miliki oleh pemimpin untuk mempengaruhi follower. Karena kekuatan adalah potensi untuk mempengaruhi, kita tidak benar-benar harus menggunakannya untuk mempengaruhi orang lain. Sumber dari Kekuatan, ada 2 sumber kekuatan: -

Kekuatan posisi kekuatan jabatan berasal dari manajemen puncak, dan yang didelegasikan ke bawah rantai komando.

-

Kekuasaan personal (pribadi) kekuasaan personal berasal dari follower didasarkan pada perilaku pemimpin, pemimpin kharismatik memiliki kekuasaan personal.

Tipe Kekuatan dan taktik mempengaruhi serta jalan untuk meningkatkan kekuasaan -

Kekuatan yang sah (legitimate power) Berdasarkan kekuasaan posisi yang di berikan oleh organisasi o taktik yang di gunakan oleh kekuasaan yang sah: 

Consultation influencing tactics: agar tercipta manajemen partisipatif dan memberdayakan karyawan



rational persuasion influencing tactics: argumentasi yang logic dengan bukti nyata



ingratiation influencing tactics: memuji karyawan sebelum mereka melakukan sesuatu

o Untuk meningkatkan kekuasaan yang sah ikuti pedoman berikut: 

pengalaman manajerial



melatih otoritas secara regular: follow up untuk memastikan prosedur, ketentuan peraturan telah di implementasikan dan tujuan telah tercapai



mengikuti pedoman dalam menggunakan pendekatan rasional



backup otoritas dengan penghargaan dan hukuman

-

Reward power reward power mempengaruhi harapan dan pencapaian kinerja. dalam posisi manajer, menggunakan penguatan positif untuk mempengaruhi perilaku. dengan insentif seperti promosi, bonus dan lainnya. Bagian terpenting dari reward power adalah memiliki control sumber daya, seperti mengalokasikan biaya dan pendanaan.  Penggunaan Kekuatan Reward dengan Tepat: Saat karyawan melakukan pekerjaan dengan bagus, karyawan tersebut patut diberi reward, seperti yang dibahas pada teori penguatan motivasi. Saat berhubungan dengan manajemen tingkat atas atau orang yang memiliki kewenangan yang lebih tinggi, dapat digunakan taktik saling mempengaruhi dengan menawarkan semacam reward.  Meningkatkan Kekuatan Reward -

Dapatkan dan jaga kontrol melalui evaluasi kinerja karyawan dan menentukan kenaikan gaji, promosi, dan reward yang lain.

-

Cari tahu apa yang dinilai bagus oleh orang lain, dan coba untuk memberikan orang reward pada karyawan dengan hal tersebut.

-

Beritahu orang lain bahwa kita lah yang memberikan reward, dan nyatakan apa kriteria dalam memberikan reward.



Kekuatan Koersif meliputi hukuman dan menunda reward untuk mendapatkan pengaruh. Dapat juga disebut dengan taktik pengaruh tekanan.  Penggunaan Kekuatan Koersif dengan Tepat Kekuatan koersif digunakan dengan tepat dalam menjaga kedisiplinan dan menegakkan aturan.  Meningkatkan Kekuatan Koersif -

Dapatkan wewenang untuk menggunakan hukuman dan menunda reward. Tetapi sebelum itu pastikan karyawan tahu aturan dan hukumannya, berikan peringatan terlebih dahulu. Dan gunakan hukuman yang setimpal dengan pelanggaran, dan jatuhkan hukuman secara tertutup.

-

Jangan memberikan ancaman yang kasar.

-

Bersikukuh.



Kekuatan Referent Dapat juga disebut dengan taktik pengaruh keinginan personal melalui loyalitas dan pertemanan. Kekuatan tersebut cenderung digunakan pada leader karismatik.  Penggunaan Kekuatan Referent dengan Tepat Penggunaan kekuatan referent efektif terutama pada orang yang lemah atau tidak memiliki kekuatan jabatan, seperti rekan kerja setingkat. Kekuatan referent dibutuhkan pada team yang berdiri sendiri, karena kepemimpinan harus dibagi.  Meningkatkan Kekuatan Referent -

Kembangkan keahlian dalam berinteraksi.

-

Perbaiki hubungan dengan manajer dan rekan kerja. Hubungan dengan manajer memiliki dampak langsung pada kepuasan kerja



Kekuatan Ahli (expert) Kekuatan ahli didasarkan pada kemampuan dan pengetahuan penggunanya. Dengan menjadi ahli, dapat membuat orang lain bergantung. Orang cenderung menghormati orang dengan keahlian  Penggunaan Kekuatan Ahli dengan Tepat Manajer, terutama pada tingkat bawah, biasanya adalah ahli dalam departemennya. Manajer baru cenderung bergantung pada karyawan yang memiliki keahlian dalam bagaimana organisasi berjalan dan mengetahui bagaimana mendapatkan sesuatu dengan cara politik. Sehingga follower mempunyai pengaruh yang cukup signifikan pada leadernya.  Meningkatkan Kekuatan Ahli -

Untuk menjadi ahli, ambil semua pelatihan dan program pendidikan dalam organisasi.

-

Hadiri rapat dengan asosiasi perdagangan atau professional lain, dan baca publikasinya.

-

Ikuti perkembangan teknologi.

-

Tunjukkan konsep diri yang positif.



Kekuatan Informasi Kekuatan informasi didasarkan pada data pengguna yang diinginkan oleh orang lain. Kekuatan informasi meliputi akses untuk informasi vital dan kontrol pada distribusinya ke orang lain.  Penggunaan Kekuatan Informasi dengan Tepat Leader dapat menggunakan kekuatan informasi dalam membuat persuasi rasional dan seringkali dengan keinginan inspirasional.  Meningkatkan Kekuatan Informasi -

Mempunyai arus informasi yang lancar.

-

Ketahui apa yang sedang terjadi pada organisasi.

-

Kembangkan jaringan sumber informasi, dan kumpulkan informasi darinya.



Kekuatan Koneksi Kekuatan koneksi didasarkan pada hubungan pengguna dengan orang yang berpengaruh. Kekuatan koneksi juga disebut sebagai politik.  Penggunaan Kekuatan Koneksi dengan Tepat Saat mencari pekerjaan atau promosi, koneksi dapat membantu.  Meningkatkan Kekuatan Koneksi



-

Perluas jaringan kontak dengan manajer penting yang memiliki kekuatan.

-

Bergabung dengan orang banyak dan dengan perkumpulan yang tepat.

-

Ikuti petunjuk dalam menggunakan taktik mempengaruhi koalisis.

-

Buatlah diri menjadi terkenal di kalangan manapun.

ORGANIZATIONAL POLITICS sebuah proses untuk mendapatkan dan menggunakan kekuatan perilaku politik: seberapa baik memainkan politik akan mempengaruhi kesuksesan organisasi  Networking: proses untuk mengembangkan hubungan dengan tujuan sosialisasi dan politisasi. jaringan ini sangat penting untuk kemajuan manajemen yang sukses  Reciprocity (timbal

balik)

:

termasuk

menciptakan

kewajinan

dan

mengembangkan persekutuan serta menggunakannya untuk mencapai tujuan  Koalisi: bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama

Cara untuk mengembangkan kemampuan politik:  Memahami budaya organisasional dan pemilik kekuatan Mengembangkan hubungan kekuatan melalui berpolitik.  Mengembangkan hubungan pekerjaan yang baik terutama dengan manajer Kemampuan untuk dapat bekerja dengan orang lain adalah penentu bagi kesuksesan karirmu dan penting pula untuk membangun politik dari awal 

Kemajuan



Lakukan lebih dari yang diperintahkan



Menjelaskan informasi bahkan yang kurang baik sekalipun



Jangan pergi pada manajer bos anda

 Jadilah seseorang yang setia dan jujur  Raihlah pengakuan jika ingin menduduki posisi politik, anda membutuhkan pengakuan terutama dari atasan anda. Networking Networking atau jaringan adalah bagian dari politik , dan dengan jaringan kita dapat mengembangkan kekuatan dan pengaruh kita . Penelitian menunjukkan pentingnya jaringan dalam kesuksesan karir . banyak orang mendapatkan pekerjaan melalui jaringan yang ia miliki . Jaringan juga dapat menghasilkan neragam efek positif termasuk pertemanan , informasi , keuntungan , dan kekuasaan . Networking berbicara tentang hubungan atau komunikasi yang terjalin antara pihak satu dengan pihak yang selain nya . Anda mungkin memiliki jejaring sosial seperti facebook , untuk berkomunikasi dengan teman teman anda . tapi jika kita berbicara tentang karir , jaringan karir lebih dari sekedar jeajring sosial . kemampuan menjalin atau memiliki jaringan dapat dikembangkan . Dalam konteks kepemimpinan , kita sebagai atasan / sebagai manajer , network ini sedikit banyak juga akan berpengaruh terhadap posisi kita sebagai pemimpin untuk menentukan kebijakan penerimaan pekerja/pegawai yang merupakan salah satu rekan bisnis anda . Untuk menilai diri sendiri , maka kita dapat menulis kompetensi apa saja yang kita

miliki , dan menulis kriteria pekerjaan apa yang dibutuhkan untuk membantu mencocokkan jenis pekerjaan yang ideal atau yang sesuai dengan pekerjaan yang sesuai . Accomplishment Setelah melengkapi penilaian diri sendiri , kita perlu menerjemahkan bakat yang kita miliki / kemampuan yang kita miliki dalam sebuah accomplishement . Hasilnya yang dapat anda terima adalah yang paling sesuai dengan kompetensi yang telah dimiliki . Suatu saat orang yang akan bekerja pada anda akan mengerti kebiasaan anda sebelumnya dan bisa memprediksi kebiasaan anda di masa depan . untuk menjadi orang yang memiliki jaringan secara efektif , maka kita harus mampu mengartikulasi apa yang kita miliki di masa lampau dengan jelas dan konkret . Tie your accomplishments to the Job Interview Accomplishments justru sangat dibutuhkan dalam hal wawancara pekerjaan . ketika melakukan wawancara kita akan menemukan jenis jenis pertanyaan yang sederhana namun mungkin akan menajwab seluruh hal yang dibutuhkan oleh pewawancara . Membuat Tujuan Jaringan Setelah memfokuskan self assesment pada accomplishment , anda perlu dengan jelas membuat tujuan , apa yang ingin ada capai atau apa yang ingin anda dapatkan ketika anda membuat suatu jaringan , atau berada dalam jaringan . untuk membuat jaringan ada beberapa tahapan , yaitu : 1. Melihat dari Histiry atau sejarah atau track record sebelumnya 2. Membuat perencanaan terkait apa yang akan dilakukan 3. Menyiapkan pertanyaan terkait jaringan yang akan dibuat Tulis dan latih satu mnit self-sell Tulis satu menit self sell mu. Pastikan anda memisahkan cerita, rencana, pertanyan dan olah pertanyaanmu berdasarkan dengan siapa kamu berbicara. Networking biasanya terstruktur. Dimulai dari siapa yang anda tahu, semua orang bisa menciptakan sebuah network yang tertulis berisi 20 orang professional, anda mungkin sudah memiliki network di sosial media seperti facebook dsb.

Professional kontak termasuk kolega (masa lalu atau sekarang), organisasi professional, asosiasi alumni, vendor, pemasok, menejer, mentor, dan lain sebagainnya. Untuk personal kontak bisa dari keluarga teman dan lain sebagainya. Susun sesuai data di atas dan selalu perbarui list anda, dan network anda akan terus berkembang dan akan mendekatkan anda kepada pengambilan keputusan untung hiring. Hal ini dapat disebut “passive job hunt” Point penting lainnya adalah bekerja untung mengembangkan kemampuan untung mengingat nama orang. Jika anda ingin memberikan kesan kepada orang yang belum anda kenal, panggil mereka dengan namanya lalu perkenalkan diri anda dengan one minute self sell anda. Meskipun trend ini melalui komunikasi online, networking secara langsung sangat penting. Berdasarkan dengan tujuan anda, gunakan list networking anda untung orang menyusun networking interview untuk menemukan tujuan anda. Mungkin akan perlu melakukan banyak interview untuk menemukan tujuan anda contohnya seperti untuk mendapat pekerjaan. Step interviewing : 1. Berikan perkenalan diri dan berterimakasih pada seseorang untuk memberikan waktunya, jelaskan tujuan pertemuan tersebut dengan jelas 2. sampaikan one minute self-sell anda 3. tanyakan pertanyaan yang sudah disiapkan 4. cari kontan tambahan untuk network anda 5. tanyakan kepada orang tersebut apakah anda dapat membantu mereka 6. lanjutkan dengan ucapan terimakasih Negosiasi Negosiasi adalah proses di mana dua pihak atau lebih berada dalam konflik dan berusaha untuk mencapai kesepakatan. Taktik dalam mempengaruhi, kekuasaan dan politik biasanya digunakan selama proses negosiasi. Negosiasi biasanya digunakan perundingan bersama oleh pihak managemen, membeli dan menjual produk dan jasa, menerima pekerjaan baru dan tawaran kompensasi, memproleh kenaikan jabatan, atau mengatur batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Negosiasi sering disebut zero sum game antara satu pihak yang menang dan pihak lain yang kalah. Seperti pada kekuasaan dan politik, negosiasi bukan berbicara tentang keuntungan

yang didapat dari orang lain, melainkan tentang membangun hubungan baik dan saling membantu untuk mendapatkan yang mereka inginkan. Supaya mendapat apa yang mereka inginkan, kita harus menjual ide dan menyakinkan pihak lain kepercayaan untuk memberikan yang mereka inginkan. Negosiasi dipandang bagi semua pihak sebagai peluang untuk setiap orang dapat menang. Dengan kata lain semua pihak seharusnya percaya mereka akan mendapat kesepakatan terbaik. Kemampuan negosiasi dapat dikembangkan Tidak semua orang terlahir sebagai negosiator. Faktanya orang-orang memiliki petunjuk tentang bagaimana memperoleh apa yang mereka inginkan. selain membuat permintaan dan menggali di menggali kemampuan dalam bernegosiasi. Meluangkan waktu untuk belajar bagaimana bernegosiasi sebelum mencapai kesepakatan adalah cara terbaik untuk sampai pada hasil akhir yang baik. belajar untuk bernegosiasi dengan cara yang benar, tidak hanya membantu kita mendapatkan apa yang kita inginkan, juga akan meningkatkan hubungan pribadi dan profesional. berikut langkah dalam proses negosiasi dapat membantu mengembangkan keterampilan negosiasi. Dalam negosiasi terdapat 3 – 4 proses yakni plan, negotiations, pengunduran dan kesepaktan dan tidak mencapai kesepakatan Agreement Plan

Negotiations Non Agreement Postponement

1.research the other party (ies) 2.set objective 3.try to develop options and trade off 4.anticipate questions and objections and prepare answers

1.Develop rapport and focus on obstacles, not the person 2.Let the other party make the first offer 3.Listen and ask question to focus on meeting the other party’s needs 4.Don’t be too quick to give in, and ask for something in return

1.Other party is postponing, and you may create urgency 2.You want to postpone, and the other party may create urgency

A. Perencanaan Planning atau perencanaan menjadi penting dalam negosiasi karena apabila tidak mempersiapkan perencanaan dengan baik, dapat menyebabkan kegagalan dalam bernegosiasi. Dalam melakukan persiapan, yang haru diperhatikan adalah pihak lawan yang akan diajak bernegoisasi. Harus dilihat apa kelemahannya, bagaimana gaya

negoiasasinya serta tantangan apa saja yang akan kita hadapi. Jika memungkinkan, disarankan untuk membangun hubungan yang baik dengan para negosiator. Persiapan yang baik akan membawa pada keberhasilan negosiasi. kunci

untuk

melakukan

negosiasi

adalah

persiapan,

yang

dimulai

dari

mengembangkan rencana. Ada 4 tahap perencanaan dalam negosiasi yaitu 1. Melakukan penelitian kepada pihak lain. Hal yang perlu diperhatikan yakni, mampu menempatkan diri dengan keingingan pihak lain, gali informasi yang bermanfaat dari pihak tersebut tentang alasan mereka untuk bernegosiasai. Kemudian ketahui kepribadian personal mereka dan gaya bernegosiasi yang sesuai dengan pihak yang akan bernegosiasi. Jika mungkin jalin hubungan baik dengan pihak tersebut sebelumnya. 2. Tentukan tujuan. Berdasarkan penelitian tersebut, maka dapat ditentukan keinginan dari adanya negosiasi yakni melalui tujuan yang akan ditetapkan. Menentukan definisi kepentingan sebagai tujuan utama negosiasi. Kepentingan merupakan hal yang vital karena kepentingan adalah yang mendasari terjadinya negosiasi. kepentingan pihak – pihak yang berkepentingan ikut pula mendorong terjadinya negosiasi agar kedua belah pihak dapat mencapai kepentingan mereka. Beberapa hal yang perlukan dalam menetapkan tujuan sesuai kepentingan pihak-pihak bermasalah tersebut yakni negosiator harus menetapkan tujuan yang merupakan kesepakatan yang adil. Hal

tersebut supaya permasalahan dapat mencapai penyelesaian terbaik bagi kedua belah pihak. Selain itu menetapkan tawaran tujuan awal yang lebih tinggi dari yang diharapkan, Anda mungkin mendapatkannya. Tetapi ingat bahwa pihak lain mungkin juga menetapkan tujuan lain. jadi jangan melihat tawaran awal mereka sebagai kesepakatan akhir. kunci sukses dalam negosiasi bagi semua pihak adalah untuk mendapatkan batas minimum dan tujuan akhir, sehingga menciptakan hasil yang menguntungkan kedua belah pihak.

3. Mengetahui batas dan menentukan berbagai alternatif Dengan mengetahui batasan - batasan pertahanan yang ditoleransi untuk mencapai kepentingan dalam bernegosiasi maka negosiator akan tetap berada pada tujuannya dan dan terus berusaha mempertahankan tujuan dan kepentingan tersebut hingga pada batas yang mampu dipertahankan. Namun jika menghadapi keadaan dimana konsistensi

atas resistensi gagal sehingga pencapaian kepentingan menjadi terhambat, maka negosiator harus dengan tanggap menentukan alternatif yang merupakan langkah perencanaan dan antisipasi agar pencapaian kepentingan dapat tetap berlangsung.

4. Mengantisipasi pertanyaan dan menyiapkan jawaban. Ketika pihak lain ingin mengetahui alasan dan informasi secara mendetail, maka anda membutuhkan persiapan untuk menjawab pertanyaan sebelum ditanyakan. kita perlu mendengarkan dan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui informasi yang mereka ingin tanyakan sehingga kita dapat mengetahui apa yang menghambat kesepakatan tercapai. Langkah ini menjadi penting sebab negosiator akan mengumpulkan informasi tentang lawan negosiasi untuk mengetahui posisi lawan. Negosiator akan mencari tahu tentang lawan dalam hal isu, strategi tawar-menawar yang akan digunakan, kepentingan dan kebutuhan, titik resistensi dan alternatif, target, gaya negosiasi dan reputasi, pihak yang mendukungnya, struktur sosial, serta kewenangan dalam pembuatan perjanjian. Dengan begitu maka negosiator dapat memperkirakan strategi dan taktik apa yang akan digunakan lawan. Selain itu, dengan mengetahui kepabilitas lawan, negosiator akan dapat memperkirakan langkah dan alternatif apa saja yang akan diambil oleh pihak negosiator.

Negosiasi Setelah kita merencanakan, sekarang kita siap untuk bernegosiasi kesepakatan. Negosiasi secara face-to-face umumnya lebih disukai karena dapat melihat perilaku nonverbal orang lain dan lebih memahami objeknya. Telepon dan negosiasi tertulis (e-mail) juga disukai karena tahu preferensi pihak lain. Penanganan negosiasi memiliki empat langkah. Langkah 1. Mengembangkan hubungan dan fokus pada hambatan, bukan orangnya. Hal pertama yang kita jual dalam negosiasi apapun adalah diri kita sendiri. Pihak lain perlu mempercayai kita. Orang mencari empat hal: inklusi, kontrol, keamanan, dan rasa hormat. Kebanyakan orang, jika mereka menganggap bahwa Anda sedang mencoba untuk mendorong mereka menjadi sesuatu, mengancam mereka dalam beberapa cara, atau meremehkan mereka, tidak akan mempercayai Anda dan tidak akan membuat kesepakatan. "Fokus pada hambatan, bukan orang" berarti tidak pernah menyerang kepribadian lain atau merendahkan orang lain dengan pernyataan negatif. Jika kita melakukannya, pihak lain akan menjadi defensif, dan mungkin berakhir berdebat, dan itu akan lebih sulit untuk mencapai kesepakatan.

Langkah 2. Membiarkan pihak lain membuat tawaran pertama. Hal ini memberikan Anda keuntungan, karena jika pihak lain menawarkan lebih dari tujuan target Anda, Anda dapat menutup kesepakatan. Misalnya, jika Anda mengharapkan untuk dibayar $ 35.000 setahun (target tujuan Anda) dan pihak lain menawarkan $ 40.000, apakah Anda akan menolaknya? Di sisi lain, jika Anda menawarkan $ 30.000 Anda dapat menyadari bahwa itu mungkin rendah dan bekerja untuk meningkatkan kompensasi. Jika hal-hal berjalan dengan baik selama langkah 1 dan 2, Anda mungkin bisa langsung menutup kesepakatan. Jika Anda belum siap untuk setuju, lanjutkan ke langkah berikutnya. Langkah 3. Mendengarkan dan mengajukan pertanyaan untuk fokus pada memenuhi kebutuhan pihak lain. Menciptakan kesempatan bagi pihak lain untuk mengungkapkan keinginan dan hal yang membuat mereka keberatan. Jika keengganan tersebut adalah sesuatu yang tidak dapat dipenuhi, setidaknya Anda tahu dan jangan buang waktu mengejar kesepakatan itu jika tidak akan terjadi. Langkah 4. Jangan terlalu cepat untuk menyerah, dan meminta sesuatu sebagai balasannya. Jika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, kita harus merencanakan alternatif lain untuk dinegosiasikan. Tetap gigih, dan jangan menyerah begitu saja. Postponement (Penundaan) Penundaan terhadap proses negosiasi dapat terjadi apabila dalam penyelesaian masalah tidak mengalami kemajuan. Ketika pihak lain melakukan penundaan, maka anda harus membuat tindakan untuk keadaan mendesak . Saat pihak lain berkata. “Saya akan kembali lagi kepada anda.” Hal tersebut menunjukkan bahwa apa yang menjadi keinginannya belum dapat tercapai, maka saat itu perlu membuat tindakan yang mendesak. Alasan utama orang akan bernegosiasi adalah mereka percaya dan menghormati Anda. Membangun hubungan kepercayaan adalah langkah pertama yang diperlukan adalah mencapai kesepakatan. Jika terdapat pilihan lain, maka dapat digunakan untuk keadaan yang mendesak. Tetapi jika tidak dapat diterapkan, maka setidaknya melakukan peninjauan tentang kesepakatan yang diharapkan pihak tersebut berdasarkan usulan yang ditawarkan. Jika anda ingin melakukan penundaan dan pihak lain membuat tindakan untuk keadaan mendesak.

Jika merasa tidak puas terhadap hasil kesepakatan, atau ingin menceritakan kepada pihak lain tentang yang anda fikirkan. Anda mungkin perlu membutuhkan saran dari manajer Anda atau orang lain. jika pihak lain adalah yang menciptakan keadaan yang mendesak , pastikan itu benar-benar mendesak. dalam banyak kasus, kita bisa mendapatkan kesepakatan yang sama di kemudian hari, jangan dipaksa membuat kesepakatan yang menghasilkan ketidakpuasaan atau mungkin menyesal di kemudian, jika ingin melakukan penundaan maka berikan pihak lain waktu yang jelas bahwa penundaan tersebut akan cepat diteruskan kembali serta, persiapkan dengan baik proses negosiasi atau hal buruknya memberitahu bahwa tidak dapat membuat kesepakatan yang terbaik untuk semua pihak. Agreement Dalam proses negosiasi adalah membangun kesepakatan dan menutup negosiasi. Ketika tercapai kesepakatan biasanya kedua pihak melakukan jabat tangan sebagai tanda bahwa kesepakatan (deal or agreement) telah dicapai dan kedua pihak memiliki komitmen untuk melaksanakannya.Hal ang perlu kita ketahui dalam negosiasi tidak akan pernah tercapai kesepakatan kalau sejak awal masing-masing atau salah satu pihak tidak memiliki niat untuk mencapai kesepakatan. Kesepakatan harus dibangun dari keinginan atau niat dari kedua belah pihak, sehingga kita tidak bertepuk sebelah tangan. Saat kesepakatan telah dibuat, perlunya peninjauan ulang dan / melakukan pencatatan.

Hal itu biasanya

digunakan untuk menindaklanjuti kesepakatan tersebut.

Mengulangi isi perjanjian digunakan untuk memastikan pihak-pihak terkait tidak merubah pikiran mereka tentang apa yang telah disepakati. setelah terjadi persetujuan maka kesepakatan tersebut berhenti/selesai dan merubah subjek lebih ke personal pribadi dan / atau meninggalkan, tergantung pada negosiasi yang disukai pihak-pihak berkaitan tersebut jika mereka ingin hubungan pribadi berlangsung jangka panjang.

Non Agreement tujuan adanya negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan, namun saat terjadi penolakan dan kegagalan terjadi. Orang-orang sukses terus mencoba, belajar dari kesalahan mereka dan terus kerja keras. ketika tidak ada kesepakatan, maka dengan menganalisis situasi dan mencoba untuk menentukan dan memperbaiki apa yang salah sehingga supaya menjadi lebih

baik di masa depan. Contohnya yakni dapat meminta pihak lain untuk memberikan saran, seperti "Saya menyadari bahwa saya tidak mendapatkan pekerjaan, terima kasih untuk waktu Anda. Anda dapat menawarkan saya saran untuk meningkatkan CV dan keterampilan saya dalam hal wawancara atau ide lain yang membantu saya untuk mendapatkan pekerjaan. Ethics and Influencing Kepemimpinan adalah proses pemimpin mempengaruhi pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi. Kekuasaan, politik, networking, dan negoisasi adalah bentuk bentuk yang sering dipakai pemimpin untuk mempengaruhi pengikutnya. Ketika mempengaruhi, hal tersebut harus dilakukan secara etis, jika tidak maka dapat menghilangnya kepercayaan dan pengaruh. Respon orang terhadap insentif pun berbeda beda, ada yang termotivasi dengan baik maupun buruk. Hal tersebut bergantung pada siapa dan bagaimana kita memberikan insentif. Jadi, pengaruh tidaklah baik maupun buruk, hal tersebut bergantung bagaimana kita melakukannya. Kekuasaan dapat dikatakan etis apabila pemimpin mempengaruhi pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi. Kekuasaan dapat dikatakan unethical apabila pemimpin mempengaruhi pengikutnya untuk melakukan tujuan pribadi pemimpin. Ketika mempengaruhi dengan organizational politics hal tersebut dapat dikatakan unethical. Jika ada seseorang yang berlaku tidak etis, maka jangan menusuknya dari belakang namun sebaiknya katakanlah didepannya dan usahakan untuk memecahkan masalah tersebut. Sedangkan pada negoisasi, tantangan terbesar etika adalah mengatakan yang sebenarnya atau tidak berbohong. Berbohong dan tidak mengatakan informasi tambahan yang tidak ditanyakan adalah kedua hal yang berbeda. Jika tertangkap berbohong, maka orang tersebut akan mengatakan kepada orang lain bahwa kita telah berbohong dan hal itu tentu saja akan merugikan kita. Sehingga ketika kita melakukan proses mempengaruhi perlu dengan stakeholder's approach, dengan win win solution.

Related Documents

Kepemimpinan
June 2020 35
Kepemimpinan
May 2020 44
Kepemimpinan
July 2020 35
Kepemimpinan
May 2020 30
Kepemimpinan
June 2020 38

More Documents from ""