BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan hasil audit. Tahap ini sangat penting dan dilaksanakan setelah pelaksanaan audit atas berbagai siklus. Keputusan yang diambil auditor selama tahap penyelesaian ini untuk mencapai hasil audit yang optimal. Berbagai prosedur yang diterapkan dalam tahap ini dapat menghasilkan bukti tambahan yang dapat mempengaruhi kesimpulan audit. Pengaruh tersebut meliputi kesimpulan akhir atas saldo setiap rekening yang akan dicantumkan dalam laporan keuangan, dan pendapat auditor atas laporan keuangan secara keseluruhan. Pada tahap penyelesaian audit, auditor bekerja dengan keterbatasan waktu. Hal ini diakibatkan oleh keinginan klien untuk memperoleh laporan audit secepat mungkin. Meskipun waktu tidak mendukung auditor, auditor harus menggunakan waktu yang tersedia untuk membuat pertimbangan professional dan menyatakan pendapat sesuai keadaan yang sebenarnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan? 2. Bagaimana mengevaluasi temuan? 3. Bagaimana berkomunikasi dengan klien? 4. Bagaimana tanggung jawab setelah audit? 5. Bagaimana pelaporan audit? 1.3 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan 2. Untuk mengetahui bagaimana mengevaluasi temuan 3. Untuk mengetahui bagaimana berkomunikasi dengan klien 4. Untuk mengetahui tanggung jawab setelah audit 5. Untuk mengetahui bagaimana pelaporan audit
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Prosedur Penyelesaian Pekerjaan Lapangan Jika semua unsur laporan keuangan telah selesai diaudit, auditor telah pada tahap akhir auditnya. Sebelum ia meninggalkan perusahaan klien, ia harus mereview kertas kerja yang dibuatnya dengan cara membandingkannya dengan kuesioner pengendalian intern dan program pengujian subtantif, untuk memperoleh keyakinan bahwa semua informasi yang diperlukannya sebagai dasar penyusunan laporan audit telah terkumpul semua. Untuk itu dalam menyelesaikan pekerjaan lapangan, auditor melaksanakan prosedur audit spesifik untuk mendapatkan bukti audit tambahan. Prosedurnya adalah : a. Melaksanakan Review Atas Peristiwa Kemudian Tanggung jawab auditor untuk menilai kewajaran laporan keuangan klien tidak terbatas pada pemeriksaan atas peristiwa dan transaksi yang terjadi hingga tanggal neraca. AU 560, Subsequent Events, menyatakan bahwa auditor juga mempunyai tanggung jawab spesifik atas peristiwa dan transaksi yang: 1. Mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan 2. Terjadi sesudah tanggal neraca tetapi sebelum penerbitan laporan keuangan serta laporan auditor Sebelum menyusun draft laporan audit, auditor harus mereview peristiwa-peristiwa kemudian. Review ini terutama bertujuan untuk menentukan apakah peristiwa tersebut mempunyai dampak yang sedemikian material terhadap penyajian informasi di dalam laporan keuangan klien.
Jenis Peristiwa Berikut adalah dua jenis peristiwa kemudian menurut AU 560.03 dan .05 : 1. Peristiwa Kemudian Jenis 1 Memberikan bukti tambahan berkenaan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca dan mempengaruhi estimasi yang inheren dalam proses penyusunan laporan keuangan. Peristiwa jenis 1 tersebut memerlukan penyesuaian atas laporan keuangan.
2
2. Peristiwa Kemudian Jenis 2 Memberikan bukti berkenaan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca tetapi muncul setelah tanggal tersebut. Peristiwa jenis 2 tersebut memerlukan pengungkapan dalam laporan, atau dalam kasus yang sangat material, menyertakan data pro-forma pada laporan keuangan.
Jenis 1
Jenis 2
- Realisasi aktiva akhir tahun yang - Penerbitan obligasi jangka panjang atau dicatat, seperti piutang usaha dan
saham preferen atau saham biasa.
persediaan, pada jumlah yang berbeda - Pembelian suatu perusahaan. dari yang dicatat.
- Kerugian dari bencana akibat
- Penyelesaian estimasi kewajiban akhir
kebakaran.
tahun yang dicatat, seperti perkara pengadilan atau litigasi dan jaminan produk pada jumlah yang berbeda dari yang dicatat.
Peristiwa Kemudian Jenis 1 Peristiwa atau transaksi ini memberikan informasi tambahan bagi manajemen untuk menentukan saldo akun penilian pada tanggal neraca dan juga kepada auditor dalam memverifikasi saldo akun tersebut. Dalam mempertimbangkan apakah suatu peristiwa kemudian perlu diusulkan kepada klien untuk digunakan meng-adjust informasi di dalam laporan keuangan klien, maka auditor harus membedakan kondisi berikut ini: 1. Apakah kondisi yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebut telah ada sebelum atau pada tanggal neraca? Jika “Ya”, maka auditor berkewajiban untuk mengusulkan penyesuaian terhadap informasi yang bersangkutan kepada klien. 2. Jika keadaan yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebut tidak ada sebelum atau pada tanggal neraca, maka peristiwa kemudian tersebut tidak boleh digunakan untuk meng-adjust informasi di dalam laporan keuangan klien.
3
Peristiwa Kemudian Jenis 2 Penyebab terjadinya peristiwa kemudian dalam golongan ini tidak ada sebelum tanggal neraca, tetapi peristiwa ini sangat penting sehingga memerlukan penjelasan meskipun tidak perlu penjelasan terhadap laporan keuangan klien. Berikut contoh peristiwa kemudian yang memerlukan penjelasan di dalam laporan keuangan klien sebagai catatan kaki atau penjelesan dalam laporan audit: 1. Penurunan harga pasar surat berharga yang dimiliki klien sebagai investasi sementara. 2. Pengeluaran obligasi atau saham. 3. Penyelesaian perkara pengadilan yang peristiwa penyebabnya terjadi setelah tanggal neraca. 4. Penurunan nilai harga pasar persediaan sebagai akibat larangan pemerintah terhadap penjualan suatu produk. 5. Kerugian akibat terbakarnya persediaan yang tidak diasuransikan. Untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh peristiwa kemudian terhadap laporan keuangan, berikut daftar contoh peristiwa kemudian yang diklasifikasikan menurut akun yang terpengaruh penyajiannya Akun yang terpengaruh
Peristiwa Kemudian
Kas
Bank klien bangkrut Keputusan pengadilan yang menyita dana klien Perampokan, pencurian dan penggelapan kas yang jumlahnya melebihi ganti rugi yang diterima dari perusahaan asuransi Kegagalan penagihan piutang usaha kepada sebagian besar pelanggan yang tidak diperkirakan sebelumnya Penurunan drastis harga pasar surat berharga Kesulitan keuangan yang dialami oleh perusahaan yang mengeluarkan surat berharga yang dimiliki oleh klien sebagai investasi Kegagalan pembayaran bunga dan pokok pinjaman oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi
Piutang usaha
Investasi
Penjualan surat berharga pada harga yang jauh di atas atau di bawah kosnya Kerugian karena kebakaran atau bencana alam yang lain, yang tidak diasuransikan Kenaikan atau penurunan drastis harga pasar
Persediaan
4
persediaan Perubahan metode penentuan harga persediaan Pengggunaan persediaan yang bersifat luar biasa sebagai jaminan penarikan kredit Kerugian karena kebakaran atau bencana alam yang lain, tidak diasuransikan Rencana perluasan usaha atau pengurangan dana Penilaian aktiva tetap Keuangan aktiva tetap karena perubahan yang mendadak pada permintaan atau produk yang dihasilkan Komitmen pembelian yang bersifat luar biasa, yang disertai dengan penurunan harga jual barang dagangan Pembatalan kontrak pembelian Kegagalan dalam pembayaran utang wesel Kenaikan yang besar dalam utang jangka panjang Kegagalam dalam membayar bunga dan pokok pinjaman Kenaikan atau penurunan jumlah lembar saham yang beredar Transakasi pembelian saham sebagai treasury stock yang bersifat luar biasa Reorganisasi struktur modal saham Pengubahan utang obligasi menjadi saham biasa Perubahan bentuk badan usaha, misalnya dari badan usaha berbentuk persekutuan (CV/Firma) menjadi perseroan terbatas (PT) atau sebaliknya Pembagian dividen yang bersifat luar biasa, yang menganggu modal kerja Penyisihan laba yang ditahan yang bersifat luar biasa Laba/rugi yang jumlahnya material, yang dikreditkan atau didebitkan langsung ke dalam akun Saldo Laba Perubahan pinjaman puncak Perubahan kebijakan manajemen Perubahan undang-undang Tambahan pengenaan pajak atau penerimaan penggantian pajak (tax refund) yang bersifat luar biasa Persyaratan yang ditetapkan oleh pasar modal
Aktiva tetap
Utang lancer
Utang jangka panjang
Modal saham
Laba ditahan
Unsur lain
5
Prosedur Audit Dalam Periode Setelah Tanggal Neraca Auditor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa kemudian sampai tanggal laporan auditor. Tanggung jawab tersebut dapat dilaksanakan dalam dua cara berikut: a. Mewaspadai peristiwa kemudian dalam melaksanakan pengujian substantif akhir tahun seperti pengujian pisah batas dan mencari kewajiban yang belum tercatat. b. Melaksanakan prosedur audit yang ditetapkan dalam AU 560.12 atau mendekati akhir pekerjaan lapangan.
Membaca laporan keuangan interim akhir yang tersedia serta membandingkannya dengan laporan yang sedang dilaporkan dan melakukan perbandingan lainnya yang sesuai dalam situasi-situasi itu.
Menanyakan kepada manajemen yang bertanggung jawab atas hal-hal keuangan dan akuntansi mengenai:
Setiap kewajiban kontinjen atau komitmen besar yang ada pada tanggal neraca atau tanggal pertanyaan itu diajukan.
Setiap perubahan yang signifikan pada modal saham, hutang jangka panjang atau modal kerja sampai tanggal pertanyaan diajukan.
Status saat ini dari pos-pos yang sebelumnya dipertanggungjawabkan atas dasar data sementara, pendahuluan, atau tidak konklusif.
Apakah setiap penyesuaian yang tidak biasa telah dilakukan sejak tanggal neraca.
Membaca notulen rapat dewan komisaris, pemegang saham, dan komite lainnya yang sesuai.
Menanyakan ahli hokum klien mengenai litigasi, klaim, dan penilaian.
Mendapatkan surat representasi dari klien mengenai perisiwa kemudian yang menurut pendapatnya akan memerlukan penyesuaian atau pengungkapan.
Melakukan tanya-jawab tambahan atau melaksanakan prosedur tambahan yang dipandang perlu dalam situasi-situasi itu.
Pengaruh Terhadap Laporan Auditor Kelalaian untuk mencatat atau mengungkapkan secara tepat peristiwa kemudian dalam laporan keuangan akan menimbulkan penyimpangan dari laporan standar auditor.
6
b. Membaca Notulen Rapat Notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan subkomitenya, seperti komite keuangan dan komite audit, dapat memuat hal-hal yang mempunyai signifikansi audit. Contohnya: dewan komisaris dapat mengotorisasi penerbitan obligasi baru, pembelian saham treasuri, dan lain lain. Pembacaan notulen rapat biasanya dilakukan segera setelah hal itu tersedia, guna memberikan auditor kesempatan maksimum untuk menilai signifikansi auditnya. Misalnya: informasi yang dipelajari dari catatan tersebut menyebabkan auditor untuk mengubah pengujian substantif. Dan pembacaan notulen rapat oleh auditor harus didokumentasikan dalam kertas kerja.
c. Mendapatkan Bukti Mengenai Litigasi, Klaim, dan Penilaian FASB dalam SFAS 5, mendefinisikan kontinjensi sebagai kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang ada yang melibatkan ketidakpastian mengenai kemungkinan keuntungan (kontinjensi keuntungan) dan kerugian (kontinjensi kerugian). Kontinjensi keuntungan hanya akan menimbulkan masalah yang relatif kecil, sedangkan kontinjensi kerugian seringkali merupakan masalah yang signifikan bagi auditor. Kontinjensi kerugian meliputi kewajiban yang potensial dari perselisihan pajak penghasilan, klaim, dan lain-lain mempersyaratkan bahwa kontinjensi kerugian harus: 1. Dicatat sebagai kewajiban 2. Diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan 3. Diabaikan
Pertimbangan Audit SAS 12 (AU 337.04) menyatakan bahwa auditor harus mendapatkan bukti-bukti tentang: a. Eksistensi kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang menunjukan ketidakpastian mengenai kemungkinan terjadinya kerugian pada suatu entitas dari litigasi, klaim, dan penilaian (LCA). b. Periode di mana penyebab yang mendasari tindakan hukum terjadi. c. Tingkat probabilitas hasil yang tidak menguntungkan. d. Jumlah atau rentang kerugian yang potensial.
7
Surat Pertanyaan Audit AU 337.08 menunjukkan bahwa surat pertanyaan audit kepada ahli hukum klien merupakan sarana utama bagi auditor untuk mendapatkan informasi pendukung tentang LCA yang diserahkan oleh manajemen. Surat tersebut harus dikirimkan oleh manajemen kepada setiap ahli hukum yang telah ditugaskan oleh klien.
Pengaruh Jawaban Terhadap Laporan Auditor Jawaban ahli hukum mungkin tidak mempunyai pengaruh terhadap laporan auditor. Yaitu, auditor dapat mengeluarkan suatu laporan standar dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Hal ini dapat terjadi apabila jawabannya menunjukkan bahwa berdasarkan penyelidikan yang layak atas masalah yang dihadapi, terdapat: a. Probabilitas yang tinggi atas hasil yang menguntungkan b. Masalah yang dihadapi adalah tidak material c. Mendapatkan Surat Representasi Klien Auditor diwajibkan untuk mendapatkan representasi tertulis tertentu dari manajemen dalam memenuhi sandar ketiga pekerjaan lapangan. Hal ini dapat dicapai melalui surat representasi klien, yang umumnya dikenal sebagai surat rep. AU 333, Management Representations, menjelaskan bahwa representasi merupakan bagian dari barang bukti tetapi bukan pengganti penerapan prosedur audit yang diperlukan untuk mendapatkan dasar yang layak atas suatu pendapat. Representasi manajemen harus dapat : 1. Mengkonfirmasikan representasi lisan yang diberikan kepada auditor 2. Mendokumentasikan kelayakan yang berkelanjutan dari representasi tersebut 3. Mengurangi kemungkinan kesalahpahaman mengenai representasi manajemen
Isi Surat Representasi Menurut AU 333.06 terdapat empat kategori utama dari representsi spesifik yang harus termasuk dalam surat rep. Surat representasi itu harus mencakup representasi mengenai : a. Laporan keuangan b. Kelengkapan informasi c. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan d. Peristiwa kemudian 8
Pengaruh Terhadap Laporan Auditor Apabila auditor menerima surat rep dan mampu mendukung representasi manajemen, maka suatu laporan audit standar dapat dikeluarkan. Tetapi, jika ada keterbatasan pada lingkup audit jika auditor tidak dapat : a. Memperoleh surat rep b. Mendukung representasi manajemen yang bersifat material bagi laporan keuangan dengan prosedur audit lainnya. Pembatasan lingkup tersebut akan mengakibatkan penyimpangan dari laporan standar auditor baik melalui pendapat wajar dengan kualifikasi maupun penolakan pemberian pendapat. c. Melaksanakan Prosedur Analitis Prosedur analitis disyaratkan dalam penyelesaian audit sebagai review keseluruhan atas laporan keuangan. SAS 56 (AU 329.22) menyatakan bahwa tujuan dari review keseluruhan adalah untuk membantu auditor menilai kesimpulan yang dicapai dalam audit dan dalam mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Dalam melakukan review keseluruhan, auditor membaca laporan keuangan dan catatan serta mempertimbangkan kelayakan bukti yang diperoleh dalam menanggapi saldo dan hubungan yang tidak biasa serta tidak terduga yang : 1. Diantisipasi dalam perencanaan audit 2. Diidentifikasi selama audit dalam pengujian substantive Dalam melakukan reviewe keseluruhan atas kewajaran penyajian laporan keuangan, data perusahaan dapat dibandingkan dengan (1) hasil yang diharapkan entitas berdasarkan dinamika bisnis yang mendasarinya, (2) data yang tersedia mengenai kinerja industri, dan (3) data nonkeuangan yang relevan seperti unit yang diproduksi atau dijual serta jumlah karyawan. Suatu review keseluruhan biasanya akan membandingkan kinerja keuangan entitas yang dilaporkan dengan sasaran strategisnya atas pendapatan, pelanggan, dan pangsa pasar atas efisiensi dari proses inti serta kesesuaian ukuran nonkeuangan dengan gambaran keseluruhan yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
2.2 Mengevaluasi Temuan Terdapat dua tujuan auditor dalam mengevaluasi temuan-temuan, yaitu: 1. Menentukan jenis pendapat yang harus dinyatakan 9
2. Menentukan apakah GAAS telah dipenuhi dalam audit Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor menyelesaikan langkah-langkah berikut : 1. Membuat Penilaian Akhir Atas Materialitas Dan Risiko Audit Prasyarat yang esensial dalam memutuskan suatu pendapat yang akan dikeluarkan adalah penilaian akhir atas materialitas dan risiko audit. Titik tolak untuk melakukan proses ini adalah menjumlahkan salah saji-salah saji yang ditemukan ketika memeriksa semua akun yang belum dikoreksi oleh klien. Penentuan auditor atas salah saji dalam suatu akun dapat mencakup komponen berikut: a. Salah saji yang belum dikoreksi yang secara spesifik diidentifikasi melalui pengujian substantif atas rincian transaksi dan saldo b. Proyeksi salah saji yang belum dikoreksi yang diestimasi melalui teknik sampling audit c. Estimasi salah saji yang dideteksi melalui prosedur analitis dan dikuantifikasi oleh prosedur audit lainnya Semua komponen yang terdapat dalam suatu akun dikenal sebagai salah saji yang mungkin, sementara jumlah salah saji yang mungkin dalam semua akun disebut sebagai salah saji agregat yang mungkin. Penilaian auditor atas salah saji agregat yang mungkin dapat mencakup pengaruh dari semua salah saji yang mungkin belum dikoreksi selama periode sebelumnya terhadap laporan keuangan periode berjalan. Data yang telah diakumulasi kemudian dibandingkan dengan pertimbanga pendahuluan auditor mengenai materialitas yang dibuat ketika merencanakan audit. Dalam merencanakan audit, auditor menetapkan tingkat risiko audit yang dapat diterima. Jika salah saji agregat meningkat, maka risiko bahwa laporan keuangan mengandung salah saji yang material juga meningkat. Jika auditor merasa bahwa risiko audit tidak dapat diterima, maka auditor harus: a. Melaksanakan pengujian substantif tambahan b. Meyakinkan klien untuk melakukan koreksi yang diperlukan untuk mengurangi risiko salah saji yang material 2. Mengevaluasi Kelanjutan Usaha AU 341 menetapkan tanggung jawab auditor untuk mengevaluasi apakah ada keraguan yang substansial tentang kemampuan klien untuk mempertahankan kelanjutan usahanya selama suatu periode waktu yang layak, yaitu tidak melebihi satu tahun di luar tanggal laporan keuangan 10
yang sedang diaudit. Biasanya, informasi yang akan menimbulkan keraguan yang substansial tentang asumsi kelanjutan usaha berkaitan dengan ketidakmampuan entitas untuk terus memenuhi kewajibannya ketika jatuh tempo tanpa diposisi aktiva yang besar di luar arah bisnis yang biasa, merestrukturisasi hutang, merevisi operasinya yang dipaksa dari luar, atau melakukan tindakan yang serupa. Jika auditor merasa yakin bahwa terdapat keraguan yang substansial mengenai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelanjutan usahanya, maka auditor harus : a. Mendapatkan informasi mengenai rencana manajemen untuk mengurangi pengaruh kondisi atau peristiwa tersebut b. Menilai kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat diterapkan secara efektif tetapi jika auditor menyimpulkan terdapat keraguan yang substansial mengenai kelanjutan usaha, maka auditor harus:
Mempertimbangkan kelayakan pengungkapan mengenai kemungkinan ketidakmampuan entitas untuk mempertahankan kelanjutan usahanya selama periode waktu yang layak
Menyertakan suatu paragraf penjelasan dalam laporan audit untuk mencerminkan kesimpulannya. Jika auditor menyimpulkan tidak ada keraguan yang substansial, maka auditor tetap harus
mempertimbangkan kebutuhan akan pengungkapan. Beberapa informasi yang mungkin diungkapkan mencakup:
Kondisi dan peristiwa bersangkutan yang menimbulkan penilaian atas keraguan yang substansial mengenai kemampuan entitas untuk mempertahankan kelanjutan usahanya selama periode waktu yang layak.
Kemungkinan pengaruh kondisi dan peristiwa tersebut.
Evaluasi manajemen atas signifikansi dari kondisi-kondisi dan peristiwa itu serta setiap faktor yang dapat mengurangi.
Kemungkinan penghentian operasi.
Rencana manajemen (termasuk informasi keuangan prospektif yang relevan)
Informasi tentang pemulihan atau klasifikasi jumlah aktiva yang tercatat atau jumlaj atau klasifikasi kewajiban.
3.
Melakukan Review Teknis Atas Laporan Keuangan
11
Sebelum mengeluarkan laporan audit atas klien yang merupakan perusahaan terbuka, review teknis juga harus dilakukan atas laporan itu oleh partner yang bukan anggota tim audit. Daftar periksa tersebut mencakup hal-hal yang berkenaan dengan bentuk dan isi dari masingmasing laporan keuangan dasar termasuk pengungkapan yang disyaratkan.
4. Merumuskan Pendapat Dan Membuat Naskah Laporan Audit Dalam
penyelesaian
audit,
auditor
perlu
memisahkan
temuan-temuan
dengan
mengikhtisarkan dan mengevaluasinya untuk tujuan menyatakan pendapat ataslaporan keuangan secara keseluruhan. Tanggung jawab akhir atas langkah-langkah ini terletak pada partner yang melakukan penugasan itu. Sebelum mengambil keputusan akhir tentang pendapat, biasanya diadakan suatu konferensi dengan klien
5. Melakukan Review Akhir Atas Kertas Kerja Review ini dilakukan untuk mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan, bukti yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat oleh penyusun kertas kerja. Review tambahan atas kertas kerja dapat dilakukan pada akhir pekerjaan lapangan oleh anggota tim audit. Tingkatan review yang dapat dilakukan dalam penyelesaian audit ditunjukkan dalam table berikut: Review Manajer
Sifat Review Mereview kertas kerja yang disiapkan oleh
auditor
senior
dan
mereview
beberapa atau semua kertas kerja yang direview oleh auditor senior. Partner yang bertanggung jawab atas Mereview kertas kerja yang disiapkan penugasan
oleh manajer dan mereview kertas kerja lainnya atas dasar selektif.
Review yang dilakukan partner atas kertas kerja dirancang untuk mendapatkan kepastian bahwa:
Pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan adalah akurat dan lengkap.
Pertimbangan yang dilakukan oleh bawahan adalah layak dan tepat pada situasi bersangkutan. 12
Penugasan audit telah diselesaikan sesuai dengan kondisi dan syarat yang ditetapkan dalam surat penugasan.
Semua pertanyaan tentang akuntansi, auditing, dan pelaporan signifikan yang timbul selama audit telah diselesaikan dengan tepat.
Kertas kerja mendukung pendapat auditor.
GAAS dan kebijakan serta prosedur pengendalian mutu kantor akuntan telah dipenuhi.
2.3 Mengkomunikasikan Dengan Klien Komunikasi antara auditor dengan klien pada penutupan audit melibatkan komite audit dan manajemen. Komunikasi komite audit membicarakan hal-hal berkenaan dengan: 1. Mengkomunikasikan Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Pengendalian Internal AU 325 mempersyaratkan auditor untuk menyampaikan kondisi-kondisi yang dapat dilaporkan, yang didefinisikan sebagai hal yang merupakan kekurangan yang signifikan dalam perancangan atau operasi pengendalian internal, yang dapat berpengaruh buruk terhadap kemampuan organisasi untuk mencatat, memproses, mengikhtisarkan, dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Komunikasi itu sebaiknya dilakukan dalam bentuk tertulis. Pembagian laporan itu biasanya harus dibatasi kepada komite audit, manajemen dan pihak lain di dalam organisasi. Akan tetapi, apabila laporan tersebut diisyaratkan oleh otoritas pemerintah, maka rujukan khusus harus dinyatakan dalam laporan itu. AU 325.11 menyatakan bahwa setiap laporan yang diterbitkan mengenai kondisi yang dapat dilaporkan harus : a. Menunjukkan bahwa tujuan audit adalah melaporkan tentang laporan keuangan dan bukan memberikan kepastian tentang pengendalian internal b. Menyertakan definisi tentang kondisi yang dapat dilaporkan c. Menyertakan pembatasan pembagian
2. Mengkomunikasikan Hal-hal Yang Berkenaan Dengan Pelaksanaan Audit AU 380 mempersyaratkan auditor untuk menyampaikan hal-hal tertentu berkenaan dengan pelaksanaan audit kepada mereka yang bertanggung jawab mengawasi proses pelaporan keuangan. AU 380.06-14 menyatakan bahwa komunikasi dengan komite audit dapat mencakup hal-hal berikut : 13
a. Tanggung jawab auditor menurut GAAS b. Kebijakan akuntansi yang signifikan c. Pertimbangan auditor tentang mutu prinsip akuntansi entitas d. Pertimbangan manajemen dan estimasi akuntansi e.
Penyesuaian audit yang signifikan
f.
Ketidaksepakatan dengan manajemen
g.
Konsultasi dengan akuntan lain
h.
Masalah penting yang dibahas dengan manajemen sebelum penarikan diri
i.
Kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan audit
3. Menyiapkan Surat Manajemen Ketika menyelesaikan suatu audit, banyak auditor menganggap bermanfaat untuk menulis surat kepada manajemen, yang dikenal sebagai surat manajemen, yang memuat rekomendasi yang tidak termasuk dalam komunikasi yang disyaratkan dengan komite audit. Surat manajemen dapat mencakup komentar tentang: a. Hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian internal yang tidak di pertimbangkan sebagai kondisi yang dapat dilaporkan b. Rekomendasi mengenai pengelolaan sumber daya dan jasa bernilai tambah yang tercatat selama audit c. Hal-hal yang bersangkutan dengan pajak
2.4 Tanggung Jawab Setelah Audit Tanggung jawab setelah audit mencakup pertimbangan atas: 1. Peristiwa Kemudian Yang Terjadi Antara Tanggal Dan Penerbitan Laporan Auditor SAS 1 (AU 530), menyatakan bahwa auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk mengajukan pertanyaan atau melaksanakan suatu prosedur audit apapun selama periode waktu ini guna menemukan peristiwa kemudian yang material. Auditor dapat menggunakan tanggal ganda dalam laporan audit. Tanggal ganda merupakan praktik yang paling umum karena member tanggal kembali atas keseluruhan laporan akan memperluas tanggung jawab auditor secara keseluruhan di luar penyelesaian pekerjaan lapangan.
14
2. Penemuan Fakta Yang Ada Pada Tanggal Laporan Auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk menemukan fakta yang ada setelah audit pada tanggal laporan audit. Namun, SAS 1 (AU 561.04), menunjukkan bahwa jika (1) auditor menyadari adanya fakta tersebut dan (2) fakta itu mungkin mempengaruhi laporan yang telah dikeluarkan, maka auditor diwajibkan untuk memastikan reliabilitas informasi itu. Apabila penyelidikan lebih lanjut menguatkan eksistensi fakta itu dan auditor merasa yakin bahwa informasi itu penting bagi mereka yang mengandalkan atau cenderung mengandalkan pada laporan keuangan, maka auditor harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah ketergantungan pada laporan audit itu di masa depan. Jika klien menolak untuk mengungkapkan fakta yang baru ditemukan, maka auditor harus memberi tahu setiap anggota dewan komisaris mengenai penolakan tersebut penyelidikan yang memuaskan, maka tanpa mengungkapkan informasi spesifik, auditor harus (1) menunjukkan tidak adanya kerjasama itu dan (2) menyatakan bahwa jika informasi itu benar, laporan audit tidak dapat lagi diandalkan.
3. Penemuan Prosedur Yang Dihilangkan Ketika menemukan suatu prosedur yang telah dihilangkan, auditor harus menilai kepentingan hal itu bagi kepentingan hal itu bagi kemampuannya saat ini untuk mendukung pendapat yang dinyatakan atas laporan keuangan. AU 390.05 menunjukkan jika auditor memutuskan bahwa pendapatnya tidak dapat didukung dan auditor yakin bahwa orang-orang saat ini mengandalkan pada laporan itu, maka auditor harus segera melaksanakan prosedur yang dihilangkan atau prosedur alternatif yang akan memberikan dasar yang memuaskan atas pendapatnya. Apabila dasar yang memuaskan untuk menyatakan pendapat telah diperoleh dan buktibukti mendukung pendapat yang dinyatakan, auditor tidak mempunyai tanggung jawab lagi. Tetapi, jika pelaksanaan prosedur yang dihilangkan mengungkapkan fakta yang ada pada tanggal laporan sehingga akan mengubah pendapat yang dinyatakan sebelumnya, auditor harus mengikuti prosedur pemberitahuan yang diuraikan dalam paragraph terakhir dari bagian terdahulu untuk mencegah ketergantungan selanjutnya atas laporan bersangkutan. Jika auditor tidak dapat melaksanakan prosedur alternatif atau yang dihilangkan, maka auditor dapat berkonsultasi dengan pengacara untuk menentukan tindakan yang tepat. 15
2.5
Pelaporan Audit
Bagian akhir dari proses audit manajemen adalah pelaporan hasil audit. Ada dua cara penyajian laporan audit manajemen, yaitu : (a) cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh dalam setiap tahapan audit, dan (b) cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada kepentingan para pembaca (pengguna) laporan hasil audit ini. PENYAJIAN LAPORAN MENGIKUTI ARUS INFORMASI Dalam cara ini, auditor menyajikan hasil auditnya dalam laporan berdasarkan informasi yang diperoleh sesuai dengan tahapan – tahapan audit yang dilakukan. Seperti diketahui, seorang auditor memperoleh informasi melalui tahapan – tahapan audit sebagai berikut : 1. Pengumpulan informasi latar belakang pada tahap audit pendahuluan. 2. Menetapkan tujuan audit yang sesungguhnya (definitive audit objective) berdasarkan hasil review dan pengujian terhadap sistem pengendalian manajemen. 3. Pengumpulan bukti – bukti audit dan pengembangan temuan yang berkaitan dengan tujuan audit, pada tahap audit lanjutan. 4. Menarik kesimpulan berdasarkan bukti – bukti (temuan) audit yang berhasil dikumpulkan. 5. Merumuskan rekomendasi. 6. Menyatakan ruang lingkup audit yang telah dilakukan. Sesuai dengan tahap audit, auditor mengorganisasikan laporan hasil auditnya berdasarkan apa saja yang dilakukan dan yang ditemukan selama melaksanakan tahapan – tahapan audit. PENYAJIAN PENGGUNA
LAPORAN
YANG
MENITIKBERATKAN
PADA
KEPENTINGAN
Penyajian dengan menggunakan cara ini menitikberatkan pada kepentingan para pengguna laporan hasil audit. Umumnya para pengguna laporan lebih berkepentingan terhadap temuan auditnya daripada bagaimana auditor melakukan audit. Dengan demikian dibutuhkan penyajian laporan yang dapat menjawab pertanyaan pengguna laporan dengan cepat, biasanya berupa kesimpulan atas audit yang dilakukan auditor. Dalam penyajian ini, auditor mengikuti format sebagai berikut : 1. Informasi latar belakang. 2. Kesimpulan audit disertai dengan bukti – bukti yang cukup untuk mendukung kesimpulan audit. 3. Rumusan rekomendasi. 4. Ruang lingkup audit. 16
Tujuan audit manajemen adalah untuk menemukan kekurangan/kelemahan dalam pengelolaan berbagai program/aktivitas dalam perusahaan, biasanya pengguna laporan lebih berkepentingan pada hasil audit (temuan audit) yang merupakan indikasi terjadinya berbagai kekurangan/kelemahan dalam pengelolaan program/aktivitas dalam perusahaan. Oleh karena itu, dalam buku ini penyajian laporan diarahkan pada cara penyajian yang kedua yaitu penyajian laporan yang menitikberatkan pada kepentingan pengguna. INFORMASI LATAR BELAKANG Informasi latar belakang merupakan informasi umum tentang perusahaan dan program/aktivitas yang diaudit. Pada bagian ini auditor harus mampu memberikan gambaran umum tentang tujuan dan karakteristik perusahaan serta program/aktivitas yang diaudit, sifat, ukuran program, serta organisasi manajemennya. Pada bagian ini juga disajikan apa alasan yang mendasari dilakukannya audit manajemen. KESIMPULAN DAN TEMUAN AUDIT Untuk meyakinkan pengguna laporan audit, auditor harus menyajikan temuan – temuan yang diperoleh sebagai pendukung setiap kesimpulan yang dibuat. Kesimpulan dalam audit manajemen selalu dibuat berdasarkan temuan – temuan yang diperoleh pada saat melakukan audit, baik itu temuan yang berhubungan dengan kriteria, penyebab, maupun akibat. Dalam menyajikan temuan audit, auditor harus memerhatikan hal – hal sebagai berikut : 1. Judul bab harus mengidentifikasikan pokok persoalan dan sedapat mungkin juga arah dari temuan. 2. Pokok – pokok setiap temuan harus diikhtisarkan secara singkat dan harus mengungkapkan kepada pengguna akan adanya uraian yang mendukung dan menjelaskan pokok – pokok temuan tersebut. 3. Auditor harus menggambarkan kepada pengguna laporan tentang hal – hal yang ditemukan baik bersifat negatif maupun positif, apa penyebab dan akibat dari temuan tersebut. 4. Dalam penyajian temuan ini auditor juga harus mempertimbangkan dan mengevaluasi komentar para pihak yang berkaitan dengan program/aktivitas yang diaudit. 5. Semua penyajian temuan harus diakhiri dengan suatu pernyataan yang menjelaskan sikap akhir auditor atas dasar pertimbangan yang matang terhadap informasi yang diperoleh. RUMUSAN REKOMENDASI Rekomendasi merupakan saran perbaikan yang diberikan auditor atas berbagai kekurangan/kelemahan yang terjadi pada program/aktivitas yang diaudit. Auditor harus memberikan rekomendasi kepada atasan dari pengelola program/aktivitas yang diaudit. Rekomendasi harus disertakan dalam laporan hasil audit. Setiap rekomendasi yang diajukan oleh 17
auditor harus dilengkapi dengan analisis yang menyangkut adanya peningkatan ekonomisasi, efisiensi, atau efektivitas yang akan dicapai pada pelaksanaan program/aktivitas serupa di masa depan atau juga ternasuk berbagai kemungkinan kerugian yang akan terjadi pada perusahaan jika rekomendasi tersebut tidak dilaksanakan. Agar mudah dipahami oleh pengguna laporan, rekomendasi seharusnya disusun dengan kalimat yang operasional dan tidak teoretis. RUANG LINGKUP AUDIT Ruang lingkup audit menunjukkan berbagai aspek dari program/aktivitas yang diaudit dan periode waktu dari program/aktivitas yang diaudit oleh auditor. Pada bagian ini juga harus disajikan seberapa mendalam audit tersebut dilakukan. Untuk hal – hal yang tidak termasuk dalam ruang lingkup audit ini, sebaiknya tidak disajikan di dalam laporan yang dibuat supaya tidak mengaburkan pemahaman pengguna laporan terhadap hasil audit yang disajikan auditor.
BAB III PENUTUP
3.1
KESIMPULAN Tahap penyelesaian audit merupakan tahap yang penting untuk memastikan audit yang
berkualitas. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam penyelesaian perkerjaan lapangan mencakup: 1. Melakukan review atas peristiwa kemudian 2. Membaca notulen rapat 3. Mendapatkan bukti mengenai litigasi, klaim dan penilaian 4. Mendapatkan surat representasi klien 5. Melakukan prosedur analitis Langkah-langkah yang terlibat dalam mengevaluasi temuan auditor mencakup: 1. Melakukan penilaian akhir atas materialitas dan risiko audit 2. Mengevaluasi keraguan yang substansial mengenai kelanjutan usaha 3. Melakukan review teknis atas laporan keuangan 4. Merumuskan pendapat dan menulis naskah laporan audit 5. Melakukan review akhir atas kertas kerja
18
Auditor diwajibkan untuk berkomunikasi dengan klien mengenai kondisi-kondisi yang dapat dilaporkan berkaitan dengan: 1. Pengendalian internal 2. Pelaksanaan audit 3. Rekomendasi mengenai efisiensi dan efektivitas operasi klien dalam surat manajemen. Auditor mempunyai tanggung jawab tertentu setelah audit mencakup pertimbangan atas: 1. Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal dan penerbitan laporan auditor. 2. Penemuan faktor yang ada 3. Penemuan prosedur yang dihilangkan
Pelaporan Audit Bagian akhir dari proses audit manajemen adalah pelaporan hasil audit. Ada dua cara penyajian laporan audit manajemen, yaitu : (a) cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh dalam setiap tahapan audit, dan (b) cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada kepentingan para pembaca (pengguna) laporan hasil audit ini.
19
DAFTAR PUSTAKA https://www.pdfcoke.com/doc/285654491/Makalah-Penyelesaian-Audit https://www.pdfcoke.com/doc/56118893/MAKALAH-PELAPORAN
20