Makalah Prakarya Semester 2.docx

  • Uploaded by: geknelam
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Prakarya Semester 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,196
  • Pages: 19
A. Perencanaan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Untuk menjadi wirausahawan professional, kalian harus memiliki perencanaan usaha yang baik. Aspek-aspek penting dalam perencanaan usaha produk kerajinan dari bahan limbah berbebentuk bangun ruang yaitu

1. Ide dan Peluang Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Secara umum, pengertian limbah adalah buangan atau material sisa yang dianggap tidak memiliki nilai yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga). Ada juga yang mengatakan bahwa definisi limbah adalah semua material sisa atau buangan yang berasal dari proses teknologi maupun dari proses alam dimana kehadirannya tidak bermanfaat bagi lingkungan dan tidak memiliki nilai ekonomis. Pada dasarnya berbagai jenis limbah dihasilkan oleh kegiatan manusia, baik itu kegiatan industri maupun domestik (rumah tangga) dan berdampak buruk terhadap lingkungan dan juga bagi kesehatan manusia. Pengertian Limbah Menurut Para Ahli Agar lebih memahami apa definisi limbah, maka kita bisa merujuk kepada pendapat beberapa ahli berikut ini: 1. Susilowarno Menurut Susilowarno (2007), pengertian limbah adalah sisa atau hasil sampingan dari kegiatan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. 2.

Karmana Menurut Karmana (2007), definisi limbah adalah sisa atau sampah dari suatu proses kegiatan manusia yang dapat menjadi bahan polutan di suatu lingkungan.

3. Cahyono Budi Utomo Menurut Cahyono Budi Utomo, pengertian limbah adalah suatu zat atau benda yang timbul sebagai hasil dari kegiatan manusia yang tidak digunakan lagi dan dibuang. 4.

Hieronymus Budi Santoso

1

Menurut Hieronymus Budi Santoso, pengertian limbah adalah bahan yang dibuang/ terbuang dari hasil aktivitas manusia atau berbagai proses alam, dan tidak memiliki nilai ekonomi, bahkan dapat merugikan manusia. 5.

Deden Abdurahman Menurut Deden Abdurahman, pengertian limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga), dimana kehadirannya dapat menurunkan kualitas lingkungan.

6.

Daniel A. Okun dan George Ponghis Menurut Daniel A. Okun dan George Ponghis (1875), pengertian limbah adalah semua limbah cair rumah tangga, termasuk air kotor dan semua limbah industri yang dibuang ke sistem saluran limbah cair, kecuali air hujan atau drainase permukaan.

Jenis Jenis Limbah Jenis-jenis limbah dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu berdasarkan wujudnya, berdasarkan sumbernya, berdasarkan senyawanya. Adapun penjelasan macam-macam limbah adalah sebagai berikut; 1.

Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya a.

Limbah padat, yaitu limbah yang wujudnya padat, sifatnya kering, dan tidak dapat berpindah sendiri. Contohnya; sampah, potongan kayu, sisa makanan, logam, dan plastik.

b.

Limbah cair, yaitu limbah yang wujudnya cair, dapat larut dalam air, dan dapat berpindah sendiri. Contohnya; air cucian piring, air bekas pencucian kendaraan, dan lainnya.

c.

Limbah gas, yaitu limbah zat yang wujudnya gas yang yang mengandung racun (CO2, HCL, SO2, dan lainnya) dan dapat berpindah-pindah. Contohnya asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan lainnya.

2.

Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya

2

a.

Limbah industri, yaitu limbah yang berasal dari pembuangan atau sisa kegiatan industri.

b.

Limbah pertanian, yaitu limbah yang timbul sebagai akibat dari kegiatan pertanian.

c.

Limbah pertambangan, yaitu limbah yang timbul karena kegiatan pertambangan.

d.

Limbah domestik, yaitu limbah yang disebabkan oleh kegiatan rumah tangga, restoran, pasar, dan lainnya.

3.

Jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya a.

Limbah organik, yaitu jenis limbah yang dapat diuraikan (mudah membusuk) dan berbaur dengan alam. Misalnya kotoran hewan dan kotoran manusia.

b.

Limbah anorganik, yaitu jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak dapat diuraikan. Misalnya sampah plastik, potongan baja, dan lain-lain. Limbah yang kami gunakan dalam produk ini adalah limbah kayu sehingga

kami dapat menciptakan suatu produk yaitu rak buku dari triplek bekas. Produk yang kami ciptakan ini dapat memberikan lapangan pekerjaan kepada mereka yang memerlukan pekerjaan seperti tamatan SMA yang memerlukan tambahan bekal untuk kuliahnya. Produk yang kami buat ini bernilai ekonomi tinggi dan dapat di jual di kalangan luas bahkan sampai ke mancanegara. Pendidikan sangat di junjung tinggi pada zaman sekarang. Tentunya sangat diperlukan sebuah rak buku yang berada diperpustakaan untuk menjadikan tempat bagi ilmu pengetahuan yang akan kita dapatkan. Apalagi di luar negeri sudah dibuatkan sebuah perpustakaan bagi kalangan anak muda untuk membuat tugas dan mencari informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, kami memilih membuat suatu produk yang bertemakan pendidikan, karena kami generasi muda Indonesia merasa bahwa Negara kita yaitu Indonesia sangat kekurangan perpustakaan dan penyediaan buku bagi generasi muda zaman sekarang, sehingga anak muda zaman sekarang lebih tertarik terhadap alat elektronik dibandingkan membaca buku karena bagi mereka membaca adalah hal yang paling membosankan selain mendengarkan guru berbicara didepan kelas. Faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangannya adalah sebagai berikut:

3

a. Faktor keuntungan b. Faktor penguasaan teknis c. Faktor pemasaran d. Faktor bahan baku e. Faktor tenaga kerja f. Faktor modal g. Faktor risiko h. Faktor persaingan i. Faktor fasilitas dan kemudahan j. Faktor manajemen

2. Sumber Daya yang Dibutuhkan dalam usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang. Faktor-faktor sumber daya yang pendukung keberhasilan usaha produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang sebagai berikut: a. Faktor Manusia b. Faktor Keuangan c. Faktor Organisasi d. Faktor Perencanaan e. Faktor Mengatur Usaha f. Faktor Pemasaran g. Faktor Administrasi

3. Perencanaan Administrasi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang a. Mengurus Izin Usaha b. Penetapan Besarnya Retribusi c. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) d. Pengurus Pajak a) Pengajuan NPWP -

Badan yang memiliki subyek pajak penghasilan yaitu PT, CV, Firma, BUMN/BUMD

4

-

Orang perorangan/pribadi wajib pajak yang mempunyai penghasilan netto di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

b) Fungsi Pajak -

Untuk mengetahui identitas wajib pajak

-

Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak

-

Sebagai sarana pengawasan administrasi perpajakan.

c) Pencantuman NPWP -

Formulir pajak yang digunakan wajib pajak

-

Surat menyurat dalam hubungan perpajakan

-

Dalam hubungan dengan instasi tertentu yang mewajibkan mengisi NPWP

d) Pendaftaran NPWP Dokumen-dokumen yang harus disiapkan adalah -

Fotokopi akta pendirian atau akta perubahan yang terakhir

-

Fotokopi SITU atau surat keterangan dari instansi yang berwenang

-

Fotokopi KTP/Kartu Keluarga/Paspor pengurus

-

Fotokopi kartu NPWP Kantor Pusat/Cabang

-

Surat Kuasa bagi yang mewakilinya

e) Membuka Rekening Bank f) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) g) Analisis mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

4. Perencanaan Pemasaran Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Ada enam kegiatan dan rencana pemasaran yang bisa dilakukan untuk mengkomunikasikan produk dan merk usaha, yaitu sebagai berikut : a. Penjualan personal (personal selling) b. Iklan (advertising) c. Promosi penjualan ( sales promotion ) d. Publikas (publication) e. Sponsorship f. Komunikasi di tempat konsumen yang akan membeli ( pint of purchase ) g. Komunikasi dengan system ini bertujuan untuk mempengaruhi seseorang pada saat orang tersebut akan mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk.

5

B. Sistem Produksi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

1. Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Kerajinan pada awalnya merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi Negara yang dapat meningkatkan devisa. Di antara sejumlah kerajinan nusantara, ada yang tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya tetapi ada pula yang telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar. Berdasarkan bahannya, produk kerajinan dari bahan limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar dan kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang. Berikut ini dijelaskan beberapa produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar. a. Kerajinan dari Limbah Bunga Kering b. Kerajinan dari Limbah Tempurung kelapa c. Kerajinan dari Limbah Kayu d. Kerajinan dari Limbah Akar Bambu e. Kerajinan dari Limbah Tulang Ikan f. Kerajinan dari Limbah Kulit Kerang g. Kerajinan dari Limbah Botol Plastik h. Kerajinan dari Limbah Styrofoam/Gabus i. Kerajinan dari Limbah Karet Ban j. Kerajinan dari Limbah Kaleng k. Kerajinan dari Limbah Botol Kaca l. Kerajinan dari Limbah Logam

2. Manfaat Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Seperti pada produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang juga memiliki fungsi sebagai berikut. a. Manfaat Produk Kerajinan sebagai Benda Pakai b. Manfaat Produk Kerajinan sebagai Benda Hias

6

3. Potensi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya dari masing-masing daerah berbeda-beda. Di bawah ini merupakan contoh hasil limbah berbentuk bangun ruang yang dapat dimanfaatkan untuk kerajinan, dilihat dari kondisi wilayahnya =. a. Daerah pesisir pantai atau laut b. Daerah pegunungan c. Daerah pertanian d. Daerah perkotaan Berbagai macam limbah berbentuk bangun ruang tersebut merupakan potensi yang sangat bermanfaat untuk bahan pembuatan produk kerajinan. Proses pengolahan masing-masing bahan limbah berbentuk bangun ruang secara umum adalah sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin 4. Perencanaan Produksi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang. Beberapa persyaratan dalam perencanaan produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang. a. Menentukan Bahan/Material Produksi Kerajinan b. Menentukan Teknik Produksi Dalam pembuatan produk kerajinan berbentuk bangun ruanf dapat dilakukan dengan : -

Teknik ukir

-

Teknik pahat

-

Teknik konstruksi atau sambungan

-

Teknik raut

-

Teknik bubut dan sebagainya

5. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan dalam Memproduksi Kerajinan rak buku dari Bahan Limbah Kayu Berbentuk Bangun Ruang, yaitu : a. Alat

7

-

Gergaji

-

Meteran

-

Bor

-

Sercel

-

Serut

8

-

Spidol

b. Bahan -

Triplek bekas

-

Paku Bor

9

-

Cat Cair (1 kg)

-

Kornis

-

Kuas

6. Proses Produksi Kerajinan rak buku dari Bahan Limbah kayu Berbentuk Bangun Ruang, sebagai berikut. 1. Buatlah rancangan karya kerajinan yang akan dibuat pada kertas dengan bolpoin atau spidol 2. Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan bahan kerja yang baik dan aman. 3. Buatlah pola rak buku diatas triplek tipis dengan menggunakan spidol

10

4. Setelah itu, potonglah pola yang telah digambar tersebut dengan menggunakan gergaji

5. Setelah pemotongan pola pada triplek tipis, lanjutkan dengan pemotongan triplek tebal menggunakan sercel

6. Setelah seluruh bagian terpotong, potonglah bagian ujung triplek dengan menggunakan serut

11

7. Setelah itu rangkailah bagian bagian rak yang sudah dipotong diatas pola yang sudah dibuat tadi dengan member paku yang telah disediakan

8. Setelah produk selesai dibor dan dipaku, ampaslah bagian luar triplek agar serat pada triplek hilang, kemudian oleskan kornis ke seluruh bagian rak yang telah selesai di kerjakan 9. Setelah itu, catlah produk dengan menggunakan cat putih atau warna kesukaan kalian

12

10. Hasil akhir Rak Buku dari Triplek Bekas

11. Pemanfaatan Kerajinan Rak Buku Pembuatan kerajinan rak buku dari triplek bekas seperti contoh di atas hanya merupakan salah satu contoh sederhana dari pengolahan triplek bekas yang dapat dijadikan sebuah kerajinan yang dapat bermanfaat. Limbah kayu dapat dibuat menjadi kerajinan dalam bentuk lain salah satunya, seperti bingkai foto, lemari pakaian, meja belajar, miniature dan sebagainya. Diharapkan kalian dapat memanfaatkan bahan dari limbah berbentuk bangun ruang lainnya menjadi karya kerajinan yang unik dan menarik dan tentunya dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat serta memiliki nilai jual tinggi.

7. Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik 9gesekan, benturan, getaran). Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya Tarik pembeli.

C. Menghitung Titik Impas ( Break Event Point ) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang 1. Pengertian Dan Manfaat Titik Impas(Break Even Point) Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Break Even Point atau (BEP) ialah titik impas pada posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang, tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. 13

Manfaat Analisis Break Even Point (Titik Impas) a. Jumlah penjualan minimal harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian b. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu c. Seberapa jauhkan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu d. Seberapa jauhkan berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi e. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh. Analisa break even point (BEP) dapat digunakan oleh usahawan untuk berbagai pengambilan keputusan, antara lain mengenai: a. Jumlah minimal produk yang harus dijual agar perusahaan tidak mengalami kerugian b. Jumlah penjualan yang harus dipertahankan agar perusahaan `tidak mengalami kerugian c. Besarnya penyimpanan penjual berupa penurunan volume yang terjual agar perusahaan terhadap laba yang diperoleh 2. Komponen Perhitungan Titik Impas ( Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Ada beberapa istilah yang perlu diketahui dalam analisis BEP: a. Biaya tetap Biaya tetap termasuk biaya yang sama terlepas dari berapa banyak jumlah barang yang akan kalian jual. Dianggap sebagai biaya tetap karena kalian harus menetapkannya sebelum kalian menjual barang. b. Biaya variable Biaya variabel meliputi biaya yang timbul terus-menerus yang di serap dengan setiap unit yang kalian jual. Saat perusahaan dan penjualan meningkat, kalian bisa mulai menyesuaikan tenaga kerja dan aspek lainnya sebagai biaya variabel jika memanng sesuai dengan industry yang kalian kembangkan. 3. Menghitung Biaya Pokok Produksi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang. Ada beberapa tipe biaya yang harus kalian perhatikan ketika akan melakukan perhitungan BEP, yaitu: a. Biaya tetap Biaya ini akan tetap sama berapapun jumlah produk yang kalian hasilkan. Semua biaya awal pendirian usaha seperti biaya sewa tempat, asuransi, computer, mesin kassa , dan lain-lain adalah biaya tetap karena kalian membelinya sebelum bisnis dijalankan. b. Biaya Variabel 14

Biaya ini merupakan biaya berulang yang diserap oleh setiap produk yang kalian hasilkan. Ketika bisnis kalian tumbuh dan berkembang, kalian bisa menjadikan biaya karyawan dan biaya lainnya sebagai biaya variabel. Rumus menghitung BEP adalah sangat sederhana. Untuk menghitung BEP adalah biaya tetap, dibagi harga dikurangi biaya variabel. Persamaan ini menghasilkan rumus BEP sbb:

BEP= biaya tetap/ (harga jual per unit - biaya variabel)

No

Nama Barang

Jumlah

Harga

Total

1

Limbah kayu

14

-

-

2

Gergaji

1

Rp. 50.000,00

Rp. 50.000,00

3

Bor

1

Rp. 200.000,00

Rp. 200.000,00

4

Cat 1 kg

2

Rp. 30.000,00

Rp. 60.000,00

5

Spidol

1

Rp. 6.000,00

Rp. 6.000,00

6

Amplas

2

Rp. 2.500,00

Rp. 5.000,00

7

Kornis

1

Rp. 60.000,00

Rp. 60.000,00

8

Paku bor

20

Rp. 250,00

Rp. 5.000,00

9

Kuas

2

Rp. 7.000,00

Rp. 14.000,00

Jumlah

Rp. 400.000,00

BEP (Break Event Point) π’ƒπ’Šπ’‚π’šπ’‚ 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‰π’‚π’“π’ˆπ’‚ π’‹π’–π’‚π’βˆ’π’ƒπ’Šπ’‚π’šπ’‚ π’—π’‚π’“π’Šπ’‚π’ƒπ’†π’

= =

𝑹𝒑.𝟏.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎,𝟎𝟎 𝑹𝒑.πŸ“πŸŽπŸŽ.𝟎𝟎𝟎,πŸŽπŸŽβˆ’π‘Ήπ’‘.πŸ’πŸŽπŸŽ.𝟎𝟎𝟎,𝟎𝟎 𝑹𝒑.𝟏.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎,𝟎𝟎 𝑹𝒑.𝟏𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎,𝟎𝟎

= 10 unit (artinya, perlu menjual 10 unit agar terjadi BEP. Pada penjualan unit ke10, baru mulai memperoleh keuntungan)

Diatas titik BEP, setiap unit tambahan yang terjual akan meningkatkan keuntungan yang disebut dengan β€œunit contribution margin” dimana didefinisikan sebagai setiap jumlah unit yang memberikan kontribusi menutupi biaya tetap dan meningkatkan keuntungan. Persamaan rumusnya adalah:

15

Unit Contribution Margin = harga jual – biaya variable

4. Evaluasi Hasil Perhitungan Titik Impas ( Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Analisis break even point biasanya lebih seringa digunakan apabila perusahaan mengeluarkan suatu produk yang artinya dalam memproduksi sebuah produk tentu berkaitan dengan masalah biaya yang harus dikeluarkan kemudian penentuan harga jual serta jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi atau dijual ke konsumen (Khasmir, 2008: 332). Analisis break even point memiliki manfaat sebagai berikut: a. Untuk mengetahui hubungan volume penjualan ( produksi), harga jual, biaya produksi, dan biaya-biaya lain serta mengetahui laba rugi perusahaan. b. Sebagai sarana merencanakan laba. c. Sebagai alat pengendalian ( controlling) kegiatan operasi yang sedang berjalan. d. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual. e. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan misalnya menentukan usaha yang perlu dihentikan atau yang harus tetap dijalankan ketika perusahaan dalam keadaan tidak mampu menutup biaya-biaya tunia ( Kuswadi, 2005:127). D. Strategi promosi produk hasil usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang 1. Pengertian promosi usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsuungan hidup perusahaan serta meningkatkan kualias penjualan. Adapun tujuan daripada perusahaan melakukan promosi menurut tjiptono (2001 :221) adalah mengimformasikan (informing ), mempengaruhi dan membujuk (persuating ) serta mengingatkan ( reminding) pelanggan tentang perusahan dan bauran pemasarannya. Menurut sistaningrum ( 2002:98) tujuan promosi adalah sebagai berikut: a. Memperkenalkan diri b. Membujuk c. Modifikasi d. Membentuk tingkah laku e. Mengingatkan kembali tentang produk dan prusahaan yang bersangkutan

16

2. Menentukan strategi promosi produk hasil usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang Untuk mengomunikasikan produk kerajinan perlu strategi yang disebut dengan strategi promosi. Terdiri atas 4 komponen yaitu: a. Periklanan (advertising) Periklanan Merupakan sebuah bentuk komunikasi non personal yang harus diberikan imbalan pada sebuah organisasi atau dengan media masa. Media yang biasa digunakan adalah televisi, surat kabar, internet, dll. b. Promosi penjualan (sales promotion) Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa dimana diharapkan pembelian dilakukan sekarang juga.wujud nyata kegiatan promosi penjualan seperti obral, pemberian kupon, dan pemberian contoh produ. c. Penjualan tatap muka ( personal selling) Sebuah proses dimana para pelanggan diberi informasi dan di persuasi untuk membeli produk melalui komunikasi secara personal dalam situasi perekrutan. d. Publisitas atau hubungan masyarakat Bentuk komunikasi non personal dalam bentuk berita sehubungan dengan organisasi tertentu atau tentang produk yang ditransmisi melalui perantara media masa. 3. Melakukan promosi produk hasil usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang Ada banyak cara untuk memasarkan produk kerajinan dari bahan limbah. Di sesuaikan dengan kapasitas produksi yang sudah kamu buat a. Tahap pertama b. Mulailah dengan yang kecil, kenalkan produk kerajinan tersebut kepada guruguru, atau teman dekat, teman sekolah, tetangga sekitar rumah, atau teman bermin. Berilah salah satu produk agar mereka bisa menggunakan produk tersebut supaya mereka tertarik membeli. Jika produk tersebut mulai bisa diterima dan banyak penggemar, mulailah merambah pasar baru dengan menitipkannya di koperasi sekola, warung, dan toko. c. Manfaatkanlah teknologi internet dan media sosial seperti facebook dan twitter sebagai sarana penjualan lain, perbanyaklah teman dan followers, untuk memperluas pemasaran. Bisa juga dengan blog gratis atau website yang berbayar dengan relatif terjangkau harganya.

17

E. Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang. 1. Pengertian dan Manfaat Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang. Laporan kegiatan usaha adalah penyampaian informasi sehingga tercipta komunikasi antara yang melaporkan dan pihak yang diberi laporan. Isi dari laporan kegiatan usaha dalam kegiatan pekerjaan yang sudah selesai. Fungsi dan tujuan laporan kegiatan usaha adalah untuk memberitahukan persoalan kegiatan usaha secara detail dan obyektif serta memberi keterangan atau informasi yang singkat tentang kegiatan usaha. Adapun kewajiban seorang pengelola usaha atas pembuatan laporan kegiatan usaha, adalah : a. Harus memahami akan arti pentingnya laporan. b. Harus dapat mendistribusikan laporan, baik yang bersifat umum maupun khusus. c. Harus menyiapkan sarana, data – data dan teknisnya serta latihan – latihan penyusunan sebuah laporan kegiatan usaha. Prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan laporan kegiatan usaha yaitu : a. b. c. d. e.

Laporan harus tepat waktu. Laporan harus teliti, benar dan dipercaya Laporan harus berjalan dan sederhana Laporan harus ada standarisasi Laporan harus mempunyai nilai atau manfaat.

2. Menganalisa Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang. Pada dasarnya yang perlu dianalisa dalam pelaksanaan kegiatan usaha adalah sebagai berikut: a. Bidang kegiatan usaha b. Rugi / laba c. Bidang keuangan d. Bidang permodalan e. Bidang administrasi dan pembukuan f. Bidang ketenagakerjaan g. Bidang pemasaran h. Bidang organisasi. 3. Pembuatan Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Laporan pelaksanaan kegiatan usaha :

18

a. Bidang kegiatan usaha 4. Jenis kegiatan 5. Rugi / laba b. Bidang keuangan 1. Neraca terlampir 2. Analisis 3. Likuiditas 4. Solvabilitas 5. Rentabilitas c. Bidang permodalan 1. Modal sendiri 2. Modal asing d. Bidang administrasi dan pembukuan

19

Related Documents

Prakarya Tt.pptx
April 2020 31
Prakarya Fitri.docx
October 2019 60
Prakarya Jihan.docx
December 2019 30
Prakarya Proposal.docx
December 2019 50

More Documents from "dewi nisrina"