MAKALAH WARMER BLANKET
Dosen M.K : Irhamdi Achmad, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Disusun Oleh : Tingkat 2B ( Kelompok VII) : Iin Inayah Kohonussa NIM : PO7120317043 Norita Parera NIM : PO7120317054 Sri Ayu Tamnge NIM : PO7120317062
KEMENTRIAN KESEHATAN RI POLTEKES KEMENKES MALUKU PRODI KEPERAWATAN MASOHI TAHUN AJARAN 2018-2019
A. PENGERTIAN
Blanket warmer adalah sistem sekaligus tahan lama terjangkau dirancang untuk memberikan kehangatan dan kenyamanan bagi mereka yang sakit, memulihkan, atau terluka. Hal ini sering digunakan oleh para profesional dalam perawatan jangka panjang, EMS , Kebakaran dan penyelamatan, dokter hewan, radiologi, rumah sakit, dan oleh militer. Hal ini portabel, kompak, tahan lama, dipasang ke stop kontak 110 volt, tidak menimbulkan bahaya listrik atau tersandung seperti selimut listrik tradisional, dan dapat digunakan dengan hampir semua selimut tanpa hiasan.
B. MANFAAT Ketika pasien tidak dapat menghasilkan cukup panas metabolik untuk menghangatkan diri maka selimut mungkin hanya apa yang mereka butuhkan. Pasien dingin akan lebih hangat dengan selimut bahkan meskipun efek termal sebenarnya warmed blanket berlangsung tidak lebih dari 10 menit. Jelas, selimut tidak mengalihkan signifikan-panas kepada pasien. Manusia sensitive untuk perpindahan panas melalui kulit, serta suhu, yang dapat menjelaskan comforting efek selimut hangat. Dan selimut hangat menghindari ketidaknyamanan kehilangan panas yang disebabkan ketika seorang pasien dibungkus dengan selimut dingin dari kulit mereka. Warmer blanket juga bermanfaat dalam mengelola trauma klien, Northern Territory konteks remote Kesehatan umumnya tidak menunjukkan bahwa kehangatan tambahan akan menjadi pertimbangan penting dalam manajemen klinis.
C. INDIKASI
Hipotermia berhubungan dengan : 1. Trauma 2. Paparan lingkungan
D. KONTRAINDIKASI
1. Pasien < 18 tahun 2. Digunakan dalam operasi aeromedical (evakuasi di udara dalam dunia penerbangan)
E. KOMPLIKASI
1. Selimut bisa memakan waktu hingga 30 menit untuk pemanasan. Petugas harus memastikan selimut dibuka dan siap sesegera mungkin. 2. Selimut tidak harus diposisikan di bawah pasien. 3. Selimut langsung kontak dengan kulit di daerah dengan memar, pembengkakan dan radang dingin harus dihindari. 4. Pada pasien dengan gangguan sensibilitas, reaktivitas atau komunikasi, respon kulit harus secara teratur dimonitor selama tanda-tanda over exposure. 5. Selimut tidak harus dilipat itu sendiri. 6. Petugas harus menghindari menutupi bantalan dengan sabuk atau tali fiksasi.
F. PERSIAPAN ALAT 1. selimut 2 lembar 2. thermometer 3. tempat tidur 4. tempat cuci tangan 5. sarung tangan
G. PERSIAPAN PASIEN 1. Menjelasakan prosedur yang akan dilakukan 2. Menjaga privasi klien
H. PROSEDUR PEMASANGAN WARMER BLANKET 1
Buka kemasan dengan merobek pre-cut yang terletak di pojok kiri atas kemasan
2
Pindahkan selimut dari kemasan yang lama dan yang tidak tahan air.
3
Buka dan lengkapi kembali selimut yang sudah terbuka atau yang sudah terbuka segelnya.
4
Pakaikan selimut pada pasien dengan alasnya.
5
Yang harus di pertimbangkan adalah buka penghalang selimut yang berbahan katun yang tertulis “ penghangat ringan “ untuk tambahan.
6
Kontrol tanda-tanda merah pada pasien sampai pembukaan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pdfcoke.com/doc/225397413/Blanket-Warmer http://documents.tips/documents/blanket-warmer.html