Shabrina Masyithoh SGD 2 STEP 6 1. Faktor apa saja yang mempengaruhi pembuatan sediaan suspensi? (yusuf)
Faktor yang mempengaruhi stabiltas suspensi adalah : a. Ukuran partikel Ukuran partikel erat hubungannya dengan luas penampang partikel tersebut serta daya tekan keatas dari cairan suspensi itu. Hubungan antara ukuran partikel merupakan perbandingan terbalik dengan luas penampangnya. Sedangkan antar luas penampang dengan daya tekan keatas merupakan hubungan linier. Artinya semakin besar ukuran partikel maka semakin kecil luas penampangnya. b. Viskositas / kekentalan Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairan tersebut, makin kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun (kecil). c. Jumlah partikel Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel dalam jumlah besar, maka partikel tersebut akan susah melakukan gerakan yang bebas karena sering terjadi benturan antara partikel tersebut. Benturan itu akan menyebabkan terbentuknya endapan dari zat tersebut, oleh karena itu makin besar konsentrasi partikel, makin besar kemungkinan terjadinya endapan partikel dalam waktu yang singkat. Sumber : Emilia. (2017). FORMULASI DAN EVALUASI STABILITAS FISIK SUSPENSI IBUPROFEN DENGAN MENGGUNAKAN NATROSOL HBR SEBAGAI BAHAN PENSUSPENSI. Pontianak : Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.
2. Apa saja komponen atau bahan dalam formula sediaan suspensi? Serta asal bahan pensuspensinya (gusnul)
Parafrase : a. Zat aktif Yaitu zat yang berkhasiat dalam suspensi. b. Pensuspensi (Suspending agent) Merupakan bahn yang dapat meningkatkan viskositas dari suspensi sehingga pengendapan dapat diperlambat. c. Zat Pembasah (wetting agent) Dalam pembuatan suspensi penggunaan zat basah sangat berguna dalam penurunan tegangan antar muka partikel padat dan cairan pembawa (Anief, 1994). Zat pembasah yang sering digunakan dalam pembuatan suspensi adalah air, alkohol, gliserin (Ansel, 1989). d. Zat Penambah Rasa Ada empat rasa sensasi dasar yaitu: asin, pahit, manis dan asam. Suatu kombinasi zat pemberi rasa biasanya diperlukan untuk menutupi sensasi rasa ini secara efektif.
Ni, Made Dharma. 2018. EVALUASI FISIK SEDIAAN SUSPENSI DENGAN KOMBINASI SUSPENDING AGENT PGA (Pulvis Gummi Arabici) DAN CMC-Na (Carboxymethylcellulosum Natrium). Bali. AKADEMI FARMASI DENPASAR. 3. Apa saja metode yang digunakan dalam cara pembuatan suspensi? Serta sistem pembentukan dari suspensi! (dian)
Metode Dispersi : Metode pembuatan suspensi dengan cara menambahkan serbuk bahan obat ke dalam mucilago yang terbentuk kemudian diencerkan, dalam hal ini serbuk yang terbagi harus terdispersi dalam cairan pembawa, umumnya adalah air. Metode Presipitasi Metode ini dibagi menjadi 3 macam yaitu a) Presipitasi dengan pelarut organik b) Presipitasi dengan perubahan pH dan media c) Presipitasi dengan dekomposisi rangkap.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan : 1. Serbuk zat aktif dan suspending agent harus homogen 2. Penggerusan harus kuat, kalau tidak dapat menyebabkan mucilago sulit terbentuk 3. Penambahan syrup simplex harus sedikit demi sedikit dan di waktu yang tepat. Sumber : Emilia. (2017). FORMULASI DAN EVALUASI STABILITAS FISIK SUSPENSI IBUPROFEN DENGAN MENGGUNAKAN NATROSOL HBR SEBAGAI BAHAN PENSUSPENSI. Pontianak : Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.
4. Apa saja uji evaluasi dan uji stabilitas beserta parameternya yang dilakukan pada sediaan suspensi? (tsaniatul)
Parafrase : Pengamatan tampilan. Pengamatan tampilan dilakukan secara manual dengan pencahayaan masing-masing formula dalam gelas ukur dengan senter dari hari pertama sampai hari ke tujuh. Pokok pengamatannya adalah warna dan tampilan sedimen, tingkat kekeruhan, serta terbentuknya cake/endapan. Pengamatan warna, bau, dan rasa. Pengamatan warna dilakukan secara manual dengan pencahayaan masing-masing formula dalam gelas ukur dengan senter dari hari pertama sampai hari ke tujuh, sedangkan pengamatan bau dan rasa dilakukan di awal dan di akhir pengujian. -Uji pH : Penurunan pH pada kedua formulasi terjadi karena adanya proses fermentasi, glukosa yang terkandung dalam ubi cilembu terurai menjadi asam piruvat, 2NADH dan 2ATP. Asam piruvat bereaksi dengan 2NADH membentuk asam laktat, sehingga pH sediaan mengalami penurunan. Parameternya oral 3,5-6,5
Ni, Made Dharma. 2018. EVALUASI FISIK SEDIAAN SUSPENSI DENGAN KOMBINASI SUSPENDING AGENT PGA (Pulvis Gummi Arabici) DAN CMC-Na (Carboxymethylcellulosum Natrium). Bali. AKADEMI FARMASI DENPASAR. 5. Apa saja permasalah yang terjadi alam pembuatan sediaan suspensi? (forum)
Parafrase : Hambatan utama dalam memformulasikan suspensi adalah kestabilan fisiknya. Obat yang tidak larut dapat memisah dari fase pembawa dan mengendap didasar wadah. Sangat diharapkan bahwa sediaan mudah tersuspensi dengan pengocokan ringan. Pengendapan dan agregasi dapat menyebabkan pembentukan caking yang sulit untuk terdispersi kembali, ini adalah ciri dari sistem deflokulasi, dimana partikel tidak mudah mengendap tetapi sulit terdispersi kembali Wahyuni,R.2015 FORMULASI DAN EVALUASI STABILITAS FISIK SUSPENSI IBUPROFEN MENGGUNAKAN KOMBINASI POLIMER SERBUK GOM ARAB DAN NATRIUM KARBOKSIMETILSELULOSA. Padang: Universitas Andalas