LBM 3 JIWA GANGGUAN ANXIETAS MUHAMMAD RIZKI TRIONO
DEFINISI GANGGUAN CEMAS Kecemasan normal adalah adaptif. Ini adalah respon bawaan untuk ancaman atau tidak adanya orang atau benda yang menandakan keselamatan dapat menimulkan gangguan kognitif (khawatir) dan somatik (jantung berdebar-debar, berkeringat, gemetar, kedinginan, dll) gejala. Kecemasan patologis adalah kecemasan yang berlebihan, merusak fungsi.
ETIOLOGI GANGGUAN CEMAS Teori penyebab kecemasan :
1. TEORI PSIKOLOGIS • Teori Psikoanalitik • Teori Perilaku • Teori eksistensial
2. TEORI BIOLOGIS • Sistem saraf otonom • Neurotransmitter • Neuroanatomis
1. TEORI PSIKOLOGI Teori psikoanalitik kecemasan menyadarkan EGO untuk mengambil tindakan defensif terhadap tekanan dari dalam MPJ REPRESI Jika MPJ Represi tidak berhasil MPJ LAIN (KOVERSI/REGRESI/PENGALIHAN) Gejala neurotik muncul (histeria, fobia, obsesif-kompulsif) Teori Perilaku/Belajar Teori perilaku menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu respons yang dibiasakan terhadap stimuli lingkungan spesifik Contoh : Seseorang dapat belajar untuk memiliki suatu respons kecemasan intemal dengan meniru respons kecemasan orang- tuanya (teori belajar sosial).
Teori eksistensial Konsep inti dari teori eksistansional adalah bahwa seseorang menjadi menyadari adanya kehampaan yang menonjol di dalam dirlnya, perasaan yang mungkin lebih meng- ganggu daripada penerimaan kematian mereka yang tidak dapat dihindari.
TEORI BIOLOGIS Sistem Saraf Otonom Stimulasi Saraf otonom menyebabkan gejala tertentu : • Kardiovaskular : takikardi • Muskular : nyeri kepala • Gastrointestinal : diare • Pernapasan : napas cepat, sesak nafas Neurotransmitter : Norepinefrin, Serotonin, GABA
TEORI BIOLOGIS Neuroanatomis Struktur otak yang terlibat dalam gangguan kecemasan : 1) SISTEM LIMBIK • Menerima inervasi NE dan Seratonergik • Mengandung reseptor GABAA konsentrasi tinggi • Khususnya daerah : HIPOKAMPUS dan GIRUS SINGULATA 2) KORTEKS SEREBRAL • Korteks frontalis berhubungan dengan daerah hipokampus dan girus singulata • Korteks temporalis juga dilibatkan dalam patofisiologi gangguan kecemasan
PERBEDAAN KETAKUTAN DAN KECEMASAN
PERBEDAAN KETAKUTAN DAN KECEMASAN KETAKUTAN bersifat akut KECEMASAN bersifat kronik
MACAM MACAM GANGGUAN CEMAS
TINGKATAN CEMAS
TINGKATAN CEMAS 1.
KECEMASAN RINGAN • Ketegangan dalam kehidupan sehari-hari • Individu menjadi waspada dan meningkatkan lapang persepsi
2.
KECEMASAN SEDANG • Individu fokus pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain • Mempersempit lapang persepsi, individu tidak mengalami perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area jika diarahkan untuk melakukannya
3.
KECEMASAN BERAT • Individu cenderung berfokus pada suatu lapang persepsi rinci dan spesifik serta tidak berfikir pada hal lain • semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan • Memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area lain
4.
TINGKAT PANIK • berhubungan dengan terperangah, takut, dan teror • Mengalami hilang kendali, tidak mampu melakuakn sesuatu walaupun dengan arahan • Panik merupakan disorganisasi dan aktivitas motorik meningkat
DIAGNOSIS, ALUR DAN DD DIAGNOSIS :
Diagnosis Banding : • Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi
• Bila terdapat gejala depresi bersamaan dengan anxietas namun tidak menonjol
• Gangguan Panik (Anxietas Paroksismal Episodik)
TATALAKSANA PSIKOTERAPI Pendekatan psikoterapeutik utama untuk gangguan kecemasan menyeluruh adalah • KOGNITIF-PERILAKU : Pendekatan kognitif secara langsung menjawab distorsi kognitif pasien yang dihipotesiskan Pendekatan perilaku menjawab keluhan somatik secara langsung dengan relaksasi dan biofeedback • SUPORTIF : menawarkan ketentraman dan kenyamanan bagi pasien • BERORIENTASI-TILIKAN : memusatkan untuk mengungkapkan konflik bawah sadar dan mengenali kekuatan ego.