LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA Tn.S DENGAN STEMI DI RUANG ICU RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG
Disusun Oleh : Fira Dewi Cahyani P1337420615042
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2019
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA Tn.S DENGAN STEMI DI RUANG ICU RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG
Tanggal Pengkajian
: 21 Januari 2019 pukul 14.00 WIB
Ruang / RS
: ICU RSUD Ungaran
A. IDENTITAS 1. Identitas Pasien a. Nama
: Tn.S
b. Umur
: 72 tahun
c. Alamat
: Kabupaten Semarang
d. Pendidikan
: SMP
e. Pekerjaan
: Pensiunan BRIMOB
f.
: Islam
Agama
g. Tanggal masuk
: 21 Januari 2019
h. Diagnosa medis
: Obs Hemiparese sinistra Obs STEMI
i.
: 487449
No. register
j. Cara Masuk
: Klien datang dari IGD RSUD Ungaran dengan
keluhan lemas bagian ekstremitas kiri. 2. Identitas Penanggung jawab a. Nama
: Ny. TN
b. Umur
: 65 tahun
c. Alamat
: Kabupaten Semarang
d. Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
e. Pendidikan
: SMP
f. Hubungan dg klien : Istri
B. CATATAN MASUK a. Keluhan utama : Klien mengatakan lemas, pusing, sesak nafas dan mual. b. Alasan masuk : Klien masuk ke RS melalui IGD RSUD Ungaran dengan keluhan lemas pada ekstremitas kiri, pusing, sesak nafas dan mual. Saat di IGD klien dilakukan pengukuran TTV, hasil TD 130/80 mmHg, HR : 92 x/menit, RR 23 x/menit, suhu 36ºC. Kemudian klien dipindahkan ke ruang ICU pada hari itu juga untuk perawatan lebih intensif.
C. RIWAYAT KEPERAWATAN 1. Riwayat Kesehatan a. Data diperoleh dari : Istri klien b. Keluhan utama : Klien mengalami kelemahan ekstremitas kiri, berbicara pelo (tidak jelas), klien mengeluh pusing, sesak nafas dan mual. c. Riwayat keperawatan sekarang Pada tanggal 21 Januari 2019 klien datang ke IGD RSUD Ungaran diantar dengan keluarga pukul 10.37 WIB dengan keluhan lemas ekstremitas kiri, pusing dan mual. Saat di IGD klien dilakukan pengukuran TTV, hasil TD 130/80 mmHg, HR : 92 x/menit, RR 23 x/menit, suhu 36ºC. Kemudian klien dipindahkan ke ruang ICU pada hari itu juga untuk perawatan lebih intensif. d. Riwayat keperawatan dahulu Istri klien mengatakan klien pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya karena terjatuh dari sepeda motor dan klien tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, TBC maupun DM. e. Riwayat keperawatan keluarga Keluarga pasien tidak ada yang pernah menderita penyakit yang dialami pasien saat ini dan keluarga serta pasien tidak mempunyai penyakit seperti TBC, ginjal, DM, hati, hipertensi maupun penyakit jantung.
Pengkajian Primer 1. Airway Klien tidak mampu berbicara secara jelas, klien mengatakan mengalami lemas, pusing dan mual. 2. Breathing Klien mengatakan dapat bernafas seperti biasa. Respiratory rate klien 23 x/menit. 3. Circulation Tekanan darah klien 130/80 mmHg, HR 92 x/menit, suhu 36oC. Tidak terdapat sianosis, CRT<2 detik, kulit kering, turgor kulit normal, tidak ada resiko dekubitus. 4. Disability Kesadaran composmentis dengan GCS E4V5M6 klien mampu membuka mata secara spontan, dapat melalukan gerakan sesuai dengan perintah yang diberikan. 5. Eksposure Terdapat luka pada tubuh sebelah kanan klien yaitu di lengan kanan hingga ke bahu kanan klien. Terdapat luka bekas jahitan di perut klien.
D. PENGKAJIAN FISIK a. Sistem Pernapasan Pengkajian paru : Inspeksi
: Bentuk dada simetris, respiratory rate 23 x/menit, menggunakan alat bantu pernafasan berupa nasal kanul 3 lt/menit.
Palpasi
: Taktil fremitus teraba sama kuat, tidak ada nyeri tekan di dada sebelah kiri, tidak ada benjolan.
Perkusi
: Suara sonor pada lapang paru.
Auskultasi
: Tidak terdapat suara nafas tambahan.
b. Sistem Kardiovaskuler Pengkajian jantung : Inspeksi
: Ictus cordis tidak tampak.
Palpasi
: Ictus cordis teraba pada intercosta ke 4 dan 5 midclavikula
Perkusi
: Suara redup.
Auskultasi
: Terdengar bunyi jantung I dan II, tidak terdapat suara murmur dan gallop
c. Sistem Persyarafan Status kesadaran : Compos mentis, nilai GCS 15. Klien tidak mengalami kejang. Reflek tendon negatif, tidak terdapat reflek patologis dan superficial. Tidak terdapat gangguan pada fungsi serebral lainnya. Klien mengalami paralisis sebelah kiri. d. Sistem Pengindraan 1) Penglihatan Bentuk mata klien normal, pupil isokor, klien tidak mengalami buta warna, mengalami gangguan pandangan dalam penglihatan karena faktor usia, konjungtiva tidak anemis. 2) Penciuman Bentuk hidung simetris, tidak terdapat polip, hidung bersih. Klien masih mampu membedakan bau. 3) Pendengaran Fungsi pendengaran klien menurun. e. Sistem Perkemihan Klien terpasang kateter urin, jumlah urin klien rata-rata per 7 jam adalah 400 cc. Warna urin kuning dengan bau khas. f. Sistem Pencernaan 1) Mulut, tidak mengalami gangguan menelan, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, mulut berbau, mukosa bibir sedikit kering. 2) Abdominal Inspeksi : Terlihat datar, tidak ada benjolan, terdapat bekas jahitan Auskultasi: Terdengar bising usus 8 x/menit.
Palpasi : Tidak ada pembesaran lien, tidak terdapat nyeri tekan. Perkusi : Terdengar suara tympani. 3) Bowel, Klien BAB 1 hari sekali dengan konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan dan bau khas. g. Sistem Muskuloskeletal Klien tidak mengalami fraktur, kekuatan otot ekstremitas 4 4
2 2
5 5
2 2
h. Sistem Integumen Kulit lembab dan dingin, tidak terdapat luka, CRT<2 detik. i. Sistem Reproduksi Jenis kelamin klien laki-laki. j. Sistem Endokrin Klien tidak alergi terhadap obat atau makanan. E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK a. Pemeriksaaan laboratorium tanggal 21 Januari 2019 Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai normal
5.18
10^6g/UL
4,4 - 5,9
Hematologi Eritrosit Limfosit
L
24.2
%
25 - 40
Monosit
H
8.7
%
2-8
b.
Pemeriksaan radiologi 21 Januari 2019 Thoraks AP Kesan : -
Susp Kardiomegali
-
c.
Infiltrat paru kanan DD/ Pneumonia
Pemeriksaan EKG 21 Januari 2019 Interpretasi : Abnormal EKG CLBBB (Complete Left Bundle Branch Block) LAH ( Left Anterior Hemiblock) P-R prolongation Anteroseptal infraction ST-T Abnormality Slight QT prolongation Slight QT elevation Unstatisfactory record
F. Program Terapi a. Terapi oral : CPG 1x75mg Aspilet 1x 80 mg ISDN 3x5 mg Allupurinol 1x 100 mg b. Injeksi : 1) Arixtra 2,5mg/0,5ml 1/12 j 2) Ranitidine 2x25 mg 1/12 j 3) Citicoline 250 mg 1/ 12 j 4) Ondancentron 2mg 1/12 j 5) Mecobal 500 mg 1/12 j c. Infus RL 60 cc/ j d. DC
G. DAFTAR MASALAH No
1.
Tgl/ jam
Data Fokus
Diagnosa
Tgl
Keperawatan
Teratasi
21 Januari DS: klien tidak berbicara
Penurunan curah
2019
jantung
DO :
14.10
- RR 23 x/menit
WIB
- Klien tampak cemas - Akral teraba lembab dan dingin - Hasil laboratorium menunjukkan angka abnormalitas eritrosit, limfosit dan monosit.
2.
21 Januari DS:
Intoleransi aktivitas Berhubungan dengan :
2019
Klien
imobilisasi
14.15 WIB
Tirah Baring atau
DO : RR 25 x/menit CRT>2 detik Klien tampak dyspnea Irama jantung sinus takycardia dengan HR 108x/menit Berkeringat dingin Foto thorax gambaran ST-T abnormality Cor : Kardiomegali Pulmo : Cenderung gambaran edema pulmo
Kelemahan menyeluruh
Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan
Ttd
awal
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri akut b.d agen injuri (fisik) iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri 2. Ketidakefektifan perfusi jaringan (cardiopulmonal) b.d gangguan aliran arteri atau vena
I. INTERVENSI KEPERAWATAN No Tgl/jam
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Ttd
Keperawatan 1.
25
Nyeri akut b.d
Setelah dilakukan 1. Lakukan
Januari
agen injuri
asuhan
nyeri
2017
(fisik) iskemia
keperawatan
komprehensif
14.10
jaringan
selama 2 x 24 jam
termasuk
lokasi,
WIB
sekunder
diharapkan nyeri
karakteristik,
durasi,
terhadap
teratasi,
frekuensi
sumbatan
kriteria hasil :
arteri
Klien
dengan
tidak
2. Monitor
pengkajian secara
tanda-tanda
vital
mengeluh
nyeri, 3. Kolaborasi pemberian
tidak
tampk
meringis kesakitan,
tambahan
dengan kanula nasal skala
nyeri 1-2, tampak nyaman
oksigen
atau masker sesuai indikasi 4. Kolaborasi dokter
dengan dalam
pemberian analgetik 5. Ciptakan
suasana
nyaman 6. Kaji lingkungan klien dan monitor makan, minum, istirahat dan tidur klien 2.
25
Ketidakefektif
Setelah dilakukan 1. Posisikan klien untuk
Januari
an perfusi
asuhan
memaksimalkan
2017
jaringan
keperawatan
ventilasi
14.15
(cardiopulmon
selama 2 x 24 2. Observasi perubahan
WIB
al) b.d
jam
gangguan
pola
aliran arteri
efektif,
atau vena
kriteria
diharapkan
segmen ST pada EKG
napas 3. Auskultasi dengan hasil
:
klien mengatakan
jantung
suara
dan
suara
nafas, catat adanya suara tambahan
tidak sesak, tidak 4. Monitor respirasi dan ada sianosis dan
status O2
dyspneau, CRT< 5. Catat
pergerakan
2detik, RR dalam
dada,amati
batas normal
kesimetrisan, penggunaan
otot
bantu pernafasan 6. Monitor
balance
cairan 7. Ajarkan
klien
keluarga
dan untuk
menghindari melakukan
manuver
falsafa 8. Jelaskan pembatasan asupan natrium,
kafein, kolesterol
dan lemak 9. Edukasi makan
pemberian sedikit
tapi
sering 10.
Sediakan
lingkungan
yang
nyaman bagi klien 11.
Kolaborasi
dengan dokter dalam pemberian O2 dan pemberian obat
J. IMPLEMENTASI No Tgl/jam
Diagnosa
Tindakan
Respon
1. Melakukan
1. Klien
Ttd
Keperawatan 1.
25
Nyeri
Januari
agen injuri (fisik)
pengkajian nyeri
mengatakan
2017
iskemia
secara
dada
sekunder terhadap
komprehensif
kiri nyeri jika
sumbatan arteri
termasuk lokasi,
beraktifitas,
karakterikstik,
kualitasnya
durasi, frekuensi
panas seperti
17.00 WIB
akut
b.d
jaringan
sebelah
terbakar, skalanya waktu
5, nyeri
hilang timbul 2. TD : 115/65 mmHg 2. Memonitor
MAP : 83 SpO2 : 98%
tanda-tanda vital
HR : 98x/mnt RR : 30x/mnt Suhu : 36,70C 3. Klien
3. Mengkaji lingkungan klien dan
monitor
makan,
minum,
istirahat dan tidur
mengatakan tidak
bisa
nyengak karena alat,
suara makan
3x
sehari
tetapi
hanya
habis setengah porsi
saja,
minum setiap hari 300cc
4. Melakukan
4. Terapi
kolaborasi pemberian terapi oksigen
sekitar
dengan
nasal
kanul
sesuai indikasi
oksigen dengan nasal kanul 3lt/menit
5. Melakukan kolaborasi dengan
dokter 5. Analgetik yang dalam pemberian diberikan analgetik
ketorolac 3 x 10 mg dimasukkan lewat intravena, tidak ada reaksi
alergi 2.
25
Ketidakefektifan
Januari
perfusi
2017
(cardiopulmonal)
memaksimalkan
klien
b.d
ventilasi
semifowler
17.25 WIB
jaringan
gangguan
aliran arteri atau vena
1. Memposisikan klien
untuk
2. Melakukan
1. Posisi
yang
nyaman untuk yaitu
2. Terdengar
auskultasi
suara
suara
nafas
nafas,
catat
ronkhi,
tidak
adanya
suara
ada
suara
tambahan
nafas
3. Memonitor
tambahan
respirasi
dan 3. Saturasi klien
status O2
99%
dan
terpasanga oksigen nasal 4. Mencatat
kanul
pergerakan
3lt/menit
dada,amati
4. Pergerakan
kesimetrisan,
dada
penggunaan otot
simetris
bantu pernafasan
tidak
klien dan
menggunakan otot 5. Melakukan
pernafasan
kolaborasi dengan
bantu
5. Obat dokter
yang
diberikan yaitu
dalam pemberian
Ceftriaxone
terapi
1gr
dan obat
oksigen pemberian
Ondancentron 2mg,
,
Ranitidine 2x 25 mg lewat intravena, tidak
ada
reaksi alergi 3.
26
Nyeri akut b.d
1. Melakukan
1. Klien
Januari
agen injuri (fisik)
pengkajian nyeri
mengatakan
2017
iskemia jaringan
secara
dada
14.00
sekunder terhadap
komfrehensif
kiri nyeri jika
WIB
sumbatan arteri
sebelah
beraktifitas, kualitasnya panas seperti terbakar, skalanya waktu
3, nyeri
hilang timbul, klien mengatakan perutnya perih 2. TD : 100/62
2. Melakukan monitoring TTV
mmHg MAP : 75 HR: 81x/mnt SpO2 : 99% RR : 24x/mnt Suhu : 37,70C 3. Suasana
3. Menciptakan suasanya
yang
nyaman
untuk
klien
nyaman diciptakan dengan menjaga
ketenangan dan membatasi pengunjung 4. Mengkaji makan, minum
dan
istirahat klien
4. Klien mengatakan sudah
bisa
tidur,
makan
hanya
habis
setengah porsi saja 5. Melakukan advice
5. Pemberian dokter
analgetik
dalam pemberian
ketorolac 3 x
analgetik
10
mg
dimasukkan lewat intravena, tidak
ada
reaksi alergi 4.
26
Ketidakefektifan
Januari
perfusi
2017
(cardiopulmonal)
17.00
b.d
WIB
aliran arteri atau vena
jaringan
1. Memonitor
1. SpO2 : 100%
respirasi
dan
status oksigen
dan
masih
terpasang
gangguan
nasal kanul 3 lt/menit 2. Mengajarkan klien keluarga
2. Keluarga dan dan
untuk
klien
paham
apa yang telah
menghindati
diajarkan
melakukan
perawat
manuver falsafa
3. Melakukan
3. Keluarga klien
penjelasan
paham setelah
mengenai
diberikan
pembatasan
penjelasan
asupan
kafein,
natrium, kolesterol
dan
lemak 4. Melakukan
4. Saat
ini
edukasi
keluarga klien
pemberian
sering
makanan sedikit
memberikan
tapi sering
makanan untuk mengurangi rasa mual 5. Obat diinjeksi
5. Melakukan kolaborasi advice
intravena
dokter
diberikan yaitu
dalam
pemberian obat
Ceftriaxone 1gr
,
Ondancentron 2mg, Ranitidine 2x 25 mg lewat intravena, tidak
ada
reaksi alergi 6. Memberikan
penjelasan
6. Klien
mengenai
keluarga
pembatasa
paham
aktivitas
pada
klien
dan
mengenai pembatasan aktifitas yang telah dijelaskan
K. EVALUASI No
Tgl/jam
DP
Evaluasi
1.
26 Januari Nyeri akut b.d
Ttd
S : Klien mengatakan nyerinya
2017
agen injuri (fisik)
sudah berkurang tetapi
20.00
iskemia jaringan
perutnya terasa perih
WIB
sekunder terhadap sumbatan arteri
O : Tidak tampak meringis kesakitan, nyeri skala 3 A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi - Monitor
nyeri
secara
komfrehensif - Berikan analgetik sesuai advice dokter 2.
26 Januari
Ketidakefektifan
2017
perfusi
20.00 WIB
jaringan
S : Klien mengatakan masih lemas, sesak napas saat
(cardiopulmonal)
beraktivitas maupun
b.d
istirahat
gangguan
aliran arteri atau
vena
O: - Klien tampak bedrest - TTV klien , TD 98/56 mmHg, MAP: 70, SpO2: 90%, HR : 80 x/menit RR : 27 x/menit, suhu 36ºC A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi - Batasi aktivitas - Bantu
klien
untuk
mengidentifikasi kemampuan dilakukan
yang
dapat