Naskah Roleplay Aja.docx

  • Uploaded by: Fira Dewi Cahyani
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Naskah Roleplay Aja.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,371
  • Pages: 8
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Narrator :Kunjungan Ibu Hamil TM III dengan Anterm ( umur kehamilan 37-42 mg) kehamilan cukup bulan…. Ada 10 orang satu kelompok Bidan 1orang , ( 1 asisten): asti + lilis Perawat 1 orang : windi Dokter 1 orang : hilda Pendaftaran 1 orang :sonia Suami + ibu hamil : linka + puput Ibu kandung, ibu mertua : medelin, novi. Narrator : ulfia Narrator :Di sebuah BPM tempat praktik Bidan Asti, datang ibu puput dan suaminya yang akan memeriksa kehamilannya di TM III. Mereka adalah pasangan yang sudah lama menikah kurang lebih 10 tahun, baru sekarang ibu puput hamil. Namun mereka adalah keluarga sederhana yang tidak banyak tahu tentang apa saja yang menjadi tanda bahaya dalam kehamilan di Trimester III, ibunya juga jarang melakukan kunjungan ANC. Mereka datang juga tanpa ada buku KIA. Di pintu masuk mereka di terima oleh petugas administrasi. sonia : selamat pagi ibu dan bapa…..mari masuk…silakan duduk.perkenalkan saya sonia.saya yang bertugas di bagian administrasi pada hari ini….. ada yang bisa saya bantu ibu…? Puput : begini bu, saya mau memeriksakan kehamilan saya,soalnya kehamilan saya sekarang sudah 8 bulan ibu, tapi satu minggu ini bayi saya tidak ada gerakannya. sonia :oh iy ibu.baik bu saya sebelum ibu memriksakan kehamilan dengan bidan dan dokter ,saya akan menanyakan beberapa hal mengenai identitas ibu dan bapa.apakah ibu dan bapa bersediah? Puput :iya baik bu. sonia : (anamnesa) Narrator : di tempat pendaftaran Sonia melakukan anamnesa..setelah selesai sonia mengantar puput dan suaminya ke ruangan bidan. Di sama ada ibu bidan asti dan asistennya bidan lilis. Sonia : ibu bapak silakan saya akan mengantar kalian ke ruangan melati,didalam sdh ada bidan yang memeriksakan kehamilan ibu.( mengetuk pintu) Lilis :(membuka pintu)silahkan masuk bu. Astin : selamat pagi.silahkan duduk bu pak.perkenalkan saya bidan astin yang bertugas pada pagi ini.ada yang bias sya bantu.? Puput :begini bu saya mau memeriksakan kehamilan saya,soalnya kehamilan saya sdh 9 bulan,tapi sudah satu minggu ini bayi saya tidak bergerak ibu bidan. Astin :oh iy bu...baik bu….ibu mau memeriksakan kehamilan ibu,saya akan melakukan pemeriksaan kepada ibu,untuk mengetahui bagamana kondisi kehamilan ibu,dan sya akan menjelaskan persiapan apa sja yang hars ibu laukan dalam menghadapi persalinan ibu….Sebelum saya melakukan tindakan apakah ada yang ibu tanya? Puput : tidak bu. Astin : oh iy baik bu.saya akan di bantu sama asisten saya dalam melakukan tindakan pemeriksan kepada ibu. Puput :iy ibu. Narrator :lalu ibu puput di lakukan pemeriksaan fisik oleh bidan lilis selesai melakukan pemeriksaan,bidan astin melanjutkan pemeriksaan leopold dankonseling Lilis :( melakukan pemeriksaan fisik )..ibu bidan saya sudah habis pemeriksaan fisiknya… Astin: baik…kamu sama-sama dengan saya yah, untuk pemeriksaan leopold….(melakukan pemeriksaan leopold dan konseling)

Narrator : selesai melakukan pemeriksaan semuanya bidan lilis membantu membereskan alat dan pasien…sedangkan bidan asti kembali ke meja dan menulis sesuatu di kertas…setelah itu bidan asti memberi tahu apa yang harus di lakukan oleh ibu puput dan suaminya.. Astin :bu dari pemeriksaan yg telah di lakukan,kami harus merujuk ke dokter karena ada gangguan pada kehamilan ibu yang harus membutuhkan penanganan dari dokter. Puput : gangguan apa bu? Astin :baik bu ,ada gangguan dengan djj janin ibu yang tdk terdengar,untuk penjelasan lebih lanjut nnti akan dijelaskan oleh dokter.ini bu surat rujukannya,ibu bawa saja ke dokter hilda. Linka : tapi ibu bidan saya harus kasih tau dulu ke keluarga saya dan istri dulu,tentang rujukan ini, dan pengobatan selanjutnya. Mereka harus tau dulu ibu bidan… Asti : ibu dan bapa…jangan di tunda ya harus sekarang… Linka ; ia ibu bidan..tapi begitulah kami juga harus kasih tau keluarga dulu…. Asti ; semua tergantung keputusan kalian…saran bidan secepatnya kalian k dokter sekarang....dan dokternya juga hanya di sini…di tempat praktek saya..jadi bapa dan ibu tidak usah cemas… Narrator : namun bapa linka dan ibu puput tetap menghubungi keluarga terlebih dahulu untuk meminta persetujuan mereka. Karena mereka juga merasa panik akan keputusan bidan untuk merujuk ke dokter. Mengambil Hp dan menelpon ke ibu mertuanya ibunya puput, memberikan keadaannya sekarang dan rencana rujukan untuk di lakukan USG. Linka ; …..hallo ibu…selamat siang…. Novia ; hallo selamat siang juga….ada apa? Linka : ibu,,,hari ini saya ada antar puput ke bidan untuk periksa, setelah bidan lakukan periksa dia rujuk ke dokter. Novia : apa…terus bagaimana dengan anak saya puput…dia baik-baik saja. Linka : ia ibu ini dia baik-baik saja.. Narrator : setelah itu dalam percakapan mereka lewat telpon ibu novia akhirnya memutuskan ia akan menghubungi ibu medelin untuk bersama-sama ke klinik untuk menemani anaknya dan juga ibu medelin ibu dari bapa linka…mereka bersama-sama ke klinik ibu bidan asti untuk memberi dukungan.. Medelin ; bagaimana kalian dua… Puput &linka : baik ibu. Novia : terus apa kalian sudah siap untuk pemeriksaan USG. Linka : itu ibu yang kami harus Tanya kalian? Medelin : kalau ibu apa yang terbaik untuk cucu ibu..ibu dukung, yang penting itu barang USG tidak ada radiasinya yang bias ganggu cucu saya. Novia : saya juga setuju Linka : kalau begitu ibu kita nanti ke dokter hilda Narrator : dan bapa linka, ibu puput, ibu novia, ibu medelin mereka memberi tahu keputusan mereka untuk melanjutkan pemeriksaan ke dokter. Bidan asti pun memberikan rujukannya. Dan menyuruh bidan lilis untukmengantar mereka ke tempat dokter ulfia. Di tempat dokter mereka di sambut oleh perawat windi Windi : ibu...bapa...mari..silakan masuk.. ibu berdua tungggu di luar ya... Novia &medelin : ia ibu suster… Narrator : dan ibu novia dan medelin menunggu di luar ruanga sedangkan ibu puput dan suaminya masuk ke dalam d antar oleh perawat windi menemui dokter…perwt windi juga menyerahkan status dari pasien ke pada dokter…

Dokter :silakan dduk ibu pak.perkenalkan sy doketr hilda..dengan ibu siapa?(sambil berjabatangan) Pupt :sy puput Linka :sy linka Dokter : silakan duduk…..oh iy ibu puput.ibu puput yang dirujuk sama bidan astin yah,? Puput :iy dok.kata bidan saya harus ke dokter karena sudah satu minggu ini bayi saya tidak ada pergerakannya,tadi juga bidan sudah periksa. Dokter : iya ibu…(sambil mendengar dan membaca hasil anamnesa bidan)…..begini ibu….untuk memastikan semua pemeriksaan bidan dan saya sehingga mendukung diagnose saya nanti saya melakukan USG ya ibu… Linka : ia dokter…apa yang terbaik untuk istri saya,itu dokter lakukan… Puput : ia dokter. Dokter : memanggil asistennya Windi : ia dokter….(dokter mengatakan untuk mengantar ibu ke tempat tidur pemeriksaan USG)……mari ibu saya antar. Puput : Ia ibu…terima kasih. Windi : (menyiapkan alat-alat dan pasien untuk di lakukan pemeriksaan)…dokter pasiennya sudah siap…… Dokter : baik… Narrator : dokter lalu melakukan pemeriksaan dengan USG…..setelah sekian menit memeriksa akhirnya selesai…perawat windi membantu membereskan pasien dan alat. Dokter kembali ke tem[at duduknya dan siap siap memberi tahu hasil yang di peroleh lewat pemeriksaan USG. Dokter : begini ibu dan bapak..dengar baik-baik ya..saya sudah melakukan pemeriksaan..dan juga ibu bidan,,,,dan pememuan kami sama bahwa Untuk diagnosis di bilang namanya IUFD, dari anamnesis yang di lakukan bidan tadi didapatkan gerakan janin yang tidak ada, perut tidak bertambah besar, bahkan mengecil (kehamilan tidak seperti biasanya), perut sering menjadi keras, merasakan sakit seperti ingin melahirkan, danpenurunan berat badan. Pada pemeriksaan USG yang telah dilakukan, ditemukan janin tunggal, intrauterine dengan letak sungsang. Didapatkan kesan janin IUFD disertai dengan deskripsi yang menjadi dasar diagnosis IUFD, seperti tidak adanya gerakan janin dan tidak ada denyut jantung janin, sehingga dapat ditegakkan diagnosis IUFD dengan pasti ibu Linka : apa dokter??? Puput : tidak dokter…tidak… Dokter : bapa…ibu….ini adalah musibah namun ada yang harus di lakukan untuk menyelamatkan nyawa ibu..kita harus mengeluarkan bayi secepatnya dari kandungan ibu…. Narrator : kelihatan dari hasil pemeriksaan dokter yang mendiagnosa bahwa kehamilannya mengalami kegagalan karena kematian bayi, ibu puput dan suaminya tidak terima akan peristiwa ini. Dokter dan perawat mencoba menenangkan mereka….kemudian bapak linka kelihatan bingung dan memikirkan cara bagaimana untuk menyampaikan kepada keluarganya akan berita ini… ia sepertinya tidak tahu lagi untuk berkata-kata namun ia tetap menemui keluarganya…. Linka lalu keluar menemui keluarganya dan ibu mereka menanyakan bagaimana hasil pemeriksaannya.. Medelin : bagaimana linka?apakah puput baik-baik saja.

Narrator : dengan ekspresi yang sangat sedih linka dengan rasa enggan menjawab untuk menjawab pertanyaan ibu medelin..namun karena di desak akhirnya linka mau mengatakan hasil pemeriksaan dengan muka sedih dan ingin menangis. Linka : begini ibu..dokter sudah selesai periksa, terus bayinya tidak selamat ibu, bayi saya sudah meninggal di perut istri say… Novia : ohhh anakku….tidak..ini tidak mungkin terjadi…(sambil marah-marah)… kamu berkata benar atau tidak…… Medelin : ( sambil menangis duduk menangis di samping linka dengan kata-kata penghiburan) Medelin : di mana puput anakku, aku mau bersama-sama dengan dia sekarang Linka: ada di dalam ibu…dengan dokter… Narrator : sementara itu dokter lalu menyuruh perawat memanggil keluarganya ibu puput untuk menjelaskan penanganan selanjutnta dar kasus ibu puput ini. Keluarganya ,masuk dan mulai menanyaka banyak hal kepada dokter apakah bayinya tidak bisa untuk di selamatkan..apakah ada jalan untuk menyelamatkan bayi dan ibunya….namun dokter mengatakan bahwa untuk saat ini yang mau di lakukan adalah untuk menyelamatkan ibu nya dengan melahirkan bayi yang sudah meninggal ini secepatnya. Karena takut akan terjadi infeksi pada ibu yang bias menyebabkan keracunan dan ibu bias mengalami kematian karena keracunan.. Bila pilihan penanganan adalah ekspektatif maka tunggu persalinan spontan hingga 2 minggu dan yakinkan bahwa 90 % persalinan spontan akan terjadi tanpa komplikasi Jika trombosit dalam 2 minggu menurun tanpa persalinan spontan, lakukan penanganan aktif. Jika penanganan aktif akan dilakukan, nilai serviks yaitu Jika serviks matang, lakukan induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin. Jika serviks belum matang, lakukan pematangan serviks dengan prostaglandin atau kateter foley, dengan catatan jangan lakukan amniotomi karena berisiko infeksi. Persalinan dengan seksio sesarea merupakan alternatif terakhir. Terima kasih….

Konsultasi Kehamilan Pasangan Terinfeksi HIV Di siang hari yang tenang, Asisten bidan sedang membereskan tempat praktek Ibu bidan claudia. Pak andi dan ibu septi

: Selamat siang bu, (sambil mengetuk pintu)

Asisten bidan

: Selamat siang pak, bu. Mari masuk Silahkan duduk dulu pak, bu. Boleh saya tahu alasan kedatangannya siang ini?

Pak andi

: Begini bu, saya ingin melakukan konseling mengenai kehamilan pertama istri saya.

Asisten bidan

: Baik bu, dengan bapak dan ibu siapa?

Pak andi

: Saya pak Andi Pranata dan ini istri saya Septiani Marinda

Asisten bidan

: Apakah ini kunjungan pertama ibu Septi ke bidan Claudia?

Ibu Septi Asisten bidan

: Iya bu, ini pertama kalinya. : Kalau begitu bu, sebelum melakukan koseling, izinkan saya untuk melengkapi biodata ibu, sembari menunggu bidan claudia yang sedang membersihkan dirinya.

Ibu Septi

: Iya bu

Asisten bidan

: Karena biodatanya sudah rampung, saya permisi ke belakang sebentar untuk memanggil bidan Claudia ya pak, bu. Bapak dan ibu bisa menunggu di ruang konseling, mari (menunjukkan jalan)

Pak andi dan ibu septi

: Iya bu

Setelah asisten bidan selesai melengkapi biodata pasien, asisten bidan langsung beranjak dari kursinya untuk menemui bidan claudia, agar dapat memberikan konseling kepada bapak andi dan ibu septi. Beberapa menit kemudian di ruang konseling.... Bidan Claudia

: (Menutup pintu dengan rapat) Selamat siang bapak, ibu.

Pak andi dan ibu : siang buk septi Bidan Claudia

: Perkenalkan saya bidan Claudia yang bertugas pada siang hari ini. Jadi bapak dan ibu ingin berkonsultasi tentang kehamilan pertamanya? Tenang saja pak, bu. Silahkan menceritakan semuanya karena kami

akan menjaga privasi clien. Jadi bapak dan ibu ingin mengkonsultasikan mengenai apa? Pak Andi

: Begini bu, jadi kami adalah pasangan yang mengidap HIV. Kami sangat ingin memiliki keturunan karena kami sadar kami tidak bisa berumur panjang. Tapi disamping itu, kami juga takut anak kami nantinya menderita di hidupnya karena terinfeksi HIV dari kami. Jadi kami hanya ingin tahu apakah ada peluang bagi calon anak kami untuk tidak tertular bu?

Bidan Claudia

: Pertama bolehkah saya tahu sejak kapan bapak dan ibu terinveksi virus ini?

Pak Andi

: Saya sudah terinfeksi HIV sebelum menikah dengan istri saya 1,5 tahun yang lalu. Dan istri saya terinfeksi dari saya saat berhubungan. Begini pak, bu. Sebenarnya masih ada peluang agar virus HIV tidak

Bidan Claudia

: tertular pada bayi. Sekarang ada terapi ART atau biasa disebut juga terapi Antiretroviral untuk menurunkan yang disebut viral load HIV ibu di waktu melahirkan. Sebagian besar penularan terjadi saat proses melahirkan. Bayi akan lebih mungkin tertular apabila persalinannya berlanjut lama. Bayi akan berisiko tertular dari darah ibunya. Apakah itu tidak menutup kemungkinan karena saya sebagai ayah

Pak Andi

: juga mengidap HIV bu? Perlu diketahui bahwa seorang laki-laki dengan HIV tidak bisa

Bidan Claudia

: menularkan virusnya langsung pada bayi. Karena ibu tidak terinfeksi HIV di akhir masa kehamilannya risiko penularannya masih rendah. Karena jika tertular di akhir masa kehamilan viral load ibu akan sangat tinggi. Jadi sebaiknya ibu melakuka terapi ART di dokter spesialis yang menangani masalah HIV ini. Ibu juga harus tes HIV pada setiap trimesternya. Selain itu ibu pasti harus melahirkan denga bedah sesar.

Bagaimana jika nanti bayi saya sudah lahir dan HIV-negatif bu? Ibu Septi

: Apakah saya bisa menyusuinya secara langsung dengan ASI saya? Jadi begini bu, berdasarkan penelitian sekitar 17% bayi terinfeksi

Bidan Claudia

: HIV melalui ASI yang terinfeksi. Jadi lebih baik untuk menghindari risiko, lebih baik ibu menggunakan pengganti ASI atau susu formula. Namun pemberian pengganti ASI harus dilakukan secara benar, ada biaya untuk memastikan formula dapat diberikan dalam jumlah yang cukup sehingga pengganti ASI dapat dipertimbangkan. Lalu bu, bagaimana jika melihat kemungkinan terburuknya, bayi saya lahir dengan HIV-positif?

Ibu Septi

: Setiap bayi akan diwarisi antibodi ibunya untuk melindunginya di bulan-bulan pertama sebelum sistem kekebalan tubuhnya berfungsi

Bidan Claudia

: secara penuh dan menghilang pada usia 9 bulan. Jadi dengan kata lain bayi yang terlahir dari ibu HIV-positif pasti memiliki antibodi terhadap HIV sehingga hasil tes HIV pada bayi pasti menunjukkan hasl HIV-posif, walaupun kemungkinan besar bayi ternyata tidak terinfeksi. Lalu bagaimana dengan istri saya bu? Apakah kehamilannya akan berpengaruh pada kesehatannya?

Pak Andi

: Hamil tidak berpengaruh pada kesehatan ibu HIV-positif. Namun nanti masih ada beberapan kemungknan masalah yang dapat

Bidan Claudia

: ditimbulkan karena pemakaian ART pada trimester pertama. Hal ini bisa dikonsultasikan pada dokter terlebih dahulu. Seperti itu ya bu. Terima kasih bu, hanya itu yang ingin kami konsultasikan. Terima kasih atas waktu dan informasinya ya bu.

Pak Andi

: Terima kasih bu bidan, saya bisa sedikit lega mendengar kemungkinan ini.

Ibu Septi

: Sama-sama pak, bu. Sudah menjadi tugas saya untuk memberi informasi ini. Semoga bapak ibu dan calon bayi selalu diberikan

Bidan Claudia

: yang terbaik.

Konsultasipun selesai, Bapak dan Ibu andi pulang dengan perasaan bahagia dan tenang. Tujuh bulan kemudian terdengar kabar bahwa pasangan bapak Andi dan ibu Septi telah melahirkan bayi HIV-negatif dari pasangan HIV-positif. ***SELESAI****

Related Documents


More Documents from "berbiall"