LAPORAN PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN (PBL) AKBID HELVETIA MEDAN ANGKATAN XVII DI DUSUN VIII DESA LAU MULGAP KECAMATAN SELESAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2019
D I S U S U N
OLEH : ALFEDARMINA HULU 1617180004
DOSEN PEMBIMBING : Ramadhani Syafitri S.S.T M.K.M
AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA MEDAN 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Hasil Kegiatan Praktik Belajar Lapangan Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Medan Di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2019
Telah Mendapat Persetujuan Dari:
Dosen Pembimbing
Koordinator Lapangan
(Ramadhani Syafitri, SST, M.K.M)
(Debby Pratiwi, SST, M.K.M)
Diketahui Oleh Direktris Akbid Helvetia Medan
(Hj. Mey Elisa Safitri SKM, M.Kes)
Praktik Belajar Lapangan (PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
RENCANA PROGRAM KERJA di DUSUN VIII DESA LAU MULGAP KECAMATAN SELESAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2019 NO
Kegiatan Hari/Tanggal
1.
23 feb 2019
Langkah I - Pembukaan PBL di Balai Desa
2.
24-25 feb 2019
Langkah I dan II - Door to door - Tabulasi data - PengkajianKeluargaBinaan
3.
26-27 feb 2019
Langkah III - Identifikasi diagnose ataumasalahpotensial - Identifikasikebutuhan yang memerlukanpenanganansegera di setiapdusun - TabulasiIndividuselesai (Sudah di berikankeketuadusunmasing-masingdan di teruskankeketuaumum) - Persiapan FGD di setiap dusun - Melakukanpembinaanpadakeluargabinaan
4.
28 feb 2019
Langkah IV - Tindakansegerauntukmengatasimasalahpotensial Langkah V danke VI - Perencanaandanpelaksanaan manajemenasuhankebidanankomunitas (di setiapdusun) - Pelaksanaan FGD di setiapdusun - Melakukanpembinaanpadakeluargabinaan.
6.
01 Maret 2019 01-02 maret 2019
Persiapan MMD
MMD Langkah VI - Pelaksanaankegiatanataupenanggulanganmasala hsesuairencana yang telahdisepakatimelalui forum MMD - Pengabdian Masyarakat (Pelayanan KB dan PMT)
Praktik Belajar Lapangan (PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
NO
Kegiatan Hari/Tanggal
8.
03 Maret 2019
Langkah VII - Pelaksanaan kegiatan atau penanggulangan masalah sesuai rencana yang telah di sepakati melalui forum MMD - Evaluasi kepada keluarga binaan - Evaluasi dari seluruh kegiatan - Persiapan penutupan
9.
06 Maret 2019
Penutupan PBL dibalai desa
Praktik Belajar Lapangan (PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
KATA PENGANTAR Puji dan syukur dengan penuh kerendahan hati penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Belajar Lapangan (PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat. Laporan ini berisikan informasi hasil pendataan dan Kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas dalam menyelesaikan program Pendidikan Akademi Kebidanan Helvetia Medan Tahun 2019. Selama proses kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) dan menyusun laporan ini, kelompok banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini kelompok ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc, M.Kes, selaku Pembina
Yayasan
Akademi Kebidanan Helvetia Medan. 2.
dr. Hj. Arifah Devi Fitriani, M.Kes, selaku Ketua Yayasan Akademi Kebidanan Helvetia Medan.
3.
Mardanta sitepu , selaku Kepala Desa Lau MULGAP Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat yang banyak membantu dan memberikan arahan kepada kami selama melaksanakan PBL.
4.
Bambang suriadi, selaku Sekretaris Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat.
5.
Tugimin, selaku kaur umum Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat.
6.
Asri Nurmala selaku kaur keuangan Desa Lau Mulgap Kecamatan selesai Kabupaten Langkat.
7.
Firmon Tarigan, selaku kaur pemerintahan Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat.
8.
Tuahta PA, selaku Kepala Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
9.
Hj. Mei Elisa Safitri SKM, M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Helvetia Medan.
10. Rapida Saragih SKM, M.Kes selaku WADIR I Akademi Kebidanan Helvetia Medan 11. Debby Pratiwi SST, MKM selaku Koordinator Lapangan yang telah banyak memberi masukan dan dukungan. 12. Syahroni Damanik, S.S.T, M.Kes dan Suyanti Suwardi,M.kes selaku Dosen Pembimbing mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Medan yang berada di Dusun VIII 13. Seluruh masyarakat di Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat 14. Teman-teman semester VI, Angkatan XVII Akademi Kebidanan Helvetia Medan Tahun 2019.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu penulismengharapkan saran dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Harapan kami semoga laporan ini bermanfaat bagipembaca, khususnya bagi kami sendiri dan semoga Tuhan selalu melindungi kita dan memberikan rahmat-Nya bagi kita semua Amin.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM RENCANA KERJA KATA PENGANTAR ....................................................................................
i
DAFTAR ISI ...................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. 1.2.
1.3. 1.4.
1.5.
1.6.
BAB II
Latar Belakang ..................................................................... Tujuan .................................................................................. 1.2.1. Tujuan Umum .......................................................... 1.2.2. Tujuan Khusus ......................................................... Metode Pengumpulan Data.................................................. Ruang Lingkup dan Sasaran ................................................ 1.4.1. Ruang Lingkup......................................................... 1.4.2. Sasaran ..................................................................... Gambaran Umum Desa........................................................ 1.5.1. Denah Lokasi Desa .................................................. 1.5.2. Struktur Organisasi Pemerintahan .......................... 1.5.3. Keadaan umum geografi desa .................................. Lokasi Dan Waktu ............................................................... 1.6.1. Lokasi ....................................................................... 1.6.2. Waktu .......................................................................
1 2 2 2 3 3 3 3 5 5 5 6 6 6 7
TINJAUAN TEORITIS 2.1.
2.2.
Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan ................................... 2.1.1. Pengertian Masyarakat ............................................. 2.1.2. Masyarakat Perkotaan ............................................. 2.1.3. Masyarakat Pedesaan .............................................. 2.1.4. Perbedaan Desa dan Kota ....................................... 2.1.5. Hubungan Antara Desa dan Kota ........................... 2.1.6. Aspek Positif dan Negatif ....................................... Sejarah Desa Lau Mulgap.......................................... .......... 2.2.1. Kepemimpinan Desa Lau Mulgap ............................ 2.2.2. Data Monografi Desa ..................................... ........... 2.2.3. Luas Wilayah Toko Topografi dan Geografi ........... 2.2.4. Kondisi Geografi ...................................................... 2.2.5. Kependudukan ..........................................................
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
8 8 10 11 13 13 13 14 15 15 16 17 18
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
BAB III PEMBAHASAN 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. 3.6.
Tabulasi Data Penduduk ...................................................... Kesimpulan .......................................................................... Perumusan Masalah dan Penetapan Masalah ...................... Skala Prioritas Masalah ....................................................... Urutan Skala Prioritas .......................................................... Rencana Penanggulangan masalah ............................. ........
19 44 45 47 49 50
BAB IV PENUTUP 4.1. 4.2.
Kesimpulan .......................................................................... Saran ....................................................................................
LAMPIRAN: 1. SAP 2. Materi Penyuluhan 3. Dokumentasi
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
51 52
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Peran tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan dituntut untuk dapat memberi pelayanan KIA/KB dan kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya baik di institusi rumah sakit yang bersifat kuratif/klinis maupun juga dalam upaya-upaya pelayanan KIA/KB yang bersifat promotif, preventif dan mampu menggerakkan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan ibu dan anak, serta KB sesuai dengan prinsipPrimary Health Care (PHC). Dalam rangka mempersiapkan tenaga bidan yang terampil dan bermutu dalam melaksanakan tugas seperti yang diharapkan diatas maka perlu kiranya memberikan kesempatan serta pengalaman belajar yang terarah dan terpadu kepada mahasiswa kebidanan tidak hanya dirumah sakit tetapi juga di Puskesmas maupun dimasyarakat. Institusi penyelenggara pendidikan kebidaqnan perlu untuk memberikan pengalaman
belajar
secara
nyata
kepada
mahasiswanya
dalam
upaya
meningkatkan program KB, KIA serta kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya sehingga mampu menggerakkan peran serta masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan tersebut disuatu wilayah kerja. Sehubungan dengan hal itu, salah satu pengalaman belajar yang perlu disediakan bagi mahasiswa adalah praktek asuhan kebidanan komunitas di pedesaan dengan menggunakan pendekatan PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa). Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
1
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Dalam pembangunan berwawasan kesehatan yaitu Indonesia Sehat 2015, Ahli Madya Kebidanan sebagai tenaga professional dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarkat terutama ibu dan anak dalam menanggulangi berbagai permasalahan kesehatan ibu dan anak di masyarakat.Agar menghasilkan tenaga bidan yang professional diperlukan pembinaan yang terarah dan terpadu dalam
proses belajar di masyarakat secara mandiri, pada kasus nyata dan
pendapat pengalaman nyata kebidanan terkini.Praktik Belajar Lapangan merupakan salah satu upaya peningkatkan mutu pendidikan, dengan terjun langsung ke masyarakat, mahasisiwi akan mampu menerapkan teori yang sama dalam hal kebidanan komunitas.Dalam hal ini Akademi Kebidanan Helvetia Medan memilih di Dusun VI Desa Lau Mulgap KecamatanSelesai Kabupaten Langkat sebagai tempat praktik belajar lapangan (PBL) bagi Mahasiswi Semester VI Akademi Kebidanan Helvetia Medan, sehingga mahasiswi dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh dibangku kuliah.Dusun VI adalah bagian dari Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkatsebagian besar masyarakat Dusun VI adalah sasaran dalam kegiatan Praktik Belajar Lapangan ini.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
2
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
1.2.
Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum Mahasiswi mampu melaksanakan asuhan Kebidanan komprehensif / menyeluruh sepanjang daur ulang kehidupan wanita meliputi :Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, BBL,ibu menyusui, KB,balita, anak prasekolah, sekolah, remaja, dewasa, menopause, lansia secara normal, ataupun patologi di komunitas. 1.2.2. Tujuan Khusus 1. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan yang menyeluruh atau komprehensif kepada ibu hamil. 2. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan yang menyeluruh atau komprehensif kepada ibu bersalin. 3. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan yang menyeluruh atau komprehensif kepada ibu menyusui. 4. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan yang menyeluruh atau komprehensif kepada bayi. 5. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan yang menyeluruh atau komprehensif kepada balita. 6. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan yang menyeluruh atau komprehensif kepada anak pra sekolah. 7. Mahasiswa mampu melakukanasuhan kebidanan yang menyeluruh atau komprehensif kepada remaja. 8. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan yang menyeluruh atau komprehensif kepada wus. 9. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan yang menyeluruh atau komprehensif kepada pus. 10. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan yang menyeluruh atau komprehensif kepada ibu pra menopause (klimakterium). 11. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan yang menyeluruh atau komprehensif kepada ibu menopause. 12. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan yang menyeluruh atau komprehensif kepada ibu lansia (senium).
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
3
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
1.3.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan selama Praktek Belajar
Lapangan (PBL) di Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Tahun 2019 dilakukan dengan cara : 1. Observasi Yaitu pengamatan langsung untuk mengetahui keadaan kesehatan lingkungan. 2. Wawancara Yaitu teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan masyarakat.
1.3.1. Ruang Lingkup dan Sasaran 1.3.2. Ruang lingkup Ruang lingkup dalam kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini adalah wanita sepanjang daur ulang kehidupannya. 1.3.3. Sasaran Sasaran dalam pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini adalah: - Ibu Hamil - Ibu Bersalin - Ibu Nifas - Ibu Menyusui - Bayi - Balita - Anak Pra Sekolah - Remaja - WUS - PUS - Pra Menopause - Menopause - Lansia (Senium)
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
4
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
1.4. Gambaran Umum Dusun 1.4.1. Denah /gambaran lokasi dusun keluarga binaan
Dusun IV Desa Lau Mulgap
Rumah Kel. Binaan
Rumah Induk Semang
1.4.2. Struktur Organisasi Pemerintah Kepala Desa
: Mardanta Sitepu
Sekretaris Desa
: Bambang Suriadi
Kaur Pemerintahan
: Firmon Tarigan
Kaur Pembangunan
: Tugimin
Kaur Keuangan
: Asri Nurmala Br SITEPU
Kepala Dusun I
: Fivia Suhendra
Kepala Dusun II
: Minpin Sembiring
Kepala Dusun III
: Sairik
Kepala Dusun IV
: Tambeng
Kepala Dusun V`
: Irwansyah
Kepala Dusun VI
: Sarwan
Kepala Dusun VII
: Erdianta Ginting
Kepala Dusun VIII
: Tuahta PA
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
5
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
1.4.3. Keadaan Umum Geografi Desa
Tingkat ketinggian dataran di Desa adalah 60 m diatas laut.
Luas Desa495,2Ha yang terbagi menjadi:
1.5.
-
Luas pemukiman : 399,00 Ha
-
Luas persawahan atau perladangan : 11 Ha
-
Luas perkebunan : 788,00 Ha
-
Luas kuburan :1 Ha
-
Luas pekarangan : 18,2 Ha
Lokasi dan Waktu
1.5.1. Lokasi Lokasi pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan (PBL), adalah di Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai tahun 2019. 1.5.2. Waktu Waktu Pelaksaan Praktek Belajar Lapangan (PBL) adalah pada tanggal 23Februari s/d 06 Maret 2019
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
6
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1.
Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
2.1.1. Pengertian Masyarakat Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang mendiami atau bertempat tinggal dalam suatu wilayah dan saling berinteraksi satu sama lain, memiliki kepentingan bersama untuk maju dalam pembangunan dan saling bersosalisasi. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi terbuka (atau semi tertutup) dimana sebahagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam sekelompok tersebut. Kata-kata masyarakat sendiri berasal dari bahasa arab, musyawarah lebih abstraknya sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan- hubungan antara entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interpeden (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. “penduduk” grafiec tulisan atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi alamiah tentang jumlah, persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dan waktu ke waktu ilmu demografi ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatif. Demografi yang bersifat kuantitatif (kadang-kadang formal, demografidemografi formal) lebih banyak menggunakan hitungan-hitungan statistik dan matematik. Tetapi demografi yang bersifat kualitatif lebih banyak menerangkan aspek-aspek kependudukan secara deskriptif analitik. Sedangkan studi-studi
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
7
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
kependudukan mempelajari secara sistematis perkembangan, fenomena dan masalah-masalah penduduk dan keadaannya dengan situasi sosial disekitarnya. Ilmu kependudukan yang perlu mendapat perhatian kita sekarang adalah lebih menyerupai seperti studi atur, disiplin ilmu yang dipandu dengan analisa demografi yang lazim diberi istilah demografi sosial, disiplin lain banyak berhubungan dengan demografi antara lain matematika geografi, sosiologi, ekonomi dan kedokteran. Tujuan dan kegunaan ilmu kependudukan : Dalam mempelajari demografi tiga komponen terpenting yang perlu kita perhatikan, cacat kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi sedangkan dua faktor penunjang lainnya yang penting ialah morbilitas sosial dan tingkat perkawinan. Ketiga komponen pokok dan dua faktor penunjang kemudian digunakan sebagai variabel yang banyak menerangkan hak akwal tentang jumlah dan distribusi frekuensi penduduk pada tempat tertentu tentang pertumbuhan masa lampau dan perubahannya. Tentang hubungan perkembangan penduduk dengan berbagai variabel sosial, dan tentang prediksi pertumbuhan penduduk dimasa mendatang dan berbagai kemungkinan akibat-akibatnya. Berbagai macam informasi tentang kependudukan sangat berguna bagi berbagai pihak didalam masyarakat. Bagi pemerintah informasi tentang kependudukan sangat membantu didalam
menyusun
perencanaan
baik
untuk
pendidikan,
perpajakan,
kesejahteraan, pertanian, pembuatan jalan-jalan atau bidang-bidang lainnya. Bagi sektor swasta informasi tentang kependudukan juga tidak kalah pentingnya. Para
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
8
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
pengusaha industri dapat menggunakan informasi tentang kependudukan untuk perencanaan penduduk dan pemasaran. Para ahli biasanya membedakan antara ilmu kependudukan (demografi) dengan studi-studi tentang kependudukan (populasion studies) demografi berasal dari kata Yunani yaitu demos. Menurut Syaikh Taqyuddin An. Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan.
Dengan
kesamaan-kesamaan
tersebut,
manusia
kemudian
berinteraksi sesame mereka berdasarkan permasalahan. Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata percaharian. Pakar ilmu sosial mengindentifikasi ada masyarakat pemburu. Masyarakat sering mengorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian, pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada masyarakat pemburu, masyarakat pustural nermalis, masyarakat bercocok taman dan masyarakat agrarikultural intensif, yang juga disebut masyarakat pedalaman. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan industri sebagai kelompok masyarakat agrikultural tradisional. Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya, berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku,dan masyarakat negara. 2.1.2. Masyarakat Perkotaan Secara umum kota adalah tempat bermukimnya warga kota, tempat bekerja, tempat kegiatan dalam bidang ekonomi, pemerintahan dan lain- lain.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
9
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Kota yang telah berkembang maju mempunyai peranan yang lebih luas lagi antara lain sebagai berikut : 1.
Sebagai pusat pemukiman penduduk.
2.
Sebagai pusat kegiatan ekonomi.
3.
Sebagai pusat kegiatan sosial budaya.
4.
Sebagai pusat kegiatan politik dan administrasi.
Ciri-ciri fisik kota sebagai berikut: 1.
Tersedianya tempat- tempat untuk pasar dan pertokoan.
2.
Tersedianya tempat-tempat untuk parkir.
3.
Tersedianya sarana rekreasi dan sarana olahraga.
Ciri-cirikehidupan kota adalah sebagai berikut: 1.
Adanya
pelapisan
sosial
ekonomi
misalnya
perbedaan
tingkat
penghasilan,tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. 2.
Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial diantara warganya.
3.
Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan pertimbangan perbedaan kepentingan,situasi dan kondisi kehidupan.
4.
Warga kota umum nya sangat menghargai waktu.
5.
Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi.
6.
Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial disebabkan adanya keterbukaan terhadap pengaruh luar.
7.
Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
10
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
2.1.3. Masyarakat Pedesaan Desa dalam pengertianya adalah pemukiman manusia diluar kota yang penduduknya berjiwa agraris, dalam keseharian disebut kampung, sehingga ada dalam istilah pulang kampung atau pulang kekampung halaman. Desa ialah bentuk kesatuan administratif yang disebut kelurahan, lurahnya kepala desa. Dalam lingkup kota yang dipenuhi pertokoan, pasar dan deretan kios. Desa dalam defenisi lainnya ialah suatu tempat atau daerah dimana penduduk berkumpul dan hidup bersama, menggunakan lingkungan setempat untuk mempertahankan kelangsungan dan pengembangan kehidupan mereka. Desa ialah pola pemikiran yang bersifat dinamis, dimana para penghuninya senantiasa melakukan adaptasi spesial dan ekologis dimana kegiatannya berpengaruh pada jiwa agraris, desa dalam arti administratif. Menurut peraturan pemerintahan Nomor 27 Tahun 2005 tentang desa, disebut bahwa desa adalah kesatuan massyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan bagian dari perangkat daerah kabupaten/kota, dan desa bukan merupakan bagian dari perangkat daerah. Berbeda dengan kelurahan, desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas. Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat dirubah statusnya menjadi kelurahan.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
11
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Ciri- cirinya sebagai berikut : a.
Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b.
Adanya pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
c.
Cara berusaha(ekonomi) adalah agraris yang paling umum dan sangat dipengaruhi alam seperti: iklim,keadaan alam,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Macam, jenis dan pembagian desa pedesaan berdasarkan potensi fisik dan non fisik, yakni : 1.
Desa Terbelakang atau Desa Swadaya Desa terbelakang adalah desa yang kekurangan sumber daya manusia atau tenaga kerja dan juga kekurangan dana sehingga tidak mampu memanfaatkan potensi yang ada didesanya. Biasanya desa terbelakang berada diwilayah yang terpencil jauh dari kota, taraf berkehidupan miskin dan tradisional serta tidak memiliki sarana dan prasarana penunjang yang nencukupi.
2.
Desa Sedang Berkembang atau Desa Swakarsa Desa sedang berkembang adalah desa yang mulai menggunakan dan memanfaatkan potensi fisik dan non fisik yang dimilikinya tetapi masih kekurangan sumber keuangan atau dana. Desa swakarsa belum banyak memiliki sarana dan prasarana desa yang biasanya terletak didaerah peralihan desa terpencil dan kota. Masyarakat pedesaan swakarsa masih sedikit yang berpendidikan tinggi dan tidak bermata pencaharian utama sebagai petani di pertanian saja serta banyak mengerjakan sesuatu secara gotong-royong.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
12
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
3.
Desa Maju atau Desa Swasembada Desa maju adalah desa berkecukupan dalam hal sumber daya manusia dan juga dalam hal dana modal sehingga sudah dapat memanfaatkan dan menggunakan segala potensi fisik dan non fisik desa secara maksimal. Kehidupan desa swasembada sudah mirip kota yang modern dengan pekerjaan mata pencaharian yang beraneka ragam serta sarana dan prasaranan yang cukup lengkap untuk menunjang kehidupan masyarakat pedesaan maju.
2.1.4. Perbedaan Desa Dan Kota Menurut
Soekanto
(1994)
perbedaan
tersebut
sebenarnya
tidak
mempunyai hubungan dengan pengertian masyarkat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa pasti mempunyai pengaruhpengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakikatnya bersifat gradual. 2.1.5. Hubungan antara Desa dan Kota Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpusat sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat bersifat ketergantungan karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya atau bahan-bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, buah, dagingdan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenisjenispekerjaan tertentu dikota,misalnya sajaburuh bangunan dalam proyek-proyek perumahan,proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
13
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka sibuk bekerja di sawah, bila pekerjaan dibidangpertanian mulai menyurut sementara menunggu masa panen mereka merantau kekota terdekatuntuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia. 2.1.6. Aspek Positif dan Negatif Untuk menunjang aktifitas warganya serta untuk memberikan suasana aman, tentram dan nyaman pada warganya, kota dihadapkan pada keharusan menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan keharusan untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul sebagai akibat aktivitas warganya dengan kata lain kota harus berkembang. Kebijaksanaan, perencanaan dan pengembangan kota harus dapat dilihat dalam kerangka pendekataan yang luas yaitu pendekatan regional. Rumusan pengembangan kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penangan masalah kota sebagai berikut : 1.
Menekan angka kelahiran.
2.
Mengalihkan pusat pembangunan politik(industri) kepinggir kota.
3.
Membendung urbanisasi.
4.
Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah.
5.
Meningkatkan fungsi dan peranan kota kecil atau desa-desa yang telah ada disekitar kota besar.
6.
Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
14
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Pengembangan tiga komponen yaitu penduduk, kegiatan usaha dan wadah, yang tidak seimbang antara ketiganya akan menimbulkan kondisi kota yang tidak positif, antara lain semakin menurunnya kualitas hidup masyarakat kota. Dengan kata lain, suatu perkembangan kota harus mengarah pada penyesuaian lingkungan fisik ruang kota dengan perkembangan sosial dan kegiatan usaha masyarakat kota. Dengan pengertian ini diharapkan bahwa suatu pengembangan kota tidak mengarah pada suatu organ tersendiri yang terpisah dengan daerah sekitarnya karena keduanya saling mempengaruh.
2.2.
Sejarah Desa Lau Mulgap Desa Lau mulgap adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan
selesai , kabupaten Langkat. Desa Lau mulgap berdiri /terbentuk dari tahun 1943.Nama desa Lau mulgap berasal dari sebuah mata air yang meluap dan tak pernah berhenti keluar walaupun musim kemarau.Karena penduduk des berdominan suku karo maka dibuatlah nama desa tersebut Lau mulgap yang berarti Air (LAU) Mulgap (megap /meluap/melimpah).Sejak kepemimpinan Bapak Djamin sitepu pada tahun itu maka berdirilah desa lau mulgap tersebut yang belum memiliki batas-batas dusun dan sekarang desa lau mulgap terdiri dari 8 dusun. bermasyarakat.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
15
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
2.2.1. Kepemimpinan Desa Lau Mulgap Di Desa Namo Bintang baru saja melakukan pelantikkan terhadap kepala desa masa jabatan baru, pada tanggal 13 Februari 2018. Yang sebelumnya di pimpin oleh Bapak Ridwan dan pada pemilihan Kepala Desa Pada tanggal 12 Desember 2017 Bapak Ridwan kembali terpilih sebagai Kepala Desa. Masa jabatan Kepala Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang 6 (enam) tahun terhitung sejak saat pelantikan. 2.2.2. Data Monografi Desa Batas Wilayah Desa Lau Mulgap 1. Utara : Bekulap 2. Selatan : Padang cermin 3. Timur : Padang cermin 4. Barat
: Kuta Parit
2.2.3. Luas Wilayah Toko Topografi Dan Geografi 1.
Luas pemukiman
: 399,00 Ha
2.
Luas persawahan atau perladangan
:
3.
Luas perkebunan
: 788,00 Ha
4.
Luas kuburan
:
5.
Luas pekarangan
:
6.
Luas rawa-rawa
:
7.
Luas prasarana umum lainnya
:
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
16
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
2.2.4. Kondisi Geografi 1. Curah hujan : 0,00 mm/Tahun 2. Jumlah bulan hujan : 4 bulan 3. Kelembapan : 0,000C 4. Suhu rata-rata :harian : 270C 5. Tinggi tempat dari permukaan laut : 60 mdl 2.2.5
Kependudukkan
Jumlah penduduk desa Lau mulgap sampai saat ini 1. Jumlah penduduk menurut : 1) Jenis kelamin a) Laki-laki
: 149 jiwa
b) Perempuan
: 183 jiwa
c) Jumlah
: 332 jiwa
2) Jumlah penduduk menurut agama atau penghayatan terhadap Tuhan yang Maha Esa a) Islam `
:246 jiwa
b) Kristen Protestan :85 jiwa c) Kristen Katolik
: 1 jiwa
3) Kelompok pendidikan : a) SD
:106 jiwa
b) SMP
: 81jiwa
c) SMA
: 96 jiwa
d) Perguruan Tinggi : 14 jiwa
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
17
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
4) Kelompok Pekerjaan : a) PNS
: 6 jiwa
b) Pegawai Swasta
: 6 jiwa
c) Petani
:24 jiwa
d) Wiraswasta
:60jiwa
e) Tidak Tetap
:95jiwa
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
18
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
BAB III PEMBAHASAN 3.1.
Tabulasi Data Penuduk Dusun VII Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019 Jenis kelamin Kelompok
Pria
Umur
Jumlah
Wanita
F
%
F
%
F
%
7-12 bulan
1
3,57
1
3,75
2
7,14
2-3 tahun
1
3,57
1
3,57
4-5 tahun
1
3,57
1
3,57
6-10 tahun
2
7,14
2
7,14
1
3,57
2
7,14
0-6 bulan
11-15 tahun
1
16-21 tahun
2
7,14
22-35 tahun
5
17,85
36-45 tahun
3,75
5
17,85
10
35,71
1
3,75
1
3,57
46-55 tahun
2
7,14
1
3,75
3
10,72
56-65 tahun
2
7,14
1
3,75
3
10,72
>65 tahun
2
7,14
2
7,15
Total
18
64,26
28
100
Analisa Data
10
35,7
: Berdasarkan tabel 3.1. diketahui bahwa penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin di dusun VIII Desa lau mulgap dari 28 KK (100%) mayoritas berada pada kelompok umur 22-35tahun sebanyak 5 jiwa (17,14%), dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 18 jiwa (64,26%) dan perempuan sebanyak 10 jiwa (35,7%) tahun sebanyak 4 jiwa (0,8%). Dengan jenis kelamin laki-laki jiwa (0,6%) dan perempuan 1 jiwa (0,2%).
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
19
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Sumber data
:Hasil Pendataan Secara Langsung Oleh Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Medan Di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
20
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Agama Di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019
Agama
Jumlah F
%
Islam
17
60,72
Kristen Protestan
11
39,28
28
100
Kristen Khatolik Total Analisa Data
: Berdasarkan tabel 3.2. Distribusi frekuensi penduduk menurut agama sebanyak 28 (100) dengan agama islam berjumlah 17 (100) dan agama Kristen sebanyak 11(100)
Sumber Data : Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
21
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa Di Dusun VIIIDesa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten LangkatTahun 2019 Jumlah
Suku Bangsa Jawa Batak Toba Batak karo
F 4
% 14,28 85,72
23
Mandailing Total
28
Analisa Data
100
:berdasarkan tabel 3.3. Distribusi frekuensi penduduk menurut suku bangsa
di dusun viii desa lau mulgap
diketahui bahwa dari 28 jiwa (100%) mayoritas penduduk bersuku bangsa Batak Karo sebanyak 23 jiwa (85,72%). Minoritas penduduk Jawa berjumlah 4 jiwa (14,28%) Sumber data
:
hasil pendataan dilakukan langsung oleh mahasiswa akademi kebidanan helvetia medan di dusun viii desa lau mulgap kecamatan selesai kabupaten langkat tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
22
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Dusun VIII Desa Lau mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019 Jumlah Tingkat Pendidikan F % Belum sekolah 6 21,43 SD 6 21,43 SMP 7 25 SMA 9 32,14 PT Total
28
100
Analisa Data
: berdasarkan tabel 3.4. Distribusi frekuensi penduduk menurut tingkat pendidikan di dusun VIII Desa Lau Mulgap dari 28jiwa (100%) mayoritas penduduk berpendidikan yang Belum sekolah berjumlah 6 jiwa (21,43%) SD berjumlah 6 jiwa (21,43%) SMP berjumlah 7 jiwa (25) dan SMA berjumlah 9 jiwa (32,14)
Sumber Data
: Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi
kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau MulgapKecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
23
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Pekerjaandi Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019 Pekerjaan PNS Buruh Pegawai swasta Petani Wiraswasta Tidak tetap Total
Jumlah F 1
% 6,25
1 8 6 16
6,25 50 37,5 100
Analisa Data
: berdasarkan tabel 3.5. Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan pekerjaan di dusun VIII desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat 16 KK (100%) mayoritas penduduk dengan pekerjaan tidak tetap sebanyak 6 jiwa (37,5%) dan minoritas penduduk dengan pekerjaan wiraswasta berjumlah 8 jiwa (50%) pekerjaan Petani berjumlah 1 jiwa (6,25%) dan pekerjaan PNS berjumlah 1 jiwa (6,25)
Sumber data
: Hasil Pendataan Dilakukan Langsung Oleh Mahasiswa Akademi Kebidanan Helvetia Medan Di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
24
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi PUS Menjadi Akseptor KB Di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019
Peran serta
Jumlah F
%
Akseptor Non Akseptor
6
Total
6
Analisa Data
100
: Berdasarkan tabel 3.9. Distribusi Frekuensi PUS menjadi akseptor KB di dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat 6 jiwa (100%) Mayoritas PUS menjadi akseptor KB berjumlah 0 jiwa (100%) dan minoritas Non Akseptor KB berjumlah 6 jiwa (100%).
Sumber Data : Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
25
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.10 Distribusi frekuensi PUS Menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Alat Kontrasepsi Di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019
Jenis Alat Kontrasepsi
Jumlah F
%
PIL
4
66,65
Suntik
2
33,35
6
100
Koitus Interuptus Total Analisa Data
: Berdasarkan tabel 3.10. Distribusi frekuensi PUS menjadi Akseptor KB berdasarkan jenis kontrasepsi di dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat dari 6 jiwa(100%) mayoritas PUS menggunakan alat kontrasepsi pil 4 jiwa (66,65%) suntik berjumlah 2 jiwa (33,35%)
Sumber Data : Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIIIDesa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten LangkatTahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
26
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.11 Distribusi frekuensi Alasan PUS Tidak Aktif Menjadi Akseptor KBdi Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019 Alasan Tidak cocok Ingin punya anak Kurang informasi Total
Analisa Data
Jumlah F 3 2 1 6
% 50 33,35 16,65 100
: Berdasarkan tabel 3.11. Distribusi frekuensi alasan PUS tidak aktif menjadi akseptor KB di dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkatdari 6 jiwa (100%) PUS tidak cocok berjumlah 3 jiwa (50%) Ingin punya anak berjumlah 2 jiwa (33,35) dan kurang informasi berjumlah 1 jiwa (16,65)
Sumber Data : Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau mulgap Kecamatan selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
27
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.12 Distribusi Frekuensi Bayi yang mendapatkan Imunisasi Dasar di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019 Peran serta Ya Tidak Total
Jumlah F 4
% 100
4
100%
Analisa Data : Berdasarkan tabel 3.12. Distribusi frekuensi Bayi yang mendapat Imunisasi Dasar di dusun VIII Desa Lau Mulgap sebanyak 4 (100 Sumber Data : Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
28
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.13. DIstribusi pendidikan kelompok umur bayi dan balita berdasarkan jenis kelamin di desa lau mulgap dusun VIII Kec. Selesai Kab. langkat Tahun 2019
Kelompok umur 6-12 bulan 13-24 bulan 25-36 bulan 37-48 bulan 49-60 bulan Total Analisa data
Jenis kelamin Jumlah
%
1
25
1 1 3
25 25
Jumlah 1
1
Jumlah
%
1 1
25 25
1 1 4
25 25 100
% 25
25
: Berdasarkan table distribusi frekuensi pendidikan kelompok umur bayi dan balita berdasarkan jenis kelamin berjumlah 4(100)
Sumber Data : Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
29
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.14 Distribusi frekuensi Balita Berdasarkan kelengkapan Imunisasi di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019
Kelengkapan Imunisasi Lengkap Tidak lengkap Belum lengkap Total Analisa Data
Jumlah F 2 2
% 50 50
4
100
: Berdasarkan tabel 3.14. Distribusi frekuensi Balita Berdasarkan Kelengkapan Imunisasi dari 4 jiwa (100%) mayoritas Balita mendapatkan imunisasi lengkap berjumlah 2 jiwa (50%), dan minoritas tidak mendapatkan imunisasi lengkap berjumlah 2 jiwa (50%).
Sumber Data : Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
30
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.15 Distribusi Frekuensi Bayi dan Balita Yang Di lakukan Penimbangan Berat Badan/Bulan Di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019 Penimbangan Teratur Tidak teratur Total Analisa Data
Jumlah F
%
4 4
100
: Berdasarkan tabel 3.15. Distribusi frekuensi bayi dan balita yang dilakukan penimbangan berat badan /bulan di dusun VIII Desa Lau Mulgap diketahui bahwa terdapat Bayi dan Balita yang penimbangan berat badannya dilakukan tidak teratur sebanyak 4 jiwa (100%),
Sumber Data : Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
31
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.16 Distribusi Frekuensi Bayi dan Balita yang T dilakukan Penimbangan Berat Badan/Bulan Di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Langkat Tahun 2019 Penimbangan Fasilitas kesehatan yang jauh Tidak sempat Total Analisa Data
Jumlah F 2 2
% 50 50
4
100
: Berdasarkan tabel 3.16. Distribusi frekuensi bayi dan balita yang tidak melakukan penimbangan berat badan /bulan di dusun VIII Desa Lau Mulgap diketahui dari 4 jiwa (100%) bayi
Sumber Data : Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
32
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.17 Distribusi Frekuensi WUS berdasarkan Usia menarche Di Dusun VIII Desa Lau MulgapKecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019 Usia menarche 10-20 tahun >20 tahun Total Analisa Data
Jumlah F 1 5 6
% 16,65 83,35 100
: Berdasarkan tabel 3.17. Distribusi frekuensi WUS berdasarkan Usia menarche di dusun VIII Desa Lau Mulgap dari 6 jiwa (100%) semua mengalami menarche pada umur 10-20 Tahun berjumlah 1 jiwa (16,65%) dan >20 Tahun berjumlah 5 jiwa (83,35)
Sumber Data : Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
33
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.18 DIstribusi status gizi bayi / balita menurut KMS di desa lau mulgap dusun VIII Kec. Selesai Kab. Langkat Tahun 2019 Kelompok umur 0-12 bulan 12-24 bulan 25-36 bulan 37-48 bulan 49-60 bulan Total
Buruk Jlh %
Sedang Jlh %
Baik Jlh 1
% 100
Jumlah
%
1
100
1 100 1 Analisa Data berdasarkan table distribusi frekuensi status gizi bayi / balita menurut KMS berjumlah 1 (100%) Sumber Data
: Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi
kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
34
100
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.19 Distribusi Frekuensi WUS Berdasarkan Status PernikahanDi Dusun VIII di Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019
Kelompok Umur
11-20 Tahun 21-25 Tahun 26-30 Tahun 31-35 Tahun 36-40 Tahun 41-45 Tahun 46-50 Tahun Total
Status Pernikahan Jumlah Belum Menikah F % 1 14,28
1
14,28
Menikah F
%
3
Jumlah Janda F
%
42,85
F 1 3
% 14,28 42,86
3
42,85
3
42,86
6
85,7
7
100
Analisa Data
: Berdasarkan tabel 3.19. Distribusi Frekuensi WUS menurut Status pernikahan di dusun VIII Desa Lau Mulgap diketahui bahwa dari 7 jiwa (100%) WUS yang belum menikah sebanyak 1 (14,28%) jiwayang sudah menikah dan mempunyai pasangan sebanyak 6 (85,7%)jiwa
Sumber Data
: Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi
kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
35
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.20 Distribusi Frekuensi Wanita Menurut Usia Menopouse Di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019 Usia Menopouse <40 tahun 41-45 tahun 46-50 tahun 51-55 tahun >55 tahun Total
Jumlah F
%
2 2
50 50
4
100
Analisa Data
: Berdasarkan tabel 3.20. distribusi frekuensi wanita menurut usia menopause di dusun VIII Desa Lau Mulgap diketahui bahwa dari 4 jiwa (100%) mayoritas usia menopouse berada pada umur 46-50 tahun berjumlah 2 jiwa (50%) dan minoritas berada pada umur 51-52 tahun berjumlah 2 jiwa (50%).
Sumber Data
: Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi
kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
36
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.21 wanita Berdasarkan Keluhan Menopouse Di Dusun VIII Desa Lau Mulgap kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019 Keluhan
Jumlah F
%
-
-
Haid tidak teratur Susah Tidur Dispareunia Har Fluses Flour albus Tidak ada keluhan
4
Total
4
Analisa Data
100
: Berdasarkan tabel 3.21. Distribusi frekuensi wanita berdasarkan keluhan menopouse di dusun VIII Desa Lau Mulgap dari 4 jiwa (100%) mayoritas ibu Menopouse dengan Tidak ada keluhan berjumlah 4 jiwa (100)
Sumber Data : Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
37
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.22 Distribusi Frekuensi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Jenis Rumahdi Dusun VIIIDesa Lau Mulgap Kecamatan Selesai KabupatenLangkat Tahun 2019 Jenis Rumah Permanen Semi Permanen Tidak permanen Total
Jumlah F 9
%
9
100
Analisa Data
: Berdasarkan tabel 3.22. Distribusi frekuensi kesehatan lingkungan berdasarkan jenis rumah di dusun VIII Desa Lau Mulgap diketahui dari 9 KK (100%) Mayoritas Penduduk dengan jenis rumah permanen berjumlah 9 jiwa (100
Sumber Data
: Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi
kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
38
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.23 Distribusi Frekuensi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Sumber Penerangan Di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019
Sumber Penerangan PLN Non PLN Total
Jumlah F 9
%
9
100
Analisa Data
: Berdasarkan tabel 3.23. Distribusi frekuensi kesehatan lingkungan menurut sumber penerangan din dusun VIII Desa Lau Mulgap diketahui bahwa dari 9 KK (100%) Mayoritas sumber penerangan berasal dari PLN berjumlah 9 KK (100%),
Sumber Data
: Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi
kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
39
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.24 Distribusi Frekuensi Kesehatan Lingkungan Keluarga Berdasarkan dari Sumber Air Bersih Di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019
Sumber Air Bersih PAM Sumur Total
Jumlah F
%
9 9
100
Analisa Data
: Berdasarkan tabel 3.24. Distribusi frekuensi kesehatan lingkungan keluarga berdasarkan sumber air bersih di dusun VIII Desa lau Mulgap dari 9 KK (100%) Mayoritas sumber Air bersih menggunakan Sumur berjumlah 9 KK (100%)
Sumber Data
: Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi
kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
40
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.25 Distribusi FrekuensiKesehatan Lingkungan Keluarga BerdasarkanTempat Pembuangan Air Limbah di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai KabupatenLangkat Tahun 2019
Tempat Pembuangan Limbah SPAL Non SPAL Sembarangan Total Analisa Data
Jumlah F 9
%
9
100
: Berdasarkan tabel 3.25. Distribusi frekuensi kesehatan lingkungan keluarga berdasarkan tempat pembuangan air Limbah di dusun VIII Desa lau Mulgap dari 9 KK (100%) Mayoritas penduduk menggunakan SPAL berjumlah 9 KK (100%)
Sumber Data : Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
41
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.26 Distribusi Frekuensi Kesehatan Lingkungan Keluarga Berdasarkan Tempat PembuanganSampah Di Dusun VIII Desa Lau Mulgap kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019 Tempat Pembuangan Sampah Dibakar Ditanam Diangkat Sembarang Total Analisa Data
Jumlah F 9 -
% -
9
100
: Berdasarkan tabel 3.26. Distribusi frekuensi kesehatan lingkungan berdasarkan tempat pembuangan sampah di dusun VIII Desa Lau Mulgap dari 9 KK (100%) Mayoritas tempat pembuangan sampah dengan cara dibakar berjumlah 9 KK (100%) .
Sumber Data : Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
42
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Tabel 3.27 Distribusi Frekuensi Kesehatan Lingkungan Keluarga Berdasarkan Pembuangan Tinja diDusun VIII Desa Lau Mulgap KecamatanSelesai Kabupaten Langkat Tahun 2019 Tempat Pembuangan Tinja Sepsi Tank Cemplung Tutup Cemplung Terbuka Total Analisa Data
Jumlah F 9
%
9
100
: Berdasarkan tabel 3.27. Distribusi frekuensi kesehatan lingkungan keluarga berdasarkan pembuangan tinja di dusun VIII Desa Desa lau Mulgap dari 9 KK (100%) Mayoritas penduduk menggunakan septi tank berjumlah 9 KK (100%)
Sumber Data : Hasil pendataan dilakukan langsung oleh Mahasiswa Akademi kebidanan Helvetia Medan di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
43
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
3.2.
Kesimpulan 1
Jumlah KK
9
KK
2
Jumlah Penduduk
28
Jiwa
3
Jumlah suku bangsa Batak karo
23
Jiwa
4
Jumlah suku bangsa Jawa
4
Jiwa
5
Jumlah Penduduk Laki-laki
18
Jiwa
6
Jumlah Penduduk Perempuan
10
Jiwa
7
Jumlah Bayi
Jiwa
8
Jumlah batita
Jiwa
9
Jumlah balita
4
Jiwa
10 Jumlah Anak prasekolah
6
Jiwa
11 Jumlah Anak Sekolah
22
Jiwa
12 Jumlah Remaja 13 Jumlah WUS
Jiwa 6
14 Jumlah PUS
3.3.
Jiwa Jiwa
15 Jumlah Akseptor
0
Jiwa
16 Jumlah Non Akseptor
6
Jiwa
17 Jumlah Menopause
4
Jiwa
Perumusan Masalah dan Penetapan Masalah a. Rumusan Masalah b. Analisa Masalah c. Masalah
:Ibu PUS tidak aktif menjadi akseptor KB :Berdasarkan tabel 3.9 terdapat 37 PUS yang tidak menjadi akseptor KB :Kurangnya pengetahuan ibu tentang dua anak lebih baik (KB) serta kesehatan daripada reproduksi
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
44
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
3.4.
Skala Prioritas Masalah
Tabel 3.2.8. PUS yang tidak menggunakan Akseptor di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019 Kriteria Masalah Sifat masalah
Perhitungan
Score
2/3 x 1
2/3
Kurangnya pengetahuan PUS tentang pentingnya berKB yang dapat mengancam kesehatan reproduksi PUS.
2/2 x 2
2/2
Kerana pemahaman ibu tentang mengenal kesehatan reproduksi maka masalah dapat diatasi dengan memberikan penyuluhan.
2/3 x 1
2/3
Apabila PUS tidak aktif berKB maka akan mengganggu kesehatan reproduksi PUS.
1/2x1
½
PUS merasa tidak perlu segera menangani masalah kesehatan reproduksi
Ancaman kesehatan -
Kemungkinan masalah dapat di ubah Mudah
Potensi masalah untuk dicegah Cukup Menonjolnya masalah Tidak perlu segera ditangani Total
Pembahasan
33/6
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
45
Akademi Kebidanan Helvetia Medan 2017
3.5. Rencana Penanggulangan Masalah Masalah PUS tidak aktif menjadi akseptor KB
Tujuan
Sasaran
Memberikan Pasangan Usia pemahaman kepada Subur para ibu tentang pentingnya pemakaian KB dan pentingnya kesehatan reproduksi
Rancangan kegiatan KIE Kepada Pasangan Usia Subur (PUS) tentang KB
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019 46
Waktu & tempat Di Rumah Warga
Pelaksanaan dan Evaluasi Penyuluhan KB telah diberikan kepada ibu dan bapak yang menjadi pasangan usia subur dan PUS sudah mengetahui manfaat penggunaan KB.
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
3.6.
Rencana Penanggulangan Keluarga Binaan Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Tuan Parno Di Dusun VII Desa Lau MulgapKecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2019
I.
Pengumpulan Data 1.
Identitas Keluarga Nama
: Parno
Jenis kelamin
: laki-laki
Umur
: 30 Tahun
Pekerjaan
: Wiraswasta
2. Anggota keluarga Tn.P 3o tahun memiliki seorang istri bernama Ny S dan memiliki 2 orang anak. Anak pertama laki-laki bernama A usia 8 Tahun. Anak kedua perempuan usia 2 tahun. Di usia 23 taun Tn. P sudah enikah dengan Ny. A pekerjaannya sebagai Ibu Rumah Tangga 3. Status kesehatan keluarga Keluarga Tn. P tidak ada yang sedang sakit 4. Kesehatan anggota keluarga dalam 1 tahun terakhir Dalam 1 tahun terakhir tidak ada anggota keluarga yang sakit 5. Status kesehatan individu Status kesehatan setiap individu sehat
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
47
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
II. Analisa Data Dan Penanggulangan Masalah No 1.
Data dasar Tn Pmemiliki anak pertama usia 8 tahun dan anak kedua usia 2 tahun.
Masalah Ibu tidak memakai kb jangka panjang
Masalah penunjang Pada saat melakukan pendataan di Rumah Tn. P ditanyakan ibu tidak mengetahui Jenis jenisalat Kontrasepsi jangka panjang.
III. Perencanaan Melakukan penyuluhan tentang Keluarga Berencana di DusunVII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten langkat. IV. Pelaksanaan Penyuluhan tentang jenis jenis alat kontrasepsi pada hari Senin tanggal 25 Februari 2019 di rumah Ny.S di Dusun VII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat. V. Evaluasi Penyuluhan telah diberikan dan ibu memahami tentang jenis jenis alat korasepsi jangka panjang.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
48
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Menopause I.
Pengumpulan Data Identitas masalah Nama
: Ny. U
Jenis kelamin : Perempuan Umur
: 50 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Batak Karo
Pekerjaan
: IRT
Pendidikan
: SMP
1. Anggota keluarga Ny. U usia 50 tahun memiliki seorang suami yang bernama Tn. J. usia 60 tahun dan memiliki 3 orang anak yang bernama Tn. W umur 20 tahun, anak kedua bernama Ny.K umur 17 tahun, anak ke tiga Ny. A umur 13 2. Status kesehatan keluarga Anggota keluarga saat ini tidak ada yang sakit. 3. Kesehatan keluarga dalam 1 tahun terakhir Anggota keluarga dalam 1 tahun terakhir dalam keadaan sehat. 4. Status kesehatan individu Ny. U tidak mengetahui tanda-tanda menopause
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
49
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
II. Interpretasi Data Dasar, Diagnosa Masalah dan Kesehatan No 1
Data Dasar Konseling tentang tanda-tanda menopause
Masalah Masalah Kesehatan Penunjang Ibu tidak Kurangnya mengetahui tanda- pengetahuan ibu tanda menopause tentang tandatanda menopause
III. Perencanaan Berikan penyuluhan tentang tanda-tanda menopause IV. Pelaksanaan Memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda menopause V. Evaluasi Penyuluhan tentang menopause telah diberikan, dan ibu mengerti tentang tanda-tanda menopause.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
50
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dari hasil pendataan kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Medan di Dusun VI Desa Lau Mulgap Kecamatan SelesaiKabupatenLangkatperiode 23 Februari s/d 06 Maret 2019, beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu: 1. Jumlah KK
: 9 KK
2. Jumlah Penduduk
: 28 jiwa
3. Jumlah Penduduk Laki-laki
: 18 jiwa
4. Jumlah Penduduk Perempuan
: 10 jiwa
5. Jumlah Balita
:
6. Anak Sekolah
: 22jiwa
7. Remaja
:
8. Jumlah WUS
: 6 jiwa
9. Jumlah PUS
:
10. Jumlah Akseptor KB
:
11. Jumlah Non Akseptor KB
: 6 jiwa
12. Jumlah Menopause
: 4 jiwa
Masalah yang ditemukan yaitu: - Ibu tidak tahu jenis jenis alat kontrasepsi jangka panjang dengan skor 2 5/6
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
51
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
4.1. Saran 4.1.1. Bagi Mahasiswa Diharapkan pada mahasiswa agar dapat atau mampu menerapkan ilmu pengetahuan serta keterampilan dan sikap yang telah dipahami dalam bangku perkuliahan 4.1.2. Bagi Institusi Pendidikan Supaya dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk di perpustakaan sehingga dapat digunakan sebagai bahan panduan bagi mahasiswa untuk melakukan Praktek Belajar Lapangan (PBL) selanjutnya, 4.1.3. Bagi Kepala lingkungan sidodadi Diharapkan kepada Kepala lingkungan agar ikut berperan serta jika ada penyuluhan
tentang
kesehatan
sehingga
kepala
Dusun
dapat
mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat setempat 4.1.4. Bagi Tenaga Kesehatan, Puskesmas dan Dinas Kesehatan Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan, kepada Puskesmas agar menyediakan fasilitas kesehatan dan sarana transportasi misalnya ambulance desa, polindes, di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat. 4.1.5. Bagi Masyarakat Diharapkan kepada masyarakat untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan kesehatan, dan dapat bekerja sama dengan pihak tenaga kesehatan agar kesehatan dapat dicapai.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
52
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
L A M P I R A N
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
1. PUS yang tidak ikut serta KB akseptor : a. Rumusan Masalah
b.Analisa Masalah c. Masalah
d. Kebutuhan
:Banyak PUS yang tidak menjadi akseptor KB disebabkan oleh pengetahuan yang kurang mengenai KB serta pentingnya Kesehatan reproduksi :Berdasarkan tabel 3.9 terdapat 9 PUS yang tidak menjadi akseptor KB :Kurangnya penegtahuan ibu tentang dua anak lebih baik (KB) serta kesehatan daripada reproduksi :Penyuluhan tentang pentingnya mengetahui KB.
3.5. Urutan Skala Prioritas 1.PUS yang tidak ikut serta KB Akseptor 33/6
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) AKSEPTOR KB Topik
: KB ( Keluarga Berencana )
Sub Pokok Pembahasan
: 1. Pengertian KB 2. Tujuan KB 3. Jenis-jenis KB 4. Manfaat KB 5.Efek samping KB
Hari/Tanggal
: Jumat /01 Maret 2019
Waktu
: 30 menit
Sasaran
: Pasangan Usia Subur
Tempat
: Rumah Warga
A. TUJUAN A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah dilaksanakan penyuluhan diharapkan kepada masyarakat dapat mengerti dan memahami pentingnya berKB B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan masyarakat mengerti : 1. Pengertian KB 2. Tujuan KB 3. Jenis-jenis KB 4. Manfaat KB 5. Efek samping KB
B. MATERI Terlampir C. METODE Ceramah Tanya jawab Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
D. Pengorganisasian: Penyaji : Alfendarmina Hulu
E. Tahap-Tahap Penyuluhan No LangkahWaktu Kegiatan Penyuluhan Langkah 1. Pendahuluan 2 Menit Memberi salam Memperkenalkan diri Menjelaskan maksud dan tujuan 2. Penyajian 20 Menjelaskan Menit Pengertian KB MenjelaskanTujuan KB Menjelaskan Manfaat KB Menjelaskan Jenisjenis KB Menjelaskan efek samping KB 3. Evaluasi 5 Menit Tanya jawab Menanyakan kembali 4.
Penutup
3 Menit
Meminta/Memberi saran dan kesimpulan Memberi salam
Kegiatan Sasaran Menjawab salam Menjawab pertanyaan Mendengarkan dengan seksama
Menjawab pertanyaan Memberi saran Menjawab salam
G. EVALUASI Pertanyaan : 1. Apa efek Samping KB Implant 2. Apa manfaat KB IUD 3. Apa kerugian KB MOW/MOP
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
MATERI PENYULUHAN
A.
Pengertian Keluarga Berencana Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak
antara kelahiran anak.Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi.
B.
Tujuan Keluarga Berencana Tujuan umum 1) Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. 2) Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya
masyarakat
yang
sejahtera
melalui
kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Tujuan Khusus 1) Pengaturan kelahiran 2) Pendewasaan usia perkawinan 3) Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. 4) Mencegah kehamilan karena alasan pribadi 5) Menjarangkan kehamilan 6) Membatasi jumlah anak Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi : 1) Keluarga dengan anak ideal 2) Keluarga sehat 3) Keluarga berpendidikan 4) Keluarga sejahtera 5) Keluarga berketahanan 6) Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
pengendalian
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
7) Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS)
C.
Manfaat Keluarga Berencana a. Manfaat KB Bagi Ibu 1) Perbaikan kesehatan 2) Peningkatan kesehatan 3) Waktu yang cukup untuk mengasuh anak 4) Waktu yang cukup untuk istirahat 5) Menikmati waktu luang 6) Dapat melakukan kegiatan lain b. Manfaat KB Bagi Anak 1) Dapat tumbuh dengan wajar dan sehat 2) Memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup 3) Perencanaan kesempatan pendidikan lebih baik c. Manfaat KB Bagi Keluarga 1) Meningkatkan kesejahteraan keluarga 2) Harmonisasi keluarga lebih terjaga
D.
Macam-Macam Jenis Alat Kontrasepsi a. Metode Kalender (Pantang Berkala) Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi. Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai berikut:
Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.
Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
Tidak
membutuhkan
alat
atau
pemeriksaan
penerapannya.
Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
khusus
dalam
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Kontrasepsi
dengan
menghindari
resiko
menggunakan kesehatan
metode
yang
kalender
berhubungan
dapat dengan
kontrasepsi.
Tidak memerlukan biaya.
Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.
Keterbatasan 1) Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri. 2) Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. 3) Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap saat. 4) Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur. 5) Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus. 6) Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat). 7) Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain. Efektifitas Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan metode kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode kalender akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan metode simptothermal. Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun (1882 ). b. Kontrasepsi Oral (Pil KB) Pil KB mengandung hormon, baik dalam bentuk kombinasi progestin dengan estrogen atau progestin saja. Pil KB mencegah kehamilan dengan cara menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh ovarium) dan menjaga kekentalan lendir servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma. Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Keuntungan pemakaian pil KB adalah mengurangi: 1) Resiko kanker jenis tertentu 2) Angka kekambuhan kram pada saat menstruasi 3) Ketegangan premenstruasi 4) Perdarahan tidak teratur 5) Anemia 6) Kista payudara 7) Kista ovarium 8) Kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan) 9) Infeksi tuba falopii. c. Suntik Kontrasepsi yang menggunakan sutikan mengandung hormon sintetik.Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan.Suntikan setiap 3 bulan (Depoprovera), setiap 10 minggu (Norigest), dan setiap bulan (Cyclofem).Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI.Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar. Cara Kerja KB Suntik 1) Menghalangi ovulasi (masa subur) 2) Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental 3) Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim 4) Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma 5) Mengubah kecepatan transportasi sel telur. Efek Samping 1) Siklus haid kacau 2) Perdarahan bercak (spotting), yang dapat berlangsung cukup lama. 3) Jarang terjadi perdarahan yang banyak. 4) Sering menjadi penyebab bertambahnya Berat Badan. 5) Bisa menyebabkan (tidak pada semua akseptor) terjadinya sakit kepala, nyeri pada payudara, "moodiness", timbul jerawat dan berkurangnya libido seksual. Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
d. Kondom Pada dasarnya fungsi kondom hanya untuk menampung sperma agar tidak masuk ke dalam vagina.Penggunaan kondom dinilai cukup efektif mencegah kehamilan hingga 90 %. Bahkan penggunaan kondom untuk pencegahan kehamilan akan semakin efektif apabila disertai penggunaan spermisida (pembunuh sperma) namun jarang sekali ditemukan pasangan suami istri yang menggunakan spermisida. Namun kemungkinan terjadinya kehamilan masih dapat terjadi dari survei yang dilakukan dari 100 pasangan suami-istri yang menggunakan alat kontrasepsi ini sekitar 4 orang wanita yang terjadi kehamilan. Kondom selain berfungsi sbagai pencegah kehamilan, kondom juga dapat digunakan sebagai suatu alat bantu dalam pencegahan penularan penyakit kelamin seksual. e. Susuk / Implan Susuk juga digunakan sebagai alat kontrasepsi wanita atau yang juga disebut sebagai alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kukit pada lengan kiri atas. Bentuk susuk ini seperti tabungtabung kecil atau pembungkus silastik (plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk yang ditanam dibawah kulit ini berisi zat aktif yang berupa hormon atau levonorgestrel. Kemudian susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Susuk ini bekerja dengan cara menghalangi terjadinya ovulasi (pembuahan) dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun
(Implanon).Sekarang
ada
pula
yang
diganti
setiap
tahun.Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan.Pencabutan bisa dilakukan
sebelum
waktunya
jika
memang
ingin
hamil
lagi.Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun. Dampak negatif dari penggunaan alat kontrasepsi jenis susuk ini berupa terganggunya menstruasi, haid tidak lancar, bercak atau tidak mengalami menstruasi sama sekali. Selain itu mengalami kenaikan Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
berat tubuh, ketegangan payudara dan liang vagina terasa kering. Timbul infeksi pada pencabutan susuk yang disebabkan susuk sulit untuk dikeluarkan karena pemasangan susuk yang terlalau dalam. Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat dilakukan pada : 1) Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum. 2) Perempuan pada usia reproduksi (20 – 30 tahun). 3) Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang. 4) Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi. 5) Perempuan pasca persalinan. 6) Perempuan pasca keguguran. 7) Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi. 8) Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen. 9) Perempuan yang sering lupa menggunakan pil. Keuntungan kontrasepsi Susuk/Implan yaitu : 1) Daya guna tinggi 2) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun). 3) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan. 4) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam. 5) Bebas dari pengaruh estrogen. 6) Tidak mengganggu kegiatan senggama. 7) Tidak mengganggu ASI. 8) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan. 9) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
f. Alat Kontasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD) IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya adalah spiral. Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Fungsi dari AKDR ini adalah mencegah kehamilan dengan mencegah sel telur yang telah dibuahi bersarang di dalam rahim.AKDR atau IUD dapat bertahan di dalam rahim selama 2-5 tahun dan dapat dikeluarkan kembali apabila ada keinginan untuk hamil kembali. Cara Kerja 1) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii 2) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri 3) IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi Keuntungan 1) Sangat efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan). 2) Pencegah kehamilan jangka panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun 3) IUD dapat efektif segera setelah pemasangan 4) Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa aman terhadap risiko kehamilan 5) Tidak ada efek samping hormonal 6) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui – tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI 7) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus. 8) Dapat digunakan sampai menopause 9) Tidak ada interaksi dengan obat-obat 10) Membantu mencegah kehamilan ektopik 11) Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur Kerugian : Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian perut dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting).Ini bisa berjalan selama 3 bulan setelah pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan benar, karena biasanya setelah itu keluhan akan hilang dengan Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
sendrinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan keluhan masih berlanjut, dianjurkan untuk memeriksanya ke dokter.Pada saat pemasangan, sebaiknya ibu tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri dibagian perut. Dan harus segera ke klinik jika: 1) Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual, pusing, muntah-muntah. 2) Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa. 3) Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat, mengigil, dan lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat. 4) Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi kedokter jika anda menemukan gejala-gejala diatas. g. Kontrasepsi Mantap Kontrasepsi mantap, jarang sekali dilakukan para pasangan suami-istri.Kalau pun dilakukan didasari alasan yang sangat umum yakni merasa cukup dengan jumlah anak yang dimiliki.Kontrasepsi mantap ini dilakukan dengan jalan operasi pemotongan atau memutuskan saluran sperma pada pria yang disebut vasektomi begitu pula dengan wanita memutuskan atau memotong saluran sel telur yang disebut dengan tubektomi. Sehingga tidak akan terjadi kehamilan kembali atau tidak akan memiliki keturunan. Manfaat: 1) Sangat efektif, karena merupakan metode kontrasepsi permanen. 2) Tidak mempengaruhi proses pemberian ASI 3) Tidak bergantung pada faktor senggama 4) Akan lebih bermanfaat bagi anda yang memiliki riwayat kehamilan beresiko karena akan terhindar dari keadaan tersebut 5) Dilakukan dengan pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal 6) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang, serta
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
7) Tidak mempengaruhi keadaan fungsi seksual karena tidak ada efek pada produksi hormone ovarium. Keterbatasan: 1) Metode ini merupakan metode kontrasepsi permanen yang tidak dapat dipulihkan kembali, kecuali dengan operasi rekanalisasi 2) Anda mungkin akan menyesal di kemudian hari karena memilih metode ini. Ini bisa terjadi jika anda belum memiliki keyakinan yang benar-benar mantap memilih metode ini. 3) Akan mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan jangka pendek setelah dilakukan pembedahan 4) Risiko komplikasi dapat meningkat jika dilakukan anestesi umum 5) Dibutuhkan dokter spesialis ginekologi atau dokter spesialis bedah jika yang dilakukan adalah proses laparoskopi 6) Tidak dapat melindungi anda dari infeksi menular seksual, termasuk HIV/AID
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
L A M P I R A N
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
L A M P I R A N
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
L A M P I R A N
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
DOKUMANTASI
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019
Akademi Kebidanan Helvetia Medan
Praktik Belajar Lapangan(PBL) di Dusun VIII Desa Lau Mulgap Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Periode 23 febuari s/d 06 Maret 2019