Laporan 3.docx

  • Uploaded by: noor mahmudah
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan 3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,967
  • Pages: 15
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS (GHB313) PERCOBAAN KE-3 “PROTEIN DAN ASAM AMINO”

DOSEN SITI RAHMAH S.Pd.

OLEH: KELOMPOK 4 1. FILA ASTUTI (17S10220) 2. LUQMAN HAKIM (17S10229) 3. NOOR MAHMUDAH (17S10240) 4. SEPTI ANGGISTIA PAULIN (17S10244) 5. ULUDIYAH HABIBAH (17S10248)

PROGRAM STUDI S1 GIZI STIKES HUSADA BORNEO BANJARBARU MARET 2018

Percobaan ke-3

Judul

: Protein dan asam amino

Tujuan

:1. Untuk membuktikan adanya asam amino didalam larutan protein. 2. Untuk mengetahui sifat-sifat protein.

I.

Hari/Tanggal

: Rabu, 20 Maret 2019

Tempat

: Laboratorium kimia Stikes Husada Borneo

Dasar Teori Protein merupakan polimer dari asam amino. Asam amino membentuk polimer rantai lurus dengan ikatan peptide, sehingga polimer ini disebut dengan peptide atau polipeptida. Polipeptida mengalami pelipatan karena reaksi gugus fungsi dan sisi reaktif molekul penyusunnya, sehingga terbentuklah molekul besar peptide yang dinamakan protein. Protein secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu protein sederhana yang hanya tersusun oleh asam amino dan protein konjugasi yang tersusun tidak hanya asam amino namun juga bahan lain seperti karbohidrat (glikoprotein), asam nukleat (nucleoprotein), lipid (lipoprotein), logam (metaloprotein), dan fosfat (fosfoprotein) (Handito, dkk, 2014). Protein berfungsi sebagai katalisator, sebagai pengangkut dan penyimpan molekul lain seperti oksigen, mendukung secara mekanis system kekebalan (imunitas) tubuh, menghasilkan pergerakkan tubuh, sebagai transmitor gerak syaraf dan mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan. Analisa diameter protein menghasilkan unsur-unsur C, H, N, dan O dan sering juga S. disamping itu beberapa protein juga mengandung unsur-unsur lain terutama P, Fe, Zi dan Cu (Katili, 2009). Protein merupakan komponen utama dalam semua hal hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Pada sebagian besar jaringan tubuh, protein

merupakan komponen terbesar setelah air. Kira-kira dari 50 % berat yang terdiri atas unsure-unsur karbon (50-55%), hydrogen (±7%), oksigen (±13%) dan fosfor (P) dalam jumlah sedikit (1-2%). Ada beberapa protein lainnya yang mengandung unsure logam seperti tembaga dan besi (Sirajuddin 2012). Dalam kehidupan protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein berfungsi sebagai biokatalis. Disamping itu hemoglobin dalam butir-butir darah merah atau eritrosit yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen keseluruh bagian tubuh, adalah salah satu jenis protein.demikian pola zat-zat yang berperan untuk melawan bakteri penyakit atau yang disebut antigen juga suatu protein ( Poedjiadi, 2009). Protein

dalam

tubuh

berguna

sebagai

zat

pembangun

atau

pertumbuhan karena protein merupakan membentuk jaringan baru dalam tubuh terutama pada bayi, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui dan orang yang baru sembuh dari penyakit. Protein juga berfungsi sebagai pengatur metabolism tubuh. Selain itu protein juga merupakan komponen pembentuk

antibody

untuk

mempertahankan

daya

tahan

tubuh

(Andayani,2011) Beberapa uji terhadap protein, yaitu tes biuret, millon, ninhidrin, xantroprotein, adanya sulfur dan pengendapan dengan logam berat. Reaksi biuret merupakan reaksi warna yang umum untuk gugus peptide (CO-NH) dan protein. Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya warna ungu karena terbentuknya senyawa kompleks antara Cu2+ dan N dari molekul ikatan peptide. Banyaknya asam amino yang terikata pada ikatan peptide mempengaruhi warna reaksi ini. Pereaksi millon melibatkan penambahan senyawa Hg ke dlam protein. Senyawa menghasilkan endapan putih dari senyawa merkuri. Untuk protein yang mengandung tirosin atau triptopan memberikan warna merah. Reaksi protein dengan

ninhidrin menunjukkan positif apabila memberikan warna biru atau ungu. Reaksi ini terjadi pada gugus amino bebas dari asam amno dengan ninhidrin. Uji xantroprotein merupakan uji kualitatif pada protein yang digunakan untuk menunjukkan keberdaan gugus benzene. Metode analisis protein ini menggunakan larutan asam nitrat pekat, yang merupakan salah satu asam pekat. Asam amino yang menunjukkan reaksi positif untuk uji ini, yaitu tyrosin, phenilalanin dan trypthophan. Sebenarnya, proses ini dapat terjadi jika kulit terkena asam nitrat pekat, yang segera menjadi kuning Karena terjadinya proses nitrasi inti benzene pada asam amino penyusun kulit. Pada senyawa yang bukan asam amino akan memberikan hasil negative, seperti kolagen dan gelatine.

II.

Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah : -

Tabung Reaksi

-

Gelas ukur 10 mL

-

Gelas kimia 50 mL

-

Pipet teter

-

Hot plate

-

Pemanas air

Bahan yang diperlukan adalah : -

Telur ayam ras

-

NaOh 2,5 N

-

CuSO4 0,01 M

-

Reagen Millon

-

HNO3 Pekat

-

NaOH 40%

-

Pb Asetat

III.

-

Larutan Ninhidrin

-

Spiritus

-

Na2CO3 5%

-

FeCL3 2%

-

CuSO4 2%

-

Pb asetat 5%

Prosedur Kerja Bahan utama: putih telur ayam ras 1.

Uji biuret a. Memasukan 2 mL larutan protein b. Menambahkan 1 mL NaOH 2,5 N c. Mengaduk d. Menambahkan setetes CuSO4 0,01 M e. Mengaduk

2.

Uji Millon a. Memasukan 2 mL protein kedalam tabung reaksi b. Menambahkan 5 tetes reagen millon (10 g merkuri dalam HNO3 pekat, encerkan dengan 60 mL air). c. memanaskan.

3. Uji Ninhidrin a. Memasukan 2 mL larutan protein kedalam tabung reaksi. b. Menambahkan 0,5 mL larutan ninhidrin. c. Memanaskan hingga mendidih. 4. Uji Xantoprotein a. Memasukkan 2mL sampel protein kedalam tabung reaksi. b. Menambahkan 1 mL HNO3 pekat, memperhatikan terbentuknya endapan.

d. Mendinginkan dengan air mengalir. e. Menambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 40% sehingga terbentuk 2 lapisan melalui dinding tabung. 5. Percobaan adanya sulfur dalam protein a. Memipet 1 mL sampel protein, memasukan kedalam tabung reaksi. b. Memanaskan selama 2 menit diatas spritus. c. Menambahkan 2 mL NaOH 40% dan 2 tetes Pb asetat, kemudian mengocok. d. Mengamati reaksi yang terjadi.

IV.

Hasil Pengamatan a. Uji Biuret No. 1.

Perlakuan Memasukan

2

mL

Hasil pengamatan larutan Mendapatkan larutan yang

protein lalu menambahkan 1 tercampur mL NaOH 2,5 kedalam tabung reaksi 2.

Mengaduk

Larutan akan tercampur rata dan sampel mengental (++)

3.

4.

Menambahkan setetes CuSO4 Mendapatkan larutan yang 0,01 M

tercampur

Mengaduk

Larutan akan semakin mengental (++++)

b. Uji Millon

No. 1.

Perlakuan Memasukan 2 mL

Hasil pengamatan protein Mendapatkan larutan yang

kedalam tabung reaksi dan tercampur dan sampel yang bening menambahkan 5 tetes reagen ketika ditambahkan reagen millon millon (10 g merkuri dalam berubah warna menjadi timbulnya HNO3 pekat, encerkan dengan bercak putih tulang 60 mL air).

2.

Memanaskan

Mengasilkan larutan yang berwarna putih tulang dan terdapatnya gumpalan merah serta tekstur sampel menjadi kental (++++)

c. Uji Ninhidrin

No. 1.

Perlakuan Memasukan

2

mL

Hasil pengamatan larutan Mendapatkan larutan yang

protein kedalam tabung reaksi tercampur dan sampel yang bening dan menambahkan 0,5 mL ketika ditambahkan larutan ninhidrin

2.

larutan ninhidrin.

berubah warna menjadi putih keruh

Memanaskan hingga mendidih

Mengasilkan larutan yang berwarna putih susu pada bagian bawah dan teksturnya kental (++++) dan pada bagian atas berwarna biru warna (+)

d. Uji Xantoprotein

No. 1.

Perlakuan Memasukkan

2mL

Hasil pengamatan sampel Mendapatkan larutan yang

protein kedalam tabung reaksi tercampur dan berwarna bening dan dan menambahkan 1 mL HNO3 setelah dicampurkan dengan HNO3 pekat,

memperhatikan berubah warna menjadi putih tulang

terbentuknya endapan 2.

Memanaskan sampai mendidih Mendapatkan larutan yang berwarna selama 1 menit

putih tulang dan timbul warna kuning pada bagian tertentu saja serta kekentalannya (++++)

3.

Mendinginkan

dengan

air Agar larutan menjadi dingin

mengalir 4.

Menambahkan tetes

larutan Menghasilkan warna tambahan yaitu

NaOH 40% sehingga terbentuk orange pada bagian atas dan 2

lapisan

tabung

melalui

dinding kekentalannya (+)

e. Percobaan adanya sulfur dalam protein

No. 1.

Perlakuan

Hasil pengamatan

Memipet 1 mL sampel protein, Mendapatkan larutan yang memasukan kedalam tabung tercampur dan berwarna bening (+) reaksi

dan

memanaskan dan setelah dipanaskan berubah

selama 2 menit diatas spritus

menjadi putih tulang dan kekentalannya (++++)

2.

Menambahkan 2 mL NaOH Mendapatkan larutan yang berwarna 40% dan 2 tetes Pb asetat, bening dan timbul bercak putih pada kemudian mengocok

bagian atas dan pada bagian bawah berwarna putih tulang (++++)

V.

Analisis data Protein merupakan senyawa polimer alam yang tersusun dari asam amino melalui ikatan peptida. Asam amino yang merupakan monomer (satuan pembentuk) protein amino adalah satuan senyawa yang mempunyai 2 gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil. Dalam percobaan ini kami menggunakan sampel telur ayam ras dengan tujuan untuk mengetahui jenis asam amino apa yang terdapat dalam albumin tersebut melalui reaksi uji protein dan asam amino serta reaksi spesifiknya menggunakan preaksi spesifik. Pada percobaan ini dilakukan beberapa uji yaitu Uji Biuret, Uji Millon,Uji Ninhidrin, Uji Xantroprotein, dan Percobaan adanya sulfur dalam protein. a. Uji Biuret Biuret adalah senyawa organic yang diperoleh dengan cara memanaskan urea. Reaksi ini merupakan tes umum terhadap

protein. Warna yang timbul atau terbentuk juga berasal dari kompleks koordinasi atara ion Cu2+ dengan gugus CO dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis ( kompleks tembaga Na- biuret). Reaksi biuret ditandai dengan terbentuknya warna ungu karena terbentuk senyawa kompleks antara Cu2+ dan N dari molekul peptida. Banyaknya asam amino yang terikat pada ikatan peptide mempengaruhi warna reaksi ini. Memasukan 2 mL larutan protein(putih telur ayam ras) lalu menambahkan

1

mL

NaOH

2,5

kedalam

tabung

reaksi

Mendapatkan larutan yang tercampur setelah itu sampel diaduk maka Larutan akan tercampur rata dan sampel mengental (++), lalu Menambahkan setetes CuSO4 0,01 M maka Larutan akan semakin mengental (++++). b. Reaksi Millon Reaksi millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat jika reaksi ini ditambahkan pada larutan protein maka akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna. Pada uji millon Memasukan 2 mL protein (putih telur ayam ras) kedalam tabung reaksi dan menambahkan 5 tetes reagen millon (10 g merkuri dalam HNO3 pekat, encerkan dengan 60 mL air). Maka Mendapatkan larutan yang tercampur dan sampel yang bening ketika ditambahkan reagen millon berubah warna menjadi timbulnya bercak putih tulang lalu sampel dipanaskan Mengasilkan larutan yang berwarna putih tulang dan terdapatnya gumpalan merah serta tekstur sampel menjadi kental (++++).

c. Reaksi Ninhidrin Uji ninhidrin digunakan untuk menujukan adanya asam amino dalam zat yang diuji. Larutan ninhidrin berguna untuk mendeteksi semua jenis asam amino, ninhidrin merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk mendeteksi gugus amina dalam molekul asam amino. Pada Uji Ninhidrin Memasukan 2 mL larutan protein kedalam tabung reaksi dan menambahkan 0,5 mL larutan ninhidrin. Maka Mendapatkan larutan yang tercampur dan sampel yang bening ketika ditambahkan larutan ninhidrin berubah warna menjadi putih keruh

setelah

itu

memanaskan

sampel

sampai

mendidih

Mengasilkan larutan yang berwarna putih susu pada bagian bawah dan teksturnya kental (++++) dan pada bagian atas berwarna biru warna (+). d. Reaksi Xantroprotein Merupakan uji kulitatif pada protein yang digunakan untuk menujukan keberadaan gugus benzena. Metode analisis protein ini menggunakan asam nitra pekat yang merupakan asam pekat. Larutan nitrat ini ditambahkan kelarutan protein, setelah kedua larutan tersebut tercampur maka akan terjadi reaksi terbentuk endapan

berwarna

putih.

Langkah

selanjutnya

dilakukan

pemanasan terhadap pemanasan terhadap larutan tersebut, pada tahapan ini endapan berwarna putih akan berubah warna menjadi kuning. Reaksi perubahan disebut nitrasi pada inti dari benzena yang terdapat pada molekul pada protein. Pada Uji Xantroprotein Memasukkan 2mL sampel protein kedalam tabung reaksi dan menambahkan 1 mL HNO 3 pekat, memperhatikan terbentuknya endapan maka Mendapatkan larutan yang tercampur dan berwarna bening dan setelah dicampurkan

dengan

HNO3

berubah

warna

menjadi

putih

tulang.

Lalu

memanaskan sampel sampai mendidih Mendapatkan larutan yang berwarna putih tulang dan timbul warna kuning pada bagian tertentu saja serta kekentalannya (++++) lalu Mendinginkan dengan air mengalir, Menambahkan tetes

larutan NaOH 40%

sehingga terbentuk 2 lapisan melalui dinding tabung maka mendapatkan Menghasilkan warna tambahan yaitu orange pada bagian atas dan kekentalannya (+). e. Percobaan adanya sulfur dalam protein Memipet 1 mL sampel protein, memasukan kedalam tabung reaksi dan memanaskan selama 2 menit diatas spritus maka Mendapatkan larutan yang tercampur dan berwarna bening (+) dan setelah

dipanaskan

berubah

menjadi

putih

tulang

dan

kekentalannya (++++) lalu Menambahkan 2 mL NaOH 40% dan 2 tetes Pb asetat, kemudian mengocok maka Mendapatkan larutan yang berwarna bening dan timbul bercak putih pada bagian atas dan pada bagian bawah berwarna putih tulang (++++).

f. Kesimpulan Dari praktikum yang dilakukan dan pembahasan maka didapat simpulan bahwa albumin dari putih telur ayam ras mengandung protein dengan melakukan reaksi asam amino dan protein serta reaksi spesifiknya.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.pdfcoke.com/doc/94117453/Uji_millon https://www.academia.edu/28842742/Laporan_Praktikum_Biokimia_Asam _Amino_Protein_dan_Uji_spesifik

LAMPIRAN No

Foto

Keterangan

1

Putih telur ayam ras

2

Pb asetat 10%

3

CuSO4 0,01 M

4

NInhidrin

5

6

7

HNO3 pekat

Pemanas air

Hasil dari pecobaan protein dan asam amino

Related Documents

Laporan
August 2019 120
Laporan !
June 2020 62
Laporan
June 2020 64
Laporan
April 2020 84
Laporan
December 2019 84
Laporan
October 2019 101

More Documents from "Maura Maurizka"

Laporan 3.docx
December 2019 19
New Penukar Ion 1.docx
April 2020 19
Rpp Kelas Rangkkap.docx
October 2019 23
Tugas Tap Masalah Ips 1
October 2019 27