KASUS 1 : PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUS Permasalahan yang terjadi di lingkungan kampus sering terabaikan. Salah satu permasalahan yaitu kurangnya fasilitas untuk pembuangan sampah sehingga sampah tidak terkelola dengan baik. Akibatnya sampah-sampah yang dapat di manfaatkan menjadi barang berguna seperti pupuk organik, tas dari bahan plastik, dan kerajinan menjadi sampah yang tak berguna. Dengan adanya bak sampah pilah di lingkugan kampus, menjadi sangat bermanfaat bagi mahasiswa/mahasiswi, selain agar lingkungan terjaga selalu bersih dan tidak menimbulkan penyakit. Tempat sampah pilah sangat bermanfaat sekali untuk lingkungan sekitar. Sampah disekitar kita sangat menggangu sekali. Terutama sampah yang bercampur aduk akan menimbulkan aroma yang sangat tidak enak sekali. Sampah plastik, sampah sisah makan, sampah seng, sampah sisah bahan rumah sakit dan sampah-sampah lainnya apabila tercampur aduk akan menimbulkan dampak yang buruk untuk lingkungnan sekitar. Sampah yang menumpuk di sembarang tempat akan membuat lingkungan sekitar menjadi tidak enak di pandang apalagi, sampah yang menumpuk di sungai pasti akan membuat banjir ketika musim hujan tiba.
Soal : 1. Apa saja barang yang dapat dihasilkan dari bahan daur ulang sampah? a. Pupuk organik dan kerajinan b. Perasaan bahagia c. Penghasilan d. Gaya hidup bersih e. Pengetahuan 2. Bagaimana solusi yang baik untuk pemilahan sampah? a. membagi sampah sesuai jenisnya b. membuang sampah pada tempatnya c. memanfaatkan sampah d. membuat bank sampah e. semua jawaban benar 3. Sebutkan jenis-jenis sampah yang benar... a. Sisa makanan b. Organik, non organik, dan B3 c. Plastik, daun, dan minyak d. Organik e. Non organik
4. Apa penyebab yang ditimbulkan jika tidak memilah sampah, kecuali...... a. Sampah tidak bisa menjadi bahan berguna b. Sampah akan menimbulkan aroma yang tidak enak c. Sampah dapat merusak lingkungan d. Sampah dapat menimbulkan berbagai penyakit e. Lingkungan sehat
KASUS 2 : PENUMPUKAN SAMPAH Penumpukan sampah merupakan salah satu penyebab sumber penyakit Demam Berdarah (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue melalui nyamuk aedes aegypti. Nyamuk aedes aegypti merupakan nyamuk pengantar virus dengue yang menyebabkan penyakit Demam Berdarah (DBD). Penyakit demam berdarah sering dimulai dengan kenaikan suhu yang mendadak disertai dengan wajah panas memerah dan gejala seperti flu lainnya. Demam biasanya berlangsung selama 2-7 hari dan suhunya bisa mencapai 41 ° C. Dalam kasus demam berdarah sedang, semua tanda dan gejala akan mereda setelah demam turun. Pada kasus yang parah, kondisi pasien dapat tiba-tiba memburuk setelah beberapa hari demam; suhu turun, diikuti oleh tanda-tanda kegagalan sirkulasi, dan pasien mungkin cepat masuk ke dalam keadaan kritis yaitu shock. Data sebelumnya dari Dinkes tercatat sebanyak 200 penderita DBD pada 2012, tahun 2013 sebanyak 93 orang dan tahun 2014 naik menjadi 239 orang atau bertambah 146 penderita. Data Dinas Kesehatan pada tahun 2015 jumlah kasus DBD terbanyak pada usia 514 tahun sebanyak 472 kasus (31%). Pada tahun 2016, pada Bulan Januari di Kalimantan Tengah telah terdapat kasus DBD sebanyak 436 kasus. Sebaran penderita terbanyak di Kotawaringin Barat 111 kasus, Kapuas sebanyak 114 kasus dan Palangka Raya sebanyak 75 kasus. Kematian terjadi sebanyak 5 kasus yaitu di Palangka Raya 2 kasus, Kapuas 2 kasus, dan Barito Utara 1 kasus. Maka dari itu, kita sebagai mahasiswa harus memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan diri maupun lingkungan, dengan membuang sampah pada tempatnya yang sudah disediakan agar tidak terciptanya penumpukan sampah di lingkungan dan terhindar dari penyakit. SOAL: 1. Menurut Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah pada Januari tahun 2016, banyak korban jiwa yang disebabkan oleh penyakit Demam Berdarah di Palangkaraya, ialah... a. 472 b. 9 c. 111 d. 2 e. 1
2. Salah satu penyebab dari penyakit Demam Berdarah ialah... a. Akibat tidak mencuci tangan b. Kurangnya istirahat c. Akibat penumpukan sampah d. Akibat pola hidup sehat e. Akibat obat-obatan
3. Apa ciri-ciri orang yang terjangkit Demam Berdarah, kecuali.... a. Bintik-bintik merah b. Demam biasanya berlangsung selama 2-7 hari c. Nyeri otot dan persendian d. Sakit perut e. Wajah panas memerah dan gejala seperti flu
Kasus 3 Kurangnya kesadaran mahasiswa terhadap sampah Sampah yang berserakan dilingkungan kampus merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan sangat menarik bagi berbagai binatang,seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkit berbagai penyakit diare,kolera,tifus menyebar dengan sangat cepat karena berbagai virus yang berasal dari sampah. Tidak terkecuali DBD pun dapat meningkat dengan sangat cepat didaerah yang banyak sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat atau salah. Minimnya kesadaran mahasiswa dalam membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kelestarian tempat tempat umum dilingkungan kampus,contohnya ruang kelas, WC, dan lain-lain. Padahal pada hakikatnya kebersihan merupakan dasar dari semua kegiatan. Kebersihan akan menghasilkan hal-hal yang positif,seperti halnya kita melakukan sesuatu bila dilakukan dengan bersih. Dan apabila kegiatan yang kita lakukan dengan cara kurang bersih akan menyebabkan kegiatan yang negatif, yang berdampak bagi kesehatan. Sehingga kegiatan perkuliahan akan terhambat. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa wajib meningkatkan kesadaran terhadap sampah, membuang sampah pada tempatnya. Menumbuhkan rasa cinta pada lingkungan. SOAL: 1. Penyebab besarnya potensi penyakit diare didaerah yang banyak sampah karena ? a. Terdapat berbagai virus disampah b. Sampah membuat bahan masakan tidak sehat c. Sampah berpengaruh terhadap cuaca buruk d. Sampah menyebabkan kerusakan tanah e. Sampah menyebabkan banjir
2. Salah satu tindakan dalam mengurangi sampah di lingkungan ialah... a. Melarang pedagang berjualan b. Mengurangi jajan c. Mengelola sampah dengan tepat d. Menjauhi makan yang terbungkus plastik e. Tidak makan-makanan ringan di jalan
3. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran bagi mahasiswa dalam menjaga kebersihan dari sampah, kecuali... a. Memberikan pendidikan kesehatan b. Adanya sanksi bagi pelanggar c. Adanya fasilitas yang memadai d. Memberikan penghargaan bagi yang mentaati peraturan yang berlaku e. Sikap acuh tak acuh pada kebersihan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA KASUS
http://mediskus.com/penyakit/20-ciri-ciri-demam-berdarah-dengue-dbd http://www.beritasatu.com/kesehatan/247041-75-warga-palangkaraya-kena-dbd.html http://kalteng.go.id/ogi/viewarticle.asp?ARTICLE_id=2132
http://www.dinkes.kalteng.go.id/berita-dinkes-kalteng-waspada-dbd.html#ixzz4dWhrh2Z3 Sumber Berita: www.dinkes.kalteng.go.id