Kasus Soal Seminar.docx

  • Uploaded by: Endrik Setiawan
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kasus Soal Seminar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,459
  • Pages: 5
1. Kasus : (TAVB) minggu 1 (ICCU) Seorang laki-laki usia 64 tahun dirawat Di ruang ICCU Rsud dr Iskak dengan keluhan dada berdebar-debar. Hasil Anamnesa klien mengatakan datang ke IGD di Iskak pada tgl 22-12-2018 jam 02.00 wib rujukan dari PKM Campurdarat dengan keluhan sesak nafas disertai keringat dingin dada terasa berdebar-debar. Klien juga mengatakan bahwa 4 jam lalu saat mengikuti kegiatan kemasyarakatan di masjid dekat rumah klien sudah mengeluh terasa dadanya berdebar-debar keluhan tidak menggangu aktivitas kemudian keluhan semakin memburuk timbul rasa sesak nafas keluar keringat dingin serta dada berdebardebar. Klien bekerja sebagai pedagang sayur aktivitas banyak pada malam hari dan klien mempunyai kebiasaan merokok 1 bungkus per hari. Riwayat penyakit keluarga kakak klien juga menderita penyakit jantung koroner (pasang Ring jantung). Hasil pemeriksaan didapatkan K/U Lemah, GCS: 4-5-6, keluhan sesak (-), dada terasa berdebar-debar, hasil observasi TTV : TD: 145/64 mmHg, Nadi : 61 x/menit , Suhu : 36’C , RR : 22 x/menit, SPO2 : 98% , akral terasa dingin, hasil EKG: Sinus Bradikardia, kaki terasa pegal, Terpasang TPM (Pacu jantung), terpasang kateter ,produksi (+) 1400cc/24 jam, ADL dibantu keluarga. Pemeriksaan laboratorium didapakan hasil : HS TROPONIN I : 298.5 ng/L , CKMB : H 23 mg/Dl , SGOT : H 52 u/L , SGPT : H 50 u/L , BUN : H 272 mg/dL , KREATININE : H 168 mg/dL. Mendapatkan terapi dari dokter oral : Diazepam : 1 x 2 mg, ISDN : 3 X 5 mg.

2. Kasus : (DM + KAD) Minggu 2 ( ICU 1) Seorang perempuan 44 tahun dirawat di ruang ICU 1 dengan penurunan kesadaran diagnosa medis DM Hiperglikemia + KAD. Hasil anamnesa didapatkan keluarga klien dalam hal ini adalah suaminya mengatakan klien sudah menderita DM hipoglikema selama 3 tahun sering kontrol ke dokter riwayat hipertensi. Dari keluarga ibu klien juga mengalami penyakit yang sama. Pada tanggal 04-01-2019 yang lalu klien kontrol dokter mengeluh kelelahan padahal tidak dalam beraktivitas atau berolahraga kemudian cek gula darah dan hasilnya hipoglikemia 60 mg/dL. Dari dokter menyarankan untuk mengkonsumsi glukosa untuk menaikkan kadar glukosa darah. Kemudian klien mengkonsumsi minuman sari tebu dan air gula. Pagi harinya tanggal 05-01-2019 jam 06.00 wib klien mengatakan kepala terasa pusing dan lama-lama mengalami penurunan kesadaran, gelisah serta meronta-ronta dan teriak-teriak. Kemudian jam 07.00 keluarga membawa ke IGD Red Zone dr Iskak untuk mendapatkan penanganan medis setelah mendapatkan perawatan klien dipindah ruangan ICU 1 jam 08.00 wib. Dari hasil pemeriksaan di ruang ICU 1 didapatkan K/U Lemah, Penurunan kesadaran, GCS : 2-2-4 , gelisah , meronta-ronta serta teriak-teriak, terpasang 02 NRBM 7lpm , terpasang pengikat diektremitas tangan dan kaki , terpasang kateter produksi (+) 1500/24 jam, GDA : 303 g/dL. Akral hangat. Observasi TTV didapatkan TD : 174 / 97 mmHg , Nadi : 130 x/menit , Suhu : 36,5’C , RR : 22 x/menit. Hasil pemeriksaan laboratorium kimia darah : pH : L 7.240 , PCO2 L 22.0 , PO2 H 233.0 , HC03 L 9.4 , TCO2 L 10.1. Urinalisa /UL : Keton : +1 (positif) , protein +2 (positif) , glukosa +4 (positif). Mendapatkan terapi dari dokter : Infus Nacl 0,9 % 500cc/24 jam , Ceftriaxone : 2 x 1 gr IV , Santagesik : 3 x 1 ampul IV , Ciproflixacin : 2 x 1 vial IV , Syirng pump : Nabic 50 mg / 4 jam IV , Metocloramide : 3 x 1 ampul , AI : 6 unit / jam s/d GDA : 200 g/dL. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral Intervensi: - Buka jalan nafas tehnik jaw thrust chin lift - Observasi kepatenan jalan nafas - Berikan oksigenasi (masker/nasal) - Atur posisi terlentang - Observasi TTV - Atur suasana tenang/nyaman - kolaborasi tim medis pemberian terapi sesuai advis dokter

3. Kasus : (DM) minggu 3 (ICU 3 ) Seorang perempuan usia 55 tahun dirawat di ruang ICU 3 dengan keluhan batuk, sesak , diare dan nyeri pada luka ditangan kanannya. Hasil anamnesa didapatkan klien mengatakan pada tanggal 01- 01 – 2019 dirumah sudah diare 2 hari, BAB 5-6 x/hari disertai batuk dan sesak nafas dirasa keluhan semakin memburuk keluarga membawa ke IGD rsud dr Iskak setelah mendapatkan penanganan dan mendapatkan ruangan dipindah ke irna flamboyan setelah itu ke Graha Pavilliun keluhan semakin parah dan terasa sesak dan batuk semakin memburuk lalu dipindah di ruang ICU 3 jam 08.00 wb dan saat ini sudah menjalani perawatan hari ke 5 keluhan batuk (-) , sesak (-) , diare (-) dan saat ini klien mengeluh nyeri pada luka ditangan kanan. Sebelumnya klien juga rutin pengobatan/kontrol diabetesnya di klinik spesialis penyakit dalam . Riwayat diabetes mellitus 2 tahun yang lalu dan hipertensi. serta klien juga mengalami penurunan penglihaan mata kabur sebelah kanan . Ibu klien juga mengalami penyakit yang sama. Hasil pemeriksaan didapatkan K/U Lemah , P : Nyeri pada luka , Q : seperti terbakar , R : di tangan sebelah kanan , S : skala 4 , T : saat digerakkan/bergerak , luka terbalut kassa steril , terpasang infus Nacl 0,9% 500cc/24 jam , GDA : 303 g/dl, GDP : 158 g/dl , GD2PP : 235 g/dl, posisi semi fowler, terpasang cateter produksi (+) 900cc/24 jam , hasil observasi TTV : TD : 160/90 mmHg , Nadi : 92x/menit , Suhu : 36.5’C , RR : 20 x/menit. Hasil laboratorum DL : HB : L 9.6 g/dl , HCT : L 28.9 % , WBC : 5.02 , Kimia darah : Ph : H 74.80 , PC02 : L 28.0 , P02 : H 231.0 , BUN : 59.0 , KREATININ : 3.30 , Albumin : 3.0 , Kalsium : 8.3. Mendapatkan terapi dokter : Injeksi : Santagesik 3 x 1 ampul , Omeprazole : 1 X 40 mg IV , Moxifloxacin 1 x 40 mg IV , AI : 3 X 4 unit SC , Per oral : Nabic : 3 x 1 tab , Calos : 2 x 1 tab , Asam folat : 1 x 1 tab , NAC : 3 X 1 tab.

4. Kasus : (ADHF) minggu 4 (ICCU) Seorang laki-laki dirawat di ruang ICCU rsud dr Iskak dengan keluhan nyeri pada tangan dan kaki. Hasil anamnesa didapatkan klien mengatakan saat beraktvitas di sawah tiba-tiba merasa dada terasa nyeri serta timbul sesak nafas nyeri dari kedada tembus kepunggung dirasa keluhan semakin memburuk keluarga klien langsung membawa ke IGD Red Zone rsud dr Iskak pada tanggal 20-01-2019 jam 11.30 wib untuk mendapatkan penanganan lebih lanjutan setelah menjalani perawatan kemudian dipindah di ruang ICCU jam 13.00 wib. Riwayat pengobatan rawat jalan penyakit jantung koroner 1 bulan yang lau di di poli klinik jantung serta memiliki riwayat asam urat tinggi . Riwayat kesehatan keluarga tidak ada memiliki penyakit yang sama dengan klien. Hasil pemeriksaan K/U lemah , px bedrest , sesak (+) , nyeri dada (-) , nyeri pada ektermitas tangan dan kaki , P : Nyeri saat digerakkan/malposisi , Q : Seperti tertekan/kaku , R : Tangan kiri dan kedua kaki , S : Skala : 6 , T : Saat ditekuk/diluruskan , terdapat luka herpes didada dan ketiak hari ke 5, terdengar bunyi jantung tambahan S3 gallop , ADL dibantu keluarga , Nadi teraba lemah dan cepat, murmur (-) , apek jantung lebih kelateral. Hasil Rongsen : kardiomegali (+) .Hasil ECG : AF RVR ( atrial fibrilasi rapid ventrikular respon). Observasi TTV : TD : 15/67 mmHg ,Nadi : 109 x/menit , Suhu ; 35.5’C , RR : 22 x/menit , SPO2 : 96 %. Hasil laboratorum : HB : L 10.3 , HCT : L 32.4 , WBC : H 15.32 , PLT : 308 . Kimia darah : HS Troponin I : 7.6 , SGOT : 27 , SGPT : 32 , BUN : H 53.2 , Kreatinin : H 3.18 , Kalsium : 8.7 , Albumin : 3.7 . Asam urat : 10.3 , Mendapatkan terapi dari dokter : Injeksi : Furosemide 1 x 40 mg IV , Lanzoprazole : 1 x 30 mg IV , Santagesik : 3 x 1 ampul IV , Ceftriaxone : 2 x 1 vial IV . Per oral : Amlodipine : 1 x 10 mg , Dazepam : 1 x 2 mg , Laxadine syrup : 1 x 60 ml , NAC : 3 x 200 mg , Nabic : 3 x 1 tablet , Amiodaron /; 3 x 200 mg , Infus NaCL 0.9% 500cc/24 jam , Salep kulit : Mupurocin : 2 x 10 gr. Diagnosa keperawatan : penurunan curah jantung Intervensi : 1. BHSP 2. Observasi status respirasi (Frekwensi ,Irama ) 3. Observasi adanya nyeri dada 4. Monitor status Integumen (akral hangat/dingin) 5. Observasi perubahan hasil EKG 6. Monitor balance cairan 7. Batasi Aktivitas memperberat beban jantung 8. Pantau Intake Output 9. Maksimalkan istirahat 10. Observasi TTV 11. Kolaborasi tim medis pemberian terapi sesuai advis dokter

Related Documents


More Documents from "Andryana Agrevita"