Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan Dosen Pembimbing : Berthiana T, S.Pd ., M.Kes
Nama
:
Aisyah
NIM
:
PO.62.20.1.16.004
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA PROGAM STUDI D III KEPERAWATAN REGULER XIX A 2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan
: HIV/AIDS
Sub Pokok Bahasan HIV/AIDS
: Pengertian, penyebab, tanda dan gejala, penularan dan pencegahan
Sasaran
: Seluruh masyarakat di Desa A
Hari/ Tanggal
: Jumat, 5 mei 2017
Jam/ Waktu
: 15.00 WIB
Tempat Penyuluh I.
II.
III. IV.
V.
: POSKO Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya : Aisyah Tujuan a. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan seluruh masyarakat di Desa A mampu memahami tentang penyakit HIV/AIDS. b. Tujuan Instruksional Khusus Setelah diadakan penyuluhan selama 30 menit diharapkan seluruh masyarakat di Desa A mampu : 1. Mampu mengetahui dan memahami tentang HIV/AIDS dengan benar. 2. Menyebutkan dan memahami tentang penyebab HIV/AIDS dengan benar. 3. Menyebutkan dan memahami tentang tanda dan gejala HIV/AIDS dengan benar. 4. Menyebutkan dan memahami tentang penularan HIV/AIDS dengan benar. 5. Menyebutkan dan memahami tentang pencegahan HIV/AIDS dengan benar. Garis-garis Besar Materi a. Pengertian HIV/AIDS. b. Penyebab HIV/AIDS. c. Tanda dan Gejala HIV/AIDS. d. Cara Penularan HIV/AIDS. e. Pencegahan HIV//AIDS Metode Penyuluhan a. Ceramah b. Tanya jawab Media Penyuluhan a. Powerpoint b. LCD Proyektor c. Laptop d. Leaflet Proses Kegiatan Penyuluhan
No. 1
2
3
VI.
Kegiatan Penyuluhan Pembukaan a. Mengucapkan Salam b. Memperkenalkan diri c. Mengingatkan kontrak d. Menyampaikan Tujuan e. Menanyakan kesediaan f. Apersepsi Penyuluhan 1. Menjelaskan materi secara sistematis: a. Menjelaskan pengertian HIV/AIDS. b. Menjelaskan penyebab HIV/AIDS. c. Menjelaskan tanda dan gejala HIV/AIDS. d. Menjelaskan bagaimana penularan HIV/AIDS. e. Menjelaskan cara pencegahan HIV/AIDS. 2. Membuka pertanyaan 3. Menjawab pertanyaan Penutup a. Evaluasi b. Memberikan motivasi c. Memberikan Kesimpulan d. Mengucapkan salam
Waktu 5 menit
15 menit
Kegiatan Audience - Menjawab salam - Mendengarkan dengan aktif - Memberikan respon -
-
5 menit
-
Mendengarkan dengan memberikan respon Memberikan pertanyaan Mendengarkan jawaban atas pertanyaan
Mendengarkan serta memberikan respon Menjawab Salam
Evaluasi a. Mengajukan pertanyaan lisan 1. Tes awal Apa yang dimaksud dengan HIV/AIDS Bagaimana cara mencegah terjadinya HIV/AIDS Apa saja tanda dan gejala HIV/AIDS 2. Tes akhir, dengan cara mengajukan pertanyaan yang sama persis dengan tes awal b. Observasi 1. Respon/tingkah laku seluruh masyarakat di Desa A saat diberi pertanyaan: apakah seluruh masyarakat di Desa A diam atau menjawab (benar atau kurang tepat) 2. Seluruh masyarakat di Desa A antusias atau tidak 3. Seluruh masyarakat di Desa A mengajukan pertanyaan atau tidak
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN HIV/AIDS A. Pengertian AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena
rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virusvirus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain). Virusnya penyebab AIDS adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang menyerang dan memperlemah sistem kekebalan tubuh manusia. Sehingga penderita akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. HIV belum ditemukan obat atau vaksin untuk menanganinya. Hanya dapat dilakukan penanganan untuk memperlambat perkembangan virus ini. B. Penyebab Penyebab HIV/AIDS adalah infeksi oleh virus HIV, yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga sel-sel pertahanan tubuh makin lama makin banyak yang rusak. Penderita infeksi HIV menjadi sangat rentan terhadap semua bentuk infeksi. Pada yahap akhir, penderita tidak bisa tahan terhadap kuman-kuman yang secara normal bisa dilawannya dengn muda. C. Tanda dan Gejala Bervariasi, tergantung pada kekebalan tubuh indivdu masing-masing dan tahap penyakit HIV/AIDS yang sedang diderita. Tahap awal gejala HIV/AIDS. Dalam waktu antara 2-4 minggu setelah infeksi virus HIV, kebanyakan penderita akan mengalami gejala mirip sakit flu, bisa juga digambarkan sebagai sakit flu terburuk yang pernah diderita. Gejalaawal ini disebut juga sindrom retroviral akut atau infeksi HIV primer, dan gejala ini merupakan itu reson alami tubuh terhadap infeksi virus HIV. Selain seperti menderita flu parah, gejala awal lainnya berupa : Demam ( Gejala hiv/aids yang paling umum ) Pembekakan kelenjar Sakit tenggorokan Ruam Letih lesu Nyeri otot dan sendi Sakit kepala Kedinginan Penurunan Berat Badan. D. Cara Penularan Cara penularan virus HIV dapat melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta
bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut. Virus ini tidak dapat ditularkan melalui kegiatan sehari-hari seperti pemakaian handuk, alat makan bersama dll. 1. Penularan seksual Penularan (transmisi) HIV secara seksual terjadi ketika ada kontak antara sekresi cairan vagina atau cairan preseminal seseorang dengan rektum, alat kelamin, atau membran mukosa mulut pasangannya. 2. Kontaminasi patogen melalui darah Jalur penularan ini terutama berhubungan dengan pengguna obat suntik, penderita hemofilia, dan resipien transfusi darah dan produk darah. 3. Penularan masa perinatal Transmisi HIV dari ibu ke anak dapat terjadi melalui rahim (in utero) selama masa perinatal, yaitu minggu-minggu terakhir kehamilan dan saat persalinan E. Pencegahan Untuk mencegah penularan virus HIV sebaiknya untuk mengetahui dan menghindari tiga jalur utama (rute) masuknya virus HIV ke dalam tubuh. Tiga jalur tersebut adalah melalui hubungan seksual, persentuhan (paparan) dengan cairan atau jaringan tubuh yang terinfeksi, serta dari ibu ke janin atau bayi selama periode sekitar kelahiran (periode perinatal). Walaupun HIV dapat ditemukan pada air liur, air mata dan urin orang yang terinfeksi, namun tidak terdapat catatan kasus infeksi dikarenakan cairan-cairan tersebut, dengan demikian risiko infeksinya secara umum dapat diabaikan. Untuk pencegahan infeksi dari ibu ke anak, penelitian menunjukkan bahwa obat antiretrovirus, bedah caesar, dan pemberian makanan formula mengurangi peluang penularan HIV dari ibu ke anak. Jika pemberian makanan pengganti dapat diterima, dapat dikerjakan dengan mudah, terjangkau, berkelanjutan, dan aman, ibu yang terinfeksi HIV disarankan tidak menyusui anak mereka.