BAGIAN 1 ASSESSMENT
A. Identitas Pasien Nama
: Bp. N
Tanggal lahir
: 13 Mei 1955
Umur
: 63 Tahun
Alamat
: Karanglo 003/008 pondok rejo tempel sleman.
Pekerjaan
: Buruh Bangunan
Pendidikan Terakhir : SD Status perkawinan
: Menikah
Agama
: Islam
No. RM
: 208284
Tanggal MRS
: 20 – 12 – 2018
Tanggal Kasus
: 22 – 12 – 2018
Ruang Rawat Inap
: Alamanda 2, Bed 6
Diagnosa Medis
: CHF, edema pulmo, Anemia
B. Nutrition Asessment 1. Antropometri Tanggal
: 22 – 12 – 2018
Ulna
= 25,5 cm
TB estimasi
= 97,252 + (2,645 x Hasil Pengukuran Ulna) = 97,252 + (2,645 x 25,5) = 97,252 + 67,44 = 164,7 cm
LILA
= 20 cm
BB estimasi
=
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐿𝐼𝐿𝐴 29 20
= 29 x (164,7-100) = 44,6 kg
x (TB – 100)
= (TB – 100) - 10% (TB – 100)
BBI
= (164,7-100) – 10% (164,7-100) = 64,7 – 6,47 = 58,2 kg = 1,01x 20 – 4,7
IMT
= 15,5 (underweight) LILA/U
=
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑢𝑘𝑢𝑟 𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟
x 100
20
= 29,7 x 100 = 67,34% (Gizi Buruk) Kategori Status Gizi berdasarkan LILA
Gizi baik
Gizi kurang : 70,1 – 84,9%
Gizi Buruk : <70%
: > 85%
Kesimpulan : Berdasarkan data antropometri dari hasil pengukuran menggunakan estimasi tinggi badan berdasarkan ULNA dan estimasi berat badan berdasarkan LILA. Sedangkan untuk status gizinya berdasarkan LILA/U yaitu Gizi Buruk.
2. Pemeriksaan Biokimia Tanggal Pemeriksaan: 21/12/2018 No
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Keterangan
1
Hemoglobin
11 gr/dl
14 – 18
Rendah
2
Hematokrit
34%
42 - 52
Rendah
3
Eritrosit
4,01 juta/uL
4,7-6,1
Rendah
4
RDW-CV
18,5%
11,5 – 14,5
Tinggi
5
Natrium
132
135-148
Rendah
6
Klorida
96,2
98-107
Rendah
Sumber : data rekam medik, 2018 Kesimpulan : Jumlah hemoglobin kurang dari 14 gr/dl menunjukkan anemia. Penurunan nilai Hematokrit, eritrosit, RDW juga merupakan salah satu indikator anemia. Selain itu, pasien juga mengalami penurunan klorida. Penurunan klorida biasanya dijumpai pada pasien CHF yang mengalami kenaikan berat badan karena edema. Penurunan ekskresi klorida ini biasanya juga disertai dengan penurunan ekskresi natrium (Stead Jr, 2015).
3. Berkaitan dengan riwayat penyakit Keluhan Utama
Sesak nafas, batuk, susah keluar dahak, odema kaki
Riwayat Penyakit Sekarang
CHF, edema pulmo, Anemia
Riwayat Penyakit Dahulu
Oedem pulmo
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
Kesimpulan : Pasien dengan penyakit CHF, edema pulmo, dan anemia dengan keluhan sesak nafas, batuk, susah keluar dahak, odema kaki.
C. Fisik dan Clinis Tanggal
: 22 Desember 2018
Kondisi Umum
: Compos Mentis
Keluhan
: Sesak nafas, batuk, susah keluar dahak, odema kaki
Vital Sign
Batas Normal
Hasil Pemeriksaan
Keterangan
TD
120/80 mmHg
102/66 mmHg
Rendah
Nadi
60-100 x/menit
90x /menit
Normal
Respirasi
20-24 x/menit
20x /menit
Normal
36-37ºC
36ºC
Normal
Suhu
Sumber : data rekam medik, 2018
Pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan Thorax, hasilnya: - Awal edema pulmo dengan cardiomegali dengan aortosclerosis Kesimpulan : Berdasarkan data fisik klinis pasien dalam keadaan sadar, namun pasien mengeluhkan sesak nafas, batuk, susah keluar dahak, odema kaki. Tekanan darah pasien rendah. Sedangkan nadi, respirasi dan suhu dalam keadaan normal. Untuk pemeriksaan penunjang thorax, didapatkan hasil awal edema pulmo dengan cardiomegali dengan aortosclerosis.
D. Client History Data Sosial Ekonomi
Penghasilan
:Rp. 500.000/bulan
Jumlah Anggota Keluarga
: 4 orang
Suku
: Jawa
Jumlah jam kerja
: 4 jam
Jumlah jam tidur sehari
: 8 jam
Jenis olahraga
:-
Frekuensi
:-
Alergi Makanan
Tidak Ada
:
Masalah gastrointestinal
Mual, Muntah
Penyakit Kronik
Tidak ada
Kesehatan Mulut
Tidak ada
Riwayat / Pola makan
Makanan pokok: Nasi 3x/hari @2 centong rice cooker.
Aktifitas Fisik
Singkong Rebus 3x/minggu @1 ptg besar. Kentang Rebus 4x/minggu @1 buah besar. Lauk hewani: Telur dadar 4x/minggu @1 butir. Ayam goreng 2x/minggu @1 potong ph bwh. Bawal goreng 2x/bulan @1 ekor kecil. Ikan lele goreng 3x/minggu @1 ekor kecil. Lauk nabati : Tempe Goreng 5x/minggu @2 potong
sedang. Sayur: Tumis Kangkung 2x/minggu @2 sdm. Tumis Kacang Panjang 3x/minggu @2 sdm Buah : Mangga harum manis 4x/minggu @1 buah sedang. Minuman: Teh manis tiap pagi pagi @1 gelas, gula 1 sdm. Total Energi
: 1071, 5 kkal.
Protein
: 24,8 gr
Lemak
: 24,5 gr
Karbohidrat : 185,7 gr
Perbandingan perhitungan kebutuhan dengan hasil food frequency : Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
KH (gr)
Kebutuhan
1071,5 1951,25
24,8 35,68
24,5 54,2
185,7 330,25
% Asupan
54,9%
69,5%
45,20%
56,23%
Keterangan
Defisit
Defisit
Defisit
Defisit
Hasil FFQ
Kategori tingkat asupan (Widya Nasional Pangan dan Gizi, 2012) : Defisit
: < 70%
Kurang
: 70-79%
Sedang
: 80-99%
Lebih
: > 100%
Kesimpulan : Pasien tidak memiliki alergi makanan. Masalah pada gastrointestinal yaitu terdapat muah dan muntah. Sedangkan riwayat pola makan berdasarkan food frequency didapatkan hasil yaitu energi, protein, lemak dan karbohidrat defisit.
E. Asupan Zat Gizi Hasil Recall 24 jam Tanggal : 22 – 12 – 2018 Diet RS: BDJRG 1500 kalori Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
KH (gr)
Asupan
1201,7
37,1
30,9
204,8
Standar RS
1555,1
59,3
44
235,4
% Asupan
77,27%
62,56%
70,22%
87%
Keterangan
Kurang
Defisit
Kurang
Sedang
Sumber : wawancara dengan pasien Kategori tingkat asupan (Widya Nasional Pangan dan Gizi, 2012) : Defisit
: < 70%
Sedang
: 80-99%
Kurang
: 70-79%
Lebih
: > 100%
Kesimpulan : Berdasarkan hasil recall 24 jam, asupan makan pasien dibandingkan dengan standar RS mendapatkan hasil yaitu asupan energi dan lemak kurang, asupan protein defisit, sedangkan asupan karbohidrat sedang. F. Terapi Medis Jenis Obat/
Fungsi
Interaksi dengan zat
No Tindakan 1
Furosemide
gizi Obat golongan ini bekerja diuretik
dapat
dengan cara mengeluarkan air menyebabkan dan kalium
elektrolit dan
(natrium, kehilangan
klorida)
dalam tubuh. 2
Ondansetron tap
dari kalsium
dan
magnesium.
Obat untuk mencegah mual Ondansetron dan muntah yang disebabkan digunakan oleh
pengobatan
kanker, atau
seperti kemoterapi dan terapi dengan radiasi.
Obat
kalium,
ini
juga lain.
bisa sendirian
dikombinasikan obat
obatan
digunakan untuk mencegah dan
mengatasi
muntah
muntah usai operasi. 3
Digoxin
Obat untuk mengobati gagal Gunakan jantung.
Obat
ini
obat
ini
juga minimal 2 jam sebelum
digunakan untuk mengobati atau denyut jantung tidak teratur.
setelah
makan
produk makanan tinggi serat.
4
Infus RL
Cairan
infus
digunakan dewasa
yang pada
dan
biasa Jangan diberikan jika pasien alergi terhadap sodium
anak-anak laktat.
sebagai sumber elektrolit dan air untuk hidrasi.
BAGIAN 2 DIAGNOSA GIZI NI. 2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan penyakit CHF ditandai dengan sesak nafas, dan hasil recall 24 jam <80% E=77,27% (Kurang), P=62,56% (defisit), dan L=70,22% (Kurang). NI. 5.4 Penurunan kebutuhan spesifik (cairan dan natrium) berkaitan dengan penyakit CHF ditandai dengan edema pada kaki. NC.2.2 Perubahan nilai lab terkait zat gizi khusus berkaitan dengan gangguan fungsi jantung ditandai dengan ketidaknormalan kadar klorida (132 mmol/L) dan kadar natrium (96,2 mmol/L)
BAGIAN 3 INTERVENSI GIZI 1. Tujuan Diet - Memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi tanpa memperberat fungsi jantung. - Mencegah dan meringankan penimbunan garam dan air. 2. Syarat Diet - Energi cukup disesuaikan dengan aktivitas fisik dan berat badan ideal. - Protein cukup yaitu 0,8 gr/kgBB - Lemak sedang yaitu sebesar 25% dari kebutuhan energi. - Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah energi yang diperoleh dari protein dan lemak. - Vitamin dan mineral cukup. - Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema. - Serat cukup untuk menghindari konstipasi. - Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas. - Porsi kecil dan sering. - Cairan cukup, ±2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan. 3.
Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi AMB
= 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x Usia) = 66 + (13,7 x 44,6) + (5 x 164,7) – (6,8 x 63) = 66 + 611,02 + 823,5 – 428,4 = 1072,12
BMR
= AMB x FA x FS = 1072,12 x 1,3 x 1,4 = 1951,25 kkal.
Protein
= 0,8 gr/kgBBlemak = 0,8 x 44,6 = 35,68 gr
% Protein
= 35,68 x 4 142,72
= 1951,25 x 100 = 7,3%
Lemak
= 25% x 1951,25 kkal = 487,8 : 9 = 54,2 gr
Karbohidrat
= 67,7% x 1951,25 kkal = 1321 : 4 = 330,25 gr
4. Terapi Diet, Bentuk Makanan dan Cara Pemberian Terapi diet
: BBDJRG 1900 kalori (terapi diet diberikan bertahap dimulai dari 1300 kalori, 1500 kalori, 1700 kalori, dan 1900 kalori sampai pasien sanggup menghabiskan makanannya).
Pemberian di RS
: BBDJRG 1500 kalori.
Bentuk makanan
: Makanan Lunak
Cara Pemberian
: Oral
Frekuensi
: 3x makanan utama dan 2x snack
5. Rekomendasi diet Standar diet RS
Berat (gram) 40 Makan Pagi Beras (21/12/18) Ayam suir 12,5 Telur rebus 12,5 Kare tahu 25 Pisang ambon 100 Minyak 5 Gula 8 Santan 9 Teh 3 Gula 13 Air minum 200 Beras 50 Makan Siang Fillet Ayam bb opor 25 (21/12/2018) Oseng tempe dadu 25 Tumis sawi hijau, 50 wortel Buah Jeruk 100 Minyak 5 Gula 8 Santan 12 Teh 3 Gula 13 Air minum 200 Buah Melon 100 Beras 40 Makan Malam Gurameh fillet bb 25 (21/12/2018) acar kuning Rolade tahu kukus 25 Capcay kuah 50 Buah Pepaya 100 Minyak 5 Gula 8 Santan 12 Teh 3 Gula 13 Air minum 200 Nilai Energi : 1301,7 (94,4%) Banding Protein : 41,5 (85,8%) Lemak : 34,4 (87,5%) Karbohidrat : 213,0 (99,3)
Rekomendasi Diet
Berat (gram) Beras 40 Ayam suir 12,5 Telur rebus 25 Kare tahu 25 Pisang ambon 100 Minyak 5 Gula 8 Santan 9 Teh 3 Gula 13 Air minum 200 Beras 50 Fillet Ayam bb opor 35 Oseng tempe dadu 30 Tumis sawi hijau, 50 wortel Buah Jeruk 100 Minyak 5 Gula 8 Santan 12 Teh 3 Gula 13 Air minum 200 Buah Melon 100 Beras 40 Gurameh fillet bb 35 acar kuning Rolade tahu kukus 30 Capcay kuah 50 Buah Pepaya 100 Minyak 5 Gula 8 Santan 12 Teh 3 Gula 13 Air minum 200 Energi : 1378,2 (105,8%) Protein : 48,4 ( 116,6%) Lemak : 39,3 (114,2) Karbohidrat : 214,3 (100,6%)
6. Perhitungan Perbandingan Standar Perbandingan perhitungan kebutuhan dengan standar RS. Standar RS : BBDJRG 1300 kalori Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
KH (gr)
Kebutuhan
1300
23,7
36,11
220
Standar RS
1301,7
41,5
34,4
213,0
% Asupan
99,86%
57,10%
104,9%
103,2%
Keterangan
Sedang
Defisit
Lebih
Lebih
Sumber : wawancara dengan pasien Kategori tingkat asupan (Widya Nasional Pangan dan Gizi, 2012) Defisit
: < 70%
Sedang
: 80-99%
Kurang
: 70-79%
Lebih
: > 100%
Kesimpulan : Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan asupan pasien dibandingkan dengan standar RS mendapatkan hasil yaitu asupan energi sedang, asupan protein defisit, sedangkan asupan lemak dan karbohidrat dalam kategori lebih.
7. Rencana Monitoring dan Evaluasi Parameter
Waktu
Target
Biokimia : Hemoglobin, Setiap hari
Mencapai Normal:
Hematokrit,
Eritrosit,
- Hemoglobin: 14-18 gr/dl
RDW
Natrium,
- Hematokrit: 42-52%
CV,
Klorida.
- Eritrosit: 4,7-6,1 juta/uL - RDW CV: 11,5-14,5% - Natrium: 135-148 mmol/L - Klorida:98-107 mmol/L
Fisik
Klinik
nafas,
:
batuk,
Sesak Setiap hari
Berkurang :
susah
Sesak nafas (-), batuk (-), susah
keluar dahak, odema kaki
keluar dahak (-), odema kaki (-)
Dietary History : asupan Setiap hari
Meningkat, mencapai ≥99% dari:
makan
- E : 1300 kkal - P : 23,7 gr - L : 36,11 gr - KH : 220 gr
8. Rencana Konsultasi Masalah Gizi
Tujuan konsultasi gizi
Materi konseling gizi
NI. 2.1 Asupan oral inadekuat Memberikan pengetahuan 1.
memberikan
berkaitan dengan penyakit tentang
pembatasan pengetahuan
CHF
ditandai
pemenuhan mengenai pentingnya
sesak
nafas,
recall
24
dengan natrium,
dan jam
E=77,27%
hasil asuhan
protein
<80% pentingnya
dan memenuhi kebutuhan
menerapkan zat gizi dalam proses
(Kurang), diet jantung dan rendah penyembuhan.
P=62,56% (defisit), dan Garam sebagai salah satu 2. L=70,22% (Kurang). NI.
5.4
Penurunan
spesifik
bentuk
kebutuhan penyembuhan.
(cairan
dan
menjelaskan
proses pengertian,
diet, dan syarat diet jantung dan rendah
natrium) berkaitan dengan
garam.
penyakit
3.
CHF
ditandai
dengan edema pada kaki.
tujuan
bahan
makanan
yang dianjurkan dan
NC.2.2 Perubahan nilai lab terkait
tidak dianjurkan.
zat gizi khusus berkaitan
4.
dengan gangguan fungsi
keluarga
jantung ditandai dengan
untuk
ketidaknormalan
pasien agar membatasi
kadar
klorida (132 mmol/L) dan kadar mmol/L)
natrium
(96,2
natrium
Memotivasi
mengingatkan