Kasus 4.docx

  • Uploaded by: nabila bilah
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kasus 4.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,919
  • Pages: 52
KASUS 4 Askep Klien dengan Diabetes Melitus dalam Konteks Keluarga

Deskripsi Kasus Keluarga bapak A (70 tahun), memiliki istri ibu H (65 tahun), dimana sejak 5 tahun yang lau menderita DM, (BB 45 kg, TB 155 cm) klien mengatakan bahwa berat badannya sebelum sakit DM 60 kg, pada pemeriksaan tanda-tanda vital : tekanan darah 160/100 mmHg, HR 82 x/menit, RR 20 x/ menit. Pada pemeriksaan fisik tampak ekstremitas bawah kulit kering, pada jempol kaki kiri ada luka dengan diameter 1,5 cm, yang sudah 1 bulan tidak sembuh. Klien tidak pernah diet DM dan tidak minum obat oral anti DM secara teratur. Klien dan keluarga tidak memahami apa itu penyakit DM, penyebab dan akibat lanjut dari penyakit DM dan perawatan penyakit DM.

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. DATA UMUM 1. Nama Kepala Keluarga

: Tn. A

2. Alamat dan Telepon

: Jl. TB Simatupang RT 05/ RW10, Cilandak Timur – Jakarta Selatan

3. Komposisi Keluarga Jenis

No

Nama

1.

Tn. A

Laki-laki

2.

Ny. H

Perempuan Istri

Kelamin

Hubungan

Umur

Pendidikan Pekerjaan

Suami

70 tahun

SLTP

Wiraswasta

65 tahun

SLTP

IRT

Genogram

Keterangan :

X

4.

: Laki-laki

: hubungan

: Perempuan

: tinggal satu rumah

: Meninggal

Tipe Keluarga Keluarga Tn. A adalah tipe keluarga tradisional yang termasuk pasangan lansia, yang terdiri atas Tn. A ( 70 tahun ) sebagai suami dan Ny. H (65 tahun) sebagai istri dari Tn. A.

5.

Keluarga Suku Keluarga Tn. A bersuku Betawi dan menikah dengan Ny. H yang bersuku Jawa, yang menetap dan tinggal di Jl. TB Simatupang RT 05/10, Cilandak Timur –

Jakarta Selatan. Keluarga Tn. A menggunakan bahasa Indonesia

sebagai bahasa keseharian. Keluarga Tn. B tidak mengaku tidak memiliki pantangan terhadap makanan. Tn. A dan istri mengatakan bahwa keduanya biasa dan sangat menyukai makanan manis. 6.

Agama Keluarga Tn. A menganut agama Islam dan menjalankan ibadah shalat 5 waktu. Tn. A mengatakan mengikuti kegiatan keagamaan yang diadakan dilingkungan rumah yaitu pengajian bapak-bapak setiap hari jum’at setelah isya begitupula dengan Ny. H yang aktif mengikuti pengajian ibu-ibu setiap rabu dan jum’at setelah shalat ashar.

7.

Status Sosial Ekonomi Keluarga Tn. A adalah seorang kepala keluarga yang bekerja sebagai wiraswasta. Pendapatan keluarga yang dihasilkan per bulan kurang lebih Rp. 4.000.000,-. Pendapatan Tn. A digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari dengan jumlah pengelolaan keuangan keluarga per bulan kurang lebih Rp. 3.200.000,- dan sisanya di tabung oleh Tn. A.

8.

Aktivitas Rekreasi Keluarga / Kebiasaan Rekreasi dalam Keluarga Keluarga Tn. A mengatakan jarang melakukan kegiatan rekreasi di luar rumah, saat ada waktu senggang keluarga Tn. A menggunakan waktunya untuk beristirahat dan menonton TV.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PENGKAJIAN KELUARGA 9.

Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini Keluarga Tn. A dalam tahap perkembangan yaitu keluarga dengan tahapan masa tua yang mana merupakan pasangan yang sudah cukup lama menikah. Yang mana tugas perkembangan saat ini adalah Tn. A yang berperan sebagai

suami bersama-sama dengan istrinya Ny. H harus mampu mempertahankan hubungan harmonis dan komunikasi yang baik sebagai teman masa tua. 10. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Tepenuhi Keluarga sudah memenuhi tugas perkembangan. 11. Riwayat Keluarga Inti Tn. A yang bersuku asli Betawi dan Ny. H yang berasal dari suku Jawa yang merantau ke Jakarta untuk mencari pengalaman bekerja secara tidak sengaja bertemu satu sama lain di tempat kerja yang sama dan menjalin hubungan pertemanan dengan baik. Setelah selama 5 tahun berteman baik Tn. A dan Ny. H memutuskan untuk mengakhiri hubungan pertemanan dan melanjutkan ke pernikahan. Riwayat kesehatan keluarga, Tn. A mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sedangkan Ny. H mengatakan bahwa ia menderita DM sejak 5 tahun lalu, terdapat luka pada jempol kaki kiri dengan diameter 1,5 cm, tidak diet melakukan diet rendah gula / diit DM dan tidak minum obatanti DM. 12. Riwayat Keluarga Sebelumnya Ny. H mengatakan menderita DM sejak 5 tahun lalu, dan memiliki riwayat DM dari keluarga.

C. LINGKUNGAN 13. Karakteristik Rumah Tn. A dan keluarga tinggal di sebuah rumah dengan luas 70m2, dengan luas bangunan 10,5m2. Status kepemilikan adalah rumah milik sendiri. Rumah permanen dengan lantai keramik yang terdiri dari satu ruang tamu yang menyatu dengan ruang menonton TV, dua kamar tidur, satu dapur, satu kamar mandi, dan teras. Rumah Tn. A berada dekat dengan jalan yang cukup ramai dilalui kendaraan dan saling berdekatan dengan rumah warga lainnya. Ventilasi dan pencahayaan cukup baik dengan memiliki jendela di setiap kamar tidur dan ruang tamu. Sumber air keluarga Tn. A berasal dari sumur yang terdapat pada bagian belakang rumah tersebut. Pembuangan limbah air

mengalir ke selokan dan limbah sampah dikelola oleh petugas kebersihan yang setiap pagi mengambil sampah di rumah-rumah warga.

Teras

Ruanga Tamu dan Ruang Menonton TV

Kamar 1

Dapur

Kamar 2

Kamar Mandi

14. Karakteristik tetangga dan komunikasi RW RT 05 RW 10 berpenduduk cukup padat, lebih banyak usia produktif 30-50 tahun. Mayoritas tetangga Tn. A adalah bersuku Jawa dan bekerja sebagai pegawai negeri. Namun, ada juga tetangga yang berasal dari suku lain selain Jawa dan Betawi. Kondisi perumahan yang saat ini ditinggali Tn. A bersama istrinya memiliki sanitasi yang cukup baik. Hubungan antar tetangga baik, saling membantu satu sama lain dan sering mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan RT05. Di RT 05 RW10

terdapat berbagai

kegiatan komunitas seperti, karangtaruna, pengajian, jumantik, posyandu, posbindu serta arisan RT maupun arisan RW. 15. Mobilisasi biografi keluarga Keluarga Tn. A sudah menetap di wilayah RT05 RW10 Cilandak Timur sejak tahun 80-an dan tidak pernah berpindah-pindah rumah. Rumah Tn. A tidak dilewati angkutan umum. Jika hendak berpergian Tn. A mengatakan selalu menggunakan angkutan umum dengan jarak dari rumah ke jalan raya ±1,5 KM.

16. Perkumpulan keluarga dan interaki sosial Tn. A mengatakan setiap 2 tahun sekali anaknya akan pulang ke rumah saat lebaran idul fitri dan idul adha. Sedangakan Tn. A rajin mengikuti pengajian bapak-bapak setiap hari jum’at malam setelah shalat isya dan Ny. H aktif mengikuti pengajian ibu-ibu pada hari rabu dan jum’at setelah shalat ashar. 17. Sistem pendukunga keluarga Saling mendukung satu sama lain, dalam pengambilan keputusan pada keluarga Tn. A dilakukan secara bermusyawarah sehingga mendapat hasil keputusan yang baik.

D. STRUKTUR KELUARGA 18. Pola Komunikasi Keluarga Anggota keluarga berkomunikasi baik, Tn. A selalu berkomunikai dengan istrinya. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Keluarga mengatakan selama ini tidak ada masalah keluarga. Apabila ada masalah maka akan didiskusikan secara bersama-sama. 19. Struktur Kekuatan Keluarga Tn. A sebagai kepala keluarga yang mendapatkan penghasilan dari uang pensiunan. Sebagai kepala keluarga Tn. A mengambil keputusan atas apa yang telah dimusyawarahkan bersama. 20. Struktur Peran Tn. A sebagai kepala keluarga dan yang mengambil keputusan. Sedangkan Ny. H sebagai istri 21. Struktur Nilai dan Norma Budaya Jika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga kain segera membawa ke fasilitas kesehatan lainnya.

E. FUNGSI KELUARGA 22. Fungsi Afektif Keluarga Tn. A saling menghormati, mendukung, menyayangi dan menghargai satu sama lain.

23. Fungsi Sosial Keluarga mengajarkan komunikasi antar keluarga. Keluarga Tn. A hidup berdampingan dengan dengan tentram dan damai berama dengan tetangga dilingkungan sekitar. Dalam urusan rumah tangga keputusan diambil oleh Tn. A sebagai kepala keluarga tetapi berdasarkan musyawarah dengan istrinya Ny. H. 24. Fungsi Reproduksi Keluarga Tn. A (70 tahun) dan Ny. H (65 tahun) merupakan keluarga lansia dengan 1 orang anak yang saat ini sudah berumah tangga dan tinggal di daerah Bintaro bersama dengan istri dan anaknya. 25. Fungsi Ekonomi Tn. A bekerja sebagai seorang wiraswasta dengan penghasilan perbulan Rp 4.000.000,- dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan jumlah pengolaan keuangan mencapai kurang lebih Rp 3.200.000,- dan sisanya di tabung. 26. Fungsi Perawatan Keluarga Keluarga Tn. A tidak memahami penyakit yang diderita, tidak memeriksakan penyakit DM yang diderita, dan tidak pernah diet DM serta tidak minum obat secara teratur.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA 27. Stress Jangka Pendek Ny. H mengatakan takut akan penyakit yang dideritanya 28. Stres Jangka Panjang Ny. H takut jika penyakitnya nanti akan menjadi parah dan sulit disembuhkan 29. Kemampuan Keluarga Berepon Terhadap Masalah Ny. H yang memiliki penyakit dan Tn. A sebagai suami saling memberikan semangat kepada Ny. H untuk penyakitnya. Jika ada masalah lain keluarga mendiskusikannya bersama-sama. 30. Strategi Koping yang Digunakan

Anggota keluarga selalu berkumpul untuk memusyawarahkan setiap keputusan yang diambil 31. Strategi Adaptasi Disfungsional Jikan Ny. H merasakan badan sudah mulai terasa tidak nyaman, Ny. H langsung beristirahat di rumah.

G. HARAPAN KELUARGA Keluarga Tn. A berharap agar Ny. H dapat sembuh dari penyakitnya

H. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE) No Pemeriksaan Fisik Tn. A 1.

Kepala

Ny. H

Rambut beruban, tampak Rambut beruban, tampak bersih, tidak ada benjolan, bersih, tidak ada benjolan, dan tidak ada nyeri saat di dan tidak ada nyeri saat di palpasi

2.

Mata

palpasi

Konjungtiva

ananemis, Konjungtiva

sklera

anikterik,

isokor

3

cahaya

mm,

+,

tidak

pupil sklera refleks isokor

3.

Telinga

anikterik, 3

ada cahaya

pembengkakan dan nyeri

ananemis,

mm,

+,

tidak

pupil refleks ada

pembengkakan dan nyeri

Simetris, tidak ada nyeri Simetris, tidak ada nyeri dan benjolan, tidak ada dan benjolan, tidak ada serumen,

pendengaran serumen,

sedikit berkurang 4.

Hidung

pendengaran

sedikit berkurang

Simetris, tidak ada sekret, Simetris, tidak ada sekret, tidak ada pembengkakan, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri

5.

Mulut

tidak ada nyeri

Mukosa lembab, produksi Mukosa lembab, produksi saliva normal, lidah berih, saliva normal, lidah berih, tidak ada stomatitis

tidak ada stomatitis

6.

Leher dan

Leher simetris, tidak ada Leher simetris, tidak ada

tenggorokan

pembesaran limfa, tidak pembesaran limfa, tidak ada benjolan dan nyeri saat ada benjolan dan nyeri saat di palpasi

7.

Dada dan paru

Bentuk

di palpasi dada

nrmal, Bentuk

dada

nrmal,

pergerakan dada simetris, pergerakan dada simetris, napas vesikuler, tidak ada napas vesikuler, tidak ada penggunaan

otot

bantu penggunaan

otot

bantu

napas, tidak ada nyeri, napas, tidak ada nyeri, bunyi paru normal 8.

Jantung

bunyi paru normal

Tidak ada nyeri dada, Tidak ada nyeri dada, bunyi

jantung

normal, bunyi

murmur (-), gallop (-) 9.

Abdomen

jantung

normal,

murmur (-), gallop (-)

Tidak ada lesi, asites (-), Tidak ada lesi, asites (-), nyeri tekan (-), bising usus nyeri tekan (-), bising usus 10 x/menit

10. Ekstremitas atas

10 x/menit

Tidak ada lesi, CRT 2 Tidak ada lesi, CRT 2 detik,

tidak

deformitas,

ada detik,

pergerakan deformitas,

bebas 11. Ekstremitas bawah

12. Kulit

Udem (-) turgor kulit baik, tidak ada kelainan

Bersih, tidak ada bekas luka, tidak ada tanda-tanda infeksi

13. Berat Badan dan Tinggi Badan 14. Keadaan Umum

tidak

ada

pergerakan

bebas Kulit kering, luka pada jempol kaki kiri dengan diameter 1,5 cm Bersih,

tidak

bersisik,

terdapat luka pada jempol kaki kiri dengan diameter 1,5 cm

BB: 70 kg

BB : 45 kg

TB : 165 cm

TB : 155 cm

Keadaan umum baik

Keadaan umum baik

Kesadaran compo mentis

Kesadaran compo mentis Mengeluhkan

sering

terbangun saat malam hari, sering merasa haus dan banyak minum dan mudah merasa

lapar

dan

mengantuk saat pagi hari. 15. Tanda-tanda Vital

TD :130/80 mmHg HR : 80 x/menit RR : 19 x/menit 0

S : 37 C

TD :160/100 mmHg HR : 82 x/menit RR : 20 x/menit S : 36,70C GDS: 210mg/dl

Pengkajian Tahap 2

Dikaitkan dengan 5 tugas keluarga mengenao masalah kesehatan : 1. Kemampuan keluarga mengenal masalah 2. Kemampuan keluarga mengambil keputuan untuk mengatai masalah kesehatan 3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan 4. Kemampuan keluarga menciptakan lingkungan yang dapat mencegah dan mengatasi masalah kesehatan 5. Kemampuan keluarga memanfaatkan sumber-sumber atau fasilitas kesehatan

Hasil : 1. Keluarga tidak mengenal masalah kesehatan salah satunya pada penyakit yang diderita saat ini, meliputi apa itu penyakit DM, , penyebab dan akibat lanjut dari penyakit DM dan perawatan penyakit DM. 2. Keluarga tidak dapat mengambil keputusan dalam perawaran tindak lanjut penyakit DM, sehingga tidak dilakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai penyakit DM. 3. Keluarga

melakukan

perawatan

kepada

klien,

perawatan/pengobatan yang dilakukan tidak sesuai dengan

namun yang

semestinya 4. Keluarga memiliki lingkungan yang cukup baik terhadap kondisi klien saat ini 5. Keluarga mengakui jarang mengunjungi fasilitas kesehatan untuk mengobati luka yang diderita.

Analisa data No 1.

Data Fokus

Etiologi

Masalah Keperawatan

Data subjektif :

Ketidakmampuan Defisit

Klien mengatakan sudah

keluarga dalam

mengetahui bahwa ia terkena

mengenal

kencing manis. Tetapi belum

penyakit diabetes

mengetahui lebih jelas mengenai

melitus

Pengetahuan

DM, seperti pengertian, penyebab, akibat lanjutan, dan perawatan DM 2

3

Data subjektif :

Ketidak

Gangguan

Ny. H mengatakan terdapat luka di

mampuan

integritas kulit

kaki kiri

keluarga

Data objektif :

merawat anggota

Terdapat luka di jempol kaki kiri

keluarga dengan

dengan diameter 1,5cm

diabetes mellitus

Data subjektif :

Ketidakmampuan Ketidakstabilan

Keluarga Tn.A tidak pernah

keluarga dalam

kadar glukosa

memeriksakan kadar gulanya

memeriksakan

darah

berapa.

kadar gula darah

Ny.H sering merasakan lemas dan

dengan diabetes

mengantuk.

mellitus.

Data objektif : GDS Ny.H yang lalu : 350 mg/dl.

1.

Defisit pengetahuan diabetes mellitus pada Ny. H berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah pada komplikasi diabetes mellitus. No 1

Kriteria

Skor

Perhitungan

Sifat masalah :

Pembenaran Keluarga

- Ancaman

2/3

belum

2/3 x 1 =

mengetahui

tentang

2/3

komplikasi

penyakit

diabetes mellitus 2

Kemungkinan

Sumber daya kesehatan

masalah dapat di ubah :

2/3

2/3 x 2 = 4/3

Potensial masalah 2

- Cukup

2/3 x 1 = 2/3

Masalah

diabetes

Keluarga

masalah :

tentang masalah

tetapi segera perlu

2/2 x 1 = 1

sudah

lama

ingin

tahu

terajadi

Menonjolnya

- Ada

tentang

mellitus ada

untuk di cegah :

4

materi

penyakit

- Mudah 3

ada,

penyakit

diabetes mellitus.

2

di tangani Jumlah

11/3

2. Gangguan Integritas kulit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga, merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus. No

Kriteria

Perhitungan

1.

Sifat masalah : 2/3 x1

Skor

Pembenaran

2/3

Pada penderita Diabetes melitus

ancaman

bila tidak mendapatkan, perawatan secara teratur akan berdampak kepada

komplikasi

Diabetes

Melitus. 2.

Kemungkinan

2/3 x 2

4/3

Keterbatasan alat dan obat yang

masalah

dapat

dimiliki keluarga Tn. A sehingga

dirubah :

mempengaruhi kesembuhan Ny. H

Sebagian 3.

Potensi

2/3 x1

2/3

pencegahan

Keluarga Tn. A mau bekerjasama dengan perawat

masalah : Cukup 4.

Menonjolnya

½x1

½

masalah :

Bila

tidak

segera

ditangani

kemungkinan penyembuhan pada

Masalah

yang

tidak

perlu

penyakitnya akan tambah parah

segera ditangani Jumlah

19/6

3. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam memeriksakan kadar gula darah dengan diabetes mellitus. No

Kriteria

Perhitungan

1.

Sifat masalah : 2/3 x1

Skor

Pembenaran

2/3

Pada penderita Diabetes melitus

ancaman

bila tidak memeriksa kadar gula darah

akan

mengakibatkan

komplikasi diabetes mellitus lebih parah 2.

Kemungkinan masalah

2/3 x 2

4/3

dapat

Ketidaktauan dan ketidakmampuan keluarga

dirubah :

pemeriksaan

Sebagian

sehingga

Tn.

A

kadar

gula

tentang darah

memperlambat

mengetahui penyakitnya. 3.

Potensi

2/3 x1

2/3

Keluarga Tn. A mau bekerjasama

pencegahan

dengan perawat dan keluarga Tn. A

masalah :

mampu menjaga pola hidup sehat

Cukup 4.

Menonjolnya

2/2x 1

1

masalah : Masalah perlu

segera yang

ditangani

kemungkinan

penyembuhan pada penyakitnya

segera

akan tambah parah

ditangani Jumlah

Harus segera di tangani bila tidak

3,64

DX 1

TUJUAN UMUM

KRITERIA EVALUASI

KHUSUS

Keluarga

TUK 1:

mampu

Setelah

merawat

kunjungan 1 x 45

anggota

menit keluarga dapat

keluarga

mencapai:

KRITERIA

STANDAR

INTERVENSI

melakukan

yang mengalami

1. Menyebutkan

RESPON

Keluarga

1. Kaji

penyakit

pengertian

VERBAL

dapat

pengetahuan

diabetes

penyakit diabetes

menyebutkan

keluarga

mellitus

mellitus

pengertian

tentang

setelah

penyakit

pengertian

dilakukan

diabetes

diabetes

tindakan

mellitus yaitu

melitus

keperawatan

suatu penyakit 2. Diskusikan

keluarga

kronis

selama 3x60

berkaitan

keluarga

menit

dengan

tentang

penurunan

pengertian

produksi

penyakit

(defisiensi)

diabetes

insulin

melitus

yang

yang

ditandai

dengan

3. Tanyakan

dengan adanya

kembali pada

gangguan

keluarga

metabolisme

mengenai

karbohidrat,

pengertian

protein

diabetes

lemak.

dan

melitus

4. Beri reinforcement positif

atas

usaha keluarga menjawab pertanyaan.

2. Menyebutkan

1. Kaji

RESPON

Keluarga

VERBAL

dapat

pengetahuan

penyakit diabetes

menyebutkan

keluarga

melitus

4faktor

tentang faktor

penyebab

penyebab

terjadinya

diabetes

diabetes

melitus

melitus:

2. Diskusikan

faktor penyebab

-

Usia

dengan

-

Obesitas

keluarga

-

Faktor

tentang faktor

genetik

penyebab

etnis

penyakit

-

diabetes melitus 3. Tanyakan kembali pada keluarga mengenai faktor penyebab diabetes

melitus 4. Beri reinforcement positif

atas

usaha keluarga menjawab pertanyaan.

3. Menyebutkan tanda dan gejala

RESPON

Keluarga

dapat

VERBAL

menyebutkan

4

1. Kaji pengetahuan

penyakit diabetes

tanda dan gejala

keluarga

melitus

diabetes

tentang tanda

melitus,

seperti:

-

dan

banyak

diabetes

berkemih

melitus

(poliuri) -

2. Diskusikan

banyak

dengan

minum

keluarga

(polodispsi) -

banyak makan (poliphagi)

-

lemas

-

penurunan

kesemutan/ baal

pada

ekstremitas -

tentang tanda dan

gejala

penyakit diabetes

berat badan -

gejala

infeksi saluran kemih

melitus 3. Tanyakan kembali pada keluarga mengenai tanda gejala

dan

diabetes melitus 4. Beri reinforcement positif

atas

usaha keluarga menjawab pertanyaan. TUK 2: Setelah 1 x 45 menit pertemuan, keluarga dapat

mengambil

keputusan

untuk

merawat

anggota

keluarga

yang

mengalami diabetes melitus dengan cara: 1. Menyebutkan dampak

dari

RESPON

Keluarga

dapat 1. Kaji

VERBAL

menyebutkan

4

penyakit diabetes

dampak

diabetes melitus

penyakit diabetes

tentang

melitus seperti:

dampak

1. sroke

diabetes

2. darah

dari

pengetahuan

tinggi

(hipertensi) 3. penyakit

keluarga

melitus 2. Diskusikan dengan

jantung

keluarga

berkaitan

tentang

dengan

dampak

aterosklerosis

penyakit

4. hipoglikemi

diabetes

5. neuropati

melitus

diabetik

3. Tanyakan kembali pada keluarga mengenai dampak diabetes melitus 4. Beri reinforcement positif

atas

usaha keluarga menjawab pertanyaan.

2. Memutuskan untuk

merawat

anggota keluarga yang mengalami diabetes melitus

RESPON VERBAL

Keluarga memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang sakit diabetes melitus

1. Kaji keinginan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit

dengan

diabetes militus. 2. Diskusikan kembali dengan

anggota keluarga mengenai keinginan merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus 3. Beri motivasi pada keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit diabetes militus 4. Beri reinforcement positif

atas

keinginan keluarga dalam memutuskan merawat anggota keluarga yang sakit.

TUK 3: Setelah dilakukan 2 x

45

menit

pertemuan, keluarga mampu

merawat

anggota

keluarga

yang

mengalami

diabetes

melitus

dengan cara: 1. Menyebutka

RESPON

Keluarga

VERBAL

dapat

pengetahuan

menjaga dan

menyebutkan

Ny.

mengontrol

kembali

terhadap

kadar

yang diberikan

n

cara

gula

1. Kaji

diit

tingkat

H diit

DM

darah dengan

untuk

diit

penderita

H

(diabetes

diabetes

melakukan

melitus)

melitus

diit

DM

2. Anjurkan Ny. untuk

yang

sesuai dengan kebutuhan dengan

diit

DM 3. Tanyakan kembali kepada Ny. H terhadap pemahaman terhadap DM

diit yang

telah dijelaskan

sebelumnya 4. Beri reinforcement positif terhadap usaha Ny. H menjawab

2. Mendemonstrasik an

cara

melakukan senam kaki

RESPON PSIKOMO TOR

Keluarga

1. Jelaskan

dapat

manfaat

mendemonstra

senam

sikan kembali

bagi penderita

cara

diabetes

melakukan

melitus

senam

kaki

kaki 2. Tanyakan

untuk

kembali

penderita

manfaat

diabetes

senam

melitus

bagi penderita

kaki

diabetes melitus 3. Demonstrasik an

pada

keluarga cara melakukan senam kaki 4. Beri kesempatan keluarga untuk

melakukan senam kaki 5. Beri reinforcement positif

atas

usaha

yang

dilakukan keluarga

TUK 4: Setelah

45

menit

kunjungan, keluarga mampu memodifikasi lingkungan anggota

untuk keluarga

yang

mengalami

penyakit

diabetes

melitus

dengan

cara: Menjauhkan benda

RESPON

Keluarga

tajam dan benda-

VERBAL

menciptakan

dengan

lingkungan yang

keluarga cara

nyaman

memodifikasi

benda

yang

DAN

berpotensi

dapat

PSIKOMO

menyebabkan luka, penerangan baik,

dan

yang selalu

TOR

aman

1. Diskusikan

dan dengan

cara: -

lingkungan 2. Motivasi

mengganti

keluarga

memberikan sendal

peralatan

untuk

yang sesuai dengan

makan

ukuran kaki

gelas

dan kaca

memodifikasi lingkungan

dengan

-

3. Beri

berbahan

reinforcemen

plastik

positif

memberikan

usaha

penerangan

keluarga

yang

baik

dirumah -

menyimpan benda-benda tajam seperti gunting, pisau

dan

benda tajam lain

di

tempat yang aman -

menyiapkan alas

kaki

seperti sendal

dan

sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki penderita

TUK 5: Setelah

dilakukan

1x30menit pertemuan, keluarga

atas

mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan cara: 1. Menyebutkan kembali manfaat

RESPON

Keluarga

VERBAL

menyebutkan

mengenai

manfaat kunjungan

pengobatan

ke

dan

pelayanan kesehatan

mampu

pelayanan

kesehatan yaitu:

-

mendapatkan pelayanan kesehatan (pengobatan)

-

mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai diabetes melitus

1. Beri informasi

pendidikan kesehatan yang ada di pelayanan kesehatan 2. Beri motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali hasil diskusi 3. Beri reinforcement positif usaha keluarga

2. Memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam

RESPON VERBAL

Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan

merawat anggota

kesehatan

keluarga

dengan cara:

yang

1. Motivasi keluarga untuk membawa anggota

atas

mengalami diabetes melitus

- datang

ke

keluarganya

puskesmas/pobin

yang

du/klinik/rumah

mengalami

sakit

diabetes setiap

berobat

untuk

sebulan kali

1-2 untuk

berobat 2. Temani keluarga untuk datang ke puskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat 3. Beri reinforcemen posistif usaha keluarga

atas

N o 2.

Diagnosa keperawa tan

Tujuan Umum

Khusus

Evaluasi Kriteria

Standar

Gangguan

Setelah 2 Setelah

Keluarga

Keluarga

Integritas

x

dilakukan

dapat

dapat

kulit

pertemua

tindakan

berhubung

n

keperawata

Intervensi

1. Jelaskan

Rasional

1. Dengan

pada

diberikannya

melakukan melakukan

keluarga

penyuluhan

perawatan

perawatan

mengenai

tentang

an dengan keluarga

n selama 15 luka

luka

cara

perawatan luka

ketidak

memaha

menit tidak secara

penyakit

perawatan

diharapkan

mampuan

mi

terjadi

Diabetes

luka yang

keluarga

keluarga

tentang

infeksi pada dan tepat

Melitus

benar pada

mengetahui dan

merawat

perawata

luka

Diabetes

mepraktekan

anggota

n

diabetes

Melitus

secara tepat

keluarga

anggota

melitus

2. Lakukan

dengan

keluarga

perawatan

lakukannya

Diabetes

dengan

luka

perawatan luka

Melitus

Diabetes Melitus

mandiri

3. Mengajark

2. Dengan

tidak

an Senam

infeksi

Kaki

luka

di

terjadi

3. Senam

pada

kaki

dapat meringankan kesemutan

N o 3

Diagnosa keperawa tan

Tujuan Umum

Evaluasi

Khusus

Kriteria

Standar

Intervensi

Rasional

Ketidaksta

Setelah 2 Setelah

Keluarga

Keluarga

1.Jelaskan

bilan

x

dilakukan

dapat

dapat

pada keluarga

diberikannya

kadar

pertemua

tindakan

melakukan melakukan

mengenai

penyuluhan

glukosa

n

keperawata

pengeceka

pentingnya

tentang

darah

keluarga

n selama 15 n

berhubung

memaha

menit

pemeriksaa

1. Dengan

kadar n kadar gula melaukan cek

glukosa

darah secara gula

darah

pentingnya melakukan cek

an dengan mi

ketidakmam darah

mandiri,

secara teratur

gula

Ketidakma tentang

puan

pengunaan

dan

secara

mpuan

penatala

ketidaktahu

insulin

pentingnya

dan pentingnya

keluarga

ksanaan

an keluarga penggunaa secara

meminum

meminum obat

dalam

pengobat

dalam

n

obat anti DM

anti

memeriksa an

memeriksa

jika kadar memanfaatk secara teratur

kan kadar Diabetes

kadar

gula darah Melitus

darah

darah

dengan

teratasi

>200 dan dan tenaga kadar

dan secara teratur,

insulin mandiri,

gula glukosa

darah teratur

DM

diharapkan

an fasilitas 2.Lakukan

keluarga

kesehatan

mengetahui dan

diabetes

menjaga

kesehatan

mellitus.

pola

yang

pemeriksaan gula

darah

ada 3.

menjalankan secara tepat

anjurkan 2. Untuk

makan dan disekitar

klien

pola hidup lingkungan

keluarga

kadar

glukosa

sehat

untuk

darah

dalam

menjaga pola

tubuh

rumahnya

dan

mengetahui

makan, pola 3. Untuk istirahat,

mengurangi

gaya

komplikasi

hidup

yang baik

lebih berbahaya

4.

anjurkan

pada

dan

DM

klien keluarga

4. Untuk

penyakit

untuk selalu

mengetahi

memeriksa

kodisi diri yang

kesehatan ke

sedang dialami

pelayanan kesehatan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa

Tanggal,

keperawatan

Waktu

Defisit

06

pengetahuan

2019

diabetes mellitus pada

Ny.

H

berhubungan

Februari TUK 1 1. Menyebutkan pengertian diabetes militus 2. Menyebutkan

keluarga

1. Ny.

H

mengatakan

memiliki penyakit gula penyebab

3. Menyebutkan tanda dan

Ketidakmampuan

Evaluasi S:

diabetes militus

dengan

gejala diabetes melitus

sudah hampir 5 tahun 2. Ny.

H

mengatakan

terakhir

memeriksakan

gula darah hampir satu tahun yang lalu

mengenal masalah

Implementasi

3. Ny. pada

H

mampu

menyebutkan

kembali

komplikasi

pengertian

diabetes

diabetes mellitus.

melitus

sebagai

suatu

kronis

yang

penyakit

berkaitan dengan adanya penurunan

produksi

insulin ditandai dengan peningkatan kadar gula darah

karena

gangguan

adanya

metabolisme

karbohidrat. 4. Ny. H dapat menyebutkan kembali penyebab dari diabetes

melitus

yaitu

obesitas, usia, etnis dan faktor genetik. 5. Ny.

H

menyebutkan

kembali tanda dan gejala

yaitu banyak berkemih (poliuri), sering merasa haus dan banyak minum (polidipsi), sering merasa lapar

(poliphagi)

dan

lemas. O: 1. Ny. H dan keluarganya sangat

kooperatif

dan

sangat komunikatif 2. Ny. H dan suami sangat antusias saat

diberikan

penkes

mengenai

pengenalan

penyakit

diabetes melitus 3. Ny. H dan suami dapat menyebutkan

kembali

pengertian penyebab dan tanda gejala dari penyakit diabetes melitus A: TUK 1 teratasi

P: Lanjutkan ke TUK 2

06 2019

Februari TUK 2 1. Menyebutkan dari

penyakit

dampak S: diabetes

1. Ny.

melitus 2. Mengambil

H

dampak keputusan

mengatakan dari

diabetes

melitus antara lain stroke,

untuk merawat anggota

tekanan

darah

tinggi,

keluarga yang sakit

gagal ginjal, dan penyakit jantung 2. Tn. A sebagai suami klien memutuskan untuk akan membawa istrinya Ny. H ke

puskesmas

untuk

memeriksakan

dan

mengontrol gula darah 3. Ny.

H

mengatakan

bersedia untuk menerima pendidikan berupa

kesehatan

diit

makanan

untuk penderita diabetes melitus O: 1. Ny. H dan suami sangat kooperatif

saat

diskusi

bersama mahasiswa 2. Ny. H dan suami sangat komunikatif dan antusias saat diberikan pendidikan kesehatan A: TUK 2 teratasi P: lanjutkan ke TUK 3 dan

07 2019

Februari TUK 3

evaluasi TUK 1

1. Menyebutkan

manfaat S:

melakukan diit diabetes melitus

1. Ny. H mengatakan tidak ada

2. Menyebutkan

makanan

pantangan

makanan dan tidak ada

yang diberikan untuk diit

diit

diabetes melitus

dilakukan

3. Menyebutkan yang

makanan

dihindari

penderita

untuk diabetes

melitus 4. Menyebutkan

manfaat

H

yang

mengatakan

manfaat dari diit diabetes melitus

adalah

untuk

mengontrol kadar gula dalam darah agar tidak

5. Mendemonstrasikan cara

senma kaki

2. Ny.

khusus

menjaga pola makan dan

senam kaki

melakukan

dalam

kembali

naik tinggi 3. Ny.

H

dan

menyebutkan makanan

suami kembali yang

diperbolehkan penderita

diit

untuk diabetes

melitus seperti makanan tinggi serat (sayur hijau dan buah buahan seperti apel, pir) 4. Ny. H dan suami dapat menyebutkan

kembali

makanan yang dihindari oleh penderita diabetes melitus adalah minyak goreng, gula pasir, ikan goren

dan

terlalu asin.

makanan

5. Ny. H dapat menyebutkan kembali manfaat senam kaki

bagi

penderita

diabetes melitus adalah untuk

memperlancar

sirkulasi peredaran darah pada daerah kaki untuk menghindari

kesemutan

dan kebas. 6. Ny.

H

dan

suami

mengatakan sebelumnya tidak

mengetahui

mengenai senam kaki

O: 1. Ny. H dan suami sangat kooperatif dan antusias ketika

diberikan

pendidikan

kesehatan

mengenai

diit

bagi

penderita diabetes melitus 2. Ny. H tampak kooperatif dan aktif dalam bertanya mengenai

diit

diabetes

melitus 3. Ny. H dan suami sangat kooperatif

dan

turut

melakukan dengan baik senam

kaki

yang

diajarkan

dan

mampu

mempraktikan

kembali

senam kaki A: TUK 3 teratasi sebagian P: Lakukan

evaluasi

TUK

3,

lanjutkan ke TUK 4

08 2019

Februari EVALUASI TUK 3: 1. Menyebutkan

kembali S:

diit yang diberikan untuk penderita

diabetes

1. Ny. H dan suami mampu menyebutkan

kembali

melitus (makanan yang

makanan

diberikan, makanan yang

dibolehkan bagi penderita

di hindari dan makanan

diabetes melitus seperti

yang dibatasi)

makanan

2. Mempraktekkan kembali

diit

yang

tinggi

serat,

sayur hijau, buah buahan

cara melakukan senam

seperti

apel,

kaki

pisang.

Makanan

bagi

penderita

diabetes melitus

dan yang

dihindari seperti minyak goreng,

TUK 4: 1. Menciptakan

pir

atau

memodifikasi lingkungan

ikan

goreng,

makanan terlalu asin, gula pasir.

yang aman dan nyaman

2. Ny. H mengatakan sudah

bagi penderita diabetes

mencoba mempraktekkan

melitus

senam kaki yang telah diajarkan dan mengatakan

TUK 5: 1. Menyebutkan manfaat

kembali pelayanan

kesehatan

akan

rutin

melakukan

senam kaki saat pagi atau sore

2. Memanfaatkan pelayanan

3. Tn. A suami dari Ny. H

kesehatan dalam merawat

mengatakan bahwa kasur

anggota keluarga dengan

tidurnya ditaruh dilantai

penyakit diabetes melitus

untuk menghindari jatuh, menyimpan benda tajam pada tempat yang aman dan

mengatakan

akan

memperhatikan sepatu/sendal

yang

hendak digunakan untuk sesuai

dengan

ukuran

kaki istrinya agar tidak lecet. 4. Ny.

H

terakhir

mengatakan memeriksakan

gula darah setahun yang lalu 5. Ny.

H

dan

mengatakan

suami jarang

menggunakan

fasilitas

kesehatan

seperti

puskesmas

terdekat

kecuali mengalami sakit yang berat. 6. Ny. H dan suami mampu menyebutkan fasilitas

manfaat kesehatan

sebagai fasilitas pertama untuk

memberikan

pelayanan secara

kesehatan

optimal

untuk

mencegah, meningkatkan kesehatan.

O: 1. Ny. H sangat terbuka dan kooperatif

terhadap

mahasiswa 2. Ny.

H

mampu

mempraktekkan kembali cara melakukan senam kaki dengan sangat baik 3. Ny. H tampak memahami mengenai

diit

bagi

penderita diabetes melitus 4. Tn. A dan Ny. H sangat kooperatif dan antusias ketika

berdiskusi

melakukan lingkungan

dan

modifikasi di

rumah

untuk meningkatkan rasa aman nyaman bagi Ny. H 5. Ny.

H

tampak

bersemangat

untuk

kembali menjalani hidup sehat A: TUK 3, 4 dan 5 teratasi P: Ingatkan kembali apa yang sudah diajarkan untuk di terapkan dan di praktekkan secara rutin, serta berikan motivasi kepada keluarga untuk meningkatkan pola hidup sehat.

RANCANGAN PEMBELAJARAN DAN SATUAN ACARA PEMBELAJARAN TENTANG DIET UNTUK PASIEN YANG MEMILIKI DIABETES MELLITUS

Dosen Pembimbing : Elsye Rahmawaty, S.Kep., MKM

Disusun Oleh : 1. Dwi Indriani

(P17120016011)

2. Dwi Putri Utami

(P17120016012)

3. Ernawati

(P17120016013)

4. Evi Riyani

(P17120016014)

5. Fajar Anggraheni

(P17120016015)

6. Gede Yudi Prayoga

(P17120016016)

7. Hardiyanti Firdaus

(P17120016017)

8. Ike Zulviani

(P17120016018)

9. Istiqomah

(P17120016019)

10. Khansa Khaerunnisa P.

(P17120016020)

TINGKAT II I A

JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA 1 FEBRUARI 2019

RANCANGAN PEMBELAJARAN I.

GAMBARAN KASUS Keluarga Tn.A (70 tahun), memiliki istri Ny.H (65 tahun), dimana sejak 5 tahun yang lalu menderita DM, (BB 45 Kg, TB 155 cm), klien mengatakan bahwa berat badannya sebelum sakit DM 60 kg, pada pemeriksaan tanda-tanda vital : Tekanan darah 160/100 mmHg, HR 82 x/menit, RR 20 x/menit. Pada pemeriksaan fisik tampak ekstremitas bawah kulit kering, pada jempol kaki kiri terdapat luka dengan diameter 1,5 cm, yang sudah satu bulan tidak sembuh. Klien tidak pernah memeriksakan penyakit DM secara teratur ke pelayanan kesehatan, klien tidak pernah diet DM dan tidak minum obat oral anti DM secara teratur. Klien dan keluarga tidak memahami apa itu penyakit DM, penyebab dari DM dan perawatan DM.

II.

ASPEK YANG DIKAJI A. PENGKAJIAN FAKTOR PREDISPOSISI 1. RIWAYAT KEPERAWATAN Ny.H mengatakan bahwa berat badannya sebelum ia sakit DM yaitu 60 kg namun semenjak sakit DM berat badannya turun menjadi 45 kg, klien tidak pernah memeriksakan penyakitnya secara teratur ke pelayanan kesehatan, klien tidak pernah diet DM. Ekstremitas bawah tampak kulit kering, pada jempol kaki kiri terdapat luka dengan diameter 1,5 cm, yang sudah satu bulan tidak sembuh. 2. KEADAAN FISIK Keadaan

umum:

klien

sedang,

kesadaran

:

composmentis,pemeriksaan tanda-tanda vital : Tekanan darah 160/100 mmHg, HR 82 x/menit, RR 20 x/menit. Pada pemeriksaan fisik tampak ekstremitas bawah kulit kering, pada jempol kaki kiri terdapat luka dengan diameter 1,5 cm, yang sudah satu bulan tidak sembuh.

3.

KESIAPAN BELAJAR Klien ingin mengetahui tentang informasi pentingnya diet yang sesuai dengan penyakitnya.

4. MOTIVASI Klien sangat antusias dalam menerima informasi. 5. KEMAMPUAN MEMBACA Pendidikan terakhir Ny.A adalah SMP klien dapat membaca materi yang akan disampaikan. B. PENGKAJIAN FAKTOR PEMUNGKIN Ny.H mengatakan bahwa dia tidak mengerti jika makanan yang dimakan harus memiliki gizi seimbang dan ditakar untuk mengatur kadar gula darahnya supaya tidak meinimbulkan komplikasi selanjutnya.

Klien

mengatakan

ingin

makan

apapun

asal

mengenyangkan itu jauh lebih nikmat. C. PENGKAJIAN FAKTOR PENGUAT Ny.H mengatakan ingin makan apapun yang ingin dia makan walaupun mengandung satu jenis sumber makanan yang sama, karena lebih meningkatkan nafsu makannya. D. DIAGNOSA KEPERAWATAN Berdasarkan data hasil pengkajian yang ditemukan, perawat merumuskan diagnosa keperawatan. Adapun diagnosa keperawatan tersebut dirumuskan sebagai berikut: Defisit pengetahuan: ketidaktauan klien terhadap diet diabetes mellitus. E. INTERVENSI Tindakan keperawatan di tetapkan untuk menyelesaikan diagnosa keperawatan tersebut adalah berupa pendidikan kesehatan tentang Diet diabetes mellitus: pengaturan makan pada pasien diabetes mellitus. Sebelummelaksanakan tindakan ini maka harus dibuat terlebih dahulu satuan pembelajaran, berikut adalah satuan pembelajaran yang dikembangkan oleh perawat.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Diagnosa

:Defisit pengetahuan: kurang terpaparnya informasi Mengenai diet diabetes mellitus untuk peningkatan sistem

kekebalan tubuh klien dengan diabetes mellitus Topik

:

Diet Diabetes Mellitus

Sub Topik

:

Pengaturan Makan untuk Pasien Diabetes Mellitus

Sasaran

:

Keluarga Tn.A (umur 70 tahun )

Tempat

:

Di tempat tinggal keluarga Tn.A

Hari/Tanggal :

12 Februari 2019

Waktu

:

30 Menit

Penyuluh

:

Dwi Indriani, Dwi Putri Utami, Ernawati, Evi Riyani, Fajar Anggraheni, Gede Yudi Prayoga, Hardiyanti Firdaus,Ike Zulviani,

Istiqomah,

Khansa

Khaerunnisa

Pratiwi

mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta 1 Jurusan Keperawatan

I.

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM Setelah di beri pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan keluarga Tn.A mampu memahami tentang Pengaturan Makan untuk Pasien Diabetes Mellitus.

II.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya makan makanan gizi seimbang diharapkan klien Mampu : a. Mengenal diet diabetes mellitus b. Mengetahui pengaturan diet diabetes mellitus c. Mengetahui bahan makanan yang dihindari, dibatasi, dan tidak dibatasi pada pasien dengan diabetes mellitus d. Mengetahui contoh makanan sehari-hari e. Mengetahui perkiraan takaran untuk klien diabetes mellitus

III.

SASARAN Tn. A dan keluarga yang memiliki diabetes mellitus

IV.

MATERI a.

Diet diabetes mellitus

b.

Pengaturan diet diabetes mellitus

c.

Bahan makanan yang dihindari, dibatasi, dan tidak dibatasi pada pasien dengan diabetes mellitus

V.

d.

Contoh makanan sehari-hari

e.

Perkiraan takaran untuk klien diabetes mellitus

METODE 1. Ceramah 2. Tanya Jawab

VI.

MEDIA a. Leaflet b. Lembar balik

VII.

Rancangan/ Setting tempat

Keterangan:

= Alat Peraga

= Mahasiswa/ Perawat

= Klien/ Sasaran

VIII. Kegiatan Belajar Mengajar

No. Tahapan 1.

Fase

Waktu

Pra 5 menit

Orientasi

Kegiatan Penyuluhan 1. Menyiapkan

Audience

alat

dan

materi

1. Duduk dengan tenang

2. Persiapan peserta

2. Mengikuti instruksi

2.

Fase

5 menit

Orientasi

1. Mengucapkan salam.

1. Menjawab

2. Memperkenalkan diri

salam.

3. Menyampaikan

kontrak

waktu.

2. Menyimak 3. Menyimak.

4. Menyampaikan tujuan.

4. Menyimak.

5. Menyampaikan

5. Menyimak

topik

pembelajaran

:

Pengaturan Makan pada Klien Diabetes Mellitus 3.

Fase Kerja

10

Menyampaikan

isi

menit

materi penyuluhan :

pokok 1. Menyimak

1. Diet diabetes mellitus

2. Menyimak

2. Pengaturan

3. Menyimak

diet

diabetes mellitus 3. Bahan makanan yang dihindari,

dibatasi,

dan

dibatasi

tidak

pada pasien dengan diabetes mellitus

4. Menyimak 5. Menyimak

4. Contoh

makanan

sehari-hari 5. Perkiraan

takaran

untuk klien diabetes mellitus 4.

Fase

10

Terminasi

menit

1. Memberikan

1. Menyimak

kesempatan

untuk

bertanya.

2. Mengajukan pertanyaan.

2. Mengevaluasi

hasil

3. Menjawab

pembelajaran dengan

pertanyaan

mengajukan

4. Menjawab

pertanyaan

sesuai

materi pembelajaran. 3. Memberikan

leaflet

peserta

pembelajaran melakukan saran

5. Menerima

saran

kepada

salam

dalam saran

yang



harus

diperhatikan 4. Menyampaikan salam 5. Memberikan leaflet

IX.

EVALUASI 1. Kriteria Struktur : a. Penyelenggara pendidikan

kesehatan dilakukan

di tempat

penyelenggaraan pendidikan

kesehatan

tinggal keluarga Tn.A b. Pengorganisasian

dilakukan sebelum dan saat pendidikan kesehatan. 2. Kriteria Proses : a. Antusias terhadap materi pendidikan kesehatan. b. Tn.A dan keluargafokus mendengarkan pendidikan kesehatan.

c. Tn.A dan keluargamengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar. 3. Kriteria Hasil : a. Tn.A dan keluargakooperatif dalam acara pendidikan kesehatan. b. Tn.A dan keluarga memahami diet diabetes mellitus, pengaturan diet, makanan yang harus dihindari, dibatasi, dan tidak dibatasi c. Tn.A dan keluarga mengerti menu sehari-hari sebagai referensi makan yang baik dirumah d. Tn.A dan keluarga memahami takaran yang disesuaikan untuk makanan sehari-harinya

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN MAKANAN GIZI SEIMBANG

1. Pengertian Diet Diabetes Mellitus Diet ini merupakan pengaturan makan yang dianjurlkan untuk orang dengan diabetes mellitus.Tujuannya untuk mempertahankan gula darah agar tetap normal dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan untuk menghindari komplikasi berikutnya (Sulistyowati, 2009).

2. Pengaturan Diet Diabetes Mellitus Pengaturan pola makan pada diabetes mellitus sesuai dengan pola gizi seimbang dengan menekankan pada pentingnya makan teratur dalam hal jenis, jumlah, dan jadwal makan.Pilihlah makanan yang tinggi serat untuk mengontrol gula darah dan gunakan takaran dalam memilih makanan (Suprihatin , 2012).

3. Makanan untuk Klien Diabetes Mellitus a. Makanan yang dibatasi Menurut Tjokroprawiro (2011), makanan yang mengandung karbohidrat sederhana. Contoh: gula pasir, gula merah, permen, susu kental manis, dll.Batasi makanan dengan natrium tinggi, contoh ikan asin dan telur asin b. Makanan yang dihindari Menurut Tjokroprawiro (2011), makanan yang harus dihindari adalah jenis karbohidrat, contoh: nasi, lontong, mi, singkong, dan hasil olahan tepung, jenis protein, contoh: telur, ikan, dan ayam dan jenis lemak, contoh: santan, minyak, dan jeroan. c. Makanan yang tidak dibatasi Menurut Tjokroprawiro (2011), makanan yang tidak dibatasi yaitu semua sayuran golongan A, seperti oyong, labu air, ketimun, selada air, tomat, lobak.

4.

Menu sehari-hari a. Pagi : Roti, Orak Arik Telur, Selada+Tomat, Susu Nonfat b. Pukul 10.00 : Pisang Kepok Kukus c. Siang: Nasi, Pepes Ikan Mas, Tahu Goreng, Sayur Asem,

Lalap+Sambal, Pepaya d. Pukul 16.00: Semangka e. Malam: Nasi, Sop Ayam, Tempe Orek, Capcay, Pisang Raja f. Pukul 21.00: Susu Rendah Lemak 5.

Takaran Menu Makan untuk Klien Diabetes Mellitus Pagi : Nasi

¾gelas belimbing

Telur

1 butir

Sayuran

1 gelas

Minyak

1 sdt

Snack Buah

2 potong papaya

Siang : Nasi

1 gelas

Ikan

2 ½potong

Tahu

1 ½biji

Sayur

1 gelas

Minyak

1 ½sdt

Snack Buah

2 potong pepaya

Malam : Nasi

1 gelas

Ikan

2 potong sedang

Tempe

3 potong sedang

Sayur

1 gelas

Minyak

1 ½ sdt

Snack Susu rendah lemak 5 sdm

DAFTAR PUSTAKA

Sulistyowati. 2009. Peran Kolesterol HDL Terhadap PenyakitKardiovaskuler dan Diabetes Mellitus. Gizi Indon 32(1) pp 69-76 Suprihatin. (2012). Pola Diit Tepat Jumlah, Jadwal, dan Jenis Terhadap Kadar Gula Darah Pasien DM Tipe II. Jurnal STIKES , 71-81.

Tjokroprawiro, A. (2011). Hidup Sehat bersama Diabetes. Panduan Lengkap Pola Makan untuk Penderita Diabetes. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Related Documents

Kasus
June 2020 54
Kasus Tht.docx
May 2020 30
Kasus Ppm.docx
October 2019 39
Kasus Raskin
April 2020 34

More Documents from ""

Osteomelitis.docx
December 2019 2
Kasus 4.docx
December 2019 1
Bab V.docx
June 2020 13
Bab Ii Klp 4.docx
July 2020 20