Journal Reading: Impetigo

  • Uploaded by: Raizha Amanda
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Journal Reading: Impetigo as PDF for free.

More details

  • Words: 533
  • Pages: 15
JOURNAL READING IMPETIGO

Shiraz Journal ShirazE-Medical E-Medical Journal Vol. 2007 Vol.8, 8, No.3, No.3, July 2007 http://semj.sums.ac.ir/vol8/jul2007/impetigo.html http://semj.sums.ac.ir/vol8/jul2007/impetigo.html

DEFINISI Impetigo adalah infeksi kulit yang dangkal (terbatas pada epidermis) yang disebabkan oleh bakteri yang mana pada awalnya berbentuk vesikel atau bula dan kemudian menjadi krusta.

ETIOLOGI Impetigo disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes atau oleh kedua-duanya. Staphylococcus aureus adalah patogen utama dalam impetigo bulosa. Streptococcus B hemolyticus adalah patogen utama dalam impetigo krustosa.

EPIDEMIOLOGI Impetigo krustosa sering terjadi pada anak-anak, sedangkan impetigo bulosa sering terjadi pada orang dewasa.

KLASIFIKASI IMPETIGO

1 2

• Impetigo krustosa

• Impetigo bulosa

Bakteri yang menyebabkan penyakit ini dapat masuk ke dalam kulit melalui luka , gigitan serangga dan juga dapat berkembang pada kulit yang sehat. Penyakit ini sangat menular yaitu bisa melalui garukan atau dengan menyentuh luka maka akan dapat menularkan ke bagian tubuh yang lain atau ke orang lain.

GEJALA KLINIS Pada impetigo, keadaan umum tidak dipengaruhi atau tidak disertai dengan gejala umum. Lesi umumnya tidak menyakitkan dan pasien juga tidak tampak merasakan sakit. Demam biasanya berhubungan dengan penyakit lain

berupa eritema dan vesikel yang cepat memecah lalu akan menjadi krusta tebal berwarna kuning seperti madu. Penyakit ini muncul pada wajah yaitu di sekitar hidung dan mulut. Impetigo bulosa kelainannya berupa eritema, bula dan bula hipopion dan jika bula telah memecah maka yang tampak hanya koleret dan dasarnya masih eritematosa. Penyakit ini muncul di daerah ketiak, dada dan punggung.

DIAGNOSA Diagnosa impetigo didapat berdasarkan pada temuan klinis. Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan yaitu dengan pewarnaan gram dan kultur pada hapusan yang diambil dari lesi untuk menyingkirkan infeksi herpes virus.

PENATALAKSANAAN Pada impetigo, antibiotik merupakan obat utama. Cloxacillin atau sefalosporin generasi 1, misalnya Sefaleksin atau sefadroxil adalah obat yang menjadi pilihan untuk pengobatan impetigo. Antibiotik oral harus dilanjutkan selama 10 hari. Antibiotik lokal (Mupirosin 2%) digunakan untuk lesi kecil yang terlokalisasi. Untuk krusta yang sedikit maka dilepaskan lalu diberi salep antibiotik dan jika krusta banyak maka diberi antibiotik sistemik. Jika hanya terdapat beberapa bula maka bula dipecahkan lalu diberi salep antibiotik dan jika bula

KOMPLIKASI SELULITIS

LIMFANGITIS

FURUNKULO SIS

MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus )

PENCEGAHAN Menjaga kulit anak tetap bersih adalah cara yang terbaik untuk tetap sehat. Mengobati luka yang terbuka, goresan, gigtan serangga dan luka lainnya dengan benar yaitu dengan mencuci daerah luka yang terinfeksi. Jika seseorang di dalam suatu keluarga telah terkena impetigo maka ikutilah langkah-langkah berikut agar infeksi tersebut tidak

2.

Cuci pakaian, seprai dan handuk yang dipakai oleh penderita setiap hari dan hindari pemakaian secara bersamaan dengan keluarga yang lain. 3. Pakai sarung tangan ketika memakaikan salep antibiotik dan setelah itu cuci tangan. 4. Memotong kuku penderita untuk mencegah garukan. 5. Sarankan pasien untuk sering mencuci tangan.

1. Rendam daerah kulit yang terinfeksi dengan vinegar solution, yaitu dengan cara 1 sendok makan white vinegar dimasukkan ke dalam satu liter air dan rendam selama 20 menit. Ini akan membuat krusta lebih mudah terlepas. 2. Setelah mencuci area tersebut maka oleskan mupirosin 2 % 3 atau 4 kali sehari. Sebelum memakai salep, kulit dicuci dan dikeringkan. 3. Hindari menggaruk dan menyentuh luka sampai luka sembuh. Pakai lah pakaian yang tidak mudah lengket di kulit pada daerah yang terinfeksi. Hal ini dapat membantu agar impetigo tidak menyebar.

Related Documents

Journal Reading
November 2019 23
Journal Reading
May 2020 22
Journal Reading
December 2019 27
Journal Reading
June 2020 22
Cover Journal Reading
August 2019 29

More Documents from "Susi Hukubun"

Bsk.pptx
June 2020 21
Bab I.docx
June 2020 13
Ppt Tifoid Anak.ppt
June 2020 14