Journal Reading

  • Uploaded by: Endah Restu Amanda H
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Journal Reading as PDF for free.

More details

  • Words: 689
  • Pages: 18
JOURNAL READING C

THE EFFECT OF NEBULIZED MAGNESIUM SULFATE IN THE TREATMENT OF MODERATE TO SEVERE ASTHMA ATTACK: A RANDOMIZED CLINICAL TRIAL

Pembimbing : dr. Kuspudji, Sp. PD Disusun Oleh : Endah Restu Amanda Hasanudin (2014730024)

Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih SMF ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2019

PENDAHULUAN Beberapa decade terakhir, pemberian inhalasi β2 agonis menjadi pendekatan terapeutik utama dalam managemen kegawatdaruratan pasien asma 30% pasien asma tidak merespon pengobatan standar dan diperlukan terapi komplementer Kortikosteroid sistemik atau inhalasi sangat efektif dalam mengobati serangan asma. Namun, efek penuhnya bisa memakan waktu beberapa jam

PENDAHULUAN Magnesium sulfat intravena telah direkomendasikan sebagai pengobatan tambahan dalam pengobatan asma berat. Studi yang meneliti keefektifan magnesium sulfat inhalasi sedikit terbatas dan masih bertentangan Tujuan penelitian : Untuk mengevaluasi manfaat klinis dari magnesium sulfat inhalasi dalam pengobatan pasien UGD (Emergency) dengan derajat asma sedang sampai berat.

METODE

Jenis & Desain Penelitian Randomized, double-blind, placebo-controlled clinical trial

Tempat & Waktu Penelitian UGD di Tehran, Iran. Berjumlah 2 • Januari – Mei 2013

METODE Sample

-

50 sample : 25 pasien kelompok kontrol dan 25 pasien kelompok magnesium sulfat)

Kriteria Inklusi > 16 tahun dengan; • Asma sedang (dyspneu yang cukup berat untuk membatasi aktivitas biasa atau PEFR 40-60%) • Asma berat (dyspnea mengganggu komunikasi atau PEFR <40%)

Studi

Kontrol

25 pasien

25 pasien

Blinded

Blinded

Terapi standar asma serta 3 ml dari 260 mmol/L larutan magnesium sulfate yang diberikan via nebulizer dengan face mask

2.5 mg nebul salbutamol, 0.5 nebul atrovent dan 50 mg prednisolone oral serta 3 mL normal saline

Setiap 20 hingga 60 menit Pasien dimonitoring dengan pulse oximetry secara kontinyu. PEFR diperiksa selama setiap 20 hingga 60 menit dengan menggunakan mini peak flow meter portabel Dilakukan monitoring (PEFR, tanda vital, saturasi oksigen, efek samping terkait MgSo4) Ukuran hasil primer pada penelitian ini yaitu perbaikan dari PEFR dan angka rawat inap. Ukuran hasil sekunder yaitu dyspnea severity index, respiratory rate (RR), dan saturasi oksigen

• Figure. Peak flow meter used in this study

METODE Kriteria Eksklusi • • • • • • •

Membutuhkan intubasi segera Gangguan fungsi jantung signifikan Penyakit ginjal atau hati Demam > 38,3 ° C Penyakit paru kronis Hamil atau menyusui Pneumonia

Analisis Statistik • Dilakukan distribusi normal sebelum analisis dengan uji Kolmogorov–Smirnov.

• Variabel yang telah dilakukan distribusi normal dilakukan perbandingan dengan Student t test. • Variabel yang tidak berdistribusi normal dibandingkan menggunakan uji Mann-Whitney U. • Perbandingan pada kategori variabel dilakukan dengan uji Fisher's. α < 0.05. digunakan SPSS version 18 (SPSS, Chicago, IL)

HASIL

DISKUSI Alasan menggunakan magnesium sulfat pada terapi asma eksaserbasi akut terkait banyak faktor.

Magnesium dapat menghambat pelepasan asetilkolin dari ujung saraf kolinergik dan selanjutnya menurunkan eksitabilitas membran dari serabut otot yang akan menimbulkan relaksasi dari otot polos bronkus

Magnesium juga dapat mengurangi pengeluaran histamine dari sel mast (peran anti-inflammatory

DISKUSI Pada uji klinis tahun 2002, Bessmertny and colleagues meneliti 74 pasien dengan asma derajat ringan-sedang.

Kelompok kasus diterapi dengan nebul albuterol plus magnesium sulfate dan kelompok kontrol diterapi dengan nebul albuterol plus normal saline 30% pasien kelompok kontrol dan 19% dari kelompok kasus menunjukkan lebih dari 15% perbaikan pada PEFR

DISKUSI Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa nebul magnesium sulfate dikombinasikan dengan albuterol tidak lebih bermanfaat dibandingkan dengan terapi standar nebul albuterol.

Uji klinis yang dilakukan oleh Hughes et al tahun 2003 pada 2 centers di New Zealand, 52 pasien dengan serangan asma berat (PEFR <50%)

Penelitian ini menunjukkan bahwa terapi dengan kombinasi salbutamol dan magnesium sulfate lebih baik dalam perbaikan pada PEFR pada 90 menit dan angka rawat inap yang rendah dibandingkan dengan kelompok salbutamol sendiri.

DISKUSI Uji klinis pada 33 pasien tahun 1998 oleh Mangat et al, perbaikan pada PEFR pada kelompok magnesium sulfate yaitu 35% dan pada kelompok salbutamol sebesar 42% Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa nebul magnesium sulfat memiliki efek bronchodilator yang sama dengan nebul salbutamol dan tidak adak ada manfaat yang lebih dari itu.

KESIMPULAN Menambahkan nebulisasi magnesium sulfat ke pengobatan standar pada pasien dengan serangan asma sedang sampai berat akan mengurangi tingkat rawat inap dan akan menghasilkan peningkatan dalam

PEFR

dan skor dyspnea

dibandingkan dengan mereka yang diobati dengan pengobatan standar saja.

TERIMAKASIH

Related Documents

Journal Reading
November 2019 23
Journal Reading
May 2020 22
Journal Reading
December 2019 27
Journal Reading
June 2020 22
Cover Journal Reading
August 2019 29
Reading Journal Burqa
July 2020 6

More Documents from "Mrs. P"

Referat Nyeri Punggung Bawah
December 2019 18
Ket Laporan Kasus.pptx
November 2019 8
Journal Reading
December 2019 27
Jurnal.doc
May 2020 25