Fix Kemuhammadiyahan-1.docx

  • Uploaded by: khoirunnisa dwi indriyani
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fix Kemuhammadiyahan-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 6,199
  • Pages: 33
MUKADIMAH ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Islam II (Kemuhammadiyahan) Dosen pengampu: Bayu Dwi Cahyono, M.Pd

Disusun oleh: Kelompok 9 1. 2. 3. 4.

Silvia Dewi Enjelina Margaretha Vindy T.N Farid Aji Suprabowo Dwi Yulianti

(1711020126) (1711020136) (1711020140) (1711020151)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S-1 FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2019

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah” dengan lancar. Makalah ini berisikan penjelasan mengenai mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, hakekat Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, identitas muhammadiyah, Asas Muhammadiyah, Keanggotaan Muhammadiyah, dan Keorganisasian Muhammadiyah Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Aamiin. Purwokerto, 2 Maret 2019

Penulis

ii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ............................................................................

ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

1

A. Latar Belakang ............................................................................

1

B. Rumusan Masalah .......................................................................

1

C. Maksud Dan Tujuan ....................................................................

2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................

3

A. Pengantar .....................................................................................

3

B. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah .........................

4

C. Pokok-Pokok Pikiran Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah ..........................................................................

7

D. Penjelasan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah .......

8

E. Identitas dan Asas Muhammadiyah ............................................

19

F. Keanggotaan Muhammadiyah ....................................................

21

G. Keorganisasian Muhammadiyah .................................................

24

BAB III PENUTUP ................................................................................

29

A. SIMPULAN ...............................................................................

29

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

30

iii

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan Islam”. Maksud geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma'ruf nahi munkar” yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat. Da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar pada bidang yang pertama terbagi kepada dua golongan: kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni; dan yang kedua kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar yang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan dan peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata. Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah “terwujudnya masyarakat Islam yang sebenarbenarnya Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan

ideologi

Muhammadiyah

yang

merupakan

pandangan

Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita yang ingin diwujudkan dan Cara-cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut sebagai ideologi, Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha Muhammadiyah dan proses penyusunan sistem kerjasama yang dilakukan untuk mewujudkan tujuannya. B.

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa

yang

dimaksud

dengan

Mukadimah

Muhammadiyah? 2. Apa identitas serta asas Muhammadiyah?

1

Anggaran

Dasar

3. Bagaimana keanggotaan Muhammadiyah? 4. Bagaimana keorganisasian Muhammadiyah?

C.

Maksud dan Tujuan Adapun tujuan kami dalam pembuatan makalah ini adalah : 1. Mengetahui penjelasan mengenai Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah 2. Memahami dan mengetahui identitas Muhammadiyah serta asas Muhammadiyah 3. Memahami dan mengetahui keanggotaan muhammadiyah, hak dan kewajiban anggota 4. Memahami dan mengetahui keorganisasian pada Muhammadiyah

2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengantar 1

Muqaddimah

Anggaran

Dasar

Muhammadiyah

merupakan

Pembukaan dari rumusan Anggaran Dasar Muhammadiyah, yang berisi pikiran-pikiran mendasar yang menjiwai Anggaran Dasar Muhammadiyah. Konsep Muqaddimah dirumuskan sejak tahun 1945 atasprakarsa Ki Bagus Hadikusuma yang dibantu oleh anggota laiinya, kemudian disahkan pada tahun 1951. Perumusan Muqaddimah dilatar belakangi oleh dua hal, (a) Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa atau ruh Muhammadiyah oleh perkembangan lahiriyah, (b) Masuknya pengaruh dari luar yang tidak seseuai yang sudah menjadi lebih kuat. Agar terdapat pijakan prinsip dan pemikiran yang mendasar bagi Muhammadiyah, maka dipandang penting dirumuskan pokok-poko pikiran yang fundamental tentang Muhammadiyah, yang dalam Bahasa muthakhir dikenal dengan ideology Muhammadiyah. Maka Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah sering dikategorisasikan sebagai

rumusan resmi yang

mengandung pandangan sebagai ideology Muhammadiyah . Di kemudian hari, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyusun penjelasan tentang Muqaddimah Anggaran Dasar, sehingga terkandung pemahaman yang sama dan dapat dijadikan pedoman bagi seluruh anggota Persyarikatan. Sedangkan Anggaran rumah tangga Muhammadiyah secara resmi diatur dalam anggaran dasar (ad) muhammdiyah bab 13, berbunyi (1)

2

Anggaran rumah Tangga menjelaskan dan mengatur hal-hal

yang tidak diatur dalam Aggaran Dasar (2)

Anggaran Rumah tangga dibuat olem Pemimpin pusat

berdasarkan Anggaran asar dandisahkan oleh Tanwir. 1

Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.69 2 Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2005) hlm. 24

3

(3)

3

Dalam keadaan yang sangat memerlukan perubahan,pemimpin

pusat dapat mengubah Anggaran Rumah Tangga dan berlaku sampai disahkan oleh Tanwir. B. 4Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

َّ َ‫ ْال َح ْمد َّّلِل َر ِّب ْال َع َالم ن‬. ‫الرحيـ ـ ــم‬ َ ‫الر ْح‬ َّ َّ ‫ ا َّلر ْح َم ِن‬. ‫ي‬ ‫ـن‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫م‬ ‫ـه‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫الل‬ ‫ِب ْسـ ـ ـ ِـم‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ ْ ‫َّ َ َ ْ َ َّ َ َ ْ َ ن‬ ِّ ْ َ َ . ‫الرحيم‬ َّ ‫ اه ِدنا‬. ‫ي‬ ‫ ِإياك نعبد وِإياك نست ِع‬. ‫ين‬ ‫الد‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫ك‬ ‫ال‬ ‫م‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ْ َ ْ ْ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َّ َ َ . َ َ ْ ْ َ َ ِّ ‫وب‬ ِ ‫الِّصاط َالمست ِِّقيم ِِصاط ال ِذين أنعمت علي ِهم غ ِي المغض‬ َ َّ َ‫الضآل ن‬ ‫ي‬ ‫َعل ْي ِه ْم َوال‬ “ Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam. Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah dan hanya kepada Engkau hamba mohon petolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak sesat.” (Al-Qur’an surat Al-Fatihah)

َ َّ ْ َ َّ َ ً ْ َ ‫اهلل َ ًّربا َو ِبا ِإل ْسال ِم ِد ْينا َو ِبم َح َّم ٍد َصَل للا َعل ْي ِه َو َسل َم ن ِب ًّيا‬ ِ ‫ر ِضيت ِب‬ ً ‫َو َرس ْوال‬ “Saya ridla ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM, dan berNabi MUHAMMAD RASULLULLAH Sallalahu ‘alaihi wassallam.”

3

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2005) hlm. 24 4 Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.71

4

5

AMMA BA’DU, bahwa sesungguhnya ketuhanan itu

adalah hak Allah

semata-mata. Bertuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia. 6

Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah hukum qudrat iradat) Allah

atas kehidupan manusia di dunia ini. Masyarakat yang sejahtera, aman damai,makmur, dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan diatas keadilan, kejujuran, persudaraan, dan gotong royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hokum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu. Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya. Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah. Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masingmasing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat. Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi 5

Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.71 6 Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.72

5

segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa. 7

Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu,

maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam AlQur’an:

ُ ِّ ُ َ ْ َ ْ ‫نك ْم ُأ َّم ٌة َّي ْدع ْو َن إ ََل ْال َخ ْي َو َي ْأمر ْو َن ب ْال َم‬ ‫وف‬ ‫ر‬ ‫ع‬ ‫ولتكن م‬ ِ ِ ِ ِ ْ ْ َ َ َُ َ ْ ْ َ َ ْ َََْ ‫ولئك هم المف ِلح ْون‬ ِ ‫وينهون ع ِن المنك ِر وا‬ “Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak ke-Islaman, menyuruh kepada kebaikan dan mencegah daripada keburukan. Mereka itulah golongan yang beruntung berbahagia”. (Al-Qur’an Surat Ali-Imran: 104)

Pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 Hijriyah atau 18 Nopember 1912 Miladiyah, oleh almarhum KH. A. Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai “gerakan Islam” dengan nama “MUHAMMADIYAH” yang disusun dengan Majelis-Majelis (Bagian-bagian)-nya, mengikuti pereran zaman serta berdasarkan “syura” yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau Muktamar. Kesemuanya itu, perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhammad saw., guna mendapat karunia dan ridla-Nya di dunia dan akhirat, dan untuk mencapai masyarakat yang sentausa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan:

7

ٌ‫َب ْل َد ٌة َط ِّي َب ٌة َو َر ٌّب َغف ْور‬

Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.73

6

8

“Suatu negara yang indah, bersih suci dan makmur di bawah

perlindungan Tuhan Yang Maha Pengampun”. Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam dapatlah diantarkan ke pintu gerbang Syurga “Jannatun Na’im” dengan keridlaan Allah Yang Rahman dan Rahim. C. 9Pokok-Pokok Pikiran Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah Pokok-pokok pikiran atau psrinsipyang terkandung dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah adalah : Pokok pikiran pertama: hidup manusia harus berdasar tauhid (mengesakan) Allah: bertuhan, beribadah, serta tunduk dan taat hanya kepada Allah. Pokok pikiran kedua: Hidup manusia itu bermasyarakat Pokok pikiran ketiga: Hanya hokum Allah yang sebenar-benarnya, satusatunya yang dapat dijadikan sendi dan landasan untuk membentuk pribadi muslim yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama (bermasyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan sjahtera yang hakiki, didunia dan di akhirat. Pokok pikiran keempat: Berjuang menegakan dan menjunjung tinggi agama islam untuk mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah berbuat ikhsan dan ishlah kepada manusia/masyarakat. 10

Pokok pikiran kelima: Perjuangan menegakan dan menjunjung tinggi

agama islam sehingga terwujud mwsyarakat islam yang sebenar-benarnya hanya akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba’) perjuangan para nabi terutama perjuangan Nabi besar Muhammad SAW.

8

Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.74 9 Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.74 10 Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.75

7

Pokok pikiran keenam: Perjuangan mewujudkan pokok-pokok pikiran tersebut hanya akan dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya dan berhasil bila dikerjakan dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya alat atau cara perjuangan yang sebaik-baiknya. Pokok pikiran ketujuh: pokok-poko pikiran sepserti yang diuraikan dan diterangkan diatas adalaha yang dapat untuk diwujudkan, keyakinan dan citacita hidupnya terutama untuk mencapai tujuan yang menjadi cita-cita hidupnya, ialah terwujudnya masyarakat adil, makmur, lahir dan batin yang diridhai Allah, yaitu masyarakat islam yang sebenar-benarnya.

D.

11Penjelasan

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

1. Hakikat Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah Muqqadimah

Anggaran

Dasar

Muhammadiyah

pada

hakekatnya

merupakan ideologi Muhammadiyah yang memberi gambaran tentang pandangan Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di muka bumi, cita-cita yang ingin diwujudkan dan cara-cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Sebagai sebuah ideologi, Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha Muhammadiyah dan proses penyusunan system kerjasama yang dilakukan untuk mewujudkan tujuannya. 2.

12

Penjelasan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

a. Landasan dasar Muhammadiyah didirikan. Muhammadiyah adalah suatu organisasi, merupakan alat perjuangan untuk mencapai suatu cita. Muhammadiyah didirikan atas (berlandaskan) dan untuk mewujudkan pokok pikiran yang merupakan prinsip-prinsip/ pendirian-pendirian bagi kehidupan dan perjuangan.

11

Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.75 12 Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.79

8

Pokok pikiran/pinsip/pendirian yang dimaksud itu adalah hak dan nilai hidup Muhammadiyah secara ideologis. Pokok pikiran/prinsip/ pendirian yang dimaksud itu telah diuraikan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah. b.

13

Proses lahirnya muqaddimah anggaran dasar muhammadiyah

1. Muqaddimah anggaran dasar muhammadiyah dibuat oleh almarhum Ki Bagus Hadikusuma (ketua pengurus besar muhammadiyah tahun 1942-tg13), dengan bantuan beberapa orang sahabatnya. Dimulai menyusunnya pada tahun 1945 dan disahkan pada sidang tanwir tahun 1951. 2. Disusunnya muqaddimah anggaran dasar muhammadiyah tersebut, menjadi latar belakang yang perlu sekali diketahui untuk dapat memahami fungsinya. 3. Latar belakang tersebut ialah mulai nampak/terasa adanya kekaburan

dalam

muhammadiyah

sebagai

akibat

proses

kehidupannya sesudah lebih dari 30 tahun yang ditandai oleh: a. Terdesaknya

pertumbuhan

dan

perkembangan

jiwa/ruh

Muhammadiyah oleh perkembangan lahiriyah b. Masuknya pengaruh dari luar yang tidak sesuai yang sudah menjadi lebih kuat 4. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah tersebut merupakan hasi ungkapan Ki Bagus menyoroti kembali pokok pikiran almarhum KH.A. Dahan yang merupakan kesadaran beliau dalam perjuangan selama hidupnya, yang Antara lain hasilnya ialah berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah 5. Ki Bagus Anggaran

berharap Dasar

mudah-mudahan

Muhammadiyah

dengan Muqaddimah ini

dapatlah

kiranya

Muhammadiyah dijaga, dipelihara dan atau ditajdidkan, agar selalu 13

Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.79

9

dapat dengan jelas dan gambling diketahui: apa dan bagaimana Muhammadiyah itu?

c.

14

Kandungan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

1. Pokok pikiran pertama Keterangan: 1. Ajaran tauhid adalah inti/ essensi ajaran islam yang tetap, tidak berubah-ubah, sejak agama islam yang pertama sampai terahkir. Seluruh

ajaran

islam

bertumpu

dan

memanifestasikan

kepercayaan tauhid. 2. Kepercayaan tauhid mempunyai 3 aspek a. Kepercayaan dan keyakinan bahwa hanya Allah lah yang kuasa mencipta, memelihara, mengatur dan menguasai alam semesta b. Kepercayaan dan keyakinan bahwa hanya Allahlah tuhan yang Haq. c. Kepercayaan dan keyakinan bahwa hanya Allahlah yang berhak dan wajib dihambai. 3. Kepercayaan tauhid membentuk 2 kepercayaan: a. Percaya akan adanya hari akhir, dimana manusia akan mempertanggung jawabkan hidupnya didunia ini. b. Sadar bahwa hidup manusiadidunia ini semata-mata untuk amal shalih 4. Dengan melaksanakan dasar tersebut dalam hidup dan kehidupannya, manusia akan dapat menempatkan dirinya pada kedududkan yang sebebnarnya, sesuai dengan sengaja Allah menciptakan manusia.

14

Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.80

10

5. Dengan melaksanakan dasar tersebut dalam hidup dan kehidupannya, manusia akan menjadikan seluruh hidup dan kehidupannya semata-mata untuk beribadah kepada Allah guna mendapatkan Keridlaan-Nya. 6. Bagi dan dalam Muhammadiyah, amal ibadah yang bersifat kemasyarakatan, ialah berjuang untuk kebaikan, kebahagiaan dan

kesejahteraan

manusia/

masyarakat

inilah

yang

dilaksanakan, sebagai kelengkapan amalibadah pribadi yang langsung kepada Allah. 2.

15

Pokok pikiran kedua

Keterangan: 1. Bagi Muhammadiyah, manusia dengan kehidupannya adalah merupakan objek pokok dalam hidup pengabdiaannya kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa. 2. Hidup bermasyarakat adalah suatu ketentuan dan adalah untuk memberi nilai yang sebenar-benarnya bagi kehidupan manusia. 3. Maka pribadi manusia dan ketertiban hidup bersama adalah merupakan unsur pokok dalam membentuk dan mewujudkan masyarakat yang baik, bahagia dan sejahtera.

3. Pokok pikiran ketiga Keterangan: 1. Pendirian tersebut lahir dan kemudiaan menjadi keyakinan yang kokoh kuat adalah hsil setelah mengkaji, mempelajari dan memahami ajaran islam dalam arti dan sifat yang sbenarbenarnya. 2. Muhammadiyah berpendirian bahwa dasar hokum/ajaran islam adalah: Al qur’an dan sunnah (hadist shahih. 15

Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.88

11

3.

16

Muhammadiyah dalam memahami atau istimbath hukum

agama ialah kembali kepada Al-qur’an dan atau sunnah shahih dengan mempergunakan akal pikiran yang cerdas dan bebas, dengan memakai cara yang menurut istilahnya dinamakan Tarjih,

ialah

dala

satu

permusyawaratan

dengan

memperbandingkan pendapat-pendapat dari ulama-ulama (baik dari dalam ataupun dari luar Muhammadiyah, termasuk pendapat imam-imam)untuk kemudian mengambil mana yang dianggap mempunyai dasar dan alasan yang lebih kuat. Dengan demikian maka faham Muhammadiyah tentang agama adalah dinamis, berkembang maju dan dapat menerima perubahanperubahan asal dengan hujjah dan alasan yang lebih kuat. 4. Dengan ta’rif agama, Muhammadiyah mempunyai faham bahwa

ajaran

islam

tidak

hanya

mengenai

soal-soal

perseorangan seperti soal-soal I’tiqad, ibadat, dan akhlaq, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik aspek kehidupan perseorangan ataupun aspek kehidupan kolektif, seperti soal-soal itiqad, ibadah, akhlaq, kebudayaan pendidikanpengajaran, ilmu pengetahuan, sosial ekonomi, juga soal politik kenegaraan dan lain sebagainya. Ajaran agama adalah untuk kebahagiaan hidup manusia baik didunia maupun diakhirat.

4. Pokok pikiran keempat Keteangan: 1. Usaha menegakan dan menjunjung tinggi agama islam untuk merealisir ajaran-ajarannya guna menapatkan keridlaan Allah dinamakan Sabilillah.

16

Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.92

12

2. Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam untuk mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya jihad fi sabilillah adalah ciri keimanan seseorang. 3. Pendirian tersebut merupakan kerangka dan sifat perjuangan Muhammadiyah secara keseluruhan. Tidak boleh ada satu kegiatan pun dalam muhammadiyah yang keluar atau menyimpang dari kerangka dan sifat yang sedemikian itu. 4.

17

Perjuangan demikian itu dicetuskan oleh dua factor:

a. Factor subjektif 1. Kesadaran akan kewajiban beribadah kepadda Allah berbuat ikhsan dan ishlah kepada manusia atau masyarakat 2. Faham akan ajaran-ajaran islam yang sebenar-benarnya dengan keyakinan akan keutamaan dan tepatnya untuk sendi dan mengatur hidup dan kehidupan manusia atau masyarakat. b. Factor objektif Rusaknya masyarakat islam khususnya dan masyarakat umumnya

disebabkan

karena

meninggalkan

atau

menyeleweng dari ajaran agama islam. Baik karena tidak mengetahui, salah atau krang memahami ajaran-ajaran islam yang benar ataupun karena adanya usaha dari luar yang berusaha mengalahkan islam dengan ajaran lain. 5. Ajaran islam menurut Muhammadiyah adalah mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Maka untuk melaksanakan maksud perjuangan: “ Menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam” agar manusia atau masyarakat pada umumnya dapat dimenegerti dan memahanmi serta kemudian mau 17

Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.95

13

menerima dan melaksanakan ajaran-ajaran islam, adalah menjadi kewajiban Muhammadiyah untuk dapat menyiapkan atau menyusun konsepsi yang lengkap, jelas dan ilmiah mengenai soal-soal yang menyangkut seluuruh aspek kehidupan manusia seperti soal-soal: 18

I’tiqad, ibadah, akhlak, kebudayaan, pendidikan pengajaran,

ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, juga soal politik kenegaraan dan lain sebagainya berdasarkan ajaran islam yang asli murni, baik mengenai teorinya sampai juga mengenai tuntunan pelaksanaannya, yang kesemuanya itu adalah dalam rangka mencapai

tujuan

perjuangannya

ialah



Terwujudnya

masyarakat islam yang sebenar-benarnya.” Dengan konsepsi itu barulah Muhammadiyah akan dapat melakukan perjuangan di tengah-tengah gelenggang dan arena dengan penuh kwyakinan, semangat,secara positif dan terarah serta akan sanggup menghadapi segala tantangan. 6. Orang yang diperkenankan oleh Tuhan dapa menunaikan amanahnya sebagai khalifa-Nya di bumi ialah orang-orang yang beriman akan kebebnaran ajaran agama-Nya serta mereka mampu mengamalkan atau merealisasikannya. Dari ayat AnNur: 55, syarat yang diperlukan untuk dapat melaksanakan amanah Allah sebagai keahlian dalam soal agama (tenaga ulama ) dan keahlian dalam ilmu dunia atau umum (tenaga cendekiawan/sarjana). Maka Muhammadiyah harus memiliki dua golongan tersebut, ialah ulama dan sarjana, dan mereka harus integrasi dalam melaksanakan tugas perjuangan. 7. Muhammadiyah dibuktikan dari sejarahnya adalah merupakan gerakan 9agama ) islam yang mempunyai kesadaran dan rasa 18

Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.96

14

tanggung

jawab

penuh

terhadap

Negara,

bangsa

dan

kenasionalan Indonesia. 19

Dalam perjuangan menegakan dan menjunjung tinggi agama

islam sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenarbenarnya

Muhammadiyah

bekeyakinan

akan

dapat

menyumbangkan dharma bakti sebayak-banyaknya kepada Negara dan bangsa Indonesia yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, menuju terbentuknya masyarakat adil makmur, sejahtera bahagia lahir batin. Bahkan Muhammadiyah berkeyakinan, bahwa dengan ajaranajaran islam Muhammadiyah sanggup mengisi dan mewujudkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 itu secara kongkrit dan sempurna serta akan lebih membawa dan memberi manfaat yang sebanyak-banyaknya. Dalam pengertian yang demikian itu, Muhammadiyah berjuang membantu Pemerintah dalam perjuangan nasional dalam membangun dan memelihara Negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmu yang diridlai Allah.

Kesimpulan 20

Pokok pikiran pertama, kedua, ketiga dan keempat tersebut

diatas itu pada pokoknya menyangkut bidang idiil. Hal-hal tersebut merupakan persoalan-persoalan pokok daripada ideology Muhammadiyah. Didalam Anggaran Dasar Muhammadiyah pokok pikiran tersebut dirumuskan secara kongkrit dalam pasal 4 dan 6, ialah mengenai asas maksud dan tujuan, sebagai berikut: 19

Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.97 20 Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.98

15

21

Pasal 4: Asas

Muhammadiyah berasas Islam Pasal 6: Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Sedangkan pokok pikiran selanjutnya, ialah: elima dan keenam, merupakan persoalan pokok dalam mempeq’uangkan ideology tersebut.

5.

22

Pokok pikiran ke lima

Keterangan: 1. Kehidupan para Nabi, terutama kehidupan Rasulullah SAW adalah merupakan kehidupan pejuang dalam menegakkan citacita agama, yang seharusnya menjadi contoh yang ideal bagi pejuang islam. 2. Tiap-tiap pejuang untuk menegakan dan menjunjung tinggi agama

islam

haruslah

mempelajari

sejarah

perjuangan

Rasulullah Muhammad saw, sehingga dapat mengetahui rahasia-rahasia yang menjadi factor kemenangannya dan kemudian mencontoh dan mengikutinya. 3. Sifat pokok perjuangan para Nabi dan terutama perjuangan Rasulullah saw yang wajib kita ikuti ialah, selain merupakan ibadah kepda Allah adalah dilakukan dengan jihad (dengan sungguh-sungguh,

menggunakan

segala

kekuatan

dan

kemampuannya serta pengorbanan secukup-cukupnya), ikhlas

21

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2005) hlm. 9 22 Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.100

16

(semata-mata mengharap keridlaan Allah0, penuh rasa tanggung jawab, penuh kesabaran, dan tawakal. 4. Dan karena itu pulalah kiranya Persyarikatan kita ini oleh pendirina ialah almarhum KH.A. Dahlan diberi nama “Muhammadiyah” untuk bertafaul (pengharapan baik) dapat mencontoh perjuangan Muhammad Rasulullah Saw. 6.

23

Pokok pikiran keenam

Keterangan: 1. Organisasi/Persyarikatan ialah ikatan secara permanen Antara dua oknum atau lebih karena mempunyai tujuan yang sama dan masing-masing bersedia bekerjasama dalam melaksanakan usaha-usaha guna mencapai tujuan tersebut dengan peraturan dan pembagian pekerjaan yang teratur tertib. 2. Organisasi adalah merupakan alat perjuangan. 3. Muhammadiyah adalah satu organisasi yang bersifat sebagai gerakan,ialah yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang Antara lain ialah: a. Muhammadiyah adalah sebagai subjek pemimpin dan masyarakat semuanya adalah objek/yang dipimpinnya. b. Lincah (dinamis), maju (progressif),selalu dimuka dan militant c. Revolusioner mempunyai pimpinan yang kuat, cakap, tegas dan berwibawa. d. Mempunyai organisasi yang susunannya lengkap dan selalu tetap up to date. 4. Sesuai dengan prinsip ajaran Islam Muhammadiyah menjadikan “Syura” dan “Musyawarah” sebagai dasar dalam mengambil keputusan dan menentukan tindakan (demokratis). 23

Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.102

17

5.

24

Tugas pokok Muhammadiyah adalah:

a. Dakwah Islam b. Amar Ma’ruf c. Nahi Munkar 7.

25

Pokok pikiran ke tujuh

Keterangan: 1. Yang menjadi tujuan dan cita-cita perjuangan persyarikatan Muhammadiyah secara mutlak ialah terwujudnya suatu masyarakat dimana kesejahteraan, kebahagiaan dan keutamaan luas merata; ( kepribadian Muhammadiyah) masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur, dan bahagia yang diwujudkan diatas dasar keadilan,kejujurab, persaudaraan dan gotongroyong bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu (Muqaddimah Anggaran Dasar) 2. Masyarakat yang demikian itulah yang diformulir dengan singkat: “Masyarakat islam yang sebenar-benarnya” 3. Masyarakat islam yang sebenar-benarnya itua adalah yang merupakan rahmat Allah bagi seluruh alam yang akan menjamin sepenuh-penuhnya

:

keadilan

persamaan,

keamanan,

keselamatan dan kebebasan bagi semua anggotanya. 4. Masyarakat islam yang sebenar-benarnya itu selain merupakan kebahagian didunia bagi seluruh manusia, akan juga menjadi tangga bagiumat Islam memasuki pintu gerbang surga “ jannatun Naim” untuk mendapatkan keridlaan Allah Yang Maha Abadi.

24

Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.104 25 Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2014) hlm.110

18

E. Identitas dan Asas Muhammadiyah 26

Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan Persyarikatan

Muhammadiyah sejak kelahirannya, memperhatikan faktor-faktor

yang

melatar belakangi berdirinya, aspirasi, motif, dan cita-citanya serta amal usaha dan gerakannya, nyata sekali bahwa didalamnya terdapat ciri-ciri khusus, atau sibghah yang menjadi identitas dari hakekat atau jati diri persyarikatan Muhammadiyah. Adapun ciri-ciri dari perjuangan Muhammadiyah itu adalah Pertama

: Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam

Kedua

: Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah Islam Amar Makruf Nahi Munkar

Ketiga

: Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid

Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Kelahiran Muhammadiyah tidak lain kerena diilhami, dimotivasi dan disemangati oleh ajaran-ajaran Al Qur’an. Dan apa yang digerakkan oleh Muhammadiyah tidak ada motif lain kecuali sematamata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam dalam kehidupan yang riil dan konkrit. Gerakan Muhammadiyah hendak berusaha untuk menampilkan wajah Islam dalam wujud yang riil, konkrit dan nyata, yang dapat dihayati, dirasakan dan dinikmati oleh umat sebagai rahmatan lil alamin. Oleh Alasan tersebut Muhammadiyah disebut sebagai gerakan Islam. 27

Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah islam, Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

Ciri yang kedua ini telah mucul sejak dari kelahirannya dan tetap melekat tak terpisahkan dalam jati diri Muhammadiyah. Hal ini diakui oleh beberapa pihak yang menyatakan bahwa Muhammadiyah terlihat sebagai pergerakan dakwah yang menekankan pengajaran serta perdalaman nilai-nilai islam dan memiliki epedulian yang sangat besar terhadap penetrasi misi Kristen di Indonesia. 26

Musthafa Kamal Pasha, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam (Yogyakarta, Surya Mediatama,2005) hlm.135 27 Musthafa Kamal Pasha, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam (Yogyakarta, Surya Mediatama,2005) hlm.136

19

28

Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid (Reformasi). Ciri ketiga yang

melekat pada persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagai Gerakan Tajdid atau Gerakan Reformasi. Muhammadiyah sejak mula menempatkan diri sebagai salah satu organisasi yang berkhidmat menyebar luaskan ajaran islam sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an dan As-sunnah. Bersamaan dengan itu sekaligus membersihkan berbagai amalan umat yang terangterangan menyimpang dari prinsip-prinsip ajaran islam, baik berupa khufarat, syirik, bid’ah , taqlid, dan tawasul lewat Gerakan Dakwah. Muhammadiyah sebagai satu mata rantai dari gerakan tajdid yang diawali oleh ulama besar ibnu Taimiyah sudah barang tentu ada kesamaan nafas, ruh dan semangat, yaitu memerangi secara total terhadap berbagai penyimpangan ajaran Isslam seperti syrik, khufarat, bid’ah dan taqlid. Sebab semua itu merupakan benalu beracun yang dapat merusak aqidah dan ibadah seseorang.

Didalam Anggaran Dasar Muhammadiyah pokok pikiran tersebut dirumuskan secara kongkrit dalam pasal 4 dan 6, ialah mengenai asas maksud dan tujuan, sebagai berikut: 29

Pasal 4: Asas

Muhammadiyah berasas Islam Pasal 6: Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

28

Musthafa Kamal Pasha, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam (Yogyakarta, Surya Mediatama,2005) hlm.136 29 Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2005) hlm. 9

20

F. Keanggotaan Muhammadiyah 30

Keanggotaan muhammadiyah secara resmi diatur dalam anggaran dasar (ad)

muhammdiyah bab IV, pasal 8, ayat 1, dimana sebagai anggota muhammadiyah terdiri atas : anggota biasa, anggotaluar biasa, dan anggota kehormatan (1) Anggota Muhammadiyah terdiri atas: a. Anggota Biasa ialah warga negara Indonesia beragama Islam. b. Anggota Luar Biasa ialah orang Islam bukan warga negara Indonesia. c. Anggota Kehormatan ialah perorangan beragama Islam yang berjasa terhadap Muhammadiyah

dan atau karena

kewibawaan dan

keahliannya bersedia membantu Muhammadiyah. Keanggotaan juga diatur dalam Anggarn Rumah Tangga Muhammadiyah, 31

Pasal 4 Keanggotaan

(1) Anggota Biasa harus menerima persyaratan sebagai berikut: a. Warga Negara Indonesia beragama Islam b. Laki-laki atau perempuan yang disetujui 17 tahun atau sudah menikah c. Menyetujui maksud dan tujuan Muhammadiyah d. Bersedia menduku dan melaksanakan usaha-usaha Muhammadiyah e. Mendaftarkan diri dan membayar uang pangkai. (2) Anggota Luar Biasa ialah seseoran bukan warga negara Indonesia, beragama Islam, setuju dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah serta bersedia mendukung amal usahanya. (3) Anggota Kehormatan ialah seseorang beragama Islam, berjasa terhadap Muhammadiyah dan atau karna kewibawaan dan keahliannya diperlukan atau dapat membantu Muhammadiyah. (4) Tata cara menjadi anggota mengatur sebagai berikut: 30

Muchlas Abror, Muhammadiyah Persamaan dan Kebersamaan (Yogyakarta, Gama Media,2010), hlm. 14 31 Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2005) hlm. 31

21

a.

32

Anggota Biasa

1. Mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pimpinan Pusat dengan mengisi formulir disertai kelengkapan syarat-syarat mulai Pimpinan persyaratan kelengkapan Pimpinan Ranting atau Pimpinan amal usaha di tempat yang belum ada Ranting, kemudian diteruskan ke Pimpinan Cabang. 2. Pimpinan cabang meneruskan permintaan tersebut kepada Pimpinan Pusat dengan disertai pertimbangan. 3. Pimpinan Cabang dapat memberi tanda anggota sementara kepada calon anggota, sebelum yang bersangkutan menerima kartu tanda anggota dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Bentuk tanda anggota sementara ditetapkan oleh Pimpinan Pusat. 4. Pimpinan Pusat memberikan kartu tanda anggota Muhammadiyah kepada calon anggota biasa yang telah diminta melalui Pimpinan Cabang yang bersangkutan. b. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan Tata cara menjadi Anggota Luar Biasa da anggota kehormatan diatur oleh Pimpinan Pusat . (5) Pimpinan pusat dapat melimpahkan wewenang penerimaan permintaan menjadi

Anggota

Biasa

dan

memberikan

kartu

tanda

anggota

Muhammadiyah kepada Pimpinan Wilayah Pelimpahan wewenang tersebut dan ketentuan pelaksanaannya diatur dengan keputusan Pimpinan Pusat. Kewajiban dan Hak Anggota 33

Dalam persyarikatan ini diatur antara lain kewajiban dan hak

anggota.Bahkan

ketentuan

tentang

kewajiban

dan

hak

anggota

Muhammadiyah ini diatur dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran 32

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2005) hlm. 31 33 Muchlas Abror, Muhammadiyah Persamaan dan Kebersamaan (Yogyakarta, Gama Media,2010), hlm. 14

22

Rumah Tangga (ART).Kalau dalam ART ,Muhammadiyah mendahulukan penyebutan

kewajiban

daripada

hak,ini

artinya

meningkatkan,mengarahkan dan memprioritaskan

Muhmmadiyah untukmenunaikan

kewajiban bagi par anggotanya baru kemudian hak.Ini bukan berarti bahwa hak kurang penting dan kurang nilainya dibandingkan dengan kewajiban. Penekanan pada penunaian kewajiban bagi para anggota Gerakan Islam dan Dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar,setelah itu hak

menyertai

mereka,terasa lebih lebih tepat,karena itu,setiap anggota Muhammadiyah harus memhami dan menyadari serta mentaatinya. 34

Dalam ART Muhammadyah Pasa 4 ayat 7,disebutkan jumlah kewajiban

ajaran islam : a. Taat menjalankan ajaran ISLAM b. Menjaga nama baik dan setia kepa Muhammadiyah serta perjuangannya c. Berpegang teguh kepada Kepribadiaan serta Keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah d. Taat pada peraturan Muhammadiyah,keputusan musyawarah dan kebijakan pemimpin pusat e. Mendukung dan mengindahkan kepentingan Muhammadiyah serta melaksnakan usahanya f. Membayan iuran anggota g. Membayar infaq

Sementara itu dalam ART pasal yang sama,yakni pasal 4 ayat6 disebutkan: Hak Anggota, a. Anggota biasa : 1. Menyatakan pendapat di dalam maupun di luar permusyawaratan, 2. Memilih dan dipilih dalm permusyawaratan,

34

Muchlas Abror, Muhammadiyah Persamaan dan Kebersamaan (Yogyakarta, Gama Media,2010), hlm. 15

23

b. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan mempunyai hak menyatakan pendapat Itulah sejumlah kewajiban dan hak anggota Muhammadiyah yang disebutkan dalam ART. Karena itu, mestinya setiap anggota ,Muhamadiyah berusaha untuk tahu apa yang menjadi kewajiban dan haknya.Tidak boleh pasif,tetapi aktif.Kesadaran puladari pihak pimpinan peryarikatan,terutama pimpinan Ranting ang langsung berhadapan dengan para anggota. Melalui pengajian anggota,misalnya, Pimpinan Ranting dapat menjelaskan tentang kewajiban dan hak anggota di samping berbagai hal penting lainnya. G. Keorganisasian Muhammadiyah 35

Susunan dan penetapan organisasi muhammadiyah diatur dalam AD

muhammadiyah bab V pasal 9, terdiri atas : (1) Ranting (Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, Pasal 5) ialah kesatuan anggota dalam satu tempat atau kawasan yang terdiri atas sekurang-kurangnya 15 orang yang berfungsi melakukan pembinaan dan pemberdayaan anggota (2) Cabang (Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, Pasal 6) ialah kesatuan Ranting dalam satu tempat yang terdiri atas sekurang-kurangnya tiga ranting. Pengesahan pendirian cabang dan ketentuan luas lingkungannya ditetapkan oleh pimpinan wilayah atas usul ranting setelah memperhatikan pertimbangan pimpinan daerah. (3) Daerah (Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, Pasal 7) ialah kesatuan Cabang dalam satu Kota atau Kabupaten yang terdiri atas sekurangkurangnya tiga cabang. Pengesahan pendirian daerah ditetapkan oleh pimpinan pusat atas usul cabang setelah memperhatikan pertimbangan pimpinan wilayah.

35

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2005) hlm. 11

24

(4) Wilayah (Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, Pasal 8) ialah kesatuan Daerah dalam satu Propinsi yang terdiri atas sekurang-kurangnya tiga daerah. Pengesahan pendirian wilayah ditetapkan oleh pimpinan pusat atas usul daerah yang bersangkutan. (5) Pusat (Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, Pasal 9) ialah kesatuan Wilayah dalam Negara Republik Indonesia. 36

Dalam ART Muhammadiyah pada pasal 20 mengatur tentang Organisasi

Otonom, 1.Organisasi otonom ialah satuan organisasi di bawah Muhammadiyah yang memiliki wewenang mengatur rumah tangganya sendiri, dengan bimbingan dan pembinaan oleh pimpinan Muhammadiyah. Organisasi otonom dibentuk oleh muhammdiyah guna membina warga muhammadiyah . Organisasi otonom terdiri ats organisasi otonom umum dan otonom khusus. 2.Organisasi otonom umum ialah organisasi otonom yang anggotanya belum seluruhnya anggota muhammadiyah. Organisasi otonom khusus adalah organisasi otonom yang seluruh anggotanya muhammadiyah, dan diberi wewenang menyelenggarakan amal usaha yang ditetapkan oleh pimpinan muhammadiyah dalam koordinasi unsur pembantu pimpinan yang membidangi sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentang amal usaha tersebut. 3.Pembentukan dan pembubaran organisasi otonom ditetapkan oleh Tanwir atas usul Pimpinan Pusat. 4.Ketentuan lain mengenai organisasi otonom diatur dalam Qaidah Organisasi Otonom yang dibuat dan ditetapkan oleh pimpinan Pusat.

36

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2005) hlm. 47

25

Organisasi otonom dalam Persyarikatan Muham-madiyah mempunyai karakteristik dan spesifikasi bidang tertentu. Adapun Organisasi otonom dalam Persya-rikatan Muhammadiyah yang sudah adaialah sebagai berikut : 1.

Aisyiyah (bergerak di kalangan wanita dan ibu-ibu)

2.

Pemuda Muhammadiyah (bergerak di kalangan pemuda)

3.

Nasyiatul Aisyiyah (bergerak di kalangan perempuan-perempuan muda)

4.

Ikatan Remaja Muhammadiyah (bergerak di kalangan pelajar dan remaja)

5.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (bergerak di kalangan mahasiswa)

6.

Tapak Suci Putra Muhammadiyah (bergerak dalam aktivitas bela diri)

7.

Hisbul Wathan (bergerak dalam aktivitas kepanduan).

37Kehidupan

Berorganisasi Warga Muhammadiyah

1. Persyarikatan Muhammadiyah merupakan amanat umat yang didirikan dan dirintis oleh KH.Ahmad dahlan, untuk kepentingan menjunjung tinggi dan menegakan agama islam, sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenarbenarnya. Karena itu, menjadi tanggungjawab seluruh warga dan lebih-lebih pemimpin muhammadiyah di berbagai tingkatan dan bagian, untuk benar-benar menjadikan organisasi (persyarikatan) ini sebagai gerakan dakwah islam yang kuat dan unggul dalam berbagai bidang kehidupan. 2. Setiap anggota, kader, dan pemimpin muhammadiyah berkewajiban memelihara, melangsungkan, dan menyempurnakan gerak dan langkah persyarikatan dengan penuh komitmen dan istiqomah, kepribadian yang mulia (shidiq, amanah, tabligh, dan fathanah), wawasan dan pemikiran visi yang luas, keahlian yang tinggi, dan amaliah yang unggul sehingga muhammadiyah menjadi gerakan islam yang benar-benar menjadi rahmatan lil’alamin. 3. Dalam menyelesaikan masalah-masalah dan konflik-konflik yang timbul di persyarikatan, hendaknya mngutamakan dan mengacu pada peratyranperaturan organisasi yang memberikan kemaslahatan dan kebaikan seraya dijauhkan tindakan-tindakan anggota pimpinan yang tidak terpuji dan dapat merugikan kepentingan persyarikatan. 4. Menggairahkan al-islam dan al-jihad dalam seluruh kegiatan persyarikatan dan suasana lingkungan persyarikatan, sehingga ,muhammadiyah benar-benar

37

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2001) hlm. 72

26

tampil sebagai gerakan islam yang istiqamah dan memiliki ghirah yang tinggi dalam mengamalkan islam. 5. 38Setiap anggotan pimpinan persyarikatan hendaknya menunjukan keteladanan dalam bertutur kata dan bertingkah laku, beramal dan berjuang, disiplin dan tanggung jawab, dan memiliki kemauan untuk belajar dalam segala lapangan kehidupan yang di perlukan. 6. Dalam lingkungan persyarikatan hendaknya dikembangkan disiplin tepat waktu, baik dalam menyelenggarakan rapat-rapat, pertemuan-pertemuan, dan kegiatan lainnya yang selama ini menjadi ciri khas dari etos kerja dan disiplin muhammadiyah. 7. Dalam acara-acara rapat dan pertemuan-pertemuan di lingkungan persyarikatan,hndaknya ditumbuhkan kembali pengajian-pengajian singkat (seperti kuliah tujuh menit) dan selalu mengindahkan waktu shalat dan menunaikan shalat jamaah sehingga tumbuh gairah berkeragaman yang tinggi, yang menjadi bangunan bagi pembentukan keshalihan dan ketakwaan dalam mengelola persyarikatan. 8. Para pimpinan muhammadiyah hendaknya gemar mengikuti dan menyelenggarakan kajian-kajian ke-islaman, memakmurkan masjid dan menggiatkan peribadahan sesuai ajaran al-qur’an dan sunnah nabi, dan amalanamalan islam lainnya. 9. Wajib menumbuhkan dan menggairahkan perilaku amanat dalam memimpin dan mengelola organisasi dengan segala urusannya, sehingga milik dan kepentingan persyarikatan dapat di pelihara dan di pergunakan sebesarbesarnya untuk kepentingan dakwah serta dapat dipertanggungjawabkan secara organisasi. 10. Setiap anggota muhammadiyah lebih-lebih pemimpinnya, hendaknya jangan mengejar-ngejar jabatan dalam persyarikatan, tetapi juga jangan menghindarkan diri manakala memperoleh amanat sehingga jabatan dan amanat merupakan sesuatu yang wajar sekaligus dapat ditunaikan sebaikbaiknya. 11. Setiap anggota pimpinan muhammadiyah hendaknya menjauhkan diri dari fitnah, sikap sombong, ananiyah, dan perilaku-perilaku yang tercela lainnya yang mengakibatkan hilangnya simpati dan kemuliaan hidup yang seharusnya dijunjung tinggi sebagai pemimpin. 12. Dalam setiap lingkungan persyarikatan hendaknya dibudayakan tradisi membangun immamah dan ikatan jamaah serta jam’iyah, sehingga 38

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2001) hlm. 73

27

muhammadiyah dapat tumbuh dan berkembang sebagai kekuatan gerakan dakwah yang kokoh. 13. 39Dengan semangat tajdid, hendaknya setiap anggota pimpinan muhammadiyah memiliki jiwa pembaru dan jiwa dakwah yang tinggi, sehingga dapat mengikuti dan melopori kemajuan yang positif bagi kepentingan ‘izzulislam wal muslimin’ (kejayaan islam dan kaum muslimin) dan menjadi rahmatan lil’alamin (rahmat bago alam semesta). 14. Setiap anggota pimpinan dan pengelola persyarikatan di manapun berkiprah, hendaknya bertanggungjawab dalam mengemban misi muhammadiyah dengan penuh kesetiaan (komitmen yang istiqamah) dan kejujuran yang tinggi, serta menjauhkan diri dari berbangga diri (sombong dan ananiyah), manakala dapat mengukir kesuksesan karna keberhasilan dalam mengelola amal usaha muhammadiyah pada hakikatnya karena dukungan semua pihak didalam dan diluar muhammadiyah, dan lebih penting lagi karena pertolongan Allah SWT. 15. Setiap anggota pimpinan atau warga persyarikatan hndaknya menjauhkan diri dari perbuatan taqlid, syirik, bid’ah, takhayul dan khurafat. 16. Pimpinan persyarikatan harus menunjukan akhlak pribadi muslim dan mampu membina keluarga yang islami.

39

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2001) hlm. 73

28

BAB III PENUTUP A. Simpulan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan Pembukaan dari rumusan Anggaran Dasar Muhammadiyah, yang berisi pikiran-pikiran mendasar yang menjiwai Anggaran Dasar Muhammadiyah. Perumusan Muqaddimah dilatar belakangi oleh dua hal: (a)

Terdesaknya

pertumbuhan

dan

perkembangan

jiwa

atau

ruh

Muhammadiyah oleh perkembangan lahiriyah, (b) Masuknya pengaruh dari luar yang tidak seseuai yang sudah menjadi lebih kuat. Agar terdapat pijakan prinsip dan pemikiran yang mendasar bagi Muhammadiyah, maka dipandang penting dirumuskan pokok-pokok pikiran yang fundamental tentang Muhammadiyah, Maka Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah sering dikategorisasikan sebagai

rumusan resmi yang

mengandung pandangan sebagai ideology Muhammadiyah . Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam, Gerakan Dakwah Islam Amar Makruf Nahi Munkar, Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid yang bersumber pada Al-Qur”an dan As Sunnah. Keanggotaan muhammadiyah terdiri atas : anggota biasa, anggotaluar biasa, dan anggota kehormatan.

29

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Muchlas. 2010.

Muhammadiyah

Persamaan dan Kebersamaan.

Yogyakarta: Gama Media

Nashir, Haedar. 2014. Memahami Ideologi Muhammadiyah.Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2005. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2001. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Pasha, Musthafa Kamal. 2005. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam. Yogyakarta: Surya mediatama.

30

Related Documents

Fix
October 2019 76
Fix Fix Skaliii.docx
May 2020 43
Odira Energy Fix Fix
August 2019 59
Fix Lapkas.docx
December 2019 28
Modul Fix
October 2019 36

More Documents from "Aisyah Pratiwi"

Hernia.docx
December 2019 11
Belum Ada Judul.docx
December 2019 15
Bab Ix Muhammadiyah.docx
December 2019 22
Lembar Balik Gastritis.pptx
December 2019 12