METODOLOGI PENELITIAN
OLEH KELOMPOK II NOVIA FERNANDA MONIAGA NOFIANTO SUSANTI Ns. DJIBU FATMIYATI HASAN
PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO 2019
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas izin dan kehendaknya jualah makalah sederhana ini penulis dapat menyelesaikan tepat pada waktunya. Penulis dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Dalam penulisan makalah ini penulis menemukan berbagai hambatan yang di karenakan terbatasnya ilmu pengetahuan penulis mengenai hal yang berkenaan dengan penulisan makalah ini . Harapan penulis makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya dan juga bagi penulis.
Gorontalo,
Penulis
2019
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... BAB l PENDAHULUAN ............................................................................... 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... BAB ll PEMBAHASAN ................................................................................. 2.1 Perkembangan metodologi ilmu dan penelitian ................................... 2.2 Mencari Kebenaran ................................................................................. 2.3 Definisi Penelitian .................................................................................... 2.4 Klasifikasi penelitian ................................................................................ 2.5 Karakteristik penelitian .......................................................................... 2.6 Kegunaan Penelitian ................................................................................ BAB lll PENUTUP. ........................................................................................ 3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 3.2 Saran ......................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah yang kita temui. Bentuk luasnya bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Atas dasar itu
yang
paling
penting
adalah
bukan
mengetahui
teknik-teknik
pelaksanaannya, melainkan memahami dasar pikiran yang melandasinya. Pemilihan bentuk dan penulisan merupakan masalah selera dan preferensi perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan berbagai factor lainnya, seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca tulisan ini dan dalam rangka kegiatan ilmiah apa akan disampaikan. Berdasarkan pemikiran di atas, maka untuk menyeragamkan tata cara penulisan tersebut, maka perlu diterbitkan pedoman penyusunan usulan penelitian maupun Skripsi. Hal ini dilakukan supaya pembaca mempunyai persamaan persepsi terhadap istilah atau terminologi yang berkaitan dengan penulisan skripsi. Suatu penelitian ilmiah dapat menggunakan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji statistik, maupun matematik yang sering disebut sebagai analisis deskriptif kuantitatif, sedangkan pendekatan kualitatif lebih mendasarkan pada penalaran logis (logical reasoning), pemahaman interpretasi terhadap obyek penelitian Bahkan pada saat ini sesuai dengan perkembangannya pendekatan kuantitatif ini tidak ada artinya sama sekali bila tanpa menggunakan pendekatan analisis kualitatif. 1.2 Rumusan masalah a. Apa perkembangan metodologi ilmu dan penelitian? b. Apa kebenaran metotologi penelitian? c. Apa definisi penelitian? d. Apa karakteristik penelitian? e. Apa klasifikasi penelitian? f. Apa kegunaan penelitian?
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Metodologi penelitian Metodologi penelitian terdiri dari kata metodologi yang berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Sejalan dengan makna penelitian tersebut di atas, penelitian juga dapat diartikan sebagai usaha/kegiatan yang mempersyaratkan keseksamaan atau kecermatan dalam memahami kenyataan sejauh mungkin sebagaimana sasaran itu adanya. Jadi, metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman. Jalan tersebut harus ditetapkan secara bertanggung jawab ilmiah dan data yang dicari untuk membangun/ memperoleh pemahaman harus melalui syarat ketelitian, artinya harus dipercaya kebenarannya. 2.2 Perkembangan Metodologi ilmu dan Penelitian Ilmu pengetahuan memiliki sifat utama yaitu tersusun secara sistematik dan runtut dengan menggunakan metode ilmiah. Karenanya sementara orang menganggap perlunya memiliki sikap ilmiah untuk menyusun ilmu pengetahuan tersebut atau dengan kata lain ilmu pengetahuan memiliki tiga sifat utama tersebut, yaitu : 1) Sikap ilmiah 2) Metode ilmiah 3) Tersusun secara sistematik dan runtut Sikap ilmiah menuntun orang untuk berpikir dengan sikap tertentu. Dari sikap tersebut orang dituntun dengan cara tertentu untuk menghasilkan ilmu pengetahuan. Selanjutnya cara tertentu itu disebut metode ilmiah. Jadi dengan sikap ilmiah dan metode ilmiah diharapkan dapat disusun ilmu pengetahuan dengan sistematik dan runtut. Periode perkembangan metodologi penelitian yang dikemukakan oleh Rummel yang dikutip oleh Prof. Sutrisno Hadi MA digolongkan sebagai berikut : a. Periode Trial and Error
Dalam periode ini diisyaratkan bahwa ilmu pengetahuan masih dalam keadaan embrional. Dalam periode ini orang menyusun ilmu pengetahuan dengan cara mencoba coba berulang kali sampai dijumpia suatu pemecahan masalah yang diangap memuaskan. b. Periode Authority and Tradition Pada periode ini kebenaran ilmu pengetahuan didasarkan atas pendapat para pemimpin atau penguasa waktu itu. Pendapat-pendapat itu dijadikan ajaran yang harus diikuti begitu saja oleh rakyat banyak dan mereka harus menerima bahwa ajaran tersebut benar. Di samping pendapat para penguasa atau pemimpin, tradisi dalam kehidupan manusia memang memegang peranan yang sangat penting di masa lampau dan menentang tradisi merupakan hal yang tabu. Karenanya tradisi dipercaya sebagai hal yang benar, sehingga tradisi menguasai cara berpikir dan cara kerja manusia berabad-abad lamanya. Sebagai contoh,sampai pertengahan abad 20, petani Jawa masih memegang tradsisi bahwa mereka akan segera turun ke aswaah apabila telah melihat bintang biduk (gubuk penceng) sebagai pertanda mulai turun hujan. c. Periode Speculation and Argumentation Pada periode ini ajaran atau doktrin para pemimpin atau penguasa serta tradisi yang bercakal dalam kehidupan masyrakat mulai menggunakan dialektika untuk mengadakan diskusi dalam memecahkan masalah untuk memperoleh kebenaran. Dengan kata lain, masyarakat mulai membentuk kelompokkelompok spekulasi untuk memperoleh kebenaran dan menggunakan argumen-argumen. Masing-masing kelompok membuat spekulasi dan argumen yang berbeda dalam memperoleh kebenran. Oleh sebab itu, pada saat ini orang terlalu mendewakan akal dan kepandaian silat lidahnya, yang kadang kadang dibuat-buta supaya tampak masuk akal. d. Periode Hypothesis and Experimentation Pada periode ini orang mulai mencari rangkaian tata cara untuk mnerangkan suatu kejadian. Mula-mula membuat dugaan-dugaan (hipotesis-hipotesis), kemudian mengumpulkan fakta-fakta kemudian dianalisis dan diolah, hingga
akhirnya
ditarik
kesimpulan.
Fakta-fakta tersebut
diperoleh dengan
eksperimen atau observasi-observasi serta dokumen-dokumen. (Narbuko, Drs. Cholid dan Drs. H. Abu Achmadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.) 2.3 Mecari kebenaran Kegiatan penelitian merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencari kebenaran secara ilmiah tentang sesuatu objek. Objek penelitian dapat menyangkut berbagai bidang diantaranya: pendidikan, ekonomi, hukum, politik, sosial, budaya, dan sebagainya. Untuk menemukan kebenaran ilmiah, dalam penelitiannya harus didasari dengan ilmu sebagai landasan berpijak dalam menentukan berbagai variabel penelitian sebagai pokok permasalahan. Sesuai dengan jenis penelitian yang akan digunakan, penentuan populasi dan sampel harus diperhatikan sebagai sumber data yang tepat, sehingga dalam menganalisis hasil data Anda dapat menggunakan berbagai metode penelitian dan analisis secara ilmiah, sehingga pembuktian kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah juga. 2.4 Definisi Penelitian Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. Tentang istilah “Penelitian” banyak para sarjana yang mengemukakan pendapatnya, seperti : a. David H. Penny Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. b. J. Suprapto MA Penelitian ialah penyelididkan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis. c. Sutrisno Hadi MA
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. d. Mohammad Ali Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya. 2,5 klasifikasi Penelitian dikelompokkan sebagai berikut : 1. Menurut teknik pengambilan sampel a) Penelitian terhadap populasi b) Penelitian terhadap sampel c) Studi kasus 2. Menurut timbulnya variable a) Penelitian non eksperimental b) Penelitian deskriptif c) Survei d) Studi kasus 3. Penelitian kausal komparatif a) Penelitian Retrospektif (Ex post facto) b) Penelitian Prospektif (Cohort) 4. Penelitian korelasional a) Penelitian historis b) Penelitian filsafat c) Penelitian eksperimental d) Penelitian pra eksperimental
Menurut Prof. Sutrisno Hadi MA, jenis-jenis penelitian dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Menurut bidangnya : Penelitian dapat meliputi misalnya penelitian pendidikan, penelitian pertanian, penelitian hukum, penelitian ekonomi, penelitian agama 2. Menurut tempatnya : Penelitian dapat meliputi misalnya penelitian laboratorium, penelitian perpustakaan dan penelitian kancah 3. Menurut pemakaiannya : Penelitian dapat meliputi : Penelitian murni dan penelitian terapan 4. Menurut tujuan umumnya : Penelitian
dapat
meliputi
:
Penelitian
eksploratif,
penelitian
developmental dan penelitian verifikatif 5. Menurut tarafnya , penelitian dapat meliputi : penelitian inferensial 6. Menurut pendekatannya, penelitian dapat meliputi penelitian longitudinal dan penelitian cross sectional Di sisi lain Dirjen Pendidikan Tinggi menyebutkan salah satu cara penggolongan mengenai macam rancangan penelitian berdasarkan atas sifat-sifat masalahnya. Mendasarkan atas sifat-sifat masalah tersebut, rancangan penelitian dapat digolongkan sebagai berikut : a. Penelitian historis b. Penelitian deskripitf c. Penelitian perkembangan d. Penelitian kasus dan penelitian lapangan e. Penelitian korelasional f. Penelitian kausal komparatif g. Penelitian eksperimental sungguhan h.
Penelitian eksperimental semu
i. Penelitian tindakan
2.6 Karakterstik Penelitian Dalam karakteristik penelitian dijelaskan bahwa penelitian memiliki karakteristik yang khas di bandingkan dengan aktivitas lain pada umumnya. Oleh karena itu dalam membuat penelitian hendaknya harus memperhatikan karakteristik yang terkandung di dalamnya, karakteristik-karakteristik tersebut antara lain 1. Penelitian harus sistematis Proposal
maupun
laporan
penelitian
merupakan
suatu
aktivitas
yangterstruktur, mengandung unsur-unsur yang merupakan butir-butir pemikirandan aktivitas. Unsur-unsur tersebut harus diungkapkan secara runtun dandilakukan secara bertahap, dipaparkan secara berurutan, sehingga terlihatdan terasa jelas alur pikirannya dan mudah dipahami oleh pembaca (transferable) 2. Penelitian harus Logis dan Rasional Penelitian harus logis artinya penelitian tersebut memiliki alur pikiryang benar dalam arti adanya kesesuaian antara instrumen, prosedur penelitian yang digunakan dengan hasil penelitian yang diperoleh, sehingga memiliki alur pikir yang benar dan bisa dinalar. Setiap pilihan dankeputusan harus logis dan rasional. Proposal atau laporan penelitian harusmengandung penjelasan yang logis atau alas an yang kuat dalammenetapkan pilihan, langkah, dan prosedur penelitian. 3. Penelitian harus Empirik Proposal
atau
laporan
penelitian
harus
mengungkapkan
atau berkenaan dengan dunia nyata yakni dunia yang dapat diobservasi den gan indra, sehingga setiap orang dapat mengindranya. konsep-konsep atau istilah-istilah penelitian harus sudah secara tegas diaplikasikan ke dunia penelitian, jangan masih bersifat umum atau mengambang. 4. Penelitian bersifat Redukatif Aktivitas
penelitian
harus
dapat
mereduksi
(mengurangi)
bahkanmenghilangkan keraguan menjadi kepastian, dari ketidaktahuan atauketidakjelasan suatu objek pengamatan menjadi jelas. Hal ini
dikarenakanaktivitas penelitian yang sistematis untuk memperoleh data sehinggamampu memberi pernyataan yang logis dan rasional 5. Penelitian bersifat repricable dan transmitable Replicable maksudnya dapat diteliti ulang dan transmitable dapatdipahami untuk
dapat
digunakan
hasil
penelitiannya.
Untuk
itu
laporan penelitian harus dapat dan mudah dipahami oleh para pembaca. Se hingga penelitian harus bersifat terbuka dan dibuat laporannya untuk dipublikasikan. 2.7 Kegunaan Penelitian Menurut
Umar
Husaini
dan
Purnomo
Setiady
Akbar
(2009), berdasarkan tujuan penelitian, maka kegunaan atau manfaat penelitian hasil penelitian dapat dibagi atau diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu : 1. Kegunaan Teoritis Kegunaan teoritis biasanya hasil penelitian diharapkan dapatmemberikan sumbangan bagi pengembangan konsep atau teori administrasi pada umumnya
dan
konsep
khususnya.Contohnya
:
atau Hasil
teori
dan
penelitian
disiplin
ini
kerja
diharapkan
pada sebagai
sumbangan perkembangan ilmu administrasi pendidikan, khususnya motiv asi kerja,kepuasan kerja, dan prestasi kerja guru, serta sebagai sumbangan pemikiran bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut. 2. Kegunaan Praktis Kegunaan
praktis
hasil
penelitian
hendaknya
disebutkan
secaratersurat bagi siapa. Misalnya bagi responden ialah agar tejadi perubahan sikap karena responden merasa diperhatikan nasipnya. Bagi pimpinan ditingkan Kanwil, hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan umpan balikdalam mengambil keputusan dan seterusnya. Contohnya :Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi guru untuk meningaktkan motivasi, kepuasan, dan prestasi kerjanya.
Bagi kepala
sekolah, hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi kepala sekolah dalam mengambil keputusan dalam pembinaan guru. 1) Bagi siswa
2) Bagi peneliti 3) Bagi calon peneliti 4) Dan lain-lain (tergantung tema penelitiannya)
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Metodologi penelitian terdiri dari kata metodologi yang berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Sejalan dengan makna penelitian tersebut di atas, penelitian juga dapat diartikan sebagai usaha/kegiatan yang mempersyaratkan keseksamaan atau kecermatan dalam memahami kenyataan sejauh mungkin sebagaimana sasaran itu adanya. Sikap ilmiah menuntun orang untuk berpikir dengan sikap tertentu. Dari sikap tersebut orang dituntun dengan cara tertentu untuk menghasilkan ilmu pengetahuan. Selanjutnya cara tertentu itu disebut metode ilmiah. 3.2 saran Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan datan
DAFTAR PUSTAKA
Alsa, Asmdi, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya dalam penelitian psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003 Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006 Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Fajar Interpratama Grafika Creswell, J.W. (1994). Research Design Qualitative & Quantitaive Approaches. Thousand Oaks London New Delhi: Internasional Educational and Professional Publisher. Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara Sukandarrumidi,2006. Metodologi Penelitian petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press