BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, baik disadari maupun tidak, manusia cenderung menganut gaya hidup modern. Gaya hidup yang serba praktis dan instan membawa dampak buruk bagi kesehatan yang berakibat mereka cenderung malas beraktivitas fisik dan gemar mengkonsumsi makanan instan, yang memiliki kandungan lemak dan natrium yang tinggi .Selain itu, gaya hidup modern tidak jarang membuat manusia tertekan dengan segala rutinitas harian sehingga dapat menimbulkan stress,kebiasaan merokok, serta kebiasaan mengkonsumsi alcohol dan kafein yang berlebih1 . Hal-hal tersebut dapat memicu penyebab angka kejadian penyakit degeneratif semakin meningkat. Salah satu conoh penyakit degeneratif adalah Hipertensi atau tekanan darah tinggi2 Hipertensi merupakan “silent killer” karena seseorang yang mengidap hipertensi seringkali tidak menyadari sampai terjadi kompilkasi seperti kerusakan organ sasaran target atau organ vital yang cukup berat 2 Banyak penderita hipertensi yang tidak menyadari bahwa dirinya mengidap hipertensi hingga ia memeriksakan tekanan darahnya ke pelayanan kesehatan atau setelah timbul penyakit lain1 . Padahal bila Hipertensi terjadi secara terus menerus dapat memicu penyakit lain, seperti stoke, serangan jantung, gagal jantung dan merupakan penyebab utama gagal ginjal 𝑘𝑟𝑜𝑛𝑖𝑘 3 .Hipertensi juga disebut sebagai “Heterogenus group of diseases” karna kompleksnya factor-faktor yang menyebabkannya4 Organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) 2011 memperkirakan hampir satu milyar orang di dunia menderita Hipertensi, 2/3 diantaranya berada di negara berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang. Prevalensi Hipertensi akan terus meningkat tajam dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena Hipertensi. Hipertensi telah
mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun, dimana 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara yang 1/3 populasinya menderita Hipertensi5 Hipertensi menjadi masalah kesehatan nasioal yang cukup tinggi di Indonesia.Prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2013 yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8%. Prevalensi penderita hipertensi di Jawa Barat menduduki peringkat ke-4 terbanyak setelah Bangka Belitung (30,9%), Kalimantan Selatan (30,8%) dan Kalimantan Timur (29,6%) Prevalensi hipertensi rata-rata di Jawa Barat yang didapat melalui kuesioner yang sudah terdiagnosis tenaga kesehatan mengalami hipertensi atau (D) sebesar 10,5%, dan yang belum didiagnosis menderita hipertensi namun saat diwawancara sedang minum obat untuk mengobati hipertensi (minum obat sendiri) atau (D/O) sebesar 10,6%. Prevalensi hipertensi meningkat dengan bertambahnya umur.6 Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan penulis mengenai cara pengobatan hipertensi yang dilakukan terhadap 10 orang responden hipertensi warga RW 011 Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Rawalumbu Bekasi Timur. Didapatkan hasil dari 10 orang tersebut, 7 orang mengkonsumsi obat kimia saja tanpa mengunakan obat tradisional untuk menormalkan tekanan darah, namun pada kenyataannya mereka tidak rutin meminumnya setiap hari tetapi hanya sesekali saja ketika pusing atau saat tengkuk leher terasa tegang, seharusnya konsumsi obat hipertensi harus rutin dilakukan agar tekanan darah terkendali dan juga untuk menghindari peningkatan tekanan darah kembali karena penghentian konsumsi obat, 2 orang hanya mengkonsumsi obat tradisional saja untuk menormalkan tekanan darah, dan 1 orang kombinasi dengan antara obat kimia dan obat tradisional. Penderita hipertensi perlu penanganan khusus agar dapat melakukan penatalaksanaan hipertensi secara benar dan tepat. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian mengenai Gambaran Penatalaksanaan Hipertensi pada Masyarkat RW 011 Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Rawalumbu Pada X 2019.
1.2 Rumusan Masalah Bagaimana Gambaran Penatalaksanaan Hipertensi pada Masyarakat RW 011 Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Rawalumbu Pada X 2019.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Penulis ingin mengetahui Gambaran Penatalaksanaan Hipertensi pada Masyarkat RW 011 Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Rawalumbu Pada X 2019. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus mengetahui Gambaran Penatalaksanaan Hipertensi pada Masyarkat RW 011 Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Rawalumbu Pada X 2019, berdasarkan : 1. Jenis kelamin 2. Cara pengobatan 3. Penggolongan obat antihipertensi 4. Asupan garam 5. Asupan makanan berserat 6. Olahraga
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Penulis Penulis mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang Gambaran Penatalaksanaan Hipertensi pada Masyarkat RW 011 Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Rawalumbu. Penulis juga dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama pendidikan di kampus Poltekkes Kemenkes Jakarta II Jurusan Farmasi.
1.4.2 Manfaat Akademik Sebagai bahan bacaan di Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Jakarta II Jurusan Farmasi dalam penambahan pengetahuan tentang Gambaran Penatalaksanaan
Hipertensi pada Masyarkat RW 011 Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Rawalumbu.
1.4.3 Manfaat Masyarakat Memberikan wawasan mengenai pentingnya penatalaksanaan penyakit hipertensi dengan benar, khususnya bagi responden hipertensi di RW 011 Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Rawalumbu Bekasi Timur Periode X 2019.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tim Bumi Medika. Berdamai dengan Hipertensi. Jakarta: Bumi Medika;2017 2. Setiati Siti, Idrus Alwi, Aru W. Sudoyo, Marcellus Simadibrata K, Bambang Setiyohadi AFS. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing; 2014. 3. Shadine, Mahannad. Mengenal Penyakit Hipertensi, Diabetes, Stroke & Serangan
Jantung
Pencegahan
dan
Pengobatan
Alternatif.
Keenbooks;2010 4. Dalimartha, S. Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus;2008 5. WHO. Hypertension Fact sheet. World Health Organization. 2011 6. Badan Penelitian dan pengembangan kesehatan. Riset kesehatan dasar. 2013.