Bab V Pelaksanaan Pekerjaan.docx

  • Uploaded by: Henny Heryanti
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab V Pelaksanaan Pekerjaan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,851
  • Pages: 18
LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1 TINJAUAN UMUM Salah satu tahapan dalam suatu proyek pembangunan adalah pelaksanaan. Pelaksanaan merupakan realisasi dari rencana yang telah dituangkan dalam gambar kerja sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Agar proses tersebut lancar, perlu diadakan pemisahan atau penggolongan jenis pekerjaan yang dituangkan dalam rencana kerja. Untuk mencapai tujuan dari rencana kerja yang telah ditetapkan, perlu adanya suatu koordinasi pelaksanaan kegiatan pekerjaan. Koordinasi harus dilaksanakan dan diatur dengan cermat agar tercipta pelaksanaan pekerjaan yang efisien dan ekonomis. Tahap pelaksanaan proyek merupakan tahap yang menentukan keberhasilan suatu proyek. Dalam tahap ini, segala kebutuhan pekerjaan seperti material, peralatan, dan tenaga kerja harus terpenuhi agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan rencana. Selain itu, metode pelaksanaan yang tepat dan sesuai dengan kondisi lapangan dan pengawasan terhadap berbagai tahap pelaksanaan akan membuat pekerjaan menjadi lebih efisien. Bila keseluruhan hal tersebut terpenuhi, maka target pekerjaan akan terwujud. Beberapa persyaratan mencakup lingkup metode pelaksanaan suatu proyek bangunan, antara lain: a. Menjamin kualitas konstruksi. b. Menjamin kemudahan pelaksanaan. c. Menjamin efisiensi biaya. d. Menjamin sumber daya yang efektif dan efisien. e. Menjamin waktu pelaksanaan yang cepat. f. Menjamin keamanan dan keselamatan kerja. g. Menjamin tidak adanya pencemaran lingkungan. HENNY HERYANTI 21010113120009

128

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

h. Penggunaan teknologi yang mutakhir. Agar pelaksanaan pembangunan dapat berlangsung dengan baik, lancar, efektif, dan diperoleh hasil yang memuaskan, maka diperlukan suatu rencana cara pelaksanaan (Construction Method), rencana waktu kerja (Time Schedule), dan rencana lapangan (Site Instalation). Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pembangunan dapat selesai tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah direncanakan dan dapat menghindari pekerjaan yang tidak perlu. 1. Rencana Cara Pelaksanaan (Construction Method) Metode pelaksanaan pekerjaan adalah gambaran secara jelas tahap-tahap dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi. Tahap ini akan digunakan dalam penyusunan rencana kerja. Tahap ini meliputi: 

Pekerjaan Prasarana dan Penunjang



Pekerjaan Tanah



Pekerjaan Pondasi



Pekerjaan Struktur



Pekerjaan Arsitektur



Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

 2. Rencana Waktu Kerja (Time Schedule) Rencana waktu kerja adalah suatu pembagian waktu secara terperinci yang disediakan untuk masing-masing bagian pekerjaan, mulai dari pekerjaan permulaan hingga pekerjaan akhir, agar pelaksanaan pekerjaan dapat menjadi efektif dan efisien. Kontraktor harus mengetahui setiap jenis pekerjaan dan hubungan ketergantungan antar bagian pekerjaan. Dalam penyusunan suatu rencana kerja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain: 

Keadaan lapangan kerja (project side).



Kemampuan tenaga kerja, meliputi jenis dan jumlah yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

HENNY HERYANTI 21010113120009

129

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro



Penyediaan bahan bangunan agar diketahui penyediaan waktu yang tepat untuk mendatangkan bahan bangunan.



Peralatan pembangunan agar diketahui jenis, kemampuan, dan kondisi alat.



Gambar-gambar kerja, baik gambar rencana (gambar bestek) maupun gambar kerja untuk bagian pekerjaan tertentu.



Kelangsungan pelaksanaan pekerjaan direncanakan secara berurutan dan tidak saling mengganggu kelancaran keseluruhan pekerjaan lainnya. Dengan adanya rencana kerja ini maka diharapkan kontraktor pelaksana

dapat melakukan koordinasi secara menyeluruh terhadap semua kegiatan pembangunan, dapat menilai tingkat kemajuan pelaksanaan pekerjaan, dapat digunakan sebagai pedoman kerja, dan dapat mengevaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan.

3. Rencana Lapangan (Site Instalation) Rencana lapangan adalah suatu rencana perletakan bangunan pembantu, bahan bangunan, dan alat-alat yang digunakan di dalam proyek. Pembuatan rencana lapangan bertujuan agar seluruh pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan efisien, aman, dan lancar. Penempatan bangunan pembantu, bahan bangunan, dan alat-alat berat harus memperhatikan kemudahan penjangkauan dengan tidak mengabaikan keamanan dan persyaratan yang harus dipenuhi, sehingga mampu terhindar dari kerusakan dan tidak mengganggu kegiatan pembangunan. Beberapa hal diatas tentunya tidak menjadi syarat mutlak dalam penyusunan metode pelaksanaan konstruksi suatu proyek. Namun, hal-hal tersebut dapat menjadi acuan bagi kontraktor pelaksana untuk merancang metode seperti apa yang tepat dan efisien dalam melaksanakan suatu pekerjaan konstruksi. Dalam aplikasinya, tentunya di dalam proyek pembangunan Extension Mall and Novotel Suite Malioboro ini juga menerapkan aplikasi metode konstuksi HENNY HERYANTI 21010113120009

130

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

yang digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan agar lebih efisien dan efektif. Metode konstruksi yang dilaksanakan di dalam proyek ini tergantung dengan setiap lingkup pekerjaannya, mulai dari pekerjaan persiapan hingga selesai. Dalam laporan ini pelaksanaan yang akan ditinjau adalah sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan yang penulis alami di lapangan pada waktu melaksanakan kerja praktek pada proyek pembangunan Extension Mall and Novotel Suite Malioboro dimana pelaksanaan pekerjaan struktur pondasi, pile cap (termasuk kolom) dan retaining wall. 5.2 PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH Struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di atasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban - beban bangunan (beban isi bangunan). Selain itu juga dalam pelaksanaan pekerjaannya harus dilaksanakan sesuai prosedur dan standar metode pelaksanaan yang berlaku agar tidak terjadi kegagalan struktur. Berikut penjelasan mengenai urutan pekerjaan pada strukur bawah pada proyek pembangunan Extension Mall and Novotel Suite Malioboro :

5.2.1

Raft Foundation Pekerjaan Raft foundation dilaksanakan setelah pegecoran pile cap. Pada proyek ini pekerjaan pondasi raft dilakukan mirip seperti pekerjaan mass concrete. Diamana pekerjaan ini harus diperlakukan secara khusus agar terhindar dari panas hidrasi yang muncul dan mengakibatkan beton retak. Pada proyek ini pondasi raft mempunyai ketebalan 60 sentimeter. Secara umum pekerjaan pondasi raft dapat diurutkan menjadi beberapa langkah, yaitu :

HENNY HERYANTI 21010113120009

131

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

1. Pekerjaan Lantai Kerja Raft Foundation Pekerjaan pembuatan lantai kerja raft foundation menggunakan lapis beton. Pekerjaan lantai kerja dilaksanakan menggunakan lapis beton setebal 5 cm dengan mutu beton sama seperti mutu raft foundation nya, dikarenakan pembuatan lapis beton lantai kerja ini menggunakan volume beton sisa pengecoran. Lantai kerja raft foundation

berguna untuk

menjadi dudukan besi lapis bawah.

2. Pekerjaan Pemasangan Beton Decking Pemasangan beton decking bertujuan untuk pemberi jarak antara tulangan pada beckisting, atau sebagai selimut beton dengan tebal sekitar 40 mm – 70 mm. Beton decking dipasang dengan jarak sper satu meter dengan mutu beton sama dengan mutu Raft Foundation.

3. Pekerjaan Penulangan Raft Foundation Pekerjaan penulangan dilakukan setelah beton decking terpasang dilanjutkan dengan penulang pondasi raft. Besi tulangan dipindah dari tempat penyimpanan material ke lokasi pekerjaan menggunakan tower crane. Penulangan pondasi raft menggunakan besi ulir dengan diameter 22mm (D22) kemudian disusun dengan jarak 200 mm. Tulangan pondasi raft hanya mempunyai satu lapisan dibawah dan satu lapisan diatas. Pada pekerjaan penulangan ini juga terdapat overlapping penyambungan tulangan. Peraturan yang digunakan dalam penyambungan yaitu 40D (40 x diameter tulangan). Sambungan tulangan tersebut diikat dengan menggunakan kawat baja (bendrat).

HENNY HERYANTI 21010113120009

132

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

Gambar 5.1 Penulangan Pondasi Raft 4. Pemasangan Tulangan Cakar Ayam Tulangan cakar ayam berfungsi sebagai penahan antara tulangan lapisan atas dengan tulangan lapisan bawah agar tetap pada posisi masingmasing. Tulangan cakar ayam di pasang pada jarak per 2 meter.

Gambar 5.2 Tulangan Cakar Ayam HENNY HERYANTI 21010113120009

133

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

5. Kesiapan Alat dan Material Sebelumnya dilakukan pengecekan tulangan sudah memenuhi syarat dan pembersihan pada lantai kerja jika ada kotoran sisa – sisa potongan kawat beton, serbuk gergaji, potongan kayu dan lainnya. Setelah keperluan

melalui

peralatan

tahap

pengecekan

dan

pembersihan,

dan material yang akan digunakan harus

dipersiapkan dengan baik. Berikut ini alat yang harus dipersiapkan sebelum pengecoran, diantaranya a. Concrete pump truck Concrete pump truck merupakan salah satu alat berat pembetonan. Alat pemompa campuran beton dari mixer truck ke lokasi pengecoran ini memiliki kapasitas yang berbeda-beda tergantung pada jenis pompa yang digunakan. Kapasitas pompa pada concrete pump truck

dikenal dengan concrete pump capacity

(CPC). Pada pelaksanaan pekerjaan ini concrete pump truck yang digunakan satu buah yang merupakan milik kontraktor sendiri.

Gambar 5.3 Concrete Pump Truck HENNY HERYANTI 21010113120009

134

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

b. Instalasi Pipa Cor Pipa cor merupakan pipa-pipa besi yang digunakan untuk mengalirkan campuran beton segar dari concrete pump truck ke tempat yang akan dicor. Instalasi pipa-pipa cor tersebut diatur sedemikian rupa sehingga membentuk alur pengecoran yang telah ditentukan.

Gambar 5.4 Instalasi pipa cor c. Tenda Pada

pelaksanaan

pekerjaan ini

dibutuhkan

tenda yang

dipasang di atas raft foundation yang akan dicor. Pemasangan tenda tersebut sebagai berfungsi sebagai pelindung jika terjadi hujan saat pengecoran berlangsung. Mengingat cuaca pada musim hujan dan pengecoran yang memakan cukup banyak waktu dan dilakukan terusmenerus tanpa henti, maka diperlukan pelindung yang akan melindungi jalannya pelaksanaan pekerjaan baik dari hujan. HENNY HERYANTI 21010113120009

135

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

Gambar 5.4 Pemasangan Tenda d. Vibrator Seperti pada pekerjaan pengecoran umumnya, penggunaan vibrator bertujuan untuk menghilangkan udara yang terjebak dalam campuran beton setelah dituang. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pengeroposan beton.

6. Pengujian Nilai Slump Beton Segar Nilai slump yang dihasilkan dari pengujian tersebut juga berkaitan dengan kekuatan rencana beton yang akan dikerjakan. Beton yang digunakan dalam pengecoran raft foundation ialah mutu beton K300. Nilai slump yang diijinkan ialah 8±2 cm atau dengan kata lain antara 6 – 10 cm.

HENNY HERYANTI 21010113120009

136

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

Gambar 5.5 Pengujian Slump 7. Penggunaan Bonding Agent Penggunaan bonding agent berfungsi agar beton lama pada lantai kerja menyatu dengan campuran beton raft foundation yang akan dilakukan. Pelaksanaan pemakain bonding agent ini adalah dengan cara penyiraman cairan bonding agent pada lantai kerja. Pada proyek ini bonding agent yang digunakan adalah merk Calbon. 8. Pengecoran Raft Foundation Setelah semua alat terpasang dan pembersihan sudah dilakukan maka pengecoran sudah bisa dimulai. Pengecoran dilakukan secara terus menerus tanpa henti. Untuk itu pengecoran harus dilakukan dengan baik dan tidak terburu-buru agar tidak terjadi penumpukan campuran beton pada satu sisi saja. Karena jumlah concrete pump truck hanya satu maka pada saat campuran beton pada concrete mixer truck yang sedang HENNY HERYANTI 21010113120009

137

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

digunakan mulai sedikit maka concrete mixer truck yang lain sudah harus bersiap-siap untuk melanjutkan pengecoran agar tidak terjadoi jeda waktu yang lama.

Gambar 5.6 Pengecoran Pondasi Raft

5.2.2

Pondasi Telapak Pekerjaan pondasi telapak dilakukan sebelum pekerjaan raft foundation. Secara umum pekerjaan pile cap tersebut dapat di urutkan menjadi beberapa langkah, yaitu : 1. Pekerjaan Galian berdasarkan ukuran masing-masing tipe pondasi telapak Pekerjaan galian tanah untuk pondasi telapak menyesuaikan dengan dimensi-dimensi yang sudah direncanakan. Biasanya galian untuk pondasi telapak sudah dilakukan pada pekerjaan tanah.

HENNY HERYANTI 21010113120009

138

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

2. Pekerjaan Lantai Kerja Pondasi Telapak Pekerjaan pembuatan lantai kerja pondasi telapak menggunakan lapis beton. Pekerjaan lantai kerja dilaksanakan menggunakan lapis beton setebal 5 cm dengan mutu beton sama seperti mutu pondasi telapaknya, dikarenakan pembuatan lapis beton lantai kerja ini menggunakan volume beton sisa pengecoran. Lantai kerja pondasi telapak berguna untuk menjadi dudukan besi lapis bawah. 3. Pekerjaan Bekisting Pondasi Telapak Bekisting merupakan konstruksi untuk menahan sisi beton selama beton tersebut dalam proses pembetonan. Dalam pekerjaan bekisting harus diperhatikan mengenai ketepatan bentuk, ukuran dan kekuatannya agar sesuai dengan gambar perencanaan Pada Proyek ini menggunakan bekisting batako untuk bekisting pondasi telapak. Tujuan penggunaan bekisting batako pada pondasi ini adalah untuk

mempercepat

waktu

pengerjaan dan memudahkan

pelaksanaan dilapangan. 4. Pekerjaan Pemasangan Beton Decking Pemasangan beton decking bertujuan untuk pemberi jarak antara tulangan pada beckisting, atau sebagai selimut beton. Beton decking dipasang dengan jarak sper satu meter dengan mutu beton sama dengan mutu pondasi. 5. Pekerjaan Penulangan Pondasi Telapak Setelah pekerjaan bekisting selesai, lalu dilakukan pemasangan beton decking yang dilaksanakan sebelum penulangan pondasi. Cara pengerjaannya yaitu meletakkan beton decking di atas lantai kerja dan kemudian mengikatkan beton decking dibawah tulangan dengan menggunakan kawat baja. Tebal dari beton decking ini adalah 5cm. Beton

HENNY HERYANTI 21010113120009

139

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

decking atau beton tahu merupakan beton yang dibuat dengan campuran air, semen dan pasir. a. Pemasangan Tulangan Utama Pondasi Pemasangan tulangan pondasi ini dilakukan di atas lantai kerja yang sudah dipasang beton decking. Tulangan yang digunakan pada pile cap adalah baja tulangan ulir D22 dengan jarak 200 mm. Teknik pemasangan tulangan pada pondasi telapak adalah rangkap, yaitu 2 lapisan untuk tulangan pokok bawah dan 2 lapisan untuk tulangan pokok atas. Pada pemasangan tulangan ini dimulai dari tulangan pokok bawah pada arah membujur dan dilanjutkan pada tulangan pokok bawah arah memanjang, kemudian pemasangan tulangan penyangga dan terakhir pemasangan tulangan pokok atas. Pada pekerjaan penulangan ini juga terdapat overlapping penyambungan tulangan. Peraturan yang digunakan dalam penyambungan yaitu 40D (40 x diameter tulangan). Sambungan tulangan tersebut diikat dengan menggunakan kawat baja (bendrat). b. Pemasangan Tulangan Pondasi Telapak dengan Kolom dan Retaining wall. Bersamaan dengan penulangan pondasi telapak, dilaksanakan sekaligus penulangan kolom dan retaining wall bagi pondasi yang terdapat retaining wall sesuai perencanaan Tulangan retaining wall dimasukkan ke dalam tulangan samping pondasi dan diikat dengan kawat bendrat. Tulangan retaining wall dipasang setinggi lantai upper ground, yaitu lebih kurang 9 m.

6. Pekerjaan Pengecoran Pondasi Telapak Pekerjaan pembetonan dilakukan setelah pekerjaan penulangan selesai dan telah dilakukan pemeriksaan oleh pihak direksi. Pada HENNY HERYANTI 21010113120009

140

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

pelaksanaan pengecoran diperlukan persiapan yang teliti agar tidak terjadi kemacetan dalam pelaksanaan. Persiapan yang dilakukan diantaranya bekisting harus dibersihkan dahulu dari kotoran sisa – sisa potongan kawat beton, serbuk gergaji, potongan kayu dan lainnya sebelum dimulainya pekerjaan pengecoran. Peralatan yang digunakan harus dipersiapkan terlebih dahulu agar selama pelaksanaan tidak terjadi kemacetan. Peralatan yang digunakan untuk pegecoran antara lain : 1. Air compressor 2. Alat penggetar beton ( Concrete Vibrator ) 3. Bucket Peralatan pengecoran yang telah disiapkan sebelumnya diletakan dekat dengan tempat pengecoran seperti Bucket dan Concrete vibrator. Bucket untuk pengecoran digerakkan menggunakan Tower Crane, operator tower crane dan pekerja akan saling berkoordinasi menggunakan alat talkie walkie untuk peletakkan titik pengecoran. Untuk tahapan pengecoran menggunakan Bucket, beton ready mix dari Mixer truck lalu di salurkan melalui Bucket dan dituang kedalam pile cap, sloof, kolom dan retaining wall yang akan di cor. Setelah beton dituang kemudian dipadatkan dengan vibrator agar beton menjadi padat dan rata, sehingga hasilnya tidak keropos dan presisi. Penuangan adukan jangan sampai terputus karena bisa mengakibatkan pengerasan, serta untuk mendapatkan beton yang seragam. Mutu beton ready mix untuk pile cap adalah K300. Pengecoran pondasi telapak yang dilakukan pada tahap ini hanya setebal 40 cm, dan sisanya dilakukan bersamaan dengan pengecoran pondasi raft.

HENNY HERYANTI 21010113120009

141

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

Gambar 5.7 Pengecoran Pile Cap

5.2.3

Retaining Wall Pekerjaan retaining wall pada proyek ini dilakukan sebelum pekerjaan raft foundation. Karena selain fungsinya menjadi dinding gedung, retaining wall juga berfungsi sebagai dinding penahan tanah. Oleh karena itu untuk mengantisipasi keruntuhan pada tanah maka pekerjaan retaining wall dilakukan terlebih dahulu. Secara umum urutan pekerjaan retaining wall adalah sebagai berikut : 1. Pekerjaan penulangan retaining wall Pekerjaan penulangan retaining wall menggunakan besi ulir dengan diameter 13 mm dengan jarak 100 atau 200. Teknik pemasangan tulangan pada pile cap adalah rangkap, yaitu 2 lapisan untuk tulangan pokok bawah dan 2 lapisan untuk tulangan pokok atas. Pada pemasangan tulangan ini dimulai dari tulangan pokok bawah pada arah membujur dan

HENNY HERYANTI 21010113120009

142

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

dilanjutkan pada tulangan pokok bawah arah memanjang, kemudian pemasangan tulangan penyangga dan terakhir pemasangan tulangan pokok atas. Pada pekerjaan penulangan ini juga terdapat

overlapping

penyambungan tulangan. Peraturan yang digunakan dalam penyambungan yaitu 40D (40 x diameter tulangan). Sambungan tulangan tersebut diikat dengan menggunakan kawat baja (bendrat). 2. Pekerjaan Pemasangan Beton decking Pemasangan beton decking bertujuan untuk pemberi jarak antara tulangan pada beckisting, atau sebagai selimut beton. Beton decking dipasang dengan jarak sper satu meter dengan mutu beton sama dengan mutu Retaining wall. Pada sisi retaining wall yang ketemu bore pile tidak usah dilakukan pemasangan beton decking, karena pengecoran yang akan dilakukan nantinya akan melekat pada bore pile. 3. Pekerjaan Pemasangan beckisting Sebelum pemasangan beckisting dilakukan sebelumnya beckisting retaining wall sudah dirakit terlebih dahulu di luar tempat retaining wall atau di tempat pabrikasi. Setelah beckisting selesai dirakit kemudian beckisting dipindah ke lokasi retaining wall menggunakan tower crane. Bekisting kolom dibuat dari multiplek yang dilapisi laminated plastic / Fenool Film dengan tebal 18 mm. Rangka bekisting menggunakan baja hollow yang disambung dengan

las. Pada bagian

dalam dari bekisting diolesi minyak bekisting agar mudah saat dilepas, sedangkan pada bagian luar dilengkapi dengan panel - panel dan pengaku berupa usuk baja. Bekisting tersebut dapat digunakan berulang kali dengan tingkat repetisi yang tinggi.

HENNY HERYANTI 21010113120009

143

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

Gambar 5.8 Pemasangan Bekisting RW 4. Pekerjaan Pembersihan Pekerjaan

pembersihan

dilakukan

menggunakan

alat

air

compressor, tujuannya adalah agar retaining wall yang akan dicoe bersih dari debu-debu kerikil, sisa-sisa tulangan bendrat dan sampah-sampah yang lainnya. 5. Pekerjaan Pengecoran Setelah beckisting sudah terpasang dan pembersihan sudah dilakukan pengecoran sudah bisa dilakukan. Pengecoran retaining wall dilakukan menggunakan bucket dan trime dengan bantuan tower crane. Selama pengecoran berlangsung penggunaan vibrator juga dilakukan agar campuran beton merata dan tidak terjadi kekosongan pada bagian retaining wall. HENNY HERYANTI 21010113120009

144

LAPORAN KERJA PRAKTEK Proyek Pembangunan Extension Mall dan Novotel Suite Malioboro

Gambar 5.9 Pengecoran Retaining Wall

HENNY HERYANTI 21010113120009

145

Related Documents

Bab V
May 2020 46
Bab V
June 2020 45
Bab V
June 2020 48
Bab V
August 2019 78

More Documents from "ratna"