BAHAN KHOTBAH MINGGU KE-DUA BULAN MEI BACAAN BY
: YOHANES 6 : 22 – 27
: PDT. WARGA RESTU LAMPAGA
===================================================================
Saudara-saudara, Dalam bacaan kita saat ini Tuhan Yesus berbicara mengenai dua macam makanan : makanan yang akan binasa dan makanan yang bertahan sampai pada hidup yang kekal.
Apa itu makanan yang akan binasa ? yait makanan yang kita makan setiap hari (nasi, daging, roti, sayuran, buah, dsb). Dan Tuhan Yesus katakan bekerjalah bukan untuk makanan yang akan binasa. Kalau di tanya kepada kita, selama ini kita bekerja, berusaha untuk memperoleh makanan yang mana..? tentu jawabannya makanan yang binasa.
Dan bila hal itu diperhadapkan dengan apa yang Than Yesus katakan artinya ada ang salah, berarti kita melanggar firman Tuhan. Tetapi apakah demikian ? apakah Tuhan melarang kta untuk mencari makan , untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ? Untuk dapat mengerti hal ini, kita akan lihat dalam rangka apa Tuhan Yesus mengatakan itu :
Ucapan Tuhan Yesusini terjadi setelah Di memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan. Selesai melakukan mujizat tersebut, malam itu Tuhan Yesus naik keatas gunung untuk berdoa sendiri. Murid-muridNya menyeberang ke Kapernaum.
Orang banyak yang diberi makan oleh Tuhan Yesus tahu persis bahwa Tuhan Yesus tidak iut menyeberang bersama murid-muridNya. Jadi mereka tidur di tempat mereka diberi makan dan mencari Tuhan Yesus lagi pada keesokan paginya.
Mereka sangat heran ternyata menemukan Yesus sudah ada diseberang, di Kapernaum. Karena ada pertanyaan, Rabi bilamana Engkau tiba di sini ? Apa jawaban Tuhan Yesus : ayat 26……………..
Sekilas Jawaban Tuhan Yesus aneh, yang ditanya lain yang dijawab lain, sepertinya tidak nyambung, bahasa telkom “tulalit”. Namun disinilah letak masalahnya, inti yang hendak Tuhan Yesus katakan kepada orang banyak dan juga untuk kita semua : “kritikan pada motivasi mengapa mencari Yesus “ , mengikut dan mencari Yesus hanya untuk makanan yang akan binasa. Itulah sebabnya Yesus berkata kepada mereka…..(ayat 27).
Karena itu yang perlu dipertanyakan kepada kita semua adalah : Apa tujuan kita dengan segala upaya kita mengikut dan mempertahankan iman kita Kepada Yesus ? Kalau jawabannya masih pada makanan yang dapat binasa, itu artinya motivasinya masih salah.
Belajar dari firman yang kita baca saat ini, ada tiga hal yang ingin di sampaikan kepada kita untuk kita renungkan : Perlu kita merubah cara kita yang salah dalam hal mengikut Yesus Kalau motivasi percaya kita kepada Tuhan spaya di penuhi segala kebutuhan kita (supaya ini, supaya itu) sama dengan kita menrunkan derajat Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Padahal ada yang lebih penting dari itu yaitulah : Hidup Yang Kekal, dan ini harus menjadi yang pertama dalam hidup ini, menjadi fokus dari setiap kita (Matius 6 : 33). Hanya kadangkala kita masih ragu dan lebih besat rasa kuatir. Bagaimana dengan kebutuhan hidup kita sehari-hari untuk makan dan minum ? Sambil menuju hidup yang kekal itu, disitulah karya dan kasih Allah dinyatakan pada kita. Dia bisa menolong kita ketika kita punya masalah, ketika kita sakit, bergumul, ada beban berat, ada pertanyaan : semuanya akan terjawab sesuai rencanaNya.
Saudara-saudara, marilah kita baharui komitmen, untuk dapat mewujudkan kehidupan yang memuliakan Tuhan dan selalu mengarahkan kehidupan utnuk mencapai makanan yang tidak binasa. Amin.
BAHAN KHOTBAH MINGGU KEDUA BULAN OKTOBER BACAAN BY
: II PETRUS 1 : 8 – 12 : PDT. WARGA RESTU LAMPAGA
====================================================================
Saudara-saudara, Kehidupan Rohani yang lebih banyak menghasilkan buah, itu yang menjadi sorotan bacaan kita pada saat ini. Penerima surat Petrus adalah umat yang telah menerima dan percaya kepada Kristus. Tetapi yang diminta dari mereka adalah :
Semakin hari akan semakin memperlihatkan pertumbuhan Rohani yang lebih baik
Buah-buah iman akan lebih banyak yang di hasilkan.
Kualitas percaya akan dinampakkan dalam segala hal. Lebih giat dalam persekutuan dan pelayanan, lebih taat dan setia.
Kata, piikiran dan perbuatan biarlah selalu memuliakan Tuhan, dan menyenangkan Tuhan.
Ayat 9 , …Penyakit yang menghambat pertumbuhan Rohani kita :
Buta ….: Tidak dapat melihat, gelap. Bagaimana kalau rohani kita demikian ? kita dipanggi untuk menjadi terang bagi dunia ? Iman kita tidak dapat bertumbh dalam kondisi yang demikian.
Picik….
: Berpikiran sempit, pendek dan tidak jauh memandang ke
depan. Padahal kehidupan iman percaya kita harus selau optimis dalam segala hal. Kondisi yang demikian juga tidak akan berdampak pada pertumbuhan roani yang sehat.
Lupa….
: Paling bahaya kalau demikian. Melupakan segala
kebaikan dan kasih Tuhan yang telah dilalami dalam segala hal. Kalau demikian, tidak akan ada ucapan syukur, tidak terarah kehidupan yang kita jalani dan akan kacau Hendak di samapaikan kepada kita, dalam bacaan kita saat ini untuk direnungkan, beberapa hal :
Hidup rohani dan percaya kita tidak boleh langkah tetap. (hari ini dua akan menjadi 4, hari ini 5 akan berubah menjadi 10, dan bila hari ini 10 lebih meningkat menjadi 20, dst…)
Ditengah-tengah kemajuan dan tantangan, akan semakin kuat dan lebih berkualitas iman kita. Iman kita tidak boleh dikalahkan oleh apapun. Iman kita mengalahkan dunia dan sekitar kita dan bukan sebaliknya.
Marilah kita jalani seluruh kehidupan seperti yang diinginkan Tuhan. Kita dapat belajar dari kehidupan tokoh Alkitab dan perjalanan Israel . Ketika mereka taat maka mereka dapat menikmati kehidupan yang penuh kemenangan dan sucakita. Dan sebaliknya ketika mereka menjalani kehidupan tidak lagi melangkah
sesuai dengan kehendakNya, semua
menjadi kacau. Karena itu saudara-saudara, marilah kita tetap arahkan seluruh perjalanan hidup kita kepada Allah sumber segala-segalanya. Biarlah kita semakin giat dalam segala hal,
kualitas dan
pertumbuhan Rohani kita semakin nyata. Bila demkian yang mampu kita perlihatkan di tengah tantangan sekalipun, upahnya adalah ayat 11. Amin.