Bab V Pelaksanaan Dan Evaluasi.docx

  • Uploaded by: erwan
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab V Pelaksanaan Dan Evaluasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 943
  • Pages: 5
BAB VI PELAKSAAN DAN EVALUASI

A. PELAKSAAN DAN EVALUASI 1. Mencari literatur pembuatan draft panduan supervisi dan membuat draft panduan supervise Didapatkan beberapa literatur yang menguatkan pembuatan draft panduan supervisi (terlampir). Dari beberapa literatur tesebut, kelompok mulai menyusun pembuatan draft panduan supervise yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh kelompok untuk melakukan sosialisasi tentang supervise di ruangan Elang. Tujuan pembuatan draft panduan supervise ini juga sebagai usulan kelompok mahasiswa co-ners untuk ruangan Elang khususnya dan bidang terkait umunya dalam membuat draft panduan supervise di ruangan yang belum tersedia. Draft panduan supervise ini dapat diselesaikan sesuai target waktu yang telah ditetapkan dan tidak ditemukan kendala berarti dalam proses penyusunannya.

2. Menjadwalkan sosialisasi draft panduan supervise Setelah menyusun draft panduan supervise, selanjutnya kelompok melakukan kontrak penjadwalan rencana sosialisasi sesuai POA yang telah dibuat dengan Ka.Ru dan Ka.Tim guna menyampaikan isi panduan draft. Ka. Ru dan Ka.Tim sepakat sosialisasi dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 Maret jam 10.00 WIB yang juga akan diikuti oleh preceptor klinik dan beberapa perawat pelaksana.

3. Melakukan sosialisasi draft panduan dan role play supervise Sosialisasi draft panduan supervise dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati dan dihadiri oleh Ka.Ru, Ka.Tim I dan Ka.Tim II, preceptor klinik serta 2 perawat pelaksana. Dalam proses sosialisasi

60

kelompok menyampaikan materi sesuai SAP yang telah disusun. Materi yang disampaikan antara lain pengertian supervise, ruang lingkup, prinsip, tujuan, supervise berjenjang, sasaran supervise keperawatan, metode supervise, prosedur pelaksanaan supervise, tehnik dan cara supervise, proses supervise, jadwal pelaksanaan supervise, dan evaluasi proses supervise. Timbul beberapa pertanyaan dalam proses sosialisasi ini, antara lain pertanyaan tentang penjelasan secara sederhana proses supervise dan

apakah

supervise

harus/wajib

dilakukan

secara

terjadwal.

Kelompok memberikan pemaparan tentang alur pelaksanaan secara sederhana proses supervise adalah merencanakan, menjadwalkan, melaksanakan, dan mengevaluasi. Selanjutnya penjelasan tentang proses supervise harus terjadwal, karena tujuan supervise seperti yang tertera pada draft panduan supervise adalah mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman, ini tidak hanya meliputi lingkungan fisik, tetapi juga suasana kerja diantaranya para tenaga keperawatan dan tenaga lainnya, juga meliputi jumlah persediaan dan kelayakan perawatan agar memudahkan pelaksanaan tugas. Oleh karena itu tujuan supervisi adalah : a. Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan b. Melatih staf dan pelaksana keperawatan c. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan keperawatan d. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan. Setelah melakukan sosialisasi, kelompok melakukan role play untuk memberikan gambaran kepada sasaran sosialisasi dalam melakukan supervise. Role play supervise yang dilakukan adalah tentang cara pemberian obat oral sesuai SOP. Tindakan ini dipilih kelompok karena berdasarkan identifikasi masalah yang ada di ruangan

61

Elang, pemberian obat oral di ruangan ini belum sesuai dengan SOP yang ada. Sehingga diharapkan role play ini juga dapat memberikan kesempatan kepada sasaran untuk mempelajari SOP tersebut. Evaluasi terhadap sosialisasi dan role play yang dilakukan oleh kelompok, mendapatkan apresiasi dari presptor klinik dan sasaran. Preseptor klinik mengingatkan kembali pentingnya supervise dalam keperawatan.

Sementara sasaran sosialisasi merasa sangat terbantu

dengan sosialisasi

yang diberikan oleh kelompok

dan mulai

tergambarkan oleh sasaran tentang proses supervise yang seharusnya dilakukan oleh Ka.Ru dan Ka.Tim.

4. Melakukan uji coba dan membuat kesepakatan tindakan supervisi untuk role play oleh Ka.Tim kepada PA ruangan Elang, Setelah melakukan sosialisasi dan role play kegiatan supervise, selanjutnya kelompok memberikan kesempatan kepada Ka. Tim untuk mempraktekkan kegiatan supervise secara langsung kepada Perawat Pelaksana dengan menggunakan instrument supervise yang sudah disediakan. Sesuai kesepakatan, rencana kegiatan supervise dijadwalkan pada hari Sabtu, 23 Maret 2019. Proses supervise oleh Ka.Tim ke perawat pelaksana dilakukan pada jam 13.00 WIB saat jadwal pemberian obat oral kepada pasien.

5. Memberikan reinforcement dengan reward, serta mengevaluasi role play (hasil supervisi, kekurangan, kendala) Setelah Ka.Tim mampu melaksanakan kegiatan supervise, kelompok memberikan reinforcement dengan reward kepada ruangan secara keseluruhan dengan maksud agar kegiatan supervise tetap terlaksana dengan baik, sesuai dengan teori dan SOP yang ada. Bentuk reward yang diberikan adalah berupa draft usulan panduan supervise dan flipchart yang berisi 8 materi proses asuhan keperawatan jiwa.

62

Hasil evaluasi yang didapatkan oleh kelompok pada proses supervise ini adalah Ka.Tim sudah menerapkan SOP supervise yang ada di rumah sakit

yaitu menjadwalkan terlebih dahulu

supervise

yang akan

dilaksanakan dan menginformasikan materi supervise agar dipahami oleh perawat pelaksana pada tanggal 19 Maret 2019. Pada hari yang sudah disepakati, Ka.Tim sebagai supervisor mengorientasikan materi supervise kepada perawat pelaksana, namun sebelumnya supervisor meminta perawat pelaksana untuk menjelaskan SOP pemberian obat oral. Pada tahap selanjutnya, supervisor mengkaji kinerja perawat pelaksana, mengidentifikasi pencapaian dan memberikan reinforcement. Supervisor juga mengidentifikasi aspek kinerja yang perlu ditingkatkan, memberikan solusi dan role model bagaimana meningkatkan kinerja dan menjelaskan tindak lanjut supervise yang telah dilaksanakan. Selama proses supervise, tampak perawat pelaksana yang disupervisi dapat menjelaskan SOP pemberian obat oral dengan baik dan mampu melaksanakan tindakan secara langsung ke pasien. Berdasarkan penilaian instrument yang ada, perawat yang disupervisi mampu melaksanakan dengan nilai 100%. Hal ini menggambarkan bahwa dengan supervise yang mengikuti alur SOP yang telah ditetapkan maka tujuan kegiatan supervisi akan tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov Bangka Belitung yaitu terwujudnya pengendalian tugas dalam pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan sesuai tujuan organisasi dan standar yang telah ditetapkan.

6. Merencanakan tindak lanjut terhadap draft yang telah dibuat Tujuan pembuatan draft usulan panduan supervise adalah untuk memudahkan dan memberikan informasi kepada supervisor tentang proses dan pentingnya supervise. Rencana tindak lanjut terhadap draft usulan yang telah dibuat adalah diharapkan dapat menjadi panduan supervise yang baku di RSJD Prov Bangka Belitung yang saat ini belum tersedia.

63

B. HAMBATAN Setelah pelaksanaan sosialisasi tentang draft usulan supervisi dan role play supervisi dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hambatan dalam proses

kegiatan-kegiatan

tersebut.

Semua rangkaian kegiatan dapat

dilaksanakan sesuai dengan POA yang telah disusun, instrument dan SOP yang ada.

64

Related Documents

Bab Iv Dan Bab V
May 2020 29
Bab Iv Dan Bab V
June 2020 24
Bab Iv Dan V
October 2019 44
Bab Iv, V, Dan Vi.docx
August 2019 35

More Documents from "Khrismal Marcel"