Bab V

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab V as PDF for free.

More details

  • Words: 426
  • Pages: 3
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu, maka secara keseluruhan dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Dalam menetapkan awal bulan Qomariyah, kedua organisasi Islam ini, yaitu Nahdlatul Ulama dan Hizbut Tahrir Indonesia sama-sama menggunakan rukyat. Namun, bagi kalangan Nahdlatul Ulama, rukyat yang dimaksud adalah rukyat yang bersifat mempunyai suatu wilayah atau wilayatul hukmi, dan bagi kalangan Hizbut Tahrir Indonesia rukyat yang dipakai adalah bersifat menyeluruh atau tidak mengenal batas wilayah Negara dan dikenal dengan sebutan rukyat global. 2. Nahdlatul Ulama dan Hizbut Tahrir Indonesia, keduanya dalam menetapkan awal dan akhir bulan hijriyah, khususnya di bulan ramadhan menggunakan dalil atau dasar hukum yang sama, yakni dalil-dalil yang berasal dari AlQur’an yaitu Surat Yunus ayat 5 dan surat Yaasin ayat 38-39 dan Hadits Nabi Muhammad Saw, tentang penetapan awal bulan Qomariyah. Hanya saja di kalangan Nahdlatul Ulama selain dalil-dalil tersebut, mereka juga menggunakan ijtihad dari Ibnu Abbas r.a, tentang penetapan awal bulan hijriyah. Sedangkan Hizbut Tahrir Indonesia lebih beragumentasi kepada

[email protected]

87

hadits Marfu’ Nabi Muhammad Saw, mengenai masuknya awal bulan dalam pengkalenderan Islam. Kedua Organisasi ini pula sepakat bahwa penetapan awal bulan hijriyah adalah mutlak dari seorang pemimpin dan dikabarkan secepat mungkin dengan media massa dan elektronik. Namun, bagi kalangan Hizbut Tahrir Indonesia, hak penuh dalam hal penetapan awal bulan hijriyah adalah seorang pimpinan tertinggi Hizbut Tahrir Internasional yang disebut khalifah, sedangkan bagi kalangan Nahdlatul Ulama, hak sepenuhnya diberikan kepada pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Agama (Depag) yang mana langsung diawasi oleh Menteri Agama Republik Indonesia.

B. Saran-saran 1. Ilmu Falak merupakan salah satu mata kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda di Jurusan Syari’ah dan ia juga menjadi ciri khas bagi Jurusan Syari’ah khususnya program studi Ahwal Al-Syakhshiyah, ilmu falak tersebut tidak diajarkan pada Jurusan-jurusan lain di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda. Bahkan secara umumnya, ilmu falak mulai tergeser dengan ilmu-ilmu yang lainnya yang lebih menjamin masa depan mereka. Oleh karena itu, selayaknya sebagai mahasiswa STAIN Samarinda

memahami

mata

kuliah

Ilmu

mensosialisasikannya ke masyarakat.

[email protected]

Falak

ini,

dan

dapat

88

2. Seiring terjadinya perbedaan jatuhnya 1 Syawal 1429 hijriyah pada tahun kemarin, tahun 2008. Maka alangkah baiknya apabila ormas-ormas Islam di Indonesia mengadakan pertemuan dan berdiskusi kembali mengenai adanya perbedaan penetapan awal bulan hijriyah. Karena mungkin bisa saja hari raya umat Islam nantinya akan mengalami perbedaan kembali, sedangkan kaum muslimin menginginkan merayakan hari raya secara bersama-sama. Hal ini haruslah terlaksana, karena mengingat faedah yang muncul nantinya, yaitu kemaslahatan bagi umat Islam dan berkembangnya pula ilmu pengetahuan khususnya di bidang Ilmu Falak.

[email protected]

Related Documents

Bab V
May 2020 46
Bab V
June 2020 45
Bab V
June 2020 48
Bab V
August 2019 78
Bab-v
April 2020 37
Bab V
June 2020 44