Bab Ii Kwu Kel 3 Fix-1.docx

  • Uploaded by: Syaza Andielsa SA Andielsa
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Ii Kwu Kel 3 Fix-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,645
  • Pages: 21
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundangundangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll. Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya. Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

1

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengertian, tujuan, fungsi, langkah-langkah, aspek pemasaran? 2. Bagaimana pengertian, tujuan, fungsi, langkah-langkah aspek produksi? 3. Bagaimana pengertian, tujuan, fungsi, langkah-langkah aspek keuangan? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian, tujuan, fungsi, langkah-langkah, aspek pemasaran. 2. Mengetahui pengertian, tujuan, fungsi, langkah-langkah aspek produksi. 3. Mengetahui pengertian, tujuan, fungsi, langkah-langkah aspek keuangan.

2

BAB II PEMBAHASAN ASPEK PEMASARAN A. Pengertian Aspek yaitu cara memandang pembentukan waktu secara internal didalam situasi, keadaan, atau proses. Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran.jadi aspek pemasaran adalah cara pandang pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai.

B. Tujuan aspek pemasaran

1)

Memaksimumkan konsumsi atau memudahkan dan merangsang konsumsi.

2)

Memaksimumkan kepuasan konsumen.

3)

Memaksimumkan pilihan.

4)

Memaksimumkan mutu hidup

5)

Meningkatkan penjualan barang dan jasa.

6)

Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing.

7)

Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa.

8)

Memenuhi keinginan pelanggan akan suatu produk atau jasa.

C. Fungsi aspek pemasaran a. Fungsi Pertukaran Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik denganmenukar uang dengan produk maupun pertukaran produk dengan produk (barter)untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.

3

b. Fungsi Distribusi Fisik Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik melalui darat, air, maupun udara. Penyimpanan

produk mengedepankan

menjaga

pasokan

produk

agar

tidak

kekurangan saat dibutuhkan.

c. Fungsi Perantara Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapatdilakukan pelalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas pertukarandengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti penguranganresiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standarisasi / penggolongan produk.

D. Langkah-langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru Langkah 1: Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus dilakukan penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang bagaimana, siapa yang membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan. Riset pasar dimaksudkan untuk menentukan segmen pasar dan karakteristik konsumen yang dituju. . Langkah 2: Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya adalah memilih pasar sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu: 1)

Pasar individual (individual market).

2)

Pasar khusus (niche market).

3)

Segmentasi pasar (market segmentation).

Dari tiga alternatif pasar sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil dan usaha baru lebih tepat bila memilih pasar khusus (niche market) dan pasar individual (individual market). Sedangkan untuk perusahaan menengah dan besar lebih baik memilih segmen pasar (segmentation market).

4

Langkah 3: Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan Penerapan strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada dari hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan dari lingkungan persaingan.

Langkah 4: Pemilihan Strategi Pemasaran Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu product, price, place, promotian. Dengan demikian bahwa ruang lingkup pemasaran merupakan proses perpindahan barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen, tidaklah sederhana namanya. Jangkauan pemasaran sangatlah luas. Berbagai tahap kegiatan harus dilalui oleh barang barang dan jasa sampai ke tangan konsumen. Ruang lingkup yang luas itu kemudian dapat disederhanakan menjadi empat kegiatan utama yang lazim di sebut sebagai 4 P dalam pemasaran. a) Product: yang menyangkut pemiihan barang dan jasa yang ditawarkan secara tepat. b) Price: menyangkut penetapan harga jual barang yang sesuai dengan kualitas barang dan dapat dijangkau oleh konsumen. c) Place: menyangkut pemilihan cara pendistribusian barang dan jasa sehngga sampai ke tangan konsumen. d) Promotion: menyangkut pemilihan kebijaksanaan promosi yang tepat sesuai dengan barang atau jasa yang ditawarkan.

5

E. Aspek-aspek pemasaran meliputi: 1.

Spesifikasi Produk Produk yang ditawarkan kepada pasar merupakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar, dari segi kualitas serta kuantitas. Persaingan produk sejenis merupakan permasalahan utama dalam memenangkan nilai jual serta kuantitas jual sebuah produk, karena setiap perusahaan memiliki keunggulan masing-masing dalam mempromosikan keleibihan produknya. Produk yang dipromosikan baik dari segi kualitanya harus memiliki kualitas yang sama dengan apa yang perusahaan tawarkan kepada pasar, hal ini merupakan faktor penting untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

2. Segmentasi Produk Segmentasi produk merupakan proses pembagian produk ke dalam beberapa jenis karakteristik dari sebuah produk yang diproduksi dengan berbagai tipe inovasi yang dikembangkan. Contohnya, sebuah produk shampo, pada produk shampo kualitas untuk menjaga kesehatan rambut menjadi faktor utama, tetapi setiap kulit kepada masing-masing individu memiliki perbedaan contohnya pria dan wanita, selain itu masalah yang ada pada rambut juga bervariasi, seperti, kerontokan rambut, rambut bercabang, dan lain sebagainya. Perusahaan harus melihat segmentasi ini untuk memberikan produk-produk sesuai dengan kebutuhan karakteristik konsumen sehingga pemasaran produk menjadi lebih maksimal.

3. Analisa Situasi Pasar Untuk melempar produk ke pasaran, perusahaan wajib menganalisa situasi pasar, dimana perusahaan harus mencari tahu kebutuhan konsumesn sehingga produksi yang di lakukan oleh perusahaan memenuhi kuantitas dari permintaan sehingga memperoleh keuntungan yang maksimal. Analisa pasar dilakukan dengan melihat produk yang sejenis sejauh mana di minati konsumen, dan lalukan penganalisaan terhadap kekurangan produk tersebut dan memperbaikinya untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar akan produk yang diproduksi. Pertimbangan penentuan harga produk juga dianalisa pada aspek ini, sebab perusahaan harus mengetahui dan merencanakan target produk untuk kalangan tingkat menengah 6

kebawah atau menengah ke atas, tidak mungkin jika sebuah restoran bintang 5 dengan harga makanan yang sangat mahal dibuka pada lingkungan kecil menengahkan? atau mempromosikan sebuah produk mobil laborginin di perkampungan? Itulah pentingnya analisa pasar harus dilakukan.

4. Analisa Pesaing Dalam dunia bisnis tentu akan banyak persaingan dengan perusahaan lain yang memproduksi produk yang sama, oleh karena itu sebuah perusahaan wajib menganalisa produk yang ditawarkan oleh pesaing serta harga yang dilempar kepasaran, sehingga perusahaan dapat memproduksi produk yang memiliki kualitas tidak kalah dengan kualitas produk pesaing serta harga jual pasar yang dapat distandarisasikan untuk menghindari kerugian dari segi produksi, penjualan, serta kepercayaan konsumen.

5. Strategi Promosi Promosi merupakan kegiatan pemasaran produk yang sangat penting. Promosi membuat produk yang ingin dipasarkan menjadi dikenal oleh konsumen sehingga memberikan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk perusahaan. Promosi adalah memberikan informasi kepada pasar tentang produk yang dipasarkan, untuk meningkatkan permintaan, penjualan, laba, dan nilai suatu produk. Strategi-strategi yang dapat ditawarkan saat melakukan promosi dapat berupa, pemberian diskon harga, produk dengan kualitas tinggi dengan harga jual yang murah, produk yang ditawarkan memiliki edisi tertentu sehingga menjadi sebuah produk yang langkah, atau dengan menempelkan nama-nama public figur(biaya promosi cukup besar).

6. Pembuatan Media Promosi Berbasis TIK Promosi berbasis teknologi informatika merupakan promosi yang paling baik saat ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya website-website atau forum-forum yang menawaran jasa penjualan produk atau yang lebih dikenal e-commerce. Tarif internet yang saat ini sangat murah serta dapat diakses secara mobile menjadi salah satu keunggulan promosi produk dengan teknologi informasi. Salah satu cara yang sangat tepat dalam mempromosikan produk adalah dengan membuat sebuah website yang berisikan tentang semua info produk yang ditawarkan serta membuat akun di jejaring sosial sebagai media promosi yang cukup efektif. 7

Produksi A. Pengertian produksi diartikan tindakan mengkombinasikan faktor-faktor produksi (tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya) oleh perusahaan untuk memproduksi hasil berupa barang-barang dan jasa-jasa. Dalam arti ekonomi, produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya: menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan, dari menjual makanan.

B. Tujuan produksi

1. Memenuhi kebutuhan manusia. Manusia memiliki beragam kebutuhan terhadap barang dan jasa yang harus dipenuhi dengan kegiatan produksi. Apalagi jumlah manusia terus bertambah. 2. Mencari keuntungan atau laba. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen (orang yang memproduksi) berharap bisa menjualnya dan memperoleh laba sebanyak-banyaknya. 3. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen akan memperoleh pendapatan dan laba dari penjualan produknya, yang dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan termasuk kehidupan para karyawan. 4. Meningkatkan mutu dan jumlah produksi. Produsen selalu berusaha memuaskan keinginan konsumen. Dengan berproduksi, produsen mendapat kesempatan melakukan uji coba (eksperimen) untuk meningkatkan mutu sekaligus jumlah produksinya agar lebih baik dari produksi sebelumnya. 5. Mengganti barang-barang yang aus dan rusak karena dipakai atau karena bencana alam. Semua itu diganti dengan cara memproduksi barang yang baru. 6. Memenuhi pasar dalam negeri dan luar negeri. 7. Meningkatkan kemakmuran. 8. Memperluas lapangan usaha.

8

C. Bidang-bidang produksi

a) Produksi ekstraktif adalah produksi yang memungut langsung hasil yang disediakan alam tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Seperti: pertambangan, penangkapan ikan, dan lain-lain. b) Produksi agraris adalah produksi yang mengolah alam untuk memelihara tanaman dan hewan. Seperti: pertanian, perkebunan, peternakan, dan lain-lain. c) Produksi industri, adalah produksi yang mengolah: 1. bahan mentah menjadi barang jadi contoh: kedelai diolah menjadi tempe 2. bahan mentah menjadi barang setengah jadi, contoh: kapas diolah menjadi benang pintalan 3. bahan setengah jadi menjadi barang setengah jadi, contoh: pintalan benang diolah menjadi kain 4. bahan setengah jadi menjadi barang jadi, contoh: kain diolah menjadi pakaian. Pariwisata termasuk bidang produksi industri, karena mengolah objek wisata alam untuk mendatangkan wisatawan sehingga diperoleh pendapatan. d) Produksi perdagangan, adalah produksi yang mengumpulkan dan menjual kembali hasil produksi kepada yang memerlukan untuk memperoleh keuntungan. Seperti: toko, supermarket, kios, dan lain-lain. e) Produksi jasa, adalah produksi yang membantu dan memperlancar proses produksi tanpa ikut membuat barang itu sendiri. Jadi, bidang produksi jasa tidak menghasilkan barang melainkan hanya menghasilkan jasa.

D. Tingkat produksi a) Produksi Primer, adalah produksi yang menghasilkan bahan-bahan dasar yang bisa langsung dikonsumsi atau yang akan digunakan dalam proses produksi selanjutnya. Bidang produksi ekstraktif dan agraris merupakan produksi tingkat primer. b) Produksi Sekunder, adalah produksi yang mengolah bahan-bahan dasar yang dihasilkan oleh tingkat produksi primer. Bidang produksi industri merupakan produksi tingkat sekunder.

9

c) Produksi Tersier, adalah produksi yang bersifat memperlancar proses produksi dan menyalurkan hasil produksi. Bidang produksi perdagangan dan jasa merupakan produksi tingkat tersier.

E. Faktor produksi Faktor produksi adalah sesuatu (dapat berupa barang, alat-alat, atau manusia) yang digunakan untuk menghasilkan barang atau menambah kegunaan pada barang. Faktor produksi. a) Sumber daya alam

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran. Sumber daya alam, antara lain: 1. Lahan (tanah) termasuk juga kesuburan tanah sebagai dasar untuk pertanian dan permukiman. 2. Kekayaan yang terkandung di dalam tanah seperti bahan-bahan tambang, mineral, minyak tanah, gas alam, dan lain-lain. 3. Lingkungan alam yang meliputi flora dan fauna, sumber daya air, dan udara, dengan segala macam tanaman dan pepohonan, sumber daya aquatis seperti ikan, rumput laut, garam, dan lainlain, hasil-hasil hutan seperti kayu, rotan, damar, dan lain-lain, dan sumber energi seperti matahari, angin, panas bumi yang terdapat dalam lingkungan hidup. b) Sumber daya manusia/tenaga kerja

Sumber daya manusia adalah kemampuan (daya) atau usaha manusia berupa jasmani maupun rohani yang digunakan untuk meningkatkan guna suatu barang. Menurut kualitasnya, sumber daya manusia dapat dibedakan atas tiga hal sebagai berikut. 1.

Tenaga kerja terdidik, adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan terlebih dahulu dalam waktu yang cukup lama (biasanya di perguruan tinggi). Contoh dokter, insinyur (ahli teknik), akuntan, dan ekonom (ahli ekonomi).

10

2.

Tenaga kerja terlatih, adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan serta pengalaman praktik, misalnya sopir, masinis kereta api, montir, dan teknisi.

3.

Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan atau latihan serta pengalaman praktik sebelumnya, misalnya kuli, pesuruh, dan tukang sapu.

c) Sumber daya modal

Sumber daya modal adalah alat atau barang hasil produksi yang dipakai sebagai sarana atau alat untuk menghasilkan barang. Barang modal ini dibeli tidak oleh konsumen melainkan oleh produsen. Modal tidak harus berupa uang. Modal dapat berupa barang yang dihasilkan. Barang-barang modal disebut juga alat-alat produksi, misalnya gedung, mesin, dan bahan dasar yang digunakan dalam proses produksi. Fungsi modal dalam ekonomi untuk menghasilkan dan meningkatkan atau memperluas produksi. Semakin banyak modal yang digunakan dalam produksi, semakin banyak pula barang yang dapat dihasilkan.

d) Kewirausahaan

Orang yang bertanggung jawab terhadap suatu usaha, mengambil inisiatif dan mengambil keputusan, serta berani menanggung segala risiko disebut pengusaha (entrepreneur) atau wirausahawan. Tugas pengusaha antara lain mengatur dan menentukan serta mengombinasikan berbagai faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Oleh karena itu, pengusaha dapat pula diartikan sebagai orang yang mempunyai keterampilan atau keahlian mengombinasikan faktor produksi alam, tenaga kerja, serta modal untuk menghasilkan barang dan jasa.

F. Fungsi produksi Fungsi produksi adalah hubungan teknis anatara faktor- faktor produksi (input) dengan hasil produksinya (output) Output = f (faktor- faktor produksi) Out put = f (tanah, tenaga kerja, modal , keterampilan)

11

G. Perluasan produksi a. Intensifikasi Intensifikasi adalah usaha untuk meningkatkan hasil produksi dengan cara memperbaiki atau mengganti alat produksi yang digunakan, baik faktor-faktor produksi maupun metode kerjanya. Menambah produksi dengan cara intensifikasi dapat dilakukan pada berbagai bidang, yaitu: 1) Bidang Pertanian Menambah hasil produksi dapat dilakukan dengan jalan pemilihan bibit tanaman yang unggul, penggunaan pupuk yang tepat, pemberantasan hama terpadu, pengairan yang baik, dan mengolah sawah dengan traktor.

2) Bidang Peternakan Menambah hasil produksi dilakukan dengan jalan pemilihan bibit ternak yang unggul, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit, serta mengatur makanan yang cukup.

3) Bidang Jasa Memberikan

pelayanan

yang

baik

dapat

dilakukan

dengan

mempertinggi produktivitas tenaga kerja, yaitu dengan jalan memperbaiki jaminan sosial dan penataan yang sesuai dengan tugas tenaga kerja yang bersangkutan.

4) Bidang Industri Meningkatkan hasil produksi dapat dilakukan dengan meningkatkan keterampilan tenaga kerja atau menambah jam operasi mesin yang digunakan oleh sebuah perusahaan.

b. Ekstensifikasi Ekstensifikasi adalah usaha untuk meningkatkan hasil produksi dengan cara memperluas atau menambah faktor produksi. Menambah produksi dengan cara ekstensifikasi dapat dilakukan pada berbagai bidang, yaitu: 1) Bidang Pertanian Menambah produksi pada bidang ini dapat dilakukan dengan jalan memperluas tanah pertanian, misalnya transmigrasi. 12

2) Bidang Industri Meningkatkan produksi dengan jalan menambah pabrik-pabrik baru. 3) Bidang Jasa Meningkatkan

produksi

dapat

dilakukan

dengan

jalan

menambah alat angkutan, membuat jalan, mendirikan gedung sekolah, serta mendirikan rumah sakit. 4) Bidang Peternakan Menambah produksi pada bidang ini dapat dilakukan dengan jalan mendirikan peternakan-peternakan baru yang jauh dari lingkungan penduduk.

c. Diversifikasi Diversifikasi adalah cara memperluas usaha dengan menambah jenis produksi. Misalnya, mula-mula sebuah perusahaan hanya memproduksi benang, kain, kemudian berkembang memproduksi pakaian jadi.

d. Spesialisasi Spesialisasi atau mengadakan pembagian kerja secara khusus, yaitu masing-masing orang, golongan, atau daerah menghasilkan barang-barang yang sesuai dengan bakat dan keahlian, keadaan daerah, iklim, serta kesuburan tanah. Dengan adanya pembagian kerja, hasil kerja dapat diperluas sehingga barang-barang yang dihasilkan juga meningkat dan kualitas hasil kerja akan lebih baik.

H. Produktifitas Produktivitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan sejumlah barang dengan faktor produksi yang tersedia. Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut. 1. Secara ektensif, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara menambah jumlah faktor produksi.

13

2. Secara intensif, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara meningkatkan produktivitas setiap faktor produksi. 3. Rasionalisasi, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara mengeluarkan kebijakan yang rasional yang mengarah pada efisiensi produksi agar produktivitas optimal. ASPEK KEUANGAN A. Keuangan Keuangan (bahasa Inggris: finance) mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka. Istilah keuangan dapat berarti: 1. Ilmu keuangan dan asset lainnya 2. Manajemen asset tersebut 3.

Menghitung dan mengatur risiko proyek

Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Aspek keuangan memberikan gambaran yang

berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakanya. Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan: 1.Payback Period (PP) 2. Average Rate of Return (ARR) 3.Net Present Value (NPV) 4. Internal Rate of Return (IRR) 5.Profitability Index (PI) 6. Break event point (BEP)

14

B. SUMBER-SUMBER DANA

Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan dana yang relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yan ada seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dari kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan. Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 (dua) macam, yaitu: 1. Modal asing (modal pinjaman) Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Sumber dana dari modal asing dapat siperoleh antara lain: a.

Pinjaman dari dunia perbankan

b.

Pinjaman

darilembaga

keuangan

seperti

perusahaan

modal

ventura,

asuransi, leasing, dana pension, atau lembaga keuangan lainnya. c.

Pinjaman dari perusahaan nonbank.

2. Modal sendiri Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik tertutup atau terbubuka. Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari: a.

Setoran dari pemegang saham.

b.

Dari cadangan laba.

c.

Atau dari laba yang belum dibagi.

15

C.

BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI

Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi: 1.

Biaya pra investasi

2.

Biaya akhir tetap

3.

Biaya operasi

Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai berikut: 1.

2.

Biaya pra investasi terdiri dari: a.

Biaya pembuatan study

b.

Biaya pengurusan izin-izin

Biaya pembelian aktiva tetap seperti: a.

b.

Aktiva tetap berwujud antara lain: ·

Tanah

·

Mesin-mesin

·

Bangunan

·

Peralatan

·

Inventaris kantor

·

Aktiva berwujud lainnya

Aktiva tetap tidak berwujud antara lain: Good will Hak cipta Lisensi Merk pedagang

3.

Biaya operasional yang terdiri dari: a. Upah

dan

e.

Pajak

karyawan

f.

Premi asuransi

b.

Biaya listrik

g.

Biaya pemasaran

c.

Biaya telpon dan

h.

Biaya-biaya

air

gaji

lainnya.

d. Biaya pemeliharaan 16

D. ARUS KAS (CASH FLOW) Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut.Dalam hal ini investor yang terpenting adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang yang diinvestasikan disuatu usaha. Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan: 1.

Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.

2.

Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.

3.

Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.

4.

Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari: a.

Intial cash flow

b.

Operasional cash flow

c.

Terminal cash flow

E. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menuntukan kelayakan suatu usaha atau investasi adalah: 1.

Playback period (PP)

2.

Average rate of return (ARR)

3.

Net present value (NPV)

4.

Internal rate of return (IRR)

5.

Profitability index (IP)

6.

Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profabilitas.

F. RASIO-RASIO KEUANGAN 1. Pengertian laporan keuangan Pada praktiknya setiap perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu waktu(periode) akan melaporkan semua kwgiatan keuanganya. Pembuatan masingmasing laporan laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut: 1.

Memberikan informasi keaungan, jumlah aktiva, jenis-jenis aktiva

2.

Jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal.

3.

Membirikan informasi tentang hasil usaha yang tercermindari jumlah pendapatn yang diperoleh,sumber-sumber pendapatan. 17

4.

Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.

5.

Memberikan informasi tentangperubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan

6.

Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan.

2.

Pihak-pihak yang berkepentingan Adapun pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan perusaan adalah sebagai berikut: a.Kreditor b.Pemegang saham c.Pemerintah d.Manajemen e.Karyawan

3.

Jenis- jenis laporan keuangan Dalam praktiknya jenis-jenis laporan keuangan yang ada adalah sebagai berikut:

4.

1.

Neraca

2.

Laporan laba/ rugi

3.

Laporan arus kas

4.

Laporan perubahan modal

Bentuk-bentuk laporangan keuangan Berikut ini bentuk laporan keuangan yang umum yang sesuaidengan ketentuan yang berlaku: 1.

Laporan keuangan neraca

2.

Dalam laporan keuangan neraca terdapat tiga macam bentuk, yaitu:

3.

Bentuk skontro atau horizontal(account form)

4.

Bentuk laporan atau vertical(report form)

5.

Bentuk lainnya dengan kebutuhan dan posisi keuangan perusahaan.

18

5.

Bentuk laporan laba / rugi Khusus untuk laporan laba/rugi hanya memiliki dua macam yaitu: a.

Bentuk tunggal (single step system)

b.

Bentuk majemuk (multiple step system)

19

BAB III PENUTUP

A.

Kesimpulan Dalam mendirikan sebuah usaha perlu adanya sistem teknis yang mendukung proses kegiatan perusahaan mulai dari penentuan lokasi usaha yang dekat dengan bahan baku, tata letak pabrik yang aman dengan lingkungan sekitar. Sementara itu dalam menentukan layout yang terpenting adalah dapat memenuhi tujuan utamanya yaitu optimalisasi pengaturan fasilitas-fasilitas operasi sehingga nilai yang diciptakan oleh sistem produksi menjadi maksimum.Pemilihan teknologi yang bagus sangat mendukung proses produk dan persediaan bahan baku. seperti dilihat pada mesin produksi yang digunakan sesuai apa tidaknya. pemilihan mesin peralatan dan teknologinya harus ada kesesuaian.

20

DAFTAR PUSTAKA http://jurnalmanajemen.com/aspek-pemasaran/ https://www.pdfcoke.com/doc/80055362/Aspek-Produksi-Adalah-Pandangan-Dari-Kegiatan-ProduksiAgar-Kita-Dapat-Merencanakan-Kegiatan-Itu-Sendiri http://www.academia.edu/5292909/ASPEK_KEUANGAN

21

Related Documents

Bab Ii Kwu Kel 3 Fix-1.docx
November 2019 9
Proposal Kwu Kel 8.docx
August 2019 21
Bab I Kwu Gabung
August 2019 36
3. Bab Ii Ikm.docx
October 2019 30
Kwu Bab I.docx
November 2019 6

More Documents from "Adzka -"

Bab I-1.docx
May 2020 16
Kelompok 5.docx
April 2020 11
Aki&aka.docx
May 2020 20
Bab Ii Kwu Kel 3 Fix-1.docx
November 2019 9
Susah Woy.docx
November 2019 8