Bab I-1.docx

  • Uploaded by: Syaza Andielsa SA Andielsa
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,351
  • Pages: 8
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam menjalankan suatu usaha,seseorang dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya dengan baik. Banyak orang yang berbisnis. Dia bekerja keras, tetapi akhirnya bangkrut juga atau bisnis tidak berkembang.Masalah-masalah yang timbul baik internal

maupun

eksternal

seringkali

menyebabkan

jatuh

bangunnya

suatu

perusahaan.Karena didalam menggeluti suatu usaha banyak sekali hal yang harus dipahami sebelum terjun pada realitas nyata.Apalagi bagi pengusaha yang tergolong kedalam usaha kecil-mikro.Jika tidak memiliki keahlian dalam mengelola serta memprediksi lingkungan ,maka perusahaan tidak akan mampu bertahan ditengah ketatnya Persaingan dalam dunia usaha .Pedagang kecil bangkrut bukanlah cerita baru. Tapi soal mengapa ia bangkrut itu jadi cerita panjang. Untuk itu makalah ini akan membahas faktorfaktor apasaja yang menyebabkan kegagalan dalam wirausaha khususnya usaha kecil. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha? 2. Apa saja potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan? 3. Bagaimana cara menangani kegagalan.

C. Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui faktor faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha dan cara menanganinya.

1

BAB II PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor Kegagalan Wirausaha Zimmerer mengemukakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya, adalah: 1. Kurang kompeten dalam manajemen Manajemen adalah faktor penting penunjang kesuksesan anda sebagai wirausaha. Tanpa penguasaan manajemen yang kompeten anda tidak bisa mengelola bisnis dengan baik dan benar. Memang pada dasarnya pengetahuan tentang bisnis menjadikan anda lebih kompeten. Namun anda bisa mempercepatnya dengan meniru sistem manejemen dari bisnis lain yang serupa. 2. Kurang berpengalaman Berharap anda menjadi wirausaha yang sukses akan sulit terwujud jika anda kurang berpengalaman. Bukan menakut-nakuti anda tentang bisnis, tetapi lebih dari itu anda harus mempelajari cara koordinasi, mengelola sumber daya manusia (karyawan), dan lain-lain. Meskipun hal ini tidak bisa diperoleh melainkan dengan praktek (pengalaman), tetapi paling tidak anda mengetahui skala prioritas dalam bisnis. Sehingga potensi kesalahan menjadi lebih kecil untuk mengakibatkan kerugian. 3. Tata kelola keuangan yang kurang baik Kegiatan dalam bidang keuangan menjadi sanagat krusial untuk kehidupan sebuah usaha. Tanpa manjemen keuangan yang baik dan benar maka persoalan bisnis akan semakin sulit dan rumit. Pada dasarnya bidang keuangan meliputi tujuan pembelanjaan usaha, kebijakan pembelanjaan usaha dan prosedur pembelanjaan keuangan usaha. Semua hal tersebut akan berdampak pada finansial sebuah usaha bisnis. Jadi, jangan bertindak sembarangan ketika berbicara masalah keuangan usaha bisnis anda.

2

4. Strategi perencanaan mengambang Sesuatu yang direncanakan akan lebih baik hasilnya dari sesuatu yang dilangsungkan dengan spontan. Begitu juga hal ini berlakuk untuk wirausaha yang ingin memulai sebuah bisnis. Perencanaan yang dimaksud meliputi pemilihan karyawan, rencana produksi atau pangadaan barang dan pemasaran order dari pembeli. Karyawan sebaiknya memiliki sifat-sifat yang baik, jujur dan bertanggung jawab. Adapun perencanaan produksi atau pengadaan barang harus jelas dengan mempertimbangkan kuantitas dan kualitas barang. Selain itu harus melihat dari jumlah orderan yang masuk. Jangan sampai jumlah order sedikit stok barang melimpah sehingga keberadaan hanya sebagai barang pasif yang memenuhi gudang.Sedangkan untuk urusan pemasaran dan promosi maka juga harus dengan perencanaan yang tepat. Ada berbagai jenis media pemasaran yang bisa dilakukan oleh wirausaha pemula seperti iklan Google Adwords atau Iklan Facebook. Tanpa perencanaan yang terstruktur anda akan gagal sebagai wirausaha. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, perencanaan yang belum matang akan berakibat pada timbulnya masalah atau kesulitan dalam mengimplementasikan sejumlah tindakan. 5. Pemilihan lokasi kurang strategis dan sempit Dalam bisnis anda juga harus mempertimbangkan lokasi tempat anda mendirikan usaha baik itu tanah milik sendiri atau sewa. Lokasi yang strategis menjadikan pemgembangan bisnis semakin mudah. Memang bukan jaminan pasti, tetapi paling tidak lokasi tersebut bisa menarik simpati banyak orang untuk melihat. Jika ternyata usaha anda benar-benar bagus kemungkinan besar daya tarik akan semakin kuat. Di samping itu perhatikan juga luas lokasi usaha anda. lokasi yang cenderung sempit sangat sulit untuk berkembang secara maksimal. Untuk wirausaha pemula mungkin masih dibenarkan mengingat bisnis baru bertumbuh. Namun jika hal itu untuk tujuan jangka panjang sebaiknya anda tidak bermudah-mudahan mengambil keputusan. Meskipun begitu boleh saja anda memilih lokasi strategi dengan area terbatas. Namun usahakan area tersebut bisa diperluas sehingga anda tidak perlu ganti lokasi baru yang asing.

3

6. Kurangnya pengawasan peralatan Peralatan dalam bisnis harus mengacu pada efektifitas dan efisiensi pekerjaan. Hindari membeli peralatan yang tidak banyak kegunaannya. Selain itu usahakan juga paralatan yang sudah dibeli memiliki kualitas yang buruk sehingga tidak bertahan dalam waktu lama. Memang harus dipahami bahwa peralatan dalam bisnis harus mengalami pembaharuan dalam waktu tertentu. Jadi, pikirkan juga biaya penyusutan peralatan setiap tahun atau berdasarkan daya tahan minimalnya (misalnya 3-5 tahun). Dengan begitu pengawasan peralatan dapat terjamin dan tidak akan mengganggu perkembangan bisnis karena penggunaan biaya mendadak. 7. Kurang tekad dan kesungguhan dalam berusaha Harus dicamkan bahwa tidak ada kesuksesan yang dilakukan dengan sifat dan sikap santai. Karena itu kuatkan tekad untuk menuju target tertinggi yang ingin anda capai. Jangan memilih target yang biasa-biasa saja sebab hal itu akan melemahkan kesungguhan anda dalam berbisnis. Agar tekad dan kesungguhan anda semakin besar sebaiknya anda memiliki batas waktu yang jelas misalnya dalam waktu 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 3 tahun atau 5 tahun ke depannya. Situasi ini akan memudahkan langkah anda dalam mengembangkan bisnis. Jika itu terjadi maka kecil kemungkinannya anda gagal sebagai wirausaha. 8. Kurang siap menghadapi peralihan dunia bisnis Setiap wirausaha pasti ingin bisnis yang dijalankannya bertahan lama dan terus berkembang baik dalam branding atau omzet penjualan. Ketika dunia bisnis masih populer dengan ruko atau offline banyak wirausaha yang sukses di dalamnya. Namun ketika dunia bisnis mengenal internet maka sebagian besar transaksi jual beli melibatkan online. Karena itu bisnis yang baik adalah bisnis yang berjalan dinamis dan mengikuti perkembangan situasi. Bersikukuh dengan cara konvensional akan membuat hancur usaha anda secara perlahan. 9. Berteman dengan orang yang salah Kenyataan yang terjadi adalah bisnis tidak bisa dijalankan dengan sendirian. Dunia usaha membutuhkan orang lain untuk bekerja sama yang bisa saling mendukung. Melihat hal ini tentu anda harus berteman dengan orang-orang yang memiliki tekad dan 4

semangat kuat untuk maju dan berkembang. Lebih baik lagi jika teman anda memiliki kemauan yang sama menuju kesuksesan.

B. Potensi yang Membuat Seseorang Mundur Selain

faktor-faktor

yang

membuat

kegagalan

kewirausahaan,

Zimmerer

mengemukakan beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan, yaitu: 1. Pendapatan yang tidak menentu. Baik pada tahap awal maupun tahap pertumbuhan, dalam bisnis tidak ada jaminan untuk terus memperoleh pendapatan yang berkesinambungan. Dalam kewirausahaan, sewaktu-waktu adalah rugi dan sewaktu-waktu juga ada untungnya. Kondisi ketidaktentuan inilah seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha. 2. Kerugian akibat hilangnya modal investasi. Tingkat kegagalan bagi usaha baru sangatlah tinggi. Menurut Yuyun Wirasasmita, tingkat mortalitas/kegagalan usaha kecil di Indonesia mencapai 78 persen. Kegagalan investasi mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha. Bagi seorang wirausaha, kegagalan sebaiknya dipandang sebagai pelajaran berharga. 3. Perlu kerja keras dan waktu yang lama. Wirausaha biasanya bekerja sendiri dari mulai pembelian, pengolahan, penjualan, dan pembukuan. Waktu yang lama dan keharusan bekerja keras dalam berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin menjadi wirausaha menjadi mundur. Ia kurang terbiasa dalam menghadapi tantangan. Wirausaha yang berhasil pada umumnya menjadikan tantangan sebagai peluang yang harus dihadapi dan ditekuni. 4. Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap. Kualitas kehidupan yang tidak segera meningkat dalam usaha, akan mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha. Misalnya, pedagang yang kualitas kehidupannya tidak meningkat, maka akan mundur dari usaha dagangnya dan masuk ke usaha lain.

5

C. Cara Menghadapi Kegagalan Mempunyai jiwa kewirausahaan, maka dia akan memandang masalah kegagalan dalam usahanya dengan arief bijaksana dan positif. Keagagalan dalam usaha harus dihadapi dengan : 1)

Tidak berputus asa

2)

Kegagalan harus dipandang sebagai guru untuk mendapatkan kemajuan yang lebih baik

3)

Penuh ketabahan, keberanian, keimanan dan penuh kepercayaan

4)

Konsentrasi pikiran dan penuh keyakinan terhadap keberhasilan usahanya

6

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dilihat dari faktor-faktor diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa agar dapat mengelola usaha dengan baik,seorang wirausahawan dituntut untuk memiliki kemampuan handal,pengetahuan wirausaha yang baik ,analisis lingkungan yang dapat mengatasi berbagai ancaman terhadap perusahaan,mampu berfikir kreatif dan inovatif, mampu bekerja keras/tekun,tidak setengah-setengah,teliti,dan produktif, mampu berkarya dengan semangat kemandirian,saling menguntungkan,jujur, serta mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis juga berani mengambil risiko B. Saran Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk hasil yang lebih baik dari makalah ini.

7

DAFTAR PUSTAKA https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/03/8-faktor-penyebab-kegagalan-wirausaha.html https://biasamembaca.blogspot.com/2015/01/beberapa-faktor-penyebab-kegagalan-dan.html http://indonesiancreative.id/read_article/2017/1/penyebab-kegagalan-berwirausaha.html

8

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Bab I-1.docx
May 2020 16
Kelompok 5.docx
April 2020 11
Aki&aka.docx
May 2020 20
Bab Ii Kwu Kel 3 Fix-1.docx
November 2019 9
Susah Woy.docx
November 2019 8