ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN GERONTIK DI PANTI WERDHA
A. Identitas Klien Nama
: Ny. Y
Umur
: 87 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Suku
: Jawa
Agama
: Katolik
Pendidikan
: SGA ( Perguruan tinggi)
Status perkawinan
: Janda
Tanggal Pengkajian
: 16 Mei 2016
Alamat
: Jalan Sari Jadi Baru ¾ , Pondok Lansia Tulus Kasih
Tanggal masuk panti werdha
: 18 Juli 2012
Identitas Keluarga / Penanggung Jawab Nama
: Tn. A
Umur
: 62 Tahun
Pendidikan
: Tidak terkaji
Pekerjaaan
: Pensiun
Agama
:Katolik
Alamat / telp
: Sarijadi Blok 24/26
Hubungan dengan klien
: Anak
B. Riwayat Kesehatan Klien : 1. Keluhan utama: Saat melakukan pengkajian dengan klien. Pada saat pengkajian didapatkan data klien mengatakan kulitnya kering dan gatal-gatal di punggung dan ekremitas atas. 2. Riwayat kesehatan sekarang: Tidak dapat dikaji. 3. Riwayat kesehatan masa lalu:
Data didapatkan melalui alloanamnese yaitu dari Ibu Gina ( Ketua Panti) didapatkan data klien bahwa Ny. Y pernah mengalami gatal-gatal di telapak kaki karna sering lembab, kemudian pernah juga mengalami cllavus ( Mata Ikan). 4. Riwayat kesehatan keluarga: Tidak dapat dikaji. C. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum: Penampilan umum klien tampak baik, klien tampak duduk diatas kursi, klien tampak bisa berjalan sendiri walaupun harus berpegangan ke lemari atau dinding. Keadaan tubuh klien utuh dan masih berfungsi. Aktivitas klien dibantu sebagian, misalnya diantar ke kamar mandi dan dibantu berdiri setelah duduk. Saat dilakukan pengkajian klien tampak sehat dan senang. 2. Tanda-Tanda Vital: Tekanan darah: 110/80 mmHg di Brachial Kiri Suhu: 36.7oC per axila Nadi: 90 x/menit di arteri Radialis kiri, teratur Pernapasan: 20 x/menit Tinggi badan: ...cm Berat badan: ...kg IMT: ... Klien dalam kategori ... 3. Sistem Pernafasan Dari hasil pengkajian klien bernafas normal pada saat aktivitas atau tidak. Tidak ada bantuan otot-otot pernafasan. 4. Sistem Kardiovaskuler Irama jantung normal, terdengar Bunyi jantung 1 dan 2 lupp-dupp. Tidak ada bunyi jantung tambahan. 5. Sistem Gastrointestinal Klien bisa makan sendiri tanpa bantuan, klien dapat memakan makanan dengan gigi ynag tersisa . Saat diobservasi setiap kali makan , klien memakan makanan 1 porsi selalu habis, dan buah yang disajikan juga dimakan. 6. Sistem Perkemihan
Klien menggunakan pempers sehari-harinya ,tidak dapat dikaji untuk berapa kali klien buang air kecil. 7. Sistem Integumen klien tampak keriput, keelastisitas kulit sudah menurun , terdapat gejala-gejala gatal saat dikaji dpada kulit klien, tidak tampak kemerahan, saat dipalpasi kulit teraba kering. 8. Sistem Genitoreproduksi Tidak dapat dikaji. 9. Sistem Muskuloskeletal Saat melakukan senam pagi hasil observasi klien bisa mengikuti dengan maksimal ,ekremitas atas dan bawah bisa diangkat sendiri tanpa bantuan . 10. Sistem Endokrin Tidak dapat dikaji. D. Pengkajian Psiko – Sosial dan Spiritual 1. Psikososial a. Kemampuan sosialisasi klien pada saat sekarang Selama pengkajian kepada klien, tampak klien dapat mengenali oma dan opa yang ada dipanti , dalam bersosialisasi klien tampak jarang bersosialisasi dengan opa dan oma yang lain karena klien hanya berbicara seadanya kecuali kalau ada oaring lain yang mengajaknya berbicara. b. Sikap klien pada orang lain selama proses observasi kepada klien didapatkan sikap klien terhadap orang lain baik, klien dapat memberikan senyum kepada orang yang berbicara kepadanya . c. Harapan-harapan klien daam melakukan sosialisasi Saat dilakukan pengkajian klien hanya mengatakan jika berbicara banyak selalu merasa lelah. Jadi, hanya mampu berbicara seadanya. d. Kendala yang dihadapi klien dalam bersosialisasi Didapatkan selama pengkajian dan observasi kepada klien, kendala yang dihadapi klien dalam bersosialisasi adalah kondisi klien yang hanya berbicara seadanya . e. Kepuasan klien dalam sosialisasi
Tidak dapat dikaji. 2. Emosional Identifikasi masalah emosional klien : Pertanyaan Tahap 1 a. Apakah klien mengalami sukar tidur ? klien mengatakan selama ini tidak pernah mengalami susah tidur, tidur siang atau malam selalu teratur. b. Apakah klien sering gelisah ? klien mengatakan tidak ada kegelisahan yang dialami. c. Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? klien mengatakan tidak pernah karena selama ini selalu ada petugas dan temanteman panti yang menemani. d. Apakah klien sering was-was atau kuatir ? klien mengatakan sering cemas apabila kaki terasa sakit. Lanjutkan ke pertanyaan k tahap ke 2 jika dari atau sama dengan 1 jawaban ‘ Ya ‘ Pertanyaan tahap 2 a. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 x dalam sebulan ? Ya b. Ada masalah / banyak pikiran ? Tidak c. Adanya gangguan / masalah dengan keluarga lain ? Tidak d. Menggunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter ? Tidak e. Cenderung mengurung diri ? Tidak Bila lebih dari satu atau semua dengan jawaban ‘ ya ‘ masalah emosional klien (+) tidak ada masalah emosional yang dialami klien. 3. Spiritual a. Kegiatan agama yang ditekuni klien : klien mengatakan selama dipanti tidak pernah ke gereja , hanya saja klien berdoa sendiri. b. Konsep keyakinan klien tentang kematian : klien mengatakan hanya pasrah saja apapun yang terjadi. c. Harapan- harapan klien tentang spiritual : klien mengatakan semoga masih bisa berdoa setiap hari.
E. Pengkajian Fungsional Klien 1. KATZ Indeks Kesimpulan : klien dalam memenuhi aktivitas dan latihan hanya dibantu sebagian , tidak ketergantungan . Dalam kebutuhan nutrisi ( makan) klien diawasi, menyuap nasi kedalam mulut dapat dilakukan sendiri,aktivitas lainnya seperti berpakaian , bak, bab, ketoilet serta mandi, klien dibantu sebagian. 2. Modifikasi dan Barthel Indeks Termasuk yang manakah klien ? No
Kriteria
Dengan Bantuan
Mandiri
Keterangan Klien makan sendiri tanpa bantuan , makan 3 kali sehari
1
Makan
-
10
ditambah siang snack. Jenis makanan bervariasi ( lauk,pauk,dan buah). Klien dapat mengambil
2
Minum
-
10
minum sendiri di meja makan, tidak dibantu oleh petugas. Klien tidak
3
Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur , sebaliknya
-
15
memakai kursi roda , klien dapat berpindah
sendiri. Klien mandi 1
Personal hygiene ( cuci muka, 4
menyisir rambut, dan
0
-
menggosok gigi )
membuka pakaian, menyeka
dibantu dalam pemenuhannya.
Keluar masuk toilet ( 5
kali sehari
Klien bisa -
10
tubuh, menyiram )
melakukan sendiri. Klien mandi 1
6
Mandi
5
-
kali sehari dibantu oleh petugas.
7
Jalan dipermukaan datar
0
15
Klien dapat berjalan sendiri. Klien mengatakan
8
Naik turun tangga
5
-
sudah tidak mampu untuk naik turun tangga. Klien dapat
9
Mengenakan pakaian
-
10
mengenakan pakaian sendiri. Klien
10
Kontrol bowel ( BAB )
5
-
menggunakan pampers. Klien menggunakan
11
Kontrol Bladder ( BAK )
5
-
pampers sehingga frekuensi bak
Klien dapat mengikuti 12
Olahraga / latihan
-
10
olahraga senam yang dilakukan setiap pagi. Klien selalu mengikuti
Rekreasi / pemanfaatan waktu
13
5
luang
-
rekreasi atau kegiatan yang dilakukan.
Kesimpulan : Total score yang dilakukan secara mandiri nilainya 80, sedangkan dengan bantuan nilainya 25 totalnya score 125, dapat disimpulkan bahwa klien termasuk dalam toal ketergantungan sebagian.
F. Pengkajian Status Mental 1. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portabel Mental Status Questioner ( SPMSQ ) Benar
Salah
No
Pertanyaan
1
Tanggal berapa hari ini ?
2
Hari apa sekarang ?
3
Apa nama tempat ini ?
4
Dimana alamat anda ?
5
Berapa umur anda ?
6
Kapan anda lahir ?
7
Siapa presiden indonesia sekarang ?
8
Siapa presiden indonesia sebelumnya ?
9
Siapa nama ibu anda ?
10
Kurangi 3 dari 20 & tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara berurutan 6
4
Jumlah benar 6 salah 4
Kesimpulan : Total pertanyaan yang benar 6 salah 4 sehingga dapat disimpulkan bahwa kerusakan yang terjadi kerusakan intelektual ringan. 2. Indentifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan Mini Mental Status Exam ( MMSE ) No 1
Aspek Kognitif Orientasi
Orientasi
2
Registrasi
Nilai Mhs 5
Nilai klien 3
Kriteria Menyebutkan dengan benar :
( masing2
Tahun
nilai 1
Musim
Tanggal
Hari
Bulan
5
5
Menyebutkan dengan benar :
( masing2
Negara indonesia
nilai 1 )
Propinsi jabar
Kota
Panti ( PSTW )
Lantai / ruang
3
3
( masing2
Sebutkan nama 3 objek ( apel, meja, koin, ) tiap benda
nilai 1 )
1 detik kemudian klien mengulang nama objek tersbut. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang benar
3
Perhatian & Kalkulasi
5 ( masing2 nilai 1 )
3
Minta klien untuk memulai dari angka 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5 tahap : 93-86-79-72-65 atau disiruh mengeja terbalik kata “
WAHYU “ ( nilai diberi pada huruf yang benar sebelum kesalahan ) 4
Mengingat
3
1
( masing2
menyebutkan atau mengulang
nilai 1 ) 5
Bahasa
Minta klien untuk
ketiga objek pada no 2 2
Tunjukan pada klien suatu benda ( 2 objek ) tanyakan namanya!
Nilai 2
Nilai 1
0
Objek pensil
Objek kertas
Minta klien untuk mengulang kata berikut : “ tak ada, jika, dan atau tetapi “ ( bila benar nilai 1 )
Minta klien untuk mengikuti 0
perintah berikut :
Ambil kertas ditangan anda
Lipat dua
Taruh dilantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut ( bila aktifitas sesuai perintah nilai 1 ) Tutup mata anda perintahkan pada klien nilai satu kalimat dan menyalin gambar
Tulis satu kalimat
Menyalin gambar
Total nilai 17 Kesimpulan : Total nilai MMSE 17 ,sehingga disimpulkan bahwa klien mengalami kerusakan aspek fungsi mental ringan.
G. Pengkajian Keseimbangan untuk Lansia Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi dibawah ini Beri nilai 1 jika klien menunjukkan salah satu kondisi dibawah ini
Komponen utama dalam bergerak A. Perubahan
Langkah – langkah 1. Bangun dari tidur
Kriteria Tidak bangun dari tempat
posisi /
tidur dengan satu gerakan,
gerakan
tetapi mendorong tubuhnya
keseimbangan
ke atas dengan tangan atau
Nilai 1
bergerak ke depan kursi terlebih dahulu , tidak stabil pada saat berdiri pertama kali 2. Duduk ke kursi
Menjatuhkan diri ke kursi,
1
tidak duduk di tengah kursi 3. Menahan dorongan pada
Pemeriksaan mendorong
1
sternum ( perlahan – lahan sebanyak 3x ) klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya
Mata ditutup ( keterangan : kursi yang keras tanpa lengan ) 4. Bangun dari kursi
Kriteria sama dengan
1
criteria mata terbuka 5. Duduk ke kursi
Kriteria sama dengan
1
kriteria mata terbuka 6. Menahan dorongan pada
Kriteria sama dengan
1
kriteria mata terbuka
sternum 7. Perputaran leher
Menggerakan kaki,
1
memegang objek untuk dukungan , kaki tidak menyentuh sisi sisinya, keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil 8. Gerakan
Tidak mampu untuk
menggapai
menggapai sesuatu dengan
sesuatu
bahu fleksi max, sementara
1
berdiri pada ujung-ujung jari kaki tidak stabil, memegang sesuatu untuk dukungan 9. Membungkuk
Tidak mampu
1
membungkuk ntuk mengambil objek kecil dari lantai memegang objek untuk bisa berdiri memerlukan usaha-usaha multiple untuk bangun B. Gaya berjalan untuk Bergerak
10. Minta klien untuk
Ragu-ragu , tersandung,
1
berjalan ke tempat memegang objek untuk yang ditentukan 11. Ketinggian langkah kaki (
dukungan Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (
1
saat berjalan )
menggeser/ menyeret kaki ), mengangkat kaki terlalu tinggi ( >50 cm )
12. Kontinuitas langkah kaki
Setelah langkah-langkah
1
awal, langkah menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat satu kaki sementara yang lain menyentuh tanah ( diobservasi dari samping klien )
13. Kesimetrisan langkah
Tidak berjalan pada garis
1
lurus, bergelombang dari sisi ke sisi ( diobservasi dari samping klien )
14. Penyimpangan
Tidak berjalan pada garis
jalur pada saat
lurus, bergelombang dari
berjalan
sisi ke sisi ( diobservasi
1
dari belakang klien ) 15. Berbalik
Berhenti sebelum berbalik,
1
jalan sempoyongan, bergoyang, memegang objek untuk dukungan Jumlah total :15 Kesimpulan : Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan kepada klien maka didapatkan jumlah total intervensi yaitu 15 sehingga dapat disimpulkan resiko jatuh pada klien berat
H. Diagnosa Keperawatan
a. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit b.Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik. c. Kurang pengetahuan tentang perawatan kulit dan cara – cara menangani kelainan kulit. I. Intervensi Keperawatan a. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit Sasaran
: pemeliharaan integritas kulit
Hasil yang diharapkan : ·
Mempertahankan integritas kulit
·
Tidak ada laserasi
·
Tidak ada tanda – tanda cedera termal
·
Tidak ada infeksi
·
Memberikan obat topical yang diprogramkan
·
Menggunakan obat yang diresepkan sesuai jadwal.
INTERVENSI
Mandiri:
RASIONAL
Mengetahui kondisi kulit untuk
1. Pantau keadaan kulit pasien
dilakukan pilihan intervensi yang
2. Jaga dengan cermat terhadap resiko terjadinya
tepat.
cedera termal akibat penggunaan kompres hangat
Penderita
dermatosis
dapat
dengan suhu yang terlalu tinggi dan akibat cidera
mengalami penurunan sensitivitas
panas yang tidak terasa ( bantalan pemanasan,
terhadap panas.
radiator ) HE: 1. Anjurkan pasien untuk menggunakan kosmetik dan preparat tabir surya.
Banyak masalah kosmetika pada
kolaborasi
hakekatnya
1. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
malignitas kulit dapat dikaitkan
obat anti histamine dan salep kulit
semua
kelainan
dengan kerusakan kulit kronik.
Penggunaan anti histamine dapat
mengurangi
respon
gatal
serta
mempercepat proses pemulihan
b. Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik. Sasaran : Pengembangan peningkatan penerimaan diri. Hasil yang diharapkan : · Mengembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri. · Mengikuti dan turut berpatisipasi dalam tindakan perawatan – mandiri. · Melaporkan perasaan dalam penegndalian situasi. · Menguatkan kembali dukungan positif dari diri sendiri. · Mengutarakan perhatian terhadap diri sendiri yang lebih sehat. · Tampak
tidak
begitu
memperhatikan
kondisi.menggunakan
teknik
menyembunyikan kekurangan dan menekankan teknik untuk meningkatkan penampilan.
INTERVENSI
RASIONAL
Mandiri: 1. Kaji adanya gangguan pada citra
Gangguan citra diri akan menyertai setiap
diri pasien ( menghindari kontak
penyakit atau keadaan yang tampak nyata
mata, ucapan yang merendahkan
bagi pasien. Kesan sesorang terhadap
diri sendiri, ekpresi keadaan muak
dirinya sendiri akan berpengaruh pada
terhadap kondisi kulitnya ).
konsep diri.
2. Identifikasi stadium psikososial
Terhadap
hubungan
antara
stadium
perkembangan, citra diri dan reaksi serta
tahap perkembangan.
pemahaman
pasien
terhadap
kondisi
kulitnya. 3. Berikan
kesempatan
pengungkapan.
untuk
Dengarkan
Pasien membutuhkan pengalaman yang harus didengarkan dan dipahami.
(
dengan cara yang terbuka, tidak menghakimi
)
mengekspresikan
untuk berduka
/
ansietas tentang perubahan citra tubuh. 4. Nilai
rasa
keprihatinan
dan
Tindakan ini memberikan kesempatan pada
ketakutan pasien. Bantu pasien
petugas
yang
kecemasan yang tidak perlu terjadi dan
cemas
mengembangkan
dalam kemampuan
kesehatan
untuk
memulihkan realitas situasi.
menetralkan
Ketakutan
untuk menilai diri dan mengenali
merupakan unsure yang merusak adaptasi
serta mengatasi masalah.
pasien.
5. Dorong sosialisasi dengan orang lain
Meningkatkan
penerimaan
diri
dan
sosialisasi.
c. Kurang pengetahuan tentang perawatan kulit dan cara – cara menangani kelainan kulit. Sasaran : Pemahaman terhadap perawatan kulit Hasil yang diharapkan : ·
Memiliki pemahaman terhadap perawatan diri
·
Mengikuti terapi seperti yang diprogramkan dan dapat mengungkapkan rasional tindakan yang dilakukan.
·
Menjalankan mandi, pencucian, dan balutan basah sesuai yang diprogramkan.
·
Gunakan obat topical dengan tepat
·
Memahami pentingnya nutrisi unutk kesehatan kulit.
INTERVENSI
RASIONAL
Mandiri : 1. Tentukan
apakah
pasien
Memberikan
data
dasar
untuk
mengembangkan rencana penyuluhan.
mnegetahui ( memahami dan salah mengerti ) tentang kondisi
dirinya. 2. Jaga agar pasien mendapatkan informasi
yang
benar
Pasien harus memiliki perasaan bahwa ada sesuatu
;
yang
dapat
mereka
perbuat.
Kebanyakan pasien merasakan manfaatnya.
memperbaiki kesalahan konsepsi / informasi
3. Peragakan penerapan terapi yang
Memungkinkan
pasien
memperoleh
kesempatan untuk menunjukkan cara yang
diprogramkan ( kompres basah ;
tepat unutk melakukan terapi.
obat topical )
4. Berikan nasihat kepada pasien
Stratum korneum memerlukan air agar
untuk menjaga agar kulit tetap
fleksibilitas kulit tetap terjaga. Pengolesan
lembab dan fleksibel dengan
krim atau lotion untuk melembabkan kulit
tindakan hidrasi dan pengolesan
akan memcegah agar kulit tidak menjadi
krim serta lotion kulit
kering, kasar, retak, dan bersisik.
Penampakan kulit mencerminkan kesehatan umum seseorang. Perubahan pada kulit dapat
5. Dorong
pasien
untuk
mendapatkan status nutrisi yang
menandakan status nutrisi yang abnormal.
sehat. Implmentasi
6. No DK
Tanggal/Waktu
Implementasi/ Evaluasi
Paraf
3
16 Mei 2016 08.00 WIB
Iis Adiningsih Melakukan Orientasi pada petugas panti dan lansia. Hasil : mereka menyambut dengan baik.
10.00 WIB
Menjalin Bina trust dengan Oma yang dibina. Hasil : Oma Y merespon dengan baik dan tampak senang.
11.30 WIB
Melakukan kegiatan rekreasi dengan bernyanyi-nyanyi bersama Opa dan Oma. Hasil : Opa dan Oma mengikuti kegiatan dan tampak senang.
12.30 WIB 3
Makan siang
17 Mei 2016 07.30 WIB
Iis Adiningsih Mengobservasi keadaan Opa dan Oma H : Keadaan umum klien tampak baik R : Klien merespon ucapan salam, klien tampak sehat dan semangat.
08.00 WIB
Mengajak
Opa
dan
Oma
untuk
melakukan kegiatan senam pagi yang di pandu kakek sri dan di dampingi oleh perawat dan petugas H : klien bersemangat untuk diajak senam
dan
berkumpul
dihalaman
pondok dengan didampingi perawat dan petugas R : klien mau mengkuti kegiatan senam pagi dengan semangat 08.10 WIB
Melakukan senam pagi dimulai dari \gerakan kepala sampai dengan kaki.
H : Klien mengikuti gerakan senam dengan baik R : Klien tampak bersemangat dan mengikuti gerakan senam step by step dari kepala sampai ujung kaki 09.30 WIB
Setelah
senam
melakukan
pagi
rekreasi
dari
kemudian kelompok
kegiatan . 11.00 WIB
Melanjutkan pengkajian kepada Ny. Y H : klien bercerita apa yang selama ini dirasakan R : Klien menceritakan keluhan-keluhan yang dirasakan
12.00 WIB
Memberikan
HE
untuk
mengatasi
keluhan yang dirasakan agar mengurangi
1
12.30 WIB
Makan siang
13.00 WIB
Opa dan Oma istirahat
18 Mei 2016 13.00 WIB
Iis Adiningsih Mengobservasi klien H : Klien sedang tidur siang
15.30 WIB
Mengobservasi keadaan Umum Ny. Y H : Klien tampak baik-baik saja
15.40 WIB
Melakukan personal hygiene pada Ny. Y dengan mengelap badan klien dengan air hangat, mengganti baju klien. H : Klien tampak segar dan wangi R : Klien senang ada yang membantu membersihkan Memberikan bedak dan lotion keseluruh badan ny. Y
H : Kulit yang kering berkurang R : Klien mengatakan kulitnya terasa halus dan lembut. 16.00 WIB
Melakukan pemeriksaan Tanda-tanda Vital : H : TD : 110/90 mmHg
16.15 WIB
N : 87 x/menit teratur Mengajak
klien
untuk
mengikuti
kegiatan rekreasi yaitu menari dan bernyanyi bersama-sama. 17.00 WIB
H : Klien tampak senang Makan sore.
1
19 Mei 2016
Iis Adiningsih
07.00 WIB
Mengobservasi keadaan umum Ny. Y
10.00 WIB
Memantau keadaan kulit Ny. Y H : Kulit kering dan nekrosis pada kulit Ny. Y mulai berkurang.
11.00 WIB
Menganjurkan Klien untuk memakai bedak talk/lotion R : Klien akan mengikuti yang telah dianjurkan. Iis Adiningsih
20 Mei 2016
Menganjurkan Ny.Y untuk menjelaskan
16.00 WIB
HE
yang
telah
diberikan
untuk
pencegahan gangguan kulit yang dapat berulang . H : Klien dapat mengerti apa yang telah dijelaskan. R : Ny. Y dapat menjelaskan dengan baik
Catatan Perkembangan No
Tanggal
SOAP
Ttd
DK 1
17 Mei 2016
3
S :
Klien mengatakan kulit nya kering dan gatal-gatal
O : Klien tampak menggaruk-garuk tangan dan kaki,kulit terlihat kering A : Masalah belum teratasi P
:Intervensi pengobatan
dilanjutkan, secara
dengan
topical
memberikan
atau
sistemik,
memberikan HE untuk perawatan pada kulit
1
18 Mei 2016
3
S : Klien mengatakan kulit gatal-gatal nya berkurang O : kulit tampak halus, nekrosis pada kulit berkurang, A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan , dengan memberikan kompres hangat , Mengulang HE pada klien
1 3
19 Mei 2016
S : Klien mengatakan kulitnya tidak gatal-gatal, halus O : kulit tampak halus, klien dapat menjelaskan informasi-informasi yang telah diberikan A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan, melanjutkan terapi pengobatan dan melanjutkan HE untuk pencegahan.
Iis Adiningsih