Asuhan Keperawatan Klien dengan Empiema
A. Pengertian Empiema adalah keadaan terkumpulnya pus didalam rongga pleura. Pus dapat mengisis satu lokasi pleura atau mengisi seluruh rongga pleura. ( Arif Muttaqin,2008 )
B. Etiologi 1. Berasal dari paru a. Pneumonia b. Abses Paru c. Adanya fistel pada paru d. Bronkhiektasis e. TB f. Infeksi fungidal paru
2. Infeksi diluar paru Thorakosentesis
3. Bacteriologi a. Streptococcus pyogenes b. Bakteri anaerob
C. Patofisioligi Akibat invasi kuman piogen ke pleura timbul peradangan akut yang diikuti dengan pembentukan eksudat serosa. Dengan semakin banyaknya sel - sel polymorphonuclear ( PMN ) baik yang hidup atau yang mati serta peningkatan kadar cairan menjadi keruh dan kental serta adanya endapan fibrin akan membentuk kantong – kantong yang melokalisasi pus tersebut.
D. Pemeriksaan Diagnostik 1. Pemeriksaan Radiologi Foto thoraks PA dan lateral didapatkan gambaran opacity yang menunjukkan adanya cairan dengan atau tanpa kelainan paru. Bila terjadi fibrothoraks. Trachea di mediastinum tertarik ke sisi yang sakit dan juga tampak adanya penebalan. 2. Pemeriksaan pus Aspirasi pleura akan menunjukkan adanya pus dalam pleura. Pus dipakai sebagai bahan pemeriksaan sitologi, bacteriologi, jamur, dan amoeba. Untuk selanjutnya, dilakukan kultur terhadap kepekaan antibiotic
E. Penatalaksanaan Medis 1. Pengosongan rongga pleura dari pus a. Aspirasi sederhana Dilakukan berulang kali dengan memakai jarum berlubang besar. Cara ini cukup baik untuk mengeluarkan sebagian besar pus dari empiema akut atau cairan masih encer. Kerugian teknik ini adalah sering menimbulkan pocketed empiema. USG dapat dipakai untuk menentukan lokasi pocketed empiema b. Drainase Tertutup Pemasangan Tube Thoracostomy = Closed Drainage ( WSD ) . Penggunaan teknik ini dilakukan apabila pus sangat kental, pus sudah terbentuk selama dua minggu dan telah terjadi pyopneumathorax. Pemasangan selang jangan terlalu rendah, biasanya diafragma terangkat karena empiema. c. Drainase Terbuka Tindakan ini dikerjakan pada pada empiema kronis dengan memotong sepenggal iga untuk membuat “ jendela “. Cara ini dipilih dekortikasi tidak dimungkinkan dan harus dikerjakan dalam kondisi betul – betul steril 2. Pemberian antibiotic Mengingat sebab kematian umumnya karena sepsis, maka pemberian antibiotic memegang peranan yang penting. Antibiotik harus segera diberikan begitu diagnosis didapatkan dan dosisnya harus adekuat. 3. Penutupan rongga pleura
Empiema kronis gagal menunjukkan respons terhadap drainase selang, sehingga dilakukan dekortikasi atau torakoplasti. 4. Pengobatan kausal Pengobatan kausal bergantung pada penyebabnya misalnya amobiasis, TB, dan aktinomeikosis 5. Pengobatan tambahan dan fisioterapi Tindakan ini dilakukan untuk memperbaiki keadaan umum klien.