Analisi Jurnal Kehilangan Dan Berduka.docx

  • Uploaded by: Angel Novelyeni Cahyaningtyas
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisi Jurnal Kehilangan Dan Berduka.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 865
  • Pages: 4
BAB III Analisis Jurnal 1. Judul jurnal Gambaran Tahapan Kehilangan Dan Berduka Pasca Banjir Pada Masyarakat Di Kelurahan Perkamil Kota Manado.

2. Penulis Jurnal Mega Maria Laluyan, Esrom Kanine, Ferdinand Wowilling.

3. Abstrak Kehilagan dan berduka merupakan bagian internal dari kehidupan. Kehilangan adalah suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan. Sedangkan berduka adalah respon emosi yang di ekspresikan terhadap kehilangan yang di manifestasikan adanya perasaan sedih, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain sebagainya.Gambaran tahapan kehilangan dan berduka pasca banjir pada masyarakat di kelurahan perkamil kota Manado. Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Responden pada penelitian merupakan warga kelurahan perkamil lingkungan satu sebanyak 93 responden. Hasilnya responden memiliki tanggapan positif berjumlah 63 orang (67,7%), sedangkan responden yang memiliki tanggapan negatif berjumlah 30 orang (32%). Kata kunci : Kehilangan dan berduka, perkamil, gambaran.

4. Latar Belakang Fenomena alam seperti bencana alam berdampak besar bagi populasi manusia dan lingkungan. Peristiwa alam yang digolongkan sebagai bencana alam dapat berupa banjir, letusan gunung merapi, tsunami, tanah longsor dan lain sebagainya. Indonesia terletak pada posisi pertemuan tiga lempeng yaitu: lempeng eurasia, lempeng pasifik dan lempeng indo-australia yang menjadi pusat pergerakan bumi. Tidak heran jika

wilayah ini mempunyai potensi bencana yang besar. Patahan besar pada lempeng berupa cincin api menjadi ancaman potensial gempa. Seperti bencana alam ini yang belum lama terjadi di manado, yaitu banjir bandang. Bencana alam yang terjadi itu menyebabkan banyak sekali kehilangan dan berduka bagi masyarakat kota manado, terutama bagi masyarakat di daerah aliran sungai Tondanu. Banjir bandang yang terjadi dikota manado pada tanggal 15 januari 2014 mengakibatkan banyak sekali kehilangan bagi warga manado dan sekitarnya. Sedikitnya 19 orang meninggal dengan perincian manado 6 orang, Tomohon 6 orang, minahasa 6 orang dan minahasa utara 1 orang dampak kehilangan lain yang terjadi juga kehilangan harta benda. Kehilangan adalah suatu keadaan individu dengan seseuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada. Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupan, sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalami nya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda (Yosep 2010). Berduka adalah respon emosi yang di ekspresikan terhadap kehilangan yang dimanifestaskan adanya perasaan sedih, sesak nafas, cemas, susah tidur. Berduka merupakan respon normal pada semua kejadian yang kehilangan. NANDA merumuskan ada dua jenis tipe berduka, yaitu berduka diantisipasi dan berduka disfungsional (Rachamat 2011). Bencana alam seperti banjir merupakan suatu kejadian alam yang menghantui hampir seluruh wilayah di Indonesia. Kejadian ini tentunya menyebabkan trauma yang mendalam bagi mereka yang mengalaminya. Hidup dalam pengungsian juga bukanlah hal yang menyenangkan untuk dijalani. Apabila trauma ini tidak cepat diatasi maka dapat timbul suatu gangguan kejiwaan yang disebut sebagai gangguan setres. Pasca trauma yaitu suatu keadaan yang timbul sebagai respon berkepanjangan terhadap kejadian atau situasi yang bersifat stressor katastrofik, yang sangat menakutkan dan cenderung menyebabkan penderitaan hampir pada semua orang (Kembaren 2014). Sesorang mengalami suatu peristiwa yang sangat traumatik. Bayangan traumatik itu dapat muncul saat terjaga atau dalam mimpi dan seringkali juga mengeluh mengalami gangguan tidur.

5. Rumusan masalah

Bagaimana proses kehilangan berduka terjadi?

6. Metode Penelitian Jenis

penelitian

ini mengunakan

metode

survey deskriptif.

Penelitian

dilaksanakan pada bulan juli 2014 di DAS Tondanp yang terkenal banjir, yaitu dikelurahan perkamil kota manado, pada populasi 1.268 jiwa dan dengan menggunakan purposive sampling denga rumus oleh Stiadi (2012), diambil sample 93 jiwa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner. Dalam kuisioner tersebut mengandung 10 pertanyaan dengan tingkatan angka ditiap jawaban yang telah diberikan oleh responden. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan teknik wawancara terhadap responden yang sebelumnya telah mendapatkan izin penelitian dari kantor kelurahan perkamil kota manado selanjutnya peneliti melakukan pendekatan dengan responden kemudian memberikan penjelasan sesuai dengan etika penelitian. Selesai responden mengdengar dan mengerti maksud serta dengan tujuan penelitian, peneliti menyerahkan surat persetujuan menjadi responden untuk ditanda tangani dan kemudian peneliti melakukan wawancara sesuai isi pertanyaan dalam lembar kuisioner. Setelah selesai melakukan wawancara lalu peneliti melakukan pengecekan kembali. Selanjutnya melapor ke kantor kelurahan perkamil kota Manado, bahwa penelitian telah selesai dilaksanakan. Prosedur pengolahan data yang dilakukan melalui tahap editing, koding, skoring, dan tabulating, kemudian data dianalisi melalui prosedur analisis univariat.

7. Hasil penelitian Menurut Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa u,mur merupakan lamanya waktu seseorang dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan sampai berulang tahun yang terakhir. Umur yang satuan waktu mengukur keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun mati (Depkes,2013).

Dari hasil penelitian, peneliti diketahui bahwa responden yang paling besar mengalami kehilangan dan berduka yaitu responden yang berusia 45 tahun, jumlah responden yang berumur 45 tahun yaitu 17 orang dan sebanyak 13 orang memberikan tanggapan positif (kecenderungan masih dalam tahapan kehilangan dan berduka), sedangkan responden yang paling banyak memberikan respon negatif (kecenderungan sudah tidak dalam tahapan kehilangan dan berduka) yaitu responden yang berumur 40 tahun sebanyak 8 orang dari 15 orang responden.

8. Kelebihan penelitian 1. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan proporsional random sampling karena populasi dibagi menjadi beberapa sub-populasi dengan karakteristik yang sama. 2. Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar belakang dari permasalahan 3. Kata yang digunakan juga dalam jurnal ini bersifat baku dan sesuai dengan Kamus EYD Bahasa Indonesia.

9. Kelemahan penelitian Pada jurnal penelitiannya tidak efektif

Related Documents


More Documents from "Dia Attack Attack"