Laporan Kelaskita.docx

  • Uploaded by: Krisma Febri Cahyaningtyas
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Kelaskita.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,164
  • Pages: 8
LAPORAN PEMBELAJARAN BERBASIS ONLINE MENGGUNAKAN WEBSITE KELASKITA (www.kelaskitacom) Untuk PESERTA BELAJAR DESAIN INTERIOR Disusun untuk memenuhi matakuliah: Teknologi Pembelajaran PLS Yang dibina oleh: Bapak Edi Widianto S.Pd, M.Pd

Oleh : Crisya Bekti Allath (160141600650) Krisma Febri Cahyanngtyas

(160141600632)

Offering C

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG FEBRUARI 2018

A. RASIONAL Era digital saat ini membuat banyak hal menjadi lebih mudah. Contohnya seperti akses internet yang saat ini mampu mempengaruhi segenap aspek kehidupan, tak terkecuali pada bidang pendidikan. Menurut Lani Sidharta dalam bukunya Ali (2010): walaupun secara fisik internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umum internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Isi internet adalah informasi, dapat dibayangkan sebagai suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di internet seperti pendidikan, bisnis, hiburan, olah raga, politik dan lain sebagainya. Perkembangan teknologi khususnya internet perlu dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya seperti pembelajaran jarak jauh atau distance learning. Seperti dalam bukunya, Sanaky (2009) menyebutkan berbagai istilah atau sebutan damam mengemukakan gagasan mengenai pembelajaran jarak jauh dengan internet, yaitu: on-line learning, e-learning, internet-enabled learning, virtual learning, virtual classroom atau web based learning. Meski kehadiran teknologi yang semakin canggih mampu memberi dampak positif, ternyata masih banyak pula dampak negatif yang diterima karena kurang tepat penggunaannya. Dalam dunia pendidikan formal, metode e-learning yang mulai digunakan di sekolah-sekolah umumnya hanya sebatas pengiriman tugas dan pemberian bahan. Termasuk juga e-mail merupakan akun yang digunakan dalam pengiriman tugas kepada guru, sedangkan website sebagai fasilitas dalam mempublikasikan bahan ajar. Siswa hanya sebatas mengirim tugas dan tidak mengetahui tindak lanjut atas tugasnya. Selain itu, bahan yang tersedia di website seringkali hanya di download. Komunikasi antara siswa dan guru hanya sebatas proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas. Siswa sering kali mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan ajar yang telah diajarkan oleh Guru. Oleh karena itu, pembelajaran teknologi yang dilakukan dalam lingkup nonformal mampu dijadikan salah satu solusi untuk mengatasi permasalah tersebut (Tugiyo & Hairul, 2014). Keuntungan dari model pembelajaran online adalah dapat digunakan untuk menyampaikan pembelajaran tanpa dibatasi ruang dan waktu, dapat menggunakan berbagai sumber yang tersedia di internet serta bahan ajar relatif mudah untuk diperbaharui. Selain itu dapat bermanfaat untuk lebih meningkatkan kemandirian siswa dalam proses pembelajaran (Rosenberg, 2006). Mengingat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk sesuai dengan fungsinya dalam pendidikan. Berbagai aplikasi teknologi informasi dan komunikasi sudah tersedia dalam masyarakat dan sudah siap menanti untuk dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan pendidikan. Salah satu platform yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran interaktif ialah KelasKita. KelasKita mampu digunakan sebagai media pendidikan nonformal karena pembelajaran yang berbentuk web sosial ini menawarkan pembelajaran sama seperti di dalam kelas secara percuma dan mudah digunakan seperti Facebook. Oleh karena itu, pembelajaran e-learning tersebut dapat dijadikan ranah pendidikan luar sekolah yang sangat efektif dan lebih fleksibel. Media Kelaskita sangat memudahkan peserta belajar dan pengajar untuk belajar bersama secara interaktif. Hal inilah yang melatar belakangi didirikannya website KelasKita.com

untuk membuat dan mengikuti kelas belajar secara online bersama peserta didik, teman, tim, atau komunitas. B. TUJUAN Adapun pembelajaran yang dilakukan pada website KelasKita dengan judul materi “Kreasi Desain Interior dari Barang Bekas” adalah sebagai berikut. 1) Mampu menjadikan KelasKita sebagai wahana baru dalam proses meningkatkan keaktifan dan kreativitas belajar peserta. 2) Penerapan e-learning berbasis KelasKita diharapkan menjadi suatu pengalaman bagi guru dalam meningkatkan aktivitas pembelajaran bagi peserta didiknya. 3) Peserta didik mampu merubah pemikiran bahwa barang bekas dapat dikreasikan menjadi sesuatu yang bernilai. 4) Mengembangkan kemampuan seseorang dalam mengelolah barang bekas menjadi layak pakai. 5) Meningkatkan pengetahuan seseorang terhadap desain interior. 6) Meningkatkan ketrampilan kerja untuk mendesain ruangan. C. PESERTA PEMBELAJARAN & PERSYARATAN PESERTA 1. Peserta Pembelajaran Peserta pembelajaran adalah mereka yang berumur 17-35 Tahun. Karena pada usia ini seseorang masih mampu menggunakan tenaga dan kreatifitasnya untuk mendesain ruangan dengan berbagai macam alat dan bahan yang tentunya ada beberapa yang berbahaya bila dilakukan untuk anak-anak. Kriteria peserta pembelajaran yang mengikuti kelas “Kreasi Desain Interior dari Barang Bekas” ini adalah mereka memiliki waktu cukup luang seperti ibu rumah tangga, mahasiswi maupun mereka yang pengangguran. Jumlah peserta dalam kelas kami batasi sejumlah 40 peserta meskipun didalam KelasKita tidak dapat mengatur batasan atau jumlah kelas. Terbatasnya jumlah peserta adalah agar pendidik dan peserta bisa lebih mengenal kemampuan seluruh peserta dan memudahkan diskusi bersama. 2. a. b. c. d. e. f.

Persyaratan Peserta Warga Negara Indonesia; Memiliki smartphone atau pc; Memiliki akses internet; Memiliki facebook atau email; Memiliki akun di KelasKita; Memiliki kemauan untuk belajar desain interior.

D. PRODUK PEMBELAJARAN YANG DIHASILKAN Produk dari pembelajaran yang dilakukan di KelasKita terdiri dari berikut ini. 1) Materi berupa teks, gambar, slide, dan video tentang pembelajaran desain interior dari barang-barang tak terpakai. 2) Sharing konten ke sesama peserta di sosmed seperti facebook dan twitter. 3) Quiz. 4) Fitur social media.

5)

Tanya jawab.

E. KURIKULUM PEMBELAJARAN 1. Tempat dan Waktu 1. Tempat dan Waktu Mengingat ini pembelajaran online maka tempat pembelajarannya tidak dijadikan standar pembelajaran. Proses pembelajaran dilakukan melalui di aplikasi KelasKita yang ada di komputer atau gadged peseta dan di harapkan peserta mampu mempraktekannya dirumah. Waktu yang disediakan dalam proses pembelajaran juga cukup singkat hanya sekitar 30 menit. Selain itu, mengingat kategori materi ini non eksakta, maka kami tetap memberi batasan untuk waktu penyelenggaraan pembelajarannya yaitu selama bulan Maret – April 2018 dengan 8 pertemuan. 2. Jadwal Pembelajaran Materi Waktu Pelaksanaan 1 2 3 4

Judul Materi

3. Strategi Pembelajaran Adapun strategi atau teknik pembelajaran yang kami gunakan pada pembelajaran online KelasKita adalah sebagai berikut. 1) Metode eksperimen Dalam pembelajaran online ini diharapkan video pembelajaran yang ditampilkan dapat dimanfaatkan oleh peserta untuk melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Jadi strategi pembelajaran ini merangsang siswa untuk melakukan suatu aktivitas aktif yang berdasarkan pengalaman sendiri. 2) Metode tanya jawab Dilakukan dengan cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari pendidik kepada peserta, tetapi dapat pula dari peserta kepada pendidik. Disini pendidik memberikan waktu untuk peserta didik untuk bertanya tentang materi pembelajaran. 3) Metode latihan Peserta pembelajaran diharapkan mampu untuk melatih kemampuan yang dia miliki sendiri di rumahnya dan lebih mengasah kemampuan yang dimiliki tersebut. 4) Tampilan video Materi pembelajaran yang dilakukan lebih banyak ke tampilan video sehingga dapat mempermudah peserta untuk menambah wawasan dan kreativitas setelah melihat tayangan video tersebut. 4. Sarana dan Prasarana Pada media pembelajaran online di KelasKita, sarana dan prasarana yang dibutuhkan lebih kepada hal-hal berikut ini. a) Hp yang dapat mendownload aplikasi KelasKita b) Akun media sosial (facebook/whatsapp/twitter) c) Jaringan internet

F. HASIL PEMBELAJARAN 1. Proses Pembelajaran Online Menggunakan KelasKita Pembelajaran online kelas kita dimulai dari tahap-tahaoan berikut: a. Mencari peserta kelas online b. Memberi materi pembelajaran c. Saling berinteraksi dua arah antar pendidik dengan para peserta belajar 2. Kendala yang Terjadi Selama Proses Pembelajaran Ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran online menggunakan KelasKita, diantaranya: a. Kesulitan mencari peserta, karena ada beberapa orang yang tidak suka belajar di kelas online. b. Peserta tidak dapat memberi tahu karyanya karena tidak bisa mengirim video atau gambar c. Akses login untuk membuat kelas sama dengan membuat peserta. Sehingga akun pendidik juga bisa menjadi akun siswa. d. Banyak peserta memiliki kesibukan yang berbeda sehingga meski sudah diberi pemberitahuan lewat email tetap tidak bisa online bersama-sama. e. Aplikasinya kurang mendukung untuk memberi notifikasi atau pemberitahuan tentang siapa saja yang sedang online di kelas. Hanya dapat dilihat dari riwayatnya. f. Pendidik tidak dapat memberi skor/raport pada peserta didik, karena fitur tersebut hanya bisa digunakan untuk kelas premium (kelas berbayar) bukan regular (gratis mengikuti kelas) hal tersebut digunakan untuk mengeluarkan sertifikat. g. Fitur chating monoton. Tidak ada emoticon atau gambar. 3. Solusi Mengatasi Kendala Dari permasalahan yang telah kami temukan tersebut, adapun solusi yang dapat digunakan adalah: a. Tidak hanya mengandalkan orang yang sudah memiliki akun di KelasKita untuk mengikuti kelas karena kemungkinan yang mengikuti sangat minim. Karena sasarannya terbuka untuk umum, maka peserta didik harus bisa mempromosikan kelasnya melalui media sosial lainnya. b. Membuat isi materi semenarik mungkin agar peserta tidak bosan dan tertarik untuk mempelajarinya. c. Memberi beberapa saran khusus kepada developer aplikasi KelasKita untuk lebih membuat fitur-fitur yang lebih lengkap dan berkualitas. d. Pendidik harus bisa membuat grup online selain di kelas online tersebut, hal ini agar pendidik dapat mengetahui keaktifan, perkembangan dan memonitor peserta didik untuk belajar di kelas online. G. PEMBAHASAN Pendidikan sekarang ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan antara lain pada sistem, metode maupun media pembelajaran yang digunakan. Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini, muncul permasalahan dalam hal pemanfaatannya. Teknologi yang ada saat ini sudahsemakin canggih, akan tetapi tidak diimbangi dengan kemampuan pemahaman dari masyarakat. Komputer merupakan salah satu contoh media pembelajaran yang sudah banyak

digunakan. Dewa Gede ( 2017:281) E-learning merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan yang mampu memfasilitasi mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran baik dalam kelas maupun di luar kelas tanpa adanya sekat antara ruang dan waktu Selain sebagai alat pengolah data, komputer juga bisa digunakan sebagai sarana mencari berita atau informasi yang kita butuhkan. Menurut Usman. (2011) Online adalah sedang menggunakan jaringan, terhubung dalam jaringan, satu perangkat dengan perangkat lainnya yang terhubung sehingga bisa saling berkomunikasi. Hal ini tentunya tidak lepas dari adanya koneksi internet yang bisa diakses dari komputer itu sendiri Proses belajar mengajar akan berjalan efektif dan efisien bila didukung dengan tersedianya media yang menunjang. Penyediaan media serta metodologi pendidikan yang dinamis, kondusif serta dialogis sangat diperlukan bagi pengembangan potensi peserta didik, secara optimal. Hal ini disebabkan karena potensi peserta didik akan lebih terangsang bila dibantu dengan sejumlah media atau sarana dan prasarana yang mendukung proses interaksi yang sedang dilaksanakan. Menurut Azhar (2011) Media dalam perspektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar Pada KelasKita ini juga dapat melakukan evaluasi dengan Pembelajaran bersifat mandiri, dalam artian pengajar telah mempersiapkan materi dengan kurikulum yang telah dibuat yang bisa di pelajarai oleh peserta. Bila dalam mempelajari materi ada yang tidak mengerti, peserta bisa mengirimkan pertanyaan yang nantinya akan di jawab oleh pengajar. Komang Setemen (2010:207) Evaluasi merupakan bagian yang amat penting. Evaluasi dapat memberi gambaran tentang tingkat penguasaan siswa terhadap satu materi, memberi gambaran tentang kesulitan belajar siswa, dan memberi gambaran tentang posisi siswa di antara kawankawannya. Setiap metode pembelajaran harus mengandung rumusan pengorganisasian bahan pelajaran, strategi penyampaian, dan pengelolaan kegiatan dengan memperhatikan faktor tujuan belajar, hambatan belajar, karakteristik siswa, agar dapat diperoleh efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran Numiek(2013: 1).

H. PENUTUP KelasKita merupakan salah satu aplikasi kelas online yang penggunaannya sangat mudah. Pendidik dapat memahami fitur-fitur atau toolbar yang disedikan oleh KelasKita. Bentuk materi yang disajikan juga cukup variatif. KelasKita ini memilik tujuan untuk berkontribusi mencerdaskan Indonesia dengan membuat media belajar online yang mudah, murah, menyenangkan dan bisa diakses dari mana dan oleh siapa saja di seluruh dunia. KelasKita juga mencoba menjadi solusi bagi mereka yang ingin meningkatkan kemampuan diri tapi terhalang oleh jarak dan waktu untuk belajar secara rutin di sebuah institusi pendidikan. I. LAMPIRAN

J. DAFTAR RUJUKAN Divayana, D.G.H. 2017. Evaluasi Pemanfaatan E-Learning Menggunakan Model CseUcla. dalam Cakrawala Pendidikan”, Jurnal Ilmiah Pendidikan,XXXVI(2). Ependi, Usman. 2011. Pengertian Online. http://blog.binadarma.ac.id/usman/ Diakses tanggal 19 September 2018 jam 13.45 Arsyad, Azhar. Media Pengajaran .Jakarta:RajaGrafindo Persada, 1997 ,3. Hanum, Numiek Sulistyo. 2013. Keefektifan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, (1). Purwokerto: Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan PPs UNY. Waryanto, Nur Hadi. 2006. Online Learning Sebagai Salah Satu Inovasi Pembelajaran. Jurnal Phytagoras Vol 2 No 1: 10-23. Rais,

Muh.

2010.

Model

Project

Based-Learning

Sebagai

Upaya

Meningkatkan Prestasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 43, (3). Makassar: Universitas Negeri Makassar. Setemen, Komang. 2010. Pengembangan Evaluasi Pembelajaran Online.Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 43, (3) hlm 207-214. Bali : Universitas Pendidikan Ganesha. Suhendar, A. dan Gunadi, H. (2002). Visual Modelling Menggunakan UML dan Rational Rose,Bandung: Informatika. Winarno dan Setiawan, J., 2013, Penerapan Sistem E-Learning pada Komunitas Pendidikan Sekolah Rumah (Home Schooling), ISSN 2085-4579 ULTIMA InfoSys, Vol. IV, No. 1, Juni 2013. Yazdi, Mohammad. 2012. E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 2, (1). Palu: Universitas Tadulako.

Ali, Maskur. 2010. Pengertian Internet dan Sejarah Internet. Yogyakarta: Kanisius. Rosenberg, Marc J. 2006. Beyond E-Learning. California: John Wiley and Sons, Inc. Sanaky, Hujair. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press. Tugiyo Aminoto & Hairul Pathoni. 2014. Penerapan Media E-Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Usaha dan Energi Di Kelas XI SMA N 10 Kota Jambi. Jurnal Sainmatika Vol 8 No 1. Slameto. 2006. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Waryanto, Nur Hadi. 2006. Online Learning Sebagai Salah Satu Inovasi Pembelajaran. Jurnal Phytagoras Vol 2 No 1: 10-23. Wijaya Ariadi. 2006. Metode Siklus Pembelajaran (Learning Cycle Method) Suatu Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Kreativitas Siswa. Jurnal Phytagoras Vol 2 No 1: 3-9. Suryabroto. 1997. Hakekat Inovasi Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta.Balitbang, depdiknas. 2006. Model-model Kurikulum Integrasi Pendidikan Kecakapan Hidup Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: PUSKUR Balitbang Depdiknas. Hatton, Michael J. 1997. Lifelong Learning. Canada: APEC Publication. Sanafiah, Faisal. 1981. Pendidikan Luar Sekolah di Dalam Sistem Pendidikan dan Pembangunan Nasional. Surabaya: Usaha Nasional.

Related Documents

Laporan
August 2019 120
Laporan !
June 2020 62
Laporan
June 2020 64
Laporan
April 2020 84
Laporan
December 2019 84
Laporan
October 2019 101

More Documents from "Maura Maurizka"

Risma.docx
June 2020 2
Soal
October 2019 77