KARYA PENELITIAN ILMIAH KEARIFAN PANGAN LOKAL BIJI KLUWIH SEBAGAI SUSU BERNUTRISI TINGGI UNTUK ASUPAN GIZI LANJUT USIA (LANSIA) Karya Tulis ini disusun dalam mengikuti Lomba Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (ISPO) Tahun 2016 Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Bidang Pembinaan Kesiswaan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Bidang Rekayasa Teknologi (Teknik Rekayasa Biologi)
Oleh: NI KOMANG AYU NILA RATNA NISN : 9994557963 NI KADEK INDIRA INDRAYANI NISN : 0003396704
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 2 MENGWI
Alamat : Jl. Raya Munggu - Tanah Lot, Mengwi, Badung, Bali Telp.( 0361 ) 7423740-848374
KARYA PENELITIAN ILMIAH KEARIFAN PANGAN LOKAL BIJI KLUWIH SEBAGAI SUSU BERNUTRISI TINGGI UNTUK ASUPAN GIZI LANJUT USIA (LANSIA) Karya Tulis ini disusun dalam mengikuti Lomba Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (ISPO) Tahun 2016 Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Bidang Pembinaan Kesiswaan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Bidang Rekayasa Teknologi (Teknik Rekayasa Biologi)
Oleh: NI KOMANG AYU NILA RATNA NISN : 9994557963 NI KADEK INDIRA INDRAYANI NISN : 0003396704
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 2 MENGWI
Alamat : Jl. Raya Munggu - Tanah Lot, Mengwi, Badung, Bali Telp.( 0361 ) 7423740-848374
i
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 2 MENGWI Alamat: Jln. Raya Munggu-Tanah Lot, Mengwi, Badung, Bali Telp.(0361) 7423740 – 8483744 email :
[email protected] Bidang Rekayasa Teknologi (Teknik Rekayasa Biologi) LEMBAR PENGESAHAN
Karya Penelitian Ilmiah Remaja dengan Judul: KEARIFAN PANGAN LOKAL BIJI KLUWIH SEBAGAI SUSU BERNUTRISI TINGGI UNTUK ASUPAN GIZI LANJUT USIA (LANSIA) Oleh: Ni Komang Ayu Nila Ratna NISN : 9994557963 Ni Kadek Indira Indrayani NISN : 0003396704 Karya Tulis ini disusun dalam mengikuti Lomba Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) Tahun 2016 Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Bidang Pembinaan Kesiswaan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Mengwi, 5 Desember 2015 Menyetujui, Pembimbing I
Pembimbing II
I Made Sena Yudana S.Pd` NIP. 19660618 200501 1 006
Ni Nyoman Suryani S.Pd, M.Pd NIP.19700109 200604 2 011
Kepala SMA Negeri 2 Mengwi
Drs. I Nyoman Windia NIP. 19591231 198603 1 325
ii
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 2 MENGWI Alamat: Jln. Raya Munggu-Tanah Lot, Mengwi, Badung, Bali Telp.(0361) 7423740 – 8483744 email :
[email protected]
PERNYATAAN ORISINALITAS Judul Karya Tulis
Nama Penulis
Menyatakan bahwa
: Kearifan Pangan Lokal Biji Kluwih Sebagai Susu Bernutrisi Tinggi Untuk Asupan Gizi Lanjut Usia (Lansia) : Ni Komang Ayu Nila Ratna NISN : 9994557963 Ni Kadek Indira Indrayani NISN : 0003396704 :
Naskah LKTI yang saya tulis beserta anggota tim lainnya adalah benar bersumber dari kegiatan yang telah di lakukan: 1. Topik Kegiatan
:
Indonesian
Olympiad
Science
(ISPO)
Project
tahun 2016
Tingkat Nasional 2. Tahun dan Tempat Pelaksanaan
: ISPO/2016
Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk Prosiding atau Jurnal sebelumnya. Demikian surat ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya dan apabila terbukti terdapat pelanggaran didalamnya, maka kami siap untuk didiskualifikasi dari kompetisi ini. Mengwi, 5 Desember 2015 Menyetujui, Pembina
Ketua Kelompok
I Made Sena Yudana S.Pd
Ni Komang Ayu Nila Ratna
NIP. 19660618 200501 1 006
NISN. 9994557963
iii
ABSTRAK KEARIFAN PANGAN LOKAL BIJI KLUWIH SEBAGAI SUSU BERNUTRISI TINGGI UNTUK ASUPAN GIZI LANJUT USIA (LANSIA) (Oleh : Ni Komang Ayu Nila Ratna1), Ni Kadek Indira Indrayani2)2015: 22 halaman ) Sampai saat ini biji kluwih (Artocarpus camansi) belum termanfaatkan sebagai olahan pangan siap saji. Kandungan nutrisi biji kluwih sangat baik terutama protein, karbohidrat dan lemak sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi. Lanjut usia tidak cukup nutrisi dalam asupan makannya, sehingga dibutuhkan nutrisi yang memadai. Biji kluwih menjadi inspirasi baru untuk diolah menjadi susu sebagai pangan siap saji untuk memenuhi kebutuhan nutrisi lanjut usia. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental. Pengerjaan dilakukan dengan uji perbandingan nilai gizi susu biji kluwih terhadap susu kedelai dan susu sapi. Informasi kelayakan konsumsi oleh para lanjut usia dikerjakan dengan memberikan susu biji kluwih kepada 50 orang lanjut usia di 3 daerah sampel, yaitu banjar delod padonan, banjar pengembungan desa pererenan serta banjar negara desa sading kecamatan Mengwi, kabupaten Badung, Bali. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah : 1. Sampel susu biji kluwih mengandung 55,95% karbohidrat, 13,61% protein, dan 7,77% lemak dengan perbandingan nutrisi lebih baik dari susu sapi dan biji kedelai. 2. Hasil uji cita rasa pada panelis terhadap ketiga sampel susu menunjukkan bahwa susu biji kluwih termasuk sangat disukai para panelis lansia di wilayah sampel. Kemasan susu kluwih yang disukai para lansia adalah kemasan dengan komposisi 2 sendok makan susu biji kluwih dan 1 s/d 2 sendok teh gula tebu dalam 200ml air mendidih. Kata Kunci : Biji Kluwih (Artocarpus camansi), Susu biji kluwih dan Lanjut Usia
iv
ABSTRACT LOCAL FOOD WISDOM KLUWIH SEED AS HIGH NUTRITIOUS MILK FOR ELDERLY NUTRITION INTAKE (Oleh : Ni Komang Ayu Nila Ratna1), Ni Kadek Indira Indrayani2) 2015: 22 page) Kluwih Seed has not been used as a ready consumed food (fast food) up to this date. The nutrient content in Kluwih Seed is consist of protein, carbohydrate, and fat which are very important as nutrition source. Elderly don’t get enough nutrition in their food, therefor Kluwih Seed become a new inspirational food which is processed to become milk as a fast food to fulfill the elderly nutritional intake. This research use experimental method. The process is done through theoretical on comparing nutrition value of Kluwih seed to soy milk and cow milk. Consumption advisability information for elderly has done by giving Kluwih milk to 50 elderly in 3 sample villages; Banjar South Padonan, BanjarPengembunganPererenan village and Banjar Negara Sading, Mengwi, Badung Regency, Bali. This research resulting: 1. Kluwih seed milk consist 55,96% carbohydrate, 13,61% protein and 7,77% fat with nutrition ratio better than cow milk and soy seed. 2. The result of the taste test panelists for three milk sample showed that the panelists including preferred kluwih seed milk in the sample area. The most preferred is packaging with 2 tablespoons milk of Kluwih seeds and 1 s/d 2 t teaspoons of sugar cane in 200ml boiling water. Key words: Kluwih Seed (ArtocarpusCamansi), Kluwih Milk and Elderly
v
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmatNyalah karya tulis ilmiah yang berjudul KEARIFAN PANGAN LOKAL BIJI KLUWIH SEBAGAI SUSU BERNUTRISI TINGGI UNTUK ASUPAN GIZI LANJUT USIA (LANSIA) dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Karya tulis ini disusun sebagai laporan hasil penelitian dalam mengkaji pemanfaatan biji kluwih (artocarpus camansi) sebagai susu dalam pemenuhan nutrisi pada lanjut usia (lansia). Karya tulis ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. I Wayan Windia selaku Kepala SMA Negeri 2 Mengwi yang telah memberi kesempatan kepada penulis. 2. I Made Sena Yudana, S.Pd selaku pembimbing dalam kajian teknologi tepat guna. 3. Kepala Lab BBPOM yangtelah membantu menguji kadar nutrisi sampel susu kluwih. 4. I Nyoman Mertana selaku Kelian Dinas Banjar Delod Padonan, Desa Pererenan, kec. Mengwi, kab. Badung, Bali. 5. I Nyoman Darpa selaku Kelian Dinas Banjar Pengembungan, Desa Pererenan, kec. Mengwi, kab. Badung, Bali. 6. I Wayan Deddy Priaka selaku Kelian Dinas Bankar Negara, Desa Sading, kec. Mengwi,kab. Badung, Bali 7. Kedua orang tua penulis yang telah memberi dorongan dan sekaligus membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini. 8. Semua rekan yang telah membantu dalam menyukseskan penulisan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh kemampuan penulis, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga dapat menyempurnakan penelitian ini. Mengwi, 14 September 2015
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................... LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................................ LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ ABSTRAK ...................................................................................................................... ABSTRACT .................................................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................................... DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... DAFTAR TABEL ........................................................................................................... DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................... 1.5 Batasan Masalah........................................................................................................ BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori .......................................................................................................... 1. Buah Kluwih ......................................................................................................... 2. Lanjut Usia ............................................................................................................ 3. Susu Kedelai dan Cara Pembuatannya .................................................................. 2.2. Kerangka Berfikir..................................................................................................... 2.3 Hipotesis.................................................................................................................... BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................................... 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................... 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................................ A. Populasi ................................................................................................................ B. Sampel .................................................................................................................. 3.4 Variabel dan Definisi Penelitian ............................................................................... A. Variabel Penelitian ............................................................................................... B. Definisi Operasional ............................................................................................. 3.5 Penyediaan Alat dan Bahan ...................................................................................... A. Alat Penelitian ...................................................................................................... B. Bahan Penelitian ................................................................................................... 3.6 Prosedur Eksperimen ................................................................................................ 3.7 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................ 3.8 Teknik Analisis Data .................................................................................................
vii
i ii iii iv v vi vii ix x xi 1 2 3 3 4 4 4 6 8 9 11 12 12 14 14 14 14 14 14 15 15 15 15 17 17
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi dan Analisis Kelayakan Biji Kluwih Diolah Sebagai Susu ............................................................................................................. 4.2 Uji Organoleptik Kelayakan Susu Kluwigh Terhadap Cita Rasa Kelayakan Untuk Dikonsumsi Sebagai Asupan Pangan Bergizi Bagi Lanjut Usia .............................................................................. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 5.2 Saran .......................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 CURICULUM VITAE
viii
19
23 22 22
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Buah Kluwih ................................................................................................. 5
ix
DAFTAR TABEL Tabel 1 Kandungan Gizi Biji Kluwih ............................................................................. Tabel 2 Angka Kecukupan Gizi (AKG) Lanjut Usia ...................................................... Tabel 3 Kandungan Gizi Biji Kluwih ............................................................................. Tabel 4 Analisis kelayakan nutrisi biji kluwih untuk dikemas sebagai susu ......................................................................................... Tabel 5 Hasil uji nutrisi sampel susu biji kluwih oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di Denpasar, Bali. Tgl 4 Februari 2015 .................................................................................. Tabel 6 Perbandingan nutrisi sampel susu biji kluwih terhadap susu sapi dan susu kedelai ................................................................................. Tabel 7 Skor nilai hasil cita rasa panelis terhadap susu kemasan ................................... Tabel 8 Skor nilai cita rasa panelis terhdap susu biji kluwih (dengan takaran 2 sendok makan susu klluwih dan 1 sendok teh gula tebu) ....................................................................................... Tabel 9 Skor nilai cita rasa panelis terhadap susu biji kluwih (dengan takaran 2 sendok makan susu biji kluwih dan 1 s/d 2 sendok teh gula tebu atau sesuai keinginan panelis) .........................................
x
1 7 10 18
20 21 23
23
24
DAFTAR DIAGRAM Diagram Batang 1. Kandungan Protein, Karbohidrat, dan Lemak Pada Susu biji kluwih, Susu Sapi, dan Susu Kedelai ....................................... 20 Diagram Batang 2. Kandungan Protein, Karbohidrat, dan Lemak Pada Susu biji kluwih, Susu Sapi, dan Susu Kedelai (BBPOM) ..................... 21 Diagram Batang 3.Perbandingan tingkat kecenderungan konsumsi panelis terhadap tiga sampel susu berdasarkan uji cita rasa ......................................... 25
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Kluwih (Artocarpus camansi)
merupakan salah satu tanaman asli
Indonesia. Tanaman ini biasa ditemukan di dataran tropis baik pada dataran rendah maupun dataran tinggi. Tanaman ini memiliki daya adaptasi yang tinggi sehingga mampu tumbuh baik di tanah berkapur maupun berpasir serta tahan dari penyakit. Masyarakat mengolah buah kluwih sebagai pangan dengan cara tradisional. Olahan buah kluwih dapat dalam bentuk sayur dan biji tuanya diolah dalam bentuk rebusan. Masyarakat konsumen olahan buah kluwih umumnya dari kalangan lanjut usia. Buah kluwih berpotensi sebagai sumber pangan bernilai gizi tinggi. Tabel 1. Kandungan gizi biji kluwih No
Jenis Bahan Nutrisi
Kandungan Biji kluwih 247 9,8 5,9 52,7 53 268 6,2 26 6,6
1. Kalori (kkal) 2. Protein (gr) 3. Lemak (gr) 4. Karbohidrat (gr) 5. Kalsium (mg) 6. Fosfor (gr) 7. Besi (gr) 8. Vitamin A (SI) 9. Vitamin B1 (tiamin) (mgram) 10. Vitamin C (mgram) Sumber : Direktorat Gizi, Depkes RI Keberadaan biji kluwih belum lumrah dikonsumsi sebagai pangan olahan siap saji. Nilai gizi yang tinggi dan harga yang relatif murah menjadikan biji kluwih berpontesi sebagai bahan makanan sumber protein nabati untuk mencukupi kebutuhan gizi dalam masyrakat (Pitojo, 2005). Berkaitan dengan kandungan nutrisi yang baik dari biji kluwih maka kebutuhannya adalah pengolahan biji kluwih menjadi pangan siap saji. Menurut direktorat gizi masyarakat DJBKM. 2003, lansia membutuhkan sumber kalori sebesar 20-25% berasal dari protein, 20% dari lemak, dan 1
sisanya karbohidrat. Berkaitan dengan kandungan nutrisi biji kluwih maka, pengolahannya dapat disajikan untuk kebutuhan gizi lansia. Berdasarkan pangan siap saji sebagai asupan gizi bagi lanjut usia, disarankan lanjut usia mengkonsumsi susu 100 gram perhari. Hal ini memberi gambaran untuk pengolahan biji kluwih sebagai pangan siap saji dalam bentuk susu. Sajian susu biji kluwih terhadap lansia didasari dari aktivitas bilogis lanjut usia yang semakin menurun. Menurunnya aktivitas biologis tubuh yang dihadapi lanjut usia berkaitan erat dengan masalah gizi. Konsumsi pangan yang kurang seimbang akan memperburuk kondisi lansia sehingga secara alami membutuhkan peningkatan nutrisi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan metabolisme basa nitrogen pada lanjut usia menurun sekitar 1520% disebabkan berkurangnya massa otot dan aktivitas. Kelebihan kandungan biji kluwih yang bermanfaat bagi lansia berasal dari kandungan non gizi. Kandungan non gizi berupa saponin, flavonoid dan polifenol. Saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada tumbuhan tingkat tinggi. Antioksidan fenolik biasanya digunakan untuk mencegah kerusakan akibat reaksi oksidasi pada makanan. Flavonoid yang terbentuk dapat menjadi pencegah radang (anti-inflamatori) dan menurunkan asam lambung yang berlebih. Jadi hal yang menarik untuk dikaji dalam penelitian ini adalah ”Kearifan Pangan Lokal Biji Kluwih Sebagai Susu Bernutrisi Tinggi Untuk Asupan Gizi Lanjut Usia (Lansia)”
1.2.
Rumusan Masalah Tanaman kluwih cukup tersebar luas di Indonesia. Buah kluwih belum
diolah secara modern dan belum dikemas sebagi produk pangan siap saji yang berkualitas gizi tinggi. Ditinjau dari segi keberadaannya, buah kluwih cukup berlimpah sehingga harganya rrelatif sangat murah (maksimal Rp.2000/buah). Pada musim berbuah banyak yaitu musim hujan buah kluwih umumnya lebih banyak matang dipohon dan jatuh sebagai sampah. Biji buah kluwih tersebut tidak termanfaatkan sebagai sumber pangan siap saji padahal kandungan nutrisinya sangat tinggi. Jadi solusi yang dibutuhkan adalah mengolah biji buah kluwih sebagai panagan siap saji.
2
Masyarakat tradisional mengolah biji buah kluwih matang dengan cara direbus dan disajikan sebagai sekadar camilan di rumah tangga. Pada umumnya, golongan masyarakat yang biasa mengkonsumsi biji buah kluwih adalah dari kalangan lansia. Menurut pedoman tata laksana gizi usia lanjut untuk tenaga kesehatan Direktorat gizi masyarakat DJBKM Depkes RI (2003) lansia dapat mengkonsumsi susu sebanyak 100gr per hari sebagai asupan gizi dalam pemenuhan kalorinya. Sumber kalori yang disarankan oleh Direktorat Gizi Masyarakat DJBKM (2003) adalah 20% sampai 25% dari protein, 20% dari lemak dan sisanya dari karbohidrat. Berdasarkan kebutuhan gizi lansia dalam bentuk susu, maka produk yang belum ditemukan adalah susu lansia yang berasal dari biji buah kluwih. Jadi, permasalahan yang dikaji dalam memanfaatkan biji buah klwuih sebagai sumber daya pangan untuk asupan gizi dan mineral terhadap lansia adalah : 1. Perbandingan kandungan nutrisi susu biji kluwih terhadap susu kedelai dan susu sapi sebagai kelayakan kandungan nutrisi untuk diolah menjadi susu sehingga berfungsi dalam mencukupi kekurangan kalori bagi lansia. 2. Uji organoleptik susu tentang cita rasa susu biji kluwih terhadap lanjut usia untuk dikonsumsi sebagai asupan pangan bergizi bernutrisi tinggi bagi lanjut usia.
1.3.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kelayakan nutrisi biji kluwih dibandingkan dengan susu kedelai dan susu sapi, sehingga dapat diolah menjadi susu. 2. Untuk mengetahui uji organoleptik susu tentang cita rasa biji kluwih terhadap lanjut usia untuk dikonsumsi sebagai asupan pangan bergizi bagi lanjut usia 1.4. Manfaat penelitian 1. Manfaat Praktis Menyediakan produk susu dari biji kluwih sebagai asupan pangan yang bernutrisi tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan kalori lanjut usia.
3
2. Manfaat Teoritis Informasi pengembangan dalam pengolahan bahan pangan dari biji kluwih sebagai susu yang dapat digunakan untuk pemenuhan nutrisi dalam kebutuhan kalori lanjut usia.
1.5.
Batasan Penelitian Uji kandungan nutrisi berupa karbohidrat, protein dan lemak yang didasari
dari kebutuhan sumber kalori lansia dan uji organoleptiknya terhadap 50 panelis lansia dari daerah sampel.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori 1. Buah Kluwih Kluwih atau Artocarpus camansi merupakan sejenis pohon tanaman keras yang buahnya memiliki kulit keras dan berduri. Tanaman ini bisa ditemukan didataran tropis baik pada dataran rendah maupun tinggi. Tanaman ini memiliki daya adaptasi yang tinggi sehingga mampu tumbuh baik di tanah berkapur maupun berpasir serta tahan dari penyakit.
Gambar 2.1. Buah Kluwih (Artocarpus camansi) Sumber : http://google.com Klasifikasi buah kluwih ( Artocarpus camansi) sebagai berikut : Kingdom
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub kelas
: Dilleniidae
Ordo
: Urticales
Famili
: Moraceae
Genus
: Artocarpus
Spesies
: Artocarpus camansi
Tanaman kluwih (Artocarpus camansi) memiliki habitus berupa pohon, tinggi 10-25 meter. Batang tegak, bulat, percabangan simpodial, bergetah,
5
permukaannya kasar, berwarna coklat. Daun tunggal, dengan duduk daun berseling, berbentuk lonjong, ujung runcing, pangkal daun meruncing, tepi bertoreh, daun berukuran mencapai panjang 50-70 cm, lebar 25-50 cm, pertulangan daunnya menyirip, daging daunnya tebal, permukaan kasar, berwarna hijau. Bunga tunggal, berumah satu, terletak di ketiak daun, bunga jantan silindris, panjang 10-20 cm berwarna kuning, bunga betina bulat, garis tengah 2-5 cm, berwarna hijau. Buah tergolong buah semu majemuk, berbentuk bulat, diameter 10-20cm, berduri lunak, berwarna hijau. Biji berbentuk ginjal, panjang 3-5cm, berwarna cokelat kehitaman, baik buah dan bijinya dapat dimanfaatkann sebagai bahan sayur (Anonim 1, 2009). Kandungan zat yang terdapat dalam tanaman kluwih adalah polifenol, flavonoid, dan saponin. Disamping itu kandungan gizi pada biji kluwih cukup tinggi, data kandungan protein biji kluwih memiliki imbangan asam amino yang baik. Kluwih merupakan sumber unsur potas, besi, kalsium, dan pospor yang baik serta kaya akan mineral esensial. Daging, kulit, dan bagian tengah buah kluwih banyak mengandung mineral dan karbohidrat (Pitojo, 2005). Berikut adalah kandungan rata-rata unsur gizi pada biji kluwih, kelembaban (67%), kalori (247 kal), protein (9,8 gr), total lemak (5,9 gr), total karbohidrat (52,7 gr), serat (2 gr), abu (2,2 gr), vitamin A (26 si), Niasin (4,4 mg),asam pantotenik(0,9 mg), vitamin C (6,6 mg), riboflavin (0,3 mg), thiamin (0,48 mg), kalsium (53 mg), tembaga (0,75 mg), besi (6,2 mg), magnesium (100 mg), mangan (0,45 mg), pospor (268 mg), potas (1.620 mg), sodium (2 mg), Zink (1,3 mg). Nilai kualitas suatu protein dari bahan pangan tergantung pada kandungan asam aminonya. Semakin lengkap kandungan asam amino pada protein suatu bahan pangan maka nilai pangan tersebut semakin tinggi. (Apriyantono, 1989). Kandungan asam amino dalam biji kluwih Histidin (4 mg/g), Isoleusin (9 mg/g), leusin (10 mg/g), lisin (8 mg/g), metionin dan sistin 11 (mg/g), enilalanine dan tirosin (15 mg/g), treonin (5 mg/g), triptofan (2 mg/g), valin (7 mg/g), Total histidin (67 mg/g).
2. Lanjut Usia Lansia ( lanjut usia) adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999). Pada lanjut usia akan terjadi
6
proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. (Constantinides, 1994). Perubahan-perubahan fungsi fiologis pada lanjut usia dapat menyebabkan penurunan asupan makanan yang berakibat
pada
penurunan
status
gizi
lanjut
usia.
Menurut
Wirakusumah(2000) konsekuensi dari penurunan kualitas fungsi tubuh dapat menyebabkan terjadinya gizi salah pada lanjut usia. Berdasarkan hal tersebut maka lanjut usia termasuk kepada kelompok rawan gizi. Banyak penelitian yang dilakukan ternyata kebanyakan masalah gizi pada lanjut usia adalah masalah gizi lebih atau kegemukan yang pada akhirnya akan memacu penyakit degeneratif dan masalah gizi kurang. Kesadaran lanjut usia akan pentingnya memenuhi kecukupan gizi merupakan hal yang penting untuk dapat memperhatikan status gizinya untuk itu pemilihan makanan dan prilaku makanan harus diperhatikan. Tabel 2 Angka kecukupan gizi lanjut usia (AKG) Untuk lansia (WNPG,2004) Zat Gizi
Energi (kkal) Protein (g) Vitamin A (RE) Vitamin D (g) Vitamin E (mg) Vitamin K (mg) Ribofalvin (mg)
Pria (berat badan =62 kg) 2050 60 600 15 15 65 1,3
Wanita (berat badan = 54 kg) 1600 45 500 15 15 55 1,1
Niasin (mg)
1,6
1,4
Vitamin B12 (mg)
2,4
2,4
Asam Folat (g)
400
400
Piridoksin (mg)
1,7
1,5
Vitamin C (mg)
90
75
Kalsium (g)
800
800
Fosfor (mg)
600
600
Besi (mg)
13
12
Zink (mg)
13,4
9,8
7
Iodium (mg)
150
150
Selenium (mg)
30
30
Tiamin
1,0
0,8
3 Susu Kedelai, susu sapi dan cara pembuatan. a. Susu kedelai Susu terdiri dari susu bubuk dan susu kental. Susu kedelai pada umumnya disajikan dalam bentuk bubuk. Kandungan nutrisi susu kedelai kalori (41,00 Kkal), lemak (2,50 gr), protein (3,50 gr),karbohidrat (5,00gr), kalsium (50,00 mg), fosfor (45,00), Besi (0,70 gram), Vitamin A (200,00 SI), Vitamin B1 (0,08 tiamin mgram) Vitamin C (2,00 mgram). Proses pembuatan susu kedelai : Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 kg kedelai, 8 liter air panas, 3 liter air dingin untuk perendaman, 100-200 gram gula pasir, 2 gram vanili, 15 gram garam. Alat yang digunakan : lumpang batu, ember plastik, ayakan halus, kompor, alat penggorengan dan toples/plastik kemasan. Cara pembuatan : 1. Bersihkan kedelai, rendam selama 4 jam hingga kulitnya terpisah dari biji dan getah yang terdapat antara kulit dan bijinya keluar. 2. Remas dengan tangan untuk memisahkan kulitnya, kemudian cucui kedelai yang telah terkelupas dengan air, lalu tiriskan selama kurang lebih 15 menit. 3. Jemur kedelai dibawah sinar matahari selama 1 hari hinhha benarbenar kering. 4. Setelah kering, sangrai kedelai diatas wajan yang telah dipanaskan terlebih dahulu selama 15 menit. 5. Angkat tiriskan selama 15 menit. 6. Tampi kedelai untuk memisahkan kulit yang masih ada. 7. Tummbuk kedelai hingga halus. 8. Simpan bubuk kedelai ke dalam stoples atau kaleng dan tutup rapat. b. Susu sapi.
8
Susu terdiri dari susu bubuk dan susu kental. Susu sapi pada umumnya disajikan dalam bentuk bubuk dan kental. Kandungan nutrisi susu sapi kalori (61,00 Kkal), lemak (3,50 gr), protein (3,20 gr),karbohidrat (4,30gr), kalsium (143 mg), fosfor (60), Besi (1,70 gram), Vitamin A (1,30 SI), Vitamin B1 (0,03 tiamin mgram) Vitamin C (1,00 mgram). Proses pengolahan susu sapi sebagai berikut : 1. Setelah mendapatkan susu hasil perahan,kemudian susu hasil perahan disaring. Penyaringan harus dilakukan segera untuk menghindari agar jangan sampai kuman-kuman yang hinggap pada kotoran di dalam air susu mendapat kesempatan untuk berkembang biak lebih lanjut. 2. Setelah disaring, baru dilakukan penakaran apabila ingin mengetahui jumlah produksi. 3. Kemudian susu hasil perahan dari beberapa ekor sapi tersebut dicampur perlahan-lahan sampai menjadi campuran air susu yang homogen. 4. Selanjutnya, air susu dialirkan ke alat pendingin. Untuk pendinginan diperlukan suhu 10 - 15 decel selama 2 - 3 jam. Pendinginan air susu bertujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri sehingga air susu sapi bisa bertahan lama. Atau bisa juga melakukan pasturisasi terlebih dahulu sebelum susu dialirkan ke alat pendingin agar bila terdapat organisme atau bakteri yang merigukan bisa mati 5. Secara sederhana, pendinginan bisa dilakukan dengan menempatkan botol-botol air susu atau susu yang sudah di pak dalam kantong plastik, kemudian dimasukkan ke dalam bak yang berisikan es. Sedangkan pasturisasi sederhana dapat dilakukan dengan cara merebus air susu diatas kompor di temperatur 74 decel selamaa 6 menit. 6. Setelah proses pendinginan/pasturisasi selesai, susu boleh dimasukkan ke dalam boto-botol untuk dikirim ke konsumen. 2.2. Kerangka Berpikir Biji kluwih dari spesies Artocarpus camansi merupakan tanaman asli Indonesia yang mempunyai rasa yang gurih serta jumlah kandungan gizi
9
sangat baik terutama pada protein, karbohidrat dan lemak, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber pemenuhan nutrisi. Tabel 3. Kandungan Gizi Biji Kluwih No
Jenis Bahan
Kandungan
Nutrisi
Biji kluwih
Susu sapi
Susu kedelai
1.
Kalori (kkal)
247
61,00
41,00
2.
Protein (gr)
9,8
3,20
3,50
3.
Lemak (gr)
5,9
3,50
2,50
4.
Karbohidrat (gr)
52,7
4,30
5,00
5.
Kalsium (mg)
53
143
50,00
6.
Fosfor (gr)
268
60
45,00
7.
Besi (gr)
6,2
1,70
0,70
8.
Vitamin A (SI)
26
1,30
200,00
9.
Vitamin B1
-
0,03
0,08
6,6
1,00
2,00
(tiamin) (mgram) 10.
Vitamin C (mgram)
Sumber : Direktorat Gizi, Depkes RI Sampai saat ini biji kluwih belum dikemas dalam bentuk pangan siap saji, berdasarkan hal tersebut penelitian ini mengkaji pengolahan biji kluwih menjadi susu. Pertimbangan pengolahan biji kluwih sebagai susu di inspirasi dari pemanfaatan susu yang paling meluas sebagai konsumsi pemenuhan nutrisi. Sajian yang terkatagori paling umum adalah susu bubuk. Hal ini sebagai dasar pembuatan resep dalam pengolahan biji kluwih sebagai susu. Aktivitas biologis tubuh yang dihadapi lanjut usia berkaitan erat dengan menurunnya masalah gizi. Konsumsi pangan yang kurang seimbang akan memperburuk
kondisi
lansia
sehingga
secara
alami
membutuhkan
peningkatan nutrisi. Jadi, hasil konsumsi biji kluwih sesuai takaran saji akan mencukupi kebutuhan nutrisi dan gizi yang diperlukan golongan lanjut usia. Berdasarkan hal tersebut olahan biji kluwih sebagai susu dapat digunakan sebagai pemenuhan nutrisi bagi golongan lanjut usia sehingga dapat memperbaiki kondisi golongan lanjut usia.
10
2.3.Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir dapat ditarik hipotesi sebagai berikut : 1. Susu biji kluwih mempunyai kelayakan nutrisi untuk diolah menjadi susu dalam pemenuhan nutrisi pada lanjut usia. 2. Biji Kluwih memiliki kelayakan cita rasa untuk dikonsumsi sebagai asupan pangan bergizi bagi lanjut usia.
11
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental: a.
Eksperimen yang dilakukan adalah pembuatan susu biji buah kluwih. Kandungan biji kluwih dieksperimenkan dengan cara uji komposisi nutrisi biji kluwih berupa protein, lemak dan karbohidrat untuk memperoleh informasi pemenuhan sumber energi yang dibutuhkan lansia.
b.
Observasi dilakukan melalui uji organoleptik hasil konsumsi susu biji kluwih terhadap panelis lansia untuk memperoleh informasi kelayakan.
3.2. Tempat dan waktu penelitian Waktu dan tempat penelitian merupakan sistematika kerja menurut kebutuhan eksperimen mulai dari pengumpulan bahan, uji kandungan karbohidrat, protein dan lemak sampai uji organoleptik susu bii kluwih terhadap lansia. 1. Tahap uji kandungan nutrisi a. Pengumpulan bahan biji kluwih dilakukan dari tanggal 14 Juli sampai 22 Juli 2015 yang diambil dari wilayah daerah sampel Tanah Lot, Cemagi, Munggu dan Pererenan. b. Pembuatan susu biji kluwih dilakukan dari tanggal 23 Juli sampai 26 Juli 2015 di Laboratorium Kimia SMAN 2 Mengwi. c. Uji kandungan nutrisi (karbohidrat, protein dan lemak) dilakukan dari tanggal 28 Juli sampai 4 Agustus 2015 di Laboratorium BBPOM Denpasar,Bali. 2. Tahap Implementasi Produk a. Tahap I: Penentuan susu kemasan siap saji dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2015.
12
Perlakuan pemberian susu kemasan siap saji terhadap 50 sampel lansia dilakukan dari tanggal 7 Agustus sampai 9 Agustus 2015 di Br. Delodpadonan dan Br. Pengembungan Desa Pererenan serta Br. Negara, Desa Sading b. Tahap II: Pengumpulan bahan susu kluwih dilakukan pada tanggal 10 Agustus sampai 14 Agustus 2015 yang diambil dari wilayah daerah sampel Tanah Lot, Cemagi, Munggu dan Pererenan. Pembuatan susu bubuk biji kluwih dilakukan dari tanggal 15 Agustus sampai 19 Agustus 2015 di Laboratorium Kimia SMA N 2 Mengwi. Uji organoleptik komposisi 2 sendok makan susu bubuk biji kluwih dan 1 sendok teh gula dalam 200ml air panas mendidih terhadap 50 sampel lansia dilakukan dari tanggal 20 Agustus sampai 22 Agustus 2015 di Br. Delodpadonan dan Br. Pengembungan Desa Pererenan serta Br. Negara, Desa Sading c. Tahap III: Pengumpulan bahan susu kluwih dilakukan pada tanggal 24 Agustus sampai 28 Agustus 2015 yang diambil dari wilayah daerah sampel Tanah Lot, Cemagi, Munggu dan Pererenan. Pembuatan susu bubuk biji kluwih dilakukan dari tanggal 29 Agustus sampai 3 September 2015 di Laboratorium Kimia SMA N 2 Mengwi. Uji organoleptik komposisi 2 sendok makan susu bubuk biji kluwih dan 1 s/d 2 sendok teh gula (takaran panelis) dalam 200ml air panas mendidih terhadap 50 sampel lansia dilakukan dari tanggal 4 September sampai 6 September 2015 di Br. Delodpadonan dan Br. Pengembungan Desa Pererenan serta Br. Negara, Desa Sading
13
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian A. Populasi Populasi dalam penelitian adalah sejumlah besar subyek yang mempunyai karakteristik tertentu, dapat berupa manusia, hewan coba, data laboratorium dan lain-lain (Sastroasmoro S.,2008). Populasi dalam penelitian ini adalah: a. Subyek dari penelitian ini adalah kelompok lanjut usia. b. Obyek penelitian ini adalah biji buah kluwih tua atau matang di pohon. B. Sampel Penelitian Sample penelitian ini terdiri dari sejumlah tertentu dari subyek dan obyek: a. Subyek penelitian adalah lansia panelis lanjut usia di Desa Pereranan dan di Desa Sading sebanyak 50 lansia. b. Obyek penelitian ini adalah susu yang terbuat dari biji kluwih tua sesuai takaran susu pada umumnya.
3.4. Variabel dan Definisi Operasional A. Variabel Penelitian a. Variabel bebas yaitu susu biji kluwih. b. Variabel terikat yaitu lansia yang berusia 60 tahun keatas. c. Variabel kontrol yaitu air kemasan dan susu kemasan. B. Definisi Operasional No.
Variabel
Definisi
Alat Ukur Hasil Ukur
Olahan yang berbahan dasar sari 1.
Susu biji biji kluwih tua yang telah diolah kluwih
menjadi tepung yang kaya akan
Gelas
2.
Kelompok penduduk yang berusia
usia
60 tahun atau lebih
gelas
tiap
satu
resep
karbohidrat, protein dan lemak Lanjut
Satu
Umur
Umur
60
tahun
atau
lebih
14
3.5 Penyediaan Alat dan Bahan A. Alat Penelitian No
Jenis
Ukuran
Jumlah
1.
Gelas
180 ml
1 buah
2.
Sendok makan
-
3 buah
3.
Lumpang batu
-
1 buah
4.
Blender
-
1 buah
5
Ayakan halus
-
1 buah
6.
Kompor
-
1 buah
7.
Panci
8.
Pisau
-
1 buah
9.
Kantong plastik
-
4 kantong
1 buah
B. Bahan Penelitian No
Jenis
Jumlah
1.
Bubuk kluwih
3 kg
2.
Gula pasir
1 ½ kg
3.
Garam
2 sendok teh
3.6 Prosedur Eksperimen A. Sortasi 1.
Buah kluwih yang dipilih adalah buah kluwih yang sudah matang.
2.
Biji kluwih yang matang dipisahkan dari dagingnya.
3.
Biji kluwih dicuci sampai bersih dari pengotornya.
B. Pembuatan Susu biji kluwih 1.
Buah kluwih di belah untuk diambil bijinya.
2.
Biji kluwih dicuci bersih
3.
Biji kluwih yang sudah bersih direbus sampai air mendidih selama 30 menit dengan penambahan 2 sendok teh garam.
15
4.
Biji kluwih yang telah matang ditiriskan
5.
Biji kluwih dijemur sampai kering.
6.
Biji kluwih yang telah kering dikupas untuk diambil dagingnya.
7.
Daging biji kluwih di tumbuk menggunakan lumpang batu.
8.
Setelah hancur dihaluskan menggunakan blender lalu diayak sehingga menghasilkan bubuk yang sangat halus..
9.
Bubuk biji kluwih dengan takaran 2 sendok makan di tuangkan kedalam gelas yang berisi air hangat.
10. Lalu tambahkan 1 sendok teh gula tebu. 11. Aduk hingga merata. 12. Susu siap dihidangkan. C. Uji Kandungan Nutrisi Kandungan nutrisi yang diujikan di BBPOM Denpasar Bali adalah protein, karbohidrat dan lemak. Metode uji yang digunakan adalah gravimetri dan tetrimetri. D. Tahap penyajian dalam uji organoleptik 1. Dilakukan pemilihan partner lapangan untuk mengurangi subjektivitas atau bias akan pengaruh keinginan terhadap panelis. 2. Partner lapangan dipilih 2 orang yang berasal dari desa sampel. Hal ini untuk memudahkan sosialisasi dan menumbuhkan kepercayaan untuk meminum susu. 3. Observasi menggunakan angket, yang ditulis langsung oleh panelis setelah meminum sampel susu. 4. Disediakan air panas, gula tebu, susu kemasan dan susu bubuk kluwih. 5. Dilakukan penyajian tahap pertama dengan memberikan susu kemasan kepada panelis dan disediakan 2 gelas air kemasan untuk tiap panelis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebiasaan lansia meminum susu kemasan. Jika jumlah lansia yang meminum habis susu lebih banyak daripada 50% berarti lansia biasa meminum susu setiap hari. Jika lansia tidak terbiasa minum susu maka air kemasan yang disajikan akan habis dan susu akan tersisa.
16
6. Dilakukan penyajian tahap kedua. Pada tahap ini lansia diberikan susu biji kluwih. Tiap gelas diisi 2 sendok makan susu biji kluwih dan 1 sendok teh gula tebu. Campuran susu diseduh dengan air panas. Disajikan kepada lansia dengan menyediakan 2 gelas air kemasan untuk tiap panelis. Jika lansia menyukai sajian susu biji kluwih maka sajian susu tersebut akan habis dan air kemasan akan tersisa. Jika lansia tidak menyukai sajian susu biji kluwih maka sajian susu tersebut akan tersisa dan air kemasan akan habis. 7. Dilakukan penyajian tahap ketiga. Pada tahap ini lansia diberikan susu biji kluwih. Tiap gelas diisi 2 sendok makan susu biji kluwih dan 1 s/d 2 sendok teh gula tebu (sesuai takaran panelis). Campuran susu diseduh dengan air panas. Disajikan kepada lansia dengan menyediakan 2 gelas air kemasan untuk tiap panelis. Jika lansia menyukai sajian susu biji kluwih maka sajian susu tersebut akan habis dan air kemasan akan tersisa. Jika lansia tidak menyukai sajian susu biji kluwih maka sajian susu tersebut akan tersisa dan air kemasan akan habis
3.7 Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan melalui eksperimen pengambilan sampel biji kluwih sebagai susu bubuk. Obyek perlakuan pada lanjut usia dengan mengkonsumsi susu biji kluwih dilakukan dengan cara seleksi terhadap cita rasa untuk mendapatkan kelayakan konsumsi terhadap konsumen lanjut usia. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa teknik eksperimen : Eksperimen yang dilakukan dalam pembuatan susu biji kluwih ditinjau dari komposisi yang tepat dan cita rasa dari susu biji kluwih. Observasi yang dilakukan berupa perlakuan pemberian susu biji kluwih terhadap lanjut usia tentang cita rasa kelayakan konsumsi susu biji kluwih.
3.8 Teknik Analisis Data Data hasil eksperimen di analisis melalui pendekatan deskriptif kualitatif. Variabel indikator yang di analisis adalah : 1.
Variabel hasil uji perbandingan kandungan nutrisi antara sampel susu biji kluwih terhadap kandungan biji kedelai dianalisis melalui pendekatan dengan menggunakan diagram batang.
17
2.
Uji Organoleptik dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang kelayakan cita rasa para lansia setelah mengkonsumsi susu biji kluwih. Hasil perlakuan secara organoleptik dianalisis melalui diagram lingkaran.
18
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Dan Analisis Kelayakan Biji Kluwih Diolah Sebagai Susu. Biji kluwih mengandung gizi tinggi. Nilai gizi karbohidrat, protein dan lemak serta bahan bioaktif yang lain memberi pertunjuk bahwa biji kluwih dapat diolah menjadi susu. Kelayakan pengolahan biji kluwih menjadi susu dapat dikaji dari sudut perbandingan nilai gizinya terhadap susu kedelai dan susu sapi. Kajian teoritis perbandingan nilai gizi susu biji kluwih didasari dari kebutuhan lanjut usia dalam mengkonsumsi aspuan energi. Lansia diberikan asupan energi yang berasal dari 20-25% protein, 20% dari lemak, dan sisanya karbohidrat (Direktorat gizi masyarakat DJBKM. 2003). Dari hasil penelitian oleh
direktorat
gizi
masyarakat
DJBKM
2003
lansia
dianjurkan
mendapatkaan asupan gizi dari susu sebanyak 100gr tiap hari. Hal tersebut merupakan karakteristik kajian kelayakan nilai gizi susu biji kluwih. Kategori kelayakan menyangkut jumlah kandungan protein, karbohidrat dan lemak. Kategori tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : Beda banding
Kategori
Nilai
Lebih banyak
Baik
3
Sama banyak
Cukup
2
Kurang
Kurang
1
Analisis kelayakan dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4. Analisis kelayakan nutrisi biji kluwih untuk dikemas sebagai susu
No
1.
Jenis Nutrisi Kalori (kkal)
Kandungan Nutrisi Biji
Susu
Susu
kluwih sapi
kedelai
247
41,00
61,00
Analisis Kategori
Nilai
Baik
3
19
2.
Protein (gr)
9,8
3,20
3,50
Baik
3
3.
Lemak (gr)
5,9
3,50
2,50
Baik
3
4.
Karbohidrat
52,7
4,30
5,00
Baik
3
53
143
50,00
Kurang
1
(gr) 5.
Kalsium (mg)
6.
Fosfor (gr)
268
60
45,00
Baik
3
7.
Besi (gr)
6,2
1,70
0,70
Baik
3
8.
Vitamin
A 26
1,30
200,00
Kurang
1
0,03
0,08
Kurang
1
1,00
2,00
Baik
3
(SI) 9.
Vitamin B1 (tiamin) (mg)
10.
Vitamin
C 6,6
(mg) TOTAL SKOR
24
Rentangan kategori dapat dijabarkan sebagai berikut, 0-1 kurang, 1-2 cukup, 2-3 baik. Kelayakan diperoleh dari kategori berdasarkan hitungan, dilakukan analisis berdasarkan variabel-variabel nilai kategori Nilai rata-rata 24 jumlah nilai = jumlah variabel = = 2,4. Maka dari hal tersebut nilai 2,4 termasuk 10
kategori baik. Jadi kategori kandungan nutrisi biji kluwih adalah termasuk bernilai nutrisi baik. Kelayakan pemanfaatan biji kluwih sebagai susu dapat dikaji berdasarkan diagram batang dari nilai gizi berupa protein, karbohidrat dan lemak. Berikut diagram batang dari kandungan protein, karbohidrat dan lemak pada susu biji kluwih, susu sapi dan susu kedelai.
20
Diagram batang 1. Kandungan Protein, Karbohidrat dan Lemak pada Biji Kluwih, Susu Sapi dan Susu Kedelai 60
Kandungan
50
40
Susu kluwih
30
Susu sapi
20
Susu Kedelai
10 0 Protein (gr) Karbohidrat Lemak (gr) (gr)
Berdasarkan diagram batang dapat digambarkan bahwa biji kluwih mengandung nutrisi yang lebih tinggi dari pada susu sapi dan susu kedelai. Hal tersebut memberi petunjuk bahwa biji kluwih layak diolah menjadi susu. Sampel susu biji kluwih selanjutnya diuji oleh pihak Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di Denpasar guna mendapatkan kandungan nutrisi secara legal. Hasil yang diperoleh disajikan dalam tabel 5. Perbandingan lemak, karbohidrat, dan protein untuk tiap 100gr sampel kering. Tabel 5. Hasil uji nutrisi sampel susu biji kluwih oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di Denpasar, Bali. Tgl 4 Agustus 2015. Warna : krem Rasa :- Bau : khas Bentuk : bubuk Uji yang
Hasil
Syarat
Metode
Pustaka
Gravimetri
‘-
Titrimetri
‘-
dilakukan PK. Lemak
---7.77%(HPST)
PK.
-
Karbohidrat
55.95%(HPST)
PK. Protein
--13.61%(HPST)
‘‘-
Titrimetri ‘-
MA PPOMN 46/MA/2000
21
Tabel 6. Perbandingan nutrisi sampel susu biji kluwih terhadap susu sapi dan susu kedelai. No.
Jenis kandungan nutrisi susu
Persentase kandungan Kluwih
Sapi
Kedelai
1.
Lemak
7.77
3.50
2.50
2.
Karbohidrat
55.95
4.30
5,00
3.
Protein
13.61
3.20
3.50
Hasil banding nutrisi diplot dalam bentuk diagram batang. Diagram batang 2. Kandungan Protein, Karbohidrat dan Lemak pada sampel Susu Biji Kluwih, Susu Sapi dan Susu Kedelai ( BBPOM) 60 50 40 30 20 10 0 Lemak
Kabohidrat Protein Susu Kluwih susu sapi
susu kedelai
Berdasarkan analisis melalui diagram batang perbandingan kandungan nutrisi sampel susu biji kluwih terhadap susu sapi dan susu kedelai diperoleh bahwa nutrisi susu biji kluwih lebih tinggi daripada susu sapi dan susu kedelai. Jadi biji kluwih layak diolah menjadi susu dengan kandungan nutrisi lebih baik dari susu kedelai dan susu sapi.
22
4.2Uji Organoleptik Susu biji kluwih Terhadap Lanjut Usia Tentang Cita Rasa Kelayakan Untuk Dikonsumsi Sebagai Asupan Pangan Bergizi Bagi Lanjut Usia. Uji Organoleptik merupakan uji perlakuan dengan pemberian susu biji kluwih untuk dikonsumsi oleh lanjut usia (lansia). Hasil yang diamati menyangkut cita rasa. Tujuan dari observasi adalah untuk memperoleh gambaran tentang kelayakan produk susu biji kluwih untuk dikonsumsi oleh konsumen dari sampel lanjut usia. Variabel bertitik tolak dari rasa enak dan sama seperti susu yang dikonsumsi secara umum. Susu yang layak dikonsumsi secara umum memiliki ciri warna putih susu dan kental, tidak bau asam, tengik atau bau amis dan bebas dari kotoran fisik seperti darah, debu, bulu serangga dan lainlain. Variabel ini menggambarkan susu biji kluwih diminati oleh konsumen. Variabel yang tidak menggambarkan kelayakan cita rasa menyangkut rasa sepet, asam dan tidak nyaman. Variabel ini didasari dari informasi umum para konsumen susu. Hasil perlakuan dianalisis dengan penskoran nilai : 1. Variabel dan penskoran nilai panelis terhadap susu kemasan No
Variabel
Nilai
1.
Sangat Enak
4
2.
Enak
3
3.
Kurang Enak
2
4.
Tidak Suka
1
2. Variabel dan penskoran nilai panelis terhadap susu bij kluwih No
Variabel
Nilai
5.
Enak dan Gurih
4
6.
Gurih
3
7.
Sepat dan Gurih
2
8.
Tidak suka dan sepat
1
Informasi dari wawancara langsung dikumpulkan dengan nilai sebenarnya. Total skor merupakan gambaran hasil uji organoleptik. Dari 50 panelis diperoleh daftar yang dijabarkan dalam tabel.
23
Tabel 7. Skor nilai hasil cita rasa panelis terhdap susu kemasan No.
Variabel
Nilai
Jumlah
Skor
Persentase
Panelis 1.
Sangat Enak
4
0
0
0
2.
Enak
3
7
21
14%
3.
Kurang Enak
2
23
46
46%
4.
Tidak Suka
1
20
20
40%
87
Total
Skor maksimal nilai uji adalah 4 x 50 orang atau 200. Tingkat kecenderungan konsumsi dari hasil uji cita rasa, dihitung dengan cara sebagai total skor
berikut : tingkat kelayakan cita rasa =
total skor maksimal
× 100% =
87 200
×
100% = 43,5 %. Jadi, kecenderungan dikonsumsinya susu kemasan oleh lansia berdasarkan hasil uji cita rasa adalah sebesar 43,5% Tabel 8. Skor nilai cita rasa panelis terhdap susu biji kluwih (dengan takaran 2 sendok makan susu klluwih dan 1 sendok teh gula tebu) No.
Variabel
Nilai
Jumlah
Skor
Persentase
Panelis 1.
Enak dan Gurih
4
34
136
68%
2.
Gurih
3
3
9
6%
3.
Sepat dan Gurih
2
6
12
12%
1
7
7
14%
4.
Tidak suka dan sepat Total
164
Tingkat kecenderungan konsumsi dari hasil uji cita rasa, dihitung dengan cara sebagai berikut : tingkat kelayakan cita rasa = total 164 200
total skor skor maksimal
× 100% =
× 100% = 82 %.
Jadi, kecenderungan dikonsumsinya susu biji kluwih oleh lansia berdasarkan hasil uji cita rasa adalah sebesar 82%
24
Tabel 9. Skor nilai cita rasa panelis terhdap susu biji kluwih (dengan takaran 2 sendok makan susu biji kluwih dan 1 s/d 2 sendok teh gula tebu atau sesuai keinginan panelis) No.
Variabel
Nilai
Jumlah
Skor
Persentase
Panelis 1.
Enak dan
4
49
196
98%
Gurih 2.
Gurih
3
0
0
0
3.
Sepat dan
2
0
0
0
1
1
1
2%
Gurih 4.
Tidak suka dan sepat
Total
197
Tingkat kecenderungan konsumsi dari hasil uji cita rasa, dihitung dengan cara sebagai berikut : tingkat kelayakan cita rasa = total 197 200
total skor skor maksimal
× 100% =
× 100% = 98,5 %.
Jadi, kecenderungan dikonsumsinya susu kemasan oleh lansia berdasarkan hasil uji citqqa rasa adalah sebesar 98,5%. Hasil perbandingan tingkat kecenderungan konsumsi panelis terhadap ketiga sampel susu diplot dalam diagram batang. Berikut diagram batang dari persentase nilai cita rasa dari panelis terhadap susu kemasan, susu biji kluwih (takaran 2 sendok makan susu dan 1 sendok teh gula tebu), dan susu biji kluwih (takaran 2 sendok makan susu dan 1 s/d 2 sendok teh gula tebu) :
25
Diagram batang 3. Perbandingan Tingkat Kecenderungan Konsumsi Panelis terhadap Tiga Sampel Susu Berdasarkan Uji Cita Rasa 120.00% 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Uji tahap I
Uji tahap II
Uji tahap III
Susu kemasan Susu biji kluwih dengan takaran 2 sendok makan susu dan 1 sendok teh gula tebu
Susu biji kluwih dengan takaran 2 sendok makan susu dan 1 s/d 2 sendok teh gula tebu
Berdasarkan diagram batang tersebut maka susu biji kluwih termasuk sangat disukai para panelis lansia di wilayah sampel. Kemasan yang paling disukai adalah kemasan dengan komposisi 2 sendok makan susu biji kluwih dan 1 s/d 2 sendok teh gula tebu dalam 200ml air mendidih.
26
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari seluruh rangkaian penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Susu kluwih hasil pengolahan biji kluwih mengandung 55,95% karbohidrat, 13,61% protein, dan 7,77% lemak dengan perbandingan nutrisi lebih baik dari susu sapid dan biji kedelai sehingga layak sebagai pangan asupan nutrisi bagi lansia. 2. Hasil uji cita rasa panelis terhadap ketiga sampel susu menunjukkan bahwa susu biji kluwih termasuk sangat disukai para panelis lansia di wilayah sampel. Kemasan susu kluwih yang paling disukai para lansia adalah kemasan dengan komposisi 2 sendok makan susu biji kluwih dan 1 s/d 2 sendok teh gula tebu dalam 200ml air mendidih.
5.2 Saran Mengingat pentingnya kandungan gizi yang terkandung dalam biji kluwih maka dapat disarankan hal hal sebagai berikut: 1
Susu kluwih dapat diberikan kepada lansia sehingga diperoleh asupan nutrisi yang baik bagi lansia.
2
Penyajian susu kluwih kepada lansia sebaiknya menggunakan takaran 2 sendok makan susu kluwih dan 1 sendok teh gula tebu untik satu gelas air minum.
27
DAFTAR PUSTAKA
Pitojo, Setijo. 2005. Benih Kacang Tanah. Kanisius: Yogyakarta. Anonim , 2009. Pengertian Lansia dan Kebutuhan hidup orang usia lanjut. www.damandiri.or.id Apriyantono A, dkk. 1989. Analisis Pangan. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, IPB. Hadywinoto dan Setiabudhi Tony. 1999. Panduan Gerontologi Tinjauan dari Berbagai Aspek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Press. Constantinides, P. 1994. Pathobiology, Appleton & Lange, Norwalk, Connecticut. Depkes RI. 2003. Pedoman Tata Laksana Gizi Usia Lanjut Untuk Tenaga Kesehatan. Direktorat gizi masyarakat DJBKM. Sastroasmoro, S., Ismael, S. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta. Sagung Seto.
LAMPIRAN I
Tabel 1. Nama Panelis Sampel Lansia ( Lanjut Usia) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Nama Panelis Ni Wayan Tulus Ni Nengah Tambun Ni Made Muka Ni Wayan Kormi Ni Wayan Gabreg Made Karmi Nengah Lupa Nyoman Marsi Wayan Rentog I Wayan Sudarsana Kamajaya Ketut Pidri Nengah Muni Wayan Dadi Nengah Sukerti Gusti Ayu Reken Ni Wayan Dirya I Ketut Dania Ni Wayan Sija I Nyoman Simbir Wayan Rika Ni Nyoman Rinun I Nyoman Lekol Nyoman Ridung Nyoman Geberug Nyoman Raditya Wayan Ramiya Ni Ketut Sangkrig Ni Luh Geberog Ni Nyoman Oka Nengah Kirim Nengah Rincung Wayan Romig Arsana Putu Araka I Nyoman Aryana I Ketut Wijana Ketut Suparma Made Bugar Ketut Mustika I Nyoman Bangkuing Ni Wayan Suarni Ni Ketut Nyeti Ketut Keni I Wayan Darni I Ketut Ruja I Ketut Sulandra Ni Nengah Kama Ni Luh Raiadi Ketut Sutri I Made Wetra Ni Ketut Sukerti
Umur ( tahun ) 62 60 63 65 70 60 69 69 70 69 80 64 69 63 72 67 73 64 63 59 56 73 68 66 62 80 69 66 60 61 66 60 60 60 70 60 75 70 70 65 75 70 70 70 60 65 63 60 76 69
Alamat Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Delodpadonan, Pererenan Br. Pengembungan, Pererenan Br. Pengembungan, Pererenan Br. Pengembungan, Pererenan Br. Pengembungan, Pererenan Br. Pengembungan, Pererenan Br. Pengembungan, Pererenan Br. Pengembungan, Pererenan Br. Pengembungan, Pererenan Br. Pengembungan, Pererenan Br. Pengembungan, Pererenan Br. Pengembungan, Pererenan Br. Pengembungan, Pererenan Br. Pengembungan, Pererenan Br. Pengembungan, Pererenan Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading Br. Negara, Sading
Tabel 2. Pemberian susu kemasan untuk Lansia pada minggu I (7 s/d 9 Agustus 2015) No
1
Nama Panelis
Ni Wayan Tulus
2
Ni Nengah Tambun
3
Ni Made Muka
4
Hasil Observasi Cita Rasa Sisa Air Sisa sampel Cita rasa Kemasan 1 gelas ½ gelas Kurang Enak 0
1 gelas
Tidak Suka
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
Ni Wayan Kormi
0
1 gelas
Tidak Suka
5
Ni Wayan Gabreg
0
1 gelas
Tidak Suka
6
Made Karmi
2 gelas
0
Enak
7
Nengah Lupa
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
8
Nyoman Marsi
0
¾ gelas
Kurang Enak
9
Wayan Rentog
0
1 gelas
Tidak Suka
10
0
1 gelas
Tidak Suka
11
I Wayan Sudarsana Kamajaya Ketut Pidri
0
1 gelas
Tidak Suka
12
Nengah Muni
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
13
Wayan Dadi
0
1 gelas
Tidak Suka
14
Nengah Sukerti
0
1 gelas
Tidak Suka
15
Gusti Ayu Reken
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
16
Ni Wayan Dirya
0
1 gelas
Tidak Suka
17
I Ketut Dania
0
1 gelas
Tidak Suka
18
Ni Wayan Sija
2 gelas
0
Enak
19
I Nyoman Simbir
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
20
Wayan Rika
2 gelas
0
Enak
21
Ni Nyoman Rinun
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
Hari/Tanggal Observasi Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Jum’at, 7 Agustus 2015 Sabtu, 8 Agustus 2015 Sabtu, 8 Agustus 2015 Sabtu, 8 Agustus
22
I Nyoman Lekol
0
1 gelas
Tidak Suka
23
Nyoman Ridung
0
1 gelas
Tidak Suka
24
Nyoman Geberug
0
¾ gelas
Kurang Enak
25
Nyoman Raditya
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
26
Wayan Ramiya
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
27
Ni Ketut Sangkrig
0
1 gelas
Tidak Suka
28
Ni Luh Geberog
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
29
Ni Nyoman Oka
2 gelas
0
Enak
30
Nengah Kirim
0
1 gelas
Tidak Suka
31
Nengah Rincung
0
1 gelas
Tidak Suka
32
Wayan Romig Arsana
2 gelas
0
Enak
33
Putu Araka
0
1 gelas
Tidak Suka
34
I Nyoman Aryana
0
1 gelas
Tidak Suka
35
I Ketut Wijana
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
36
Ketut Suparma
2 gelas
0
Enak
37
Made Bugar
0
1 gelas
Tidak Suka
38
Ketut Mustika
0
1 gelas
Tidak Suka
39
I Nyoman Bangkuing
0
1 gelas
Tidak Suka
40
Ni Wayan Suarni
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
41
Ni Ketut Nyeti
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
42
Ketut Keni
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
43
I Wayan Darni
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
44
I Ketut Ruja
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
2015 Sabtu, 8 Agustus 2015 Sabtu, 8 Agustus 2015 Sabtu, 8 Agustus 2015 Sabtu, 8 Agustus 2015 Sabtu, 8 Agustus 2015 Sabtu, 8 Agustus 2015 Sabtu, 8 Agustus 2015 Sabtu, 8 Agustus 2015 Sabtu, 8 Agustus 2015 Sabtu, 8 Agustus 2015 Sabtu, 8 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015
45
I Ketut Sulandra
0
1 gelas
Kurang Enak
46
Ni Nengah Kama
1 gelas
½ gelas
Kurang Enak
47
Ni Luh Raiadi
0
1 gelas
Tidak Suka
48
Ketut Sutri
2 gelas
0
Enak
49
I Made Wetra
0
1 gelas
Tidak Suka
50
Ni Ketut Sukerti
0
1 gelas
Tidak Suka
Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015
Verivikasi Kepala Laboratorium SMA N 2 MENGWI
I Made Sena Yudana S.Pd NIP. 19660618 200501 1 006
Pembina Pendamping Lapangan
Ni Nyoman Suryani S.Pd, M.Pd NIP. 19700109 200604 2 011
Mengetahui, Kepala SMA N 2 MENGWI
Drs. I Nyoman Windia NIP. 19591231 198603 1 325
Tabel 3. Pemberian Susu biji kluwih dengan takaran 2 sendok makan susu biji kluwih dan 1 sendok teh gula tebu dalam 200ml air panas untuk 1 gelas sampel perlakuan pada Minggu II ( 20 s/d 22 Agustus 2015) No Nama Panelis Hasil Observasi Cita Rasa Hari/Tanggal Observasi Sisa Air Sisa sampel Cita rasa Kemasan Ni Wayan Tulus Sepat dan Jum’at, 20 Agustus 1 0 ¾ gelas Gurih 2015 2 Ni Nengah Tambun Jum’at, 20 Agustus 1 gelas ½ gelas Gurih 2015 3 Ni Made Muka Enak dan Jum’at, 20 Agustus 2 gelas 0 Gurih 2015 4 Ni Wayan Kormi Sepat dan Jum’at, 20 Agustus 0 ¾ gelas Gurih 2015 5 Ni Wayan Gabreg Jum’at, 20 Agustus 1 gelas ½ gelas Gurih 2015 6 Made Karmi Tidak Suka Jum’at, 20 Agustus 0 1 gelas dan Sepat 2015 7 Nengah Lupa Enak dan Jum’at, 20 Agustus 2 gelas 0 Gurih 2015 8 Nyoman Marsi Enak dan Jum’at, 20 Agustus 2 gelas 0 Gurih 2015 9 Wayan Rentog Jum’at, 20 Agustus 1 gelas ½ gelas Gurih 2015 10 I Wayan Sudarsana Sepat dan Jum’at, 20 Agustus 0 ¾ gelas Kamajaya Gurih 2015 11 Ketut Pidri Enak dan Jum’at, 20 Agustus 2 gelas 0 Gurih 2015 12 Nengah Muni Enak dan Jum’at, 20 Agustus 2 gelas 0 Gurih 2015 13 Wayan Dadi Sepat dan Jum’at, 20 Agustus 0 ¾ gelas Gurih 2015 20 Nengah Sukerti Enak dan Jum’at, 20 Agustus 2 gelas 0 Gurih 2015 15 Gusti Ayu Reken Enak dan Jum’at, 20 Agustus 2 gelas 0 Gurih 2015 16 Ni Wayan Dirya Sepat dan Jum’at, 20 Agustus 0 ¾ gelas Gurih 2015 17 I Ketut Dania Enak dan Jum’at, 20 Agustus 2 gelas 0 Gurih 2015 18 Ni Wayan Sija Tidak Suka Jum’at, 20 Agustus 0 1 gelas dan Sepat 2015 19 I Nyoman Simbir Enak dan Sabtu, 21 Agustus 2 gelas 0 Gurih 2015 20 Wayan Rika Tidak Suka Sabtu, 21 Agustus 0 1 gelas dan Sepat 2015 21 Ni Nyoman Rinun 2 gelas 0 Enak dan Sabtu, 21 Agustus
22
I Nyoman Lekol
23
Nyoman Ridung
24
Nyoman Geberug
25
Nyoman Raditya
26
Wayan Ramiya
27
Ni Ketut Sangkrig
28
Ni Luh Geberog
29
Ni Nyoman Oka
30
Nengah Kirim
31
Nengah Rincung
32
Wayan Romig Arsana
33
Putu Araka
34
I Nyoman Aryana
35
I Ketut Wijana
36
Ketut Suparma
37
Made Bugar
38
Ketut Mustika
39
I Nyoman Bangkuing
40
Ni Wayan Suarni
41
Ni Ketut Nyeti
42
Ketut Keni
43
I Wayan Darni
44
I Ketut Ruja
2 gelas
0
2 gelas
0
0
¾ gelas
2 gelas
0
2 gelas
0
2 gelas
0
2 gelas
0
0
1 gelas
2 gelas
0
2 gelas
0
0
1 gelas
2 gelas
0
2 gelas
0
2 gelas
0
0
1 gelas
2 gelas
0
2 gelas
0
2 gelas
0
2 gelas
0
2 gelas
0
2 gelas
0
2 gelas
0
2 gelas
0
Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Sepat dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Tidak Suka dan Sepat Enak dan Gurih Enak dan Gurih Tidak Suka dan Sepat Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Tidak Suka dan Sepat Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih
2015 Sabtu, 21 Agustus 2021 Sabtu, 21 Agustus 2021 Sabtu, 21 Agustus 2021 Sabtu, 21 Agustus 2021 Sabtu, 21 Agustus 2021 Sabtu, 21 Agustus 2021 Sabtu, 21 Agustus 2021 Sabtu, 21 Agustus 2021 Sabtu, 21 Agustus 2021 Sabtu, 21 Agustus 2021 Sabtu, 21 Agustus 2021 Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015
45
I Ketut Sulandra
46
Ni Nengah Kama
47
Ni Luh Raiadi
48
Ketut Sutri
49
I Made Wetra
50
Ni Ketut Sukerti
2 gelas
0
2 gelas
0
2 gelas
0
0
1 gelas
2 gelas
0
2 gelas
0
Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Tidak Suka dan Sepat Enak dan Gurih Enak dan Gurih
Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015 Minggu, 22 Agustus 2015
Verivikasi Kepala Laboratorium SMA N 2 MENGWI
I Made Sena Yudana S.Pd NIP. 19660618 200501 1 006
Pembina Pendamping Lapangan
Ni Nyoman Suryani S.Pd, M.Pd NIP. 19700109 200604 2 011
Mengetahui, Kepala SMA N 2 MENGWI
Drs. I Nyoman Windia NIP. 19591231 198603 1 325
Tabel 4. Pemberian Susu biji kluwih dengan takaran 2 sendok makan susu biji kluwih dan 1 s/d 2 sendok teh gula tebu (takaran panelis) dalam 200ml air panas untuk 1 gelas sampel perlakuan pada Minggu III (4 s/d 6 September 2015) No Nama Panelis Hasil Observasi Cita Rasa Hari/Tanggal Observasi Sisa Air Sisa sampel Cita rasa Kemasan Enak dan Jum’at, 4 September 1 Ni Wayan Tulus 2 gelas 0 Gurih 2015 2 Enak dan Jum’at, 4 September Ni Nengah Tambun 2 gelas 0 Gurih 2015 3 Enak dan Jum’at, 4 September Ni Made Muka 2 gelas 0 Gurih 2015 4 Enak dan Jum’at, 4 September Ni Wayan Kormi 2 gelas 0 Gurih 2015 5 Enak dan Jum’at, 4 September Ni Wayan Gabreg 2 gelas 0 Gurih 2015 6 Enak dan Jum’at, 4 September Made Karmi 2 gelas 0 Gurih 2015 7 Enak dan Jum’at, 4 September Nengah Lupa 2 gelas 0 Gurih 2015 8 Enak dan Jum’at, 4 September Nyoman Marsi 2 gelas 0 Gurih 2015 9 Enak dan Jum’at, 4 September Wayan Rentog 2 gelas 0 Gurih 2015 10 I Wayan Sudarsana Enak dan Jum’at, 4 September 2 gelas 0 Kamajaya Gurih 2015 11 Enak dan Jum’at, 4 September Ketut Pidri 2 gelas 0 Gurih 2015 12 Enak dan Jum’at, 4 September Nengah Muni 2 gelas 0 Gurih 2015 13 Enak dan Jum’at, 4 September Wayan Dadi 2 gelas 0 Gurih 2015 20 Enak dan Jum’at, 4 September Nengah Sukerti 2 gelas 0 Gurih 2015 15 Enak dan Jum’at, 4 September Gusti Ayu Reken 2 gelas 0 Gurih 2015 16 Enak dan Jum’at, 4 September Ni Wayan Dirya 2 gelas 0 Gurih 2015 17 Enak dan Jum’at, 4 September I Ketut Dania 2 gelas 0 Gurih 2015 18 Enak dan Jum’at, 4 September Ni Wayan Sija 2 gelas 0 Gurih 2015 19 Enak dan Sabtu, 5 September I Nyoman Simbir 2 gelas 0 Gurih 2015 20 Enak dan Sabtu, 5 September Wayan Rika 2 gelas 0 Gurih 2015
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
Ni Nyoman Rinun
2 gelas
0
I Nyoman Lekol
2 gelas
0
Nyoman Ridung
2 gelas
0
Nyoman Geberug
2 gelas
0
Nyoman Raditya
2 gelas
0
Wayan Ramiya
2 gelas
0
Ni Ketut Sangkrig
2 gelas
0
Ni Luh Geberog
2 gelas
0
Ni Nyoman Oka
0
1 gelas
Nengah Kirim
2 gelas
0
Nengah Rincung
2 gelas
0
Wayan Romig Arsana
2 gelas
0
Putu Araka
2 gelas
0
I Nyoman Aryana
2 gelas
0
I Ketut Wijana
2 gelas
0
Ketut Suparma
2 gelas
0
Made Bugar
2 gelas
0
Ketut Mustika
2 gelas
0
I Nyoman Bangkuing
2 gelas
0
Ni Wayan Suarni
2 gelas
0
Ni Ketut Nyeti
2 gelas
0
Ketut Keni
2 gelas
0
I Wayan Darni
2 gelas
0
I Ketut Ruja
2 gelas
0
Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Tidak Suka dan sepat Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan
Sabtu, 5 September 2015 Sabtu, 5 September 2015 Sabtu, 5 September 2015 Sabtu, 5 September 2015 Sabtu, 5 September 2015 Sabtu, 5 September 2015 Sabtu, 5 September 2015 Sabtu, 5 September 2015 Sabtu, 5 September 2015 Sabtu, 5 September 2015 Sabtu, 5 September 2015 Sabtu, 5 September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6
45 46 47 48 49 50
I Ketut Sulandra
2 gelas
0
Ni Nengah Kama
2 gelas
0
Ni Luh Raiadi
2 gelas
0
Ketut Sutri
2 gelas
0
I Made Wetra
2 gelas
0
Ni Ketut Sukerti
2 gelas
0
Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih Enak dan Gurih
September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6 September 2015 Minggu, 6 September 2015
Verivikasi Kepala Laboratorium SMA N 2 MENGWI
I Made Sena Yudana S.Pd NIP. 19660618 200501 1 006
Pembina Pendamping Lapangan
Ni Nyoman Suryani S.Pd, M.Pd NIP. 19700109 200604 2 011
Mengetahui, Kepala SMA N 2 MENGWI
Drs. I Nyoman Windia NIP. 19591231 198603 1 325
Tabel 5. Observasi Hasil Perlakuan Tahap I (Susu Kemasan) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 20 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Nama Panelis Ni Wayan Tulus Ni Nengah Tambun Ni Made Muka Ni Wayan Kormi Ni Wayan Gabreg Made Karmi Nengah Lupa Nyoman Marsi Wayan Rentog I Wayan Sudarsana Kamajaya Ketut Pidri Nengah Muni Wayan Dadi Nengah Sukerti Gusti Ayu Reken Ni Wayan Dirya I Ketut Dania Ni Wayan Sija I Nyoman Simbir Wayan Rika Ni Nyoman Rinun I Nyoman Lekol Nyoman Ridung Nyoman Geberug Nyoman Raditya Wayan Ramiya Ni Ketut Sangkrig Ni Luh Geberog Ni Nyoman Oka Nengah Kirim Nengah Rincung Wayan Romig Arsana Putu Araka I Nyoman Aryana I Ketut Wijana Ketut Suparma Made Bugar Ketut Mustika I Nyoman Bangkuing Ni Wayan Suarni Ni Ketut Nyeti Ketut Keni I Wayan Darni I Ketut Ruja I Ketut Sulandra Ni Nengah Kama Ni Luh Raiadi Ketut Sutri I Made Wetra Ni Ketut Sukerti
1 A A A A A A A A A A
2 A A A A A A A A A A
3 A A A A A A A A A A
4 A A A A A A A A A A
5 A A A A A A A A A A
6 B B B B B B B B B B
7 B B B B B B B B B B
8 B D C D D B C C D D
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B B B B B B B B B A B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
D C D D C D D B C B C D D C C C D C B D D B D D C B D D D C C C C C C C D B D D
Tabel 6. Observasi Hasil Perlakuan Tahap II (Susu biji kluwih dengan takaran 2 sendok makan susu dan 1 sendok teh gula tebu ) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 20 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Nama Panelis Ni Wayan Tulus Ni Nengah Tambun Ni Made Muka Ni Wayan Kormi Ni Wayan Gabreg Made Karmi Nengah Lupa Nyoman Marsi Wayan Rentog I Wayan Sudarsana Kamajaya Ketut Pidri Nengah Muni Wayan Dadi Nengah Sukerti Gusti Ayu Reken Ni Wayan Dirya I Ketut Dania Ni Wayan Sija I Nyoman Simbir Wayan Rika Ni Nyoman Rinun I Nyoman Lekol Nyoman Ridung Nyoman Geberug Nyoman Raditya Wayan Ramiya Ni Ketut Sangkrig Ni Luh Geberog Ni Nyoman Oka Nengah Kirim Nengah Rincung Wayan Romig Arsana Putu Araka I Nyoman Aryana I Ketut Wijana Ketut Suparma Made Bugar Ketut Mustika I Nyoman Bangkuing Ni Wayan Suarni Ni Ketut Nyeti Ketut Keni I Wayan Darni I Ketut Ruja I Ketut Sulandra Ni Nengah Kama Ni Luh Raiadi Ketut Sutri I Made Wetra Ni Ketut Sukerti
1 A A A A A A A A A A
2 A A A A A A A A A A
3 A A A A A A A A A A
4 A A A A A A A A A A
5 A A A A A A A A A A
6 B B B B B B B B B B
7 B B B B B B B B B B
8 C B A C B D A A B C
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B B B B B B B B B A B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
A A C A A C A D A D A A A C A A A A D A A D A A A A A A A A A A A A A A D A A
Tabel 7. Observasi Hasil Perlakuan Tahap III (Susu biji kluwih dengan takaran 2sendok makan susu dan 1 s/d 2sendok teh gula tebu ) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A A A A A A A A A A
2 A A A A A A A A A A
3 A A A A A A A A A A
4 A A A A A A A A A A
5 A A A A A A A A A A
6 B B B B B B B B B B
7 B B B B B B B B B B
8 A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A A
B B B B B B B B B B B B B B B B B B A B B B
B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
A A A A A A A A A A A A A A A A A A D A A A
A A A A A A A
A A A A A A A
A A A A A A A
A A A A A A A
A A A A A A A
B B B B B B B
B B B B B B B
A A A A A A A
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
Nama Panelis Ni Wayan Tulus Ni Nengah Tambun Ni Made Muka Ni Wayan Kormi Ni Wayan Gabreg Made Karmi Nengah Lupa Nyoman Marsi Wayan Rentog I Wayan Sudarsana Kamajaya Ketut Pidri Nengah Muni Wayan Dadi Nengah Sukerti Gusti Ayu Reken Ni Wayan Dirya I Ketut Dania Ni Wayan Sija I Nyoman Simbir Wayan Rika Ni Nyoman Rinun I Nyoman Lekol Nyoman Ridung Nyoman Geberug Nyoman Raditya Wayan Ramiya Ni Ketut Sangkrig Ni Luh Geberog Ni Nyoman Oka Nengah Kirim Nengah Rincung Wayan Romig Arsana Putu Araka I Nyoman Aryana I Ketut Wijana Ketut Suparma Made Bugar Ketut Mustika I Nyoman Bangkuing Ni Wayan Suarni Ni Ketut Nyeti Ketut Keni I Wayan Darni I Ketut Ruja I Ketut Sulandra Ni Nengah Kama Ni Luh Raiadi Ketut Sutri I Made Wetra
A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B
B B B B B B B B B B
A A A A A A A A A A
50
Ni Ketut Sukerti
A
A
A
A
A
B
B
A
11 12 13 20 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
LAMPIRAN II GAMBAR PEMBUATAN BUBUK KLUWIH
1.Pencarian buah kluwih
2.Pemisahan biji dari daging kluwih
3.Pencucian biji kluwih
4.Perebusan biji kuwih
5.Pengupasan kulit biji kluwih
6.Penjemuran daging biji kluwih
7.Penumbukan daging biji kuwih
8. Pemblenderan biji kluwih
9.Pengayakan bubuk kluwih
LAMPIRAN III GAMBAR PERLAKUAN OBSERVASI
Memasukan bubuk kluwih
Memasukan gula tebu kedalam susu biji kluwih
Menuangkan air kedalam susu biji kluwih
Pengadukan susu biji kluwih
Kegiatan senam lanjut usia
Pemberian susu biji kluwih kepada lanjut usia
Lanjut usia mengkonsumsi susu biji kluwih
Wawancara terhadap lanjut usia
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG PEMERINTAH DESA, PERBEKEL DESA PERERENAN Alamat Banjar Delodpadonan, Desa Pererenan, Kec. Mengwi, Kab. Badung
SURAT KETERANGAN NOMOR : 1 66/NGR/XII/20
Yang bertanda tangan dibawah ini, Perbekel Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, dengan ini menerangkan bahwa : Nama
: Ni Komang Ayu Nila Ratna
NISN
: 9994557963
Nama
: Ni Kadek Indira Indrayani
NISN
: 0003396704
Judul Penelitian : KEARIFAN PANGAN LOKAL BIJI KLUWIH SEBAGAI SUSU BERNUTRISI TINGGI UNTUK ASUPAN GIZI LANJUT USIA (LANSIA) Memang benar siswa tersebut diatas melakukan penelitian di Br.Delod Padonan dan Br.Pengembungan Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung-Bali dari tanggal 7 Agustus 2015 sampai tanggal 5 September 2015. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
7 September 2015
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG PEMERINTAH DESA, PERBEKEL DESA PERERENAN Alamat Banjar Negara, Desa Sading, Kec. Mengwi, Kab. Badung
SURAT KETERANGAN NOMOR : 070/1008/Kesra
Yang bertanda tangan dibawah ini, Kelian Dinas Banjar Negara Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, dengan ini menerangkan bahwa : Nama
: Ni Komang Ayu Nila Ratna
NISN
: 9994557963
Nama
: Ni Kadek Indira Indrayani
NISN
: 0003396704
Judul Penelitian : KEARIFAN PANGAN LOKAL BIJI KLUWIH SEBAGAI SUSU BERNUTRISI TINGGI UNTUK ASUPAN GIZI LANJUT USIA (LANSIA) Memang benar siswa tersebut diatas melakukan penelitian di Br. Negara, Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung-Bali dari tanggal 8 Agustus 2015 sampai tanggal 6 September 2015. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. 7 September 2015
Agustus
Ni Komang Ayu Nila Ratna
Juli
Ni Komang Ayu Nila Ratna
7 7
7 4
8
Agustus
LAMPIRAN V LAMPIRAN ANGKET OBSERVASI I, II dan III 1. Apakah Bapak atau Ibu mengenal kluwih? a. Ya b. Tidak 2. Apakah Bapak atau Ibu pernah menkonsumsi sayur kluwih? a. Pernh b. Tidak 3. Apakah Bapak atau Ibu pernah menyukai sayur kluwih? a. Ya b. Tidak 4. Apakah Bapak atau Ibu pernah menkosumsi biji kluwih? a. Pernah b. Tidak 5. Apakah Bapak atau Ibu menyukai biji kluwih a. Ya b. Tidak 6. Apakah bapak atau Ibu menyukai susu? a. Ya b. Tidak 7. Apakah Bapak atau Ibu pernah mengenal susu biji kluwih (timbul)? a. Ya b. Tidak 8. Menurut Bapak atau Ibu bagaimana rasa susu kluwih yang dihidangkan? a. Sangat Enak b. Enak c. Kurang enak d. Tidak suka
Verivikasi Kepala Laboratorium SMA N 2 MENGWI
I Made Sena Yudana S.Pd NIP. 19660618 200501 1 006
Pembina Pendamping Lapangan
Ni Nyoman Suryani S.Pd, M.Pd NIP. 19700109 200604 2 011 Mengetahui, Kepala SMA N 2 MENGWI
Drs. I Nyoman Windia NIP. 19591231 198603 1 325
LAMPIRAN ANGKET OBSERVASI II dan III 1. Apakah Bapak atau Ibu mengenal kluwih? c. Ya d. Tidak 2. Apakah Bapak atau Ibu pernah menkonsumsi sayur kluwih? c. Pernh d. Tidak 3. Apakah Bapak atau Ibu pernah menyukai sayur kluwih? c. Ya d. Tidak 4. Apakah Bapak atau Ibu pernah menkosumsi biji kluwih? c. Pernah d. Tidak 5. Apakah Bapak atau Ibu menyukai biji kluwih c. Ya d. Tidak 6. Apakah bapak atau Ibu menyukai susu? c. Ya d. Tidak 7. Apakah Bapak atau Ibu pernah mengenal susu biji kluwih (timbul)? c. Ya d. Tidak 8. Menurut Bapak atau Ibu bagaimana rasa susu kluwih yang dihidangkan? a. Enak dan Gurih b. Gurih c. Sepat dan Gurih d. Tidak suka dan Sepat
Verivikasi Kepala Laboratorium SMA N 2 MENGWI
I Made Sena Yudana S.Pd NIP. 19660618 200501 1 006
Pembina Pendamping Lapangan
Ni Nyoman Suryani S.Pd, M.Pd NIP. 19700109 200604 2 011 Mengetahui, Kepala SMA N 2 MENGWI
Drs. I Nyoman Windia NIP. 19591231 198603 1 325
KURIKULUM VITAE BIODATA PENELITI I
Nama Lengkap
: Ni Komang Ayu Nila Ratna
TTL
: Kerobokan, 7 Juli 1999
Sekolah
: SMA Negeri 2 Mengwi
Alamat Sekolah
: Jalan Raya Munggu-Tanah Lot, Mengwi
e-mail
:
[email protected]
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Br.Batan Tanjung, Cemagi, Mengwi, Badung, Bali
No.Telp /HP
:
Kelas
: XI
Agama
: Hindu
Hobi
: Menulis
Cita-Cita
: Dosen Biologi
Motto
: Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha..
083119380394
Karya Tulis yang Pernah Dibuat: 1) PEMBERDAYAAN SAMPAH BUAH PALEM (Arecaeae) SEBAGAI RACUN KEONG MAS (Pomacea canaliculata L.) DALAM UJI ORGANOLEPTIK. 2) LIMBAH BIJI BUAH PALEM PUTRI (Veitchia merillii) SEBAGAI BIOMOLUSKISIDA DALAM PEMBRANTASAN HAMA KEONG MAS (Pamocea calaniculata L.)
PADA TANAMAN PADI (Oryza
sativa). 3) PEMANFAATAN LIMBAH BUAH PALEM PUTRI (Veitchia merillii) SEBAGAI PUPUK ORGANIK PERTUMBUHAN PLANLET DALAM BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK 4) PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DAN KEONG MAS (Pomacea canaliculata L) SEBAGAI PAKAN ITIK (Anas moscha) 5) SUMUR BOR RESAPAN SEBAGAI DRAINASE PENGENDALI AIR BANJIR KE DALAM BATUAN LOLOS AIR
BIODATA PENELITI II
Nama Lengkap
: Ni Kadek Indira Indrayani
TTL
: Pererenan, 10 Juli 2000
Sekolah
: SMA Negeri 2 Mengwi
Alamat Sekolah
: Jalan Raya Munggu-Tanah Lot, Mengwi
e-mail
:
[email protected]
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Br.Delodpadonan, Pererenan, Mengwi, Badung, Bali
No.Telp /HP
:
Kelas
: X
Agama
: Hindu
Hobi
: Menulis
Cita-Cita
: Dokter
Motto
: Berbuat terus dan lebih baik dari hari-hsri kemarin. I
085792883203
can do it Karya Tulis yang Pernah Dibuat: 1) PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DAN KEONG MAS (Pomacea canaliculata L) SEBAGAI PAKAN ITIK (Anas moscha)