ASUHAN KEPERAWATAN PADA “Tn N.P” DENGAN DIAGNOSA MEDIS “HIPERTENSI” DI RUANG DAHLIA GARING- BRSU TABANAN TANGGAL 8-11 FEBRUARI 2012 I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN 1. Identitas a. Identitas Pasien Nama
: Tn N.P
Umur
: 70 Tahun
Agama
: Hindu
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status
: Menikah
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Petani
Suku Bangsa
: Indonesia
Alamat
: Br. Bantas Tengah Kaja
Tanggal Masuk
: 31 Januari 2012
Tanggal Pengkajian
: 8 Februari 2012
No. Register
: 353501
Diagnosa Medis : CVA INFARK + HIPERTENSI b. Identitas Penanggung Jawab Nama
: Tn G.S
Umur
: 26 Tahun
Hub. Dengan pasien
: Anak Kandung
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Br. Bantas Tengah Kaja
2. Status Kesehatan a. Status Kesehatan Saat Ini 1) Keluhan Utama (Saat MRS dan Saat Ini) a) Saat MRS Klien diantar ke IRD BRSU Tabanan pada pukul 19.00 WITA tanggal 31 Januari 2012 dengan keluhan utama lemas (kesemutan) pada tangan kiri. b) Saat Pengkajian Keluhan utama saat dikaji adalah nyeri pada tangan kiri.
P Q
: Nyeri terasa apabila menggenggam. : Nyeri kepala cenat-cenut, nyeri di tangan seperti di remas-
remas. R : Nyeri kepala dan nyeri ekstremitas atas. S : 4 (dari skala 0-10). T : Kadang-kadang hilang timbul. 2) Alasan Masuk Rumah Sakit dan Perjalanan Penyakit Saat Ini Istri klien mengatakan, klien tidak mau makan dan minum, lemas serta nyeri pada bagian tangan kiri sejak tanggal 18 Januari 2012 pukul 17.00 WITA, karena kesehatan klien tidak kunjung membaik akhirnya pada tanggal 31 Januari 2012 pukul 19.00 WITA dibawa berobat ke BRSU Tabanan dan dokter mendiagnosa kklien mengalami CVA Infark + Hipertensi dan harus mendapat perawatan inap di rumah sakit. Keadaan pasien selama dirawat di rumah sakit belum kunjung membaik. Nyeri, lemas, dan nafsu makannya yang turun masih belum bisa dikendalikan. 3) Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasinya Istri klien mengatakan, klien sempat dibawa ke mantri dekat rumahnya pada tanggal 18 Januari 2012 pada pukul 18.30 WITA. Saat di mantri klien tidak diberikan obat penghilang rasa nyeri dan tidak ada perubahan. Pada tanggal 31 Januari 2012 pukul 19.00 WITA, klien langsung dibawa ke BRSU Tabanan. b. Status Kesehatan Masa Lalu 1) Penyakit yang Pernah Dialami Istri klien mengatakan klien pernah mengalami demam, pilek, batuk dan mempunyai penyakit reumatik dan hipertensi tidak terkontrol. Penyakit reumatik dan hipertensi tidak terkontrol ini dialami pasien sejak berumur 67 tahun. 2) Pernah Dirawat Istri klien mengatakan, klien tidak pernah dirawat di rumah sakit. 3) Alergi Istri klien mengatakan klien tidak mempunyai riwayat alergi seperti alergi obat maupun makanan. 4) Kebiasan (Merokok/Kopi/Alkohol, dll) Istri klien mengatakan, klien mempunyai kebiasasan minum 2 gelas kopi dalam sehari, klien tidak merokok, dan minum alkohol. c. Riwayat Penyakit Keluarga
Istri klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi di dalam anggota keluarga (ayah klien), dan tidak memiliki riwayat penyakit : DM, jantung, asma.
: Keluarga yang terkena hipertensi d . Diagnosa Medis dan Therapy Diagnosa medis : CVA Infark + Hipertensi Therapy : - RL 20 tpm 3 x 500 ml/hari. - Ondencentron 1x1 ampl (1 x 4 mg). - Ranitide 1 x 1 ampl (1 x 30 mg). - Betahistine 3x1 tab (500 gr). - Brainact 2 x 500 gram. - Neurotam 12 gram (4 x 3 gr). -Pletaal 2 x 50 gram 3. Pola Kebutuhan Dasar (Data Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual) a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit klien. Klien dan keluarganya apabila mengalami sakit langsung dibawa ke mantri atau rumah sakit. b. Pola Nutrisi Metabolik Sebelum Sakit
Istri klien mengatakan klien biasa maka nasi 3 kali sehari, semua jenis sayur mau dimakan dan lauk seperti : telur, ayam, ikan laut, klen minum air 6 gelas/hari (1500 ml). A : BB = 50 kg TB = 162 cm Lingkar lengan atas = 23 cm Lingkar pinggang = 92 cm Lingkar kepala = 53 cm B : Pemeriksaan penunjang tentang nutrisi klien tidak bermasalah. C : Keadaan klien sehat. D : Klien tidak melakukan diet. Semua jenis makanan klien makan. E : Lingkungan klien bersih dan nyaman. F : Klien tidak lelah. Saat Sakit Istri klien mengatakan klien mual dan hanya makan bubur 5 sendok dan minum 4 gelas air putih (1000 ml) dalam sehari. A : BB = 50 kg TB = 162 cm Lingkar lengan atas = 23 cm Lingkar pinggang = 92 cm Lingkar kepala = 53 cm B : Pemeriksaan penunjang klien terkait nutrisi tidak bermasalah. C : Keadaan klien tidak sehat. D : Klien melakukan diet hipertensi. E : Lingkungan klien bersih dan nyaman. F : Klien tidak lelah. c. Pola Eliminasi 1) BAB Sebelum Sakit Istri klien mengatakan bahwa klien terbiasa BAB 1X/hari dengan feses berwarna coklat kekuningan dan lembek, jumlah feses sedang, bau feses tidak khas, dan terdapat air ± 200 cc. Saat Sakit Istri klien mengatakan semenjak dibawa ke rumah sakit, klien belum BAB yaitu sejak tanggal 06 Februari 2012. 2) BAK Sebelum Sakit Istri klien mengatakna bahwa klien BAK 2-4x sehari dengan warna urine kuning dan tidak terlalu pekat, bau pesing tidak menyengat, jumlah urine sebanyak 500 cc dalam satu kali berkemih. Saat sakit
Istri klien mengatakan bahwa klien BAK 3 x sehari dengan warna urine kuning, bau khas urin sebanyak 250 cc. d. Pola Aktivitas dan Latihan 1) Aktivitas Kemammapuan
0 1 2
Perawatan Diri Makan dan minum Mandi Toileting Berpakaian Berpindah
3 4 Ket : 0 : Mandiri 1 : Alat bantu 2 : Dibantu orang lain 3 : Dibantu orang lain dan alat 4 : Tergantung total
2) Latihan Sebelum Sakit Istri klien mengatakan pekerjaan klien bertani, rutin dilakukan sebelum sakit. Aktivitas klien dilakukan sendiri (mandiri). Saat Sakit Istri klien mengatakan, klien hanya berada di tempat tidur, aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat. e. Pola Kognitif dan Persepsi Klien mengatakan dapat mendengar (tidak tuli), penciuman, perabaan, merasakan sesuatu tidak ada masalah, penglihatan sedikit rabun. f. Pola Persepsi-Konsep Diri Sebelum Sakit Peran : Sebagai kepala keluarga. Ideal Diri : Tidak bermasalah. Identitas : Tidak bermasalah. Harga diri : Tidak bermasalah. Saat Sakit Peran : Sebagai kepala keluarga. Ideal Diri : Tidak bermasalah. Identitas : Tidak bermasalah. Harga diri : Tidak ada perubahan. g. Pola Tidur dan Istirahat Sebelum Sakit Istri klien mengatakan, klien terbiasa untuk tidur malam pukul 23.00 WITA dan bangun pagi pukul 05.00 WITA. Saat sakit Istri klien mengatakan klien hanya bisa tidur saja, bangun hanya untuk makan dan minum. Tidur selama ± 8 jam/hari. h. Pola Peran-Hubungan
Istri klien mengatakan klien akur dengan keluarganya, hubungan klien dengan keluarga baik maupun dengan tetangga. i. Pola Seksual-Reproduksi Sebelum Sakit Istri klien mengatakan kita memiliki hanya satu istri dan satu orang anak laki-laki. Saat Sakit Istri klien mengatakan masih sama saat sebelum sakit. j. Pola Toleransi Stres-Koping Istri klien mengatakan klien jarang bertengkar dengan keluarga dan jika terdapat masalah, klien dapat mengatasi dengan baik. k. Pola Nilai-Kepercayaan Istri klien mengatakan klien taat beribadah di rumah (sanggah) 2 kali sehari dan saat sakit hanya dibantu keluarga. 4. Pengkajian Fisik a. Keadaan Umum Klien terlihat lemah, gelisah, dan mengatakan nyeri pada tangan sebelah kiri, dan klien tampak pucat. Tingkat kesadaran : GCS : Verbal : 5 Psikomotor : 4 Mata : 4 b. Tanda-Tanda Vital Nadi : 80x/menit Suhu : 36°C TD : 150/90 mmHg RR : 20x/menit c. Keadaan Fisik a) Kepala dan leher I : Bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, pediculus capitis dan dendraf. P : Tidak ada hematoma, edema, dan nyeri tekan. Mata I : Bentuk mata simetris, pupil isokor, sklera putih (anikterik), konjungtiva anemis, pergerakan mata (kirikanan, atas-bawah). P : Tidak ada nyeri tekan pada bola mata. Hidung I : Bentuk hidung simetris, pernapasan cuping hidung tidak ada, tidak ada sekret, tidak terdapat polip.
P : Tidak ada nyeri tekan sinus. Telinga I :
Bentuk telinga simetris, terdapat serumen.
P :
Tidak ada nyeri tekan pada telinga.
Mulut I : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, warna merah muda, idak ada stomatitis, tidak ada karies, lidah bersih. P : Tidak ada nyeri tekan pada lidah. Leher I : Leher antara leher kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada hematoma, JVP < 4 cm. P : Tidak ada pembesaran kelenjar limfa, tiroid, dan tidak ada nyeri tekan. b) Dada Paru I : Bentuk dan gerakan dada simetris, tidak ada retraksi otot nafas P : Tidak ada nyeri tekan pada dada, taktil vocal premitus normal. P : Tidak ada suara tambahan, getaran suara yang dihasilkan oleh perkusi adalah sonor. A : Suara paru vesikuler. Jantung I : Dada simetris, ictus cordis terlihat pada ICS V medline clavicula. P : Iktus cordis teraba pada medline clavicula ICS V seperti hentakan kuat, dirasakan dalam dimameter 2 cm. P : Batas jantung normal midline clavicula ICS 3-5 (dulness). A : Suara jantung S1, S2 tunggal reguler, tidak ada suara tambahan.
Payudara dan Ketiak I : Payudara (dada) simetris, tidak ada lesi, persebaran bulu ketiak merata. P : Tidak ada nyeri tekan pada payudara dan ketiak. Abdomen I : Tidak ada lesi, tidak ada edema dan hematoma. A : Bising usus terdengar 12 kal per menit. P : Tidak ada nyeri tekan pada perut. P : Suara ketukan terdengar timpani. c) Genetalia - Tidak terkaji d) Integumen I
: Tidak ada lesi dan hematoma, suhu tubuh normal (36°C37°C), tidak ada sianosis dan edema.
P
: Tidak ada nyeri tekan, turgor kulit elastis.
e) Ekstremitas 1. Atas : I : Tidak terdapat lesi, edema, fraktur dan benjolan. P : Turgor kulit elastis, akral hangat, CRT < 3 detik, tidak ada nyeri tekan. 2. Bawah I : Tidak ada lesi, hematoma, edema dan fraktur. P : Turgor kulit elastis, CRT < 3 detik, tidak ada nyeri tekan. f) Neurologis 1. Status Mental dan Emosi Pasien terlihat emosinya stabil. 2. Pengkajian Saraf Kranial Hasil pemeriksaan penunjang : Lesi pada nerve VII meringis : sudut bibir kiri tertinggal. XII disartri Menjulur : deviasi ke kiri. 3. Pemeriksaan Refleks Kemampuan pergerakan sendi Terbatas pada bagian tangan kiri Kekuatan otot
555
333
555
333
tonus
N
N
g) Pemeriksaan Penunjang 1. Data Laboratorium Yang Berhubungan Tanggal 31 Januari 2012 No
Pemeriksaan
Hasil
Nilai normal 46-10,2 2-6,9 0,6-0,7 0-0,9 0-0,7 0-0,2 4,04-6,13 12,2-18,1 37,7-53,7 80-97 31,6-35,4 11,6-14,6 142-424 0-99,9
Satuan
Interpretasi
1 WBC 7,78 k/ul Normal 2 NEW 3,17 k/ul Normal 3 LYM 3,58+ k/ul Meningkat 4 MONO 0,666 k/ul Normal 5 EOS 0,317 k/ul Normal 6 BASO 0,038 k/ul Normal 7 RBC 5,03 M/ul Normal 8 HGB 13,5 g/dl Normal 9 HCT 43,3 % Normal 10 MCV 86,1 Fl Normal 11 MCHC 31,3 g/dl Normal 12 RDW 13,9 % Normal 13 PLT 171 k/ul Normal 14 MPV 7,9 fL Normal 2. Pemeriksaan Radiologi USG : gambaran proses pada kedua ginjal. Fota dada dan CT scan : gambaran thorax dan CT scan kepala. 3. Hasil konsultasi : 4. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Lain Kimia klinik Tanggal 31-01-2012 No
Parameter
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Glukosa puasa Glukosa 2JPP Glukosa sewaktu Trigliserida Cholesterol-T LDL-Chol HDL-Chol Ratio chol total/HDL choles Hbs Ag Anti HCV Protein total Albumin Globulin BUN Creatinine Asam urat
5. Analisa Data a. Tabel Analisa Data
Hasil 76 207* 139* 52 -
Nilai dan satuan 74-105 mg/dl 70-120 mg/dl 70-110 mg/dl 30-150 mg/dl 130-200 mg/dl 100-120 mg/dl 35-60 mg/dl < 4,5 (-) negatif (-) non reaktif 6,4-8,2 gr/dl 3,4-5,0 gr/dl 1,4-4,5 gr/dl 7-18 mg/dl 0,6-1,3 mg/dalam 2,6-7,2 mg/dl
Interpretasi -
Normal Meningkat Meningkat
Normal -
NO 1.
DATA DS : Klien mengeluh lemas dan nyeri pada tangan kiri serta sakit kepala.
INTERPRETASI
MASALAH
Vasokontriksi balik vena
Nyeri akut
Penurunan curah jantung
P : Nyeri terasa apabila
menggenggam.
Suplai O2 otal Resistensi pembuluh Darah otak
Q : Nyeri kepala cenatcenut, nyeri di tangan seperti di remas-remas. R : Nyeri kepala dan
Tekanan pembuluh darah otak
nyeri ekstremitas
Gangguan perfusi
atas
jaringan cerebral
S : 4 (dari skala 0-10). T : Kadang-kadang
Nyeri akut
hilang timbul. DO: Klien terlihat tidak nyaman, tampak meringis, dan gelisah. 2.
TD : 150/90 mmHg. DS : Klien mengeluh lemas DO: Klien terlihat lemah dan lebih banyak tidur serta ADL terlihat dibantu oleh keluarga
3.
DS : Klien mengatakan mual dan tidak
Vasokontriksi Afterload Penurunan curah jantung Fatique (kelemahan fisik) Intoleransi aktivitas
Intoleransi
Suplai O2 otak
Defisit nutrisi
aktivitas
nafsu makan
Tekanan pembuluh darah otak meningkat Tekanan intraakranial meningkat Mual, tidak napsu makan Intake tidak adekuat Defisit nutrisi
DO: Klien terlihat makan hanya 5 sendok dari porsi yang diberikan. Klien tampak pucat
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan/Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas No. 1
Tanggal/ Jam Ditemukan Rabu, 08-02-2012 Defisit Pkl 08.00 WITA
Tanggal
Diagnosa Keperawatan nutrisi
berhubungan
dengan
TTD
Teratasi 10-02-12
(Wira)
10-02-12
(Wira)
10-02-12
(Wira)
keengganan untuk makan ditandai dengan nafsu makan menurun dan membran mukosa
2
pucat. Rabu, 08-02-2012 Nyeri akut Pkl 08.00 WITA
berhubungan
dengan
agen
pencedera fisiologis (tekanan darah yang tinggi) ditandai dengan klien mengeluh nyeri, tampak meringis, gelisah, dan tekanan
3
darah meningkat. Rabu, 08-02-2012 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Pkl 08.00 WITA
kelemahan ditandai dengan klien mengeluh lelah,
merasa
tidak
nyaman
selama
beraktivitas (ADL dibantu), dan merasa lemah. III INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/Tan
No
Tujuan dan
ggal
Dx.
Kriteria Hasil
Rabu, 08-022012
1
Setelah diberikan
Rencana Keperawatan
Intervensi Observasi klien
Rasional Mengontrol
asuhan
selama dan
asupan
keperawatan
setelah pemberian
makanan yang
selama 3x24 jam
makan/makanan
diberikan
diharapkan pasien mampu memenuhi kebutuhan nutrisi dengan KH : Pasien menunjukkan peningkatan
ringan untuk menyakinkan bahwa intake/asupan makanan yang cukup tercapai
nafsu makan
dan
yaitu 3 kali
dipertahankan.
dalam satu hari dengan asupan
(O) Beri obat-obatan
zat gizi
sebelum makan
mencukupi
seperti vitamin
kebutuhan nutrisi tubuh.
caviplex. (N) Ajarkan dan
sudah cukup. Menambah nafsu makan pasien. Menambah pengetahuan pasien dan orang terdekatnya tentang konsep nutrisi. Mengembang kan rencana keperawatan
dukung konsep
dengan ahli
nutrisi yang baik
gizi untuk
dengan klien dan
menangani
orang terdekat
masalah
klien dengan
nutrisi pasien.
tepat. (E) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (ahli gizi) untuk mengembangkan rencana
TTD
(Wira)
perawatan dengan melibatkan klien dan orang terdekatnya dengan tepat. (C)
Rabu, 08-022012
2
Setelah diberikan
Monitor tingkat
Mengetahui
asuhan
kesadaran dan
tingkat
keperawatan
tanda-tanda vital
kesadaran
selama 3x24 jam diharapkan pasien
klien. (O) Lakukan
tidak merasa nyeri
pengkajian nyeri
dengan KH :
komprehensif
Pasien tidak
meliputi lokasi,
mengeluh nyeri. Klien tidak meringis (skala nyeri wajah 0) Klien tidak
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau
dan tandatanda vital klien. Mengetahui perubahan skala nyeri. Mengurangi rasa nyeri. Mengurangi rasa gelisah pada pasien. Memberi
merasa gelisah
beratnya nyeri
dan bisa
dan faktor
pengetahuan
pencetus. (O) Berikan
kepada klien
beristirahat. Tekanan darah normal 140/90 mmHg.
analgesik betahistine tambahan dan/ atau pengobatan jika diperlukan
maupun orang terdekat dan keluarganya tentang nyeri. Mendapat
untuk
informasi
mengoptimalkan
dari dokter
respon nyeri. (N) Dukung istirahat/tidur
untuk tindakan
(Wira)
yang adekuat
pemberian
untuk membantu
obat
penurunan nyeri.
analgesik.
(N) Berikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan dan respon keluarga terhadap pengalaman nyeri. (E) Kolaborasi dengan dokter apakah obat, dosis, rute pemberian, atau perubahan interval dibutuhkan, buat rekomendasi khusus berdasarkan prinsip analgesik. (C)
Rabu,
3
Setelah diberikan
Monitor toleransi
Mengobserva
pasien terhadap
si toleransi
asuhan
08-02-
keperawatan
2012
selama 3x24 jam
aktivitas. (O) Lakukan ROM
diharapkan pasien
aktif untuk
dapat melakukan
menghilangkan
aktivitas sendiri
ketegangan otot.
dengan KH : Pasien mudah dalam
opasien terhadap aktivitas. Melatih otot pasien agar
(N) Instruksikan
melakukan aktivitas hidup harian. Pasien mampu
mampu dalam
pasien dan
melakukan
keluarga
aktivitas
mengenai
sehari-hari. Memberi
pembatasan
melakukan
aktivitas terkait
penjelasan
aktivitas
dengan aktivitas
kepada
sehari-hari. Pasien mampu
sehari-hari. (E) Berkolaborasi
pasien dan keluarganya
menunjukkan
dengan ahli terapi
kemampuan
tentang
fisik dalam
untuk
aktivitas
perencanaan dan
melakukan
yang perlu
pemantauan
dibatasi
program aktivitas
untuk
tugas seharihari.
dari pasien. (C)
dilakukan. Menentukan rencana terapi fisik yang akan dilakukan kepada pasien
IV IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Hari/Jam/
No.
Tindakan Keperawatan
Evaluasi Proses
TTD
(Wira)
Tanggal Rabu, 08-
Dx 1
Memberi obat
DS : Pasien mengatakan
penambah nafsu makan
tidak mual setelah minum
Pukul
(vitamin caviplex)
vitamin.
11.00
sebanyak 1 tablet
DO : Pasien terlihat tidak
melalui oral.
alergi terhadap vitamin
Diskusi dengan ahli
yang diberikan. DS : -
gizi tentang masalah
DO : -
02-2012
Rabu, 08-
1
02-2012 Pukul
asupan makanan yang
13.00
diberikan kepada
Kamis,
2
pasien. Mengukur TTV pasien DS : Pasien mengatakan rasa sakit di kepala
09-02-
berkurang.
2012
DO : TD : 130/80
Pukul
N : 80x/menit
08.00
S Kamis,
2
Mengkaji skala nyeri
: 36,5°C
RR : 20x/menit DS : P : Nyeri ketika bergerak dan
09-022012
menggenggam.
Pukul
Q : Seperti diremas
10.00
R : Dikepala dan tangan kiri S : Skala 4 T : Kadang-kadang
Kamis,
2
09-02-
Konsultasi ke dokter
DO : Pasien terlihat gelisah. DS : -
untuk memberikan obat
DO : -
2012
pereda nyeri
Pukul
(analgesik).
10.30 Kamis, 09-02-
1
Mengobservasi pasien
DS : Pasien mengatakan
selama pasien makan
nafsu makan sudah mulai
(Wira)
(Wira)
2012
untuk memastikan
bertambah dan rasa mual
Pukul
nutrisi cukup dan dapat
tidak terlalu terasa saat
12.00
dipertahankan.
makan. DO : Pasien terlihat makan dengan porsi yang cukup banyak dari
Menjelaskan kepada
sebelumnya. DS : Pasien mengatakan
pasien dan keluarganya
bahwa ia menjadi lebih
2012
tentang pentingnya
mengerti tentang
Pukul
nutrisi yang baik bagi
pemenuhan nutrisi bagi
12.30
tubuh.
tubuh.
Kamis,
1
09-02-
DO : Pasien terlihat memahami apa yang telah Memberikan obat
dijelaskan. DS : Pasien mengatakan
pereda nyeri
tidak merasakan mual
2012
(analgesik) betahistine
setelah minum obat ini.
Pukul
50 mg melalui oral.
DO : Pasien terlihat tidak
Kamis,
2
09-02-
17.00
mendapat reaksi alergi
Kamis,
Memberi informasi
setelah minum obat ini. DS : Pasien dan keluarga
kepada pasien dan
mengatakan dapat
2012
keluarga tentang
memahami hal yang
Pukul
pembatasan aktivitas
disampaikan.
17.15
yang harus dilakukan.
DO : Pasien dan keluarga
3
09-02-
(Wira)
(Wira)
terlihat antusias mendengarkan apa yang Kamis, 09-02-
3
Berdiskusi dengan ahli
dijelaskan. DS : -
terapi fisik untuk
DO : -
2012
memantau aktivitas
Pukul
fisik dari pasien.
(Wira)
18.00 Kamis,
2
Mengkaji skala nyeri
DS : P : Nyeri ketika menggenggam
09-02-
tangan.
2012 Pukul
Q : Seperti diremas
19.20
R : Di tangan kiri S : Skala 3 T : Kadang-kadang DO : Pasien terlihat tidak
Jum’at,
2
Mengukur TTV pasien
nyaman. DS : Pasien mengatakan
10-02-
rasa sakit di kepala
2012
makin berkurang. DO: TD : 130/90
Pukul
N : 85x/menit
06.30
S Jum’at,
3
10-02-
: 36,8°C
Mengkaji toleransi
RR : 24x/menit DS : Pasien belum bisa
pasien terhadap
beraktivitas dan pasien
2012
aktivitas dan membantu dapat melakukan tindakan
Pukul
pasien melakukan
ROM dengan baik.
08.00
ROM aktif
DO : Pasien terlihat lebih
(menggerakkan sendi)
nyaman setelah dilakukan
untuk mencegah
tindakan ROM.
ketegangan otot. Memberi obat
DS : Pasien mengatakan
penambah nafsu makan
tidak merasa mual setelah
2012
(vitamin caviplex)
minum vitamin ini.
Pukul
sebanyak 1 tablet
DO : Pasien terlihat tidak
11.00
melalui oral.
mengalami alergi setelah
Mengobservasi pasien
minum vitamin ini. DS : Pasien mengatakan ia
selama pasien makan
tidak merasa mual setelah
2012
untuk memastikan
makan dan sudah mampu
Pukul
nutrisi cukup dan dapat
makan selama 3 kali
Jum’at,
1
10-02-
Jum’at, 10-02-
1
12.30
dipertahankan.
dalam satu hari dengan porsi yang sesuai. DO : Pasien terlihat memiliki nafsu makan yang bertambah dari
Memberikan obat
sebelumnya. DS : Pasien mengatakan ia
pereda nyeri
tidak merasa mual setelah
2012
(analgesik) betahistine
minum obat ini dan akan
Pukul
50 mg melalui oral dan
mengikuti saran yang
16.00
menyarankan pasien
diberikan.
untuk beristirahat
DO : Pasien tidak terlihat
secukupnya.
alergi setelah minum obat
Jum’at,
2
10-02-
ini dan pasien terlihat mengerti tentang apa yang Jum’at,
2
10-02-
dan
2012
3
Mengkaji skala nyeri
disarankan. DS : P : Nyeri ketika
dan mengkaji toleransi
menggenggam
aktivitas dari pasien.
tangan.
Pukul
Q : Seperti diremas
20.00
R : Di tangan kiri S : Skala 1 T : Kadang-kadang Pasien mengatakan bahwa rasa lemas dari tubuhnya sudah semakin berkurang DO : Pasien terlihat lebih nyaman dari sebelumnya dan rasa lemas sudah terlihat berkurang dari
Sabtu, 11-022012
3
Mengkaji toleransi
sebelumnya. DS : Pasien belum bisa
pasien terhadap
beraktivitas dan pasien
aktivitas dan membantu dapat melakukan tindakan
Pukul
pasien melakukan
ROM dengan baik.
10.00
ROM aktif
DO : Pasien terlihat lebih
WITA
(menggerakkan sendi)
nyaman setelah dilakukan
untuk mencegah
tindakan ROM.
ketegangan otot. Memberikan obat
DS : Pasien mengatakan ia
pereda nyeri
tidak merasa mual setelah
2012
(analgesik) betahistine
minum obat ini dan akan
Pukul
50 mg melalui oral dan
mengikuti saran yang
13.00
menyarankan pasien
diberikan.
untuk beristirahat
DO : Pasien tidak terlihat
secukupnya.
alergi setelah minum obat
Sabtu,
2
11-02-
ini dan pasien terlihat mengerti tentang apa yang disarankan. V. EVALUASI KEPERAWATAN No
Hari/Tgl/Jam
1
Sabtu,
No. Dx 1
Evaluasi S : Pasien mengatakan rasa mual
11-02-2012
sudah berkurang dan dapat makan
13.00 WITA
3 kali dalam 1 hari dengan porsi
TTD (Wira)
yang sesuai. O
:
Nafsu makan pasien terlihat bertambah.
A 2
Sabtu,
2
: Masalah teratasi.
P : Pertahankan. S : Klien mengatakan masih
11-02-2012
(Wira)
merasakan nyeri di tangan kiri.
13.00 WITA
O
: Klien terlihat masih sedikit tidak nyaman, skala nyeri 1.
3
Sabtu,
3
A
: Masalah teratasi sebagian.
P
: Lanjutkan intervensi diagnosa
keperawatan no 2 poin ke 2 dan 3. S : Klien mengatakan rasa lemas (Wira)
11-02-2012 13.00 WITA
dalam tubuh sudah berkurang O
: Klien terlihat masih memerlukan sedikit bantuan dalam melakukan aktivitas.
A
: Masalah teratasi sebagian.
P
: Lanjutkan intervensi diagnosa. keperawatan no 3 poin ke 2.