MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II SISTEM PENCERNAAN
OLEH : KELOMPOK 2 (A11-A) NAMA KELOMPOK : 1. DEWA AGUNG ARI DWIJAYANTI ( 17.321.2659 ) 2. DEWA AYU PUTU SANTRIANI DEWI ( 17.321.2660 ) 3. DEWA AYU SEPTIANTI DEWI ( 17.321.2662 ) 4. I GEDE ENDRA SURYANTHA ( 17.321.2667 ) 5. I GEDE KRISNANTA SUBAGIO ( 17.321.2668 ) 6. I KETUT RAJENDRA PATMA A.W. ( 17.321.2670 ) 7. KOMANG PURNAMA SARI ( 17.321.2676 ) 8. KOMANG WISNU BUDIKESUMA ( 17.321.2677 ) 9. NI KADEK CANDRA AYU S. ( 17.321.2682 ) 10. NI LUH GEDE DEVI YULISTYA DEVI ( 17.321.2690 ) 11. NI LUH PUTU DEWI ASTUTI ( 17.321.2692 ) 12. NI PUTU CHANDRA WATI ( 17.321.2699 ) 13. PUTU INDAH SASMITA ( 17.321.2708 )
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Pencernaan” dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II. Disamping itu makalah ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuannya tentang sistem pencernaan. Tidak lupa pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu penulisan makalah ini. Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penyajian makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak terutama mahasiswa keperawatan.
Denpasar, 26 Maret 2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................... i DAFTAR ISI...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1 1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................... 2 1.4 Manfaat Penulisan....................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Anatomi Sistem Pencernaan......................................................................... 2.2 Fisiologi Sistem Pencernaan......................................................................... 2.3 Kimia Sistem Pencernaan.............................................................................. 2.4 Biokimia Sistem Pencernaan......................................................................... BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 3.2 Saran............................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tiap tubuh manusia membutuhkan oksigen, nutrisi, suhu tubuh yang normal, dan tekanan atmosfer yang normal, sehingga tubuh manusia harus memiliki homeostasis yang mampu dipertahankan agar dapat mempertahankan keseimbangan tubuh dalam jangka yang normal. Sehingga untuk mendukung keseimbangan tersebut, terdapat berbagai macam sistem organ, antara lain : sistem integument, sistem skeletal, sistem muskulo, sistem saraf, sistem endokrin, sistem kardiovaskular, sistem respirasi, sistem lymphatic, sistem urinary, sistem reproduksi, dan sistem pencernaan. Masing-masing dari sistem orgam memiliki organ masing-masing yang bekerja sama dalam menstabilkan keadaan tubuh secara bersamaan. Fungsi dari tiap sistem organ yaitu metabolisme, organization, kemampuan dalam bereaksi, pergerakan tubuh, perkembangan, dan reproduksi. Salah satu yang dibutuhkan oleh tubuh adalah nutrisi. Nutrisi yang diperoleh dari luar akan masuk ke dalam tubuh dan disebarkan ke dalam tubuh agar nutrisi yang diperoleh mampu mempertahankan homeostasis tersebut. Sistem organ yang mampu mencernaa nutrisi tersebut adalah sistem pencernaan (digestive system), dimana dengan bantuan sistem sirkulasi, bekerja seperti “gigantic meals on wheels” yang memberikan makanan pada miliaran sel di dalam tubuh. Sistem ini menyediakan air , elektrolit, dan nutrisi yang lain. sistem pencernaan terdiri dari organ seperti, kaviti oral, faring, esofagus, perut, usus kecil, dan usus besar. Dimana organ tersebut melakukan tugasnya masing-masing seperti mencerna, absorbsi, dan mengririmkan nutrisi ke dalam seluruh tubuh. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil yaitu : 1. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem pencernaan? 2. Bagaimana proses kimia sistem pencernaan? 3. Bagaimana proses biokimia sistem pencernaan?
1
1.3 Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini bertujuan untuk : 1. Memenuhi penugasan mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II. 2. Mengembangkan materi tentang anatomi dan fisiologi sistem pencernaan. 3. Mengembangkan materi tentang proses kimia sistem pencernaan. 4. Mengembangkan materi tentang proses biokimia sistem pencernaan. 1.4 Manfaat Penulisan Manfaat penulisan makalah ini yaitu : 1. Agar dapat mengetahui dan memperdalam tentang anatomi dan fisiologi sistem pencernaan. 2. Agar dapat menjelaskan tentang proses kimia sistem pencernaan. 3. Agar dapat menjelaskan tentang proses biokimia sistem pencernaan.
BAB II PEMBAHASAN
2
2.1 Anatomi Sistem Pencernaan 2.3 Fisiologi Sistem Pencernaan Menurut Ziser (2014), setiap tubuh pasti membutuhkan nutrisi yang diperoleh makanan yang berguna sel-sel dalam tubuh. Nutrisi berguna untuk proses sintesis, atau gula yang digunakan untuk membentuk energi. Fungsi utama dari sistem pencernaan adalah mecerna makanan baik secara fisik ataupun kimia, proses absorbsi, mengumpulkan dan membuang komponen dari makanan yang tidak dibutuhkan (sisasisa makanan). a. Ingestion (Ingesti) Adanya zat padatan atau cair yang masuk ke dalam perut. Rute normal dari pencernaan adalah melalu kaviti oral atau mulut (Mc Graw Hill, 2004). b. Mastication (Mengunyah) Proses dimana makanan masuk melalu mulut dan dikunyah oleh gigi. Proses mastikasi adalah mengubah makanan dalam jumlah yang besar menjadi jumlah yang partikel kecil yang mampu dicerna tubuh. Dengan adanya makanan yang masuk ke dalam mulut, dapat menstimulasi reseptor yang dapat mengaktifkan refleks dimana menyebabkan otot dari mastikasi relax. Otot tertarik bersamaan dengan menurunnya mandibula, dan tertariknya otot dapat mengaktifkan refleks yang menyebabkan kontraksi dari otot mastikasi. Jika mulut sudah tertutup, makanan akan menstimulasi kembali otot dari mastikasi relax dan tahap proses mastikasi terjadi kembali. c. Propulsion (Mendorong) Adalah pergerakan makanan dari akhir saluran pencernaan ke yang lain. Jumlah waktu yang dibutuhkan dalam proses pencernaan sekitar 24-36 jam. d. Mixing Terdapat kontraksi yang disebut dengan kontraksi segmental, dimana kontraksi bercampur dan muncul ke dalam usus kecil. e. Sekresi Setelah makanan masuk ke dalam saluran cerna, sekresi bertujuan untuk lubrikasi, mencairkan, dan mencerna makanan. Mukus disekresi di sepanjang saluran cerna, sehingga melubrikasi makanan dan sepanjang saluran. Enzim disekresi oleh mulut, lambung, usus, dan pankreas untuk memecah molekul makanan yang besar menjadi molekul yang lebih kecil f.
yang dapat diabsorbsi di dinding usus. Digestion
3
Pemecahan dari molekul organik yang besar menjadi beberapa komponen: karbohidrat menjadi monosakarida; protein menjadi asam amino; dan trigiserida menjadi asam lemak dan gliserol. Pencernaan terjadi dari mekanisme pencernaan yang terdiri dari mastikasi dan pencampuran makanan, dan pencernaan kimia yang dilakukan dengan adanya enzim yang disekresi di saluran cerna. Mineral dan air tidak dipecah sebelum diabsorbsi. Vitamin juga diabsorbsi tanpa dicerna dan akan hilang fungsinya jika ikut dicerna. Pencernaan fisik (memecah potongan besar menjadi potongan kecil), sedangkan pencernaan kimia (memecah molekul yang besar [protein, lemak, starches] menjadi molekul kecil [asam amino, asam lemak, gula]). g. Absorption Pergerkana molekul keluar dari saluran cerna dan masuk ke dalam sirkulasi atau sistem limfatik. Mekanisme absorbsi muncul tergantung dengan tipe molekul yang masuk ke dalam saluran cerna. Molekul keluar melewati saluran cerna dengan proses seprti difusi, transport aktif, dan kontransport. h. Elimination Proses dimana produk sisa dari pencernaan dibuang dari dalam tubuh. Selama proses ini, banyak terjadi pada usus besar dan mengabsorbsi air dan garam dan mengganti material di dalam saluran pencernaan menjadi semisolid. Produk semisolid ini dinamakan feses, yang kemudian dibuang dari saluran cerna oleh proses yang disebut defikasi.
4
Secara keseluruhan proses pencernaan tediri dari pencernaan, bsorbsi, dan transport. Pencernaan dibagi menjadi dua, yaitu pencernaan fisik (memecaha makanan yang berukuran besar menjadi potongan-potongan yang kecil) dan kimia (memecah ikatan molekul pada molekul organik dengan enzim pencernaan). Terjadi dimulai di mulut hingga lambung, tapi proses pencernaan yang paling banyak terjadi di usus kecil dan usus besar. Kemudian terjadi absorbsi dan transport dimana molekul akan bergerak keluar ke arah saluran pencernaan dan menuju sirkulasi untuk distribusi ke seluruh tubuh. Tidak semua molekul seperti (vitamin, mineral, air) yang sudah dipecah kemudian diabsorbsi. Setelah produk pencernaan diabsorbsi, kemudian ditransport ke bagian tubuh lain dengan dua rute yang berbeda. Air, ion, dan produk yang larut dalam air seperti glukosa, asam amino masuk ke sistem portal hepatik dan ditransport ke hati.
5
2.3 Kimia Sistem Pencernaan
Mulut (Enzim Amilase) Enzim amilase atau ptialin memiliki fungsi untuk mengubah pati atau amilum menjadi maltosa. Memakan nasi dan mengunyahnya dalam waktu yang agak lama, kurang lebih 3 -5 menit dan rasakan apa yang terjadi, nasi yang makan tadi akan terasa manis. Hal tersebut karena adanya enzim amilase ini
Lambung (HCl, Renin, dan Pepsin) Organ selanjutnya yaitu lambung. Didalam lambung terjadi reaksi kimia yang disebabkan karena adanya enzim-enzim yaitu renin, pepsin dan asam lambung atau HCl. a. Asam lambung (HCl), adalah zat kimia yang berfungsi untuk membunuh bakteri yang masuk bersamaan dengan makanan yang dimakan. Selain itu, HCl juga membantu kerja enzim pepsin dalam mengubah protein. b. Enzim renin, adalah enzim yang memiliki fungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein. c.Enzim pepsin, adalah enzim yang berfungsi untuk mengubah protein menjadi pepton, proteosa, dan polipeptida.
Pankreas (Tripsin, Enzim Lipase Pankreas, Enzim Amilase Pankreas, dan Enzim Karbohidrase Pankreas) Organ berikutnya yaitu pankreas yang menghasilkan beberapa enzim. Berikut macam-macam enzim yang dihasilkan pankreas beserta fungsinya:
6
Tripsin, memiliki fungsi untuk mengubah protein menjadi polipeptida. Enzim lipase pankreas, memiliki fungsi untuk mengemulsikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim amilase pankreas, memiliki fungsi untuk mengubah amilum menjadi disakarida. Enzim karbohidrae pankreas, memiliki fungsi untuk mencerna amilum menjadi maltosa.
Usus Halus Di dalam usus halus terdapat beberapa enzim yang memiliki peran berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Berikut macam-macam enzim pada usus halus beserta fungsinya : Enzim maltase, adalah enzim yang berfungsi untuk mengubah maltosa menjadi glukosa. Enzim laktase, adalah enzim yang berfungsi untuk mengubah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa. Enzim enterokinase, adalah enzim yang memiliki fungsi untuk mengubah tripsinogen menjadi tripsin. Enzim lipase, adalah enzim yang berfungsi untuk mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Enzim peptidase, adalah enzim yang berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino. Enzim sukrase, adalah enzim yang berperan dalam mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
7
Hati (Empedu) Walaupun sebenarnya tidak termasuk kedalam enzim, namun organ ini memiliki peran yang cukup besar dalam proses pencernaan di tubuh kita. Empedu menghasilkan cairan yang diberi nama cairan empedu yang berfungsi untuk mengemulsikan lemak.
2.4 Biokimia Sistem Pencernaan Proses pencernaan adalah penguraian secara mekanik oleh gigi dan kimiawi dari makanan ole enzim-enzim yang disekresioleh kelenjar di dalam mulut, sel chief dalam lambung, sel endokrin pankreas, enzim-enzim di membran brush border dan sel-sel mukosa sitoplasma usus halus menjadi bentuk yang dapat diasimilasi tubuh yaitu monosakarida, monoasilgliserol, asam lemak, asam-asam amino, vitamin, mineral, dan air. Proses Pencernaan di Dalam Rongga Mulut Rongga mulut mengandung saliva yang disekresi oleh 3 pasang kelenjar saliva :
Kelenjar parotis Kelenjar sub mandibularis Kelenjar sub lingual Saliva terdiri dari kira-kira 95,5% air, dan 0,5% : protein (terdiri dari
amilase, mukus, dan lisosim) dan elektrolit. pH saliva =6,8. Amilase pada liur dapat membuat pati dan glikogen dihidrolisis menjadi maltosa dan oligosakarida lain dengan menyerang ikatan glikosidat. Amilase liur akan segera terinaktivasi pada pH 4.0 atau kurang, sehingga kerja pencernaan makanan di dalam mulut akan terhenti begitu lingkungan lambung yang bersifat asam menembus partikel makanan. Fungsi lain saliva adalah :
Mempermudah proses menelan Memiliki sifat anti bakteri Sebagai pelarut molekul yang merangsang papil mengecap Membantu bicara Untuk ekskresi obat
8
Mencegah karies gigi
Proses Pencernaan Dalam Lambung Dalam mukosa dinding lambung ditemukan 2 jenis kelenjar sekresi : kelenjar yang memiliki satu lapis sel untik sekresi (chief sel) dan kelenjar dengan sel-sel yang susunannya berlapis-lapis (sel parietal), yang mengeluarkan sekret langsung kedalam kelenjar lambung. Sekret lambung dikenal sebagai getah lambung. Getah lambung merupakan cairan bening berwarna kuning pucat yang mengandung HCL 0.20.5% dengan pH sekitar 1.0. getah lambung terdiri dari 97-99% air. Sisanya terdiri atas musin serta garam anorganik, enzim pencernaan (pepsin serta renin) dan lipase. Faktor-faktor yang merangsang sekresi lambung adalah :
Mekanisme refleks dan saraf Hormonal Histamin dan asetilkolin Sel-sel parietal merupakan sumber asam klorida lambung satu-satunya.
Proses pembentukan HCL dalam sel parietal : CO2 dalam plasma berdifusi ke dalam sel parietal, dalam sel parietal terdapat air(H2O)/cairan interasel. CO2 + H2O ca (carbonat anhidarse) H2CO3 H2CO3 ca (carbonat anhidarse) H+ + HCO3Ion H+ akan keluar dari sel parietal dan ion K+ akan masuk dengan bantuan enzim K+ -ATPase. HCO3- berdifusi kedalam plasma, sehingga CL- akan berdifusi masuk ke dalam sel parietal dan selanjut CL-
keluar dari sel parietal dan
menyeimbangkan dengan ion H+, jadi terbentuklah HCL. Fungsi HCL antara lain : Denaturasi protein dan menghancurkan sebagian mikroorganisme
9
Sel parietal juga mengeluarkan faktor intrinsik yaotu suatu glikoprotein penting untuk penyerapan vitamin B12 Enzim-enzim lain lambung :
Pepsin
Renin
Lipase
Proses Pencernaan Dalam Usus Isi lambung atau kimus dimasukan secara terputus-putus melalui katub pilorus ke dalam duodenum selama proses pencernaan. Kandungan sekret pankreas dan biliaris yang alkalis menetralkan kimus yang asam dan mengubah nilai pH bahan ini menjadi alkalis : pergeseran pH tersebut diperlukan bagi kerja enzim yang terdapat di dalam getah pankreas dan usus tetapi menghambat kerja pepsin lebih lanjut. Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran dalam duktus pankreatikus. Dktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfinger oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat, dan lemak. Tiga jenis enzim pancreas :
Enzim proteolitik Enzim amilase pankreas Enzim lipase pankreas
Pengaturan hormonal : Setelah makanan masuk usus halus, sekresi pankreas menjadi banyak, terutama akibat respon hormon sekretin. Dan kolesistokinin menyebabkan peningkatan sekresi enzim dalam jumlah besar.
10
Sekretin memiliki peranan yang penting karena dua alasan : pertama, sekretin khususnya dikeluarkan dalam mukosa usus halus setiap saat di mana pH duodenum di bawah 4,0 sampai 5,0. Hal ini menyebabkan getah pankreas yang mengandung banyak natrium bikarbonat dalam jumlah besar disekresi yang mengakibatkan reaksi di duodenum. Kedua, sekresi bikarbonat oleh pankreas adalah untuk memberikan pH yang sesuai bagi kerja-kerja enzim pankreas. Semua fungsi optimal enzim pankreas bekerja pada medium yang sedikit alkali atau netral, pH sekresi hidrelatik sekitar 8,0. Di lumen oleh enzim pankreas pencernaan lemak selesai, pencernaan karbohirat dan protein belum selesai. Disini terdapat enzim-enzim : Enterokinase fungsinya mengaktifkan tripsinogen Disakaridase fungsinya menghidrolisis disakarida Aminopeptida fungsinya menghidrolisis fragmen peptida kecil menjadi asam amino Enzim usus halus disekresi oleh kelenjar bruner dan kelenjar liberkhun akibat pengaruh enterokinin. Kantung kecil, dapat menyimpan 15-60 ml empedu, disini empedu mengalami proses pemekatan. Asam empedu primer disintesis dalam hati dari kolesterol melalui beberapa langkah antara. Asam kolat adalah asam empedu yang terbanyak dalam empedu. asam dan asam kenodeoksikolat keduanya berasal dari kolesterol. Fungsi empedu : Membantu pencernaan dan penyerapan lemak Menetralkan asam : menetralkan kimus lambung Hasil akhir kerja enzim-enzim pencernaan yang dijelaskan adalah mereduksi bahan makanan menjadi bentuk yang dapat diserap dan diasimilasi. Produk akhir ini adalah
Karbohidrat : monosakarida Protein : asam amino Triasilgliserol : asam lemak gliserol dan monogliserol Asam nukleat : nukleobasa, nukleosida, dan pentosa
11
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Menjalankan fungsi sistem pencernaan maka membutuhkan organ yang mampu melaksanakan fungsinya, sehingga untuk menjalankan fungsi tersebut
12
terdapat beberapa organ pencernaan antara lain, mulut, faring, esofagus, lambung, usus kecil, dan usus besar. Kemudian untuk mendukung fungsi tersebut juga terdapat organ tambahan yaitu kelenjar saliva, gigi, hati (liver), kandung kemih (gall baldder), pankreas, dan mesenteries. Dinding dalam saluran cerna terdiridari empat lapisan yaitu, serosa, muskularis, submukosa, dan mukosa. Masing-masing organ memiliki fungsi yang dapat membantu untuk mencerna makanan. Seperti di dalam mulut ternjadi pencernaan mekanik yang memecah bagian makanan menjadi partikel kecil yang nantiny akan dibawa ke lambung melalui faring dan esofagus. Di dalam lambung makanan yang berbentuk bolus akan dicerna kembali. Kemudian terjadi absorbis di sepanjang saluran pencernaan. Di dalam sistem pencernaan terdapat berbagai enzim. Enzi mini digunakan untuk membantu proses pencernaan secara kimiawi. Enzim ini terdapat di mulut, lambung, pankreas, usus, dan hati. Proses pemakaian enzim pencernaan disebut biokimia. Proses ini terdapat di mulut, lambung, dan usus halus. 3.2 Saran Sistem pecncernaan merupakan salah satu sistem yang sangat penting bagi tubuh untuk penyerapan nutrisi. Sehingga makalah ini membutuhkan kritik dan saran terkait penjelasan tentang sistem pencernaan di dalamnya. Untuk ke depannya referensi yang digunakan untuk lebih baik lagi. Selain itu juga, kita harus bisa menjaga kesehatan sistem pencernaan kita agar tidak terjadi penyakitpenyakit yang dapat menyerang sistem pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA Amahluana.
2019.
Enzim
Pencernaan
dan
Fungsinya.
Tersedia
Pada
terpintar.web.id/enzim-pencernaan-macam-dan-fungsinya/. Diakses pada Selasa, 26 Maret 2019 pukul 09.30 WITA.
13
Dianingrum, Trirezika. 2016. Makalah Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan. TersediaPadaacademia.edu/21851576/MAKALAH_ANATOMI_DAN_FI SIOLOGI_SISTEM_PENCERNAAN_Disusun_Untuk_Memenuhi_Tugas _Semester_Pendek_BIOSCIENCE_I. Diakses pada Selasa, 26 Maret 2019 pukul 09.00 WITA. Merliana, dkk. 2015. Patologi Manusia Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan.TersediaPadaacademia.edu/15732165/_makalah_Anfis_Siste m_Pencernaan. Diakses pada Selasa, 26 Maret 2019 pukul 09.40 WITA. Sudrajat,
Tri.
2013.
Biokimia
Sistem
Pencernaan.
Tersedia
Pada
pdfcoke.com/doc/122566382/BIOKIMIA-Sistem-Pencernaan. Diakses pada Senin, 25 Maret 2019 pukul 16. 15 WITA.
14