BAB 6 PENUTUP
6.1. Kesimpulan Status gizi lansia yang diteliti di Poli Umum Puskesmas Jagong Jeget pada bulan November 2018 didasarkan pada dua jenis penentuan status gizi. Penentuan status gizi menggunakan IMT didapatkan data bahwa gizi lebih berjumlah 5 pasien (11,1%), gizi normal berjumlah 34 pasien (75,6%), gizi kurang berjumlah 6 pasien (13,3%). Hal ini menunjukkan bahwa masalah gizi yang lebih besar yang diteliti pada lansia di Poli Umum Puskesmas Jagong Jeget pada bulan November 2018 adalah masalah gizi kurang dibandingkan masalah gizi lebih. Sementara itu, penentuan status gizi menggunakan Mini Nutritional Assesment (MNA) didapatkan data bahwa kriteria normal dan tidak membutuhkan pengkajian lebih lanjut berjumlah 16 pasien (35,6%) dan kriteria mungkin malnutrisi dan membutuhkan pengkajian lebih lanjut berjumlah 29 pasien yang dibagi menjadi 3 kategori yaitu nutrisi baik berjumlah 4 pasien (8,9%), risiko malnutrisi berjumlah 19 pasien (42,2%), malnutrisi berjumlah 6 pasien (13,3%). Hal ini menunjukkan bahwa lansia yang diteliti di Poli Umum Puskesmas Jagong Jeget pada bulan November 2018 berada dalam risiko malnutrisi.
6.2. Saran 1. Sebaiknya diadakan pengukuran dan pencatatan status gizi berdasarkan IMT secara berkala untuk mengetahui status gizi lansia. 2. Sebaiknya diadakan skrining dan pengkajian lebih lanjut menggunakan MNA secara berkala jika lansia memiliki status gizi kurang berdasarkan IMT untuk mengetahui apakah lansia mengalami malnutrisi atau tidak.
36
3. Diharapkan lansia diberikan informasi terkait pengetahuan dan kesadaran tentang pemenuhan nutrisi bagi para lansia agar dapat mengetahui pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi dan asupan cairan yang cukup bagi tubuh.
37