Bab Vi

  • Uploaded by: Faradila Nur Afiani
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Vi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,749
  • Pages: 8
BAB VI FUNGSI ABIOTIK DAN BIOTIK

Pengertian Abiotik Lingkungan abiotik adalah semua benda mati di permukaan bumi yang bermanfaat dan berpengaruh dalam kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya. komponen abiotik yang utama antara lain air, tanah, udara, dan cahaya Matahari. Fungsi komponen-komponen Abiotik. a. Air Air sangat penting bagi kehidupan karena hampir 85% tubuh makhluk hidup berupa air. Air mengandung berbagai mineral yang sangat dibutuhkan tubuh organisme. Fungsi air bagi tubuh manusia adalahsebagai pelarut, untuk membuang limbah, serta mengatur suhu dan reaksi metabolisme. b. Tanah Organisme memerlukan tanah. Tanah Berfungsi Sebagai tempat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan serta tempat berpijak dan berdiamnya binatang dan manusia. Dan tanah pula, tumbuhan memperoleh bahan-bahan atau mineral-mineral untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. c. Udara Faktor abiotik yang terkait dengan udara antara lain kelembapan udara, suhu udara, curah hujan, dan kandungan udara. Suhu lingkungan merupakan faktor yang penting dalam proses kelangsungan hidup organisme. Beberapa jenis organisme mampu mengatur suhu tubuhnya agar proses kehidupan dalam tubuh dapat berjalan dengan normal. Jenis organisme ini disebut organisme endoterm, umumnya pada aves dan mamalia. Jenis organisme lain, suhu tubuhnya bergantung suhu lingkungan. Jika suhu di lingkungan terlalu dingin, organism ini akan berjemur. Jika terlalu panas, akan berteduh. Organisme semacam ini disebut organisme eksoterm, umumnya pada ikan, amfibia, dan reptilia. Udara Sangat Penting, Karna Udara Berfungsi sebagaisumber kehidupan karna untuk pernapasan manusia dan Sebagai proses fotosintesis pada tumbuhan, dan tumbuhan itu biasa disebut “paruparu dunia” d. Cahaya Matahari Selain sebagai sumber energi di Bumi, cahaya Matahari juga mempunyaiperanan atau fungsi yaitu mengatur tingkah laku organisme. Ada organisme yang aktif di siang hari dan ada organisme yang aktif di malam hari. Cahaya Matahari juga dapat menghancurkan atau melapukkan batu-batuan sehingga memungkinkan organisme memanfaatkan mineral-mineral hasil pelapukan batuan tersebut. Pengertian Biotik Lingkungan biotik adalah semua lingkungan yang terdiri dari komponen-komponen mahluk hidup di permukaan bumi. Berdasarkan peranannya, organisme dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu, produsen, konsumen, dan pengurai ( decomposer). Fungsi komponen-komponen : a.Produsen produsen adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan organic dari zat anorganik. Organisme yang dapat mengubah zat anorganik menjadi zat organic disebut organisme autotrof. Jika energi cahaya yang digunakan organisme itu untuk menyusun zat organic, maka organisme tersebut dinamakan organisme fotoautotrof,contohnya tumbuhan hijau. Tumbuhan memanfaatkan cahaya matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi karbohidrat. Porses pembentukan ini disebut fotosintesis b.Konsumen Konsumen adalah organisme yang tidak mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik sehingga mendapatkan makanan dengan memakan organisme lain. Organisme lain tersebut dapat berupa tumbuhan, hewan, atau sisa organisme. Organisme yang memakan organisme lain disebut organisme heterotrof.Jika organisme

heterotrof memakan organisme autotrof, organisme ini disebut konsumen primer atau konsumen pertama. Konsumen primer juga disebut herbivorakarena memakan tumbuhan secara langsung  herbivora Contoh herbivora adalah sapi, kambing, domba, dan belalang. Organisme heterotrof yang memakan herbivora atau hewan lain disebutkarnivora  .karnivora Contoh karnivora adalah kucing, anjing, elang, dan ular. Organisme yang dapat memakan tumbuhan dan hewan disebut omnivora  omnivora Contoh omnivora adalah beruang, manusia, kera, dan orang utan.  scavanger Contoh scavanger | Organisme pemakan bangkai hewan yang masih utuh disebut scavanger, misalnya burung pemakan bangkai. Organisme yang memakan sisa organisme  detritivora Contoh Ditrivora | Kornponen Komponen biotik yang telah mati disebut detritivora. Misalnya cacing tanah, rayap, dan serangga tanah. c. Dekomposer Beberapa jenis organisme mampu menguraikan sampah organik, seperti sisa-sisa tubuh hewan dan tumbuhan menjadi bahan-bahan anorganik. Organisme ini disebut dekomposer.Contohnya . adalah bakteri dan jamur Lingkungan Abiotik Lingkungan Abiotik (Lingkungan Fisik) : 1.Lingkungan udara (daratan) 2.Lingkungan air 3.Lingkungan tanah

Lingkungan Biotik. Lingkungan biotik dari suatu organisme dikategorikan kedalam : a)Lingkungan biotik intraspecies adalah Organisme lain dari species atau jenis yang sama b).Pengaruh organisme lain kepada organisme tertentu : Pengaruh negatip Pengaruh yang menghambat atau menghalangi perkembangan dan survival organisme  Organisme lain yang menjadi saingan dalam memperebutkan makanan.  Parasit  Predator Pengaruh positip  Organisme lain yang menjadi bahan makanan  Tuan rumah/inang  Simbiosa mutualisti.

LAMPIRAN

BAB V BIODIVERSITAS

BIODIVERSITAS Saat ini populasi manusia melesat tajam yang berakibat pada peningkatan konsumsi sehingga menurunkan keanekaragaman hayati. Di luar itu, perubahan iklim juga menyebabkan perubahan baik di laut maupun daratan. Perubahan iklim dan kepunahan spesies adalah tantangan besar bagi umat manusia saat ini dan di masa depan. Diperkirakan kita akan kehilangan 20-50% dari semua spesies di abad berikutnya, sehingga konservasi mutlak di perlukan. Konversi hutan tropis menjadi kawasan urban menyebabkan penurunan signifikan dari jumlah hayati di dalamnya. Vegetasi tidak hanya mendukung untuk flora namun juga habitat bagi fauna. Hutan tropis alami mampu mendukung kehidupan 704 spesies sementara hutan yang terdegradasi hanya mampu mendukung sekitar 54 spesies saja Pengertian Biodiversitas Biodiversitas adalah Keragaman organisme hidup dari semua sumber termasuk, antara lain, darat, laut dan lainnya ekosistem perairan dan kompleks ekologisnya mereka adalah bagian; ini termasuk keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dan ekosistem

Tahapan keanekaragaman hayati Keanekaragaman Hayati adalah Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup. Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplekkomplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. keanekaragaman hayati terdiri atas tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem: 1.

Keanekaragaman Tingkat Genetik ( gen ) Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat dalam kromosom. Setiap susunan gen akan memberikan penampakan ( fenotipe ), baik anatomi maupun fisiologi pada setiap organisme. Perbedaan susunan gen akan menyebabkan perbedaan penampakan baik satu sifat atau secara keseluruhan. Perbedaan tersebut akan menghasilkan variasi pada suatu spesies. Hal ini disebabkan adanya keanekaragaman gen atau struktur gen pada setiap organisme. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis (spesies). Contoh :  variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor  variasi jenis padi : IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya  variasi jenis anjing : anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya  variasi jenis bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina  Allium ascolicum (bawang merah), Allium sativum (bawang putih), Allium fistulosum (locang) Yang menyebabkan terjadinya variasi dalam satu jenis ( fenotif ) adalah faktor gen ( genotif ) dan faktor lingkungan ( environment ), sehingga dapat dituliskan rumus berikut : F=G+L F = fenotip (sifat yang tampak) G = genotif (sifat yang tidak tampak – dalam gen) L = lingkungan. Jika Genotip berubah karena suatu hal ( misalnya mutasi) atau lingkungan berubah maka akan terjadi perubahan di Fenotip.

2. Keanekaragaman Tingkat Species (Jenis) Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil (mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies. Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat. Contoh :  famili Fellidae : kucing, harimau, singa  famili Palmae : kelapa, aren, palem, siwalan, lontar  famili Papilionaceae : kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri  familia graminae : rumput teki, padi, jagung  genus Ipomoea : ketela rambat (Ipomoea batatas) dan kangkungan (Ipomoea crassicaulis)  genus Ficus : pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon Preh (Ficus ribes) 3.

Keanekaragaman Tingkat Ekosistem Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai keanekaragaman tingkat ekosistem. Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim, tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Variasi faktor abiotik menimbulkan kondisi berbeda pada setiap ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat tersebut.. Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan (eksosistem terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savana, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra. Bioma diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Bisa juga diartikan suatu daratan luas yang memiliki karakteristik komponen biotik dan abiotik.

Manfaat Biodiversitas 1. Menyediakan jasa bagi ekosistem seperti air minum, pembentukkan dan perlindungan tanah, penyimpanan dan daur hara, mengurangi dan menyerap polusi, menjaga stabilitas iklim, melindungi ekosistem dan membantu penyerbukan tanaman. 2. Sumber daya hayati seperti makanan, obat-obatan, bahan baku industri, tanaman hias, stok pemuliaan dan penyimpanan populasi. 3. Manfaat sosial untuk pendidikan, rekreasi, penelitian dan kebudayaan.

LAMPIRAN

BAB VI Penanaman bunga Marry Gold

Marigold atau bunga yang terkenal dengan nama bunga gemitir atau gumitir (khas Pulau Bali), warna kuning cerah yang banyak digunakan sebagai tanaman hias, terutama dalam acara pernikahan. Keindahannya yang mempesona ternyata juga dilengkapi dengan berbagai manfaat kesehatan. Bisa dikonsumsi atau diolah dengan cara lain agar memperoleh manfaatnya, tergantung kebutuhan saja. Marigold berasal dari genus Tagetes, nama latinnya berbeda tergantung speciesnya, dua yang paling terkenal adalah Tagetes erecta dan Tagetes patula. Soal asal, bunga ini memiliki dua tempat. Ada yang mengatakan berasal dari Meksiko dan ada yang mengatakan berasal dari Amerika Tengah. Di Meksiko, tanaman ini ditemukan tumbuh di alam liar di berbagai negara bagian seperti di Chiapas, San Luis Potosí, Meksiko, Tlaxcala, Sinaloa, Puebla, dan Veracruz. Bunga ini memiliki ciri berwarna kuning atau orange dengan bunganya yang gemuk, sedikit membulat, memiliki kelopak-kelopak yang saling bertumpukan, ada juga lho yang bunganya berwarna putih. Daun-daun dan batangnya tumbuh membentuk semak dengan ketinggian mampu mencapai 90 centi meter. Menanam bungan merry gold di sekeliling waduk agar dapat memperindah area tersebut dan untuk melindungi tanaman dari hama. Langkah Kerja : o Mengambil bibit bunga yang telah disediakan o Membuat lubang di lokasi yang sudah ditentukan o Menanam bibit bunga marry gold pada lubang yang sudah dibuat. Kemudian seminggu setelah tanam di pupuk menggunakan NPK mutiara agar mempercepat proses pertumbuhan

Dengan menanam bunga merry di sekitar waduk kita bisa memberikan keasrian disekitar tempat tersebut, tapi juga mengundang hewan, seperti burung dan kupu-kupu. Setelah bunga-bunga cantik Marigold mekar sempurna, sering datang burung jenis tertentu (warna bulu bagian dada berwarna kuning, paruh runcing) hinggap ditanaman Marigold saya untuk memakan sari-sari bunga. Kupu-kupu juga sama, siang hari ketika cuaca cerah, kupu-kupu sering terbang mengitari bunga-bunga kuning ini sambil sekuat tenaga melawan hembusan angin. Begitulah yang terjadi setelah tanaman Marigold menghiasi waduk.

LAMPIRAN

LAMPIRANAN

Related Documents

Bab Vi
May 2020 24
Bab-vi
April 2020 25
Bab Vi
October 2019 33
Bab Vi
May 2020 19
Bab Vi
November 2019 31
Bab Vi
May 2020 22

More Documents from ""

Bab Vi
October 2019 33
Bukti Pelaksanaan.docx
June 2020 21
Sop Skm.docx
June 2020 22
Kusioner.docx
June 2020 15