BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil analisis yang sudah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Wartawan (awak media) KOMPAS dan JAWA POS mengemas berita dalam gaya broadbloid dengan mengadopsi gaya jurnalistik di internet, tabloid dan televisi. Hal ini menjadi kecenderungan visual untuk tampil atraktif dibandingkan dengan gaya klasik jurnalistik yang lebih cenderung pada tekstual-logis. 2. KOMPAS jurnalistik
cenderung online
menggunakan dan
televisi
gaya
dengan
pada teknik
hyperlink dan breaking news. Hyperlink berarti satu buah berita dihubungan dengan beberapa berita terkait melalui simbol linkage yang berisi tema dan nomor halaman. Sementara JAWA POS cenderung menggunakan gaya tabloid dan televisi, Gaya tabloid JAWA POS telihat dari penggunaan gambar dan font huruf grafis yang besar, serta diksi kata pada judul berita sementara breaking news merujuk pada kolom kiri atas yang berisi rangkuman berita paling akhir yang diterima redaksi 3. KOMPAS mengalami permasalahan kualitas terutama tentang kredibilitas kutipan dari narasumber, typo (kesalahan
ketik
atau
kutipan),
duplikasi
dan
redudansi materi berita. 4. JAWA POS mengalami permasalahan kualitas dalam sitaksis kalimat berita, terutama untuk diksi kata,
49
atribusi sumber berita serta redudansi pemilihan judul berita. 5. KOMPAS dan JAWA POS mengalami standarisasi seperti yang ditengarai dalam kajian McJournalism, terbukti dengan penyusunan judul berita yang mirip, penggunaan kata-kata konotatif dan hiperbolis serta kecenderungan mencari sensasional, seperti dalam menstigma kasus Bom Bali 2005. 6. Penggunaan elemen grafis (foto) dari sumber berita lain
cenderung
menunjukan
seragam
mekanisme
dan
standar,
yang
kontrol
otomatis
dalam
proses produksi atau reproduksi berita. B. Implikasi Implikasi penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Bahwa media massa dengan format broadbloid telah merubah perilaku membaca masyarakat, yang
dalam
penelitian
analisis
data.
bahwa
perubahan
ini
Penelitian
terungkap
ini
format
juga
melalui
menunjukan
tersebut
berakibat
penurunan kualitas berita yang disajikan. 2.
Dari penelitian ini diharapkan terciptanya daya kritis masyarakat terhadap konsumsi media yang dilakukan sehari-hari, sehingga media literacy atau melek
media
tercipta
di
komunitas-komunitas
masyarakat. 3.
Penelitian ini juga berakibat pada perubahan kesadaran pelaku media, bahwa apa yang mereka produksi dan diseminifikasi, tidak selamanya steril dari politik kepentingan, dimana ekonomi politik
50
media
cenderung
berperan
prinsip
jurnalistik
yang
daripada
selama
ini
prinsipdianggap
sebagai kanon bagi jurnalist. C. Saran Saran peneliti atas penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Penelitian lebih lanjut adalah tentang persepsi khalayak terhadap format broadbloid koran di Indonesia, terutama berhubungan dengan raison deāetre
dari
perubahan
format
koran
yang
menyatakan bahwa perubahan format koran ini disebabkan oleh trend atau kecenderungan dari khalayak. Penelitian tentang ekologi media juga perlu dilakukan guna melihat perubahan yang terjadi didalam proses produksi informasi cetak, terutama menyangkut perubahan-perubahan dasar dalam koran berformat broadbloid. 2.
Organisasi profesi perlu menggagas kajian tentang media dalam budaya populer, dikaitkan dengan kepentingan pekerja media dan kualitas produksi informasi.
3.
Pihak akademisi kampus terutama yang concern di bidang kajian media dan budaya populer perlu mengembangkan kajian media yang lebih holistik dan intens, terkait dengan fenomena media di tengah budaya populer. Hasil kajian bisa dijadikan pegangan
dan
dipublikasikan
dalam
pendidikan sadar media (media literacy).
51
rangka