A.1. Latar Belakang
Jalan yang merupakan prasarana yang sangat strategis sebagai bagi kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Sebagai sistem prasarana yang skala investasinya besar, jaringan jalan harus diselenggarakan dalam konteks ekonomi optimum yakni efisien dalam pengunaan dana dan efektif kinerjanya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dalam kondisi pendanaan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi yang terbatas (budget
constraint), tidak terhindarkan lagi bahwa perwujudan jaringan jalan akan didasarkan kepada prioritas yang memilih arternatif-alternatif jalur jalan yang dianggap strategi dan bermanfaatnya besar bagi masyarakat.
Untuk keperluan itu, Perencanaan Teknis Jalan memiliki arahan Tahapan yang jelas menuju perbaikan kondisi jalan, pemerataan akses kesemua wilayah, dan memberikan dorongan yang signifikan bagi pengembangan ekonomi.
Pemenuhan fungsi aksesibilitas dan fungsi mobilitas oleh jaringan transportasi memberikan kosekuensi, adanya konflik fungsi, dimana suatu ruas dalam ruang mempunyai fungsi spesifik akses mobilitas yang perlu dibedakan.. Suatu ruas yang
mempunyai akses tinggi akan mempunyai fungsi mobilitas rendah, sebaliknya suatu ruas yang mempunyai mobilitas tinggi akan mempunyai akses yang rendah.
Kriteria kemantapan jalan adalah :
Jalan mantap konstruksi, adalah jalan yang hanya pemeliharaan berkala dan bertujuan tidak untuk menambah nilai rutin atau maksimum Struktur konstruksi yang ada, atau jalan dengan kondisi sedang.
Jalan mantap layanan, adalah jalan yang untuk penanganannya tidak diperlukan Penambahan lebar jalan, atau jalan yang tidak macet atau kapisatas memadai dengan V/C < 0,8.
Dengan jalan wilayah yang 100% mantap, maka diharapkan bahwa jalan dapat memberikan Dampak yang sangat efektif baik perkembangan ekonomi. Program yang sedang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi salah satunya adalah Pembangunan Ekonomi Kerakyatan. Dengan adanya program tersebut perlu ditunjang dengan pembangunan sarana dan prasarana jalan dan jembatan sehingga hasil produksi yang ada di kabupaten Muaro Jambi dapat diangkut dengan lancar dan para investor yang akan menanamkan sahamnya dikabupaten Muaro Jambi juga dapat dicapai dengan baik. Dokumen usulan ini disusun untuk memenuhi undangan Perencanaan Jalan
Lingkungan Kec. Taman Rajo secara khusus Dokumen ini ditujukan untuk layanan jasa Konsultansi. Dokumen usulan ini dibuat berdasarkan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja dan syarat-syarat, penjelasan-penjelasan pada waktu pemberian penjelasan (Aanwijzing) oleh pokja, pengenalan terhadap lapangan dan pengalaman-pengalaman tenaga konsultan dalam menangani proyek sejenis. Pembangunan di segala bidang merupakan salah satu program Pemerintah dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang berdaulat, adil, makmur dan sejahtera. Pembangunan akan dapat terlaksana dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai diantaranya sarana transportasi
yang nantinya akan mempermudah
dilakukannya kegiatan-kegiatan yang mencakup seluruh aspek dan meliputi semua golongan yang terlibat didalamnya. Untuk mencapai itu semua maka didirikanlah CV. DIMENSI STATIKA sebagai konsultan perencana yang melaksanakan pengadaan dokumen perencanaan, dokumen lelang, dokumen untuk pelaksanaan konstruksi, memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan, dan memberikan penjelasan serta saran penyelesaian terhadap persoalan perencanaan yang timbul selama tahap konstruksi merupakan wadah para ahli untuk berperan aktif dalam menyumbangkan keahlian, tenaga dan pemikirannya dalam mengisi Pembangunan Nasional Indonesia.
A.2. Tujuan Tujuan utama dari pekerjaan ini adalah penyiapan Dokumen Perencanaan Teknis dan Dokumen Lelang untuk pekerjaan jembatan. Secara umum maksud dan tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk membantu Dinas Pekerjaan Umum dan Penaaan Ruang Kabupaten Muaro Jambi dalam pekerjaan Perencanaan Jalan Lingkungan
Kec. Taman Rajo . Melihat dari itu semua, maka CV. DIMENSI STATIKA bertujuan menyediakan lapangan kerja yang layak, juga bertujuan sebagai wadah kaum intelektual untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk perkembangan pembangunan dibidang masing-masing.
A.3 Pengembangan dan Organisasi Perusahaan Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh suatu perusahaan konsultan adalah masalah pengadaan dan penyediaan personil yang kurang lebih sesuai dengan jumlah dan tuntutan volume pekerjaan, mengingat kesinambungan kerja yang tidak tetap dibutuhkan fleksibilitas dalam pengadaan jumlah personil tersebut.
Untuk mengatasi masalah utama yang menyangkut maju mundurnya pada perusahaan ini, CV. DIMENSI STATIKA menempuh pendekatan dua arah, yaitu : 1. Kedalam yaitu mengembangkan organisasi perusahaan dan proyek dengan metoda serta prosedur kerja yang benar-benar efektif dan efisien, yang merupakan salah satu cara menekan biaya-biaya over head perusahaan. 2. Keluar, yaitu membina hubungan kerja sama yang erat dengan konsultankonsultan lainnya, perorangan atau perusahaan dalam bentuk asosiasi yang saling mengisi, saling membantu dan saling menguntungkan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.
Bersamaan dengan konsultan-konsultan lain, dirintis dan dibina tercapainya kehidupan dan alam Freelance Engineer yang merupakan salah satu pemecahan atas masalah fleksibilitas pengadaan personil tersebut. Untuk ini CV. DIMENSI STATIKA bekerja dengan personil inti yang terbatas dalam jumlah, tapi terdiri dari professionalprofesional yang benar-benar menguasai bidangnya masing-masing, disamping mempunyai kemampuan organisasi dan koordinasi yang dapat diandalkan. Kreativitas
personil
terus
disalurkan,
dibina
dan
dikembangkan
untuk
menghindarkan sikap statis dan dogmatis dalam pemikiran-pemikirannya. Pembinaan yang berpola dan terarah didalam tubuh perusahaan ini merupakan dasar yang kokoh guna menetapkan langkah-langkah pengembangan keluar selanjutnya. Dengan
kedua
pendekatan
diuraikan
diatas,
diharapkan
terjaganya
kesinambungan kehidupan dan tercapainya tujuan perusahaan. Pengembangan dan perkembangan yang bersifat mantap dan terarah didasarkan pada prinsip kewajaran tersebut, karena
CV. DIMENSI STATIKA
menyadari sepenuhnya bahwa usaha ini bukanlah usaha semusim ataupun usaha yang bersifat spekulatif. Usaha konsultasi ini menuntut tanggung jawab profesionalitas yang tinggi mengingat produknya akan merupakan dasar bagi proses pembangunan selanjutnya, disamping itu segenap unsur perusahaan menyadari bahwa cita-cita dan itikad yang telah digariskan, CV. DIMENSI STATIKA yang merupakan perusahaan
daerah ini tentunya hanya akan tercapainya dengan pemberian kepercayaan dan kesempatan berkarya serta pembinaan oleh para kliennya.
A.4.
Kualifikasi dan Klasifikasi Perusahaan CV. DIMENSI STATIKA merupakan perusahaan swasta yang bergerak di
bidang Jasa Konsultan bidang Teknik Sipil, Arsitektur, Tata Lingkungan, Pengembangan Pertanian & Pedesaan dan Perindustrian & Pertambangan. Perusahaan ini dalam usaha didukung oleh beberapa tenaga ahli yang berpengalaman menurut bidangnya masingmasing, yang merupakan suatu team dimana dapat mengembangkan dan memberikan sesuatu hasil realistik serta berhasil guna. Disamping memiliki sendiri tenaga inti profesional, CV. DIMENSI STATIKA tidak menutup kemungkinan melakukan kerjasama dengan konsultan seprofesi lainnya ataupun dengan Lembaga Perguruan Tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan perorangan, agar dapat memberikan jasa pelayanan secara optimal.
A.5.
Lingkup Pelayanan Adapun layanan jasa yang kami sediakan secara garis besar adalah sebagai
berikut: 1. Perencanaan Kota Dan Wilayah :
Rencana Struktur Tata Ruang Kota
Rencana Tata Ruang Wilayah
Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
Rencana Umum Tata Ruang Perkotaan
2. Study Kelayakan, Desain dan Pengawasan Teknik, Manajemen Proyek : Studi Kelayakan Pabrik, Pergudangan, Irigasi, Pariwisata dan Pertanian Desain Teknik Bangunan, Gedung, Irigasi, Jalan dan Jembatan Pengawasan Teknik Proyek Transmigrasi, Bangunan dan lainnya
A.6.
Organisasi Perusahaan Organisasi kerja Konsultan berupa tim kerja yang terdiri dari beberapa tenaga
ahli yang dikoordinir dan diorganisir seorang tema laeder,kualifikasi team Laeder beserta tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan ini secara rinci dapat dijelaskan pada butir 3.2 da KAK ini :
B.1. Pengalaman Perusahaan Sejak didirikan hingga kini “CV. DIMENSI STATIKA ” telah menangani berbagai pekerjaan/proyek/kegiatan yang mencakup semua bidang Engineering dan management. Ruang lingkup kegiatan itu meliputi Perencanaan Teknik, Perencanaan Umum, Detail Engineering Design, Feasibility Study & Supervisi/ Pengawasan, Sesuai dengan Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Perencanaan
Jalan Lingkungan Kec. Taman Rajo pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Muaro Jambi dengan sumber dana APBD Kabupaten Muaro Jambi Tahun Anggaran 2018, dan untuk memenuhi persyaratan dalam Kerangka Acuan Kerja, “CV. DIMENSI STATIKA ”
akan menyajikan pengalaman Pekerjaan yang pernah
dilaksanakan seperti dalam daftar sebagai berikut :
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang tertuang dalam Dokumen Pengadaan Jasa Konsultan adalah merupakan salah satu dasar bagi konsultan untuk membuat dokumen penawaran, baik dokumen administrasi, dokumen usulan teknis atau pun penawaran biaya.
Dari sisi aspek teknis, KAK ini memberikan gambaran mengenai pelaksanaan pekerjaan yang nantinya akan dikerjakan. Salah satunya bermanfaat untuk menentukan pendekatan dan metoda
serta tahap-tahap rencana kerja yang akan dilaksanakan,
sehingga hasil pekerjaan konsultan akan tetap berpedoman kepada ketentuanketentuan yang berlaku sebagaimana ditetapkan dalam KAK. Selain itu juga untuk menentukan kebutuhan tenaga ahli fasilitas yang akan digunakan dan kebutuhan pelaporan.
Secara garis besar, KAK pekerjaan Perencanaan Jalan Lingkungan Kec.
Taman Rajo yang disiapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Muaro Jambi ini, serta didukung oleh adanya rapat Penjelasan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Panitia Perencanaan, sudah cukup memberikan informasi dan gambaran mengenai pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh konsultan. Dimana berdasarkan atas pemahaman tersebut konsultan kemudian dapat menyusun proposal atau dokumen penawaran sesuai dengan KAK tersebut.
Setelah mempelajari KAK dimaksud, maka beberapa hal penting yang terkait dengan aspek teknis pelaksanaan pekerjaan yang perlu mendapat perhatian lebih mendalam antara lain adalah mengenai latar belakang, maksud-tujuan-sasaran, lingkup pekerjaan, serta arahan mengenai pendekatan dan metodologi yang dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Setelah mempelajari Kerangka Acuan Kerja (TOR), maka secara keseluruhan lingkup pelayanan Konsultan pada Pekerjaan Perencanaan Jalan Lingkungan Kec.
Taman Rajo pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Muaro Jambi meliputi : a. Membantu dalam melaksanakan Perencanaan Teknis Jalan. b. Membantu dalam menyiapkan Dokumen Perencanaan Teknis Jalan dan Dokumen Lelang. c. Membantu dalam menghitung Analisa Biaya Pekerjaan Pembangunan Jalan (Engineer Estimate). d. Bekerjasama dengan staff instansi terkait dalam hal-hal menyangkut masalahmasalah teknis.
Kerangka Acuan Kerja yang diberikan cukup jelas dan mudah dimengerti serta personil dan waktu yang diperlukan seluruhnya sudah ditetapkan dalam kerangka acuan Kerja, sehingga dalam hal ini konsultan tidak perlu lagi menghitung Man Month Setelah mencermati dan menelaah KAK (TOR) serta memperhatikan pemaparan dari Tim Teknis/Pengendali Kegiatan pada saat pelaksanaan Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing), maka tanggapan konsultan terhadap materi dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Materi Bahasan : Latar Belakang Penjelasan tersebut sesuai dengan apa yang dipahami secara umum oleh konsultan mengenai kondisi umum sarana dan prasarana transportasi baik secara global atau pun kasus di wilayah perencanaan. Materi bahasan telah dipaparkan dengan jelas dan terperinci sehingga lebih memudahkan bagi konsultan untuk merancang berbagai kegiatan bagi pelaksanaan kegiatan ini.
2. Materi Bahasan : Maksud, Tujuan Dan Sasaran Secara umum materi bahasan telah dipaparkan dengan jelas dan terperinci sehingga lebih memudahkan bagi konsultan untuk menentukan dan merencanakan berbagai aspek sehingga dapat teridentifikasi berbagai permasalahan di Kabupaten Muaro Jambi pada masa yang akan datang.
Maksud, Tujuan dan Sasaran Perencanaan adalah 1. Sebagai acuan bagi pemilik dan pengelola sarana dan prasarana jalan dan jembatan untuk menata sarana dan prasarana transportasi agar dapat meningkatkan perkembangan
kemampuan ilmu
dan
pengetahuan
mutu
pelayanan
dan
teknologi,
yang
sesuai
perubahan
dengan peraturan
perundang-undangan, dan harapan masyarakat. 2. Memberikan petunjuk atau arahan bagi instansi terkait dan pihak-pihak lain yang membutuhkan dalam merancang dan merencanakan sarana dan prasarana jalan dan jembatan dengan memperhatikan kaidah-kaidah ketentuan berlaku sehingga hasil perencanaan yang dibuat dapat menampung kebutuhan-kebutuhan pelayanan dan tidak menimbulkan akibat buruk terhadap pengguna. 3. Perencanaan pembangunan sarana dan prasarana jalan dan jembatan dapat terkendali dengan baik. 4. Menjadi arahan bagi perencana dalam merencanakan pembangunan sarana dan prasarana transportasi khususnya jalan dan jembatan. 5. Menjadi bahan untuk memperkirakan anggaran biaya pembangunan sarana dan prasarana tranportasi yang direncanakan. Secara umum, Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diberikan telah cukup memberikan informasi dan data mengenai pekerjaan pada pelaksanaan kegiatan ini, sehingga konsultan dapat menyusun personil / usulan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) tersebut.
Untuk lebih menyempurnakan dalam mendapatkan hasil yang optimal pada proyek ini Konsultan mempunyai beberapa tanggapan dan usulan-usulan sebagai berikut: 1.
Tidak ada susunan organisasi proyek; Pemberi tugas tidak secara jelas memberikannya dalam Kerangka Acuan Kerja, namun Konsultan telah menyusun struktur organisasi Tim Perencana yang bertanggung jawab kepada Pemimpin Pelaksana Kegiatan Lapngan dan pemberi tugas
2.
Pada proposal teknis ini, Konsultan menyederhanakan tata cara penyelidikan tanah yang tertera dalam kerangka Acuan Kerja dan mengusulkan cara pengujian contoh tanah dan material.
3.
Jadwal pelaksanaan yang diberikan dalam Kerangka Acuan Kerja selama 30 (tiga puluh ) hari kalender akan dipenuhi dengan kerja sama
yang baik dan saling
mendukung antar personil yang terlibat dalam survey (pekerjaan lapangan), analisa/perencanaan dan pembuatan dokumen lelang.
Selain hal tersebut diatas, ada beberapa hal yang perlu kami tanggapi guna mendapatkan hasil perencanaan yang optimal akan didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang cukup memenuhi kriteria sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Namun hal ini masih terdapat beberapa kendala pembinaan personil/ Tenaga terampil/ Tenaga ahli. Untuk meningkatkan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan dipandang diperlukan beberapa hal, yaitu sebagai berikut : 1. Pelatihan khusus tenaga ahli 2. Kursus sertifikasi supervisi jalan 3. Kursus sertifikasi desain jalan 4. Melakukan pembinaan secara langsung dilapangan
Upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas baik perusahaan jasa konsultan maupun pelaksanaan kegiatan dilapangan. Disamping itu juga akan menimbulan persaingan yang sehat diantara perusahaan jasa konsultan.
Sebagaimana telah disampaikan dalam KAK, tujuan Pekerjaan Perencanaan
Jalan Lingkungan Kec. Taman Rajo pada tahap awal ini, sebelum menginjak pada tahap-tahap
berikutnya,
terutama
adalah
melakukan
survey
terhadap
daerah
perencanaan yang dimaksud di Kabupaten Muaro Jambi. Jika ditilik dari kalimat tersebut, maka kata kunci dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah menciptakan suatu perencanaan teknis yang efektif dan efisien sehingga didapatkan informasi yang tepat dan benar tentang karakteristik jalan yang diinginkan. dalam hal ini dapat diartikan sebagai upaya untuk memberikan informasi yang akurat dan tepat mengenai perencanaan teknis yang diinginkan yang ada saat ini.
Salah satu aspek penunjang utama dalam menyelenggarakan roda pemerintahan serta sarana dalam menyebarkan gerak pembangunan disegala bidang secara merata keseluruh wilayah Kabupaten Muaro Jambi adalah keberadaan jaringan jalan. Dalam beberapa hal, tingkat kemajuan pembangunan suatu wilayah dapat diukur dari keberadaan jaringan jalan ini, baik ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Melihat peran dan fungsi jalan begitu besar, maka keberadaan jaringan jalan ini harus ditangani dan diperlakukan dengan penuh perhitungan dan perencanaan yang matang.
Dengan latar belakang kepentingan tersebut di atas, maka untuk lebih mengoptimalkan perencanaan pembangunan Jalan, perlu segera dilakukan Peningkatan Jalan yang memadai, terutama dikaitkan dengan arahan rencana pengembangan wilayah
Sehubungan dengan diberlakukannya undang-undang tentang otonomi daerah, maka adalah menjadi kewajiban dan keharusan bagi setiap Daerah Kabupaten untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengelola keuangan daerah.
Salah satu ciri utama suatu daerah otonom mampu menyelenggarakan otonomi daerahnya adalah terletak pada kemampuannya dalam mengelola keuangan daerahnya. Hal ini mengandung pengertian bahwa Daerah Otonom harus memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber–sumber keuangannya sendiri memadai
untuk
mendanai
penyelenggaraan
pemerintahan
dan
yang cukup pembangunan
daerahnya. Selain itu otonom juga mengandung pengertian bahwa ketergantungan kepada pusat harus seminimal mungkin, yang berarti pendapatan asli daerah (PAD) akan menjadi sumber keuangan terbesar disamping dana yang berasal dari kebijakan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
Untuk meningkatkan pembangunan masyarakat disegala bidang harus diimbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana yang dapat menunjang pembangunan tersebut seperti pembangunan jalan dan jembatan serta sektor lainnya.
Didalam masalah-masalah penanganan prasarana jalan, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muaro Jambi melalui Bidang Cipta karya adalah perangkat pemerintah yang bertanggung jawab atas pembinaan seluruh jaringan jalan dan jembatan yang ada pada program Pembangunan Sarana dan Prasarana Jalan dan Jembatan termasuk didalamnya perencanaan dan pengawasan pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi jalan. Namun guna memberikan hasil yang maksimal dalam pembangunan di Kabupaten Muaro Jambi perlu dilakukannya inventarisasi yang lebih akurat mengenai kondisi dan pemanfaatan jaringan jalan dan jembatan yang ada di Kabupaten Muaro
Jambi Salah satu kegiatan guna memberikan data yang akurat adalah salah satunya dilakukannya perencanaan pembangunan jalan lingkungan.
1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dari Perencanaan Jalan Lingkungan Kec. Taman Rajo Maksud
: Melakukan perencanaan secara detil terhadap konstruksi jalan lingkungan
sebagai
dasar
acuan
pelaksanaan
pekerjaan
pembangunan/penggantian jalan yang ada. Tujuan
: Untuk mendapatkan data secara umum mengenai kondisi dan data teknis jalan baik jalan lama maupun jalan baru.
1.3. Sasaran Sasaran dari Perencanaan Jalan Lingkungan Kec. Taman Rajo adalah sebagai berikut : Sasaran
: Tersedianya dokumen perencanaan jalan sesuai spesifikasi teknis yang berlaku di Bina Marga dan Cipta Karya sebagai disain untuk pelaksana pekerjaan konstruksi.
1.4. Ruang Lingkup 1.4.1. Lingkup Materi Proses Pekerjaan Perencanaan ini Meliputi: 1.
Survey Pendahuluan
2.
Pengukuran Topografi
3.
Pengujian Daya Dukung Tanah
4.
Inventarisasi Jalan
5.
Pengambaran Rencana Jalan
6.
Perhitungan RAB yang disesuaikan dengan dana yang tersedia di Kabupaten sehingga diperlukan adanya skala prioritas
Semua data-data yang telah didapatkan di lapangan untuk memberikan informasi yang tepat mengenai kondisi jalan yang ada, cara penanganannya serta estimasi kebutuhan dana yang diperlukan untuk pembangunan, peningkatan atau perbaikan jalan sehingga program perencanaan yang akan dilakukan dapat terpenuhi.
Lingkup materi yang terkandung dalam Perencanaan Jalan Lingkungan Kec.
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi adalah sebagai berikut :
PHASE I Melakukan Studi Awal mengenai lokasi dan panjang jalan yang ada dilingkungan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muaro Jambi dilanjutkan dengan Survey Lapangan dengan maksud untuk memperoleh data keadaan jalan rencana yang paling baik dan ekonomis dalam perkembangannya di masa yang akan datang.
PHASE II Melakukan Pengumpulan Data Base mencakup elevasi dan panjang jalan yang ada, secara keseluruhan kegiatan-kegiatan tersebut akan dikelompokkan sebagai berikut:
a) Persiapan. b) Survey Inventory Jalan dan Jembatan c) Penyelidikan Kondisi & Geometrik Jalan. d) Penyelidikan Tanah permukaan visual dan Hidrolika aliran untuk Perencanaan Pembangunan Jalan. e) Perhitungan Rencana & Penggambaran. f)
Pembuatan Dokumen dan Gambar Desain.
g) Laporan Akhir.
4.1.2 Lingkup Wilayah Lingkup wilayah perencanaan mencakup Kec. Kec. Sungai Gelam Zona B di Wilayah Kabupaten Muaro Jambi dengan melakukan pengkajian terhadap wilayahwilayah.
1.5. Keluaran Hasil yang diharap dalam Pekerjaan Perencanaan Jalan Lingkungan Kec.
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi adalah : -
Tersedianya dokumen perencanaan jalan sesuai spesifikasi teknis yang berlaku di Cipta Karya sebagai disain untuk pelaksana pekerjaan konstruksi, berupa:
-
Gambar rencana kerja
-
Dokumen Engineer’s Estimate
-
Dokumen Lelang Jasa Konstruksi
1.6. Sistematika Pelaporan Laporan Akhir Pekerjaan Perencanaan Jalan Lingkungan Kec. Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi ini disajikan atas 5 (lima) bab, yakni sebagai berikut : dalam pelaporan ini disampaikan himpunan data-data hasil survey di lapangan serta analisa teknis jalan yang berkenaan dengan Perencanaan Jalan di Kec.
Mestong Kabupaten Muaro Jambi.
Adapun isi laporan adalah sebagai berikut :
Peta Lokasi Peta ini menunjukan lokasi jaringan jalan Kabupaten Muaro Jambi
Data Ukur Lapangan
Data Daya Dukung Tanah (DDT) melalui tes CBR
Data Inventory Jalan Data inventory ini berisikan : 1.
Lebar jalan.
2.
Jenis perkerasan jalan.
3.
Kondisi badan jalan sekarang.
4.
Bangunan pelengkap seperti box culvert, gorong-gorong, parit beton dll.
5.
Keadaan sekitar / kanan dan kiri jalan, termasuk rumah penduduk, tanaman produktif serta kondisi geography dan topography dan lain sebagainya. Manfaat jalan dan data-data lain yang sifatnya mendukung perencanaan.
F.1. Pendekatan Umum 1. Tahap Persiapan 1) Melakukan seluruh persiapan dan mobilisasi sumberdaya yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas seperti tercantum pada ruang lingkup. 2) Mempelajari peraturan perundangan yang terkait dengan perencanaan teknis jalan dan jembatan. 3) Mempelajari perkembangan pembangunan, potensi, kondisi, dan permasalahan. 4) Mempersiapkan teknis pelaksanaan survei berupa penyiapan perangkat keras dan perangkat lunak pengumpulan data lapangan, proses pengolahannya, dan keluaran berupa informasi yang di inginkan.
2.
Tahapan Pelaksanaan Survei dan Analisis 1) Menyiapkan perangkat survey yang dibutuhkan untuk kelengkapan data yang dibutuhkan, format survey sebelumnya harus sudah mendapat persetujuan dari tim teknis. 2) Melaksanakan survei: a) Survai dan wawancara kepada aparat pemerintah daerah, masyarakat, pemangku kepentingan lainnya yang terkait dengan perencanaan teknis bangunan konstruksi jalan dan jembatan.
b) Survai mengenai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan perencanaan teknis bangunan konstruksi jalan dan jembatan. F.2. Metodologi F. 2. 1.
UMUM
Setiap hasil Perencanaan Teknis design ataupun pada daerah-daerah yang memerlukan relokasi serta alternatif penanganan yang lain, akan dimintakan persetujuan dari pengawas dan pimpinan proyek, sebelum hasil tersebut dituangkan ke dalam Dokumen Lelang. Hasil akhir yang dituangkan dalam laporan Perencanaan Teknis akan mencakup seluruh bagian jalan yang tercantum dalam kerangka acuan lengkap dengan gambarnya. Uraian dititik beratkan pada penanganan berbagai team pokok dalam pekerjaan perencanaan proyek ini. Untuk dapat melakukan pekerjaan Perencanaan Jalan Lingkungan Kec.
Taman Rajo dengan pengendalian
dan
baik,
perlu
perencanaan
disusun
pekerjaan
suatu
system
sehingga
manajemen
tugas-tugas
yang
dibebankan tersebut dapat terpenuhi dan pada akhirnya pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
F. 2. 2. PROGRAM DAN RENCANA KERJA KONSULTAN F. 2. 2.1. Untuk keperluan desain diperlukan data teknis
sebagai berikut :
Topografi dan data luas area / lahan.
F.2.2.2.
LINGKUP PEKERJAAN KONSULTAN Lingkup pekerjaan yang harus dikerjakan oleh konsultan perencana adalah :
1. Survey Site Plan / Lokasi. Dalam pekerjaan ini konsultan perencana harus melaksanakan pengukuran dengan menggunakan alat ukur Theodolite atau Waterpass guna menentukan luas area dan keadaan kontur lokasi yang akan dibangun penyelidikan tanah secara sederhana untuk menentukan daya dukung tanah.
2. Perencanaan Teknis ( Design ). Pekerjaan perencanaan teknis yang harus dikerjakan meliputi perencanaan Site Plan, Rencana Arsitektur, Rencana Struktur dan Perencanaan Mekanikal / Elektrikal.
3. Penyusunan Rencana Detail. Penyusunan Rencana Detail ini meliputi, membuat gambargambar detail arsitektur, detail struktur dan detail Utilitas yang sesuai dengan Gambar Rencana yang telah disetujui.
4. Penyusunan Rencana Administrasi. Penyusunan Rencana Administrasi ini meliputi Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS), Spesifikasi Teknis, Rencana Anggaran Kerja serta Gambar Design.
F.2.3. Konsep Dasar Penanganan Pekerjaan
Prinsip-prinsip serta konsep dasar pokok yang akan dipergunakan Konsultan dalam menangani proyek ini adalah sebagai berikut : 1. Pemahaman Konsultan terhadap filosofi pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan. 2. Pemahaman Tim Konsultan atas standar, metodologi, dan prosedur survey dan perencanaan yang digunakan.
3. Tim Konsultan terdiri dari personil-personil yang qualified yang benar-benar menguasai bidang tugasnya masing-masing. 4. Terbinanya sistem koordinasi dan komunikasi yang baik antara Tim Konsultan dengan Pemilik Proyek (Project Officer).
F.2.4. Mobilisasi, Pengumpulan dan Review Data
Setelah Konsultan ditunjuk untuk menangani pekerjaan ini, mobilisasipun akan segera dimulai yang meliputi mobilisasi personil inti dan peralatan pokok yang diperlukan. Mobilisasi personil lainnya akan disesuaikan dengan kebutuhan. Survey Pendahuluan merupakan lanjutan hari hasil persiapan desain yang sudah disetujui sebagai panduan pelaksanaan survey recon dilapangan yang meliputi kegiatan.
Studi Literatur Pada tahapan ini Tim harus mengumpulkan data pendukung perencanaan baik data sekunder maupun data laporan Studi Kelayakan (FS), Laporan Studi Amdal (bila ada).
Koordinasi dengan Instansi Terkait Tim melaksanakan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi/ unsur-unsur terkait didaerah sehubungan dengan dilaksanakannya survey pendahuluan.
Diskusi Perencanaan di lapangan. Tim bersama-sama melaksanakan survey dan mendiskusikannya dan membuat usul perencanaan di lapangan bagian demi bagian sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing serta membuat sketsa dilengkapi catatan-catatan dan kalau perlu membuat tanda di lapangan berupa patok serta dilengkapi photo-photo penting dan identitasnya masing-masing yang akan difinalkan di kantor sebagai bahan penyusunan laporan setelah kembali.
Survey Pendahuluan upah, harga satuan dan peralatan. Tim melaksanakan pengumpulan data upah, harga satuan dan data peralatan yang akan digunakan.
1. Survey Topografi
Pengukuran topografi ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data topografi yang cukup untuk kebutuhan perencanaan. Detail dari pengukuran ini adalah sebagai berikut : - Pengukuran poligon dengan ketelitian 1 : 10.000,00 dan patok-patok permanen akan dipasang pada interval tidak lebih dari 500,00 m dapat terlihat dengan mudah. - Pengukuran jarak dapat dilakukan secara langsung atau menggunakan titik-titik sementara dan bantuan alat ukur elektronis. - Patok-patok pengukuran akan berupa patok beton bertulang dengan ukuran
10 x 10 x 60 cm dipasang ditempat yang bebas dari gangguan
lalu lintas atau lainnya selama pelaksanaan. - Paku yang dipasang pada beton atau cara lainnya, pada bangunanbangunan tetap seperti abutment jembatan dan lain-lain. - Pengukuran akan meliputi :
Titik-titik control vertikal dan horisontal, barupa patok-patok kayu yang dipasang setiap interval 100,00 m pada rencana as jalan dengan ukuran patokadalah 5 x 7 x 60 cm dapat ditancapkan sedalam 50 cm pada pengukuran poligon. (i) Titik Control Horisontal Pengukuran menggunakan Theodolit dengan ketelitian bacaan 1 detik dan ketelitian orde ketiga.
(ii) Titik Control Vertikal Pengukuran menggunakan waterpas dengan ketelitian 1,50 – 2,50 mm/km, pengukuran dilakukan dua arah.
Pengukuran lebar DAMIJA dengan tataguna tanah serta data lainnya pada kiri kanan as jalan.
Cross Section dibuat pada setiap interval 50,00 m dengan lebar minimal 25,00 m kekiri dan kanan as jalan.
Perhitungan dan penggambaran peta topografi diatas kertas milimeter dengan skala 1 : 1.000,00 serta interval garis kontur 1,00 m. Semua titik-titik control akan dicantumkan dalam gambar.
3. Penyelidikan Hidrologi Penyelidikan ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran muka air tanah, dimana diperlukan untuk penentuan tebal perkerasan, debit air permukaan untuk menentukan dimensi bangunan pelengkap, seperti saluran samping, gorong-gorong, jembatan, serta daerah-daerah khusus lainnya yang dikhawatirkan berpengaruh terhadap konstruksi nantinya. Penyelidikan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Pengamatan muka air tanah melalui pengeboran. b. Pengamatan air dari permukaan sungai serta alur-alur tanah yang ada disekitar lokasi proyek. c. Pengamatan pada daerah-daerah genangan. d. Pengamatan debit air sungai disekitar lokasi proyek.
4. Pengumpulan Data Harga Satuan Tujuan dari pengumpulan data ini adalah untuk analisa harga satuan upah serta material yang berlaku di lokasi proyek. Pekerjaannya akan meliputi : a. Pengumpulan data-data harga satuan dari instansi yang berwenang di Kabupaten yang bersangkutan.
b. Pengamatan harga-harga material serta alat-alat bantu yang akan digunakan saat pelaksanaan langsung di lapangan. c. Pengumpulan data harga alat-alat berat di Propinsi.
5. Perhitungan dan Plotting Hasil Pengukuran a. Perhitungan kordinat poligon utama didasarkan pada titik-titik ikat yang dipergunakan. b. Penggambaran titik-titik poligon didasarkan pada perhitungan kordinat. c. Gambar ukur yang berupa situasi akan digambarkan pada kertas milimeter dengan skala 1 : 1000,00 dengan interval kontur 1,00 meter. d. Ketinggian titik detail akan dicantumkan dalam gambar ukur begitu pula semua keterangan penting. e. Titik ikat atau titik mati serta titik-titik baru akan dimasukkan ke dalam gambar ukur dengan diberi tanda khusus termasuk ketinggiannya.
6. Pematokan Sumbu Jalan (Centerline Staking Out) a. Pematokan pada sumbu jalan akan ditempatkan pada awal lengkung (TC), Tengah (EC) serta akhir lengkung (CT), Point of Intersection (PI). b. Patok juga dipasang pada interval jarak kelipatan Stationing 50,00 m. c. Pemasangan patok-patok referensi, yang akan diletakkan diluar badan jalan.
7. Pemeriksaan Laboratorium Dari sample yang diambil dari lapangan, dilakukan test laboratorium dengan metoda AASHTO, yang meliputi : a. Analisa saringan (Sieve Analysis) untuk mengetahui gradasi dari bahan selected material tersebut. b. Atterberg limit untuk mengetahui index platisnya. c. Compaction test untuk mengetahui maximum dry dencity dan kadar air optimum.
8. Analisa Hidrologis Dari data yang dikumpullkan di lapangan, konsultan akan melakukan analisa hidrologi guna mengetahui debit dan sifat-sifat aliran. Untuk perhitungan dabit ini akan digunakan Rational Method. Hasil analisa akan digunakan sebagai input bagi proses perhitungan ketetapan seperi tinggi jembatan dan water opening, perhitungan dimensi gorong-gorong, perhitungan dimensi saluran samping, upaya pencegahan kelongsoran, penetapan lokasi jembatan baru dan lain-lain.
9. Analisa Harga Satuan Dari hasil pengumpulan data harga satuan, maka dilakukan analisa yang akan menghasilkan harga satuan untuk setiap jenis pay-item, yang mutasinya akan merupakan input dalam perhitungan biaya pelaksanaan proyek. Disamping kemampuan kontraktor dimestik pun akan dianalisa untuk dapat memperkirakan kemampuan mereka menangani pelaksanaan pekerjaan ini nantinya. Untuk analisa ini akan digunakan standar pedoman yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum.
10. Analisa dan Perhitungan Rencana Perhitungan serta analisa meliputi : a. Perencanaan Geometrik Jalan raya Perencanaan geometrik jalan raya akan meliputi alinyemen horizontal, alinyemen vertikal dan cross section dengan kriteria perencanaan digunakan ketetapan-ketetapan di dalam standar Nomor 13 / 1970. Perencanaan Teknis Jalan raya dengan perkecualian : - Radius lengkung horizontal minimum adalah 110,00 m. - Gradient maksimum adalah 8,00 %.
Optimum minimum untuk lebar jalan adalah 0,75 – 4,50 – 0,75 m (bahu kiri-kanan 0,75 m, lebar jalan perkerasan jalan 4,50 m). Gambar rencana geometrik jalan ini sama dengan Final Engineering Design lengkap.
b. Perencanaan Struktur Perencanaan
Struktur
Perkerasan
meliputi
Perencanaan
struktur
perkerasan bahu atau lapis atas, dengan metode yang digunakan akan ddasarkan pada nilai CBR sesuai dengan pedoman standart Nomor 04/PO/BM 1983 Dinas Pekerjaan Umum Dalam perencanaan perkerasan, sejauh mungkin dimanfaatkan material setempat yang ada, dan jalan akan direncanakan dengan umur rencana 10,00 tahun dengan beban 8,00 ton SAL ( Standart Exle Load )
Pemasangan Patok-parok -
Patok-patok
BM
harus
dibuat
dari
beton
dengan
ukuran
10x10x75cm atau pipa pralon ukuran 4 inci yang diisi dengan adukan beton dan diatasnya dipasang neut dari batu, ditempatkan pada tempat yang man, mudah terlihat. Patok BM dipasang setiap 1 (satu) km dan pada setiap lokasi rencana jembatan dipasang minimal 3, masing-masing 1 (satu) pasang disetiap sisi sungai/ alur dan 1 (buah) disekitar sungai yang posisinya aman dari gerusan air sungai.
-
Patok BM dipasang/ ditanam dengan kuat, bagian yang tampak diatas tanah setinggi 20 cm, dicat warna kuning, diberi lambang Dinas Pekerjaan Umum, notasi dan nomor BM dengan warna hitam. Patok BM yang sudah terpasang, kemudian di photo sebagai dokumentasi yang dilengkapi dengan nilai koordinat serta elevasi.
-
Untuk setiap titik poligon dan sifat datar harus digunakan patok kayu yang cukup keras, lurus dengan diameter sekitar 5 cm, panjang
sekurang-kurangnya
50cm,
bagian
bawahnya
diruncingkan, bagian atas diratakan diberi paku, ditanam dengan kuat, bagian yang masih nampak diberi nomor dan dicat warna kuning. Dalam keadaan khusus, perlu ditambahkan patok bantu.
-
Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah sekitar patok diberi tanda-tanda khusus.
-
Pada lokasi-lokasi khusus dimana tidak mungkin dipasang patok, misalnya di atas permukaan jalan beraspal atau diatas permukaan batu, maka titik-titik poligon dan sifat datar ditandai dengan paku seng dilingkari cat kuning dan diberi nomor.
Pengukuran titik kontrol horizontal -
Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan sistem poligon, dan semua titik ikat (BM) harus dijadikan sebagai titik poligon.
-
Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimum 100 meter, diukur dengan meteran atau dengan alat ukur secara optis ataupun elektronis.
-
Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur theodolit dengan ketelitian baca dalam detik. Disarankan untuk menggunakan theodolit jenis T2 atau yang setingkat.
-
Pengamatan matahari dilakukan pada titik awal dan titik akhir pengukuran dan untuk setiap interval + 5 km disepanjang trase yang diukur. Apabila pengamatan matahari tidak bisa dilakukan, disarankan menggunakan alat GPS Portable (Global Positioning
System). Setiap pengamatan matahari harus dilakukan dalam 2 seri (4 biasa dan 4 luar biasa).
Format yang digunakan untuk pengukuran titik kontrol horizontal dapat dilihat pada lampiran topografi. Pengukuran titik kontrol vertikal -
Pengukuran ketinggian dilakukan dengan cara 2 kali berdiri/ pembacaan pergi-pulang.
-
Pengukuran sifat datar harus mencakup semua titik pengukuran (poligon, sifat datar, dan potongan melintang) dan titik BM.
-
Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, berskala benar, jelas dan sama.
-
Pada setiap pengukuran sifat datar harus dilakukan pembacaan ketiga benangnya, yaitu Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT), Benang Bawah (BB), dalam satuan milimeter. Pada setiap pembacaan harus dipenuhi: 2 BT= BA+BB.
-
Dalam satu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag (pengamatan) yang genap.
Format yang digunakan untuk pengukuran titik kontrol vertikal dapat dilihat pada lampiran topografi. Pengukuran situasi -
Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri, yang mencakup semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang ada disepanjang jalur pengkukuran, seperti alur, sungai, bukit, jembatan, rumah, gedung dan sebagainya.
-
Dalam
pengambilan
data
agar
diperhatikan
keseragaman
penyebaran dan kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang benar. Pada lokasi-lokasi khusus (misalnya: sungai, persimpangan dengan jalan yang sudah ada) pengukuran harus dilakukan dengan tingkat kerapatan yang lebih tinggi.
-
Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolit.
Dalam perencanaan struktur jembatan baru, konsultan akan berpedoman pada standar-standar perencanaan berikut : -
Standar spesifikasi pembebanan Dinas Pekerjaan Umum No. 12/1970 (bersama dengan penjelasan umum dan Interim Guide 1974).
-
Standar spesifikasi pelaksanaan jembatan.
-
Standar perencanaan beton bertulang Dinas Pekerjaan Umum untuk bentang 10,00 – 20,00 m.
-
Standar SNI/SKSNI yang ada dan sesuai.
-
Standar spesifikasi AASTHO
-
Standar-standar lain yang disetujui Dinas Pekerjaan Umum.
Untuk perencanaan jembatan, tenaga ahli konsultan (Bridge Engineer) akan mengevaluasi secara seksama kekokohan struktur jembatan yang ada berdasarkan standar pembebanan yang diperlukan. Metode yang diperlukan untuk assement ini akan dibahas terlebih dahulu dengan Project officer.
Gambar-gambar detail rencana akan disiapkan secara lengkap dan jelas untuk memudahkan pelaksanaan fisik, sebagaimana halnya juga dengan perhitungan volume/kuantitas. c. Perencanaan Drainase Salah satu penyebab utama kerusakan jalan disamping beban lalu lintas adalah air yang masuk ke lapisan subgrade dan memperlemah daya dukung lapisan bawah jalan tersebut.
Sistem drainase yang baik, yang mampu melindungi badan jalan merupakan salah satu faktor penunjang dalam memperpanjang umur
struktur perkerasan. Mengingat pertimbangan ini akan diperhatikan dan direncanakan secara cermat sistem drainase jalan ini. Untuk ini selokan samping dan gorong-gorong direncanakan agar benarbenar sesuai dengan kebutuhan. Pada bagian jalan dengan gradien yang cukup besar atau pada bagian tanah yang erosif, saluran samping diberi lapisan pelindung (lining) untuk mencegah penggerusan.
Gorong-gorong yang ada akan di-evaluasi untuk menetapkan jenis perbaikan (improvement) yang diperlukan, seperti pembuatan goronggorong baru dengan dimensi yang sesuai dengan kebutuhan,atau menambah
gorong-gorong
baru
pada
tempatyang
diperhitungkan
memerlukan. Debit air yang akan dialirkan akan diperhitungkan seteliti mungkin, mengingat berbagai keterbatasan yang harus dihadapi dalam analisa hidrologis yang harus dilakukan (skala peta, pos hujan terdekat dan lainlain).
F.2.5. Analisa / Optimasi hasil Perencanaan
Hasil analisa dan perhitungan rencana dari simplified metode serta segmensegmen relokasi, akan didiskusikan dengan Project Officer/Pemimpin Proyek. Konsultan akan memberikan penjelasan serta saran-saran atas hasil analisa serta rencana yang telah dibuatnya. Follow-up dari Project Officer, revisi serta perubahan-perubahan terutama yang menyangkut hal-hal sebagai berikut : 1. Ketersediaan dana 2. Jadwal Pelaksanaan Dari perubahan-perubahan serta revisi-revisi diatas, konsultan akan mengadakan optimis hasil perencanaan yang menyangkut : 1. Pemilihan Jenis Konstruksi 2. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
3. Perhitungan Volume dan Biaya Setelah
perubahan-perubahan
Officer/Pemimpin
Proyek
maka
serta
revisi-revisi
pekerjaan
diatas
selanjutnya
disetujui adalah
Project
membuat
perencanaan akhir (final design) yang akan diuraikan pada bab-bab selanjutnya.
F.2.6. Gambar-gambar Perencanaan
Pada tahap pembuatan gambar perencanaan akhir ini, seluruh gambar akan dibuat diatas kertas standar sheet, selengkapnya akan diuraikan sebagai berikut : 1. Sampul luar (cover) dan sampul dalam. 2. Lembar judul, yang memuat lay-out jalan skala 1 : 50.000,00. 3. Lembar sampul dan singkatan. 4. Gambar conterline rencana trase jalan 1 : 5.000,00 dilengkapi dengan jalur poligon serta koordinat dari semua patok tetap. 5. Lembar daftar volume pekerjaaan. 6. Typical cross section skala 1 : 100,00. 7. Plant and proffile, skala horisontal 1 : 1000.00 dan skala 1 : 100.00 lengkap dengan detail situasi yang ada, patok yang dipasang di lapangan, letak dan ukuran jembatan /goorong-gorong, tanda – tanda lalu lintas. 8. Cross Section, skala horizontal 1 : 100.00 dan skala vertikal 1 : 100.000 dibuat setiap interval jarak 50.00 m (25.00 untuk daerah ekstrim). 9. Lembar daftar jembatan dan gorong-gorong. 10. Lembar bangunan pelengkap lainnya (jika diperlukan). Gambar rencana trase ini akan dimintakan persetujuannya dari Pemberi Tugas sebelum diperbanyak (1 set blue print akan diserahkan kepada Pemberi Tugas).
F.2.7. Perhitungan Volume dan Biaya Pelaksanaan 1. Perhitungan Volume a. Daftar
volume
pekerjaan
disusun
menurut
pay-item,
mata
pembayaran didalam dokumen kontrak. b. Volume pekerjaan tanah dihitung dari gambar cross section setiap jarak 50.00 m. 2. Dokumen Lelang a. Perhitungan harga satuan setiap pay-item. b. Perkiraan biaya untuk segmen jalan. c. Daftar harga satuan upah dan bahan.
F.2.8. Dokumen Lelang Dokumen tender yang terdiri dari : -
Volume 1 : Instruksi kepada peserta lelang
-
Volume 2 : Syarat-syarat Umum
-
Volume 3 : Spesifikasi
-
Volume 4 : Gambar
-
Volume 5 : Daftar Kuantitas dan Harga
Inventarisasi Jalan Tujuan Pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai existing ruas jalan yang ditinjau. Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah sebagai berikut: 1) Nama, lokasi, tipe dan kondisi jalan 2) Dimensi jalan yang meliputi bentang, lebar, ruang bebas dan jenis lantai. 3) Perkiraan
volume
pekerjaan
bila
diperlukan
pekerjaan
perbaikan
atau
pemeliharaan. 4) Data yang diperoleh dicatat dalam satu format yang standar. 5) Photo dokumentasi minimum 2 (dua) lembar untuk setiap jalan yang diambil dari arah memanjang dan melintang. Photo ditempel pada format yang standar
G.1
Pendahuluan Peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana transportasi yang bertujuan
untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan salah satu wujud pembangunan di daerah yang akan direncanakan secara efektif dan efisien, yang salah satunya sarana pendukung untuk menuju lokasi kegiatan dengan Perencanaan Jalan Lingkungan
Kec. Taman Rajo dilokasi kegiatan yang akan dilaksanakan. Sehingga masyarakat dan pelaksana dapat diberikan kemudahan dalam memperlancar arus transportasi.
Program pembinaan jaringan jalan merupakan salah satu upaya pemerintah daerah menunjang pencapaian sasaran pembangunan nasional, yang pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muaro Jambi, dalam hal ini yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam pembinaan sarana dan prasarana fasilitas masyarakat.
Pembinaan jaringan jalan dan jembatan sangat terkait dengan pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya melalui pengembangan prasarana jembatan yang bertujuan
untuk
meningkatkan
kondisi
daerah
sesuai
dengan
tuntutan
pertumbuhan masyarakat dan memperlancar kegiatan di sekitar lokasi.
Ruang lingkup tugas konsultan dalam Perencanaan Teknis Jembatan ini terdiri dari :
laju
1. Tahapan pengumpulan data lapangan. 2. Tahapan analisa data lapangan, perencanaan dan pengggambaran. 3. Tahapan penyusunan/pembuatan dokumen lelang.
Jenis Jasa Konsultan Jasa Survei : - Penyelidikan Tanah - Survei Topografi - Penyelidikan sumber alam / sumber material
Jasa Desain dan Engineering : - Desain Teknik Jalan dan Jembatan - Survei Kuantitas dan Perhitungan Biaya - Penyiapan Dokumen Tender
Untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknik Jalan sehingga dapat diperoleh hasil perkerjaan fisik optimum, maka perlu dilaksanakan beberapa tahapan pekerjaan dan Prinsip-prinsip serta konsep dasar yang akan digunakan konsultan dalam menangani perencanaan teknik jalan adalah sebagai berikut : Pemahaman tim konsultan atas Standar, Metodologi dan Prosedur Survai dan filosofi lingkup perencanaan yang digunakan dilingkungan Cipta Karya dan Bina Marga. Tim konsultan harus terdiri dari personil-personil yang qualitif dan yang benarbenar menguasai bidangnya masing-masing. Terbinanya sistem koordinasi dan komunikasi yang baik antara tim konsultan dengan pemberi tugas Terbinanya sistem koordinasi dan komunikasi yang baik antara tim Konsultan dengan Bagpro Fisik.
Setiap penanganan Perencanaan Teknik Jalan atau pun daerah-daerah yang memerlukan
relokasi
serta
alternative
penanganannya
akan
dimintakan
persetujuan dari pihak pemberi tugas sebelum pengambilan keputusan lapangan. Hasil akhir yang dituangkan dalam laporan Perencanaan Teknik akan mencakup seluruh tim pekerjaan berikut tugas dan kewajiban konsultan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
G.2
Konsep Dasar Penanganan Pekerjaan Tujuan pekerjaan, Prinsip-prinsip serta konsep dasar pada hakekatnya dapat diartikan sebagai berikut : 1. Agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara benar, dalam pengertian memenuhi standar pelaksana 2. Agar pelaksanaan dilakukan dalam batasan jumlah kontrak yang disepakati, 3. Agar pelaksanaan pekerjaan tercatat secara memadai, dalam pengertian bahwa selama masa pelaksanaan harus dijaga agar catatan-catatan (record) yang diperlukan selalu dibuat seperti hasil pengukuran kemajuan pekerjaan, berbagai jenis laporan dan lain-lain.
G.3
Rencana Kerja Rangkaian kegiatan Pekerjaan Perencanaan Jalan Lingkungan Kec. Taman
Rajo sebagaimana telah diuraikan dalam bahasan bab sebelumnya akan terdiri dari 3 (tiga) tahapan kegiatan yaitu :
1. Persiapan 2. Mobilisasi Personil 3. Survey Lapangan 4. Mengolah hasil survey dalam bentuk laporan 5. Penyusunan Laporan yang telah disetujui pihak pemberi tugas berupa gambar, RAB & spesifikasi teknis
Segera setelah konsultan ditunjuk menangani pekerjaan ini, mobilisasi pun akan segera dimulai yang meliputi mobilisasi personil inti dan peralatan pokok yang diperlukan. Mobilisasi personil lainnya akan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan ini. Rencana kerja yang lebih terperinci dari Team Konsultan akan disusun dan dibicarakan dengan pemberi tugas. Segera setelah review dari data dan laporan-laporan perencanaan, Team Leader dan Staffnya akan mengunjungi dan memeriksa ruas-ruas jalan. Pemeriksaan ini antara lain :
1. dentifikasi
atas
masalah-masalah
yang
diperkirakan
akan
dihadapi
dalam
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. 2. Identifikasi atas jenis dan estimasi volume pekerjaan minor yang diperlukan. 3. Identifikasi atas lokasi-lokasi yang memerlukan data dan detail tambahan.
Perencanaan teknik tersebut dapat dibagi dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Persiapan 2. Survey inventarisasi dan Penyelidikan Lapangan. 3. Menganalisis Hasil Invetarisasi Penyelidikan Laporan. 4. Membuat desain-desain berdasarkan hasil analisis lapangan dan mengembangkan yang di tuangkan dalam Gambar Rencana. 5. Menghitung kebutuhan Volume pekerjaan, Biaya yang di perlukan yang di tuangkan dalam dokumen Engineer Estimate. 6. Membuat Dokumen Lelang Seluruh kegiatan tersebut akan diselesaikan dalam jangka waktu 30 hari kalender sesuai dengan arahan waktu pelaksanaan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term Of Reference (TOR). Kegiatan dari masing-masing tahapan tersebut adalah sebagaimana yang akan diuraikan pada bagian berikut ini:
a. Tahap I : Persiapan Tahap Persiapan meliputi kegiatan-kegiatan studi literatur, survey pendahuluan, inventarisasi peta dasar, persiapan materi teknik dan teknik survey serta mobilisasi tenaga surveyor dan penyiapan surat-surat ijin survey. Dalam tahap ini akan dilaksanakan study awal terhadap manual, Formulir-formulir dan standar yang di rekomendasi oleh Dirjen Cipta Karya yang di gunakan dalam Servey Perencanaan jalan, di Kabupaten Muaro Jambi itu juga akan dilaksanakan pengumpulan data-data dari pemberi tugas atau instansi lain yang mengevakuasi serta mendiskusinya dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muaro Jambi, selain itu konsultan harus mempersiapkan keperluan-keperluan yang dibutuhkan untuk seluruh pekerjaan perencanaan peningkatan jalan yang meliputi : 1. Mobilisasi Personil. 2. Menyediakan peralatan dan material. 3. Menyelesaikan Persyaratan administrasi kontrak kerja antara konsultan dan pemberi tugas. 4. Menyiapkan surat-surat pengantar dan persyaratan-persyaratan administrasi lain yang di perlukan dalam melaksanakan tugas.
b. Tahap II : Penyusunan Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan disusun dalam rangka persiapan pekerjaan tahap selanjutnya, yang antara lain berisikan rencana kerja, metodologi pendekatan dan landasan pemikiran dalam penyelesaian seluruh pekerjaan. c. Tahap III : Survey Lapangan Tahapan Survey dan pengumpulan data ini terdiri dari survey instansi, pengamatan lapangan, serta interview/wawancara dengan pihak tertentu.
c.1. Survey invetarisasi dan Penyelidikan Lapangan Pada tahpan ini akan dilaksanakan : 1. Survey Invetarisasi Jalan
2. Melaksanakan Survey Topografi dengan Memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Melakukan Pengukuran Totografi Secara Keseluruhan Untuk Perencanaan Pengerasan atau pun Pengaspalan Jalan. Pada tahap ini topografi dilakukan sebagai berikut : Pengukuran topografi dimaksudkan pengumpulan data pengukuran sesuai dengan ruas jalan yang ditujukan Pimpro. Pengukuran polygon dengan ketelian 1 : 10.000 dan patok harus dipasang dengan interval tidak lebih dari 50 meter pada bahu jalan dan dapat terlihat dengan mudah. Pengukuran jarak dapat dilakukan secara langsung atau menggunakan titik-titik sementara dan bantuan alat ukur elektronis. Patok pengukuran dapat berupa : Patok beton bertulang dengan ukuran 10 x 10 x 60 Cm di pasang ditempat bebas dari ganguan lalulintas selama pelaksanaan, paku yang dipasang pada beton atau bangunan tetap. Pengukuran Topografi ini Meliputi Titik control vartikal dan horizontal, berupa patok kayu dengan ukuran 5 x 7 x 60 Cm. yang dpasang setiap 50 meter pada rencana jalan dan di tancapkan kedalam tanah sedalam 50 cm.
Pada pengukuran Poligon. 1. Titik Kontrol horizontal, pengukuran dengan menggunakan Theodolite dengan pembacaan 1 detk ketelitian Orde ke3 2. Titi Kontrol Vartikal, pengukuran menggunakan water Phass dengan ketelitian 15-125 MM/Km yang dilakukan dengan dua arah. 3. Pengukuran Righ Of
Way (ROW) dengan menyebutkan tata guna
tanah serta bangunan lain. 4. Cross Selection dibuat setiap interval 25 M’ untuk setiap titik kontol
5. Perhitungan dan Pengambaran peta topografi berdasarkan atas koordinat titik tersebut. Gambar pada topografi pada kertas A3 dengan Skala 1 : 1.000 dengan garis Countur tiap interval 100 cm. semua titik control harus dicantumkan dengan gambar. 3. Pengambilan Photo Dokumentasi.
c.2 Menganalisa Hasil iventarisasi Penyelidikan Lapangan. Pada tahap analisis dalam perencanaan ini konsultan akan menyusun konsep Detail Perencanaan yang dilanjutkannya didiskusikan dan dimintakan persetujuan pada pemberian tugas, setelah mendapatkan persetujuan dari pemberian tugas, Setelah mendapatkan persetujuan dari pemberian tugas maka konsultan akan membuat konsep dasar dari perencanaan ini yang akan dituangkan pada tahap perencanaan selanjutnya. Didalam gambar rencana tersedia gambar sumber material yang memberi indikasi tentang jenis dari lokasi masing-masing material. Contoh–contoh yang diperlukan akan diuji. Untuk bahan-bahan seperti aspal, semen, dan bahan febrikasi lainnya yang diusulkan untuk dipakai.
c.3 Membuat Desain-desain berdasarkan hasil analisa lapangan dan menggambarkan yang dituangkan dalam Gambar Rencana Pada tahap ini konsultan perencana membuat detail-detail desain yang telah disetujui dan berdasarkan analisa lapangan yang telah disetujui oleh pemberi tugas dilengkapi dengan peta petunjuk lokasi pekerjaan gambar-gambar standart. Tahap Penggambaran ini harus meliputi : 1.
Judul gambar yang berisikan Nama Program, Nama Pekerja, Jenis Pekerjaan lokasi Pekerjaan, dan Nama Instansi Terkait.
2.
Daftar Isi.
3.
Legenda.
4.
Peta Kabupaten.
5.
Peta lokasi Proyek yang dapat menunjukan lokasi kegiatan.
6.
Peta lokasi sumber Material
7.
Gambar situasi yang di lengkapi dengan kordinat dan Cuontur dan penunjuk arah yang jelas.
8.
Gambar detail- detail pekerjaan yang disesuaikan dengan kebutuhan.
9.
Gambar potongan Memanjang, Melintang yang dilengkapi dengan Petunjuk Ketinggian dan Petunjuk Pekerjaan.
10. Photo Dokumentasi.
c.4 Menghitung kebutuhan Volume Pekerjaan, Biaya yang diperlukan yang di tuangkan dalam dokumen Engineer Estimate ( EE ) . Pada tahapan ini konsultan harus mendapatkan rekomendasi tentang harga satuan dasar yang telah disetujui Pemerintah setempat agar nantinya dalam penyusunan
dokumen
lelang
pemberian
tugas
tidak
banyak
membuat
perubahan-perubahan terhadap penyusunan Owner Estimate (OE). Sebelum Penyusunan EE konsultan harus menyiapkan hal-hal sebagai berikut : 1. Perhitungan volume pada item-item Pekerjaan yang dibutuhkan yang meliputi : Mobilisasi yang meliputi jenis dan kuantitas perallatan dan kebutuhan lain yang termasuk dalam pekerjaan. Menyusun jenis dan kualitas pekerjaan Menyusun jenis bahan dan meteral beserta jajrak angkut dari dari sumber material sampai le lokasi pekerjaan. Menentukan Harga satuan Item Pekerjaan. Menghitung seluruh kebutuhan harga pekerjaan dan telah di masukan pajak-pajak dan keuntungan. 2.
Setelah semua selesai di lakukan Konsultan harus melalukan Konsultasi kepada pemilik proyek untuk dilakukan pengesahan.
d. Tahap VII : Penyusunan Laporan Kegiatan utama tahapan ini adalah mengidentifikasi permasalahan yang dimiliki dan menyusun data dan informasi dasar lokasi perencanaan. Tahapan ini merupakan tahap akhir dari pekerjaan Perencanaan Jalan Lingkungan Kec.
Taman Rajo dimana kegiatan utamanya adalah menyempurnakan produk atas koreksi dari pihak panitia atau team teknis yang khusus dilaksanakan untuk membahas masalah ini. Pada tahapan ini konsultan harus menyiapkan dokumen lelang yang perpedoman pada Perpres No. 54 Tahun 2010 beserta lampiran dan perubahanya dan Ketentuan lain yang berhubungan dengan Pekerjaan di maksud.
Dokumen lelang berisi : 1. Intruksi Kepada Peserta Lelang 2. Syarat-Syarat Kontrak 3. Syarat Umum Kontrak 4. Spesifikasi Umum 5. Daftar Kualititas dan Harga beserta Contoh Surat Penawaran. 6. Contoh Surat-Surat Perjanjian 7. Contoh Surat-Surat Jaminan
Konsultasi dan Rapat Koordinasi Mengingat terdapat cukup banyak pihak terlibat dalam penanganan pekerjaan ini, suatu sistem komunikasi dan konsultasi yang efektif harus tetap dijaga. Fleksibilitasi dan kemampuan untuk menghadapi berbagai ragam permasalahan membutuhkan sejumlah kontak-kontak baik formal maupun informal, khususnya antara anggota Tim Perencana dengan Personil Lapangan dan Pimpro/ Pimbagpro. Suatu regular meetings yang terencana dengan agenda dan catatan dari diskusi, kesepakatan ataupun keputusan. Frekuensi rapat yang diusulkan tentunya dapat disesuaikan dengan kondisi setempat.
Pencatatan Pencatatan yang baik digunakan untuk keperluan : 1. Menunjang sistem pelaporan 2. Sebagai dasar perhitungan kualitas 3. Sebagai dasar untuk menyelesaikan ketidaksepakatan 4. Sebagai dasar untuk perhitungan volume
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan disusun berdasarkan penerapan pendekatan dan metodologi
penanganan
pekerjaan
yang
disesuaikan
dengan
batasan-batasan
sebagaimana tertuang dalam KAK. Seperti yang dituangkan dalam KAK, maka dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan ini tidak terlepas dari tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana telah disampaikan pada bagian sebelumnya. Untuk lebih jelasnya jadwal dimaksud kami sampaikan dalam bentuk tabel berikut ini.
Tabel H.1 Jadwal Kegiatan
Bulan I NO.
URAIAN PEKERJAAN
Minggu 1
TAHAP PEKERJAAN I.
LAPANGAN Persiapan & Mobilisasi
1 Personil 2 Survey Site Plan/Lokasi
TAHAP ANALISA & II.
PENGOLAHAN DATA
III.
TAHAP PERENCANAAN
1 Perencanaan Teknik 2 Penggambaran
TAHAP PENYIAPAN IV.
DOKUMEN Perkiraan Biaya (Engineer's
1 Estimate) 2 Pembuatan Spesifikasi Teknis
PENGGANDAAN V.
DOKUMEN
2
3
4
I.1
Organisasi Konsultan
Organisasi Konsultan Organisasi kerja Ko nsultan berupa tim kerja yang terdiri dari beberpa tenaga ahli yang dikoordinir dan diorganisir seorang Team Leader, kualifikasi Team Leader beserta tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan ini secara
rinci
dapat dijelaskan pada butir 3.2 dan KAK ini.
Kebutuhan Tenaga Ahli Adapun kriteria tenaga ahli yang diperlukan[ada pekrjaan ini adalah sebagai berikut :
A. Pofesional Staff
2.1 Team Leader ( Ahli Sipil ) Adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik sipil (S1) dengan pengaalaan dalam bidangnya 3 Tahun, Team Leader harus mapu mengkoordinir anggota team sekaligus menyusun konsepsi pelaksanaan pekerjaan di taem sekaligus
menuyusun konsepsi palaksanaan pekerjaan di lapangan yang dapat di diterjemahkan pada dan dipahami oleh anggota Team lain.
I. Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyaatakan selesai. II. Mempersiapkan petunjuk teknis pengambilan data,pengolahan
dari setiap kegiatan pekrjaan baik maupun penyajian akhir seluruh hasil
pekerjaan. III. Bertanggung penaggung
jawab
atas
pelaksanaan
jawab/pengendali
kegiatan
kerja
keseluruhan,membantu
terutama
dalam
hal
teknis
pekerjaan dan lain-lain.
B. Sub Profesional Staff
Adalah seorang lulusan Sarjana (S1) Teknik Sipil, dengan pengalaman minimal 2Tahun di bidangnya untuk membantu Team Leader. Tugas utama Tenaga Ahli Ass. Tenaga Ahli adalah : I.
Menyusun dan menganalisa biaya dalam suatu proyek pembangunan jalan lingkungan.
II.
Membuat daftar harga satuan pekerjaan Bertanggung Jawab atas Semua hasil perhitungan biaya.
III.
Mencari Analisa harga satuan baik harga bahan maupun upah yang berlaku di daerah tempat perencanaan. Baik dari instasi terkait maupun dari sumber luar yang telah diteliti kebenaranya
C. Sub Profesional Staff
1. Suveyor Membantu dalam pelaksanaan pengukuran peninjauan lokasi lapangan,dan membantu mengkoordinir dalam tim untuk semua bentuk pelaksanaan dalam peencanaan
membangun
jalan
lingkungan
yang
dilaksanakan,minimal
berpendidikan (SMK/SMA) dan berpengalaman 2 tahun dibidangnya.
D. Supporting Staff
Draftman/CAD Operator Berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan pengambaran dan pemetaan
kawasan kumuh dengan alat bantu computer maupun dengan meja gambar. Tugas dan tanggung jawab adalah o Membantu kepala team dalam membuat gambar hasil dari perhitungan data survey lapangan. Seorang draftman adalah lulusan Dlll teknik sipil yang mempunyai cukup pengalaman dalam bidang tehnis penggambaran.
Operator Komputer/Administrasi Lulusan lembaga pendidikan komputer yang sudah berpengalaman dibidang pranata. Tugas dan tanggung jawab operator adalah o Menyiapkan administrasi dan laporan-laporan kegiatan/konsultan.
Administrasi. Lulusan lembaga pendidikan/akademi yang sudah berpengalaman dibidang administrasi. Tugas dan tanggung jawab Opertor/Administrasi dan laporanlaporan kegiatan/konsultan.
J.1
Mobilisasi Tenaga Kerja Pengerahan /Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung dalam proses
pekerjaan Perencanaan Jalan Lingkungan Kec. Taman Rajo disesuaikan dengan tingkat kebutuhan yang diperlukan pada setiap tahapan pekerjaan, maka secara diagramatis mobilisasi/demobilisasi tenaga kerja diatur seperti terlihat pada Tabel J.1.
Tabel J.1 Mobilisasi / Demobilisasi Tenaga Kerja
Masa Kerja Tenaga Ahli No
Uraian Tenaga Ahli
Personil
30 Hari Kalender 1
2
3
Jumlah
4
Keterangan
OB
OH
1
1.00 OB
30 OH
1 Ass. Teknik Sipil
1
1.00 OB
30 OH
2 Ass. Cost Engineer
1
1.00 OB
30 OH
3 Surveyor
4
0.50 OB
30 OH
4 Draftman
2
1.00 OB
30 OH
3 Administrasi
1
1.00 OB
30 OH
4 Operator Komputer
1
1.00 OB
30 OH
I
PROFESIONAL STAFF 1 Team Leader
II
III
SUB PROFESIONAL
BIAYA TENAGA PENDUKUNG
Organisasi Kerja disusun dengan tujuan agar : 1. Terciptanya koordinasi kerja yang baik antara Tim Perencanaan dengan Pemberi Tugas. 2. Terciptanya koordinasi kerja yang baik antara semua personil konsultan yang terlibat dalam penanganan pekerjaan ini guna menjamin semua persyaratan yang diminta dalam kerangka acuan kerja.
K.1
Struktur Organisasi Pekerjaan Pelaksanaan pekerjaan ini dapat dikatakan berhasil atau tidak tergantung
kepada elemen-elemen dari sistem kerja yang dilaksanakan. Untuk memelihara efisien kerja, perlu disusun organisasi pelaksanaan Perencanaan Jalan Lingkungan Kec. Taman Rajo agar pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan sesuai dengan maksud/tujuan yang diinginkan dalam Kerangka Acuan Kerja. Dalam prosesnya untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaan tersebut, akan dilibatkan beberapa tenaga profesional dibidang ilmu yang dibutuhkan untuk tujuan pekerjaan tersebut. Tenaga-tenaga ahli ini bekerja sama dalam satu tim kerja (Time Work), dan dibantu oleh beberapa tenaga pendukung lainnya. Tim kerja tersebut berbentuk suatu organisasi kerja yang diharapkan dapat memberikan wadah kegiatan dengan hasil yang efektif, efisien dan optimal sesuai dengan tujuan dan jadwal
yang telah ditetapkan. Struktur Organisasi Kerja yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar K.1.
Gambar K.1 Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
DIREKTUR/ WAKIL DIREKTUR
PPTK
TIM TEKNIS
Team Leader
Tenaga Pendukung :
1. 2. 3. 4.
Surveyor Operator Autocad Operator Komputer Administrasi
REPRODUKSI
Keterangan : = Garis Perintah = Garis Koordinasi
Asisten Tenaga Ahli 1. Asisten Ahli Teknik Sipil 2. Asisten Cost Engineer
L.1
Sistem Pelaporan
L.1.1 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Memperhatikan tingkat kepentingan dan keperluan terhadap hasil akhir pekerjaan, maka perlu dipertimbangkan faktor pengaturan waktu dan langkah pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan lingkup dan materi pekerjaan. Waktu
yang
disediakan
untuk
pelaksanaan
pekerjaan
Perencanaan
Jalan
Lingkungan Kec. Taman Rajo adalah 30 (tiga puluh) hari kalender.
L.1.2 Sistem Pelaporan
1.
Laporan Pendahuluan Laporan
Pendahuluan
disusun
dalam
rangka
persiapan
pekerjaan
tahap
selanjutnya, yang antara lain berisikan rencana kerja, metodologi pendekatan dan landasan pemikiran dalam penyelesaian seluruh pekerjaan. 2.
Draft Laporan Laporan ini merupakan hasil evaluasi / penyempurnaan sistem berserta analisis perhitungan
teknis
bangunan
prasarana
dan
sarana
pendukung
dan
kelengkapannya yang diperlukan sebagai acuan untuk dijadikan pedoman teknis dan rujukan bagi instansi terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana transportasi.
3.
Laporan Akhir Tahapan ini merupakan tahap akhir dari pekerjaan, dimana kegiatan utamanya adalah menyempurnakan produk Draft Laporan atas koreksi dari pihak panitia atau team teknis yang khusus dilaksanakan untuk membahas masalah ini. Akhir terdiri dari: -
Gambar Rencana Kerja
-
Spesifikasi Teknis
-
Rencana Anggaran Biaya (Engineer’s Estimate)
Laporan
Disamping tenaga ahli tersebut di atas, untuk mendapatkan hasil penataan yang optimal sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, maka dalam pelaksanaan pekerjaan
Perencanaan Jalan Lingkungan Kec. Taman Rajo perlu dibantu oleh tenaga pendukung lainnya yang terdiri dari :
1. Tenaga Administrasi/ Operator Komputer Adalah seorang tenaga administrasi yang sudah ahli/terbiasa dalam pekerjaan administrasi proyek. Tugas dan tanggung jawab Administrasi adalah untuk bekerja sama dengan semua staff ahli, terutama dalam hal yang berkaitan dengan penyajian laporan dengan menggunakan komputer dalam proses pekerjaan. Seorang operator Komputer yang sudah ahli/terbiasa dalam pekerjaan pengetikan laporan, khususnya dalam penyusunan laporan-laporan perencanaan.
Tugas dan
tanggung jawab Operator Komputer adalah untuk bekerja sama dengan semua staff ahli, terutama dalam hal yang berkaitan dengan penyajian laporan dengan menggunakan komputer dalam proses pekerjaan.
2. Draftman/ CAD Operator Adalah seorang ahli gambar dengan menggunakan perangkat Komputer, khususnya dalam pekerjaan penggambaran struktur dan design khusus jalan dan jembatan, baik untuk keperluan analisis, penyusunan konsep-konsep rencana maupun untuk penggambaran teknis jalan dan jembatan. Disamping itu juga diminta bantuannya untuk membantu staff ahli dalam melakukan survey lapangan.
Agar mendapat hasil pekerjaan yang baik dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, serta sesuai dengan maksud dan tujuan pekerjaan Perencanaan Jalan
Lingkungan Kec. Taman Rajo diperlukan persiapan fasilitas penunjang dan perlengkapan yang memadai dan lengkap. Adapun fasilitas penunjang dan peralatan pendukung yang akan disediakan oleh konsultan untuk melaksanakan pekerjaan disesuaikan dengan keperluan proyek dan sumber dana sebagaimana telah ditetapkan dalam KAK adalah terdiri dari : DAFTAR PERLENGKAPAN/ PERALATAN YANG TERSEDIA Peralatan No
Merk dan Type Jenis
Jumlah
Tahun Pemb.
Lokasi
Sewa/Milik Sendiri
Kantor / 1
2
Laboratorium - kantor
32
M2
Rumah Pribadi
Jambi
Milik Sendiri
- studio
28
M2
Studio
Jambi
Milik Sendiri
Alat-alat Kantor Pentium 100 & - Komputer
2
Unit
133
1997
Jambi
Milik Sendiri
- Komputer
1
Unit
Pentium 4
2003
Jambi
Milik Sendiri
- Printer
4
Unit
- EP.LQ-1060+
1997
Jambi
Milik Sendiri
- Pixma iP 1700
2007
Jambi
Milik Sendiri
- DeskJet 640C
2000
Jambi
Milik Sendiri
- Canon i6100
2003
Jambi
Milik Sendiri
Peralatan No
Merk dan Type Jenis
Jumlah
Tahun Pemb.
Lokasi
Sewa/Milik Sendiri
- Mesin Tik
1
Unit
Royal R 13 DLX
1995
Jambi
Milik Sendiri
- Meja 1/2 Biro
4
Set
Ligna Furniture
1998
Jambi
Milik Sendiri
- Meja 1 Biro
1
Set
Koblen Furniture
1998
Jambi
Milik Sendiri
- Meja 1 Biro Besar
1
Set
Alka Furniture
2002
Jambi
Milik Sendiri
- Mesin Hitung
5
Bh
Casio
1997
Jambi
Milik Sendiri
- Lemari Arsip
2
Bh
1998
Jambi
Milik Sendiri
- Handycamp
1
Bh
Samsung
2003
Jambi
Milik Sendiri
- Kamera
2
Bh
- Yashica
2000
Jambi
Milik Sendiri
1997
Jambi
Milik Sendiri
1997
Jambi
Milik Sendiri
(Samsung Zoom MS) - Nixon/Pujika - File Cabinet
3
Bh Mutoh, Plan
3
4
- Meja Gambar
2
Bh
Master
1997
Jambi
Milik Sendiri
- Meja 1 Biro
1
Set
Ligna Furniture
2003
Jambi
Milik Sendiri
- Meja tamu
2
Set
Ligna Furniture
1998
Jambi
Milik Sendiri
- Faximile
1
Set
Brother
2001
Jambi
Milik Sendiri
- Water Pas
1
Bh
Labor
1990
Jambi
Sewa
- Theodolite
1
Bh
Labor
1990
Jambi
Sewa
- Bak Ukur
1
Bh
Labor
1990
Jambi
Sewa
- Pita Ukur
1
Bh
Labor
1990
Jambi
Sewa
- Sondir
1
Bh
Labor
1990
Jambi
Sewa
- Mobil
1
Unit
Daihatsu Terrios
2007
Jambi
Milik Sendiri
- Sepeda motor
1
Unit
Yamaha
2001
Jambi
Milik Sendiri
Alat Survey
Kendaraan
Seiring dengan Era reformasi dan berlakunya Undang-Undang No. 23 dan UndangUndang No. 25 tentang pelaksanaan Otonomi Daerah dan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, maka kegiatan pembangunan wilayah yang bersangkutan menjadi wewenang Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II. Kami CV. DIMENSI STATIKA merupakan salah satu perusahaan di daerah yang bergerak dalam pelayanan Jasa Konsultasi ingin memberikan kontribusi dan peran aktif dalam pelaksanaan pembangunan dimaksud. Beberapa bidang dan sub bidang pelayanan pekerjaan yang ada pada kami antara lain bantuan teknis
bagi instansi Pemerintah maupun sector swasta dalam
merumuskan kebijaksanaan, melakukan studi pendahuluan dan studi kelayakan, perencanaan dan pelaksanaan proyek, pengawasan pembangunan serta kegiatan monitoring dan evaluasi. Demikianlah kami sampaikan Dokumen Usulan Teknis yang terbagi menjadi beberapa bagian, dan telah mengikuti aturan-aturan yang ada dalam Kerangka Acuan Kerja, semoga bermanfaat dalam pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan Jalan Lingkungan Kec. Taman Rajo Tahun Anggaran 2018.