Urtikaria: Oleh: Dwi Wahyuni

  • Uploaded by: Dwi Wahyuni
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Urtikaria: Oleh: Dwi Wahyuni as PDF for free.

More details

  • Words: 510
  • Pages: 19
URTIKARIA OLEH : Dwi Wahyuni

3/30/19

Definisi Urtikaria

merupakan reaksi vascular dari kulit berwarna merah atau keputihan akibat edema interseluler local yang terbatas pada kulit dan mukosa.

Akut

: timbul mendadak, menghilang dengan cepat, pada umumnya mudah diobati

Epidemiologi Umur

rata-rata penderita urtikaria adalah

35 tahun, jarang dijumpai pada umur kurang dari 10 tahun lebih dari 60 tahun Penderita

atopi lebih mudah mengalami

urtikaria dibandingkan dengan orang normal.

Etiologi Obat

penisilin, sulfonamid, analgesik, pencahar, hormon, diuretik, kodein, opium, aspirin Makanantelur, ikan, kacang, coklat, tomat, keju, bawang semangka Gigitan/sengatan serangga nyamuk, kepinding, serangga lain Bahan fotosensitizer griseofulvin, fenotiazin, sulfonamid, bahan kosmetik Inhalan serbuk sari bunga, spora jamur, debu, bulu binatang, dan aerosol

ETIOLOGI Trauma

fisik berenang, pegang benda dingin, sinar UV, matahari, radiasi, panas pembakaran Infeksi, infestasi infeksi bakteri, virus, jamur, infestasi parasit Psikis Genetik Penyakit sistemik SLE,

Patogenesis Urtikaria

terjadi karena vasodilatasi

disertai permeabilitas meningkat sehingga terjadi transudasi cairan yang mengakibatkan pengumpulan cairan setempatsehingga secara klinis tampak edema disertai kemerahan. Vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler dapat terjadi akibat pelepasan mediator mediator, seperti histamin, kinin, serotonin

F AKTOR F AKTOR

NON IMUNOLOGIK

IMUNOLOGIK

Reaksi Tipe I (IgE), inhalan, obat, makanan, infeksi

Bahan kimia pelepas mediator (morfin, kodein)

Rekasi tipe IV ( kontaktan) Faktor fisik (panas dingin, trauma, Sinar X, cahaya)

Efek

Pengaruh komplemen Aktivasi - komplemen Klasik alternatif (Ag - Ab, venom, toksin)

kolinergik

PELEPAS MEDIATOR H, SRSA , serot on in, kinin, PEG, PAF Alkohol emosi demam

VASODILATASI PERMEABILITAS KAPILER MENINGKAT

Reaksi tipe II Reaksi tipe III Faktor genetik DEFISIENSI C1 esterase inhibitor

Familial cold urticaria Familial heat urticaria

Idiopatik ? URTIKARIA

Gambaran Klinis Keluhan

subyektif biasanya gatal, terbakar, dan tertusuk. Klinistampak eritema dan edema setempat berbatas tegas, kadang-kadang bagian kadang-kadang bagian tengah tampak pucat Bentuknya dapat papular seperti pada urtikaria akibat gigitan serangga,besarnya

Foto Klinis Urtikaria papular

Urtikaria lentikuler

Urtikaria numular

Urtikaria plakat

Makula eritema berbatas tegas

Urtikaria papular

Urtikaria kronis

Diagnosis Anamnesis pemeriksaan

yang

teliti

klinis

dan

secara

cermat membantu diagnosis

Diagnosis Pemeriksaan

rutin

untuk

infeksi,

darah rutin, dan feses menilai

cryoglobulin

hemolysin

perlu

ada

tidaknya

dan

cold

diperiksa

pada

urtikaria dingin Pemeriksaan

kadar IgE, eosinofil, dan

komplemen Tes

kulitUji Gores (sctrach test) dan

Diagnosis Tes

eliminasi makanan

Pemeriksaan Pada

histopatologik

urtikaria fisik akibat sinar

dapat dilakukan tes foto tempel Tes

dengan es (Ice cube test)

Tes

dengan air hangat

Diagnosis Banding Purpura

3/30/19

Penyulit Syok anafilaktik Edema laring

Penatalaksanaan Pengobatan

yang paling ideal tentu

saja mengobati penyebab atau bila mungkin menghindari penyebab yang dicurigai. Pengobatan

dengan antihistamin pada

urtikaria sangat bermanfaat - Antihistamin dibagi menjadi 2 kelompok: antagonis reseptor H1(antihistamin1,H1 dan reseptor H2 )

Penatalaksanaan Obat yang digunakan antara lain : 1. Antihistamin H1 Diphenhydramin HCl i.m, Chlorpheniramine Maleat, Hydroxyzine HCl, Cyproheptadine HCl loratadin 10mg/dosis sehari 1 kali Cetirizin 10 mg/dosis sehari 1 kali 2. Kortikosteroid digunakan pada urtikaria yang akut dan berat prednisone, dexamethasone 3. Beta adrenergik untuk urtikaria kronik 4. Desentisisasi , eliminasi diet 5. Pengobatan lokal dapat diberikan antipruritus dalam bedak atau bedak kocok

Prognosis Urtikaria akut prognosisnya lebih baik karena penyebabnya cepat dapat diatasi, urtikaria kronik lebih sulit diatasi karena penyebabnya sulit dicari

Related Documents

Dwi Wahyuni 201173019
November 2019 16
Urtikaria Sop.docx
April 2020 11
Dwi
July 2020 46
Dwi
June 2020 30

More Documents from "Albuquerque Journal"