TUTORIAL STOKE HEMORAGIK Pembimbing : dr. Samino, Sp.S (K) Disusun oleh: Aisyah Aftita Grisel Nandecya Lia Dafia
KEPANITERAAN KLINIK STASE SARAF RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA PONDOK KOPI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2016
Identitas Pasien Nama Jenis kelamin Usia Agama Pekerjaan Alamat
: Tn. M : Laki-laki : 64 tahun : Islam : Buruh : Pondok Kopi
Anamnesis Keluhan utama:
Lemah anggota gerak sebelah kiri 1 hari SMRS . Keluhan tambahan: Nyeri kepala hebat, sulit berbicara, penglihatan terganggu Riwayat penyakit Sekarang Pasien datang diantar keluarganya ke IGD RSIJ Pondok Kopi dengan keluhan lemah anggota gerak sebelah kiri 1 hari SMRS, sebelumnya pasien mengeluh terjatuh dari kamar mandi, dan pasien sempat menahan bagian tubuhnya dengan bertumpu pada kedua tangannya, pasien mengeluh kelemahan mendadak pada anggota gerak bagian kiri, sehingga tidak bisa berdiri dan berjalan, menurut keluarga, pasien ditemukan dalam posisi jongkok dikamar mandi .
HMRS Pasien mengeluh nyeri kepala dan dirasakan hilang timbul, penglihatan sedikit berbayang, namun penglihatan ganda disangkal (-) pasien masih dapat berbicara, namun menjadi pelo, mual muntah disangkal (-), kejang (-) BAK dan BAB masih dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu Pernah mengalami strok dibagian mulut
Riwayat Pengobatan Pasien sedang mengkonsumsi obat hipertensi dan DM (tetapi tidak teratur)
Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga pasien tidak punya keluhan serupa
Riwayat kebisaan : Pasien mempunyai kebiasaan merokok 2 bungkus/hari, dan minum kopi tiap pagi 1 gelas.
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum Kesadaran Tanda Vital TD Nadi Respirasi Suhu
: Tampak Sakit Sedang : Compos Mentis : 160/110mmHg : 108 kali/menit (reguler) : 27 kali/menit (reguler) : 36,50C
STATUS GENERALIS Kepala Mata
: Normocephal, rambut hitam beruban distribusi merata : Sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-, pupil bulat isokor diameter 3 mm, Refleks Cahaya
Hidung Mulut Telinga Leher
: Deviasi septum (-), sekret (-) : mukosa bibir kering. : Normotia, sekret (-) : Pembesaran KGB (-)
Toraks Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Paru Jantung murmur Abdomen Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi
: Pergerakan dada simetris : Vocal fremitus normal : Sonor di seluruh lapang paru : Suara nafas vesikular, ronkhi (-/-), wheezing (-/-) : Bunyi jantung I dan II normal, regular, tidak ada gallop dan
: Tampak abdomen cembung : bising usus normal : timpani di seluruh regio abdomen : nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
Ekstremitas Superior : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-) Inferior : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)
Status Neurologis Glasgow Coma Scale
Status Neurologis E M V 4
6 (hemiparese dextra)
5
(disartria)
Tanda Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk
-
Brudzinski I
-/-
Kernig
> 135o / > 135o
Brudzinski II
-/-
Lasegue
>70o / > 70o
Pemeriksaan Nervus Kranialis Nervus Olfactorius (N.I)
Daya Pembau Nervus Opticus (N.II)
Dextra
Sinistra
Baik
Baik
Dextra
Sinistra
Visus
Baik
Baik
Lapang Pandang
Baik
Baik
Pengenalan Warna
Baik
Baik
Funduskopi Papil Edema Arteri :Vena
Tidak dilakukan
Nervus Okulomotorius (N.III)
Dextra
Sinistra
-
-
Gerakan Bola Mata • Medial • Atas • Bawah
Normal Normal Normal
Normal Normal Normal
Ukuran Pupil
Pupil bulat isokor Ø ODS 3 mm
Ptosis
Refleks Cahaya Langsung
+
+
Refleks Cahaya Tidak Langsung
+
+
Normal
Normal
Dextra
Sinistra
Normal
Normal
Akomodasi Nervus Trokhlearis (N.IV)
Gerakan Mata Medial Bawah
Nervus Trigeminus (N.V)
Menggigit
Normal
Membuka Mulut
Normal
Sensibilitas • Oftalmicus • Maksilaris • Mandibularis
+ + +
+ + +
Refleks Kornea
Normal
Refleks Bersin
Tidak dilakukan
Nervus Abdusen (N.VI)
Dextra
Sinistra
Gerakan mata ke lateral
+
+
Strabismus konvergen
-
-
Diplopia
-
-
Nervus Facialis Dextra
Sinistra
Mengangkat alis
+
+
Mengerutkan dahi
+
+
Menutup mata
+
+
tertinggal
+
Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan
Menyeringai Daya kecap lidah 2/3 depan Nervus Vestibulochoclearis (N.VIII)
Tes Bisik Tes Rinne Tes Weber
Tes Schwabach
Dextra
Sinistra
Normal
Normal
Tidak dilakukan
Nervus Glosofaringeus (N.IX) dan Nervus Vagus (N.X)
Arkus Faring
Sulit dinilai
Daya kecap lidah 1/3 belakang
Tidak dilakukan
Uvula
Tidak dilakukan
Menelan
Sulit menelan
Refleks muntah
Tidak dilakukan
Nervus Assesorius (N.XI)
Dextra
Sinistra
Memalingkan kepala
+
+
Mengangkat bahu
+
+
Nervus Hipoglosus (N.XII)
Sikap lidah
Normal
Fasikulasi
-
Tremor lidah
-
Atrofi otot lidah
-
Deviasi
Ke kanan
Pemeriksaan Refleks Refleks Fisiologis
Dextra
Sinistra
Refleks Biceps
+
+
Refleks Triceps
+
+
Refleks Patella
+
+
Refleks Achilles
+
+
Refleks Patologis
Babinski Chaddock Oppenheim Gordon Schaeffer Gonda Hoffman Trommer
Dextra -
Sinistra -
Pemeriksaan Sensorik Dextra
Sinistra
Pemeriksaan Sensorik +
Rasa Raba -Extremitas Atas -Extremitas Bawah
+
+ +
Rasa Nyeri -Extremitas Atas -Extremitas Bawah
+ +
+ +
Rasa Suhu -Extremitas Atas -Extremitas Bawah
Tidak dilakukan
Pemeriksaan Motorik Extremitas Atas Dextra Bentuk
Tidak ada deformitas
Kontur otot Kekuatan
Sinistra
Eutrofi 3
3
Eutrofi 3
3
5
5
5
5
Extremitas Bawah Dextra Bentuk
Tidak ada deformitas
Kontur otot Kekuatan
Sinistra
Eutrofi 3
3
Eutrofi 3
3
5
5
5
5
•PEMERIKSAAN PENUNJANG
Leukosit
Eritrosit Hemoglobin
: 12,80 10^3/uL
GDS
: 139 mg/dL
(H)
Ureum
: 9 mg/dL (L)
Kreatinin
: 0,8 mg/dL
SGPT
: 37 u/L (H)
SGOT
: 36 u/L (H)
: 5.17 juta/uL : 13,9 g/dL
Hematokrit
: 41 %
MCV
: 80 Fl
Na
: 147 mEq/L
MCH
: 27 pg
K
: 3.1 mEq/L (L)
MCHC
: 34 g/dL
Cl
: 100 mEq/L
Trombosit
: 262000/uL
Kesan : Hematoma di lobus temporoparietal sinistra
RESUME Pasien datang diantara keluarganya ke IGD RSIJ Pondok Kopi dengan keluhan lemah anggota gerak sebelah kiri 1 hari SMRS setelah jatuh dari kamar mandi dalam posisi jongkok. Terdapat nyeri kepala, penglihatan sedikit berbayang,berbicara menjadi pelo. Hipertensi (+), DM (+), tetapi tidak rutin meminum obat. Pasien pernah mengalami stroke sebelumnya, tetapi hanya dibagian mulut. TD : 160/110mmHg Nadi : 108 kali/menit (reguler) Respirasi : 27 kali/menit (reguler) Suhu : 36,50C Pada pemeriksaan nervus VII di temukan pasien sulit menyeringai sebelah kanan, dan pada nervus XII terdapat lidah deviasi ke kanan Pada MRI terdapat kesan hematoma di lobus temporoparietal sinistra.
DIAGNOSIS Diagnosis Klinis
: Hemiparesis dextra, parese nervus VII dextra sentral dan XII dextra sentral, sefalgia, disartria, disfagia, hipertensi Diagnosis topis : Hemisfer sinistra Diagnosis Etiologi : Hipertensi Diagnosis Patologis : Perdarahan
TATALAKSANA Medikamentosa Oksigen kanul 3 L IVFD RL 20 tpm Inj citicoline 2 x 500 mg
Non Medika Mentosa Bed rest Elevasi kepala 30 derajat Rehabilitasi medik : fisioterapi
TINJAUAN PUSTAKA STROKE
DEFINISI STROKE Manifestasi klinis dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global) yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya penyebab selain dari pada gangguan vascular. (WHO)
JENIS PATOLOGIS STROKE
Perbedaan stroke infark dan stroke perdarahan Stroke Non Hemoragik
Stroke Hemoragik
-
Kelumpuhan/kelemahan terjadi saat pasien istirahat (pada saat tidur atau pada saat pasien baru bangun tidur)
Kelumpuhan/kelemahan saat pasien beraktivitas
-
Tidak terdapat tanda-tanda TTIK (nyeri kepala, muntah, kejang, penurunan kesadaran)
Terdapat tanda-tanda TTIK (nyeri kepala, muntah, kejang, penurunan kesadaran)
-
Tekanan tinggi
meningkat -
Tekanan darah meningkat tinggi dari biasanya
darah
tidak
terjadi
GEJALA KLINIS Gejala Klinis
PIS
PSA
Infark
Defisit fokal
Berat
Ringan
Ringan-Berat
Aktifitas pada onset
Aktif
Aktif
Istirahat
Onset
Menit-Jam
1-2 menit
Jam-Hari
Nyeri kepala
+
+
-
Muntah
+
+
-
Hipertensi
+
-
+
Penurunan
+
+
-
Kaku kuduk
Jarang
+
-
Hemiparesis
+
Permulaan tidak ada
+
Gangguan bicara
+
-
+
Likuor
Darah
Darah
Jernih
Paresis/gangguan
-
+
-
kesadaran
N.III
Sistem skoring untuk membedakan jenis stroke
Algoritma stroke Gajah Mada
Skor stroke Sirriraj
SKOR STROKE SIRRIRAJ Interpretasi : Skor > 1 : Perdarahan otak Skor < -1 : Infark otak Sensivitas: - Untuk perdarahan: 89.3% - Untuk infark: 93.2%.
Ketepatan diagnostik: 90.3%.
ALGORITMA STROKE GAJAH MADA
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Computerized tomography (CT scan) MRI scan EKG Computerized tomography dengan angiography Conventional angiogram Lumbal pungsi
Penatalaksanaan Umum Stabilisasi jalan nafas dan pernafasan Perbaikan jalan nafas dengan pemasangan pipa orofaring. Pada pasien hipoksia diberi suplai oksigen Stabilisasi hemodinamik Berikan cairan kristaloid atau koloid intravena (hindari cairan hipotonik) Optimalisasi tekanan darah pemantauan jantung harus dilakukan selama 24 jam pertama. Bila terdapat CHF, konsul ke kardiologi. Pemeriksaan awal fisik umum Tekanan darah Pemeriksaan jantung Pemeriksaan neurologi umum awal Derajat kesadaran Pemeriksaaan pupil dan okulomotor Keparahan hemiparesis
Penatalaksanaan Umum Pengendalian peninggian TIK Elevasi kepala 20-30º. Hindari penekanan vena jugulare Osmoterapi atas indikasi: manitol 0,25-0,50 gr/kgBB, selama >20 menit, diulangi setiap 4-6 jam, Intubasi untuk menjaga normoventilasi. Bila kejang, berikan diazepam bolus lambat IV 5-20 mg dan diikuti phenitoin loading dose 15-20 mg/kg bolus dengan kecepatan maksimum 50 mg/menit.
Pengendalian suhu tubuh
Beri asetaminophen 650 mg bila suhu lebih dari 38,5ºC Pemeriksaan penunjang EKG Laboratorium: kimia darah, fungsi ginjal, hematologi dan faal hemostasis, KGD, analisa urin, AGDA dan elektrolit. Bila curiga PSA lakukan punksi lumbal Pemeriksaan radiologi seperti CT scan dan rontgen dada
Penatalaksanaan Khusus Pengelolaan khusus Stroke Hemoragik - Pengelolaan konservatif Pemberian anti perdarahan : Epsilon aminocaproat 30 - 36 gr/hari, Asam Traneksamat 6 x 1 gr untuk mencegah lisisnya bekuan darah yamg sudah terbentuk oleh tissue plasminogen Untuk mengurangi kerusakan jaringan iskemik disekeliling hematom dapat diberikan obat-obat yang mempunyai sifat neuroproteksi. - Pengelolaan operatif
Guidline tindakan PIS dengan pembedahan
Tidak dioperasi bila : pasien dengan perdarahan kecil (<10cm3) atau defisit neurologis minimal pasien dengan GCS < 4. Meskipun pasien dengan GCS <4 dengan perdarahan serebral disertai kompresi batang otak masih mungkin untuk live saving. Dilakukan operasi bila : pasien dengan perdarahan serebral > 3 cm dengan perburukan klinis atau kompresi btang otak dan hidrosefalus harus segera dibedah. PIS dengan lesi struktural seperti aneurisma, malformasi AV dibedah jika mempunyai harapan outcome yangt baik dan lesi strukturalnya terjangkau
KOMPLIKASI KOMPLIKASI NON NEUROLOGIK
Komplikasi Neurologi
Edema Otak Infark Berdarah Vasospasme Hidrosefalus Higroma
1. AKIBAT PROSES DI OTAK
HIPERTENSI REAKTIF
HIPERGLIKEMIA REAKTIF
EDEMA PARU
KELAINAN JANTUNG
2. AKIBAT IMOBILISASI BRONKHOPNEUMONIA SISTITIS DEKUBITUS KONTRAKTUR