Tutorial Blok 13.docx

  • Uploaded by: nurhidayah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tutorial Blok 13.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 663
  • Pages: 2
Arthritis Gout merupakan suatu serangan yang biasanya berupa inflamasi sendiyang menimbulkan nyeri hebat akibat deposit kristal asam urat di cairan sendi (cairansinovial) dan permukaan sendi. Manifestasi klinik deposisi urat meliputi Arthritis Goutakut, akumulasi kristal pada jaringan yang merusak tulang (tofi), batu asam urat danyang jarang adalah kegagalan ginjal (gout nefropati). Gout arthritis memiliki tanda dan gejala tertentu dan hampir pasti terjadi pada penderita, yaitu : terjadinya peradangan dan nyeri pada sendi secara maksimal selama sehari, sejumlah sendi meradang (oligoarthritis), adanya hiperurisemia atau kadar asam urat yang berlebih didalam darah, terdapat kristal asam urat yang khas di dalam cairan sendi, serangan unilateraldi satu sisi pada sendi pertama, terutama pada sendi ibu jari, sendi terlihat kemerahan, terjadi pembengkakan asimetris pada satu sendi, namun tidak ditemukan bakteri pada saat serangan atau inflamasi. Gejala lain yang muncul ialah suhu badan meningkat (demam), kepala terasa sakit, nafsu makan berkurang serta jantung berdebar tidak normal (Fitriana, 2015). Faktor resiko Menurut Fitriana (2015), faktor resiko yang mempengaruhi gout arthritis adalah : a. Usia Pada umumnya serangan gout arthritis yang terjadi pada laki-laki untuk pertama kalinya pada usia 40-69 tahun, sedangkan pada wanita serangan gout arthritis terjadi pada usia lebih tua dari pada laki-laki, biasanya terjadi pada saat menopause. Wanita memiliki hormon estrogen, hormon inilah yang dapat membantu proses pengeluaran asam urat melalui urin sehingga asam urat didalam darah dapat terkontrol. b. Jenis kelamin Laki-laki memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dari pada wanita, sebab wanita memiliki hormon ektrogen. c. Konsumsi purin yang berlebih Konsumsi purin yang berlebih dapat meningkatkan kadar asama urat di dalam darah, serta mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi purin. d. Konsumsi alkohol e. Penyakit dan obat-obatan Etiologi gout arthritis Gout dapat disebabkan karena penggunaan obat diuretik dalam jangka waktu yang lama bagi penderita hipertensi, karena obat-obatan tertentu (termasuk aspirin), atau mengkonsumsi makanan yang tinggi protein disebut purin yang menghasilkan monosodium urat (MSU) ketika matabolisme.

Gout biasanya muncul secara alami, namun satu dari tiga kasus memiliki kecenderungan mewarisi: tubuh menghasilkan terlalu sedikit enzim yang dibutuhkan untuk metabolisme monosodium urat (MSU), adanya gangguan pada fungsi ginjal yang dapat mencegah pengeluaran serum MSU yang berlebih, dan tubuh memproduksi purin dalam jumlah yang banyak. Serangan sering diakibatkan karena mengkonsumsi alkohol, obat salisilat, seperti aspirin dan NSAIDs yang dapat menghambat pemulihan dengan merusak pengeluaran MSU dari darah. Faktor resiko lainnya termasuk obesitas, lemak darah, kanker, obat kemoterapi, serta sel sabit atau anemia hemolitik lainnya (Weatherby dan Leonid, 1999). Diagnosa Diagnosa gout arthritis didasarkan pada kriteria American Rheumatism Association (ARA), yakni : terdapat kristal urat dalam cairan sendi atau tofus dan atau bila ditemukan 6 dari 12 keriteria tersebut: adanya inflamasi maksimum pada hari pertama, serangan arthritis akut lebih dari satu kali, arthritis nonartikuler, sendi yang terkea berwarna kemerahan, pembengkakan dan sakit pada sendi matatarsofalangeal, serangan pada sendi matatarsofalangeal unilateral, serangan pada sendi tarsal unilateral, adanya fokus, hiperurisemia,tampak pembengkakan sendi asimetris dan tampak kista subkortikal tanpa erosi pada foto sinar-x, serta kultur bakteri cairan sendi negatif. Epidemiologi Artritis gout menyebar secara merata di seluruh dunia.Prevalensi bervariasi antar negara yang kemungkinandisebabkan oleh adanya perbedaan lingkungan, diet, dangenetik (Rothschild, 2013). Di Inggris dari tahun 2000sampai 2007 kejadian artritis gout 2,68 per 1000 penduduk,dengan perbandingan 4,42 penderita pria dan 1,32 penderitawanita dan meningkat seiring bertambahnya usia (Sorianoet al, 2011). Di Italia kejadian artritis gout meningkat dari6,7 per 1000 penduduk pada tahun 2005 menjadi 9,1 per1000 penduduk pada tahun 2009 (Rothschild, 2013). Sedangkan jumlah kejadian artritis gout di Indonesiamasih belum jelas karena data yang masih sedikit. Hal inidisebabkan karena Indonesia memiliki berbagai macam jenietnis dan kebudayaan, jadi sangat memungkinkan jika Indonesia memiliki lebih banyak variasi jumlah kejadian artritisgout (Talarima et al, 2012). Pada tahun 2009 di MalukuTengah ditemukan 132 kasus, dan terbanyak ada di Kota Masohi berjumlah 54 kasus (Talarima et al, 2012). Prevalensi artritis gout di Desa Sembiran, Bali sekitar 18,9%, sedangkandi Kota Denpasar sekitar 18,2%. Tingginya prevalensi artritisgout di masyarakat Bali berkaitan dengan kebiasaan makanmakanan tinggi purin seperti lawar babi yang diolah daridaging babi, betutu ayam/itik, pepes ayam/babi, sate babi,dan babi guling (Hensen, 2007

Related Documents


More Documents from "BerlianaAgustin"